Memasuki Periode Awal Musim Hujan, Banjir Bandang dan Angin Kencang Melanda di Sejumlah Wilayah
ETIndonesia- Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan beberapa kejadian bencana hidrometerologi di beberapa wilayah administrasi, seperti Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan fenomena hidrometerologi yang berujung bencana mendominasi kejadian awal pekan ini, seperti banjir bandang, banjir dan angin kencang.
Kejadian terkini yakni banjir bandang di Kabupaten Sukabumi yang terjadi pada Senin (21/9) dan mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan satu lagi masih dalam pencarian.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi masih terus melakukan pemutakhiran data dari lapangan. Dampak banjir bandang tersebut menyasar tiga kecamatan di Sukabumi, Jawa Barat, yaitu Kecamatan Cicurug, Parungkuda dan Cidahu.
Banjir juga terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (21/9) sekitar pukul 17.00 WIB. Banjir disebabkan luapan dua sungai Cianten dan Cisakati yang berada di wilayah kampung Muara 1. Lokasi terdampak di kabupaten ini berada di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan.
Masih di wilayah Jawa Barat, Kota Bogor juga terdampak banjir pada awal pekan, Senin (21/9), pukul 18.30 WIB. Hujan dengan intensitas tinggi memicu meluapnya debit air Sungai Cisadane yang kemudian mengakibatkan genangan di Kota Bogor. Wilayah terpantau terjadi genangan yaitu di Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah. Tinggi muka air terpantau sekitar 30 cm.
Sedangkan di Jawa Tengah, angin kencang melanda Kabupaten Cilacap. Satu rumah roboh akibat insiden angin kencang yang terjadi pada Senin (21/9), pukul 12.30 WIB. Angin kencang terjadi di Desa Sudagaran, Kecamatan Sidareja, Cilacap. Kejadian serupa terjadi di Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Minggu (20/9), pukul 13.30 WIB.
Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan waspada potensi hujan sedang hingga lebat bersifat lokal disertai angin kencang, kilat/petir pada siang/sore hingga menjelang malam hari (22/9) di wilayah Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten dan Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten dan Kota Bogor, serta Kabupaten dan Kota Sukabumi.
BMKG juga telah mengeluarkan informasi prakiraan awal musim hujan tahun 2020. Sebagian besar wilayah Indonesia diprediksikan akan memasuki periode awal musim hujan mulai akhir bulan Oktober-November 2020.
Selama bulan September-Oktober ini, periode peralihan musim atau pancaroba dari musim kemarau ke penghujan masih berlangsung di beberapa wilayah Indonesia. Kondisi tersebut dapat memicu kondisi hujan tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.
Serangkaian kejadian bencana di atas menambah daftar jumlah kejadian dari awal Januari 2020 hingga pertengahan September 2020. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga kemarin (21/9), 2.069 bencana telah terjadi dengan korban meninggal dunia mencapai 283 jiwa. Bencana didominasi fenomena hidrometeorologi berupa banjir 773 kejadian, puting beliung 547, dan tanah longsor 378. Sedangkan fenomena hidrometeorologi lainnya yaitu kebakaran hutan dan lahan berjumlah 303 kejadian dan kekeringan 22. (asr)
Wall Street Tetap Mengambil Risiko untuk Tiongkok di Tengah Ketidakpastian Geopolitik
oleh Fan Yu
Bank dan pengelola dana terbesar di Wall Street meningkatkan kinerja kehadirannya di Tiongkok, bahkan saat ketegangan antara Beijing dengan Washington semakin meningkat. Manajer-manajer aset AS sedang bergerak untuk membangun tempat berpijak.
BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, menerima persetujuan Beijing untuk mendirikan sebuah usaha Tiongkok dalam kemitraan dengan China Construction Bank dan Temasek, dana kekayaan kedaulatan Singapura.
Sementara itu, Vanguard, sebuah manajer investasi pasif utama Amerika Serikat, pada bulan Agustus mengatakan akan merelokasi kantor pusatnya di Asia ke Shanghai dari Hongkong.
Bank Amerika Serikat JPMorgan Chase dan Citigroup juga mengumumkan rencananya untuk mendirikan divisi pengelolaan dana di Tiongkok.
Mengenai perusahaan-perusahaan sekuritas, bank investasi Goldman Sachs berencana untuk mengambil kepemilikan penuh atas usaha patungan sekuritas Tiongkok, menurutmajalah bisnis Tiongkok Daratan Caixin.
Sedangkan saat ini Goldman Sachs memiliki 51 persen Goldman Sachs Gao Hua Securities Co. Ltd., berencana untuk membeli mitra domestik, menurut mereka yang memiliki pengetahuan informasi tersebut.
Bank lain dengan kepemilikan mayoritas atau 51 persen atau lebih di usaha-usahanya di Tiongkok yang mencakup Nomura Holdings dari Jepang, Credit Suisse dan UBS dari Swiss, dan Morgan Stanley dari Amerika Serikat.
Langkah-langkah para manajer investasi dan bank Wall Street, muncul saat Beijing mengambil langkah menuju pembukaannya yang luas tetapi pasar modal dan industri jasa keuangan yang sangat terlindungi.
Beijing pertama kali mengumumkan pada tahun 2017 bahwa Beijing akan memungkinkan kepemilikan asing mayoritas dalam jasa perusahaan keuangan, dan pada bulan Juli 2019, Beijing mengatakan akan menghapus semua batasan kepemilikan asing pada tahun 2020 terkait dengan broker, sekuritas, dan perusahaan asuransi.
Tetapi bank dan manajer investasi Wall Street bergegas ke Tiongkok, bahkan di tengah meningkatnya ketegangan politik dan perdagangan menjelang pemilu Presiden Amerika Serikat.
Tahun ini, pemerintahan Donald Trump telah menempatkan hubungan Amerika Serikat-Tiongkok di bawah pengawasan tambahan. AS memberlakukan sanksi terhadap Huawei dan sekelompok perusahaan Tiongkok lainnya yang memiliki hubungan dengan militer dan pemerintah Tiongkok, dan meningkatkan upaya untuk melenyapkan celah regulasi yang tersedia untuk perusahaan Tiongkok yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat.
Komunis Tiongkok menjadi lawan utama Amerika Serikat di bidang utama seperti perdagangan internasional, teknologi, dan ideologi.
Tikar Selamat Datang
Mengapa Komunis Tiongkok meliberalisasi industri keuangannya saat ini? Yang pasti, hal tersebut diamanatkan oleh fase satu kesepakatan dagang Amerika Serikat-Tiongkok yang diterbitkan pada bulan Januari.
Salah satu ketentuan menyatakan bahwa Tiongkok harus menghapus semua batas kepemilikan asing atas sekuritas, pengelolaan dana, dan masa depan industri kepemilikan asing dan menghapus “pembatasan diskriminatif.”
Salah satu area yang ditekan oleh pemerintahan Trump pada Beijing adalah mengenai timbal-balik akses pasar.
Selain jasa keuangan, baru-baru ini Trump berfokus pada kurangnya timbal-balik media dengan menempatkan pembatasan aktivitas media Tiongkok di Amerika Serikat. Media Tiongkok dapat dengan bebas menerbitkan dan menyebarkan sudut pandangnya di Amerika Serikat, sementara entitas media Amerika Serikat tidak memiliki kebebasan semacam itu di Tiongkok.
Komunis Tiongkok juga perlu mengadili investasi untuk mempertahankan pasokan dolar Amerika Serikat di pihak Tiongkok. Perusahaan-perusahaan Tiongkok memiliki hampir usd 2 triliun utang dalam mata uang dolar yang belum dibayar di mana perusahaan-perusahaan Tiongkok, perlu layanan menggunakan dolar Amerika Serikat.
Dan, bank-bank Tiongkok telah kehabisan dolar Amerika Serikat sejak tahun 2019, seperti yang dilaporkan pada awalnya oleh The Wall Street Journal.
Sedangkan People’s Bank of China memiliki cadangan devisa sebesar usd 3,2 triliun per bulan Agustus 2020 dan dapat campur tangan jika perlu, kebenaran jumlah itu dipertanyakan oleh beberapa orang peneliti.
Menimbang Risiko dan Manfaat
Ada banyak risiko bagi perusahaan-perusahaan Wall Street yang ingin beroperasi di Tiongkok.
Hambatan yang tiba-tiba baru-baru ini dalam penjualan TikTok yang tertunda oleh ByteDance adalah contoh utama campur tangan Komunis Tiongkok. Beijing mungkin membatalkan kesepakatan divestasi, yang pada akhirnya dapat menyempurnakan kehancuran penilaian TikTok (yang dimulai oleh pemerintahan Donald Trump).
Melihat para investor seperti Sequoia Capital dan KKR dihadapkan dengan sebuah penghapusan yang besar, akankah investor lain enggan berinvestasi di startup Tiongkok yang panas berikutnya? Korupsi adalah ranjau darat potensial lainnya, yang sudah ditimbulkan oleh bank-bank Wall Street.
Pada tahun 2016, JPMorgan didenda oleh regulator Amerika Serikat untuk apa yang disebut “sons and daughters program” atau “program putra dan putri,” yang mempekerjakan kerabat pejabat Partai Komunis Tiongkok untuk memenangkan bisnis untuk anak perusahaannya di Tiongkok.
Itu adalah memalukan bagi JPMorgan dan bank global lainnya, yang menjalankan rencana serupa dengan harapan untuk menjilat pejabat setempat. Dapatkah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh perusahaan keuangan asing bersaing secara efektif di masa depan?
Ada juga isu-isu lingkungan, sosial, tata kelola dan kekhawatiran lainnya yang menambah kebermaknaan bagi investor. Satu klien utama bank Tiongkok adalah perusahaan domestik Tiongkok, di mana banyak di antara perusahaan domestik Tiongkok tersebut memiliki struktur kepemilikan dan masalah tata kelola yang meragukan.
Dan, bersujud kepada Partai Komunis Tiongkok — sebuah rezim dengan catatan hak asasi manusia yang menghebohkan — sebagai ganti bagi akses pasar adalah tidak akan ditambahkan ke tanda-tanda lingkungan, sosial, tata kelola sebuah bank.
Bencana “Mulan” Walt Disney Co. baru-baru ini adalah pengingat yang terbaru bahwa berbisnis di Tiongkok membawa reputasi risiko yang signifikan.
Dengan asumsi, usaha Tiongkok pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan induk, pemulangan uang tunai sering menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di Tiongkok.
Beijing menerapkan kendali modal asing yang ketat, yang berarti dana mengalir masuk dan keluar Tiongkok dengan sangat diteliti. Selain pajak dan prasyarat lainnya, perusahaan-perusahaan menghadapi kesulitan tambahan saat membayar dividen kepada perusahaan induk.
Tetapi, mengingat sumber daya hukum dan kepatuhan yang tersedia untuk perusahaan-perusahaan Wall Street, hal tersebut cenderung merupakan masalah yang mahal — tetapi pada akhirnya dapat diselesaikan — Pada akhirnya, Partai Komunis Tiongkok, jika dianggap penting, dapat membelokkan hukum untuk melindungi perusahaan sekuritas setempat. Apa keuntungannya? Sepotong sektor layanan keuangan Tiongkok senilai 45 triliun dolar AS, dan biaya yang terkait dengan pengaturan utang dan ekuitas, manajemen investasi, dan konsultasi merger dan akuisisi. Wall Street mengandalkan merek namanya dan pengalaman luasnya untuk merebut pasar saham dengan cepat.
Perusahaan-perusahaan membuat taruhan jangka- panjang bahwa pertumbuhan di masa depan industri cenderung berasal dari Timur, bukannya Barat. Dan, jika Partai Komunis Tiongkok runtuh di masa depan, tren itu hanya akan mempercepat dan beberapa risiko ini akan hilang.
Ini mungkin adalah strategi yang valid, meskipun dengan tingkat ketidakpastian dan risiko yang tinggi dalam waktu dekat. (vv)
Video Rekomendasi :
Dua Warga yang Hanyut Saat Banjir Bandang di Sukabumi Ditemukan Meninggal Dunia
ETIndonesia- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat melaporkan perkembangan terkini pada Selasa (22/09/2020), pukul 10.00 WIB, dua warga ditemukan meninggal akibat banjir bandang. Satu warga lainnya masih dalam proses pencarian tim gabungan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan data yang dilaporkan BPBD setempat masih terus dinamis dan masih dilakukan pendataan hingga kini.
“Data sementara menyebutkan 299 KK terdampak, 210 jiwa mengungsi dan 20 orang luka-luka. Mereka yang mengalami luka-luka sudah dirujuk ke rumah sakit,’ ujarnya dalam siaran persnya.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi masih terus melakukan upaya penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukabumi bersama tim gabungan saat ini terus melakukan pencarian korban hilang.
Di samping itu, tim gabungan bersama masyarakat bergotong royong membersihkan sisa lumpur akibat banjir bandang yang terjadi kemarin (21/9/2020) sekitar pukul 17.00 WIB. Alat berat telah di turunkan guna melakukan pencarian korban dan membersihkan material lumpur.
Pusdalops BNPB melaporkan beberapa kejadian bencana hidrometerologi di beberapa wilayah administrasi, seperti Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kabupaten Cilacap. Selengkapnya : https://t.co/yEPFmQKdER#PusdalopsBNPB #InfoBencanaBNPB pic.twitter.com/Cih6IG1yiK
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) September 22, 2020
BPBD setempat melaporkan Bupati Sukabumi telah meninjau lokasi kejadian dan melihat dampak bencana yang ditimbulkan. Genangan akibat banjir bandang tersebut terpantau telah surut.
TRC BPBD Sukabumi mencatat wilayah yang terdampak di Kabupaten Sukabumi ini yaitu di Kecamatan Cicurug, Parung Kuda dan Cidahu.
Lima desa yang terdampak di Kecamatan Cicurug antara lain Desa Pasawahan (Kampung Cibuntu), Desa Cisaat (Kampung Cipari), Desa Mekarsari (Kampung Lio dan Nyangkowek) dan Desa Bangbayang (Perum Setia Budi), Kelurahan Cicurug (Kampung Aspol).
Sedangkan desa terdampak di Kecamatan Parung Kuda berada di Desa Langensari (Kampung Bojong Astana) dan Desa Kompa (Kampung Bantar). Pusdalops BNPB masih memonitor situasi pascabanjir bandang di tiga kecamatan terdampak.
Sebelumnya diberitakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Citarik – Cipeuncit pada hari Senin (21/9), pukul 17.00 WIB, memicu banjir bandang di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.
Sementara itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah Provinsi Jawa Barat pada 22 dan 23 September 2020 masih berpotensi hujan dengan disertai kilat atau petir dan angin kencang. Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi seperti angin kencang atau angin puting beliung, banjir, banjir bandang dan tanah longsor. (asr)
Foto : banjir bandang yang menerjang Sukabumi, Jawa Barat akibat meluapnya Sungai Citarik – Cipeuncit pada hari Senin (21/9), pukul 17.00 WIB (Dok BNPB)
Video Rekomendasi :
Dokumen yang Bocor Menunjukkan “Rencana Seribu Bakat” Tiongkok yang Terselubung Terus Berlanjut Meski Ada Pengawasan AS
Eva Fu
Rezim Komunis Tiongkok terus menargetkan orang-orang yang paling berbakat di luar negeri melalui program perekrutan “Rencana Seribu Bakat” yang didanai dengan baik. Program itu berada di bawah pengawasan ketat Amerika Serikat karena dianggap mengancam keamanan nasional.
Rencana Seribu Bakat diluncurkan oleh Beijing pada tahun 2008, yakni program perekrutan yang paling terkemuka yang dikelola negara Tiongkok. Ratusan operasi serupa hadir di tingkat pemerintah pusat dan daerah. Program bertujuan untuk menarik para ahli Tiongkok perantauan dan orang asing yang menjanjikan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendorong penggerak inovasi Tiongkok.
Dari tahun 2007 hingga 2017, lebih dari 7.000 “profesional kelas atas” yang sebagian besar dari luar negeri, berpartisipasi dalam Rencana Seribu Bakat saja, termasuk enam penerima Hadiah Nobel.
Di tengah memperdalam masalah pencurian rahasia dagang dan serangkaian tuntutan dari federal Amerika Serikat yang terkenal, Rencana Seribu Bakat telah disembunyikan, di mana sensor Tiongkok menghapus referensi daring untuk Rencana Seribu Bakat.
Sebuah dokumen mengungkapkan selusin peneliti dan ahli yang menerima nominasi untuk gelar doktor dari universitas Barat atau pernah bekerja di perusahaan Barat dan lembaga akademis Barat.
Salah satu daftar tersebut, disusun pada akhir tahun 2019 oleh badan pemerintah Provinsi Shaanxi. Daftar itu menampilkan semua rekrutan Rencana Seribu Bakat yang akan bekerja di kota Xi’an, ibukota Provinsi Shaanxi, Tiongkok.
Dokumen mencakup jabatan mereka sebelumnya dan kapan mereka akan mulai bekerja di perusahaan setempat di Xi’an, sesuai kontrak yang mereka tandatangani.
Para ahli, dari Amerika Serikat, Inggris, Australia, Denmark, Jerman, dan Jepang, mengkhususkan diri dalam bidang-bidang seperti kecerdasan buatan, biomedis, farmasi, dan biokimia. Industri yang dimiliki Beijing ditargetkan sebagai bagian ambisinya untuk menjadi tokoh pusat manufaktur berteknologi tinggi.
Dokumen itu menyebutkan, seorang profesor kimia di Universitas Illinois di Urbana-Champaign yang berspesialisasi dalam nanoteknologi dan biologi molekuler dinominasikan untuk Rencana Seribu Bakat dan menandatangani kontrak dengan perusahaan teknologi informasi di Xi’an pada bulan September 2019.
Profesor itu mengaku, pada waktu itu, ia berada “dalam transisi” ke pekerjaannya saat ini dan mempertimbangkan untuk pergi kembali ke Tiongkok untuk mengambil pekerjaan sebagai konsultan paruh-waktu di perusahaan Xi’an. Ia kemudian menolak tawaran pekerjaan dan nominasi untuk Rencana Seribu Bakat “justru karena Universitas Illinois di Urbana-Champaign dan media berita Amerika Serikat mendidik masyarakat bahwa Rencana Seribu Bakat itu mungkin memiliki perhatian ‘mata-mata’. Oleh karena itu, ia tidak pernah terlibat dalam program bakat apa pun.
Bakat yang Dikendalikan Partai Komunis Tiongkok
Catatan Laporan Senat pada tahun 2019 menyebutkan bahwa Partai Komunis Tiongkok, yang memainkan peran sentral dalam melaksanakan Rencana Seribu Bakat, mampu “mengerahkan kendali tingkat yang luar biasa” terhadap para anggota untuk memastikan program tersebut memenuhi prioritasnya.
Para anggota Seribu Bakat menandatangani kontrak yang mengikat dengan lembaga-lembaga Tiongkok yang mungkin berisi perjanjian kerahasiaan, yang dapat memberi insentif kepada mereka untuk berbohong saat mengajukan hibah federal Amerika Serikat, mendirikan “laboratorium bayangan” di Tiongkok, dan mentransfer kekayaan intelektual Amerika Serikat, menurut catatan Laporan Senat tersebut.
“Partai Komunis Tiongkok mengendalikan para pemilik bakat,” kata Rencana Pelaksanaan Seribu Bakat Shaanxi yang diterbitkan pada tahun 2017.
Frase yang muncul dalam banyak pidato dan kebijakan Partai Komunis Tiongkok selama bertahun-tahun. “Kata-kata itu sendiri seharusnya menimbulkan kecurigaan,” kata komentator urusan Tiongkok Li Linyi.
Alasan penekanan seperti itu, menurut Li Linyi, adalah bahwa Partai Komunis Tiongkok membutuhkan ahli luar negeri untuk mematuhi Partai Komunis Tiongkok dan membantu Partai Komunis Tiongkok mencuri teknologi asing yang canggih.
Antara tahun 2008 hingga 2016, Tiongkok merekrut sekitar 60.000 orang ilmuwan, akademisi, wirausaha, dan peneliti di luar negeri melalui lebih dari 200 program perekrutan bakat luar negeri, termasuk Seribu Bakat. Menurut laporan bulan Agustus oleh lembaga wadah pemikir Institut Kebijakan Strategis Australia, yang mengutip statistik resmi, setidaknya 600 perekrutan bakat stasiun perekrutan Partai Komunis Tiongkok di luar negeri.
Amerika Serikat sendiri memiliki 146 stasiun perekrutan, jumlah tertinggi di dunia.
Imbalan yang Menguntungkan
Manfaat finansial dari bergabung dengan Seribu Bakat adalah sangat menarik.
Informasi terbaru yang tersedia untuk umum dari pemerintah Shaanxi menunjukkan bahwa selain gaji, “para pemilik bakat terbaik” dan mereka yang dipilih untuk bergabung dengan “tim inovasinya” dapat mengharapkan hingga 2 juta yuan dalam bantuan keuangan. Ditambah dengan insentif tambahan untuk pelatihan dan pengembangan penelitian yang diatur secara individual.
Di bawah program tersebut, para rekrutan dikategorikan sebagai “bakat muda” dan “ahli asing” juga menerima penghargaan pemerintah sebesar 300.000 hingga 1 juta yuan.Para ahli asing menikmati perlakuan hak istimewa untuk visa tinggal, perumahan, perawatan kesehatan, transportasi, asuransi, dan pendidikan anak-anaknya. Kementerian terkait akan menyediakan layanan yang sangat efisien dan nyaman.
Untuk mendorong mereka bekerja di zona teknologi tinggi di Xi’an, pihak berwenang dapat memberi hadiah hingga 4,5 juta yuan per individu, dengan tambahan subsidi perumahan hingga 700.000 yuan, bersama dengan tambahan tunjangan hidup.
Menurut pemerintah Provinsi Shaanxi, zona teknologi tinggi pada tahun 2018 telah melatih 77 ahli untuk program perekrutan bakat nasional Tiongkok dan 82 ahli untuk Program Seribu Bakat tingkat Provinsi Shaanxi, dan telah merekrut lebih dari 4.600 orang ahli asing dan lebih dari 5.400 sarjana Tiongkok yang belajar di luar negeri.
Beberapa ahli yang terlibat dalam Program Seribu Bakat tingkat Provinsi Shaanxi bekerja
dalam mengembangkan teknologi 5G, sistem navigasi satelit Tiongkok BeiDou, dan sirkuit terintegrasi fotonik skala-besar (chip komputer) untuk bersaing dengan perusahaan perangkat keras komputer Amerika Serikat seperti IBM dan Intel,menurut dokumen internal terpisah yang merangkum prestasi Program Seribu Bakat.
Tindakan Amerika Serikat
Jaksa federal dalam beberapa bulan terakhir telah menuntut setidaknya setengah lusin peneliti Amerika Serikat yang terkait dengan hubungan dengan Seribu Bakat.
Pada bulan Juli, James Patrick Lewis, mantan profesor Universitas Virginia Barat yang bekerja untuk Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok yang dikelola negara di bawah Program Seribu Bakat, divonis tiga tahun penjara karena penipuan program federal.
Hampir bersamaan, seorang profesor kelahiran Malaysia di Universitas Arkansas sejak tahun 1988 didakwa atas 42 dakwaan penipuan dan dua dakwaan penipuan paspor. Sebagian besar terkait dengan kegagalannya untuk mengungkapkan ikatan ke perusahaan Tiongkok dan Tiongkok.
Charles Lieber, mantan ketua kimia Universitas Harvard dan departemen biologi kimia Universitas Harvard, didakwa pada bulan Juni untuk dua dakwaan yaitu membuat pernyataan palsu kepada pihak berwenang federal, dan sekali lagi pada bulan Juli untuk merahasiakan pendapatan yang diterimanya dari Seribu Bakat.
Dalam pidatonya tanggal 7 Juli, Direktur FBI Christopher Wray mengatakan FBI membuka kasus baru setiap 10 jam sekali untuk melawan ancaman yang datang dari Tiongkok.
“Pembayar pajak Amerika Serikat secara efektif menanggung tagihan untuk perkembangan teknologi Tiongkok. Tiongkok kemudian memanfaatkan keuntungan haramnya untuk melemahkan lembaga dan perusahaan penelitian Amerika Serikat, menumpulkan kemajuan bangsa Amerika Serikat dan biaya pekerjaan Amerika Serikat,” kata Christopher Wray dalam pidatonya. (vv)
Kampus yang Terpedaya Karena Narasi Komunis Tiongkok Mengenai Pandemi
oleh James Gorrie
Menurut administrasi Universitas Syracuse, tidak ada perbedaan antara orang keturunan Tiongkok dengan Partai Komunis Tiongkok.
Bayangkan tunduk pada sebuah kebijakan yang tidak rasional dan merusak semacam itu.
Membatalkan Profesor
Sayangnya, profesor kimia Universitas Syracuse Jon Zubieta yang berperingkat tinggi
tidak harus membayangkannya, karena ia mengetahuinya secara langsung. Ia ditangguhkan oleh Universitas Syracuse karena menggunakan istilah “flu Wuhan” dan “flu Partai Komunis Tiongkok” untuk menggambarkan virus Partai Komunis Tiongkok (jenis Coronavirus baru) dalam catatan silabusnya.
Beberapa mahasiswa mengeluh, dan tiba-tiba, profesor tetap tersebut diskors dari pekerjaannya. Tetapi di benak mahasiswa yang tersinggung, bahkan skorsing saja tidak cukup sebagai hukuman. Mereka bersikeras, Profesor Jon Zubieta harus dipecat.
Bagaimana ini dapat terjadi di sebuah universitas besar di Amerika Serikat?
Nah, menurut Karin Ruhlandt, Dekan Fakultas Seni dan Ilmu Pengetahuan, dan Wakil Rektor sementara dan Rektor John Liu, Profesor Jon Zubieta tidak hanya anti-Partai Komunis Tiongkok, namun ia juga bersalah, secara implisit, atas “pidato bernada kebencian” terhadap orang Tiongkok.
“Bahasa menghina yang digunakan seorang profesor di silabus perkuliahannya adalah merusak lingkungan belajar bagi mahasiswa kami dan menyinggung orang Tiongkok, internasional, dan orang Asia-Amerika di mana-mana yang mendapat ujaran kebencian, retorika, dan tindakan sejak pandemi dimulai,” kata John Liu dan Karin Ruhlandt dalam sebuah pernyataan.
Dengan kata lain, Profesor Jon Zubieta sedang ditangguhkan.
Tidak Ada Perbedaan Antara Rakyat dengan Partai Komunis Tiongkok
Entah bagaimana, dosa Profesor Jon Zubieta melampaui menyalahkan Partai Komunis Tiongkok atas pandemi Coronavirus atau dengan menyebut Coronavirus sebagai “virus Wuhan.” Profesor Jon Zubieta dituduh oleh Karin Ruhlandt dan John Liu karena ia mengkritik semua orang keturunan Tionghoa, di mana pun berada di seluruh dunia, terlepas dari afiliasi politik atau asal kebangsaannya.
Tuduhan itu, tentu saja, adalah salah.
Bukan berarti fakta penting bagi kepemimpinan Universitas Syracuse atau menyadarkan mahasiswa, tetapi mari kita lihat menurut beberapa cara.
Virus itu memang berasal dari Wuhan. Terlebih lagi, Partai Komunis Tiongkok mengizinkan
wabah virus setempat menjadi pandemi global. Tindakan-tindakan tersebut mencakup membungkam dokter yang berupaya memperingatkan dunia, berbohong mengenai penularan virus ke manusia, mencegah dokter Amerika Serikat untuk memeriksa virus pada tahap awal, dan memungkinkan orang yang terinfeksi virus tersebut bepergian ke luar dari Tiongkok beberapa bulan setelah wabah untuk memastikan virus menjadi pandemi global.
Tentu saja, pembiaran yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok terhadap orang-orang Tiongkok yang terinfeksi bepergian ke Eropa dan Amerika Serikat. Semua kebijakan ini ditentukan oleh
Partai Komunis Tiongkok, maka kesalahan dan penyebab virus dan pandemi terletak pada
Partai Komunis Tiongkok. Itulah mengapa Profesor Jon Zubieta adalah benar saat ia merujuk “virus Wuhan” dengan cara yang dilakukannya. Tidak ada nama yang lebih baik atau lebih deskriptif untuk “virus Wuhan.”
Namun, terlihat jelas bahwa dalam pandangan Universitas Syracuse, orang-orang yang mengerikan di Beijing yang mengambil organ manusia dari “para donor” yang masih hidup, yang memenjarakan jutaan orang di kamp kerja, dan menghadiahkan pandemi Coronavirus bagi orang-orang di seluruh dunia, pada kenyataannya, mewakili semua orang Tionghoa.
Bagi para pemimpin universitas yang cemerlang, tampaknya tidak ada bedanya antara Partai Komunis Tiongkok dengan orang-orang yang dihancurkannya dan dirusak oleh Partai Komunis Tiongkok. Jika anda mengkritik Partai Komunis Tiongkok, maka anda adalah seorang rasis anti-Tiongkok dan serba jijik dengan kemanusiaan, dan oleh karena itu, tidak layak untuk mengajar kimia.
Tiongkok Merusak Sekolah-Sekolah Amerika Serikat
Tetapi bukan hanya Universitas Syracuse yang telah menjadi corong dan penegak hukum bagi Partai Komunis Tiongkok. Bahkan sekolah yang paling bergengsi, seperti Harvard,
telah berubah menjadi lembaga penelitian yang benar secara politis dengan cara membantu dan mendukung kebangkitan Tiongkok menuju dominasi global.
Mungkin yang lebih buruk lagi, pengaruh Partai Komunis Tiongkok menjadi tersebar luas di seluruh Amerika Serikat dari sekolah dasar hingga lembaga pascasarjana.
Melalui “inisiatif kebudayaan” seperti Institut Konfusius di kampus universitas dan program seperti Seribu Bakat, Partai Komunis Tiongkok telah berhasil tidak hanya mengubah persepsi siswa Amerika Serikat dan pendidiknya terhadap Tiongkok, tetapi juga membawa mahasiswa dan peneliti Amerika Serikat untuk melayani Partai Komunis Tiongkok dengan memberi akses bagi Partai Komunis Tiongkok untuk memperoleh rahasia teknologi Amerika Serikat.
Untungnya, Institut Konfusius dan program Seribu Bakat ditutup oleh pemerintahan Donald Trump. Tetapi kerusakan sekolah-sekolah dan universitas di Amerika Serikat akibat korupsi yang dipimpin Partai Komunis Tiongkok dan kebenaran politik paling kiri yang telah menyesatkan begitu banyak pikiran adalah masih tersisa.
Anehnya, John Liu dari Universitas Syracuse yang bernama asli Liu Zhanjiang sangat secara terbuka mengutuk dan menghukum rekannya karena pelanggaran rasial yang palsu, John Liu sendiri sangat terlibat dalam komunitas ilmiah Tiongkok.
Misalnya, saat mengunjungi sejumlah universitas di Tiongkok beberapa tahun terakhir, ia juga seorang konsultan untuk Laboratorium Nasional Qingdao untuk Ilmu dan Teknologi Kelautan di Tiongkok dan merupakan anggota Chinese Natural Science Foundation, di antara banyak janji lainnya.
Adalah penting untuk dipahami bahwa tidak ada lembaga ilmu pengetahuan dan akademi Tiongkok di mana John Liu menjadi bagiannya, dapat berjaya tanpa dukungan dan pengawasan Partai Komunis Tiongkok. Namun, di sanalah John Liu menjabat, di struktur kekuasaan teratas Universitas Syracuse.
Tuduhan John Liu terhadap Profesor Jon Zubieta — yang tidak melanggar hukum — paling banter, hampa. Paling buruk, tuduhan-tuduhan tersebut adalah upaya bersama untuk memicu ketegangan rasial dan menghilangkan pengaruh anti-Partai Komunis Tiongkok. Tampaknya hal tersebut berhasil membuat Universitas Syracuse menjadi seperti yang diinginkan Partai Komunis Tiongkok.
Sementara itu, Profesor Jon Zubieta, yang memenangkan Penghargaan Presiden Universitas yang bergengsi untuk Keunggulan dalam Penelitian pada tahun 1988, ACS Division Medal Universitas Syracuse pada tahun 2004, dan dinamai untuk Fakultas 1000, Biologi, dan seorang rekan dari Royal Society of Chemistry, tetap berada di luar kelas. (vv)
James R. Gorrie adalah penulis buku “The China Crisis” (Wiley, 2013) dan menulis di blognya, TheBananaRepublican.com. Dia berbasis di California Selatan.
Keterangan Foto : Pertandingan bola basket Syracuse Orange melawan Cornell Big Red di Carrier Dome di Syracuse, New York, pada 8 November 2013. (Brett Carlsen / Getty Images)
Bekukan Akun Bank Nasabah Tanpa Alasan Jelas, Komunis Tiongkok Dinilai Bertindak Kriminal
oleh Li Ming
Sejak tahun ini karena lingkungan internasional tidak menguntungkan bagi Partai Komunis Tiongkok untuk bertahan, pemerintah Komunis Tiongkok terus memperketat pengontrolan terhadap arus keluarnya modal. Partai Komunis Tiongkok berulang kali menurunkan batasan konsumsi luar negeri yang bisa dilakukan bagi warga negaranya dengan 1001 alasan. Termasuk membekukan rekening bank nasabah yang terkait dengan perdagangan luar negeri, bahkan orang biasa yang melakukan transaksi valas.
Baru-baru ini, sejumlah besar nasabah bank di Tiongkok yang terkait dengan perdagangan luar negeri menemukan bahwa rekening bank mereka telah dibekukan tanpa alasan yang jelas. Jika nasabah ingin memulihkan akun, prosedurnya selain sangat rumit, juga dikenakan biaya admin atau denda yang tinggi. Beberapa orang di industri mengeluh dan menyatakan bahwa tindakan pengendalian modal komunis Tiongkok yang ketat ini sepenuhnya adalah perbuatan kriminal.
Menurut laporan media ‘Sound of Hope’ pada hari Senin, 21 September, baru-baru ini, sejumlah besar pelaku perdagangan luar negeri di daratan Tiongkok memposting di komunitas online keluhan soal rekening bank perdagangan luar negeri mereka dibekukan oleh bank tanpa alasan.
Mereka menelepon bank untuk menanyakan alasannya, dan kebanyakan hanya menyampaikan bahwa informasi yang didaftarkan kepada bank tidak lengkap.
Ketika nasabah ingin memulihkan akunnya yang diblokir, mereka menemukan bahwa prosedurnya sangat rumit. Beberapa nasabah yang sedang berada di luar negeri atau tempat lain, diharuskan datang ke kantor bank dimana akunnya dibuka untuk menjalani prosedur.
Bahkan beberapa nasabah diharuskan membayar terlebih dahulu “denda administratif” dalam jumlah besar, yang angkanya berkisar antara 15% hingga 30% dari jumlah dana yang dibekukan.
Nasabha yang lainnya diancam bahwa jika biaya tidak dibayarkan tepat waktu, maka mereka akan menghadapi risiko akun dibekukan tanpa batas waktu.
Menurut paparan warganet daratan Tiongkok di platform jejaring sosial, sebagian besar tindakan pembekuan kartu debit atau kredit bank dilakukan oleh kantor keamanan publik setempat. Seperti di Wenxian, Henan, Luohe, Chongqing, Lanzhou, Lhasa, Mongolia Dalam, Yunnan, Xinjiang dan lainnya. Bank-bank itu semuanya pernah melakukan pembekuan terhadap kartu bank milik pedagang luar negeri warga negara Tiongkok yang sedang berada di luar negeri.
Blogger keuangan Weibo yang menggunakan nama ‘Feng zhong de chang zhang’ yang mengunggah berita pada 18 September, menyebutkan bahwa kartu bank miliknya yang dikeluarkan oleh bank di kota Yiwu telah dibekukan sepihak. Dia bertanya kepada warganet di Yiwu bagaimana jalannya pasar di kota Yiwu sekarang.
Banyak orang di lingkaran perdagangan luar negeri, antara lain dari Yiwu, Guangzhou, Shenzhen, Shanghai, kota Quanzhou, Fujian meninggalkan pesan dan menanggapi posting blog itu dengan menyebutkan bahwa mereka juga mengalami pembekuan kartu bank seperti yang dialami ‘Feng zhong de chang zhang’ dengan jumlah uang yang dibekukan berkisar dari puluhan ribu hingga puluhan juta.
Ketika banyak warganet membincangkan situasi ini, mereka sangat terkejut. Terungkap bahwa Agricultural Bank of China merupakan bank yang paling rawan dalam membekukan kartu bank milik nasabahnya.
Seorang warganet daratan Tiongkok yang menggunakan nama samaran ‘Sang Jun’ mengungkapkan dalam wawancara dengan ‘Sound of Hope’, bahwa ketika dirinya sedang berlibur di Asia Tenggara pada bulan April tahun ini, tiba-tiba menerima pesan dari keluarganya untuk meneruskan berita yang disampaikan oleh koperasi kredit pedesaan di Provinsi Heilongjiang. Isi pesannya memberitahu bahwa data yang disampaikan kepada bank pedesaan itu tidak lengkap. Pesan memintanya untuk segera datang ke kantor bank untuk melengkapinya. Sang Jun cenderung memilih menunda daripada langsung membeli tiket pulang hanya untuk mengurus hal ini.
Tanpa diduga, ketika ia ingin menarik RMB. 7.000 lewat kartu bank di luar negeri pada bulan Mei, bank tersebut mengirim pesan untuk memperingatkannya bahwa akunnya dicurigai terlibat pencucian uang. Pesan itu mengancam akan memblokir akunnya jika ia tidak datang ke kantor bank tempat ia membuka rekening untuk melengkapi informasi pada tanggal yang sudah ditetapkan.
Hampir sepanjang tahun Sang Jun berada di luar negeri dengan kartu bank tersebut yang telah digunakan sejak lama dengan tanpa masalah. Mengapa ia sekarang tiba-tiba dihakimi dengan ada informasi yang tidak lengkap ?
Sang Jun bingung bercampur marah kemudian menelepon bank pedesaan tersebut untuk mengetahui situasinya. Dari penerima telepon di seberang diketahui bahwa pembekuan kartu bank karena adanya instruksi atasan.
Sang Jun menelepon kantor pusat Heilongjiang yang bertanggung jawab atas bank pedesaan tersebut untuk menanyakan alasannya, tetapi informasi yang didapat adalah kebijakan tersebut dijalankan sesuai dengan aturan yang ditetapkan bank sentral.
Kabarnya, menurut peraturan Bank Sentral Tiongkok bahwa warga negara Tiongkok pemegang kartu bank tidak diperkenankan untuk menarik dana di luar negeri melebihi RMB. 100.000 dalam setahun. Namun Sang Jun yang hanya menarik dana RMB. 7.000,- seharusnya tidak ada masalah. Adapun mengapa ia dituduh melakukan pencucian uang, pihak kantor pusat bank di Heilongjiang hanya menjawab : “Tidak tahu”.
Sang Jun mengungkapkan bahwa Bank Sentral Tiongkok menetapkan bahwa semua kartu bank atas nama warga negara Tiongkok tidak dapat menarik dana melebihi RMB. 100.000,- dalam 1 tahun, dan penarikan satu kartu pada hari yang sama tidak dapat melebihi RMB. 10.000,-
Akun nasabah dapat ditutup jika melakukan pelanggaran. Bahkan jika konsumsi luar negeri pemilik kartu telah melebihi RMB. 1.000 dalam sehari, bank diwajibkan untuk melapor ke otoritas pengawas tingkat yang lebih tinggi dalam waktu yang ditentukan. Jika tidak bank yang bersangkutan akan dimintai pertanggungjawaban. Sang Jun mengungkapkan bahwa ini adalah cara Partai Komunis Tiongkok dalam upayanya untuk memperketat kontrol devisa.
Sang Jun menilai, alasannya sederhana saja, yaitu komunis Tiongkok mencegah warganya membawa uang renminbi ke luar negeri untuk dibelanjakan. Meskipun standar resminya RMB. 100.000 tetapi RMB. 7.000 pun tidak diperbolehkan.
Hal serupa juga dialami miss Wang dari kota Shenyang, Provinsi Liaoning. Dia biasanya menggunakan kartu bank di luar negeri yang sudah dipakainya selama 6 atau 7 tahun, tiba-tiba dibekukan pada bulan Agustus tahun ini. Bank memberikan alasan yang sama bahwa informasi pribadi perlu diperbarui dan menghendaki miss Wang untuk pulang untuk mengurusnya.
Seorang wanita warganet daratan Tiongkok dengan nama samaran ‘Qin Yang’ juga menyampaikan berita bahwa setelah dia melakukan beberapa penarikan di luar negeri, bank memperingatkannya bahwa penarikan tersebut akan dilaporkan kepada pihak berwenang.
Qin Yang menyampaikan, “Dia menelepon untuk memperingatkan Anda, jangan menarik dananya lagi. Artinya Anda sudah dalam pengawasan. Meskipun pengumuman resmi menentukan bahwa satu orang memiliki kuota penarikan dalam setahun tidak melebihi RMB. 100.000 untuk konsumsi di luar negeri, tetapi pengambilan yang hanya RMB. 20.000 atau 30.000 saja mereka sudah mencak-mencak. Apakah bukan menipu rakyat?”
Masih banyak warganet daratan Tiongkok di platform sosial juga menginformasikan bahwa kartu bank mereka telah dibekukan, tetapi mereka bahkan tidak tahu alasannya. Beberapa warganet meninggalkan komentar.
“Pada dasarnya, hampir setiap hari ada saja teman dalam lingkaran produsen telah memberitahu bahwa akun mereka dibekukan.”
Warganet Tiongkok lainnya mengeluh, “Ini adalah gejala dalam mencegah arus modal keluar dari daratan Tiongkok. Bahkan akun perdagangan luar negeri saja tidak segan-segan untuk dibekukan. Ini tak lain adalah perbuatan kriminal.” (sin)
Video Rekomendasi :
Krisis Pangan Tiongkok di Depan Mata, Otoritas Setempat Memaksa Petani Menebang Pohon Diganti Menanam Padi
Reporter : Li Yun / editor : Li Quan
Pemerintah daerah di Tiongkok memaksa para petani segera menebang tanaman komersial seperti pohon buah-buahan dan kebun sayur, diganti dengan menanam tanaman pangan pokok. Selain itu, mengirim preman untuk mengintimidasi petani, dan mengancam para lansia untuk bertani.
Laporan ini ditegaskan “Bitter Winter”, majalah daring tentang kebebasan beragama dan hak asasi manusia di Tiongkok yang berbasis di Turin, Italia. Pada 14 September 2020 dalam laporannya menyebutkan bahwa Tiongkok sedang menghadapi krisis pangan di tengah pandemi, banjir yang menghancurkan, meningkatnya ketegangan antara Tiongkok-Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia.
Untuk mengatasi krisis pangan, Pemimpin Tiongkok, Xi Jinping pada awal Agustus lalu secara langka menghimbau untuk menghentikan pemborosan makanan di Tiongkok. Sekarang semakin banyak petani yang mengatakan bahwa pemerintah Komunis Tiongkok menggunakan tindakan keras untuk memaksa mereka menanam tanaman pangan.
Pada awal April 2020, Pemerintah Kotapraja Shilai, Kota Xintai, Provinsi Shandong mewajibkan semua desa untuk tidak menanam pohon dalam lima tahun ke depan, hanya menanam tanaman pangan. Pohon yang telah ditanam harus ditebang dalam waktu terbatas untuk bercocok tanam.
Selanjutnya, pemerintah Kotapraja Shilai juga mengirim preman untuk menebang semua pohon populus yang baru ditanam di Desa Zuojiagou tanpa meminta persetujuan penduduk desa. Penduduk desa mengajukan komplain kepada pemerintah daerah setempat, namun jawaban yang mereka dapatkan adalah, “Pemerintah tidak mengizinkan menanam pohon, tetapi menanam padi.”
Penduduk desa di sebuah kabupaten di Kota Xintai mengatakan bahwa pohon yang ditanam di puluhan desa di kota itu dihancurkan oleh preman sewaan pemerintah pada Juli lalu. Para petani tidak berdaya menghadapi para preman yang membawa tongkat kayu panjang. Kebijakan penebangan pohon kali ini merupakan pemaksaan dan tidak ada ruang untuk negosiasi.
Warga desa menuturkan, “Kami tidak bisa menjual pohon yang ditebang, kami hanya bisa menggunakannya sebagai kayu bakar. Lagi pula, orang-orang yang menderita di Tiongkok selalu rakyat jelata.”

Di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, pemerintah memaksa para lansia yang lemah untuk bercocok tanam.
Seorang warga desa mengatakan, “Pemerintah sudah mengeluarkan pemberitahuan bahwa mulai 1 Mei, semua sawah akan ditanami padi, tidak boleh menanam pohon. Jika tidak, hak pengelolaan lahan kami akan dicabut.”
Banyak anak muda setempat yang bekerja di luar daerah, sementara para orang tua yang tinggal di rumah terpaksa bertani karena takut pemerintah merampas ladang mereka. Seorang warga desa berkata dengan sedih, “Saya sudah berusia 70-an, kesehatan saya kurang baik. Sudah puluhan tahun tidak bercocok tanam, tetapi sekarang dipaksa bertani.”
Seorang warga desa paruh baya hanya bisa menghela napas sambil mengatakan, “Pemerintah menyuruh menanam pohon buah-buahan, sesaat kemudian meminta untuk menanam padi, jika tidak, lahan akan disita. Rakyat Tiongkok bahkan tidak memiliki seinci tanah pun. Hanya menurut pasrah apa kata penguasa/ pemerintah.
Bagi petani yang sudah terlanjur menanam buah dan sayur, kerugiannya bahkan jauh lebih parah. Di sebuah desa di Guangzhou, semua pohon buah dan sayuran yang akan segera dipanen dihancurkan dan ditanam dengan tanaman padi dalam tempo 17 hari.
Seorang warga desa berkata dengan kesal, “Berita di media maupun TV mengatakan bahwa negara memiliki banyak cadangan pangan, tepi sekarang memaksa kami menanam padi. Pemerintah tidak pernah mengatakan yang sebenarnya. Bukankah sudah jelas memang tidak ada cadangan pangan?”

Sejak awal Maret 2020, Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau World Food Programme (UNWFP), David Beasley telah memperingatkan bahwa epidemi virus Komunis Tiongkok telah berdampak pada ekonomi global. Jumlah orang yang menghadapi krisis pangan yang parah di dunia kemungkinan mencapai 265 juta jiwa pada tahun 2020 ini.
Di bawah serangan epidemi, hujan lebat terus terjadi di Tiongkok selatan sejak Juni hingga Agustus 2020. Sebagian besar wilayah Tiongkok diterjang banjir, dan dalam kondisi darurat. Ketinggian air sepanjang ribuan kilometer di daerah aliran sungai Sungai Yangtze melebihi garis peringatan, dan kondisi banjir di perkotaan dan pedesaan di sepanjang sungai sangat parah.
Dari sekitar Danau Poyang hingga Delta Sungai Yangtze, yang dikenal sebagai “perkampungan ikan dan beras”, dimana lebih dari 5,26 juta hektar lahan, atau setara dengan 1,5 ladang subur di Taiwan, terendam di dalam air. Para ahli mengatakan bahwa krisis pangan akan meletus di Tiongkok pada paruh kedua tahun ini.
Selain itu, karena salju lebat, hujan es, dan kekeringan, daerah penghasil gandum utama di Tiongkok telah menurun tajam produksinya. Sekarang bagian selatan dikepung banjir, dan beberapa bagian provinsi utara mengalami kekeringan yang parah.
Tanaman pokok seperti padi dan jagung gagal panen. Ditambah lagi dengan ngengat atau ulat grayak sang “pembunuh tanaman pokok”, dan serangan belalang dan bencana lainnya, menyebabkan pasokan pangan Tiongkok mungkin telah menyentuh garis aman. (jon)
Video Rekomendasi :
Bahaya yang Mengintai Bendungan Tiga Ngarai (1)
Simone Gao- Zoom In
Terima kasih kepada Mr Wang Weiluo telah menerima wawancara dengan Zooming In.
Hari ini, kami akan membahas banjir di Tiongkok dan keamanan Bendungan Tiga Ngarai. Saya baru saja melihat laporan media Tiongkok mengenai cekungan sungai Yangtze yang baru saja mengalami banjir kelima, dan bahwa Bendungan Tiga Ngarai mengalami aliran banjir terbesar sejak bendungan tersebut dibangun.
Apakah ini berarti bahwa periode paling berbahaya dari banjir yang melanda sungai Yangtze telah berakhir? Dan apakah Bendungan Tiga Ngarai sudah aman saat ini?
Sejauh ini kita dapat mengatakan bahwa banjir besar pada tahun ini mungkin telah berakhir, tetapi cuaca saat ini adalah berubah-ubah, dan pengalaman dahulu adalah memang demikian. Banjir biasanya terjadi di bulan Juli, Agustus dan September, tetapi banjir juga terjadi di bulan Oktober. Maka kita tidak pernah mengatakan adalah tidak mungkin. Setiap saat adalah mungkin. Misalnya pada tahun 2008, saat ketinggian air Bendungan Tiga Ngarai pertama kali mencapai ketinggian air standarnya yaitu 175 meter, tiba-tiba terjadi banjir di musim gugur, tetapi mereka tidak punya pilihan lain, sehingga mereka membatalkan pencapaian ketinggian air yang standar dan menyatakan sebuah kegagalan. Jadi, ada perbedaan antara banjir di musim gugur dengan banjir antara musim panas dengan musim gugur. Untuk banjir di musim gugur dan musim dingin, rakyat kurang siap, jadi kadang terjadi kerugian yang besar.
Berarti bahaya yang terjadi saat ini tidak benar-benar sudah berlalu. Menurut anda,kira-kira seberapa parah kerusakan yang telah terjadi, khususnya untuk pertanian di cekungan sungai Yangtze? Setiap orang bertanya-tanya, apakah banjir ini mengakibatkan kelangkaan beras bagi Tiongkok di masa depan? Apa yang anda pikirkan untuk masalah ini?
Bencana banjir pada tahun ini adalah jauh lebih parah daripada bencana banjir pada tahun 1998. Kerugian akibat bencana banjir pada tahun ini adalah jauh lebih parah daripada bencana banjir pada tahun 1998. Bencana banjir pada tahun ini adalah jauh lebih merugikan dibandingkan bencana banjir pada tahun 1998, dan satu masalah besar pada tahun ini adalah pemerintah Tiongkok tidak memiliki yang untuk memulihkan bencana.
Pada tahun 1998, pemerintah pusat menghabiskan banyak uang untuk memulihkan bencana. Pada bencana gempa bumi di Wenchuan, pemerintah pusat juga menghabiskan banyak uang untuk memulihkan bencana. Pada saat itu, rakyat di seluruh Tiongkok menyumbang uang. Orang Tionghoa di Hong Kong, Taiwan dan di luar Tiongkok semuanya menyumbang uang untuk Tiongkok. Tidak ada uang untuk tahun ini. Misalnya, di Propinsi Anhui, anda dapat melihat bahwa para petani di Anhui yang rumahnya tersapu banjir menerima 20 ribu yuan dari pemerintah untuk setiap keluarga petani. Dana itu hanya untuk orang-orang yang rumahnya tersapu banjir. Bila rumahnya hanya kebanjiran, maka orang tersebut menerima dua ribu yuan. Oleh karena itu, dana pemerintah Tiongkok untuk memulihkan bencana pada tahun ini adalah amat sangat sedikit. Ini adalah gambaran terbesar tahun ini.
Untuk bidang pertanian, karena banjir telah merendam lahan pertanian, apakah anda pikir akan ada kelangkaan biji-bijian di Tiongkok akibat banjir?
Kelangkaan pangan di Tiongkok tergantung pada penyusutan lahan pertanian, dan pemerintah Tiongkok selalu memalsukan data mengenai lahan pertaniannya. Seperti yang anda semua ketahui, frase kesukaan Wen Jiabao adalah 1,8 juta are (7,3 juta meter persegi) lahan pertanian, yang adalah garis merah Wen Jiabao. Sudah ditetapkan dalam dua kesempatan bahwa lahan pertanian adalah seluas 1,8 juta are (7,3 juta meter persegi). Statistik menetapkan lahan pertanian seluas ini dan kemudian luas lahan pertanian diperluas dua kali lipat melalui sensus lahan pertanian.
Kini mereka mengubah konsep tersebut. Mereka menamainya kembali sebagai lahan pertanian dasar, yang menyebutkan hanya 1,5 juta are (6,1 juta meter persegi) lahan pertanian.
Mereka mengubah konsep lahan pertanian untuk menggantikan statistik yang sebelumnya menggunakan data 1,8 juta are. Maka pasti ada kelangkaan biji-bijian di Tiongkok. Adalah penting untuk menjelaskan konsep kelangkaan pangan ini, karena saat terjadi kelangkaan pangan ini, Organisasi Pertanian Internasional akan tetap mengubah konsep ini. Sebuah negara harus memiliki kemampuan untuk menyediakan cukup makanan bagi setiap orang di setiap daerah setiap saat. Untuk menyeleweng dari kondisi ini adalah dianggap sebagai kelangkaan pangan.
Jadi kelangkaan biji-bijian di Tiongkok yang terjadi di tahun-tahun belakangan ini adalah akibat hal tersebut. Sejak Tiongkok memiliki devisa, dan karena Tiongkok memiliki banyak uang, Tiongkok mengimpor biji-bijian dari negara-negara lain, terutama mengimpor kacang kedelai, akibat kelangkaan biji-bijian di Tiongkok. Banyak orang tidak mengerti mengapa Tiongkok mengimpor kacang kedelai dan menghasilkan beras di dalam negerinya.
Hal tersebut dikarenakan panen beras Tiongkok melampaui 6.500 pon per are, sementara panen kacang kedelai Tiongkok melampaui 650 pon per are. Jadi dalam statistik, laporan statistik akhir 650 pon kacang kedelai ditambah 6.500 pon beras adalah melebihi 3,5 ton. Tetapi dengan hanya menghasilkan 6.500 pon beras per are dan 650 pon kacang kedelai per are, maka Tiongkok memilih untuk menggunakan lahan yang sama untuk menanam beras daripada kacang kedelai, yang kemudian diimpor dari luar negeri. Bila Tiongkok berhenti berdagang dan mulai menanam sendiri kacang kedelai, Tiongkok terdesak untuk menggunakan banyak lahan untuk menanam kacang kedelai, maka kelangkaan pangan di Tiongkok akan semakin parah. Tetapi masalah pangan Tiongkok akan dianggap sebagai krisis pangan oleh beberapa orang. Padahal tidak pernah terjadi krisis pangan.
Anda mengatakan bahwa beberapa orang akan menderita akibat krisis pangan. Kelompok rakyat manakah yang akan mengalami krisis pangan dan kelompok rakyat manakah yang tidak mengalaminya?
Bagi orang yang berpenghasilan lebih rendah, saat harga pangan meningkat, maka ia tidak mampu untuk membelinya. Ini adalah gagasan yang sangat sederhana, bukan? Selama penderitaan selama tiga tahun atau Bencana Kelaparan Besar, hanya orang-orang yang berpenghasilan relatif rendah yang menderita kelaparan, orang-orang yang dirugikan. Bagaimana dengan para kader Partai Komunis Tiongkok? Para kader Partai Komunis Tiongkok tidak tahu apa rasanya menjadi kelaparan.
Menurut anda, akibat bencana banjir tahun ini, kelompok besar rakyat Tiongkok tidak mampu membeli makanan?
Pada kenyataannya, penurunan hasil biji-bijian pada tahun ini di Tiongkok mulai terjadi, tetapi anda tidak pernah melihat hal tersebut dalam gambaran Statistik Biro Tiongkok. Karena hal tersebut tidak terpapar, Tiongkok akan memperbaiki penurunan hasil biji-bijian dengan membeli banyak biji-bijian. Bila pemerintah Tiongkok memiliki cukup devisa, maka pemerintah Tiongkok akan menggunakan metode ini untuk mengatasi kelangkaan pangannya.
Dapat dikatakan, selama Tiongkok masih memiliki cadangan devisa, maka Tiongkok tidak akan mengalami kelangkaan biji-bijian dalam skala besar, karena Tiongkok dapat mengimpor bijian-bijian dalam jumlah yang cukup.
Benar, tidak ada kelangkaan biji-bijian dalam skala besar di Tiongkok. Tetapi bila pemerintah Tiongkok mengalami keadaan yang sama dengan Bencana Kelaparan Besar, dan tidak membelanjakan uangnya untuk membeli biji-bijian, malahan membelanjakan uang tersebut untuk membeli barang-barang seperti perlengkapan, semen dan besi untuk membangun Bendungan Sanmenxia di sungai Kuning, maka sejumlah rakyat di Tiongkok akan kelaparan atau yang disebut sebagai “menjatah makanan.”
Kembali ke Bendungan Tiga Ngarai. Karena pada saat ini, walaupun banjir-banjir terparah sudah berlalu, yang berarti bencana terbesar sudah berlalu, bahaya Bendungan Tiga Ngarai yang potensial masih tetap mengancam. Karena anda adalah seorang ahli di bidang ini, dapatkah anda menjelaskan kepada kami mengenai bahaya Bendungan Tiga Ngarai yang potensial?
Saat kita membahas risiko Bendungan Tiga Ngarai, terutama risiko runtuhnya Bendungan Tiga Ngarai, kita akan membahas lima poin utama. Poin pertama adalah dalam peristiwa konflik militer, Bendungan Tiga Ngarai akan runtuh. Poin kedua adalah keamanan Bendungan Tiga Ngarai dalam peristiwa serangan teroris. Kelompok teroris maupun aktor individual adalah tidak penting, yang disebut Tiongkok sebagai “serigala-serigala tunggal.” Poin ketiga adalah risiko runtuhnya Bendungan Tiga Ngarai dalam peristiwa bencana alam, seperti hujan deras, gempa bumi, aliran sampah, runtuhnya bebatuan dan gelombang-gelombang yang menggelora. Ini adalah keadaan di mana terjadi banyak bencana alam. Poin keempat adalah masalah yang disebabkan oleh mutu konstruksi proyek Bendungan Tiga Ngarai, yang mencakup mutu konstruksi proyek ini dan kesalahan rancangannya. Poin kelima adalah risiko sebuah bendungan menjadi retak karena kesalahan-kesalahan dalam operasi Reservoir Tiga Ngarai, terutama akibat operasi bersama. Maka mari membahas masalah-masalah dari lima poin ini. Jadi, sebagian besar pembicaraan adalah mengenai risiko runtuhnya Bendungan Tiga Ngarai saat keadaan perang. Pada tahun 1992, saat Kongres Nasional Rakyat mengeluarkan mosi terhadap proyek Bendungan Tiga Ngarai tersebut, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Zou Jinhua berpidato menjelaskan keamanan pertahanan udara sipil di kawasan Bendungan Tiga Ngarai.
Pada saat itu, ia juga mengatakan bahwa Bendungan Tiga Ngarai sudah pasti menjadi target serangan musuh. Dalam hal keamanan pertahanan udara sipil, pendukung utama dan pihak-pihak yang tidak mendukung proyek Bendungan Tiga Ngarai mencapai kesepakatan konsensus yang bagus. Misalnya, Bendungan Tiga Ngarai sudah pasti menjadi target pertama bagi musuh.
Ada sedikit perdebatan mengenai masalah ini di kedua belah pihak. Kedua, tidak ada ketidaksepakatan bahwa kegagalan Bendungan Tiga Ngarai adalah yang terparah. Apa bedanya? Perbedaannya adalah dan diajukan selama demonstrasi proyek Bendungan Tiga Ngarai bahwa awal perang modern memiliki tanda-tanda pembuka rahasia yang dapat diamati, yaitu Bendungan Tiga Ngarai, dalam 14 hari, atau kemudian turun menjadi 10 hari, dan kemudian turun menjadi 7 hari. Dikatakan selama waktu tersebut untuk mengucurkan air dari Bendungan Tiga Ngarai sejauh 145 meter, 130 meter, atau bahkan mengucurkan semua air dari Bendungan Tiga Ngarai, maka dengan demikian, Bendungan Tiga Ngarai akan aman. Zou Jinhua mengambil gagasan tersebut yang akan kita saksikan saat terjadi perang, dan semua air akan dikucurkan dari Bendungan Tiga Ngarai.
Pihak-pihak yang menyetujui proyek Bendungan Tiga Ngarai mengatakan bahwa klaim tersebut adalah kurang mapan, karena perang modern memiliki serangan-serangan yang mengejutkan, dapat berupa perang yang tiba-tiba. Anda tidak tahu kapan musuh menyerang anda. Bahkan bila anda tahu musuh akan menyerang anda, atau anda akan menyerang musuh, maka pertama-tama anda harus mengucurkan semua air Bendungan Tiga Ngarai, sehingga anda memberi sebuah tanda kepada musuh. Maka ada seorang kritikus militer bernama Yang Lang yang menulis sebuah artikel berjudul “Pedang Damocles” yang mengatakan setelah membangun Bendungan Tiga Ngarai, kita seperti sedang bermain catur. Kita telah kehilangan unsur kejutan. Selama tur pengawasannya ke Propinsi Anhui, Xi Jinping mengatakan bahwa kita harus menggunakan unsur kejutan, tetapi proyek Bendungan Tiga Ngarai telah menghilangkan semua unsur kejutan dalam strategi militer Tiongkok. Maka baru-baru ini, Tiongkok meneriakkan penyatuan Taiwan secara paksa, dan Hu Xijin mengatakan bahwa Tiongkok dapat merampas Taiwan hanya dalam satu hari saja.
Saya tidak tahu apakah Hu Xijin mengatakan merampas Taiwan hanya dalam satu hari saja itu merujuk pada serangan yang diluncurkan oleh Tiongkok, atau apakah Tiongkok memperingati Taiwan bahwa Tiongkok akan menyerang dan menyuruh Taiwan bersiap-siap karena suatu hari Tiongkok akan menyerang Taiwan, memberi Taiwan waktu untuk bersiap-siap.
Saya memberitahu semua orang bahwa laporan Zou Jiahua mengenai keamanan pertahanan udara sipil di proyek Bendungan Tiga Ngarai pada Kongres Nasional Rakyat pada tanggal 21 Maret 1992 yang kini telah direvisi, mirip seperti Deklarasi Bersama Tiongkok-Inggris. Pada kenyataannya, laporan Zou Jiahua pada tahun 1992 sudah menjadi sebuah berkas bersejarah, sebuah dokumen bersejarah.
Laporan Zou Jiahua tersebut sudah direvisi. Kini, setelah direvisi, paragraf yang memuat ‘perang memiliki tanda-tanda, kita memiliki waktu untuk bersiap mengucurkan air’ sudah dihapus. Paragraf tersebut sudah tidak ada di internet. Anda dapat melihat mengapa Kongres Nasional Rakyat mengubah sebuah laporan, sebuah dokumen bersejarah yang ditulis hampir 30 tahun yang lalu. Kongres Nasional Rakyat benar-benar mengubah prakiraan sejak itu. Hal tersebut karena masalah perang. Di Tiongkok, pada tanggal 15 Juli, China Economic Weekly People Daily menerbitkan sebuah artikel berjudul ‘Tiga Pertanyaan untuk Tiga Ngarai.’ Ada banyak klaim yang mencolok dalam artikel tersebut, atau apa yang disebut Tiongkok sebagai ‘kata-kata emas.’
Salah satunya adalah Bendungan Tiga Ngarai tidak takut akan bom atom. Bahkan bila kejatuhan sebuah bom atom, maka hanya akan mengakibatkan sedikit runtuhan pada Bendungan Tiga Ngarai, ini terjadi bila beberapa pintu air dibuka. Namun, studi kelayakan proyek Bendungan Tiga Ngarai menunjukkan bahwa bila sebuah bom atom mengenai Bendungan Tiga Ngarai, maka akan menembus kedalaman Bendungan Tiga Ngarai hingga 200, 400, 700, 1.000 meter, atau bahkan mengenai semua pondasi Bendungan Tiga Ngarai.
Beberapa waktu lalu, kita menyaksikan beberapa video online yang menayangkan aliran hilir yang berpotensi banjir di kota Yichang dan bahkan Wuhan setelah Bendungan Tiga Ngarai retak. Apa dugaan akan hal ini? Ini semua berasal dari laporan studi kelayakan proyek Bendungan Tiga Ngarai. Semua angka-angka ini adalah dapat dipercaya.
Sebuah laporan yang dipimpin oleh Komisi Sumber Daya Air Sungai Yangtze, yang mencakup semua rancangan dan alasan untuk semua rancangan ini, serangkaian dari lebih dari sepuluh buku. Saya yakin dalam buku-buku ini, anda akan menemukan percontohan runtuhnya Bendungan Tiga Ngarai. Untuk percontohan runtuhnya bendungan ini, buku tersebut berjudul “Studi Eksperimen Runtuhnya Bendungan.” Seluruh bagian buku itu adalah mengenai satu topik ini. Jadi, dalam video yang menunjukkan runtuhnya bendungan itu, angka-angka dasar berasal dari gambaran dalam laporan tersebut. Bukannya tanpa alasan, bukan? Itu bukanlah klaim tanpa alasan.
Jadi, para ahli Tiongkok itu percaya bahwa risiko runtuhnya Bendungan Tiga Ngarai adalah realistis, yang menjelaskan alasan mereka terlibat dalam studi tersebut. Benarkah demikian? Menurut anda, apakah bahaya tersebut hanyalah khayalan, atau tidak begitu parah?
Pada saat itu, pendukung maupun penentang pembangunan Bendungan Tiga Ngarai sudah mengetahui bahaya tersebut. Pada skenario perang, Bendungan Tiga Ngarai dibom hingga runtuh. Sebuah lembaga peneliti yang dipimpin oleh Jenderal Zhang Aiping menjelaskan kesimpulan ini setelah penelitian studi terhadap percontohan selama bertahun-tahun. Ini adalah kesimpulan yang mereka capai. Perbedaan dalam kasus ini adalah keadaan yang mereka berikan sudah berubah, mereka mengubah keadaan dengan anggapan bahwa Reservoir Tiga Ngarai adalah tanpa air, yaitu kering. Maka adalah tidak berguna membom sebuah reservoir yang kering, bukan?
Benar. Beberapa hari yang lalu, saya mewawancarai mantan direktur intelijen Amerika Serikat untuk Armada Pasifik. Saya bertanya padanya apakah pasukan Amerika Serikat akan memperlakukan Bendungan Tiga Ngarai sebagai sebuah target militer. Ia menjawab ‘Tidak pernah,’ karena jutaan orang tinggal di hilir sungai Yangtze akan berada dalam bahaya. Jadi militer Amerika Serikat tidak akan pernah melakukan hal tersebut. Namun, seperti yang anda katakan, air di dalam Bendungan Tiga Ngarai akan dikucurkan semuanya, daerah hilir tidak akan berdampak banyak, bahkan bila Bendungan Tiga Ngarai dihancurkan. Apakah benar demikian?
Tidak akan ada dampak apa pun bila semua air yang terkandung dalam Bendungan Tiga Ngarai dikucurkan semua. Tetapi ingat bahwa sungai Yangtze adalah saluran air emas, bukan? Bila terganggu, maka kapal-kapal tidak dapat berlayar di sepanjang sungai Yangtze. Kemudian Tiongkok tidak akan memiliki saluran air emas lagi. Misalnya, sungai seperti sebuah nadi di dalam tubuh, bila anda memotong nadi tersebut, maka tidak ada darah yang mengalir dalam peredaran darah, bukan? Bagaimana ekonomi dipulihkan? Ini adalah apa yang diandalkan Xi Jinping untuk menopang pertumbuhan mencapai sungai Yangtze.
Ada hal lain. Pada tahun 1969, terjadi konflik militer antara Tiongkok dengan Uni Soviet terkait dengan perbatasannya. Uni Soviet berencana memberi pelajaran kepada Tiongkok, dengan menggunakan senjata nuklir. Reservoir Miyun dan Reservoir Guanting di Beijing menjadi target militer Uni Soviet, target untuk senjata nuklir. Maka kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok mulai meninggalkan suksesi, meninggalkan Beijing. Tampaknya hanya Zhou Enlai yang tetap berada di West Mount di Beijing. Mao Zedong lari ke Provinsi Hunan. Semuanya bersembunyi. Pada waktu itu, kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok mengucurkan semua air dari Reservoir Miyun dan Reservoir Guanting.
Kini muncul masalah yang benar-benar penting: Tiongkok selalu meneriakkan penyatuan Taiwan secara paksa, bukan? Tiongkok ingin menyatukan Taiwan secara paksa, dan yang penting waktu untuk penyatuan Taiwan semakin dekat, dari 7 hari, 3 hari, 2 hari, hingga 1 hari, seperti yang dikatakan Hu Xijin bahwa ia bersiap untuk minum kopi di Kantor Kepresidenan saat Taiwan dirampas dalam satu hari. Jadi, bila Tiongkok ingin melakukan hal ini, itu berarti Tiongkok yang pertama-tama menyerang Taiwan. Apakah ada tanda peringatan sebelum terjadi perang tersebut? Dapatkah kita memperoleh sebuah pesan untuk Taiwan: saat ini kita akan mengucurkan air dari reservoir, jadi bersiap-siap untuk segala yang diperlukan? Itulah alasannya mengapa kritikus militer Yang Lang menyatakan dalam artikelnya yang berjudul “Bendungan yang Tinggi: Sebuah Pedang Di Atas Tiongkok” bahwa secara strategis Tiongkok berada dalam sikap mental yang pasif di mana-mana sejak proyek Bendungan Tiga Ngarai diselesaikan. Itu berarti Tiongkok telah kehilangan apa yang disebut Xi Jinping manfaat “serangan pertama.” Tidak ada lagi manfaat “serangan pertama.”
Maksud anda karena Tiongkok tidak akan membiarkan Taiwan tahu maksud Tiongkok yang sebenarnya bila Tiongkok benar-benar siap menyerang Taiwan. Jadi Tiongkok tidak akan mengucurkan air dari Bendungan Tiga Ngarai karena usaha semacam itu akan menunjukkan bahwa Tiongkok sedang bersiap untuk serangan balik Taiwan yang akan melihat Bendungan Tiga Ngarai sebagai sebuah target.
Adalah mustahil bagi Tiongkok untuk merampas Taiwan secara paksa bila Tiongkok tidak ingin mendapat sebuah serangan yang mengejutkan. Jadi, seperti yang dikatakan Hu Xijin, Tiongkok berencana mengalahkan Taiwan dalam waktu yang sangat singkat, di mana adalah terlalu terlambat bagi pasukan Amerika Serikat untuk datang membantu Taiwan. Itu adalah gagasan Hu Xijin.
Hu Xijin juga mengutip sebuah strategi “merampas pulau Taiwan dengan mengorbankan semua rakyat Taiwan,” yang menunjukkan bahwa Tiongkok hanya peduli akan teritorial Taiwan dan tidak peduli akan rakyat Taiwan, bahkan bila semua rakyat Taiwan dibantai. Jadi, bila anda memikirkan hal tersebut, dapat dibayangkan bagaimana rakyat Taiwan akan membalas serangan! Sekitar 30 mil (48 km) dari rumah saya di Jerman, terdapat sebuah reservoir air. Selama Perang Dunia II, reservoir air ini dibom oleh tentara Inggris.
Pada waktu itu, kota kami adalah sebuah pusat industri berat Jerman, yang membuat tank dan bahan peledak. Alasan tentara Inggris menghancurkan reservoir air ini adalah untuk memutuskan pasokan air. Pada larut malam, bendungan tersebut runtuh, lebih dari 1.000 penghuni yang berada di hilir tenggelam. Jadi, pada saat perang, tidak seorang pun pedulikan pedoman atau aturan.
Selama Perang Korea, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok melakukan hal yang serupa, mengucurkan air dari sebuah reservoir untuk menenggelamkan pasukan Amerika Serikat, membuat pasukan Amerika Serikat tidak ada waktu untuk menyelamatkan diri. Tentu saja, bagi pejabat militer Amerika Serikat untuk kasus saat ini, mereka tidak pernah mengumumkan: “Pertama-tama kita akan menyerang Bendungan Tiga Ngarai Tiongkok dengan rudal terpimpin.” Tidak pernah.
Di samping itu, Lang Yang menjelaskan dalam artikelnya mengapa keruntuhan Bendungan Tiga Ngarai adalah ancaman yang sangat besar bagi militer Tiongkok. Semua pasukan cadangan Tentara Pembebasan Rakyat ditempatkan di aliran tengah dan aliran hilir sungai Yangtze. Sebagai contoh, lebih dari 90% pasukan lintas udara militer Tiongkok terkonsentrasi di daerah ini. Bila Bendungan Tiga Ngarai dibom, dan semua airnya tumpah, pasukan cadangan militer Tiongkok juga akan hanyut. Bahkan Tiongkok tidak ingin adanya perang.
Seperti yang saya katakan, mantan direktur intelijen Armada Pasifik Amerika Serikat mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak pernah akan membom Bendungan Tiga Ngarai. Sekilas saya pikir mungkin hanya ada satu skenario di mana Amerika Serikat akan melakukannya, yaitu Tiongkok yang pertama menggunakan senjata nuklir. Tidakkah Tiongkok sering mengancam dunia dengan menggunakan senjata nuklir? Jika Tiongkok berani menggunakan senjata nuklir, apakah Amerika Serikat akan membom Bendungan Tiga Ngarai sebagai sebuah pilihan? Bila anda menggunakan senjata nuklir, mengapa saya tidak menghancurkan Bendungan Tiga Ngarai milik anda?
Mari berpaling dari pertanyaan ini dan membahas dari sudut pandang lain. Dalam studi kelayakan proyek Bendungan Tiga Ngarai, kita dapat mempertimbangkan untuk mengucurkan air atau tidak, atau bahkan mempertimbangkan periode selama 14 hari untuk air tersebut. Mengapa pada saat ini para pendukung proyek tersebut berdebat apakah Bendungan Tiga Ngarai itu aman? Dasar teori di balik perdebatan ini adalah perang tanpa batas.
Pernyataan mereka dibuat dari sebuah sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang anda. Bila mereka mengatakan tidak seorang pun menyerang Bendungan Tiga Ngarai milik kami, maka mereka akan bertemu dengan serangan balasan kita. Walaupun kekuatan senjata nuklir dunia kalah jumlah, katakanlah mereka dapat menghancurkan dunia lebih dari sepuluh kali serangan. Namun, senjata nuklir kita dapat menghancurkan dunia hanya dalam satu kali serangan. Logika mereka adalah dampak dunia yang hancur dalam sekali serangan dengan dampak dunia yang hancur dalam sepuluh kali serangan adalah semuanya adalah sama pada akhirnya. Oleh karena itu, musuh tidak akan menyerang Bendungan Tiga Ngarai. Itulah apa yang sebenarnya menjadi alasan proses pemikiran. Artikel online ini sejak tidak begitu lama mengatakan…bila Bendungan Tiga Ngarai diserang, Tiongkok akan mengingkari janjinya untuk tidak menjadi yang pertama menggunakan senjata nuklir.
Berdasarkan apa yang dikatakan mantan pejabat intelijen tersebut, sangat tidak cenderung bahwa militer Amerika Serikat pertama-tama akan secara aktif menyerang Bendungan Tiga Ngarai, terutama saat Bendungan Tiga Ngarai tersebut masih menampung air. Alasannya adalah bahwa secara langsung berarti jutaan nyawa yang tinggal di aliran hilir akan tewas. Tetapi apa yang akan dilakukan militer Amerika Serikat bila Tiongkok memilih menjadi yang pertama menggunakan senjata nuklir? Sulit dikatakan.
Sebenarnya, pertanyaan mengenai konfrontasi militer ini sebelum pertanyaan kedua. Kita ingin mengatakan bahwa Bendungan Tiga Ngarai tidaklah seperti yang diklaim oleh para ahli, sedemikian kokoh sehingga bendungan tersebut dapat bertahan terhadap serangan bom nuklir.
Proyek Bendungan Tiga Ngarai memiliki dua kerentanan utama, dan satu sama lain saling memperkecil kerentanan tersebut. Keempat kerentanan itu terletak pada strukturnya yang rapuh. Empat poin ini adalah fatal. Yang pertama adalah lift kapal. Lift kapal dapat dihancurkan oleh sebuah roket anti-tank tunggal. Itulah sebabnya mengapa Perdana Menteri Li Keqiang mengirim 4.600 pasukan untuk melindungi Bendungan Tiga Ngarai. Bila anda tidak takut akan bom atom, maka anda benar-benar tidak takut akan musuh anda, atau teroris, yang tidak memiliki senjata nuklir, bukan? Jadi apa yang anda takutkan? Anda menghabiskan uang hanya untuk 4.600 pasukan datang dan melindungi Bendungan Tiga Ngarai, bukankah hal itu memboroskan uang? Menggunakan uang warganegara, menggunakan uang pajak, semua uang itu untuk sesuatu yang tidak berguna.
Dapat dikatakan bahwa Bendungan Tiga Ngarai jauh lebih rentan daripada yang diklaim oleh mereka.
Bendungan Tiga Ngarai adalah benda yang sangat rentan karena bila anda melihat saat Bendungan Tiga Ngarai mengucurkan airnya, ada satu baris yang terdiri dari 23 pintu air. Kita tidak mengatakan bahwa Bendungan Tiga Ngarai adalah teka-teki masalah, namun Bendungan Tiga Ngarai memiliki lebih dari 100 lubang, sudah pasti Bendungan Tiga Ngarai bukanlah sebuah badan yang padat. Bendungan Tiga Ngarai memiliki banyak lubang. (vv)
Anjing Memeluk Penyelamatnya dengan Hangat Setelah Diselamatkan dari Eutanasia
Ketika hewan memiliki masalah medis yang sangat serius yang terlalu mahal untuk ditangani, tempat penampungan biasanya akan menidurkan mereka.
Namun, Joe Kirk sangat memahami bahwa semua anjing harus disembuhkan, diadopsi, dan dicintai. Jadi ketika anjing pemburu bernama Gregory hendak di eutanasia di tempat penampungan, Joe tiba di waktu yang tepat untuk menyelamatkan anjing ini.
Joe dan istrinya, Schenley Hutson-Kirk, adalah salah satu pendiri Hound Rescue and Animal Sanctuary, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di dekat Findlay, Ohio, AS.

Pusat penyelamatan mereka membantu anjing yang tersesat dan anjing terlantar untuk menemukan rumah baru mereka dan memberikan perlindungan seumur hidup bagi anjing ‘yang tidak dapat diadopsi dan sudah tua’, dengan misi utama menyelamatkan anjing dari eutanasia dengan membawa mereka dari ‘tempat penampungan berisiko tinggi dan membunuh’.
Dua hari sebelum Gregory dijadwalkan untuk ditidurkan, Joe muncul seperti malaikat untuk menyelamatkan anjingnya dari penampungan hewan yang akan meletakkannya.
Gregory didiagnosis mengidap penyakit cacing jantung, yang menjadi alasan dia akan disuntik mati. Penyakit heartworm disebabkan oleh cacing sepanjang kaki yang hidup di jantung, paru-paru, dan pembuluh darah anjing.
Anjing dengan penyakit cacing jantung menunjukkan tanda-tanda seperti penurunan berat badan, kelelahan, nafsu makan menurun, keengganan untuk bergerak, batuk ringan terus-menerus, perut bengkak, dan gagal jantung.

Saat Gregory memahami bahwa Joe telah menyelamatkannya dan telah memberinya kesempatan kedua dalam hidup, Gregory menghadiahi pria baik hati itu dengan pelukan hangat yang menggemaskan.
Itu mungkin cara Gregory mengucapkan terima kasih kepada Joe karena telah menyelamatkan hidupnya!
Menurut Joe, Gregory telah memulai perjalanan pemulihannya karena sekarang menerima perawatan hewan serta perawatan heartworm yang diperlukan.
Tuhan memberkati jiwamu yang indah, Joe! (yn)
Sumber: goodtimes
Video Rekomendasi: