Peramal remaja dari India bernama Abhigya Anand yang memprediksikan bahwa puncak epidemi gelombang ketiga akan terjadi pada bulan September dan Oktober tahun 2021 ini.Anand mengatakan ramalannya dalam rekaman video yang diposting di YouTube baru-baru ini. Ia juga meramalkan bahwa epidemi akan mulai membaik pada bulan Mei tahun depan, termasuk pemulihan ekonomi.Sebelumnya pada bulan Agustus 2019 silam Abhigya Anand secara akurat meramalkan bahwa virus COVID-19 akan merebak pada bulan November 2019 dan menjadi berita panas di Internet.
Gempa di Gansu, Tiongkok, Empat Anggota Keluarga Terkubur, 1 Anak Meninggal Dunia dan 5 Anggota Keluarga Hilang
Li Li
Gempa bumi terjadi di Kabupaten Jishishan, Provinsi Gansu, Tiongkok, pada 18 Desember, menimbulkan banyak korban jiwa dan menyebabkan banyak orang kehilangan kontak. Beberapa warga setempat melaporkan bahwa sekeluarga tetangga beranggotakan empat orang terkubur dan anak-anaknya meninggal dunia. Ada juga desa yang mana 13 orang hilang, termasuk sekeluarga beranggotakan lima orang.
Penduduk Desa Zhoujia, Kotapraja Dahejia, Kabupaten Jixishan, mengatakan kepada media daratan Tiongkok, Xinjing Daily bahwa gempa bumi menyebabkan satu keluarga tetangga yang terdiri dari empat orang tertimbun di bawah tempat tidur, dan penduduk desa membantu menggali orang-orang yang tertimbun, dan tiga orang dewasa berhasil diselamatkan, tetapi anak berusia sembilan tahun meninggal dunia.
Seorang penduduk desa mengatakan, “Keluarga mereka yang beranggotakan empat orang sedang tidur nyenyak . Ketika rumah bata itu runtuh. Keponakan saya dan yang lainnya membantu menggalinya dengan tangan mereka. Anak tetangga yang berusia sembilan tahun meninggal dunia.”
Penduduk desa mengatakan mereka berlindung di alun-alun dan sangat membutuhkan tenda, alat pemanas dan makanan.
Seorang netizen yang diduga mengetahui hal ini mengatakan, “Penduduk desa menggalinya. Anak itu baru berusia sembilan tahun. Dia baru saja menyelesaikan pekerjaan rumahnya di malam hari dan bersiap untuk pergi ke sekolah keesokan harinya.”
Menurut Southern Metropolis Daily di daratan Tiongkok, gempa bumi tersebut menyebabkan tanah longsor di Desa Jintian, Kabupaten Minhe, Kabupaten Haidong, Provinsi Qinghai. Banyak rumah tersapu lumpur, sebagian warga desa terjebak, sebagian lagi terkubur dan hilang kontak.
Pada 19 Desember sore, Wu Fenmei, anggota Komite Desa Jintian, mengatakan bahwa total 13 orang di Desa Jintian saat ini hilang. Identitas orang hilang telah terkonfirmasi. Lima orang hilang dari satu rumah tangga dan empat orang hilang dari dua rumah tangga lainnya.
“Sekarang situasinya sangat serius, tiga rumah keluarga kami kebanjiran, ada sepasang, ibu, ipar perempuan yang hilang”, Wu Fenmei juga mengatakan, yang hilang di antaranya seorang wanita hamil, “dia hamil besar, saat ini dia kembali ke rumah ibunya”.
Wu Fenmei memperkenalkan bahwa Desa Jintian memiliki total 1.836 jiwa dan 414 KK. “Rumah-rumah di sini retak dan kami tidak bisa tinggal di dalamnya.”
Laporan tersebut menyebutkan bahwa penduduk desa saat ini ditempatkan di tenda darurat dan akan bermalam di tenda tersebut.
Wu Fenmei mengatakan bahwa suhu setempat saat ini minus lebih dari 20 derajat. “Kami relatif kekurangan persediaan hangat dan makanan. Kami tidak memiliki tempat yang lebih besar untuk menetap, jadi kami hanya bisa membiarkan orang-orang tinggal di dalam tenda terlebih dahulu.” (Hui)
Gempa di Gansu, Tiongkok Menyebabkan Hampir 1.000 Orang Terluka, Menghancurkan 150.000 Rumah yang Menimbulkan Banyak Pertanyaan
Wang Yanqiao dan Li Shanshan
Gempa bumi di Provinsi Gansu, Tiongkok, menimbulkan hampir seribu korban jiwa dan menghancurkan lebih dari 150.000 rumah, jumlah korban yang begitu besar telah menimbulkan keraguan opini publik.
Seorang Warga Kabupaten Jishishan, Gansu berkata: “Seluruh rumah berguncang. Gempa ini sangat dahsyat. Dirinya ketakutan setengah mati hingga semua rumah di sana ambruk.”
Laporan pada 19 Desember pukul 10 pagi menyebutkan sebanyak 127 orang telah meninggal dunia dan lebih dari 700 orang terluka di provinsi Gansu dan Qinghai, menjadikannya gempa bumi paling mematikan di Tiongkok dalam dekade terakhir. Lebih dari 150.000 rumah hancur. DiKarenakan, Partai Komunis Tiongkok selalu menyembunyikan angka bencana dan korban jiwa, situasi yang sebenarnya mungkin lebih serius dan angka yang sebenarnya tidak diketahui.
Bing, seorang penduduk provinsi Gansu, mengatakan: “Banyak rumah di dekat gempa yang runtuh. Kontrol lalu lintas telah diberlakukan, dan hanya kendaraan bantuan yang diizinkan lewat.”
Hingga pukul 02.00 pada 19 Desember, tercatat sudah terjadi 140 gempa susulan.
Gempa tersebut jelas terasa di Lanzhou, Chengdu, Xi’an, Ningxia dan Qinghai.
Mr Yu, seorang penduduk Provinsi Gansu, mengatakan bahwa keseriusan gempa tidak terlalu tinggi, 6,2 (magnitudo), tetapi mungkin banyak menyebabkan kematian banyak orang pada pukul 12:00 malam. Dikarenakan tempat ini termasuk daerah yang sangat terpencil, relatif miskin, rumahnya terbuat dari tanah liat sangat sederhana.
Pada saat kejadian, wilayah setempat dilanda gelombang dingin dengan suhu terendah minus 16°C. Video yang diunggah secara online menunjukkan beberapa orang menyalakan api agar tetap hangat setelah lari berhamburan ke luar ruangan.
Zheng, penduduk Kabupaten Jishishan, Provinsi Gansu: “Kami mendirikan tenda di depan rumah kami, menyalakan api, dan anak-anak serta orang tua duduk di depan untuk menghangatkan diri. Rumah-rumah semuanya retak, namun tidak runtuh “. di atasnya ada desa Chen. Desa Jia dan Desa Kang Diao lebih serius.”
Video lain menunjukkan, saat gempa terjadi, mahasiswa universitas setempat mendobrak pintu asrama untuk melarikan diri karena pintu asrama dikunci pada malam hari.
Magnitudo resmi yang diumumkan Partai Komunis Tiongkok adalah 6,2 skala Richter, namun Survei Geologi AS menyebutkan magnitudo yang terdeteksi adalah 5,9 skala Richter.
Banyak netizen daratan yang mempertanyakan gempa berkekuatan 6,2 skala Richter yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Tanda V besar di Weibo menimbulkan pertanyaan: 1. Bagaimana bisa menimbulkan begitu banyak korban jiwa? 2. Gempa berkekuatan 6,2 SR tidak termasuk gempa besar, apakah tidak ada mekanisme peringatan dini gempa?
Zheng, seorang warga di Kabupaten Jishishan, Provinsi Gansu, mengatakan: mereka telah memasang tenda di depan rumah mereka, membuat api unggun, dan anak-anak serta orang tua duduk di depannya untuk menghangatkan diri. Rumah-rumah semua retak, tapi tidak runtuh. Ada desa Chenjia di atas sana dan desa Kanghang situasinya lebih parah.”
Rekaman video juga menunjukkan para mahasiswa di sebuah universitas lokal mendobrak pintu asrama mereka untuk menyelamatkan diri karena terkunci di malam hari saat gempa terjadi.
Gempa tersebut secara resmi diukur pada 6,2 , tetapi Survei Geologi AS mengatakan bahwa kekuatannya mencapai 5,9.
Banyak netizen di daratan Amerika Serikat mempertanyakan apakah jumlah korban yang tewas akibat gempa berkekuatan 6,2 itu terlalu banyak.
Seorang pengguna mikroblog mempertanyakan:
1. Bagaimana bisa ada begitu banyak korban;
2. Dikarenakan gempa berkekuatan 6,2 tidak dianggap sebagai gempa besar, apakah tidak ada mekanisme peringatan dini?
Presiden Tsai Ing-wen dari Republik Tiongkok menyampaikan belasungkawa dan belasungkawa kepada Tiongkok daratan pada 19 Desember, dan juga menyatakan kesediaan Taiwan untuk memberikan bantuan ke daerah bencana.
Gempa berkekuatan 5,5 terjadi di Kota Atush, Xinjiang pada 19 Desember pagi. Belum ada laporan adanya korban jiwa. (Hui)
Gempa Kuat di Gansu, Tiongkok Menimbulkan Banyak Korban Jiwa, Lumpur Setinggi Tiga Meter Mengubur Dua Desa
Gempa bumi kuat berkekuatan Magnitudo 6,2 terjadi di Prefektur Linxia, Provinsi Gansu. Gempa ini berdampak di Provinsi Qinghai. Pasca gempa, dua desa di Kotapraja Zhongchuan, Kota Haidong, Qinghai terkubur oleh lumpur. Gelombang lumpur setinggi 3 meter bergulung ke desa-desa tersebut, sejumlah besar rumah hanyut dan terkubur hingga membuat penduduk desa terjebak
NTD
Pada 18 Desember pukul 23:59, gempa bumi dangkal berkekuatan 6,2 terjadi di Kabupaten Jishishan, Prefektur Xia, Ganlin. Gempa bumi berdampak pada 419 desa administratif di kabupaten Haidong Minhe, Hualong dan Xunhua di Provinsi Qinghai yang saling berdekatan. Setelah kejadian tersebut, “gelombang pasir” terjadi di Desa Jintian dan Desa Caotan, Kotapraja Zhongchuan, Kabupaten Minhe, dan sejumlah besar rumah terkubur lumpur dan hancur.
Seorang anggota keluarga dari orang yang terkubur yang tinggal di desa tetangga mengatakan kepada Caixin bahwa setelah gempa bumi, tanah longsor langsung terjadi. Ibu mertuanya, kedua putrinya, dan menantu perempuan dari salah satu putrinya ketika mencoba menyelematkan diri tertimbun tanah longsor, total lebih dari sepuluh orang terkubur di kawasan ini.
Sejak 19 Desember pagi, dia menjaga lokasi kejadian dan sampai pukul 21.00, masih belum ada yang berhasil diselamatkan.
Yang Haiping, yang bekerja di Xining, mengambil cuti dan kembali ke Desa Jintian sekitar tengah malam pada 19 Desember, keluarga Yang Haiping terbangun dari tidurnya oleh suara yang menakutkan. Kakak perempuannya menggambarkannya sebagai “suara seperti guntur yang menembus telinganya.” Getaran menyebabkan dinding bergetar hebat, mereka tidak dapat berdiri dengan mantap saat melarikan diri keluar rumah.
Tak lama setelah keluarga beranggotakan lima orang itu lolos dari bahaya, Yang Haiping mendengar suara keras lain tidak jauh dari situ. Kali ini suaranya “seperti suara petasan.” Belakangan dia mengetahui sebenarnya adalah tanah longsor. Sebuah rumah tempat tinggal yang terletak lebih rendah dari rumah Yang Haiping kemudian tertimpa dan tertimbun tanah longsor.
Wartawan Caixin di lokasi kejadian melihat kedalaman lumpur sekitar 3 meter dan rumah-rumah yang tertimbun tanah longsor hampir semuanya terisi dengan lumpur.
Paman Yang Haiping, Yang Xinfu, mengatakan bahwa ibu menantunya tinggal di dekat Kota Guanting dan terkubur di bawah tembok saat terjadi gempa dan meninggal dunia.
Media Tiongkok memberitakan, Desa Jintian berpenduduk total 1.836 dan 414 KK, di antaranya rumah 36 KK dengan 177 warga desa hancur tertimpa lumpur yang keluar dari dalam tanah.
Liu Lifei, seorang penduduk desa di Desa Jintian, mengatakan kepada Jimu News, “Pada saat itu, lumpur datang. Setelah gempa bumi, lumpur menghancurkan desa tersebut dan saudara perempuannya terkubur dan hilang.
Ketika gempa bumi terjadi pada 18 Desember malam, Liu Lifei menghubungi saudara perempuannya untuk terakhir kalinya, tetapi gagal tersambung. Belakangan, ia mengetahui dari kakak iparnya bahwa saudara perempuan, ibu, nenek, dan ibu neneknya terkubur lumpur sebelum mereka sempat melarikan diri. Kakak iparnya melarikan diri sambil menggendong anaknya.
Deng, seorang penduduk desa dari Kotapraja Liugou, mengatakan kepada Upstream News, “Ada lebih banyak korban jiwa di daerah ini, dan banyak rumah yang runtuh, dan beberapa tetangga kami hilang saat rumah mereka runtuh.” Ketika dia terbangun, dia dan rekannya tertimpa batu bata dan blok semen yang runtuh, dan rekannya dikirim ke rumah sakit dengan cedera kepala, dan kakinya sendiri juga tertimpa.”
Pada 20 Desember, Partai Komunis Tiongkok secara resmi mengklaim operasi penyelamatan telah selesai. Hingga pukul 09.00 pada 20 Desember, gempa Jishishan telah menewaskan 113 orang dan melukai 782 orang di Gansu. Selain itu, gempa di Kota Haidong menewaskan 18 orang, 198 orang luka-luka dan 16 orang hilang, dikarenakan PKT terbiasa menyembunyikan bencana, jumlah korban sebenarnya mungkin jauh melebihi angka resmi. (Hui)
Ditemukan Dibawah Tutupan Salju Selama 1 Abad, Senjata Super Selamatkan Umat Manusia di Masa Depan?
BakteriofagTidak diketahui kapan munculnya bakteriofag, tetapi yang pasti ia sudah ada sebelum bakteri pertama di muka bumi.Saat ini, fosil bakteri tertua yang ditemukan di bumi berasal dari 3,8 miliar tahun yang lalu.Keberadaan bakteriofag secara khusus berburu bakteri. Dengan kata lain, di atas planet biru kita, setidaknya selama 3,8 miliar tahun, telah terjadi perang setiap saat dan tak berkesudahan. Perang ini menyebabkan triliunan korban setiap hari. Tapi kita tidak pernah menyadari perang ini. Dari awal hingga akhir pertempuran ini, hanya ada satu iblis besar, dan dia adalah nanorobot kuno di planet Biru —- Bakteriofag.
Video Letusan Gunung Berapi di Barat Daya Islandia Terungkap, 4.000 Warga Dievakuasi
NTD Asia Pasifik
Sebuah gunung berapi di semenanjung Reykjanes di barat daya Islandia mulai meletus pada pukul 22:17 pada Senin 18 Desember malam setelah berminggu-minggu aktivitas seismik yang kuat. Sebuah kamera terdekat menangkap letusan gunung berapi, dengan lava yang menyembur keluar dari celah-celah tanah seperti air mancur, sangat kontras dengan langit malam yang gelap.
Sebelumnya, pihak berwenang telah mengevakuasi hampir 4.000 penduduk kota Grindavik dan menutup spa panas bumi Blue Lagoon di dekatnya.
Terlihat dalam video, lahar menyembur keluar dari celah-celah tanah seperti air mancur, dan bandara internasional di ibu kota Reykjavik tak jauh dari sana masih beroperasi tanpa gangguan.
Semenanjung Reykjanes adalah pusat aktivitas vulkanik dan seismik di barat daya ibu kota Reykjavik. Pada Maret 2021, air mancur lava yang spektakuler muncul di celah tanah sepanjang 500 meter hingga 750 meter di sistem gunung berapi Fagradalsfjall. (Hui)
Queensland, Australia Menghadapi Banjir Terbesar Abad Ini, Mengubah Kota-kota Menjadi Lautan
Yi Jing – NTD
Dipengaruhi oleh curah hujan lebat yang disebabkan oleh Topan Tropis Jasper, banjir terbesar dalam seabad terjadi di timur laut Queensland, Australia, pada Senin 18 Desember. Puluhan ribu warga mengalami pemadaman listrik dan banyak orang naik ke atap rumah mereka untuk menunggu penyelamatan.
Banjir terburuk yang pernah terjadi di timur laut Queensland pada 18 desember memutus beberapa kota di sepanjang resor wisata Great Barrier Reef.
“Semalam, Far North Queensland menerima curah hujan dan banjir bandang yang memecahkan rekor. Warga Far North Queensland tahu cara menangani bencana alam, namun kali ini tingkat curah hujan lebih tinggi,” kata Perdana Menteri Queensland Steven Miles.
Cairns, kota pintu gerbang ke Great Barrier Reef, menutup bandaranya pada Senin karena banjir. Pihak berwenang khawatir kota berpenduduk 160.000 jiwa itu akan kehilangan pasokan air minum.
Deputi Layanan Ambulans Queensland, Stephen Zsombok mengatakan, jelas ada banyak tantangan akibat banjir, orang-orang tinggal di atap rumah, beberapa komunitas terputus dan jalan-jalan terputus sehingga menyulitkan kami untuk mengaksesnya, yang semuanya menghadirkan bahaya dan tantangan nyata.
Schumaker, warga Cairns: “Mengerikan, mengerikan, sungguh mengerikan.”
Reporter: “Bagaimana kabar keluarga Anda? Apa yang terjadi?”
Schumaker: “Semuanya kebanjiran, semuanya kebanjiran. Kita harus keluar.”
Komunitas Aborigin yang terletak 110 kilometer sebelah utara Cairns juga terputus akibat banjir, dan beberapa warga harus memanjat atap rumah mereka untuk menghindari derasnya banjir dan menunggu penyelamatan.
Pejabat Australia mengatakan pada Senin bahwa 300 warga Aborigin akan dipindahkan ke tempat aman dengan helikopter.
Banjir telah menyebabkan sedikitnya 14.000 rumah dan tempat usaha tanpa aliran listrik di timur laut Queensland. Departemen meteorologi memperkirakan bahwa curah hujan di daerah yang dilanda banjir akan terus berlanjut, sehingga akan mempersulit operasi penyelamatan. (Hui)
Presiden Korsel Mencalonkan Menlu dan Kepala Intelijen Baru untuk Menghadapi Ketegangan Semenanjung Korea
oleh Zhang Ting
Pada Selasa (19 Desember) Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mencalonkan Cho Tae-yul, mantan perwakilan Korea Selatan untuk PBB dan mantan Wakil Menteri Luar Negeri untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Korea Selatan. Juga mencalonkan Cho Tae-yong sebagai Direktur Badan Intelijen Nasional dalam rangka menghadapi meningkatnya provokasi Korea Utara.
Menurut Kantor Berita Yonhap, Kim Dae-ki, Kepala Sekretariat Kepresidenan Korea Selatan mengumumkan berita tersebut pada Selasa dengan mengatakan bahwa Cho Tae-yul memiliki pengalaman yang kaya dalam diplomasi baik bilateral maupun multilateral, dan percaya bahwa beliau dapat berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan diplomasi dengan profesionalisme dan pengalaman diplomasinya di bidang ekonomi dan perdagangan.
Cho Tae-yong memiliki pengalaman luas dalam menangani masalah keamanan dengan Amerika Serikat dan Korea Utara. Presiden percaya bahwa sebagai Direktur Badan Intelijen Nasional, beliau akan mampu meningkatkan lebih lanjut kemampuan keamanan dan intelijen nasional Korea Selatan.
Dalam pidatonya mengenai pencalonannya, Cho Tae-yul menyebutkan beberapa tantangan global saat ini. Dia mengatakan : “Menghadapi lingkungan eksternal yang buruk, saya akan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan status diplomatik Korea Selatan, memperluas ruang strategis dan tahap aktivitasnya, dan kemudian berkontribusi untuk meletakkan landasan bagi keamanan dan kemakmuran nasional”.
Cho Tae-yong mengatakan bahwa sebagai badan intelijen inti negara, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan harus memberikan intelijen yang tepat waktu dan akurat untuk mendukung negara dalam membuat pilihan yang benar. “Jika saya secara resmi mengambil peran baru saya, saya akan mengumpulkan kekuatan semua anggota dan berusaha untuk menjadikan Badan Intelijen Nasional sebagai badan intelijen terbaik dunia”.
Reuters dalam laporannya menyebutkan bahwa Kongres Korea Selatan akan mengadakan dengar pendapat konfirmasi mengenai kedua calon yang dinominasikan ini, meskipun presiden Korea Selatan berhak menunjuk pejabat, menteri tanpa perlu persetujuan Kongres.
Pencalonan kedua personel ini terjadi di saat ketegangan yang meningkat di Semenanjung Korea. Korea Utara meluncurkan satelit mata-mata pada bulan November tahun ini dan minggu ini menguji rudal balistik antarbenua.
Pada Selasa Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa rezim Korea Utara perlu menyadari peluncuran rudal balistik Korea Utara selama dua hari berturut-turut dan perilaku provokatifnya akan berdampak lebih besar bagi diri dan rezimnya. Dia juga mengatakan, pertemuan Kelompok Konsultatif Nuklir (NCG) Korea Selatan – AS yang diadakan di Washington pekan lalu memperjelas jadwal pembangunan sistem pencegahan terpadu yang diperluas antara Korea Selatan dengan Amerika Serikat. Setelah pembangunan sistem ini terealisasi, maka Korea Selatan dan Amerika Serikat akan menjadi sebuah aliansi kuat berbasis senjata nuklir. (sin)
Seperti Finlandia dan Swedia, Denmark Juga Mengizinkan AS Menempatkan Pasukannya
Epoch Times
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan pada Selasa (19 Desember) bahwa Denmark telah menandatangani perjanjian pertahanan yang mengizinkan Amerika Serikat untuk menempatkan pasukan dan peralatan militer di wilayah Denmark.
Denmark mengumumkan perjanjian berdurasi 10 tahun tersebut setelah Finlandia dan Swedia menandatangani perjanjian serupa dengan Amerika Serikat bulan ini.
“Dengan demikian berarti bahwa pasukan Amerika Serikat beserta peralatan militernya dapat ditempatkan di wilayah Denmark”, kata Mette Frederiksen kepada wartawan pada konferensi pers.
Mette Frederiksen juga mengatakan bahwa Denmark dan Amerika Serikat telah memulai perundingan masalah tersebut pada bulan Februari tahun lalu, dan rencananya akan menandatangani perjanjian pada akhir minggu ini, dan memberlakukannya sekitar setahun kemudian usai melewati prosedur legislatif.
Finlandia dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan pada Senin yang akan memungkinkan AS menempatkan pasukan di Finlandia dekat perbatasan panjangnya dengan Rusia.
Swedia menandatangani perjanjian serupa pada awal Desember tahun ini. Sementara Norwegia yang berbatasan dengan Rusia juga telah menandatangani perjanjian yang mencakup antara lain mengizinkan AS melakukan kegiatan militer di wilayahnya. (sin)