Home Blog Page 1651

Perkembangan Corona di Jakarta, Anies : Kami Tak Akan Menutupi Kasus, Mengurangi dan Melambatkan Jumlah Tes untuk Memberikan Kesan Angkanya Turun

0

ETIndonesia- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan tentang gencarnya tracking  dari pemerintahan DKI Jakarta terkait penularan kasus positif coronavirus Wuhan di wilayah DKI Jakarta. Sehingga hasilnya, terjadi ada lonjakan kasus dalam beberapa waktu terakhir. Ia mengatakan tak ingin menutupi-nutupi penyebaran virus itu di wilayahnya.

“Bila Jakarta dinilai dari satu parameter saja, yaitu penambahan kasus positif tanpa melihat kasus yang lain,  dianggap Jakarta kasusnya tambah, bagi kami itu bukan masalah, karena kami tak akan menutupi-nutupi jumlah kasus, tidak akan mengurangi jumlah tes, melambatkan jumlah tes, hanya sekedar untuk memberikan kesan angkanya turun,” ujarnya dalam Channel Youtube Pemprov DKI Jakarta, Jumat (24/07/2020).

Menurut Anies, meskipun active case finding menaikkan grafik angka positif, Pemprov DKI menegaskan tak bertujuan untuk menurunkan grafik. Dikarenakan, tak memiliki tujuan untuk menurunkan grafik. Akan tetapi, bertujuan  menghentikan penularan di lapangan.

Mantan Mendikbud itu menuturkan, Pemprov DKI Jakarta justru bermaksud lebih meningkatkan testing dan menjangkau masyarakat. Walhasil, diharapkan menemukan lebih banyak mereka yang selama ini berada di luar. Tak lain, orang-orang yang berkegiatan padahal sudah menjadi carrier.

“Jadi sangat banyak yang kita temukan di lapangan itu positif tapi asymptomatic, tidak punya gejala apapun kalau mereka terus berkegiatan risiko pada siapa? Pada keluarganya, pada tetanggnya dan koleganya karena itu kita aktif,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Pakar : Gunakan Nama ‘Virus Komunis Tiongkok’ untuk Menuntut Tanggung Jawab Rezim Komunis Tiongkok atas Krisis Global

Anies mengatakan jika dilakukan tracking secara gencar maka otomatis mereka ditemukan. Langkah itu lebih baik daripada hanya duduk diam, menunggu di rumah sakit, lalu memberikan kesan angkanya turun.

“Dengan cara seperti itu kita bisa dapatkan informasi yang lebih cepat tentang orang-orang yang ternyata positif COVID-19 dan membuat mereka isolasi lebih cepat,” ungkapnya.

Ia menuturkan soal pentingnya meningkatan jumlah tes agar nilai positivity rate di Jakarta  bisa diinterpretasikan karena dianggap valid.  Secara kumulatif seperti yang ditotal seluruhnya sejak awal wabah, nilai positivity rate di Jakarta adalah 5,2 persen. Angka ini di bawah angka rata-rata nasional sebesar 12,3 persen.

https://www.youtube.com/watch?v=rPrkhhXQD9c

Atas angka-angka itu, Anies menunjukkan bahwa nilai positivity rate di Jakarta sedikit di atas rekomendasi ideal WHO yaitu 5 persen atau di bawahnya. Karena itu, angkanya masih jauh di bawah batas maksimal yang pernah disampaikan WHO yaitu 10 persen.

Ia meningatkan kepada masyarakat agar terus waspada.  Pasalnya,  dalam dua minggu terakhir  nilai positivity rate di Jakarta menunjukkan tren yang meningkat. Sebagaimana pada tiga minggu lalu, nilai positivity rate di Jakarta untuk minggu tersebut adalah 4,8 persen, lalu dua minggu lalu naik menjadi 5,2 persen, lalu seminggu terakhir ini menjadi 5,9 persen.

BACA JUGA : Bocoran Dokumen : Semua Informasi Terkait Virus Komunis Tiongkok di Tiongkok Diklasifikasikan Sebagai Rahasia Negara

Pada videonya itu, Anies mengatakan pihaknya  akan terus meningkatkan testing  untuk menemukan kasus-kasus positif. Bahkan 30 persen dari temuan kasus positif  adalah hasil dari active case finding yang dilakukan puskesmas di DKI Jakarta.

“Jadi puskesmas ini berburu kasus positif di masyarkat. Kita ketemu kira-kita 30 persen, dari kasus positif. Lalu 20 persen adalah hasil contact tracing dari kasus yang sudah ditemukan positif sebelumnya, setiap kita ketemu kasus positif, lalu di-track sejarahnya, di-track orang-orang berinteraksi di situ dilakukan testing,” tuturnya.

Jika dilihat data Kemenkes RI, pada 29 Juli 2020, angka penambahan kasus positif di DKI Jakarta mengalami penambahan 577 kasus sehingga total secara keseluruhan mencapai 20.572 kasus. Adapun kasus kesembuhan mencapai 247 kasus sehingg total berjumlah 12.614 dengan 798 angka kematian.

Kemudian pada 30 Juli 2020 terjadi penambahan kasus positif 397 kasus sehingga secara total kasus positif berjumlah 20.969 kasus. Adapun jumlah angka kesembuhan 189 kasus sehingga total 12.803 kasus. Adapun kasus meninggal dunia berjumlah 817 kasus.  (asr)

Video Rekomendasi :

Ilmuwan Profesor Hong Kong Ungkap Rezim Tiongkok Menghancurkan Bukti Mengenai Awal Wabah Virus

0

Theepochtimes.com- Seorang ahli mikrobiologi Hong Kong yang terkenal sebagai informasi yang terbaru untuk mengungkapkan bagaimana Beijing awalnya menutupi wabah virus Komunis Tiongkok atau coronavirus di Tiongkok. Ia menambahkan tumpukan bukti adanya kesalahan tatalaksana krisis pandemi oleh pihak berwenang.

Ia bernama Profesor Yuen Kwok-yung, seorang ahli penyakit menular di Universitas Hong Kong. Ia adalah termasuk di antara tim ahli yang dipimpin oleh ahli pernapasan top Zhong Nanshan mengirim misi pencarian fakta ke Wuhan, tempat virus pertama kali menyerang, pada tanggal 19 Januari 2020.

Saat ini, lebih dari 6 bulan kemudian, Yuen Kwok-yung mengatakan kepada BBC dalam sebuah wawancara pada tanggal 27 Juli 2020, bahwa pihak berwenang setempat Tiongkok adalah lambat menanggapi wabah dan menghancurkan bukti fisik mengenai wabah itu.

“Saya curiga pihak berwenang setempat Tiongkok telah melakukan beberapa kerahasiaan secara setempat di Wuhan. Pejabat setempat yang seharusnya segera menyampaikan informasi tersebut tidak membiarkan hal ini dilakukan dengan mudah sebagaimana mestinya,” kata Yuen Kwok-yung.

Ia ingat kunjungannya ke Pasar Makanan Laut Huanan di Wuhan pada bulan Januari lalu. Ia mengatakan “tidak ada yang dapat dilihat karena pasar sudah bersih.”

Pihak berwenang Wuhan awalnya mengklaim bahwa virus tersebut kemungkinan berasal dari pasar tersebut, meskipun penelitian sejak itu menunjukkan bahwa beberapa pasien pertama di Yuen Kwok-yung menambahkan: “Anda dapat mengatakan bahwa Tempat Kejadian Perkara sudah terganggu karena pasar tersebut sudah bersih. Kami tidak dapat mengidentifikasi pejamu apa pun yang menularkan virus tersebut kepada manusia.”

Kerahasiaan awal virus Komunis Tiongkok di Beijing, yang umumnya dikenal sebagai jenis Coronavirus baru, telah didokumentasikan dengan baik. 

Pada akhir bulan Desember, pihak berwenang membungkam delapan dokter, di antaranya dokter mata Li Wenliang, setelah para dokter itu memposting di media sosial Tiongkok mengenai adanya sebuah bentuk baru pneumonia yang menyebar di kota Wuhan.

Pada awal bulan Juli, WHO menarik kembali klaim awalnya bahwa Beijing melaporkan wabah virus akhir tahun lalu ke Organisasi Kesehatan Dunia — malah mengatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia tahu mengenai wabah itu melalui pernyataan media di situs web Komisi Kesehatan Wuhan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo, dalam pidatonya di Perpustakaan dan Museum Kepresidenan Richard Nixon di California pada tanggal 23 Juli 2020, mengomentari bagaimana pandemi itu seharusnya dapat diatasi, seandainya rezim Tiongkok transparan mengenai wabah itu.

“Pikirkan saja betapa jauh lebih baik dunia ini – belum lagi bagi orang-orang di dalam Tiongkok —jika kami dapat mendengar dari para dokter di Wuhan dan mereka diizinkan untuk memperingatkan adanya wabah sebuah virus baru,” kata Mike Pompeo.

Ini bukanlah pertama kalinya Yuen Kwok-yung secara terbuka mempertanyakan narasi Beijing mengenai wabah virus itu. 

Pada tanggal 18 Maret 2020, Yuen Kwok-yung dan rekan sejawat ahli mikrobiologi David Lung, seorang asisten profesor kehormatan di Universitas Hong Kong, ikut menulis sebuah tajuk rencana online yang  diterbitkan di surat kabar setempat Ming Pao.

Artikel tersebut membantah klaim online bahwa virus i Komunis Tiongkok berasal dari Amerika Serikat. Mereka mengatakan klaim ini adalah tanpa bukti dan harus tidak boleh disebarkan.

Tajuk rencana tersebut diterbitkan kurang dari seminggu setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijun, menuduh tentara Amerika Serikat membawa virus tersebut ke Wuhan di posting Twitter.

Pada awal bulan Juni lalu, Yuen Kwok-yung dan timnya menerbitkan sebuah makalah penelitian di The Lancet Microbe, jurnal akses-terbuka di keluarga jurnal ilmiah Lancet.

YuenKwok-yung dan timnya mengambil sampel darah dari 452 warga Hong Kong, yang di antaranya ada 469 warga Hong Kong yang dievakuasi dari Provinsi Hubei di tengah Tiongkok pada awal bulan Maret, di mana Wuhan berada.

Para peneliti mengatakan mereka menemukan bahwa 17 dari 452 warga Hong Kong itu atau 3,8 persen adalah seropositif, artinya mereka membawa antibodi terhadap COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus Komunis Tiongkok.

Dengan menggunakan persentase itu dan total populasi di Hubei, 59 juta jiwa, peneliti memperkirakan bahwa 2,2 juta orang di Hubei “mungkin saja terinfeksi” pada awal bulan Maret.

Makalah ini menunjukkan bagaimana Komisi Kesehatan Hubei hanya melaporkan 67.802  kasus  COVID-19 pada tanggal 31 Maret.

Makalah Yuen Kwok-yung menarik tanggapan marah dari Global Times, media pemerintah komunis Tiongkok yang agresif. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada tanggal 15 Juni, Global Times menuduh Yuen Kwok-yung “bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menjatuhkan Tiongkok.”

Keterangan Gambar: Yuen Kwok-yung (C) di laboratorium Departemen Mikrobiologi Universitas Hong Kong di Rumah Sakit Queen Mary di Hong Kong, pada 11 Maret 2013. (Philippe Lopez / AFP via Getty Images)

(Vv/asr)

Video Rekomendasi

Dik Dik, Hewan Eksotis Menggerakkan Dunia Setelah Terlihat Menangis, Itu Adalah untuk Menandai Tempat Tinggalnya

0

Kerajaan hewan terus mengejutkan kita dengan keunikan masing-masing dari setiap spesiesnya, dengan cara mereka sendiri, mencoba bertahan hidup di dunia yang kompleks ini.

Seperti diketahui, ada banyak spesies, sebagian menjadi hewan ternak atau peliharaan, yang lain lebih liar, tetapi semuanya memainkan peran penting dalam keseimbangan ekologis ekosistem kita.

Tentu saja, masing-masing dari mereka menarik perhatian kita secara berbeda, tetapi ada seekor hewan kecil yang pasti akan menaklukkan hati Anda dengan segala cara yang mungkin.

Mereka adalah dik-dik, hewan pemalu dan sulit dipahami yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka bersembunyi di antara pohon-pohon. Hewan ini pertama kali dideskripsikan oleh Günter pada tahun 1884.

Mereka adalah salah satu jenis kijang terkecil di dunia, dan mereka benar-benar menggemaskan. Mereka mendiami daerah gersang yang lebat di Afrika timur, seperti Tanduk Afrika, Kenya, dan Tanzania.

Mata dan telinga mereka yang besar membuat mereka sangat mencolok. Mereka ditandai oleh bulu lembut mereka, kepala coklat kemerahan, abu-abu coklat sampai kaki dan ekor. Bagian bawahnya berwarna putih.

Dik Dik tumbuh dengan panjangnya hingga 70 sentimeter dan beratnya bisa mencapai 7 kilogram saat mereka mencapai usia dewasa. Panjang ekornya sekitar 35 hingga 55 sentimeter.

Betapa luar biasa kelihatannya, telapak kakinya memiliki bantalan seperti karet, sesuatu yang bermanfaat bagi mereka ketika mereka berjalan di jalan berbatu.

Dik Dik jantan berbeda dari betina dengan tanduknya yang dapat tumbuh hingga 11,4 sentimeter. Terkadang sulit untuk membedakan mereka karena pompadour hebat yang mereka miliki.

Masa kehamilan adalah 5 sampai 6 bulan, mereka hanya melahirkan satu anak muda pada suatu waktu.

Seperti antelop kecil lainnya, mereka adalah monogami. Namun ada sesuatu yang membuat mereka lebih istimewa. Mereka menandai wilayah mereka dengan kotoran dan urin yang mereka simpan melalui semacam ritual yang juga berfungsi untuk menjaga pasangan tetap bersama.

Dik Dik menandai wilayah mereka menggunakan air mata. Sebuah pekerjaan yang dilakukan sebagai sebuah tim dan sungguh mengharukan untuk membayangkannya.

Kadang-kadang pasangan menerima bantuan dari anak-anaknya, itu indah untuk membayangkan seluruh keluarga kecil dik dik menggosok air mata mereka pada cabang dan batang kayu untuk menunjukkan tanda di mana rumah mereka berada.

Mereka memiliki kelenjar preorbital yang menonjol yang homolog dengan kelenjar lakrimal yang ditemukan pada manusia.

Selain cara menandai wilayah mereka yang tidak biasa, dik dik cenderung berjalan dalam pola zigzag ketika mereka merasa terancam dan menuju belukar terdekat. Mencoba untuk bersembunyi sampai mereka merasa aman dari ancaman.

Hewan-hewan kecil yang menggemaskan ini unik dan menarik, spesies yang layak untuk dilihat dan dikagumi. (yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Wabah Melanda, 47% Responden Survei Berpendirian Pengangguran Dapat Bersifat Permanen

0

 oleh Xia Song

Epidemi komunis Tiongkok atau pneumonia Wuhan telah melanda Amerika Serikat, membuat ekonominya mengalami resesi yang dalam, tingkat pengangguran melonjak. 

Pada bulan April tahun ini, jumlah warga Amerika Serikat yang menerima tunjangan pengangguran mencapai rekor tertinggi. Meskipun situasinya sedikit membaik pada bulan Mei dan Juni, tetapi langkah-langkah pencegahan epidemi baru masih dimungkinkan untuk membuat tingkat pengangguran semakin meningkat dalam beberapa bulan mendatang.

Sebagaimana dilaporkan oleh media ‘USA Today’, bahwa pada bulan April tahun ini, 78% rumah tangga Amerika Serikat yang menganggur merasa bahwa situasinya demikian ini hanya bersifat sementara. 

Akan tetapi menurut Pusat Penelitian Hubungan Masyarakat Associated Press, bahwa 47% responden sekarang percaya bahwa pengangguran mungkin bersifat permanen. Setelah epidemi teratasi, sekitar 10 juta orang mungkin perlu mencari majikan baru, dan beberapa mungkin harus beralih karier.

Menurut ‘Fox Business’, sekitar setengah dari warga AS mengatakan bahwa epidemi telah menjerumuskan Amerika Serikat ke dalam resesi ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir, sehingga membuat mereka atau anggota keluarga mereka kehilangan penghasilan. 

Sekitar 27% orang mengatakan bahwa mereka terkena PHK, sementara 33% orang mengatakan jam kerja mereka berkurang. Di antara mereka, 29% orang mengatakan gaji mereka menyusut karena wabah. Sebanyak 24% orang lainnya mengambil cuti tanpa dibayar.

Di beberapa negara bagian, termasuk Florida dan California, epidemi virus komunis Tiongkok kembali mengganas. Peraturan pencegahan epidemi yang baru, membuat orang khawatir bahwa momentum pertumbuhan lapangan kerja yang sudah lebih menguat pada bulan Mei dan Juni kembali mengalami pukulan. Sehingga pemulihan pasar tenaga kerja mandek lagi. 

Pekan lalu, jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran naik untuk pertama kalinya dalam 16 minggu terakhir. Sedangkan Jumlah kasus warga yang dikonfirmasi terinfeksi virus komunis Tiongkok di Amerika Serikat juga melonjak hingga lebih dari 4 juta.

Tunjangan tambahan untuk pengangguran dari pemerintah federal sebesar USD. 600 per minggu dihentikan sampai akhir bulan Juli, karena negara bagian membayar tunjangan mingguan. Bahkan tunjangan USD. 600 itu sudah berakhir pekan lalu atau 25 Juli.

Menurut laporan, dari hasil jajak pendapat yang diikuti oleh 1.057 responden dewasa, antara 16 hingga 20 Juli menunjukkan bahwa, 9 dari 10 orang anggota Partai Demokrat mengatakan bahwa mereka cenderung memilih memprioritaskan masalah mengatasi epidemi, bukan ekonomi. Sementara sekitar 46% dari anggota Partai Republik memilih untuk fokus pada memperlambat penyebaran virus. Sedangkan sekitar 53% responden mengatakan bahwa ekonomi adalah prioritas utama.

Pada Senin, 27 Juli, Mitch McConnell, Pemimpin Mayoritas Senat mengumumkan putaran baru proposal untuk rencana penyelamatan dampak virus komunis Tiongkok atau pneumonia Wuhan yang diluncurkan oleh Partai Republik. Rencananya bernilai USD. 1 triliun yang dinamakan ‘Heals ACT’ tersebut disebut sebagai Rancangan Undang-undang yang mendukung dimulainya kembali bisnis dan sekolah, sementara juga mendorong warga AS untuk bisa kembali bekerja.  (Sin/asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=YfBt3-STnpI

Mereka Menghancurkan dan Membakar Telur-telur Penyu yang Terancam Punah Selama Pesta yang Tak Terkontrol

0

Sekelompok orang membangkitkan kemarahan penduduk di Chuburná Puerto, di Meksiko, setelah malam pesta mereka mengakhiri kehidupan ratusan anak penyu sisik.

Pita kuning di tengah pantai memperingatkan tentang ruang terlindung di mana penyu bertelur, tetapi ini tampaknya tidak terlalu berarti bagi mereka.

Departemen Ekologi Progreso menggunakan pita itu untuk membatasi wilayah penyu ini bertelur karena ia adalah spesies yang dilindungi dan terancam punah.

Di daerah itu, berbagai organisasi dan kelompok perlindungan hewan bekerja keras untuk melindungi spesies ini, itulah sebabnya mereka menyesali dan marah dengan apa yang terjadi di pantai.

Meskipun Meksiko masih menjalani karantina karena virus corona, orang-orang itu telah melanggar kurungan untuk melakukan kejahatan lingkungan.

Peristiwa itu terjadi pada malam Minggu lalu, 19 Juli, dan para pelindung hewan menyadari tragedi itu pada Senin pagi, ketika mereka berkeliling di sekitar lokasi penyu bersarang.

Penduduk setempat segera memanggil pihak berwenang dan perwakilan dari Departemen Federal untuk Perlindungan Satwa Liar datang ke tempat kejadian.

Sayangnya sudah terlambat untuk melakukan sesuatu dan sekitar 200 telur penyu telah hancur. Orang-orang yang tak bergatanggun jawab itu menghancurkan mereka dengan blok beton, sementara yang lain dibakar dengan api unggun yang mereka nyalakan di daerah itu.

Ini bukan kecelakaan, semua orang tahu tentang keberadaan telur-telur ini di pantai dan ada tanda yang memperingatkan tentang akses terbatas ke tempat ini. Apa yang dilakukan orang-orang ini tidak bisa tidak diklasifikasikan sebagai serangan yang biadab.

Sarang penyu sisik berada pada tingkat yang dangkal, sekitar 50cm, sehingga mudah menemukan telur hanya dengan menggali sedikit pasir.

Penduduk setempat meminta pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah pengawasan yang lebih besar di sektor ini dan mencegah serangan seperti ini akan terulang lagi.

Penyu sisik juga dipengaruhi oleh perburuan yang tidak bermoral terhadap mereka yang memutuskan untuk menjualnya untuk konsumsi manusia.

Beberapa orang menganggap bahwa telur-telur ini memiliki tingkat gizi yang tinggi tetapi mereka lupa bahwa kita berbicara tentang hewan yang dilindungi dan terancam punah.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Sulit Berkelanjutan, Huawei Umumkan Pengembangan 5G Globalnya “Sampai Sekian Dulu”

0

Ntdtv.com- oleh Zhong Gusheng, Pada 27 Juli 2020, ketua bergilir Huawei, Guo Ping menyampaikan pernyataan dalam KTT online global perusahaan mereka bahwa pengembangan 5G global Huawei untuk sementara waktu diakhiri sampai tahapan saat ini. Tahapan berikutnya dari fokus bisnis perusahaan adalah pada apa yang disebut Pengembangan Aplikasi Industri dan melepaskan dividen 5G.

Huawei dituduh sebagai perusahaan terkemuka dalam ekspansi eksternal hegemoni cyber Partai Komunis Tiongkok. Dengan bisnis 5G-nya yang mengandalkan keunggulan harga yang didukung oleh subsidi pemerintah komunis Tiongkok untuk merebut pangsa pasar jaringan 5G global. Namun demikian, karena ditahan oleh dunia bebas yang dipimpin oleh Amerika Serikat, bisnis 5G-nya menghadapi kesulitan dalam pengembangan.

Karena Amerika Serikat membatasi pasokan chip ke Huawei, TSMC telah mengumumkan bahwa mereka akan berhenti memasok Huawei. Huawei sendiri mengklaim bahwa ia akan beralih ke Samsung atau MediaTek. 

Namun, Samsung kemudian menyatakan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk bekerja sama dengan Huawei. Sedangkan MediaTek, karena juga membutuhkan dukungan teknis Amerika Serikat, perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan lisensi dari AS sebelum bisa memasok Huawei.

Akibat pasokan chip tidak terjamin, Huawei sendiri juga tidak berani menjamin pasokan peralatan 5G kepada konsumen. Yang mana tentunya membuat negara lain enggan untuk bekerja sama dengan Huawei. 

Lebih penting lagi, ambisi ekspansi totaliterisme global Komunis Tiongkok telah terekspos. Hal itu membuat dunia bebas semakin khawatir tentang masalah keamanan nasional yang ditimbulkan oleh kerjasama dan menggunakan fasilitas Huawei. 

Negara-negara yang telah bekerja sama dengan Huawei sebelumnya, termasuk Prancis, Inggris, dan Italia, juga berusaha untuk mengesampingkan penggunaan peralatan 5G Huawei.

Di antara mereka, Inggris mengumumkan bahwa mereka akan melarang pembelian peralatan baru 5G buatan Huawei pada akhir tahun. Sedangkan peralatan yang sebelumnya dibeli dari Huawei harus sepenuhnya diganti dalam waktu 7 tahun. 

Prancis dengan memanfaatkan tidak memperbarui lisensi peralatan Huawei, sebagai dasar untuk “menendang” peralatan Huawei. 

Ada juga laporan bahwa bahkan Italia, negara Eropa pertama yang bergabung dengan inisiatif One Belt One Road milik Partai Komunis Tiongkok, kini juga sedang mempertimbangkan untuk melarang penggunaan 5G Huawei.

Keterangan Gambar: Huawei yang diblokir oleh Amerika Serikat sedang menghadapi krisis besar. (NTD)

(Sin/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=cYhfbt_DfM4

Bagaimana Komunis Tiongkok Merekrut Agen Mata-Mata untuk Mencuri Rahasia Pesawat Tempur F-35

0

Epochtimes, oleh Song Tang- Kementerian Kehakiman Amerika Serikat pada 24 Juli 2020 lalu, mengumumkan bahwa seorang Tionghoa warga Singapura bernama Jun Wei Yeo atau Dickson Yeo mengaku terlibat dalam pengumpulan intelijen rahasia untuk komunis Tiongkok. 

Dickson Yeo  berhasil merekrut seorang warga sipil dari Angkatan Udara Amerika Serikat yang terlibat dalam proyek pesawat tempur F-35, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri, dan seorang perwira Pentagon untuk memberikan informasi intelijen. 

Michael Sherwin, Penjabat Pejabat Amerika Serikat untuk Distrik Columbia mengatakan : “Kasus ini sekali lagi menyoroti bagaimana departemen intelijen (Partai Komunis Tiongkok) beroperasi di halaman belakang kita, dan bagaimana menargetkan kekayaan intelektual dan rahasia pertahanan kita.”

Dalam buku tentang pernyataan kejahatan yang diterbitkan oleh Kementerian Kehakiman Amerika Serikat, terinci bagaimana Dickson Yeo direkrut oleh agen intelijen komunis Tiongkok. Juga bagaimana menggunakan perusahaan konsultan palsu dan LinkedIn untuk mengembangkan informan, dan bagaimana cara diam-diam menghubungi personel intelijen komunis Tiongkok.

Direkrut sebagai mata-mata komunis Tiongkok setelah berpidato di Beijing

Dickson Yeo adalah warga etnis Tionghoa Singapura yang pada awal 2015 sudah mulai bekerja sama dengan agen mata-mata komunis Tiongkok. 

Pada saat itu, Dickson sedang belajar untuk mendapatkan gelar doktor dalam kebijakan publik di National University of Singapore. Ketika ia pergi ke Beijing dan memberikan pidato tentang situasi di Asia Tenggara, Dickson direkrut oleh orang-orang yang mengaku sebagai anggota wadah pemikir Tiongkok yang bersedia memberi dana kepadanya dengan imbalan laporan dan informasi politik. Dickson mengetahui bahwa setidaknya 4 orang dari mereka adalah personel intelijen pemerintah Tiongkok.

Salah seorang intelijen itu kemudian meminta Dickson untuk menandatangani kontrak dengan militer komunis Tiongkok. Akan tetapi ditolaknya, kecuali dengan janji lisan bersedia terus bekerja sama dengan personel intelijen komunis Tiongkok lainnya.

Para personel intelijen meminta Dickson untuk memberikan mereka informasi tentang situasi politik internasional, ekonomi, dan diplomasi, tetapi yang tidak dipublikasikan secara umum., yaitu informasi yang disebut scuttlebutt atau rumor. 

Pada awalnya, fokus misinya adalah isu-isu di Asia Tenggara, seiring berjalannya waktu, fokus misi bergeser ke Amerika Serikat. Meskipun personel intelijen komunis Tiongkok ini menggunakan nama palsu dalam berinteraksi dengan Dickson, tetapi mereka tidak menyangkal memiliki hubungan dengan pemerintah Tiongkok. 

Salah seorang dari mereka memberitahu Dickson bahwa ia dan bosnya bekerja untuk departemen intelijen utama komunis Tiongkok.

Pada suatu kali perjalanan ke daratan Tiongkok, Dickson bertemu dengan agen intelijen dan kedua orang rekannya di kamar hotel. Selama pertemuan ini, personel intelijen komunis Tiongkok tersebut memberi Dickson akses masuk ke jalur informasi non-publik yang berkaitan dengan bisnis, intelijen buatan Amerika Serikat, dan perang dagang Tiongkok dengan Amerika Serikat.

Dickson Yeo bertemu dengan personel intelijen komunis Tiongkok ini di berbagai bagian Tiongkok, dan menghubungi salah satu dari mereka sekitar 19-20 kali, dan yang lainnya sekitar 25 kali. 

Ketika Dickson pergi ke Tiongkok untuk bertemu orang-orang itu, ia sering dibawa langsung ke sebuah ruang terpisah sehingga tanpa melewati loket imigrasi. Dickson kemudian bertanya mengapa demikian, jawabannya adalah mereka ingin menyembunyikan identitas Dickson ketika memasuki Tiongkok.

Dickson sering menerima tugas yang persis sama dari para personel intelijen komunis Tiongkok yang berbeda. Hal ini membuatnya berspekulasi bahwa mungkin ada sebuah agen pusat di Beijing yang bertanggung jawab mendistribusikan tugas-tugas kepada para agen intelijen di bawahnya.

Keterangan foto: Selama beberapa dekade, komunis Tiongkok tidak berhenti menghasut orang Amerika untuk bertindak sebagai mata-mata bagi komunis Tiongkok, tetapi di era digital, format permainan komunis Tiongkok untuk merekrut orang asing sebagai mata-matanya telah berubah dan menjadi semakin parah. (Johannes Eisele/AFP/Getty Images)

Mendirikan perusahaan konsultan palsu, menggunakan Linkedln untuk mencari mangsa

Untuk menyelesaikan tugasnya, Dickson menggunakan internet dan media sosial untuk menemukan dan merekrut warga negara Amerika yang dapat memberinya informasi. Sekitar tahun 2018, seorang perwira intelijen komunis Tiongkok memberi arahan agar Dickson mendirikan perusahaan konsultan palsu dan memposting informasi rekrutmen di situs pencarian kerja.

Dickson melakukan seperti petunjuk yang diberikan. Perusahaan konsultan palsu memilikinya diberi nama yang sama dengan perusahaan konsultan terkenal yang terlibat dalam hubungan publik dan pemerintah di Amerika Serikat.

Kepada badan penegak hukum Amerika Serikat, Dickson mengatakan bahwa dari perusahaan palsu itu ia kemudian menerima lebih dari 400 resume dari pelamar. 

90% dari resume itu berasal dari militer Amerika Serikat dan personel pemerintah dengan izin keamanan. Ketika Dickson menganggap beberapa resume itu cukup menarik, maka Dickson akan mengirimkannya kepada personel intelijen komunis Tiongkok.

Dickson juga memanfaatkan situs web karier terkenal ‘LinkedIn’ untuk mencari resume pribadi dan profesional yang mungkin memiliki akses ke informasi non-publik yang berharga. Setelah Dickson menghubungi target potensial di LinkedIn, LinkedIn mulai merekomendasikan kumpulan kontak potensial lainnya. 

Menurut Dickson, algoritma situs web tidak terputus. Dickson hampir setiap hari akan buka akunnya di LinkedIn untuk melihat kumpulan kontak baru yang direkomendasikan kepadanya oleh algoritma situs web tersebut. Dickson mengaku dirinya sampai nyaris kecanduan.

Setelah Dickson mengidentifikasi target potensial secara online, ia mulai bekerja keras untuk merekrut mereka agar dapat memberikan informasi dan menulis laporan. Dickson menerima panduan tentang cara merekrut target potensial dari personel intelijen komunis Tiongkok. 

Termasuk menanyakan apakah mereka tidak puas dengan pekerjaan yang ditawarkan, apakah mereka memiliki kesulitan keuangan, apakah mereka memiliki tanggungan anak, dan bagaimana hubungan dengan Dickson harmonis atau tidak dan seterusnya.

Keterangan foto: Dickson juga memanfaatkan situs web karier terkenal ‘LinkedIn’ untuk mencari resume pribadi dan profesional yang mungkin memiliki akses ke informasi non-publik yang berharga. (Carl Court/Getty Images)

Berhasil merekrut beberapa warga Amerika Serikat yang terlibat dalam teknologi F-35B

Dickson berhasil merekrut beberapa warga Amerika untuk memberinya informasi. Sekitar tahun 2015, Dickson memanfaatkan LinkedIn untuk menemukan dan menghubungi “Orang Amerika No. 1” warga sipil di Angkatan Udara Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam program pesawat tempur F-35B dan memiliki lisensi keamanan tingkat tinggi.

“Orang Amerika No. 1” tersebut mengungkapkan kepada Dickson bahwa ia dalam kesulitan keuangan. Dickson berhasil merekrut “Orang Amerika No. 1” itu untuk menulis laporan kepadanya. 

Selain itu, “Orang Amerika No. 1” juga mengungkapkan kepada Dickson bahwa Jepang ingin membeli pesawat tempur F-35 dari Amerika Serikat. Dickson lalu menyusun laporan mengenai hal ini untuk dikirimkan kepada satu atau lebih personel intelijen komunis Tiongkok.

Sedangkan “Orang Amerika No. 2” mengirim resumenya ke perusahaan konsultan palsu Dickson. Setelah itu, Dickson menghubungi “Orang Amerika No. 2” melalui media sosial. 

“Orang American No. 2” tersebut ternyata adalah seorang perwira Angkatan Darat Amerika Serikat yang ditugaskan untuk bekerja di Pentagon. 

Belakangan, Dickson melakukan banyak pertemuan dengan “Orang Amerika No. 2” di Amerika Serikat dan menjalin hubungan yang baik. Kepada Dickson “Orang Amerika 2” mengatakan bahwa karir militernya di Afghanistan telah menimbulkan banyak trauma mental terhadap dirinya.

Dickson meminta “Orang Amerika No. 2” itu menulis laporan untuk Korea Selatan dan klien Asia lainnya. Akan tetapi tidak diungkapkan kepada “Orang Amerika No. 2” bahwa laporan itu akan diserahkan kepada pemerintah asing. 

Di bawah instruksi Dickson “Orang Amerika No. 2” ini menulis sebuah laporan tentang bagaimana penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan akan mempengaruhi Partai Komunis Tiongkok. Dickson kemudian membayar lebih dari USD. 2.000 atas penulisan laporan itu.

Dickson tidak langsung memberikan uang tersebut kepada yang bersangkutan tetapi mentransfernya ke rekening bank istri “Orang Amerika No. 2”.

Antara tahun 2018 – 2019, Dickson Yeo menemukan “Orang Amerika No. 3” melalui situs jejaring sosial profesional. “Orang Amerika No. 3” ini pada waktu itu dipekerjakan oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

Kepada Dickson, “Orang Amerika No. 3” ini mengeluh bahwa dirinya tidak puas dengan pekerjaannya dan mengalami kesulitan keuangan. 

Di bawah instruksi Dickson, “Orang Amerika No. 3” menulis laporan tentang anggota kabinet Amerika Serikat yang aktif pada saat itu. “Orang Amerika nomor 3” memberitahu Dickson bahwa ia khawatir jika pejabat Kementerian Luar Negeri mengetahui bahwa dirinya telah memberi informasi intelijen kepada Dickson, itu akan membahayakan pensiunnya. 

Dickson kemudian memberikan sekitar USD. 1.000 atau USD. 2.000 sebagai imbalan penulisan laporannya.

Keterangan foto: Pesawat tempur F-35 (Matt Cardy/Getty Images)

Dickson ditangkap akibat sering berhubungan dengan agen intelijen komunis Tiongkok

Di bawah instruksi dan kendali personel intelijen komunis Tiongkok, Dickson tinggal di wilayah Washington DC. Sejak bulan Januari 2019 hingga Juli 2019, Dickson terus merekrut informan yang menulis laporan.  Dickson sering mengikuti banyak acara dan pidato yang diadakan wadah pemikir di Washington DC, dan berkesempatan untuk menjalin hubungan dengan beberapa orang dari agen lobi dan kontraktor yang bekerja untuk Kementerian Pertahanan Amerika Serikat.

Personel intelijen komunis Tiongkok memberitahu Dickson agar tidak menghubungi mereka ketika dia pergi ke Amerika Serikat karena dikhawatirkan pemerintah Amerika  akan menyadap komunikasi di antara mereka. 

Salah satu personel intelijen komunis Tiongkok menginstruksikan Dickson untuk tidak mengirim email ketika berada di Amerika Serikat atau melalui kedai kopi jika mendesak. 

Personel intelijen lainnya mengarahkan Dickson agar tidak membawa ponsel atau lapoton miliknya ketika melakukan perjalanan di Amerika Serikat. Personel tersebut bahkan memberi Dickson kartu bank agar dapat digunakan membiayai pengeluaran untuk informan lokal Amerika. 

Ketika Dickson berada di luar Amerika Serikat, agen intelijen komunis Tiongkok menghubunginya melalui akun WeChat yang terenkripsi. Dickson diperintahkan untuk menggunakan beberapa ponsel dan mengubah akun WeChat-nya setiap kali ia menghubungi personel intelijen komunis Tiongkok.

Seorang personel intelijen komunis Tiongkok memberitahu Dickson agar merekrut “Orang Amerika No. 2” guna memberikan informasi rahasia. Personel intelijen tersebut mengatakan bahwa jika Dickson mampu mengubah status “Orang American No. 2” menjadi saluran intelijen permanen, maka dirinya bersedia memberi lebih banyak uang kepada Dickson.

Pada bulan November 2019, Dickson kembali ke Amerika Serikat dengan target memperoleh lebih banyak informasi rahasia dari “Orang Amerika No. 2”. Dickson  juga berencana memberitahu “Orang Amerika No. 2” bahwa ia bekerja untuk pemerintah Tiongkok. 

Tetapi ketika Dickson mendarat di bandara, dia ditahan, diinterogasi, dan akhirnya ditangkap. Pada saat itu, Dickson belum sempat meminta informasi rahasia dari “Orang Amerika No. 2”.

Keterangan foto: Pada 24 Juli, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mengumumkan bahwa seorang Tionghoa warga Singapura bernama Jun Wei Yeo mengakui dirinya terlibat dalam pengumpulan intelijen rahasia untuk komunis Tiongkok. (Getty Images) 

sin/rp

Video Rekomendasi

Pria Penyandang Cacat Menerima Ancaman dari Tetangganya Jika Tidak Menyingkirkan Anjing Pendukungnya

0

Seorang pria lansia yang cacat menerima ancaman akan diusir dari apartemennya jika dia tidak menyingkirkan anjing pendukungnya, tetapi dia menolak untuk meninggalkannya.

Willie Williams adalah seorang veteran Perang Vietnam yang cacat, menghabiskan hari-harinya di Freedom’s Path, sebuah kompleks apartemen yang berlokasi di kampus Chillicothe VA Medical Center di Ohio, AS, ditemani oleh anjing pendukungnya yang setia Diamond.

Apartemen ini dimaksudkan untuk menjadi rumah bagi para veteran perang yang tidak mempunyai tempat tinggal. Namun, Willie menhadapi situasi yang sulit setelah kesalahpahaman dengan tetangganya, yang tanpa alasan berusaha mengusirnya dari satu-satunya tempat yang dimilikinya.

Rupanya, semuanya berawal ketika anjingnya, Diamond berjalan tanpa tali melalui beberapa fasilitas kompleks. Meskipun Willie mengatakan itu adalah kecelakaan, para tetangga benar-benar membuatnya memilih antara meninggalkan anjingnya atau meninggalkan tempat tinggal.

“Itu kecelakaan ketika dia masuk ke lift, karena ketika aku di rumah dengan temanku, aku tidak mengawasinya,” kata Willie.

Meskipun insiden itu tidak menyebabkan cedera pada penghuni, mereka memutuskan untuk mengambil tindakan dan meninggalkan catatan tulisan tangan anonim ditempelkan di pintu apartemen Willie.

Catatan dengan nada yang agak mengancam itu berbunyi: “Willie, saatnya kamu dan anjingmu pergi. Anda tidak akan lagi ditoleransi. Pindah. “

Veteran perang itu benar-benar terkejut menerima surat itu, yang juga disertai dengan surat dari pengacara kompleks, di mana mereka memberinya ultimatum memilih antara anjing pendukungnya atau rumahnya.

Tentu saja Willie bingung, dia mengaku tidak melakukan kesalahan dan tidak tahu harus berbuat apa.

Anjing manis dan Willie saling menyayangi, mereka tidak terpisahkan dan membentuk ikatan yang tidak seperti yang lain. Diamond selalu berada di saat-saat terburuk dari pemiliknya, tidak hanya dia teman yang setia, dia membantunya karena Willie menderita episode depresi dan isolasi.

Willie juga didiagnosis menderita gangguan stres pascatrauma (PTSD), jadi ia diberi obat juga ditemani anak anjing pendukung emosionalnya.

Willie menghadapi situasi yang sulit, pada usianya sulit baginya untuk menemukan tempat di mana mereka dapat diterima bersama anjingnya dengan mempertimbangkan diagnosisnya.

“Jika saya memiliki masalah atau sakit, saya tahu tim penyelamat medis akan ada di sekitar. Butuh tiga menit untuk sampai ke sini, ” katanya.

Sepenuhnya sendirian dan berharap menemukan solusi, Willie meminta bantuan pusat media setempat, yang setelah mempelajari ceritanya menawarkan diri untuk membantunya dalam situasi yang tidak menguntungkan ini.

Sebuah tim jurnalis menghubungi pengacara komplek yang memberi ulitmatum pada Willie, yang menuduh bahwa anjing itu telah melakukan perilaku terlarang yang ditentukan dalam penjanjian sewa.

Namun, ketika wartawan bertanya kepadanya apa perilaku itu, dia menolak untuk memberikan perincian. Dari pertemuan pertama itu, jaksa penuntut menolak panggilan.

Kisah ini dibagikan di siaran berita lokal, dan komunitas dengan cepat bereaksi terhadap Willie dengan menolak begitu banyak ketidakadilan.

Untungnya, dua pengacara Sam Macellino dan Steven Katz, memutuskan untuk membantu Willie dengan masalah hukum. Mereka ingin melindungi hak-hak mereka dan akhirnya berhasil mencapai kesepakatan.

Hal utama adalah bahwa Diamond harus mengenakan tali pengikat permanen khusus sambil berjalan di sekitar fasilitas kompleks. Ini kelihatannya tidak bagi Willie, karena dia berpikir bahwa anak-anak anjing lain di tempat itu juga melakukannya. Akhirnya, pengacara menjelaskan perjanjian kepadanya dan menandatangani semua dokumentasi.

Untungnya, orang-orang di komunitas bereaksi secara emosional dengan menunjukkan dukungan mereka untuk seorang pria cacat tetapi dengan hati yang besar untuk hewan.

Terima kasih kepada semua orang yang menghindari ketidakadilan, Willie dan Diamond akan tinggal di rumah dan terus menikmati semua sisa hidup. (yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Di Hubei, Tiongkok Gelombang Banjir Bergejolak!!! Mobil-mobil Hanyut

0

Epochtimes.com- Dalam beberapa belakangan ini, hujan lebat turun di Kabupaten Jianshi, Prefektur Enshi, Provinsi Hubei, Tiongkok. Banyak jalan di seluruh kabupaten terputus. Pemadaman besar-besaran terjadi di daerah perkotaan. 

Respons pengendalian banjir memberikan tingkat pertama. Video online menunjukkan bahwa banjir lokal bergejolak.Jalan-jalan dan rumah-rumah kebanjiran. Mobil-mobil hanyut.

Pada Minggu 26 Juli 2020, pukul 01.00 pagi, Kabupaten Jianshi mengeluarkan peringatan badai hujan merah.

Pada pukul 8:30 hari yang sama, Kabupaten Jianshi memberikan tingkat peringatan pengendalian banjir tertinggi.
Pada jam 11:20 hari yang sama, tinggi permukaan air puncak banjir dari Sungai Guangrun, Stasiun Jianshi Chengguan di daerah perkotaan, mencapai 560,70 meter.

lim/rp 

Video Rekomendasi

Mereka Merasa Cemas Ketika Petugas Pemadam Kebakaran Mencoba Menyelamatkan Hewan Kesayangannya Saat Rumahnya Terbakar

0

Tragedi tidak mungkin untuk diperkirakan, tetapi untungnya ada seseorang yang bersedia membantu kapan pun itu terjadi dan kali ini mereka telah menjadi pahlawan sejati hari itu bagi sebuah keluarga.

Sebelum kebakaran terjadi, pasangan yang tinggal di Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat, sedang menyiapkan makan siang mereka seperti biasa, tetapi salah satu panci yang mereka taruh di atas kompor meledak. Menurut pihak berwenang, ini memicu kobaran api.

Untungnya, pasangan itu dapat ke luar dari rumah dengan cepat dan tidak mengalami cedera apa pun, tetapi dalam kebingungan dan kegelisahan saat itu mereka lupa bahwa hewan kesayangan mereka ada di dalam rumah. Baru setelah mereka berhasil ke luar, mereka menyadaritnya dan panik.

Untungnya, petugas pemadam kebakaran merespons dengan cepat ke keadaan darurat dan pada saat kedatangan ternyata hewan-hewan kecil yang tidak bersalah itu masih ada di dalam.

Makhluk-makhluk itu harus diselamatkan karena tidak mungkin mereka bisa meninggalkan tempat itu sendiri, jadi penyelamat mengambil tindakan.

Tanpa ragu, dua petugas pemadam kebakaran memasuki rumah untuk mengeluarkan hewan peliharaan. Orang-orang pemberani memasuki api dengan peralatan keamanan yang tepat untuk mencoba menemukan dua kucing dan anak anjing yang terperangkap di rumah.

Tugas itu tidak mudah, karena sulit untuk menemukan tempat yang tepat di mana hewan-hewan itu berada.

Di saat petugas mencoba menyelamatkan hewan itu, pemiliknya berharap-harap dengan cemas sambil menunggu di luar kediaman yang terbakar sampai penyelamat ke luar dengan hewan peliharaannya.

Berkat aksi heroik dari petugas pemadam kebakaran dan profesionalisme mereka yang hebat, cerita ini tidak memiliki akhir yang menyedihkan, lebih dari kerugian ekonomi yang diderita pasangan itu.

Rumah itu praktis hancur, tetapi pasangan sangat lega mengetahui bahwa hewan peliharaan mereka aman dan sehat.

Sekarang keluarga sedang mempersiapkan untuk memulai penggalangan dana sehingga mereka dapat membangun kembali rumahnya, pekerjaan yang mungkin memakan waktu tetapi mereka dapat melakukannya bersama dan tanpa kesedihan dalam hidupnya.

Kami senang mengetahui bahwa hewan-hewan itu diselamatkan, kami menyoroti kekhawatiran baik petugas pemadam kebakaran dan pemilik untuk kesejahteraan makhluk kecil karena mereka memberi nilai pada apa yang benar-benar penting: kehidupan.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi: