Perspektif Pandemi: Hubungan Antara Elite Kanada yang Berkuasa dengan Rezim Komunis Tiongkok
Theepochtimes, oleh Yao Liang dan Tanya Du- Pada pertengahan bulan Juni 2020 lalu, Kanada memiliki sekitar 100.000 kasus infeksi virus Komunis Tiongkok dan lebih dari 8.000 kasus kematian. Dari jumlah tersebut, lebih dari setengah kasus infeksi dan 65 persen kasus kematian terjadi di Quebec, yang memiliki kurang dari seperempat populasi Kanada.
Artikel editorial The Epoch Times Amerika berjudul “Tempat Mana pun yang Terikat Erat dengan Partai Komunis Tiongkok, Maka Virus Partai Komunis Tiongkok Menyertai” mencatat bahwa daerah terparah terkena dampak virus tersebut di luar Tiongkok semuanya memiliki kesamaan yakni memiliki hubungan dekat atau menguntungkan dengan rezim Komunis Tiongkok.
Selama beberapa dekade, para pemimpin tingkat-tinggi, elit yang terhubung dengan baik, dan perusahaan kuat di Kanada, banyak yang berbasis di Quebec. Hal itu telah mendorong ikatan yang lebih dekat antara Kanada dengan Tiongkok.
Kota Ottawa memainkan peran penting dalam memungkinkan rezim Tiongkok untuk memperoleh pengakuan dunia di masa-masa awalnya dan membantu rezim Komunis Tiongkok sepanjang perjalanannya menjadi salah satu negara adikuasa yang muncul di dunia. Rezim Komunis Tiongkok terus menindas rakyatnya sendiri di dalam negeri dan menyebarkan tentakel pengaruhnya di luar negeri. Sementara itu, para pemimpin Kanada sering menutup mata terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Beijing selama masa kritis.
Mengatur Perjalanan
Pada tahun 1970, pemerintahan Perdana Menteri Pierre Trudeau menjadi salah satu pemerintah Barat pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan Partai Komunis Tiongkok. Pengakuan Kanada terhadap rezim Komunis Tiongkok membuka jalan bagi negara-negara Barat lainnya untuk mengikuti Kanada dan membuka jalan bagi Partai Komunis Tiongkok untuk bergabung dengan badan-badan internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Membangun hubungan dengan Tiongkok komunis dan membawa Tiongkok komunis bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah salah satu tujuan kebijakan luar negeri utama Pierre Trudeau setelah ia menjadi Perdana Menteri Kanada pada tahun 1968 silam.
Menurut buku tahun 2013 “The Truth About Trudeau” oleh Bob Plamondon, jauh sebelum menjadi Perdana Menteri Kanada, saat berkunjung ke Moskow untuk menghadiri konferensi propaganda pada tahun 1950-an, Pierre Trudeau, saat itu adalah seorang aktivis politik dari Quebec. Dilaporkan memberitahu istri seorang seorang diplomat Amerika Serikat yang mengepalai sebuah kedutaan besar atau kantor diplomatik lainnya saat duta besar atau jabatan lain yang setara sedang vakum bahwa Pierre Trudeau adalah seorang komunis dan seorang Katolik dan datang ke Moskow untuk mengkritik Amerika Serikat dan memuji Uni Soviet.
Pierre Trudeau melakukan perjalanan ke Tiongkok pada tahun 1949 silam sebagai seorang pemuda. Perjalanan dilakukan sekali lagi pada tahun 1960 dalam perjalanan yang disponsori oleh rezim Komunis Tiongkok. Pierre Trudeau mencatat perjalanan terakhir dengan co-penulis Jacques Hébert dalam buku mereka berjudul “Two Innocents in Red China.”
Selama kunjungan tersebut, mereka berdua menyaksikan adegan salah satu periode rezim Komunis Tiongkok yang paling gelap, yaitu “Lompatan Jauh ke Depan,” sebagaimana disebutkan dalam sebuah artikel di The Globe dan Mail.
Selama periode ini, yang berlangsung dari tahun 1958 hingga 1962, Ketua Mao Zedong ingin cepat membawa industrialisasi ke Tiongkok dan memaksa petani untuk menghasilkan baja daripada tanaman, di mana petani yang dianggap tidak patuh akan menghadapi siksaan dan bahkan kematian. “Lompatan Jauh ke Depan” menyebabkan kelaparan yang kehancuran yang menewaskan puluhan juta orang Tiongkok.
Dalam buku mereka, Pierre Trudeau dan Jacques Hébert menulis, “Kami yakin kami menyaksikan awal suatu revolusi industri.”
Selama kunjungan resminya ke Tiongkok sebagai Perdana Menteri Kanada pada tahun 1973, di mana ia bertemu dengan Mao Zedong dan Perdana Menteri Tiongkok Zhou Enlai, Pierre Trudeau memuji pemerintahan rezim Komunis Tiongkok. Piere Trudeau mengatakan sistem yang telah dikembangkan dibandingkan dengan semua sistem sosial Tiongkok sebelumnya, berusaha untuk memberikan martabat manusia dan kesetaraan kesempatan bagi rakyat Tiongkok.
Komentar Pierre Trudeau muncul saat Mao Zedong berada di tengah-tengah Revolusi Kebudayaan yang menghancurkan dan berdarah, yang diperkirakan mengakibatkan korban jiwa mulai dari ratusan ribu hingga 20 juta jiwa. Jutaan rakyat Tiongkok menderita akibat penyiksaan dan penghinaan, perampasan harta benda, serta kehancuran ekonomi dan kebudayaan tradisional.
Atas desakan Beijing, Pierre Trudeau menolak mengeluarkan izin untuk mengizinkan Taiwan ambil bagian dalam Pertandingan Olimpiade 1976 di Montreal, meskipun tim Taiwan diakui oleh Komite Olimpiade Internasional. Untuk menolak masuk suatu negara yang diakui oleh Komite Olimpiade Internasional belum pernah terjadi sebelumnya dan sangat ditentang oleh Amerika Serikat.
Pierre Trudeau terhadap Partai Komunis Tiongkok memiliki implikasi jangka panjang dan menggerakkan beberapa dekade kebijakan yang menenangkan Tiongkok.
Pada tahun 2013, saat putra Pierre Trudeau, yaitu Justin Trudeau, pemimpin Partai Liberal yang mencari jalan untuk menjadi perdana menteri berikutnya, ditanya negara mana yang paling dikaguminya, Justin Trudeau menjawab: “Sebenarnya saya sangat mengagumi Tiongkok. Kediktatoran dasar Tiongkok sebenarnya memungkinkan Tiongkok dengan cepat mengubah perekonomiannya.”
Hubungan Perusahaan
Di belakang beberapa upaya lobi paling agresif untuk hubungan Kanada dengan Tiongkok yang lebih kuat adalah segelintir perusahaan besar dengan operasi bisnis yang luas di Tiongkok. Banyak dari perusahaan besar tersebut yang berbasis di Quebec.
Power Corporation yang berbasis di Montreal, sebuah perusahaan jasa keuangan miliaran dolar, digambarkan sebagai “penjaga gerbang utama hubungan formal [Kanada] dengan Tiongkok” oleh penulis Jonathan Manthorpe dalam bukunya tahun 2019 “Cakar-Cakar Panda.”
Pada tahun 1968, Power Corporation berada di bawah kendali Paul Desmarais Sr. yang dijalankan oleh putra-putranya yaitu Paul Jr. Desmarais dan André Desmarais menjabat sebagai co-CEO sampai tahun lalu, saat mereka mengumumkan bahwa mereka mengundurkan diri dari peran mereka sebagai CEO tetapi Paul Jr. Desmarais tetap sebagai ketua dan André Desmarais sebagai wakil ketua Power Corporation.
Beberapa orang paling berpengaruh di Kanada memiliki tautan ke Power Corporation, termasuk empat mantan perdana menteri.
Putri mantan perdana menteri Jean Chrétien menikah dengan André Desmarais. Mantan perdana menteri Jean Chrétien, Pierre Trudeau, dan Brian Mulroney semuanya menjabat sebagai anggota dewan penasihat Power Corporation setelah tidak menjabat sebagai perdana menteri. Mantan perdana menteri Paul Martin adalah presiden salah satu anak perusahaan Power Corporation, Canada Steamship Lines, dan kemudian bersama dengan seorang mitra membeli Canada Steamship Lines pada tahun 1980-an.

Pada tahun 2019, Jean Chrétien mengatakan Menteri Kehakiman Kanada harus menggunakan kewenangannya untuk menghentikan ekstradisi eksekutif Huawei Meng Wanzhou, yang ditangkap di Vancouver pada bulan Desember 2018 atas permintaan ekstradisi Amerika Serikat.
Mulroney menyarankan agar Jean Chrétien dan André Desmarais dikirim ke Tiongkok atas nama pemerintah Kanada guna merundingkan pembebasan dua orang Kanada yang ditangkap oleh Beijing sebagai tindakan pembalasan atas penangkapan Meng Wanzhou.
Beberapa politisi Kanada terkemuka lainnya, termasuk mantan menteri kabinet, juga bekerja untuk Power Corporation.
Eksekutif berpengaruh lainnya di Power Corporation adalah Maurice Strong, yang kemudian menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa. Maurice Strong adalah keponakan laki-laki reporter pro-komunis terkemuka Anna Louise Strong.
Menurut seri The Epoch Times Amerika berjudul “Bagaimana Hantu Komunisme Menguasai Dunia Kita,” Maurice Strong sangat terpengaruh oleh bibinya dan menggambarkan dirinya sebagai seorang sosialis dalam ideologi dan seorang kapitalis dalam metodologi. Setelah pensiun, Maurice Strong pindah ke Beijing, tempat ia tinggal selama sisa hidupnya.
Dalam sebuah wawancara pada tahun 2010 dengan Guardian, Maurice Strong mengatakan ia masih mempertahankan beberapa kerjasama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa khususnya untuk Tiongkok dan kawasan tersebut. Power Corporation adalah anggota pendiri Dewan Bisnis Kanada Tiongkok, yang dipelopori oleh Paul Desmarais Sr.
Dewan Bisnis Kanada Tiongkok
Dewan Bisnis Kanada Tiongkok mendukung hubungan yang kuat dengan Tiongkok dan termasuk di dalam peringkatnya adalah mantan politisi atau individu yang kemudian menjadi politisi.
Paul Desmarais Sr. adalah ketua pendiri Dewan Bisnis Kanada Tiongkok. Putra Paul Desmarais Sr. yaitu André Desmarais adalah seorang ketua kehormatan Dewan Bisnis Kanada Tiongkok, dan ketua Dewan Bisnis Kanada Tiongkok saat ini adalah putra André Desmarais, yaitu Olivier.
Dewan Bisnis Kanada Tiongkok, sebelumnya bernama Dewan Perdagangan Kanada Tiongkok, didirikan pada tahun 1978 oleh delapan perusahaan besar Kanada dan CITIC, yaitu perusahaan milik negara Tiongkok.
Setengah dari anggota pendiri dari Kanada yaitu Power Corporation, BMO Financial Group, Bombardier, dan SNC-Lavalin berbasis di Montreal. Anggota pendiri lainnya adalah Barrick Gold Corp, Pengembangan Ekspor Kanada, Manulife Financial, dan Sun Life Financial, yang berbasis di Montreal sampai tahun 1978.
Buku “Cakar-Cakar Panda” mengatakan para anggota pendiri Dewan Bisnis Kanada Tiongkok menjadi lobi persuasif untuk meningkatkan hubungan dengan Tiongkok, di mana manfaat perdagangan dianggap sangat penting.
Masyarakat bisnis Kanada-Tiongkok memiliki hubungan yang kuat dengan pejabat Tiongkok yang berkuasa, Bo Xilai.

Bo Xilai adalah bintang yang sedang naik daun dari Partai Komunis Tiongkok sampai ia dipindahkan dari jabatannya sebagai Kepala Partai Komunis Tiongkok di kota besar Chongqing setelah skandal yang melibatkan pejabat Chongqing bernama Wang Lijun. Wang Lijun memberi laporan kepada Konsulat Amerika Serikat di Chengdu mengenai keterlibatan Bo Xilai dan istri Bo Xilai, Gu Kailai, dalam pembunuhan seorang pengusaha Inggris.
Bo Xilai adalah bagian sebuah faksi yang setia kepada mantan pemimpin Tiongkok Jiang Zemin, saingan pemimpin Tiongkok saat ini Xi Jinping. Menurut beberapa akun, Bo Xilai dan beberapa pejabat lainnya di faksi Jiang berencana untuk menggulingkan Xi Jinping, dan inilah salah satu alasan utama Bo Xilai dicopot dari kekuasaan.
Baik Bo Xilai dan istrinya Gu Kailai sangat terlibat dan mendapat untung dari panen organ dari tahanan hati nurani Falun Dafa yang didukung negara Komunis Tiongkok.
Jean Chrétien pernah menyebut Bo Xilai sebagai “teman lama,” dan Bo Xilai disebut sebagai “salah satu jembatan yang penting bagi kunci kami” oleh Sergio Marchi, mantan Menteri Perdagangan Kanada dari partai Liberal dan presiden Dewan Bisnis Kanada Tiongkok masa lalu, menurut The Globe and Mail.
Hubungan antara Bo Xilai dan masyarakat bisnis berakar pada hubungan dekat yang dimilikinya dengan keluarga Desmarais.
The Globe melaporkan tahun lalu bahwa putra Bo Xilai, Bo Guagua, bekerja untuk Power Corporation. Tetapi hubungan ini sebenarnya sudah terjadi antara Paulus Desmarais Sr dengan ayah Bo Xilai.
Menurut Globe, ayah Bo Xilai, Bo Yibo, pada waktu adalah Wakil Perdana Menteri Partai Komunis Tiongkok, mengunjungi Paul Desmarais Sr. pada tahun 1970-an saat dalam perjalanan menuju Washington untuk meletakkan dasar bagi perjalanan Presiden Amerika Serikat Richard Nixon ke Tiongkok.
Tidak lama setelah Bo Xilai menjadi Menteri Perdagangan Tiongkok pada tahun 2004, Power Corporation adalah salah satu perusahaan asing pertama yang menerima penunjukan untuk membeli dan menjual saham berdenominasi yuan di bursa saham Tiongkok, menurut catatan Globe.
Ikatan CITIC-Power Corporation
CITIC Group Corporation, satu-satunya anggota pendiri Dewan Bisnis Kanada Tiongkok yang berbasis di Tiongkok, adalah salah satu entitas Tiongkok yang memiliki hubungan erat dengan Power Corporation. CITIC Group Corporation adalah perusahaan investasi milik negara yang didirikan untuk mendatangkan investasi Barat ke Tiongkok.

CITIC didirikan dengan persetujuan pribadi Deng Xiaoping, pemimpin rezim Komunis Tiongkok setelah kematian Mao Zedong. Pendirinya, Rong Yiren, kemudian menjadi Wakil Presiden Republik Rakyat Tiongkok, dikenal sebagai “kapitalis merah.”
André Desmarais adalah anggota dewan CITIC Pacific, anak perusahaan CITIC, dari tahun 1997 hingga 2014. Selama periode ini, Power Corporation membeli saham di CITIC Pacific.
Power Corporation juga memiliki 13,9 persen kepemilikan di China Asset Management, afiliasi CITIC. Mackenzie Financial Corporation, tidak langsung merupakan anak perusahaan Power Corporation, uga memiliki 13,9 persen saham di China Asset Management.
“Dengan saham langsung dalam petak ekonomi Tiongkok yang luas, keluarga Desmarais pasti akan mendapat manfaat dari hubungan Kanada yang semakin nyaman dengan komunis di Beijing,” kata artikel Western Standard pada tahun 200 berjudul “Boneka Beijing.”
CITIC mencakup banyak “pangeran” Partai Komunis Tiongkok – anak-anak pemimpin Partai Komunis Tiongkok – di jajaran kepemimpinannya, termasuk Wang Jun. Wang Jun merupakan putra dari salah satu dari delapan penatua Partai Komunis Tiongkok, dan Bo Xicheng, saudara lelaki Bo Xilai dan putra Bo Yibo, satu satu tokoh politik Partai Komunis Tiongkok yang paling senior.
Menurut La Presse, Paul Desmarais Sr. dan André Desmarais pertama kali bertemu Rong Yiren selama misi bisnis ke Tiongkok atas undangan Perdana Menteri Pierre Trudeau. Sebelum Power Corporation membeli saham di CITIC, hubungan Desmarais-Rong Yiren telah menghasilkan usaha patungan lain pada tahun 1986: investasi dalam penggergajian kayu di British Columbia.
‘Memperluas Hubungan’
Mantan Perdana Menteri Kanada Brian Mulroney, yang memberikan layanan profesional kepada Power Corporation pada kesempatan yang berbeda, juga duduk di dewan CITIC sesudah tidak menjabat sebagai perdana menteri.
Menurut sebuah artikel Globe, Paul Desmarais Sr. adalah salah satu dari dua mentor utama Brian Mulroney saat Brian Mulroney masih muda. Power Corporation sering menggunakan jasa Brian Mulroney sebagai pengacara buruh.

Menurut buku tahun 2014 “Melibatkan Tiongkok,” setelah kunjungan resmi tahun 1986 ke Tiongkok sebagai perdana menteri. Brian Mulroney menulis, “Masih banyak yang harus dilakukan dalam memperluas hubungan tetapi kerja terus-menerus oleh Perdana Menteri Kanada berturut-turut, terutama Pierre Trudeau, jelas membuahkan hasil.”
Menyusul pembantaian Lapangan Tiananmen pada tahun 1989, saat banyak orang dunia Barat menghindari hubungan diplomatik dengan Beijing, Brian Mulroney mengatakan kepada Zhu Rongji, Wakil Perdana Menteri Tiongkok saat itu, bahwa Kanada akan siap sepenuhnya terlibat dengan Tiongkok di tahun-tahun mendatang tetapi perlu berhati-hati karena keprihatinan orang Kanada mengenai hak asasi manusia.
Brian Mulroney memainkan peran kunci dalam menjalin kemitraan antara Desmarais dengan pengusaha Peter Munk untuk berinvestasi di deposito emas di Tiongkok pada tahun 1994, setahun setelah akhir masa jabatannya sebagai perdana menteri.
Selama perjalanan ke Tiongkok, Peter Munk terkesan bahwa Brian Mulroney dapat mengatur makan malam dengan Zhu Rongji, saat itu menjabat sebagai Kepala Bank Sentral Tiongkok, yang tanpa Zhu Rongji, mustahil mereka mendapatkan akses ke deposit emas Tiongkok.
“Ini adalah contoh yang baik mengenai bagaimana Brian Mulroney menggunakan koneksi dan kontaknya dan mengubahnya menjadi peluang bisnis internasional untuk perusahaan tempat ia terlibat,” kata Peter Munk kepada Globe.
‘Giliran Pro-Beijing’
Artikel “Boneka Beijing” mencatat bahwa Ottawa mengambil tindakan “pro Beijing” di bawah pemerintahan Jean Chrétien.
Jean Chrétien pernah mengatakan kepada jaringan berita milik pemerintah Tiongkok CGTN bahwa ia mengunjungi Tiongkok “berkali-kali” saat ia menjadi perdana menteri.
“Selama 10 tahun sebagai perdana menteri, saya bertemu dengan Presiden Tiongkok 17 kali, jadi saya dekat dengan Tiongkok,” kata Jean Chrétien kepada CGTN.
Pemimpin Tiongkok selama masa kepemimpinan Jean Chrétien adalah Jiang Zemin, yang berkuasa menyertai Pembantaian Lapangan Tiananmen, seperti pemimpin sebelumnya, Zhao Ziyang, adalah dianggap terlalu simpatik pada gerakan protes. Jiang Zemin melanjutkan untuk meluncurkan kampanye penganiayaan brutal terhadap disiplin meditasi tradisional Falun Dafa pada tahun 1999 silam.
Setelah peristiwa berdarah Pembantaian Lapangan Tiananmen tahun 1989, Jean Chrétien adalah salah satu para pemimpin dunia yang pertama yang membawa Tiongkok keluar dari isolasi. Memulai kembali hubungan dengan Beijing setelah Barat menjauhi rezim Komunis Tiongkok karena membunuh demonstran yang tidak bersenjata.

Jean Chrétien melakukan kunjungan dagang ke Tiongkok pada tahun 1994, dengan membawa serta para pejabat penting, pejabat urusan luar negeri, dan sekitar 400 eksekutif bisnis. Delegasi tersebut menandatangani transaksi dagang senilai 9 miliar dolar saat berada di Tiongkok.
Menjelang perjalanan, Jean Chrétien dan pejabat lainnya mengatakan mereka akan memanfaatkan kunjungan tersebut untuk membahas masalah hak asasi manusia. Namun menurut catatan artikel Maclean, masalah itu dikesampingkan.
“Kami tidak mempraktikkan diplomasi megafon, kami juga tidak mempraktikkan diplomasi keset,” kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri memberitahu Maclean saat itu.
Artikel itu mencatat bahwa Jean Chrétien membahas masalah hak asasi manusia saat pertemuan dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Peng.
“Jean Chretien mengangkat masalah hak asasi manusia begitu singkat sehingga pejabat Kementerian Luar Negeri Tiongkok kemudian bersikeras bahwa pembahasan masalah hak asasi manusia belum muncul sama sekali, dan Nova Scotia Premier John Savage, yang hadir dalam pertemuan itu, pada awalnya tidak ingat penyebutan pembahasan masalah hak asasi manusia,” kata artikel Maclean.
Selama masa jabatan Jean Chrétien, Kanada menarik dukungannya untuk resolusi Amerika Serikat yang mengecam Tiongkok karena pelanggaran hak asasi manusia pada tahun 1997. Sebaliknya, ada pembicaraan mengenai hak asasi manusia dicadangkan untuk pertemuan pribadi, di mana perwakilan Tiongkok cukup menepis masalah.
Tahun 1997 juga merupakan tahun kunci bagi perebutan Power Corporation ke dalam CITIC, saat Power Corporation mengakuisisi saham bermakna di CITIC Pacific, anak perusahaan Power Corporation dan André Desmarais menjadi anggota dewan CITIC Pacific.
Jean Chrétien juga mendukung masuknya Tiongkok ke Organisasi Perdagangan Dunia, yang berperan dalam memperkaya kas rezim Komunis Tiongkok.
Paul Martin, yang menggantikan Jean Chrétien sebagai perdana menteri, mempertahankan kebijakan pendahulunya terhadap Tiongkok. Selama perjalanan pada tahun 2005 oleh pemimpin Tiongkok Hu Jintao ke Kanada, Paul Martin dan Hu Jintao sepakat untuk membangun “kemitraan strategis” antara kedua negara.
Beberapa pesanan terbesar untuk bisnis pembuatan kapal oleh Paul Martin sebelum ia menjadi perdana menteri berasal dari Tiongkok. Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Walrus, pada tahun 1995 perusahaan Canada Steamship Lines milik Paul Martin menugaskan tiga kapal dengan kemampuan swa-bongkar muat yang tinggi yang baru dari galangan kapal Jiangnan milik negara Tiongkok.
Melanjutkan Ikatan yang Erat
Saat Stephen Harper menjadi Perdana Menteri Kanada pada tahun 2006, terjadi perubahan besar dalam kebijakan Kanada terhadap Tiongkok, dimana Stephen Harper lebih vokal menyerukan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Komunis Tiongkok.
Stephen Harper juga menolak untuk menghadiri Olimpiade Beijing 2008, yang membuat marah Partai Komunis Tiongkok. Namun, pada tahun-tahun terakhir masa jabatannya, pemerintahan Stephen Harper mulai melunak terhadap Tiongkok.
Manthorpe menulis di “Cakar-Cakar Panda” yang berada di balik pemanasan adalah operasi lobi utama dipasang menggunakan agen Partai Komunis Tiongkok yang berpengaruh dalam bisnis dan akademisi untuk membuat pemerintah Stephen Harper berubah sikapnya terhadap Tiongkok.
Setelah Partai Liberal memenangkan pemilihan federal 2015, hampir segera memulai kebijakan mencari hubungan yang lebih dekat dengan Tiongkok, bahkan pada satu titik mempertimbangkan perjanjian ekstradisi dengan rezim Tiongkok. Pemerintah Kanada juga menghabiskan uang untuk inisiatif hubungan masyarakat untuk memacu orang Kanada untuk memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Tiongkok.
Justin Trudeau mengunjungi Tiongkok pada tahun 2016 dan 2017, melakukan pembicaraan pendahuluan menuju perjanjian perdagangan bebas, meskipun ada ketidakseimbangan senilai 50 miliar dolar dalam perdagangan antara dua negara yang menguntungkan Tiongkok.
Pembicaraan gagal pada tahun 2017 setelah pihak Tiongkok sisi tidak ingin menuruti permintaan Justin Trudeau untuk mempertimbangkan nilai-nilai progresif dalam kesepakatan tersebut.
Pada tahun yang sama, Kanada berkomitmen ratusan juta dolar dalam investasi dalam inisiatif pembangunan prestise Beijing, Bank Investasi Infrastruktur Asia, dimaksudkan untuk menyaingi bank pembangunan multilateral lainnya seperti Bank Dunia.
Meskipun ada klausul dalam Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada untuk mencegah negara-negara anggota membentuk kesepakatan perdagangan bebas dengan ekonomi “non-pasar” yang jelas merujuk ke Tiongkok, Justin Trudeau mengatakan pada 2018 bahwa Ottawa bermaksud untuk melanjutkan hubungan dagang yang lebih dalam dengan rezim komunis Tiongkok.
Pemerintah Liberal dikritik oleh oposisi dan politisi Amerika Serikat karena memungkinkan pengambilalihan dua perusahaan teknologi canggih yang peka terhadap keamanan oleh perusahaan Tiongkok. Salah satunya adalah Norsat, perusahaan komunikasi satelit yang berbasis di Vancouver, dan yang lainnya adalah ITF Technologies, sebuah perusahaan teknologi laser berbasis di Montreal.
Pada tahun 2016, kehadiran Justin Trudeau di acara cash-for-access menjadi sumber kontroversi setelah terungkap bahwa salah satu tamu adalah Zhang Bin, seorang penasihat rezim Tiongkok. Acara tersebut diadakan di mansion Benson Wong, Presiden Kamar Dagang Tiongkok Toronto. Biaya kehadiran adalah 1.500 dolar per orang. Zhang Bin menyumbangkan 1 juta dolar kepada Yayasan Pierre Elliott Trudeau dan Fakultas Hukum Universitas Montreal, tempat Pierre Trudeau mengajar.
Menurut Globe, hadir di salah satu acara adalah Liu Meng, Ketua Kamar Dagang Internasional Sungai Yangtze dan anggota Partai Komunis Tiongkok. Peserta lainnya adalah Shenglin Xian, pendiri dari Wealth One Bank of Canada, yang pada saat itu sedang menunggu persetujuan dari regulator federal untuk memulai operasi banknya di Kanada.
Pemerintah Liberal belum mengesampingkan peralatan Huawei, raksasa telekomunikasi Tiongkok, di jaringan 5G Kanada, terlepas dari masalah keamanan dari komunitas intelijen dan Amerika Serikat, di mana Amerika Serikat telah memperingatkan Kanada akan membatasi pembagian intelijen dengan Kanada jika Kanada mengizinkan Huawei mengoperasikan 5G di Kanada.
Quebec dan Tiongkok
Sebuah catatan di situs web pemerintah Quebec mengatakan, “Tiongkok adalah fokus hubungan internasional yang utama bagi Quebec.”
Provinsi Quebec membuka kantor di Beijing pada tahun 1998, dan setahun kemudian membuka kantor di Shanghai. Total volume perdagangan antara Quebec dengan Tiongkok hampir bernilai 13,8 miliar dolar pada tahun 2016, dimana impor dari Tiongkok hampir mendekati 11 miliar dolar dan ekspor ke Tiongkok China hanya 3 miliar dolar.

Ada sembilan perjanjian kerja sama antara Tiongkok dengan Quebec dalam berbagai bidang, seperti perdagangan dan pendidikan tinggi. Provinsi Quebec juga membanggakan bahwa selain hubungannya dengan rezim Beijing, Provinsi Quebec juga memiliki hubungan dekat dengan Provinsi Shandong dan kotamadya Shanghai. Kota Montreal dan Quebec sama-sama memiliki kota kembar di Tiongkok.
Perdana Menteri Negara Bagian Quebec berturut-turut memimpin banyak delegasi ke Tiongkok, dalam upaya memperdalam ikatan bisnis.
Selama perjalanan ke Tiongkok pada tahun 2014, Perdana Menteri Negara Bagian Quebec, Philippe Couillard dari Partai Liberal mengatakan ia tidak akan mengemukakan masalah hak asasi manusia, dengan mengatakan, “Anda harus mendengarkan sudut pandang tuan rumah anda mengenai pertanyaan-pertanyaan ini.”
Philippe Couillard kemudian memastikan bahwa ia tidak pernah membahas hak asasi manusia, mengatakan ia pergi ke Tiongkok hanya membahas “investasi dan pekerjaan.”
Setelah memimpin delegasi lain ke Tiongkok pada tahun 2018, dimana ia menandatangani 40 perjanjian senilai 262 juta dolar, Philippe Couillard mengatakan ia tidak ingin “mengorbankan” tujuan misi dengan “komentar sesat.” Menurut Philippe Couillard pihak lain tidak boleh “mendikte Tiongkok mengenai bagaimana Tiongkok mengatur dalam negerinya.
Mantan Perdana Menteri Negara Bagian Jean Charest, yang menjadi perdana menteri dari tahun 2003 hingga 2012, mengkritik pemerintah Steven Harper pada tahun 2014 karena tidak mengejar ikatan dagang yang agresif dengan Tiongkok.
“Apa yang kami dengar di sela-sela adalah bahwa mungkin ada beberapa kekhawatiran berurusan dengan Tiongkok karena masalah hak asasi manusia, karena masalah lain. Tetapi jika itu adalah masalahnya, anda akan berpikir hal tersebut akan dipertimbangkan sebelum menegosiasikan perjanjian,” kata Jean Charest dalam sebuah wawancara dengan CBC. Hal itu merujuk pada negosiasi promosi investasi asing perjanjian perlindungan.
Jean Charest, yang mengunjungi Tiongkok beberapa kali selama masa jabatannya sebagai perdana menteri, kini menyediakan layanan konsultasi untuk Huawei guna membantu Huawei dalam kasus ekstradisi Meng Wanzhou dan dalam penawaran Huawei untuk terlibat dalam jaringan 5G Kanada.
Keterangan Gambar:Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang berbicara di sebuah konferensi Dewan Bisnis Kanada Kanada di Montreal pada 23 September 2016. (Clement Sabourin / AFP melalui Getty Images)
vivi/rp
Video Rekomendasi
Perspektif Pandemi: Wabah Virus Komunis Tiongkok Parah di Belanda, Seiring Ikatan Erat dengan Beijing
oleh Li Yan
Belanda, sebuah negara kecil yang secara global berada di peringkat ke-133 untuk luas daratan dan peringkat ke-69 untuk populasi. Belanda menjadi salah satu negara yang paling parah terkena dampak virus Komunis Tiongkok.
Pada tanggal 17 Juni 2020, Belanda melaporkan lebih dari 49.000 kasus yang dipastikan dan lebih dari 6.000 kasus kematian. Kota Tilburg dan Provinsi Brabant Utara menjadi titik pusat penyebaran virus, karena pasien pertama di Belanda diidentifikasi di Tilburg dan juga karena Tilburg memiliki jumlah pasien virus terbanyak di Belanda.
Penyebaran virus yang tragis di Belanda terjadi karena Belanda menjalin ikatan lebih dekat dengan Beijing dalam beberapa tahun terakhir. Terutama Tilburg adalah sangat penting dalam kerja sama Tiongkok dengan Belanda dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan “One Belt One Road” milik Partai Komunis Tiongkok. Tilburg memiliki banyak interaksi bisnis dengan Tiongkok.
Kereta Api Ekspres Chengdu–Europe: Sebuah Peristiwa Penting bagi Inisiatif Sabuk dan Jalan
Brabant Utara adalah komponen penting dari proyek Sabuk dan Jalan di Belanda. Pada tahun 2016, Kereta Api Ekspres Chengdu–Europe, yang menghubungkan Chengdu dengan Tilburg, secara resmi dibuka. Ini adalah satu-satunya kereta api barang langsung dari Tiongkok ke Belanda.
Dibandingkan dengan 45 hari untuk pengiriman melalui laut, hanya dibutuhkan 15 hari untuk melakukan perjalanan di darat melalui kereta api express ini, dengan biaya seperempat dari biaya angkutan udara.
Tilburg adalah kota terbesar keenam di Belanda, dengan jumlah penduduk 217.000 jiwa. Kanal Wilhelmina mengalir melalui Tilburg. Karena lokasi yang menguntungkan, Tilburg menjadi pusat komersial dan transportasi. Industri penting di Tilburg meliputi wol, mesin, peralatan listrik, dan kulit.
Sementara Belanda adalah pintu gerbang penting ke Eropa, Tilburg dikenal sebagai “gerbang logistik” bagi Belanda, langsung terhubung ke Rotterdam, serta Moerdijk di Brabant Utara, dan juga ke Inggris dan Perancis. Selain itu, banyak perusahaan internasional besar memiliki situs distribusi di Tilburg. Itulah mengapa perusahaan GVT Belanda dipilih oleh Partai Komunis Tiongkok untuk mengoperasikan Kereta Api Ekspres Chengdu–Europe.
Kereta Api Ekspres Chengdu–Europe adalah peristiwa penting bagi Inisiatif Sabuk dan Jalan Partai Komunis Tiongkok, dan mendirikan rute logistik baru bagi Inisiatif Sabuk dan Jalan untuk menembus ke Asia dan Eropa.
Kereta Api Ekspres Chengdu–Europe melewati Tiongkok, Kazakhstan, Rusia, Belarus, Polandia, Jerman, dan Belanda. Total membentang sepanjang 10.947 kilometer.
Melalui Kereta Api Ekspres Chengdu–Europe, sejumlah besar produk listrik, pakaian, sepatu, dan topi Tiongkok dengan cepat dikirim ke Belanda dan sekitarnya. Sementara anggur, susu bubuk, kendaraan jadi, dan barang lainnya dari Belanda, Prancis, dan Spanyol dapat dengan mudah memasuki pasar Tiongkok, dengan menempatkan proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan ke tingkat yang baru.
Dua titik akhir, Tilburg dan Chengdu, juga menjadi kota kembar, meletakkan dasar bagi Pelabuhan Rotterdam menjadi bagian penting Inisiatif Sabuk dan Jalan di Belanda.
Hubungan ekonomi dan perdagangan antara Brabant Utara dan Tiongkok memiliki sejarah panjang. Wakil Gubernur Bert Pauli dari Provinsi Brabant Utara memberitahu media pemerintah Tiongkok People’s Daily pada tanggal 22 September 2017 silam, bahwa lebih dari 30 tahun lalu, Philips, mendirikan pabrik di Nanjing, Tiongkok, untuk membuat komponen TV. Philips adalah sebuah perusahaan Belanda terkenal yang berkantor pusat di Provinsi Brabant Utara.
Saat ini, lebih dari 130 perusahaan di Provinsi Brabant Utara mendirikan cabang di wilayah pesisir timur Tiongkok. Dengan fondasi ini di tempatnya, adalah wajar bila Tilburg dipilih sebagai lokasi penting untuk proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan.
Pelabuhan Rotterdam Bergabung dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan
Belanda, yang dikenal sebagai pintu gerbang ke Eropa, memiliki industri logistik yang berkembang dengan baik. Dengan lokasi geografisnya yang unggul, Belanda membangun jaringan transportasi air, darat, dan udara yang sangat maju dan menjadi salah satu pusat pemilahan komoditas paling penting di Eropa. Sebagai hasilnya, proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok memilih Belanda sebagai perhubungan untuk jaringan transportasi darat dan laut milik Tiongkok.
Melalui Pelabuhan Rotterdam dan Bandara Schiphol Amsterdam, dua pusat pengiriman utama di Eropa, kargo dari Belanda dapat tiba di pasar utama Uni Eropa dalam waktu dua hari.
Saat Partai Komunis Tiongkok mempromosikan Inisiatif Sabuk dan Jalan di Belanda, tujuan utamanya adalah untuk minta Pelabuhan Rotterdam dan industri logistik setempat bekerja sama dengan Partai Komunis Tiongkok, untuk membuka pusat utama “Jalan Sutra melalui Darat dan Laut.”
Pelabuhan Rotterdam mengangkut barang ke dan dari lebih dari 1.000 pelabuhan seluruh dunia. Berbagai terminal juga memiliki fasilitas transshipment kereta api, yang berarti muatan dapat dimuat langsung ke kereta di terminal, menjadikan Pelabuhan Rotterdam sebagai pilihan yang sempurna untuk mengakses tujuan Eropa di daerah pedalaman.
Terminal peti kemas Euromax di Pelabuhan Rotterdam adalah terminal bongkar muat tanpa awak yang paling canggih saat ini, di mana penanganan tahunan kapasitas sekitar 7 juta unit setara 20-kaki (TEUs), di mana 25 persen hasil kontainer berasal dari Tiongkok.
Belanda berpikir bahwa bergabung dengan “Jalan Sutra Baru” akan memungkinkan jaringan fasilitas Belanda akan diperluas dan mendapatkan manfaat yang lebih besar. Khususnya, pihak berwenang di Pelabuhan Rotterdam tergoda oleh fakta bahwa, selain bisnis maritim tradisional dari Asia, sambungan transportasi darat dan laut akan memungkinkan Pelabuhan Rotterdam terhubung ke Kereta Api Ekspres Chengdu–Europe yang melalui Tilburg dan Duisburg, Jerman.
Logistik Asia–Eropa akan memiliki lebih banyak pilihan. Dengan konektivitas yang ditingkatkan, Pelabuhan Rotterdam juga akan mendapat keuntungan yang lebih besar.
Proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok berbaris ke pelabuhan-pelabuhan Eropa melalui BUMN China Ocean Shipping Company (COSCO Shipping). Pada bulan Mei 2016, COSCO Pacific Co., Ltd., anak perusahaan COSCO Shipping Group, menandatangani ekuitas perjanjian transfer dengan ECT Participations B.V., anak perusahaan Hutchison Port Group yang dikendalikan oleh Li Ka-shing. COSCO Pacific membeli 35 persen saham di terminal kontainer Euromax yang dimiliki oleh ECT Participations B.V. senilai 125 juta euro. Setelah selesai akuisisi tersebut, bersama dengan saham yang ada sebelumnya, COSCO Pacific memiliki 47,5 persen saham di terminal peti kemas Euromax, sehingga menjadi pemegang saham terbesar di Euromax.
COSCO Shipping memegang saham pengendali atau kepemilikan di banyak terminal di negara-negara Uni Eropa seperti Spanyol. Karena kepemilikan investasinya terus meningkat, COSCO Shipping memiliki lebih banyak kekuatan dan pengaruh serta mampu memilih pelabuhan mana yang lebih disukai dan pelabuhan mana yang harus dihindari.
Setelah Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok menjadi pemegang saham terbesar Pelabuhan Rotterdam, Pelabuhan Rotterdam memang memiliki konektivitas dan ekspansi bisnis yang lebih besar, tetapi Belanda sendiri tidak melihat peningkatan kemampuannya mengalokasikan rute logistik di antara berbagai pelabuhan.
Lebih Banyak Jalur Kereta Ekspres Menghubungkan ke Tiongkok
Selain mendorong Pelabuhan Rotterdam, pelabuhan terbesar di Eropa, untuk bergabung dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan, kota Tilburg juga memimpin banyak perusahaan Belanda untuk membangun kereta api ekspres menuju Tiongkok.
Setelah peresmian Kereta Api Ekspres Chengdu–Eropa pada tahun 2016, perusahaan logistik Belanda Nunner membuka rute pengiriman baru ke Tiongkok dua tahun kemudian. Kereta pertama berangkat dari Amsterdam pada tanggal 7 Maret 2018, dan menempuh perjalanan 11.000 kilometer sebelum tiba di Yiwu, Propinsi Zhejiang.
Ini adalah jalur kereta langsung pertama antara pelabuhan Belanda dengan Tiongkok. Presiden Nunner, Erwin Cootjans, mengatakan bahwa Amsterdam dipilih sebagai titik awal untuk dilalui kereta api tersebut karena Pelabuhan Rotterdam menawarkan koneksi jalur air pedalaman ke sejumlah kota Belanda seperti Kampen, Groningen, Meppel, Leeuwarden, dan Harlingen. Ada juga koneksi cepat dari Amsterdam dan Antwerp melalui pengiriman laut-pendek ke Inggris Raya dan Skandinavia.
Pada bulan Mei 2018, CH Robinson, sebuah grup logistik pengiriman internasional, mengumumkan pembukaan layanan pengiriman kereta api baru, di mana satu ujung menghubungkan ke delapan kota di Tiongkok termasuk Zhengzhou, Suzhou, Wuhan, Xiamen, Yiwu, Shenzhen, Guangzhou, dan Chongqing, dan ujung lainnya mencapai delapan kota-kota di Eropa termasuk Malaszewicze, Hamburg, Duisburg, Milan, Tilburg, Lyon, Paris, dan Barking, berlokasi di Jerman, Prancis, Belanda, dan Inggris.
Semakin Banyak Perdagangan dengan Tiongkok, Semakin Besar Defisit
Belanda adalah negara dagang utama dan mempertahankan perdagangan surplus selama bertahun-tahun. Namun, pihak berwenang menemukan bahwa di bawah kerangka kerja Inisiatif Sabuk dan Jalan, meskipun layanan logistik membawa lebih banyak peluang bisnis, Belanda tidak mendapatkan banyak manfaat aktual. Di sisi lain, ada defisit perdagangan yang semakin besar.
Statistik dari Eurostat menunjukkan bahwa pada tahun 2016, impor dan ekspor antara Belanda dengan Tiongkok mencapai 82,49 miliar dolar, turun 1,9% dari tahun sebelumnya. Secara khusus, ekspor Belanda ke Tiongkok adalah 11,51 miliar dolar, meningkat 11,9 persen. Impor Belanda dari Tiongkok adalah 70,98 miliar dolar, turun 3,8 persen. Defisit perdagangan untuk Belanda adalah 59,47 miliar dolar.
Pada tahun 2017, total volume impor dan ekspor antara kedua negara adalah 107,4 miliar dolar, naik 30,9 persen. Ekspor Belanda ke Tiongkok adalah 13,54 miliar dolar, naik 19,1 persen. Impor Belanda dari Tiongkok adalah 93,86 miliar dolar, naik 32,8 persen. Defisit perdagangan tahun 2017 adalah sebesar 80,32 miliar dolar.
Pada tahun 2018, impor dan ekspor barang bilateral mencapai 112,64 miliar dolar, meningkat 4,7 persen. Ekspor Belanda ke Tiongkok adalah 12,56 miliar dolar, turun 6,4 persen. Impor dari Tiongkok mencapai 100,80 miliar dolar, meningkat 6,2 persen.
Meskipun Belanda meningkatkan peringkatnya dari peringkat ketiga mitra dagang terbesar bagi Tiongkok di Uni Eropa menjadi peringkat kedua mitra dagang terbesar bagi Tiongkok di tahun sebelumnya, defisit perdagangan antara Belanda dengan Tiongkok semakin meningkat, mencapai 87,52 miliar dolar pada tahun 2018.
Semakin banyak orang yang menyadari bahwa proyek Sabuk dan Jalan sebenarnya telah menjadi “Sabuk dan Jalan Pandemi.” Belanda adalah salah satu contohnya. Semua mitra penting Inisiatif Sabuk dan Jalan, seperti Belanda, Iran, Italia, dan Spanyol, telah menjadi daerah yang terparah di dunia terkena dampak virus Komunis Tiongkok. Bahkan Swiss, negara netral, telah menjadi salah satu dari 10 negara yang paling terpukul untuk beberapa waktu. Swiss juga telah menandatangani letter of intent dengan Partai Komunis Tiongkok untuk Inisiatif Sabuk dan Jalan.
Keterangan Gambar: Pemandangan jembatan Erasmus dan kaki langit di Rotterdam, Belanda, pada 8 April 2018. (ROBIN UTRECHT / AFP via Getty Images)
(vivi/rp)
Video Rekomendasi
Di Negara Ini Konsumsi Daging Anjing dan Kucing Terus Meningkat Karena Keyakinan Bahwa Dagingnya Menyembuhkan Penyakit
Pandemi virus corona telah menjadi kesempatan untuk merefleksikan cara kita berhubungan dengan lingkungan. Sayangnya, beberapa orang memutuskan untuk terus meremehkan nilai menghargai kehidupan semua makhluk hidup.
Negara-negara seperti Kamboja dan Vietnam telah mengonsumsi daging anjing dan kucing selama bertahun-tahun.

Sekarang, di tengah krisis pandemi, jumlahnya justru meningkat secara dramatis. Salah satu alasan yang paling mengkhawatirkan adalah bahwa beberapa petugas kesehatan telah menyarankan orang-orang bahwa daging ini bisa sangat “positif” bagi mereka yang memerangi virus corona.

“Orang-orang telah diberitahu bahwa daging anjing baik untuk kesehatan dan membantu mencegah masuk angin atau penyakit virus seperti COVID-19,” kata seorang pedagang di Kamboja.
Orang lain mengatakan bahwa memakan daging ini bisa menjadi “lebih alami” karena anjing tidak terkena bahan kimia.
Dari pandangan sekilas pada dinamika di mana pasar ini beroperasi sudah cukup untuk menyadari bahaya besar yang ditimbulkannya bagi hewan yang tidak bersalah dan bagi kesehatan mereka yang mengonsumsinya.

“Orang-orang masih mengonsumsi banyak daging anjing di daerah-daerah ini karena mereka percaya itu adalah obat,” kata Michael Chour, pendiri The Sound of Animals.
Sungguh disayangkan mengetahui bahwa di tengah krisis kesehatan yang begitu rapuh, konsumsi daging anjing dan kucing semakin meningkat. Hewan malang ini menghabiskan sepanjang hari di ruang yang penuh sesak, tidak menerima perawatan medis dan semuanya benar-benar kotor.

Bahkah, di ibukota Kamboja, Phnom Penh, ada lebih dari 100 restoran di mana mereka menawarkan daging kucing dan anjing dengan layanan pengiriman ke rumah.
“70% patogen penyebab penyakit di seluruh dunia yang ditemukan dalam 50 tahun terakhir berasal dari hewan,” kata WHO.

Semua kondisi ini telah dikaitkan dengan wabah kolera, risiko rabies, dan banyak penyakit lainnya. Juga, anak-anak anjing dan kucing kehilangan nyawanya dengan cara yang sangat menyakitkan.
Beberapa organisasi hak-hak hewan bergabung bersama dan telah menghubungi presiden Kamboja dan Vietnam dan meminta langkah-langkah yang melarang penjualan daging anjing dan kucing. Anda dapat bergabung dan menandatangani petisi ini.

Dengan semua perubahan yang sedang dialami dunia, terbukti bahwa kita harus mengambil tindakan terhadap masalah ini dan meninggikan suara kita untuk membantu hewan-hewan ini. (yn)
Sumber: zoorprendente
Video Rekomendasi:
Massa Aliansi Nasional Anti-Komunis Tolak RUU HIP, Serukan “Selamatkan Negara dan Agama dari Paham Komunisme”
ETIndonesia. Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunis (Anak NKRI) menggelar aksi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di Depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (24/06/2020).
Massa Aliansi Nasional Anti-Komunis (Anak NKRI) terdiri dari Persaudaraan Alumi 212, FPI dan sejumlah ormas lainnya dari berbagai elemen.
Hadir dalam kesempatan itu beberapa tokoh PA 212, seperti Ketua PA 212 Slamet Maarif, Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak, Husin Alatas, Habib Hanif, KH Shabri Lubis. Turut hadir Sastrawan senior Taufik Ismail.
Massa dalam aksinya membawa sejumlah poster dan spanduk dalam aksi itu yang didominasi penolakan terhadap komunisme. Di antaranya poster bertuliskan “Selamatkan NKRI dan Pancasila dari Paham Komunisme.” Poster lainnya bertuliskan “Selamatkan Negara dan Agama dari Paham Komunisme.”
Poster bertuliskan “Hati-hati Neo Komunisme” juga dibawa massa. Poster lainnya bertuliskan “Bubarkan Partai Pengubah Pancasila Menjadi Ekasila.” Tak hanya itu poster lainnya bertuliskan “Pengusung dan Pendukung RUU HIP Adalah Pengkhianat Bangsa dan Negara.” Tak hanya itu poster lainnya bertuliskan “Komunisme Anti Tuhan dan Anti Pancasila Jaga Agama Jaga Negara.” Termasuk poster yang bertuliskan “Gue Pancasila Ketuhanan yang Mahas Esa, Elu Trisila atau Ekasila Ketuhanan yang Berkebudayaan.”
Pada kesempatan itu, massa juga membentang spanduk yang bertuliskan “Tolak Kebangkitan Komunis Sekuler, Selamatkan Indonesia dari Komunisme.”
Selain itu, massa juga sempat membakar bendera merah palu arit. Orator pada kegiatan itu menegaskan penolakan terhadap konsep Pancasila yang diperas menjadi Trisila dan Ekasila.
Alhamdulillah.. Aksi Tolak RUU HIP Yang dihadiri 100rb Peserta Berjalan Dengan Aman, Damai, Tertib dan Terkendali..
— gadih minang (@desnitamardiana) June 24, 2020
Semoga Allah Meridhoi Langkah Kita Semua Utk Penolakan RUU HIP.. Aamiin pic.twitter.com/6J4jqt9kyZ
Orator dari mobil komando dengan lantang menyuarakan bahwa Trisila hanyalah bentuk lain dari dari konsep Nasionalis, Agama, dan Komunis (NASAKOM) Bung Karno. Adapun Ekasila bentuk lain dari Neo Komunisme.
Sastrawan senior Taufik Ismail juga membacakan puisinya di atas mobil komando yang berbunyi:
Yang harus kau lakukan Adalah Menyampaikan Kebenaran
Jika Adalah yang Tidak Bisa Dijual Belikan Itulah yang Bernama Keyakinan
Jika Adalah yang Harus Kau Tumbangkan Ialah Segala Pohon-pohon Kezaliman
Jika Adalah yang Harus Kau Kikis Habis, Ialah Secara Ide dan Kerja Orang Komunis
Jika Adalah Duri Penyakit yang Haru Kau Cabut, Itulah RUU HIP yang Jelas Komunis Aromanya
Itu Harus Kita Tolak dan Cabut, Tolak dan Cabut, Bukan Ditunda-tunda
Jika Adalah Sila yang Harus Kau Tolak, Tolaklah Trisila, Tolaklah Ekasila
Itu Semua Taktik Komunis yang Aslinya Menolak Pancasila
Jika Adalah Orang yang Harus Kau Agungkan Ialah Hanyalah Rasul Tuhan
Jika Adalah Kesempatan Memilih Mati, Adalah Syahid di Jalan Ilahi
Mari Kita Bersuara Tolak RUU HIP, Trisila Tolak, Ekasila Tolak, PKI Tolak, Antek-antek PKI Tolak
Kemudian, sejumlah perwakilan massa Aliansi Nasional Anti Komunis dari Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) diterima oleh Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin dan Sufmi Dasco Ahmad. Sebelum bertemu pimpinan DPR RI, perwakilan massa diterima fraksi PKS yang dipimpin Jazuli Juwaini di Ruang KK I Gedung Nusantara DPR RI.
Berikut isi pernyataan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI) :
1. Menolak RUU HIP dan mendesak Pimpinan dan seluruh Fraksi Fraksi di DPR RI menghentikan pembahasannya menjadi UU, serta mendesak Pimpinan DPR RI mengeluarkan RUU HIP dari Prolegnas.
2. Mendukung penuh dan siap mengawal Maklumat Dewan Pimpinan Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Pimpinan MUI Provinsi se Indonesia, yang antara lain menolak RUU HIP.
3. Mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas inisiator dan konseptor RUU HIP, serta memproses secara hukum pidana, pihak pihak yang berupaya mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan Trisila dan Ekasila.
4. Mendesak aparat penegak hukum untuk menegakkan dan melaksanakan UU nomor 27/1999 tentang Perubahan Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) yang berkaitan dengan Kejahatan Terhadap Keamanan Negara, khususnya pasal 107a, 107b,107c, 107d, dan 107e terhadap oknum-oknum pelaku makar terhadap Pancasila.
5. Sesuai UU nomor 2/2008 tentang Partai Politik pasal 40 dan pasal 41 tentang Partai Politik jo UU nomor 2/2011, mendesak Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memeriksa dan memutuskan permohonan pembubaran parpol yang menjadi inisiator dan konseptor RUU HIP karena terbukti melakukan kegiatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundang-undangan; dan atau melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan dan keselamatan NKRI, sekaligus membatalkan ketentuan hanya pemerintah yang boleh mengajukan permohonan pembubaran partai politik.
6. Mendesak DPR agar sesuai Undang Undang Dasar 1945 mendorong MK melakukan sidang pemberhentian presiden dan MPR segera menggelar Sidang Istimewa, apabila Presiden Joko Widodo memberi peluang atau akan mengubah Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila serta membangun kerja sama dengan Partai Komunis China.
7. Menolak kriminalisasi dan perlakuan yang tidak adil oleh aparat hukum terhadap para ulama dan tokoh masyarakat yang berseberangan dan menyampaikan saran serta kritik terhadap penguasa.
8. Menyerukan para tokoh agama, tokoh masyarakat, aktivis yang setia pada NKRI dan seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai dan melawan gerakan komunis gaya baru yang berusaha bangkit, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun melalui jalur kekuasaan.
(asr)
Video Rekomendasi :
Kim Jong Un Tunda Aksi Militer ke Korsel
The Associated Press
Korea Utara menyatakan pemimpinnya Kim Jong Un pada Rabu 24 Juni 2020, menunda aksi militer yang sempat direncanakan sebelumnya terhadap Korea Selatan.
Pekan lalu, Korea Utara menyatakan buyarnya hubungan dengan Korea Selatan. Langkah itu diwujudkan dengan meluluhlantakkan kantor penghubung antar-Korea di wilayahnya. Korut juga mengancam aksi militer untuk mengutuk Korsel terkait kurangnya kerja sama bilateral dan tindakan para aktivis di Korsel yang menerbangkan selebaran anti-Pyongyang ke Korut.
Analis mengatakan bahwa setelah Korut berminggu-minggu secara sengaja meningkatkan ketegangan, mungkin menarik diri hanya cukup untuk memberi ruang pelonggaran bagi Korea Selatan.
Kantor Berita Pusat rezim Korut mengatakan, Kim memimpin konferensi video pada pertemuan hari Selasa 23 Juni di Komisi Militer Pusat Partai Buruh yang berkuasa di Korut. Kim disebutkan memutuskan untuk menunda rencana aksi militer terhadap Korea Selatan yang diajukan oleh pemimpin militer Korea Utara.
Kantor berita KCNA tak menjelaskan mengapa keputusan itu ditetapkan. Dikatakan diskusi lainnya termasuk memperkuat “pencegahan perang” negara itu.
Yoh Sang-key, juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, mengatakan Seoul sedang “meninjau dengan seksama” laporan Korea Utara tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Juru bicara itu mengatakan laporan korut adalah yang pertama di media pemerintah Kim mengadakan pertemuan konferensi video. Akan tetapi, tidak memberikan jawaban spesifik ketika ditanya apakah ada hubungannya dengan pandemi. Korea Utara mengklaim tak ada kasus penyebaran virus di wilayahnya. Klaim tersebut dipertanyakan oleh pakar luar negeri.
Kim Dong-yub, seorang analis dari Institute for Far Eastern Studies di Seoul, mengatakan bahwa Korea Utara kemungkinan sedang menunggu tindakan lebih lanjut dari Korea Selatan. Tujuannya untuk menyelamatkan hubungan yang dinilai Korut sebagai posisi kekuatan, daripada memperlunak sikap terhadap saingannya.
“Yang jelas adalah Korea Utara mengatakan (aksi militer) ditunda, tidak dibatalkan,” kata Kim, mantan pejabat militer Korea Selatan yang berpartisipasi dalam negosiasi militer antar-Korea.
Baru-baru ini, Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un, dikukuhkan sebagai pejabat tinggi dalam urusan antar-Korea. Ia mengeluarkan pernyataan keras melalui media pemerintah Korut. Ia pernah mengatakan Korut yang menghancurkan kantor penghubung, bakal menjadi yang pertama dalam serangkaian aksi pembalasan terhadap “musuh” Selatan. Ia juga mengatakan akan menyerahkan kepada militer Korut untuk membuat keputusan selanjutnya.
Staf Umum militer Korut mengatakan, akan mengerahkan tentara ke garis perbatasan kedua negara. Tindakan itu akan membatalkan perjanjian yang pernah dicapai dalam diplomasi pada Tahun 2018. Ketika itu kedua pihak melarang mengambil tindakan bermusuhan satu sama lain.
Korut juga mengecam Korsel terkait tindakan para aktivis yang menerbangkan selebaran anti-Pyongyang di seberang perbatasan. Korut mengatakan, mereka mencetak 12 juta selebaran propagandanya sendiri yang dijatuhkan ke Korsel. Tindakan korut itu sebagai kampanye anti-Seoul terbesar yang pernah dilakukan.
Korut mengatakan, akan membuka daerah perbatasan di darat dan laut. Tujuannya untuk memberikan perlindungan bagi warga sipil yang terlibat kampanye tersebut.
Korea Utara memiliki sejarah panjang menekan Korea Selatan, ketika gagal mendapatkan apa yang diinginkannya dari Amerika Serikat.
Tindakan Korut terbaru, setelah berbulan-bulan frustrasi atas keengganan Seoul untuk menentang sanksi AS dan memulai kembali proyek-proyek ekonomi antar-Korea yang akan menghidupkan kembali perekonomiannya.
Negosiasi nuklir antara Pyongyang dan Washington sebagian besar terhenti, setelah KTT Kim-Trump tahun lalu di Vietnam. Ketika itu, Amerika menolak tuntutan Korea Utara agar mencabut sanksi dengan imbalan melepaskan sebagian kemampuan nuklirnya. (asr)
Oleh Kim Tong-Hyung
Video Rekomendasi :