Home Blog Page 1748

Juru Bicara Pemerintah : Penambahan Kasus Positif COVID-19 di Jawa Timur Tertinggi dan Lampaui DKI Jakarta

0

ETIndonesia- Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto menjelaskan bahwa berdasarkan data yang dihimpun Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per hari ini Sabtu (30/5), Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah dengan penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 tertinggi di banding dengan 33 provinsi lain di Indonesia.

Adapun penambahan kasus positif di Jawa Timur yakni 199 sehingga total akumulasi menjadi 4.613. Penambahan tersebut cenderung naik dari data yang dilaporkan pada hari sebelumnya yakni 101.

“Jawa Timur, kalau kita bandingkan dengan data kemarin ada cenderung naik,” kata Yuri di Jakarta, Sabtu (30/5/2020).

Menurutnya, penambahan kasus positif di Jawa Timur tersebut bahkan melampaui dari angka yang dilaporkan oleh DKI Jakarta, yakni 101 orang.

Penambahan kasus positif yang terjadi di DKI Jakarta dalam hal ini bukan seluruhnya didapatkan dari wilayah administrasinya, melainkan dari para Warga Negara Indonesia (WNI) repatriasi atau kepulangan dari luar negeri yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.

“DKI Jakarta kalau dibandingkan dari data kemarin cenderung turun. Namun khusus DKI ini tidak seluruhnya berasal dari wilayah administrasi DKI Jakarta. Karena kita tahu bersama sebagian besar saudara kita yang bekerja di luar negeri dan kembali ke tanah air masuknya adalah melalui bandara Soekarno Hatta,” jelas Yuri.

“Sudah menjadi ketentuan pemerintah bahwa mereka harus kita lakukan pemeriksaan dan beberapa di antaranya mereka positif konfirmasi COVID-19. Hanya memang datanya akan masuk di dalam kelompok Provinsi DKI Jakarta. Namun bukan menggambarkan bahwa ini adalah kondisi adminstrasi DKI Jakarta,” imbuh Yuri.

Selain Jawa Timur yang disusul DKI Jakarta, penambahan kasus positif terbanyak juga dilaporkan oleh tiga wilayah lain meliputi Provinsi Sulawesi Selatan, kemudian Kalimantan Tengah dan Jawa Barat.

“Jawa Barat meskipun angkanya masih tinggi, tetapi dibandingkan dengan hari kemarin sudah cenderung turun,” jelas Yuri.

Selanjutnya Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga mencatat jumlah akumulasi penambahan pasien sembuh COVID-19 per hari ini ada sebanyak 523 orang sehingga totalnya menjadi 7.015.

Sebagai informasi, penambahan angka pasien sembuh tersebut sekaligus menjadi rekor tertinggi selama kasus COVID-19 dilaporkan.

Kemudian kasus terkonfirmasi positif juga bertambah menjadi 25.773 setelah ada penambahan 557 orang dan kasus meninggal menjadi 1.573 dengan penambahan 53 orang.

Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 311.906 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 91 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 54 laboratorium dan Laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 174 lab. Secara keseluruhan, 216.769 orang telah diperiksa dan hasilnya 25.773 positif (kulumatif) dan 190.996 negatif (kumulatif). Sedangkan untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 47.714 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 12.832 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 414 kabupaten/kota di Tanah Air. (asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=h6hv3D8jBJk

Elemen Mahasiswa UGM Kutuk Pembungkaman Akademik dan Teror di Diskusi “Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan”

0

ETIndonesia- Sejumlah elemen mahasiswa  Universitas   Gadjah   Mada   menyatakan mendukung  penuh terselenggaranya  kegiatan  dinamakan   Diskusi   dan   Silaturahmi   Bersama Negarawan (DILAWAN)  dengan  judul  “Meluruskan Persoalan   Pemberhentian   Presiden   Ditinjau   dari   Sistem   Ketatanegaraan”   yang seharusnya diselenggarakan oleh Constitutional Law Society (CLS) pada 29 Mei 2020. Selain itu mengutuk keras atas pembungkaman akademik itu.

“Mengecam  segala  tindakan  dan  sikap  yang  tidak  menghormati  adanya  kebebasan akademik  sehingga  mengakibatkan  pembatalan  kegiatan  DILAWAN  dengan  judul “Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan,” ujar keterangan dari sejumlah elemen mahasiswa UGM, Sabtu (30/5/2020).

Tak hanya itu, mengimbau   kepada   masyarakat   untuk   tidak   menerima   secara   mentah-mentah terhadap berita hoax seputar kegiatan DILAWAN dengan judul “Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan”.

Sejumlah elemen mahasiswa itu, mendesak   Universitas   Gadjah   Mada   untuk   menjamin   perlindungan   kebebasan akademik yang dimiliki oleh Sivitas Akademika Universitas Gadjah Mada.

Elemen mahasiswa UGM itu terdiri dari Dewan Mahasiswa Justicia, Majestic 55, Sanggar APAKAH, Asian Law Student Association, Keluarga Mahasiswa Katolik, Persekutuan Mahasiswa Kristen, Keluarga Muslim Fakultas Hukum, Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa Mahkamah, Islamic Law Forum, Speech and Law  Debate  Society,  Business  Law  Community,  Komunitas  Peradilan  Semu  Fakultas  Hukum, Alternative   Dispute   Enhancement   Society,   Justicia   Football   Club,   Justicia   Basketball   Club, Community of International Moot Court, dan Forum Penelitian & Penulisan Hukum PALAPA.

Melansir dari siaran persnya, pada awalnya, Constitutional Law Society (CLS) sebagai salah satu komunitas dalam FH UGM berencana   untuk   melaksanakan   kegiatan   yang   dinamakan   Diskusi   dan   Silaturahmi   Bersama Negarawan (DILAWAN) dengan judul “Persoalan Pemecatan Presiden di tengah Pandemi Ditinjau dari  Sistem  Ketatanegaraan”  pada  29  Mei 2020,  pukul 14:00  –  16:00  WIB  dengan  menggunakan media aplikasi Zoom.

Namun demikian, rencana pelaksanaan kegiatan tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak, salah satunya datang dari akademisi UGM yaitu Ir. KPH Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M.Sc,  Lic.Eng,  Ph.D  yang  menilai  berdasarkan  judul  dari  kegiatan  tersebut,  bahwa  akan  ada gerakan makar di Yogyakarta yang ingin melakukan pemecatan presiden.

 Akibat dari kecaman yang menjadi  viral  di  masyarakat  tersebut,  panitia  penyelenggara  melakukan  perubahan  judul  diskusi menjadi  “Meluruskan  Persoalan  Pemberhentian  Presiden  Ditinjau  dari  Sistem  Ketatanegaraan”.

Tidak berhenti sampai dengan kecaman, beberapa panitia penyelenggara beserta keluarganya sempat diteror dengan berbagai ancaman pembunuhan dari pihak asing yang mengaku sebagai anggota Ormas Muhammadiyah  Klaten.

Selain  itu,  terdapat  teror  lainnya  berupa  peretasan  nomor  telepon  milik panitia  penyelenggara  dan peretasan terhadap  akun  media  sosial CLS.4    Namun,  Pimpinan Daerah Muhamadiyah Klaten membantah bahwa anggotanya terlibat dan sekaligus mengecam pencantuman nama  “Ormas Muhammadiyah Klaten” dalam teror tersebut.

Pada akhirnya, panitia penyelenggara harus rela membatalkan kegiatan DILAWAN karena banyaknya tekanan dan ancaman yang dihadapi. Hal  ini  menimbulkan  keresahan  khususnya  bagi  sivitas  akademika,  karena  tentunya  tekanan  dan ancaman  yang  datang  tersebut  sangat  bertentangan  dengan  kebebasan  akademik  yang  sepatutnya dihormati dan dilindungi.

Kebebasan Akademik merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia sebagaimana diatur dalam Pasal 28E UUD 1945 yang menyatakan bahwa,“setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat”. Didefinisikan sebagai kebebasan yang dimiliki oleh sivitas akademika dalam pendidikan tinggi untuk mendalami dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab melalui pelaksanaan  Tridharma.

Salah  satu  cara  yang  dapat  dilakukan  oleh  sivitas  akademika  dalam mengembangkan ilmu pengetahun dan teknologi adalah dengan mengadakan diskusi online seperti yang  direncanakan  oleh  CLS  melalui  kegiatan  DILAWAN  dengan  judul  “Persoalan  Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan pada 29 Mei 2020”.

Kegiatan DILAWAN mendapatkan sejumlah tekanan dari berbagai pihak karena menganggap bahwa diskusi online tersebut merupakan suatu kegiatan yang merencanakan tindakan makar kepada presiden  di  tengah-tengah  penanganan  Pandemi  Covid-19.  Tuduhan  makar  datang  akibat  dari kekeliruan penafsiran dari berbagai pihak terhadap judul dari diskusi online tersebut. Maka dari itu, perlu ditinjau pula apa yang dimaksud dengan makar itu sendiri sebagai bentuk pencerdasan sehingga tidak salah menafsirkan hal tersebut.

Makar merupakan salah satu kejahatan terhadap kepentingan hukum negera (staat belangen), makar berasal dari kata aanslag yang secara harfiah diartikan sebagai serangan.

Dalam KUHP, frasa makar  digunakan  untuk  mengganti  aanslag  di  dalam  Wetboek  Van  Strafrecht  (WvS).  Penjelasan mengenai makar dapat dilihat pada Pasal 87 KUHP yang menyatakan bahwa, “Dikatakan ada makar untuk  melakukan  suatu  perbuatan,  apabila  niat  untuk  itu  telah  ternyata  dari  adanya  permulaan pelaksanaan, seperti dimaksud dalam pasal 53.”

Pasal 87 dihubungkan dengan pasal 53 mengenai percobaan yang menyatakan bahwa, “Mencoba melakukan kejahatan dipidana, jika niat untuk itu telah ternyata dan adanya permulaan pelaksanaan,   dan   tidak   selesainya   pelaksanaan   itu,   bukan   semata-mata   disebabkan   karena kehendaknya sendiri.”

Walaupun penggunaan kata makar dalam KUHP bertujuan untuk menggantikan aanslag dalam WvS, tetapi makar  memiliki makna  yang  lebih  luas dan bahkan lebih  jauh lagi terdapat  perbedaan istilah  karena  sulitnya  mencari  padanan  kata  untuk  menggantikan  kata  aanslag.  

Prof.  Eddy  O.S Hiarej mengatakan bahwa penerjemah KUHP mendefinisikan makar dari istilah aanslag yang berarti tindakan awal suatu perbuatan, karena maksud digunakannya kata makar pada Pasal 53 Juncto Pasal87  KUHP  adalah untuk  memberikan parameter  yang  sama  terkait  unsur  niat  dan unsur  permulaan pelaksanaan  dalam hukum pidana.  Dalam  hal pembuktian  adanya  makar,  maka  baik  niat  maupun permulaan pelaksanaan harus diukur secara obyektif.

Pengertian  makar  itu  sendiri  harus  dipahami  dengan  baik  sebelum  menggunakan  istilah tersebut dan bukanlah tindakan yang tepat jika frasa makar digunakan untuk memberikan penilaian akibat kesalahan penasiran dari sebuah judul diskusi ilmiah.

 Dalam hubungannya kegiatan DILAWAN, maka pertama-tama harus dapat dibuktikan dahulu tujuan dari diadakannya kegiatan tersebut. Setelah itu, diperlukan identifikasi terhadap kegiatan tersebut apakah kegiatan DILAWAN merupakan bentuk penyerangan  yang  nyata terhadap  keamanan negara  atau  suatu kegiatan  yang  merencanakan untuk menjatuhkan  pemerintah  yang  sah  atau  bukan. 

Bukankah  kegiatan  DILAWAN  hanyalah  kegiatan diskusi   ilmiah   dengan   tujuan   akademis   demi   memperdalam   pengetahuan   bidang    hukum ketatanegaraan belaka.

Oleh karena itu, tidak tepat jika DILAWAN yang seharusnya diselenggarakan oleh CLS pada 29 Mei 2020, pukul 14:00-16:00 WIB disebut sebagai upaya memunculkan gerakan makar yang hanya didasari oleh salah penafsiran dari judul diskusi ilmiahnya saja tanpa melihat isi dari pemaparan materi dalam diskusi ilmiah tersebut. (asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=Tll2QXCUPrY

Gelombang Dukungan Perlawanan Terhadap Institusi Konfusius yang Didukung Komunis Tiongkok di Kampus-kampus AS

Cathy He

Semakin banyak Institusi Konfusius mendekati kampus perguruan tinggi Amerika Serikat di tengah Institusi Konfusius mereka terhadap kebebasan akademik. Sementara disebut sebagai pusat bahasa dan kebudayaan Tiongkok, Institusi Konfusius yang didanai Beijing telah menuai banyak kritik di Amerika Serikat dan di tempat lain atas perannya dalam menahan kebebasan berbicara. Bahkan, mempromosikan propaganda dan pengaruh komunis Tiongkok di institusi akademik.

Sejak tahun 2004, lebih dari 100 Institusi Konfusius dibuka universitas di seluruh Amerika Serikat. Meskipun angka ini sudah berkurang dalam beberapa tahun terakhir seiring meningkatnya jumlah perguruan tinggi yang menutup Institusi Konfusius yang  kontroversial itu. Bahkan, banyak perguruan tinggi yang menutup Institusi Konfusius sebagai akibat tindakan dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional tahun 2018, yang melarang universitas-universitas  menjadi tuan rumah Institut Konfusius menerima dana dari Pentagon.

Pada bulan Mei 2020, sebanyak 38 universitas telah menutup atau sedang dalam proses penutupan Institut Konfusius, menurut Asosiasi Cendekiawan Nasional, sebuah kelompok pembela pendidikan. 

Pada akhir musim panas, akan ada 80 Institut Konfusius yang tersisa di Amerika Serikat.

“Institusi Konfusius mengimpor sensor ke pendidikan yang lebih tinggi bagi orang Amerika Serikat. Institusi Konfusius secara inheren berselisih dengan kebebasan intelektual yang dibutuhkan sebuah perguruan tinggi atau universitas,” kata Rachelle Peterson, direktur kebijakan di Asosiasi Cendekiawan  Nasional mengatakan kepada The Epoch Times dalam sebuah email. 

Mengimpor Sensor

Rachelle Peterson menggambarkan Institusi Konfusius sebagai “kit kelas-dalam-kotak perkakas” dari rezim Tiongkok, yang memasok universitas tuan rumah dengan guru dan membayar gaji guru, bahan ajar, serta dana untuk menjalankan Institusi Konfusius.

Laporan Asosiasi Cendekiawan Nasional AS tahun 2017 yang ditulis oleh Rachelle Peterson, menganjurkan penutupan semua Institut Konfusius di Amerika Serikat, menyoroti peran Institut Konfusius dalam menghadirkan citra positif rezim komunis.

“Institut Konfusius menghindari sejarah politik Tiongkok dan pelanggaran hak asasi manusia, menggambarkan Taiwan dan Tibet sebagai wilayah Tiongkok yang tidak tidak terbantahkan, dan mendidik generasi mahasiswa Amerika Serikat untuk tidak mengenal Tiongkok secara lebih mendalam dan hanya mengenal sejarah resmi ala rezim Tiongkok,” kata laporan tersebut.

Institut Konfusius didanai dan dioperasikan oleh Hanban, atau Kantor International Dewan Bahasa Mandarin, sebuah kantor di dalam Kementerian  Pendidikan Komunis Tiongkok.

Sejak tahun 2006, Hanban telah mengucurkan lebih dari USD 158 juta ke sekitar 100 universitas Amerika Serikat untuk Institut Konfusius, menurut subkomite Senat Amerika Serikat tahun 2019 mengenai laporan investigasi. Antara tahun 2008 hingga 2016, Hanban menghabiskan lebih dari USD 2 miliar untuk mendirikan institut semacam itu di kampus-kampus di seluruh dunia.

Laporan itu berbunyi, Di luar pendidikan yang lebih tinggi, ada 512 Ruang Kelas Konfusius beroperasi dari TK hingga SMUdi Amerika Serikat. 

Pejabat Komunis Tiongkok sendiri mengatakan bahwa Institusi Konfusius adalah unsur utama dalam kampanye Partai Komunis Tiongkok untuk memperluas pengaruh globalnya.

Kepala propaganda Partai Komunis Tiongkok saat itu Li Changchun pada tahun 2009 menjelaskan bahwa Institusi Konfusius sebagai “bagian penting pengaturan propaganda Tiongkok di luar negeri.”

Kemudian dalam pidato tahun 2011, Li Changchun memuji menjelaskan Institusi Konfusius sebagai “merek yang menarik untuk memperluas kebudayaan Tiongkok di luar negeri.”

“Institusi Konfusius telah memberikan kontribusi penting untuk meningkatkan kekuasaan lembut Tiongkok. Merek ‘Konfusius’ memiliki daya tarik alami. Menggunakan alasan mengajar bahasa Mandarin, semuanya terlihat masuk akal dan logis,” kata Li Changchun saat itu.

‘Keterikatan’

Laporan subkomite Senat AS menemukan bahwa beberapa kontrak antara Hanban dengan universitas Amerika Serikat, memuat ketentuan yang menyatakan berlakunya hukum Tiongkok maupun hukum Amerika Serikat.

Sementara itu, guru-guru Tiongkok harus menandatangani kontrak dengan Hanban, yang menyatakan bahwa kontrak mereka akan diputus jika mereka “melanggar hukum Tiongkok,” “terlibat dalam kegiatan yang merugikan kepentingan nasional,” atau “berpartisipasi dalam organisasi ilegal,” kata laporan itu. 

Ketentuan tersebut juga membutuhkan instruktur untuk “melindungi kepentingan nasional dengan hati-hati.” Selain itu, melaporkan ke Kedutaan Besar Tiongkok dalam waktu satu bulan setelah kedatangan di Amerika Serikat.

Sonia Zhao, mantan guru bahasa Mandarin di Institut Konfusius di Universitas McMaster Kanada, membelot ke Kanada pada tahun 2011.

Seperti dilansir The Epoch Times pada saat itu, sebelum tiba di Kanada, Sonia Zhao harus menandatangani kontrak yang menyatakan bahwa karyawan tidak boleh berlatih Falun Gong, kelompok spiritual yang dianiaya oleh rezim Tiongkok. Bila menolak menandatangani perjanjian tersebut memaparkan dirinya sebagai seorang praktisi Falun Gong dan mengakibatkan ia ditangkap.

Pada tahun 2013, Universitas McMaster menjadi universitas pertama di Amerika Utara yang menutup Institut Konfusius di kampusnya, itu setelah Sonia Zhao mengajukan keluhan pada Pengadilan Hak Asasi Manusia Ontario atas praktik perekrutan oleh Institut Konfusius yang bersifat diskriminatif. 

Seorang juru bicara Universitas McMaster mengatakan bahwa keputusan itu diambil karena “keputusan perekrutan di Tiongkok tidak dilakukan yang dilakukan perekrutan di Kanada.”

Sonia Zhao mengungkapkan pada saat itu bahwa selama pelatihan yang diikutinya di Beijing, peserta pelatihan diperintahkan untuk menghindari menyebutkan topik sensitif seperti pembantaian Lapangan Tiananmen, Tibet, Taiwan, dan Falun Gong di ruang kelas. 

Namun demikian, jika ada seorang mahasiswa bersikeras bertanya mengenai topik tersebut, para guru harus mengutip pedoman Partai Komunis Tiongkok mengenai masalah tersebut, seperti: Taiwan adalah bagian dari Tiongkok, dan Tibet telah “dibebaskan” oleh rezim Tiongkok.

Doris Liu, yang memimpin sebuah film dokumenter Kanada pada tahun 2017 “In the Name of Konfusius” yang menyoroti kisah Sonia Zhao, memberitahukan kepada The Epoch Times bahwa uang mengalir dari rezim Tiongkok ke universitas Barat melalui “keterikatan.”

Doris Liu ingat bahwa ia bertemu dengan tiga wakil Institut Konfusius di Jerman tahun lalu, yang mana mengatakan kepadanya bahwa kondisi tidak tertulis untuk membuka Institut Konfusius adalah bahwa masalah yang dianggap sensitif oleh Partai Komunis Tiongkok tidak untuk dibahas di kelas.

Dalam bukti Rachelle Peterson untuk penyelidikan Inggris pada tahun 2019, Doris Liu mengatakan bahwa Yin Xiuli, direktur Institut Konfusius Universitas New Jersey City, memberitahunya pada tahun 2016, “kami tidak menyentuh” masalah seperti Taiwan, Tibet, dan Falun Gong.

Gangguan Tiongkok

Sejak bulan Juli lalu, Kementerian Pendidikan Amerika Serikat telah meluncurkan serangkaian investigasi terhadap pendanaan asing di perguruan tinggi Amerika Serikat, itu sebagai bagian inisiatif yang lebih luas yang menargetkan pengaruh asing di kampus-kampus.

Universitas diharuskan menurut hukum federal untuk melaporkan hadiah dan kontrak dengan sumber asing yang melebihi 250.000 dolar AS dalam satu tahun kalender.

Namun demikian, laporan subkomite Senat menemukan bahwa hampir 70 persen universitas gagal melaporkan dana yang diterimanya dengan benar dari Institut Konfusius.

Laporan itu menyebutkan, tindakan penegakan oleh Kementerian Pendidikan Amerika Serikat menghasilkan pelaporan sekitar 6,5 miliar dolar AS, dari uang asing yang sebelumnya tidak diungkapkan, yang mencakup dari Tiongkok, Qatar, dan Rusia.

Dalam laporan bulan November 2019  ke subkomite Senat, Kementerian Pendidikan Amerika Serikat mengatakan bahwa donor asing mungkin berusaha untuk memproyeksikan kekuatan lunak, mencuri penelitian sensitif, dan menyebarkan propaganda di sekolah-sekolah Amerika Serikat.

Menurut laporan itu, investigasi juga mengungkapkan satu universitas memiliki beberapa kontrak dengan komite pusat Partai Komunis Tiongkok. Sedangkan universitas yang lain menerima hadiah dari yayasan yang diduga bertindak sebagai depan pengaruh untuk rezim Tiongkok. Ada lagi satu universitas menerima pendanaan penelitian dari perusahaan multinasional Tiongkok. Tujuannya untuk mengembangkan teknologi demi pengawasan.

Sementara itu, sekelompok anggota parlemen dari Partai Republik baru-baru ini mendesak Menteri Pendidikan  Betsy DeVos untuk informasi mengenai investasi Beijing di perguruan tinggi Amerika Serikat, tak lain untuk memajukan tujuan strategis dan propaganda. 

Isi  surat anggota parlemen tersebut mencatat bahwa Institusi Konfusius berfungsi sebagai kendaraan untuk mempromosikan propaganda Beijing kepada mahasiswa Amerika Serikat, serta “tempat berkumpul untuk agen intelijen Tiongkok.”

Upaya Akar Rumput

Menghindari upaya-upaya pemerintah adalah upaya gerakan yang dipimpin oleh mahasiswa, yang mana sedang berkembang menyerukan menentang penyusupan rezim Tiongkok di kampus-kampus perguruan tinggi.

Minggu  lalu, belasan pemimpin College Republican National Committee dan College Democrats of America, mewakili universitas di lebih dari 45 negara, bersama dengan kelompok hak asasi yang mewakili masyarakat Tibet, Hong Kong, dan Taiwan,  menandatangani sebuah surat terbuka yang menyerukan penutupan permanen semua Institusi Konfusius di kampus-kampus Amerika Serikat.

“Tindakan Partai Komunis Tiongkok menimbulkan ancaman besar bagi kebebasan akademik dan martabat manusia. Sangat penting bagi kita membedakan untuk rezim totaliter ini dengan rakyat Tiongkok, di mana kita harus mantap mempertahankan diri dari tindakan xenophobia, rasisme, dan kebencian yang menjijikkan,” demikian isi surat itu berbunyi. Surat itu diselenggarakan oleh Institut Athenai, nirlaba yang baru dibentuk. 

Direktur dan salah satu pendiri Institut Athenai Rory O’Connor mengatakan kepada The Epoch Times bahwa Institut Athenai didirikan setelah sekelompok mahasiswa ingin membela terhadap “serangan, yang mana belum pernah terjadi sebelumnya”oleh  Komunis Tiongkok terhadap hak dan kebebasan akademik mahasiswa.

Rory O’Connor mengatakan bahwa, Institut Athenai telah melihat gelombang minat sejak rilis surat terbuka. Selanjutnya berrencana untuk meluncurkan 25 bab Athenai di beberapa minggu mendatang.

Rory O’Connor menegaskan bahwa Generasi AS telah melihat orang-orang yang berkuasa gagal bertindak — entah karena melenceng dari  prinsip atau sama sekali tidak berprinsip — dan kita tidak buta terhadap mereka yang menderita dan ditekan oleh Partai Komunis Tiongkok yang plutokratis dan fasis. (Vivi/asr)


FOTO : Seorang pejalan kaki lewat di kampus University of Minnesota pada 9 April 2019 di Minneapolis, Minnesota. Universitas menutup Institut Konfusius pada 2019. (Stephen Maturen / Getty Images)

https://www.youtube.com/watch?v=ZufUYspWWZ8

Anak Anjing dengan Kondisi Langka Menentang Kematian dan Sekarang Senang Memiliki Saudara Seperti Dirinya

0

Ada begitu banyak hewan di dunia yang membutuhkan bantuan sehingga tampaknya penyelamat tidak akan pernah cukup. Untungnya, ada semua jenis organisasi yang berspesialisasi dalam berbagai kasus.

NorCal Bully Breed Rescue (NBBR) berbasis di California, AS, adalah salah satunya. Mereka telah bekerja selama bertahun-tahun untuk memberikan kesempatan baru kepada ribuan anak anjing yang telah sepenuhnya ditinggalkan.

Mereka secara khusus didedikasikan untuk menyelamatkan anak-anak bulldog karena mereka adalah jenis yang sangat dinilai berdasarkan penampilan mereka. Namun, mereka tidak ragu untuk membuka pintu mereka untuk setiap berbulu yang membutuhkannya.
 
“Kami ingin memberikan kesempatan kepada semua anjing yang dihakimi karena rasnya atau cacat,” jelas juru bicara NBBR.

Leslie Bird adalah pendiri organisasi ini dan ketika dia bertemu dengan anak anjing bernama Bugatti, dia tahu dia ditakdirkan untuk membantunya. Ini adalah anjing bulldog Perancis yang lahir dengan langit-langit mulut sumbing.

Anak anjing dari jenis ini sering memiliki masalah pernafasan, jadi dalam kasus Bugatti, hidupnya benar-benar beresiko besar. Tim penyelamatnya memutuskan mereka tidak akan menyerah. Mereka membawanya ke dokter hewan dan memastikan untuk memberinya semua perawatan yang dia butuhkan.

Menurut para ahli, langit-langit mulut sumbing biasanya merupakan hasil dari perkawinan silang dalam keluarga anak anjing yang sama.

Leslie membuka pintu rumahnya untuknya sebagai rumah sementara, jadi dia selalu merawatnya setiap saat. Setelah dua minggu, upaya itu mulai membuahkan hasil. Anak anjing yang cantik merasa jauh lebih baik dan bahkan mendapatkan kembali kekuatannya untuk menunjukkan kepribadiannya yang indah.

Kasusnya tidak ada yang terisolasi dan dia bahkan cukup beruntung untuk bertemu anjing bulldog Perancis lainnya yang menderita kondisi yang sama.

Awalnya mereka berdua bersaing untuk mendapatkan perhatian Leslie tetapi sekarang mereka adalah teman baik. Mereka membuat suara-suara lucu yang sama yang akhirnya mencuri hati semua orang sehingga mereka menjadi raja tempat penampungan.

https://www.instagram.com/p/B1mCcR8gWDr/?utm_source=ig_embed

Sungguh melegakan mengetahui bahwa anak anjing itu berhasil bertahan hidup. Sangat tidak adil untuk mengetahui bahwa begitu banyak hewan tak berdosa gagal menerima bantuan hanya karena mereka berasal dari jenis tertentu atau karena mereka tidak terekspos. Semua makhluk hidup adalah istimewa dan pantas mendapat kesempatan untuk menjalani kehidupan yang bahagia. (yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/IjqmvsX1drY

Dia Mengabaikan Petugas Pemadam Kebakaran, Menembus Api untuk Menyelamatkan 6 Anjingnya dan Berakhir dengan Tragis

Hubungan yang terjalin antara manusia dan hewan peliharaannya adalah sesuatu yang benar-benar unik. Beberapa orang menganggap mereka adalah bagian dari anggota keluarga. Begitulah perasaan Michelle Mirasol dengan anak-anak berbulunya dan secara tragis kehilangan nyawanya karena berusaha menyelamatkan mereka.

Michelle, 38 tahun, berada di rumah di Kota Bacolod, Philipina, bersama orangtuanya, putranya, dan hewan peliharaannya ketika kebakaran terjadi. Seluruh anggota keluarga sudah keluar dari sana dengan cepat, tetapi pada kesempatan ini anak-anak berbulu itu tidak selalu mengerti apa yang sedang terjadi dan butuh bantuan ekstra.

Begitu Michelle melihat bahwa orangtua dan putranya selamat, dia kembali ke rumah untuk anak-anak anjingnya. Ini adalah sesuatu yang biasanya tidak diizinkan oleh petugas pemadam kebakaran tetapi dia bertekad untuk melakukan apa saja untuk mereka.

Setelah beberapa menit yang menegangkan, ibu yang penuh kasih itu berhasil menyelamatkan nyawa 3 anjing di tengah-tengah kobaran api. Namun, masih ada 6 anaknya yang tersisa.

Dia mengabaikan semua rekomendasi dan kembali masuk ke rumah. Dia menggunakan handuk basah di kepalanya untuk mencoba melindungi dirinya dari asap tetapi sayangnya ini tidak cukup. Petugas pemadam kebakaran menemukan tubuhnya yang tak bernyawa beberapa menit kemudian.

Michelle kehilangan nyawanya karena mati lemas oleh asap. Dia berada beberapa meter dari kandang bersama 6 anak-anak anjingnya dan 5 dari mereka kehilangan nyawa. Petugas pemadam kebakaran hanya berhasil menyelamatkan nyawa satu anak anjing kecil.

Komunitas penyelamat dan pecinta hewan ingin mempublikasikan kisah Michelle dan menyoroti cintanya yang besar pada hewan peliharaannya.

Organisasi PAWSsion Project membagikan beberapa kata-kata emosional untuk mendukung keluarga di masa-masa yang menyakitkan ini. Mereka juga mengumpulkan dana untuk anak-anak anjing yang masih hidup untuk menerima perawatan hewan yang sangat dibutuhkan.

“Michelle, Anda semua menghargai kami. Anda bersama bayi berbulu Anda sampai akhir, ”kata organisasi itu.

Kita bersama keluarga Michelle di masa-masa sulit ini. Dia akan selalu dikenang karena keberaniannya yang luar biasa dan contoh nyata tentang apa itu cinta tanpa syarat. Itulah dedikasi dan kasih sayang yang layak diterima oleh semua anak anjing di dunia.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/svae7qaQo_s

Para Ahli Menilai Hong Kong Berada Di Ambang Kendali Komunis Dengan Agresi Terbaru Beijing

Theepochtimes.com- Pengumuman Beijing minggu lalu menyatakan bahwa Beijing meloloskan hukum keamanan nasional untuk Hong Kong, akibatnya menimbulkan kecaman dunia internasional dan memicu unjuk rasa massa di Hong Kong. Bahkan  ada  rencana untuk lebih banyak unjuk rasa massa dalam beberapa minggu mendatang.

Menyertai langkah Beijing, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengumumkan pada tanggal 27 Mei lalu bahwa Hong Kong tidak lagi memiliki hak otonom dari Tiongkok Daratan, yang mengakibatkan status perdagangan khusus Hong Kong dengan Amerika Serikat berada dalam bahaya.

Tidak jelas apakah pemerintah Amerika Serikat akan melanjutkan untuk mencabut hak istimewa Hong Kong tersebut, yang akan membutuhkan perintah eksekutif oleh Presiden Amerika Serikat.  

Para kritikus takut bahwa hukum tersebut, yang melarang undang-undang “pemisahan diri, subversi, dan kegiatan terorisme,” akan digunakan oleh Beijing untuk menindas dan menganiaya suara-suara yang berbeda pendapat. 

Aktivis dan anggota parlemen pro-demokrasi mencatat hukum keamanan nasional sering digunakan untuk menuntut dan memenjarakan pembangkang di Tiongkok Daratan.

Hukum tersebut juga membuka kemungkinan pembentukan badan-badan keamanan Beijing yang beroperasi di Hong Kong.

“Hong Kong akan dibanjiri dengan agen pemerintah Tiongkok, dan mereka yang dituduh melanggar hukum keamanan nasional cenderung tidak mampu membela diri di pengadilan yang tidak memihak,” kata  Thor Halvorssen, pejabat kepala eksekutif Yayasan Hak Asasi Manusia, nirlaba yang berbasis di Washington, kepada The Epoch Times bahasa mandarin.

Rencana Beijing

Menurut Wilson Leung dari Kelompok Pengacara Progresif yang berbasis di Hong Kong, tindakan rezim Tiongkok tidak sepenuhnya tidak terduga.

“Rencana Beijing adalah selalu memiliki kendali mutlak atas apa yang dianggapnya sebagai daerah miliknya yang sah. Beijing menganggap Hong Kong sebagai wilayahnya yang sah, dan tidak ada seorang pun boleh bersuara, termasuk rakyat Hong Kong,” kata Wilson Leung. 

Upaya terakhir untuk membuat undang-undang anti-subversi serupa adalah pada tahun 2003, yang dibatalkan setelah setengah juta warga Hong Kong turun berunjuk rasa di jalan-jalan.

Thor Halvorssen mengatakan tindakan Partai Komunis Tiongkok adalah upaya untuk mengalihkan perhatian dari kesalahan penanganan Komunis Tiongkok terhadap wabah virus dan masalah internal lainnya.

“Beijing berperilaku seperti pengganggu dan melakukan cara yang mengatakan kepada masyarakat internasional. Kami tidak peduli lagi,” kata Thor Halvorssen.

Menurut Thor Halvorssen, rezim Komunis Tiongkok telah “hilang kesabaran” dengan sekutu pro-Beijing di Hong Kong, akibat yang cenderung diperparah oleh penundaan berlakunya pasal 23. Pasal itu menyebutkan suatu rencana undang-undang anti-subversi selama bertahun-tahun, keberhasilan unjuk rasa Hong Kong tahun lalu terhadap rencana undang-undang ekstradisi yang diusulkan, dan kemenangan telak kubu pro-demokrasi dalam pemilihan distrik.

“Populasi Hong Kong secara lantang menyuarakan bahwa mereka berharap Hong Kong adalah otonom. Pemerintah Tiongkok menyimpulkan bahwa pemerintah Tiongkok harus menangani masalah tersebut sendiri daripada  menunggu sekutunya di Hong Kong untuk mengatur,” kata Thor Halvorssen.

Pada hari pekan lalu, ribuan pengunjuk rasa pro-demokrasi kembali keluar untuk memprotes hukum dan rencana undang-undang kontroversial lain yang akan mengkriminalkan tidak orang-orang yang tidak menghormati lagu kebangsaan Tiongkok. Polisi menangkap setidaknya 300 pengunjuk rasa pro-demokrasi pada pk 18.00  waktu setempat.

“Pisau itu ada di tangan rezim Tiongkok. Kini kapan saja rezim Tiongkok akan menusuk leher kami,” kata Pastor Chan kepada The Epoch Times saat unjuk rasa berlangsung di di Causeway Bay.

Isu Utama

Menurut pengacara dan pemimpin Partai Sipil yang pro-demokrasi, Alan Leong, inti masalah adalah memisahkan sistem hukum Tiongkok Daratan dengan Hong Kong.

Sementara sistem hukum Hong Kong mematuhi aturan hukum, pengadilan di Tiongkok Daratan berfungsi untuk meningkatkan kekuatan berkuasa Partai Komunis Tiongkok.

Pada tanggal 25 Mei 2020 lalu, Asosiasi Pengacara Hong Kong mengeluarkan pernyataan  yang menyoroti “sejumlah fitur yang mengkhawatirkan dan bermasalah” dalam konsep hukum. 

Isi pernyataan Asosiasi Pengacara Hong Kong,  menyebutkan bahwa konstitusi mini Hong Kong, Hukum Dasar, memberikan kekuatan pada Kongres Rakyat Nasional untuk memberlakukan hukum hanya dalam masalah yang berkaitan dengan “urusan pertahanan dan luar negeri serta hal-hal lain di luar batas otonomi” Hong Kong, dan bukan keamanan nasional.

“Proposal yang ada kini…benar-benar melanggar setiap ketentuan dari yang pengaturan asli,” kata Alan Leong.

Maggie Chan, seorang delegasi Hong Kong untuk legislatif yang tunduk pada Tiongkok, Kongres Rakyat Nasional, mengusulkan agar pengadilan keamanan nasional didirikan di Hong Kong, dimana kasus-kasus disidangkan hanya oleh hakim Tiongkok.

“Ini sama sekali tidak dapat diterima dan memperkenalkan unsur ekstrinsik ke dalam sistem peradilan Hong Kong,” kata Alan Leong.

Chen Daoxiang, komandan garnisun militer Tiongkok di Hong Kong, memperingatkan melalui televisi Tiongkok bahwa militer Tiongkok siap untuk “membela kedaulatan nasional.”

Sementara pemimpin Hong Kong Carrie Lam berusaha meyakinkan warga Hong Kong pada tanggal 26 Mei bahwa hukum tersebut hanya akan menargetkan “segelintir orang” yang terlibat dalam terorisme atau subversi.

Sementara Wilson Leung dari Kelompok Pengacara Progresif Hong Kong mengatakan klaim tersebut adalah “benar-benar salah” dan “propaganda sempurna.”

Wilson Leung menilai dengan masuknya badan keamanan Tiongkok Daratan untuk menegakkan kehendak Beijing, Hong Kong akan segera melihat “penahanan ala Tiongkok Daratan dengan semua pelanggaran yang telah kami saksikan terjadi di Tiongkok Daratan. Wilson Leung mencatat penganiayaan yang sedang berlangsung terhadap kelompok spiritual Falun Gong dan penahanan massal terhadap Uighur di kamp konsentrasi Xinjiang.

“Adalah sifat kediktatoran untuk mengatakan bahwa, oh, jangan khawatir akan hukum terorisme atau hukum keamanan nasional. Jika anda tidak melakukan kesalahan, kami tidak akan menargetkan anda. Tetapi jika anda melihat apa yang terjadi di Tiongkok, sebenarnya yang terjadi adalah sebaliknya,” kata Wilson Leung. 

Tol Ekonomi

Law Ka-chung, seorang profesor di Fakultas Ekonomi Univeristas Hong Kong, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Beijing membuat “kesalahan besar” dengan membahayakan status Hong Kong sebagai pusat keuangan global.

“Kepercayaan investor terhadap aturan hukum dan otonomi Hong Kong dari Tiongkok Daratan cenderung akan terus menuju lintasan menurun,” kata Law Ka-chung.

Law Ka-chung berspekulasi bahwa Beijing mungkin tidak secara ketat menegakkan hak hukum keamanan, suatu langkah yang akan menciptakan kejutan tiba-tiba yang dapat membuat kecelakaan ekonomi setempat. Tetapi korban dari kekejaman Tiongkok akan menunjukkan dalam jangka panjang.

Law Ka-chung juga memperkirakan bahwa emigrasi skala besar dari Hong Kong dapat terjadi, mirip dengan saat Hong Kong dikembalikan ke Tiongkok pada tahun 1997.

Hukum tersebut cenderung membawa ketidakstabilan jangka panjang dan peningkatan sosial saat pertumbuhan ekonomi Hong Kong lebih terikat dengan Tiongkok Daratan. Orang-orang Tiongkok Daratan mungkin mendominasi posisi senior di dalam perusahaan, sedangkan partisipasi asing dalam industri bernilai tinggi seperti akuntansi, asuransi, dan perusahaan pialang, secara bermakna berkurang.

Dengan pengumuman Mike Pompeo, status internasional Hong Kong dipertaruhkan.

Sebelumnya, di bawah undang-undang Amerika Serikat, Hong Kong memiliki hak istimewa khusus yang mencakup bidang perdagangan, investasi, dan imigrasi.

Hong Kong juga merupakan salah satu pasar ekspor utama Amerika Serikat untuk anggur, daging sapi, dan produk pertanian.

“Setelah hukum ini benar-benar diterapkan di mana terjadi ancaman dari Partai Komunis Tiongkok, hukum tersebut akan menggerakkan dan memindahkan banyak masyarakat bisnis yang sudah merasa khawatir pada saat ini. Begitu anda benar-benar menakuti masyarakat bisnis, anda akan melihat biaya yang dikeluarkan masyarakat bisnis untuk melindungi diri dalam jangka panjang,” kata Samuel Chu, pendiri dan direktur manajer Dewan Demokrasi Hong Kong, kelompok pembela yang bermarkas di Washington. 

Banyak investasi asing langsung Tiongkok disalurkan melalui Hong Kong. Tidaklah mudah bagi Beijing untuk menemukan pengganti status istimewa Hong Kong bila status istimewa Hong Kong ditiadakan. 

“Beijing memiliki agenda untuk membangun Shanghai sejak lama, sejak awal tahun 2000-an. Tetapi setelah 10 hingga 20 tahun, Beijing masih belum mampu membuat Shanghai sebagai pusat keuangan internasional,” kata Law Ka-chung. 

“Bagaimana masa depan Hong Kong memiliki konsekuensi bagi dunia,” kata Wilson Leung, pengacara Hong Kong.

Wilson Leung menilai, Hong Kong benar-benar berada di garis depan perjuangan antara dunia bebas dengan dunia diktator. 

“Jika Hong Kong jatuh, maka anda dapat sangat yakin bahwa yang berikutnya adalah Taiwan…segera, anda akan melihat  pengaruh Partai Komunis Tiongkok menyebar ke seluruh dunia,” kata Wilson Leung. 

Keterangan Gambar: Pendukung pro-demokrasi berkelahi dengan polisi anti huru hara selama penahanan di sebuah demonstrasi di distrik Causeway Bay di Hong Kong, pada 27 Mei 2020. (Anthony Kwan / Getty Images)

(vivi/rp)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=tE7lPFF5XRY

Trump Resmi Umumkan Putus Hubungan AS dengan WHO yang Disebut Boneka Komunis Tiongkok

Ivan Pentchoukov

Presiden Amerika Serikat pada Jumat 29 Mei 2020 waktu setempat mengatakan bahwa Amerika Serikat secara resmi  memutuskan hubungannya dengan boneka Komunis Tiongkok yakni Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.  

Beberapa waktu lalu, Trump memperingatkan bahwa pemerintah Amerika Serikat akan memangkas dana WHO. Kecuali jika mengambil langkah signifikan untuk membuktikan kemerdekaannya dari rezim Komunis Tiongkok.

“Kami telah merinci reformasi yang harus diambil dan telah terlibat dengan mereka secara langsung tetapi mereka menolak untuk bertindak,” kata Trump di Gedung Putih. 

Trump mengatakan : “Karena mereka telah gagal melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan, kita hari ini mengakhiri hubungan kita dengan WHO  dan mengalihkan dana itu ke seluruh dunia lainnya dan kebutuhan kesehatan global yang mendesak.”

WHO tidak menanggapi permintaan komentar atas keputusan yang disampaikan Trump.

Presiden mengatakan bahwa pejabat Tiongkok gagal melaporkan wabah virus Komunis Tiongkok, yang biasa dikenal dengan coronavirus, kepada WHO. Trump menekankan bahwa WHO “menyesatkan dunia ketika virus pertama kali ditemukan oleh otoritas Tiongkok.”

Pada 18 Mei 2020, Trump mempertanyakan sejumlah langkah WHO sehubungan dengan pandemi dalam surat kepada Dirjen WHO, Tedros Adhanom. WHO awalnya mengkritik larangan perjalanan yang diterapkan oleh Trump terhadap Tiongkok. 

WHO juga dinilai hanya mengekor klaim Komunis Tiongkok bahwa tidak ada bukti terjadinya penularan virus dari manusia ke manusia.

Trump berkata : “Dunia membutuhkan jawaban dari Tiongkok tentang virus. Kita harus memiliki transparansi.” 

Trump mengumumkan mengakhiri hubungan dengan WHO bersama sejumlah tindakan yang ditujukan kepada Komunis Tiongkok. 

Trump menegaskan akan mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang masuknya warga negara Tiongkok tertentu dan menandatangani proklamasi untuk membela penelitian universitas Amerika Serikat. 

Presiden juga mengarahkan para pejabat AS untuk mempelajari praktik perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terdaftar di bursa saham Amerika dengan tujuan melindungi investor Amerika.

Amerika Serikat menyediakan lebih dari 10 kali dana untuk WHO daripada Tiongkok.

WHO, sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah lama terombang-ambing terpengaruh dalam politik Beijing. 

Dirjen WHO pada saat ini adalah Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, seorang mantan anggota kelompok Maois di Ethiopia.

Pemodelan statistik, laporan saksi mata, dan dokumen yang diberikan kepada The Epoch Times  menunjukkan bahwa pihak berwenang Komunis Tiongkok menyembunyikan skala sebenarnya dari wabah di Wuhan dan bagian lainnya di Tiongkok.

Namun demikian, Tedros berulang kali memuji Komunis Tiongkok atas “transparansi” dalam respon terhadap wabah. Akan tetapi  para ahli dan pejabat pemerintah di seluruh dunia justru menilai sebaliknya.  (asr)

FOTO : Presiden Trump berjalan ke Rose Garden untuk membuat pernyataan tentang hubungan AS dengan Tiongkok, di Gedung Putih 29 Mei 2020 di Washington. (Win McNamee / Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=2MEeun-nkUY


Kampanyekan New Normal, Ini Persiapan Skenario Pelaksanaan Pemerintah

0

ETIndonsia- Pemerintah tengah menyiapkan skenario pelaksanaan protokol tatanan normal baru yang Produktif dan Aman Covid-19. Dua program pun dirancang secara bersamaan, yaitu Exit-Strategy Covid-19 yang dimulai secara bertahap pada setiap fase pembukaan ekonomi dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020. 

“Pemerintah membuat rencana agar kehidupan berangsur-angsur berjalan ke arah normal, sambil memperhatikan data dan fakta yang terjadi di lapangan. Data tersebut tentu akan dikoordinasikan dan bermuara di BNPB,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian saat menyampaikan keterangan pers usai rapat terbatas kabinet terkait hal tersebut, Rabu (27/5/2020) dalam keterangan tertulis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Menko Airlangga menerangkan, Pemerintah membuat tahapan penilaian kesiapan berdasarkan sistem scoring yang mencakup dua dimensi.

Pertama, Dimensi Kesehatan terdiri dari perkembangan penyakit, pengawasan virus, dan kapasitas layanan kesehatan.

Kedua, Dimensi Kesiapan Sosial Ekonomi yang mencakup protokol-protokol untuk setiap sektor, wilayah, dan transportasi yang terintegrasi satu dengan lainnya.

Ia menegaskan skenario Produktif dan Aman Covid-19 ini hanya bisa dicapai apabila Pemerintah bersama-sama dengan masyarakat merespons dengan cepat upaya menekan tingkat infeksi dan kematian akibat Covid-19.

“Selain itu, kita dorong pemulihan ekonomi dengan cepat melalui pembukaan kegiatan ekonomi setelah kurva melandai dan melakukan dorongan fiskal dan moneter sehingga diharapkan kita bisa keluar dari resesi ekonomi,” sambungnya. 

Adapun aspek yuridis terhadap pelaksanaan Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 terkait dengan regulasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yaitu: PSBB dicabut sebelum jangka waktu penetapan PSBB oleh Menteri Kesehatan dan PSBB otomatis selesai setelah jangka waktu pelaksanaannya berakhir.

Airlangga menjelaskan mengenai Syarat Perlu, yaitu syarat-syarat yang harus dipenuhi jika ingin menyesuaikan kebijakan PSBB. Syarat Perlu terdiri atas Perkembangan Covid-19, Pengawasan terhadap virus/Kesehatan Publik, Kapasitas pelayanan kesehatan, Persiapan dunia usaha, dan Respons Publik. 

Sementara Protokol baru dalam berkegiatan di luar rumah yang akan terus dilanjutkan walaupun PSBB disesuaikan meliputi:

(I) Memastikan membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih;

(2) Menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah;

(3) Menerapkan physical distancing (1.5-2 m);

(4) Isolasi mandiri jika terpapar kasus positif dan sakit;

(5) Pengecekan suhu di setiap Gedung. 

Menko Perekonomian juga menerangkan bahwa ratas kabinet membahas mengenai Indikator Kesehatan di seluruh daerah di Indonesia berdasarkan Reproduction Rate (RT) dan perkembangan kasus baru. Dari hasil penilaian berdasarkan indikator Kesehatan dan Kesiapan Protokol didapatkan beberapa informasi. 

Menurut Data Epidemiologi BNPB, ada 110 Kabupaten/Kota yang belum pernah terinfeksi Covid-19 atau sudah tidak ada kasus positif. Upaya yang harus dilakukan adalah mempertahankan wilayah yang berstatus Zona Hijau agar tetap terbebas dari Penyebaran Covid-19 serta memulihkan Kembali Kegiatan Ekonomi namun tetap memperhatikan penerapan Protokol Normal Baru. 

Kemudian ada pula Daerah/Wilayah dengan Daya Tular Rt <1, berdasarkan data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). Ada sebanyak 8 Provinsi yang sudah siap, antara lain: Aceh, Riau, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Jambi, DKI Jakarta, Bali, dan Kepulauan Riau. 

Ada juga Daerah/Wilayah yang menurut analisis tren yaitu Semarang (Jawa Tengah) dan berdasarkan analisis tingkat Kelurahan/Desa Gubernur Jawa Barat, sebagian Jawa Barat yang berada sekitar Jakarta dengan kontribusi ekonomi yang signifikan siap dibuka. 

Untuk itu, Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forminda) akan segera menyusun protokol dan menguji secara seksama di lapangan sebelum membuka kegiatan, menyiapkan prasyarat Kesehatan yang dikoordinasikan oleh Menteri Kesehatan, menyiapkan prakondisi lainnya dan langkah cepat untuk memperketat kembali aktivitas jika diharuskan, serta melakukan sosialisasi, edukasi, pengawasan, dan penegakan hukum yang tegas.

”Sesuai arahan Presiden RI, TNI dan POLRI akan mengawal dan berkoordinasi di tempat-tempat keramaian untuk menjaga kedisiplinan masyarakat agar tidak terjadi secondary wave. Data-data yang sifatnya dinamis tersebut juga akan terus dikoordinasikan sesuai dengan situasi dan keadaan di daerah masing-masing,” tegas Airlangga. 

Selain itu, ratas kabinet juga membahas kesiapan dari protokol-protokol, baik yang bersifat umum maupun protokol kegiatan ekonomi seperti industri manufaktur, pariwisata, perhubungan, dan perdagangan. (asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=Tll2QXCUPrY

Dia Akan Sendirian untuk Membesarkan 3 Bayi Kembarnya yang Baru Lahir Setelah Kehilangan Istrinya

Ada saat-saat dalam kehidupan orang ketika perasaan berbaur jadi satu, dan sulit untuk berurusan dengan perasaa antara sukacita dan kesedihan. Situasi seperti itu dialami oleh seorang ayah di El Salvador ketika dia pulang dengan bayi kembar tiga yang cantik di tangannya, dan hatinya hancur oleh ketidakhadiran sang ibu.

Hugo Alberto Vicente dan Erika de Vicente hidup dalam kesederhanaan dengan putri mereka yang berusia lima tahun, mereka tinggal di lingkungan Vista Linda,di Kota Delgado di El Salvador. Tetapi mereka segera menemukan bahwa keluarga itu akan bertambah meriah.

Erika sedang hamil, dan bayi dalam kandungannya bukan satu tetapi tiga. Terlepas dari tanggung jawab yang sangat besar yang akan mereka tanggung, pasangan itu sangat gembira. Tetapi setiap kehamilan ganda selalu dengan risiko tertentu dan membutuhkan perawatan khusus.

Erika dirawat di rumah sakit untuk melakukan operasi caesar, pada 1 Mei dan bayi kembar tiganya lahir: Ana Zafiro, Andrea Nicolle dan Ariana Giselle. Bayi-bayi kecil tetap dirawat di rumah sakit dengan ibu mereka, tetapi sembilan hari setelah kelahiran, tepat pada Hari Ibu, ibu mereka meninggal.

Berita itu menghancurkan sang ayah, dia harus mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi tantangan untuk membesar 3 bayi kembarnya dan putrinya.

Pada tanggal 13 Mei si kembar pulang ke rumah, sang ayah pergi bersama mereka dengan banyak kekhawatiran, dan pada saat yang sama dengan sukacita merasakan kelembutan dan kehangatan anak-anak kecil mereka yang manis.

Anggota keluarga telah meminta penjelasan pihak rumah sakit untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi, tetapi tanggapannya membingungkan dan singkat. Hal pertama yang mereka katakan adalah bahwa wanita itu tertular bakteri dan bahwa setelah melahirkan dia tidak bangun dari anestesi.

Namun, beberapa versi tidak resmi muncul yang mengklaim bahwa penyebab kematian sebenarnya karena serangan jantung, dan beberapa kerabat berpendapat bahwa kematian ibu disebabkan oleh virus corona.

Elmer Cardoza, wali kota setempat, mengunjungi keluarga bersama dengan pekerja sosial dari kantornya dan seorang dokter, untuk secara pribadi memverifikasi kondisi di mana bayi-bayi itu berada. Meskipun bayi kembar tiga dalam kondisi baik, mereka terus menerima perawatan medis.

Sang ayah masih sangat bersedih tentang semua yang terjadi, tetapi dia meyakinkan bahwa dia akan tetap kuat untuk mendedikasikan dirinya kepada anak-anaknya, mereka adalah prioritasnya. Tapi dia butuh bantuan dari orang-orang yang berkehendak baik dengan pakaian dan makanan untuk para gadis kecil itu.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/WbU5H-_Uzpw

Seorang Wanita Melahirkan di Jalan Karena Rumah Sakit Menolaknya

Kisah-kisah kelalaian medis tidak pernah berhenti untuk menjadi berita, sayangnya selalu ada kasus baru tentang hal ini. Dan kali ini tentang seorang wanita yang akan memiliki bayinya, dia pergi ke rumah sakit, namun mereka menolak untuk menerimanya dan dia harus melahirkan di pinggir jalan.

Ini terjadi di Tlaxcala, Meksiko, dan berita itu menyebar karena seorang pria yang ada di sana merekam semua yang terjadi untuk melaporkan ke rumah sakit bahwa dia menolak untuk merawat wanita yang tiba dengan persalinan penuh.

Dalam video ini, wanita itu sudah terlihat setelah melahirkan bayinya, karena dia menggendongnya, tetapi dia berbaring di lantai jalan, di hadapan tatapan tak percaya dari mereka yang bersamanya dan mereka yang ada di sana saat itu.

Dalam video itu dapat dilihat bahwa wanita itu memiliki bantal di bawah kepalanya dan juga selimut, dan ternyata paramedis dari rumah sakit yang sama menyadari situasi dan datang untuk membantunya.

Jadi, sementara orang yang merekam video itu berteriak dan mengancam akan menuntut rumah sakit, staf medis menempatkan wanita dan bayi itu di brankar, mereka seharusnya membawanya ke rumah sakit untuk merawatnya.

Pada akhirnya, beberapa pria mengangkat wanita itu di atas tandu untuk bisa membawanya ke dalam rumah sakit, tetapi tanpa ragu kerusakan sudah terjadi, pasti mengerikan baginya untuk melahirkan bayinya di jalan.

Tidak lama kemudian diketahui bahwa ibu dan bayinya stabil, tetapi ini tidak menghilangkan penghinaan dan keputusasaan yang dia rasakan.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/gj9sRBkuylg

Menlu AS Menyatakan Hong Kong Tak Lagi Otonom dari Tiongkok, Kecam UU Keamanan Nasional Komunis Tiongkok

Cathy He

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada tanggal 27 Mei 2020 menyatakan bahwa Hong Kong tak lagi otonom dari Tiongkok. Pernyataanya itu disampaikannya bersamaan langkah rezim Komunis Tiongkok yang menancapkan cengkramannya terhadap Hong Kong.

“Hari ini, saya melaporkan kepada Kongres bahwa Hong Kong tidak lagi otonom dari Tiongkok, mengingat fakta di lapangan, Amerika Serikat berdiri bersama orang-orang Hong Kong,” kata Pompeo dalam cuitannya. 

Di bawah Undang-Undang HAM dan Demokrasi Hong Kong Tahun 2019 AS,  Menlu harus menyatakan pada setiap tahun apakah Hong Kong cukup otonom dari daratan. Langkah itu bertujuan membenarkan hak istimewa perdagangan khusus yang diberikan oleh Amerika Serikat.

Wilayah bekas koloni Inggris itu, kembali ke kedaulatan Tiongkok pada tahun 1997. Ketika itu Beijing berjanji untuk mempertahankan otonomi dan kebebasannya di bawah kerangka “Satu Negara, Dua Sistem.”

Hak istimewa untuk Hong Kong mencakup bidang perdagangan, investasi, dan imigrasi. Artinya tarif yang mana saat ini diberlakukan terhadap barang-barang Tiongkok senilai miliaran dolar AS, tak berlaku untuk Hong Kong.

“Tidak ada orang yang masuk akal dapat menyatakan hari ini bahwa Hong Kong mempertahankan otonomi tingkat tinggi dari Tiongkok,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Masih belum jelas apakah pemerintahan Trump akan melanjutkan untuk mencabut hak istimewa khusus terhadap Hong Kong, yang memerlukan perintah eksekutif oleh presiden. 

Departemen luar negeri AS tak menanggapi permintaan komentar dari The Epoch Times.

Menlu AS menggambarkan rencana Komunis Tiongkok baru-baru ini yang memberlakukan Undang-Undang keamanan nasional di Hong Kong dengan mem-Baypass legislatif Hong Kong, sebagai “keputusan bencana.” 

Pompeo menambahkan bahwa tindakan itu “hanya yang terbaru dari serangkaian tindakan yang secara mendasar merusak otonomi dan kebebasan Hong Kong.”  

Pompeo menambahkan: “Sementara Amerika Serikat pernah berharap bahwa Hong Kong yang bebas dan makmur akan memberikan model untuk Tiongkok yang otoriter, sekarang jelas bahwa Tiongkok menjadi contoh bagi Hong Kong.”

Komunis Tiongkok baru-baru ini mengatakan akan mengancam meluncurkan pembalasan, jika Amerika Serikat mengeluarkan sanksi karena perkembangan terakhir di Hong Kong.

Presiden Trump mengatakan kepada wartawan pada Selasa 26 Mei, bahwa pemerintahannya berencana untuk mengambil tindakan sebagai tanggapan atas langkah rezim “sebelum akhir minggu,” tetapi menolak untuk memberikan rinciannya.

Melalui sekretaris pers Gedung Putih, Trump juga mengatakan dia ragu bahwa Hong Kong bisa tetap menjadi pusat keuangan global “jika Tiongkok mengambil alih.”

Pompeo menyampaikan keputusannya, setelah berjam-jam  ribuan rakyat turun ke jalan-jalan di Hong Kong untuk menentang undang-undang baru. Nantinya UU itu akan mengkriminalisasi setiap rasa tidak hormat terhadap lagu kebangsaan Komunis Tiongkok. 

Pada Minggu 24 Mei, polisi menembakkan gas air mata setelah ribuan massa menyuarakan kemarahan mereka terhadap undang-undang keamanan nasional Komunis Tiongkok versi Hong Kong. (asr)

Ikuti Cathy di Twitter: @CathyHe_ET

FOTO : Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berbicara kepada pers di Departemen Luar Negeri di Washington, DC, pada 20 Mei 2020. (Nicolas Kamm / POOL / AFP via Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=nI2IJV1AGJM


Trump Tendang Aset Komunis Tiongkok dari Wall Street

0

oleh James Gorrie

Selama sekitar dua dekade terakhir, perusahaan Tiongkok tidak perlu khawatir akan diatur oleh pengawas Wall Street. Perusahaan Tiongkok dikecualikan dari keharusan mengikuti standar akuntansi Amerika Serikat dan mendapat manfaat besar dari arus masuk modal Amerika Serikat. Itu adalah bisnis yang bagus untuk kedua pihak, tetapi terutama untuk Tiongkok.

Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan investasi Amerika Serikat saling jatuh hati untuk berinvestasi di perusahaan Tiongkok. Perusahaan Tiongkok benar-benar dapat muncul begitu saja di Wall Street dan mendapat perlakuan  VIP. 

Pasar modal Amerika Serikat akan berakhir mendanai perusahaan Tiongkok yang akan segera bersaing, jika tidak menghancurkan, pesaingnya yaitu perusahaan Amerika Serikat, sambil memperkaya anggota penguasa Partai Komunis Tiongkok pada saat  bersamaan.

‘Free Rider’ Berakhir untuk Tiongkok

Tetapi dengan penanganan awal Komunis Tiongkok terhadap epidemi yang memungkinkan virus tersebut menginfeksi dunia dan menghancurkan ekonomi dunia, dikombinasikan dengan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Beijing dengan Washington, pemerintahan Trump tidak berminat untuk memberikan

 ‘Free Rider’ lagi atau pihak yang berkepentingan mencari keuntungan semata bagi Tiongkok.

Misalnya, menurut Komisi Tinjauan Ekonomi Amerika Serikat-Tiongkok, pada bulan Februari 2019, ada 156 perusahaan Tiongkok dengan penilaian total  1,2 triliun dolar AS yang terdaftar di bursa saham AS. Tetapi lebih dari 100 di antara perusahaan Tiongkok tersebut tidak mengizinkan audit peraturan seperti yang disyaratkan oleh Undang-Undang Sarbanes-Oxley  Tahun 2002.

Ke depan, perusahaan Tiongkok akan diminta untuk melakukan audit peraturan.

Undang-Undang Sarbanes-Oxley awalnya diberlakukan untuk melindungi investor dari penipuan perusahaan besar yang dilakukan oleh Enron, WorldCom, dan banyak lainnya, di mana pemegang saham kehilangan sebagian besar — ​​jika tidak semua —investasinya. 

Namun, selama bertahun-tahun, hal yang sama terjadi pada investor Amerika yang berinvestasi di perusahaan “Chinese Hustle” palsu yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat. Luckin’ Coffee hanyalah satu contoh terbaru.

Beberapa pengamat bahkan berpendapat bahwa sebagian besar perusahaan Tiongkok yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat adalah penipuan.

Jelas, desakan Donald Trump untuk menegaskan hak regulator Amerika Serikat untuk mengaudit perusahaan-perusahaan Tiongkok adalah diperlukan untuk melindungi modal investor Amerika Serikat. 

Tanpa audit, regulator Amerika Serikat tidak akan tahu jika perusahaan Tiongkok, aset, laba, dan manajemen atau bahkan produk perusahaan Tiongkok, adalah nyata atau tidak.

Namun, hal tersebut cenderung menjadi pemecah kesepakatan bagi sebagian besar perusahaan Tiongkok yang terdaftar di Amerika Serikat. 

Tidak ada sistem regulasi pembanding  di Tiongkok, jadi tidak ada standar absolut untuk akuntansi dan mekanisme pengawasan lainnya. 

Tetapi jika perusahaan Tiongkok tidak mematuhi undang-undang baru tersebut, maka perusahaan Tiongkok akan ditendang dari bursa saham  Amerika Serikat.

Singkatnya, selama bertahun-tahun, perusahaan Tiongkok mendapatkan ‘Free Rider’ dan secara virtual akses tanpa batas ke pasar modal AS. Dan, telah menyalahgunakan hak istimewa tersebut.

Itu semua akan berubah.

Alibaba Akan Keluar dari NYSE Amerika Serikat?

Bahkan, Presiden Trump baru-baru ini mengatakan kepada Maria Bartiromo di Fox News bahwa ia berharap tidak tersisa satu pun perusahaan seperti Alibaba, raksasa ritel Tiongkok yang berbasis internet (raksasa internet Tiongkok dan perusahaan induk dari South China Morning Post) untuk meninggalkan Wall Street daripada mengikuti aturan audit Undang-Undang Sarbanes-Oxley. 

Trump mengantisipasi bahwa Alibaba cenderung berusaha untuk pindah ke London atau Hongkong.

Tampaknya Presiden  Trump telah menetapkan nada kebijakan ke depan.

Ini Hanya Awal Permulaan

Dana pensiun Pegawai Federal AS senilai 50 miliar dolar AS adalah contoh utama. 

Donald Trump baru-baru ini meyakinkan para manajer I-Fund di Thrift Savings Plan untuk menghindari atau menarik dana perusahaan Tiongkok yang berbasis di Tiongkok Daratan, yang menyebabkan modal Amerika senilai  4 triliun dolar AS ditarik dari perusahaan Tiongkok dalam hal dana saja.

Tetapi hal tersebut bukanlah satu-satunya contoh penumpasan Donald Trump terhadap perusahaan Tiongkok.

Pada tanggal 12 Mei tahun ini, National Legal and Policy Center -NLPC- secara resmi meminta Black Rock, penasihat investasi terbesar di dunia, melepaskan 137 perusahaan Tiongkok yang saat ini terdaftar di bursa saham Amerika Serikat.

Dalam suratnya yang ditujukan kepada Ketua dan CEO Larry Fink, National Legal and Policy Center menunjuk bahwa semua perusahaan “berada di bawah pengaruh dan kendali akhir Komunis Tiongkok.”

Pemerintahan Donald Trump mungkin masih mendorong hal-hal lebih jauh. 

Hal ini mempertimbangkan untuk memberi hak bagi rakyat Amerika Serikat untuk menuntut Tiongkok atas kerusakan yang berkaitan dengan virus Komunis Tiongkok, yang umumnya dikenal sebagai Coronavirus baru. 

Hal tersebut mungkin mencakup klaim terhadap Tiongkok atas kehilangan nyawa, kehilangan harta dan bisnis, dan untuk penderitaan manusia. 

Sanksi perjalanan dan larangan juga ada diberlakukan, untuk membatasi pinjaman dari pemberi pinjaman Amerika Serikat kepada bisnis yang berbasis di Tiongkok dan bisnis milik Tiongkok.

Mengikuti jejak Donald Trump, Senat Amerika Serikat juga menindak. Pada tanggal 20 Mei 2020, Senat Amerika Serikat mengeluarkan Undang-Undang Akuntabilitas Perusahaan Asing, yang dimaksudkan untuk memaksa perusahaan Tiongkok mematuhi semua hukum sekuritas Amerika Serikat. 

Transparansi perusahaan tampaknya pada prinsip panduan, yang seperti disebutkan, sama sekali bukan suatu faktor dalam organisasi bisnis Tiongkok.

Jelas, maksud keseluruhan dari langkah-langkah ini adalah untuk mendorong Tiongkok keluar dari pasar modal Amerika Serikat untuk melindungi investor AS  dan pekerjaan rakyat AS. Selain itu, menghukum  Komunis Tiongkok karena kebijakan modal dan perdagangan  Komunis Tiongkok yang bersifat menyalahgunakan.  Serta untuk peran Komunis Tiongkok dalam pandemi global, di mana dunia terus menderita.

London (Tidak) Menyerukan

Tetapi bahkan London mungkin bukan pilihan yang bagus untuk perusahaan Tiongkok. 

Baik sebelum pandemi virus  Komunis Tiongkok, terjadi ketegangan yang tinggi antara London dengan Beijing atas krisis Hong Kong. Keretakan dalam hubungan keuangan London-Shanghai semakin melebar untuk beberapa waktu.

Terlebih lagi, pada 2,4 triliun dolar AS, bursa saham London hanya sebagian kecil dari Wall Street yang melebihi penilaian dari 30 triliun dolar AS. 

Oleh karena itu, likuiditas di London adalah berkekuatan lebih rendah, dari yang digunakan atau dibutuhkan Beijing. Selanjutnya, minat perusahaan Tiongkok masih relatif rendah pada saat ini.

Perusahaan Tiongkok cenderung menemukan peluang listing yang lebih dekat dengan lokasi Tiongkok. Baik iklim investasi saham Hong Kong dan Shanghai adalah lebih menarik untuk perusahaan Tiongkok, dengan likuiditas yang lebih besar dan persyaratan listing yang lebih mudah dibandingkan dengan bursa saham  London.

Tetapi opsi itu juga mengandung risiko. Beijing semakin memperketat Hong Kong, modal Barat cenderung sedikit bersedia atau tersedia untuk perusahaan Tiongkok di pasar saham Shanghai.

Akankah  Trump berhasil menendang aset Tiongkok di Wall Street?

Senator AS Marco Rubio menawarkan suatu petunjuk: “Jika perusahaan Tiongkok menginginkan akses ke Amerika Serikat,  perusahaan Tiongkok harus mematuhi hukum dan peraturan Amerika Serikat untuk transparansi dan akuntabilitas keuangan.”

Jika tren saat ini merupakan indikasi — dan Presiden Trump memenangkan pemilihan ulang di bulan November tahun ini — sepertinya hal tersebut adalah kemungkinan yang nyata. (Vivi/asr)

Keterangan Gambar: Bendera Amerika dan tanda jalan Wall St. di luar New York Stock Exchange, di New York, pada 27 Juni 2014. (Mark Lennihan / AP Photo)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=uSkbIwWj9dg

Mereka Mengabadikan Kucing-kucing Liar dengan Ketat Mengikuti Aturan Jarak Sosial

0

Ahli telah memperingatkan berulang-ulang tentang seberapa cepat virus corona dapat menyebar. Inilah sebabnya mengapa banyak negara telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi penyebaran virus corona, di antarnya memberlakukan jarak sosial. Bahkan, pihak berwenang terus pergi ke banyak rumah lagi dan lagi untuk mengakhiri pesta dan pertemuan banyak orang yang mengabaikannya.

Menurut WHO, jarak setidaknya satu meter harus dijaga antara orang. Untungnya, anak-anak kucing akan selalu ada di sana dengan kecerdikan mereka untuk menjelaskan bagaimana itu hal-hal harus dilakukan.

Coleen Joice Aquino dari Philipina ketika dia menemukan sesuatu yang membuatnya tidak bisa berkata-kata. Anak-anak kucing liar yang cantik menempati lingkaran trotoar untuk menjaga jarak yang direkomendasikan oleh para ahli.
 
Ini adalah sesuatu yang dilakukan banyak toko dan pasar untuk membuat pelanggan berbaris tanpa menyentuh dan mengurangi risiko penularan. Jika ada yang orang yang berperilaku tidak benar selama beberapa hari ini, lihat saja anak-anak kucing ini.

Gambar-gambar itu diambil di sebuah pasar di Kota Quezon, Philipina. Coleen memposting foto itu di media sosialnya dan dengan cepat menjadi viral. Orang-orang dari seluruh dunia tidak berhenti membuat ribuan komentar dan lelucon tentang kecerdikan hewan-hewan cantik ini. Namun, bagi semua yang memiliki anak kucing, mereka tahu bahwa ini bukan hal baru.

“Ketika mereka berada di tempat-tempat ini mereka merasa jauh lebih aman. Itu membuat mereka merasa bisa bersembunyi dari pemangsa, “jelas Mieshelle Nagelschneider, pakar perilaku kucing.

Hewan-hewan ini biasanya suka ditempatkan dalam kotak atau tanda kotak dan lingkaran. Bahkan ada banyak tantangan di internet tentang menggambar salah satu dari simbul-simbul ini dan dengan sabar menunggu anak kucingnya memutuskan untuk tinggal di sana. Eksperimen ini telah berhasil bahkan pada kucing yang lebih besar seperti singa dan harimau.

“Itu adalah bagian dari nalurinya. Sesuatu seperti lingkaran yang digambar di tanah sudah cukup untuk membuat mereka merasa aman, “jelas Nagelschneider.

Beruntung Coleen berhasil mengabadikan momen lucu ini. Anak kucing selalu memiliki perilaku yang sangat aneh dan tidak ada keraguan bahwa kali ini kita dapat belajar beberapa hal dari mereka.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/jP1Y7y3JyqI

Ibu yang Luar Biasa yang Mempertaruhkan Nyawanya dengan Menembus Kobaran Api 5 Kali untuk Menyelamatkan Bayinya

0

Setiap ibu tahu bahwa dia akan melakukan apa pun untuk melindungi anak-anaknya, meskipun itu berarti kehilangan nyawanya. Dan meskipun tidak semua ibu manusia adalah contoh nyata dari itu, namun hewan tahu bahwa bagi mereka cinta tidak memiliki batasan.

Kisah induk kucing yang patut dicontoh ini telah melampaui tahun-tahun dan masih hidup di hati orang-orang yang menyaksikan tindakan keberanian dan kepahlawanan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Saat itu 30 Maret 1996 ketika terjadi kebakaran hebat di garasi yang ditinggalkan di Brooklyn, New York, AS. Ini adalah rumah Scarlett dan 5 anak kucingnya, berusia empat minggu.
 
Ketika petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api, mereka memperhatikan bahwa ibu kucing, meskipun mengalami luka bakar mengangkut anak-anaknya dengan sangat hati-hati dan kembali untuk yang lainnya .. Dia melakukan ini hingga 5 kali untuk menyelamatkan 5 anak kecilnya.

Karena luka bakar yang parah, Scarlett tidak lagi bisa melihat, jadi dengan menyentuh wajah dan hidung anak-anak kucingnya, dia memastikan mereka masih hidup dan jauh dari bahaya.

“Scarlett mengalami luka bakar yang parah dalam proses memindahkan anak-anaknya keluar dari api. Sebagian besar bulu di wajahnya telah terbakar. Matanya melepuh, telinga dan kakinya terbakar, dan bulunya hangus, ”kata petugas pemadam kebakaran yang menyaksikan semuanya, David Giannelli.

North Shore Animal League adalah organisasi yang menjawab panggilan ibu yang selamat, dan menyembuhkan luka keluarga kucing, meskipun sayangnya hanya 4 anak kucing yang selamat.

Scarlett dan bayinya yang masih hidup dibawa oleh Karen Wellen, yang memberinya banyak cinta dan perawatan selama lebih dari 12 tahun, sampai sayangnya dia meninggal pada 11 Oktober 2008.

Kisahnya yang mengejutkan menarik perhatian media lokal dan internasional dan menjadi sumber inspirasi untuk artikel, laporan, dan buku, termasuk: “Scarlett Save Her Family” dan “The Bravest Cat.”

Ini adalah kisah tentang ibu yang berdedikasi yang tidak ragu-ragu sedetik pun untuk melindungi anak-anaknya, mempertaruhkan nyawanya sendiri, memberikan pelajaran terbaik kepada ibu manusia dan menunjukkan sejauh mana cinta seorang ibu yang berdedikasi yang sebenarnya.

Scarlett tidak diragukan lagi ibu yang hebat dan pahlawan sejati. Sangat indah mengetahui bahwa setelah semua yang harus dia lalui, dia tinggal bersama orang-orang yang benar-benar mencintainya dan merawatnya sampai akhir hayatnya.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/WbU5H-_Uzpw

Petani Terkejut Anak Kambingnya Memiliki 8 Kaki, Memanggil Tetangganya untuk Memastikan Dia Tidak Salah Melihat

0

Ibu Alam penuh dengan keajaiban dan misteri yang seringkali terjadi tidak perlu dipertanyakan, hanya untuk direnungkan. Meskipun ada beberapa yang layak dikagumi karena kecantikan dan kesempurnaannya, yang lain meninggalkan kita dengan keunikannya. Ini adalah kasus seekor kambing yang lahir dengan delapan kaki di sebuah peternakan di timur laut Kroasia.

Petani Zoran Paparic dikejutkan dengan kelahiran anak kambingnya, dia melihat kambingnya melahirkan dua anak yang benar-benar sehat, tetapi ketika dia melahirkan bayi ketiga, dia tidak bisa percaya dengan apa yang dilihatnya.

Kambing kecil itu tidak hanya memiliki anggota badan dua kali lebih banyak, tetapi juga memiliki organ reproduksi jantan dan betina.

Paparic menjelaskan bahwa Sarka, sang ibu telah melahirkan empat kali, dan mereka selalu kembar tiga.

Dokter hewan di daerah tersebut melaporkan bahwa dengan latar belakang Sarka, kambing tersebut mungkin memiliki saudara kembar yang tidak berkembang.

Petani yang pertama kali melihat keajaiban alam yang aneh ini, tidak percaya pada apa yang dilihat matanya memutuskan untuk memanggil seorang tetangganya.

“Aku menghitung kaki (8 kaki) dan mengira aku memiliki penglihatan ganda, jadi aku menelepon tetanggaku untuk memastikan aku tidakgila,” kata Paparic.

Karena kondisinya, anak kambing itu tidak dapat berdiri sendiri, dia tidak memiliki kekuatan di kakinya dan dia kehilangan keseimbangan dengan mudah.

Dokter hewan mengatakan bahwa jika dia dapat bertahan hidup selama tiga minggu pertama, kambing itu mungkin dapat hidup dua atau tiga tahun.

Mereka dengan sayang memanggilnya Octocabra. Paparic menyukai makhluk aneh ini, meskipun memiliki segalanya yang menentangnya, dia tidak kehilangan harapan bahwa dia akan selamat dari tahap tersulit.

Untuk saat ini, hewan yang tak berdaya telah menjadi selebritas, banyak orang datang ke peternakan untuk bertemu dan melihat dengan mata kepala sendiri keajaiban alam.

Keajaiban alam atau persilangan genetik, kita tidak dapat menyangkal bahwa ini adalah kasus yang aneh dan patut dikagumi. Mungkin dia tidak memiliki kehidupan normal seperti saudara kandungnya tetapi dia memiliki kebahagiaan karena dilahirkan di bawah atap yang penuh kasih.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/WbU5H-_Uzpw