Home Blog Page 1812

Freedom House : Cara Baru Komunis Tiongkok Memengaruhi Media di Dunia

0

Epochtimes.com

Selama bertahun-tahun, komunis Tiongkok menggunakan media luar negeri sebagai sarana untuk berpromosi kepentingannya. Menurut laporan yang dirilis ‘Freedom House’, sebuah organisasi nirlaba Amerika Serikat baru-baru ini, menyebutkan bahwa sejak tahun 2017, kegiatan mempromosikan pengaruh komunis Tiongkok telah dilakukan melalui strategi baru demi percepatan dalam meraih hasil.

Sarah Cook  dari ‘Freedom House’ dalam sebuah siaran pers menyebutkan, para jurnalis, pembaca dan pengiklan dari Swedia sampai ke Rusia, Afrika Selatan, Amerika Serikat dan Australia, semua pernah mengalami ancaman atau interogasi dari komunis Tiongkok ketika konten politik yang mereka sajikan tidak disukai komunis Tiongkok.

Dalam sebuah wawancara telepon dengan Epoch Times, Sarah Cook mengatakan bahwa gerakan yang mempromosikan pengaruh Beijing tersebut memiliki 3 tujuan. 

Pertama yakni untuk menciptakan citra komunis Tiongkok yang positif. 

Kedua adalah berpropaganda tentang  komunis Tiongkok selalu terbuka ketika berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi, terutama mengenai investasi mereka di negara lain. 

Ketiga adalah untuk menanggapi bahkan menekan kritikan, pandangan atau topik-topik negatif yang diarahkan kepada mereka.

Sarah Cook menambahkan bahwa Beijing pada tahun 2017 telah menambahkan tujuan barunya, yakni menjadikan komunis Tiongkok sebagai model untuk pembangunan politik dan ekonomi bagi negara-negara berkembang.

Laporan menyebutkan bahwa sementara Beijing berupaya untuk menciptakan citranya yang positif di dunia, tetapi mereka telah mengabaikan dampak negatif dari sistem politiknya yang diktator dan dari perkembangan ekonominya yang cepat.

Laporan itu menyebutkan, contoh dari pengabaian yang disengaja tersebut termasuk pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia kelompok etnis dan agama, dan sisi gelap dari transaksi diplomatik luar negeri Tiongkok, seperti transaksi korup dan akumulasi utang publik yang tidak transparan.

Setelah beberapa negara berkembang bergabung dalam proyek investasi berskala besar komunis Tiongkok ‘One Belt One Road’, Beijing dituduh telah menempatkan negara-negara itu dalam perangkap utang.

Lebih jauh Sarah Cook mengatakan kepada ‘Epoch Times’ bahwa ketika Beijing menceritakan kisah kepada perwakilan negara asing, mereka menerapkan strategi yang bersifat tersembunyi, korup dan paksaan.

Sebuah contoh dapat menggambarkan sifat tersembunyi dari pengaruh media komunis Tiongkok seperti mereka sering menggunakan slogan yang menyesatkan. Misalnya, media ‘Renmin rebao’ yang merupakan corong komunis Tiongkok mengaku sebagai media terbesar Tiongkok di halaman Facebook-nya.

China Global Television Network (CGTN) yang merupakan cabang luar negeri dari China Central Television (CCTV), mengiklankan diri pada halaman Facebook-nya sebagai saluran berita 24 jam yang paling unggul.

Sarah Cook menjelaskan, bagi mereka yang tidak tahu apa-apa tentang Tiongkok, jelas tidak akan tahu jika ini adalah corong komunis Tiongkok.

Menurut Sarah Cook, di negara-negara Barat, rezim komunis Tiongkok menghabiskan jutaan dolar untuk memasukkan propagandanya ke media arus utama. Media ‘The China Daily’ yang diawasi oleh Kementerian Propaganda Tiongkok bertanggung jawab untuk menyebarkan propaganda dan telah menjalin kemitraan dengan banyak surat kabar Barat, termasuk Wall Street Journal, New York Times, dan Washington Post. Media Barat itu menggunakan penerbitan atau secara online menyajikan artikel edisi bahasa Inggris dari ‘The China Daily’.

Sarah Cook menyebutkan kalau dokumen federal menunjukkan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, pengeluaran tahunan ‘The China Daily’ telah meningkat sepuluh kali lipat menjadi lebih dari USD. 10 juta, dan sebagian besar pengeluarannya itu digunakan untuk membayar media Amerika Serikat agar jenis konten yang diinginkan bisa dipublikasikan.

“Media milik pemerintah Tiongkok menyusupkan informasi palsu ke dalam platform media sosial global”, kata Sarah Cook. 

Laporan menunjukkan bahwa selama pemilihan presiden Taiwan, beberapa informasi palsu yang didistribusikan oleh komunis Tiongkok terlacak. Begitu pula termasuk memanfaatkan grup Facebook atau Twitter yang mendukung kandidat pro-Beijing yang dikelola oleh pengguna Tiongkok untuk melemahkan perjuangan para demonstran pro-demokrasi di Hongkong.

Komunis Tiongkok juga aktif di bidang penyiaran televisi digital. Mereka telah berinvestasi di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Misalnya, pada tahun 2017, ZTE menandatangani perjanjian kerja sama dengan Perusahaan Televisi Pakistan (PTV) milik negara untuk memperluas layanan digitalnya.

Ketika mencari kata kunci Taiwan di situs web PTV, maka tidak dapat menemukan laporan tentang pemilu presiden yang baru berlangsung di Taiwan atau pemilihan lokal di Taiwan tahun 2018. Namun, laporan pemilu Taiwan 2016 saat Tsai Ing-wen terpilih untuk masa jabatan pertamanya dapat ditemukan, karena pada saat itu PTV dan ZTE belum bekerja sama.

Mencari kata kunci Taiwan dalam bahasa Urdu yang banyak digunakan di Pakistan, memang menunjukkan laporan kemenangan pemilihan ulang Tsai Ing-wen baru-baru ini.

Saat mencari kata kunci Xinjiang, kita hanya bisa menemukan 7 buah artikel, dan tak satupun artikel mengandung tulisan tentang penahanan warga etnis Uighur Tiongkok.

Strategi lain, menggunakan paksaan yang ditunjukkan melalui mengintimidasi jurnalis, seperti yang terjadi di Rusia dan Swedia.

Menurut laporan itu, Kedutaan Besar Tiongkok di Swedia antara bulan Januari 2018 hingga  Februari 2019 telah mengeluarkan setidaknya 52 buah pernyataan yang ditujukan kepada jurnalis dan media berita yang isinya mengkritik laporan, sambil menghina dan mengancam mereka.

Laporan juga menunjukkan bahwa serangan pembakaran terhadap tempat percetakan surat kabar Epoch Times versi Hongkong pada 22 November tahun lalu. Masyarakat secara umum berpendapat bahwa serangan itu adalah upaya komunis Tiongkok untuk menekan Epoch Times, karena Epoch Times melaporkan secara luas tentang protes yang berlangsung di Hongkong dan isu-isu pelanggaran hak asasi manusia oleh komunis Tiongkok.

Menurut Sarah Cook, kegiatan-kegiatan komunis Tiongkok itu benar-benar merusak bidang mendasar dari manajemen demokratis, transparansi, supremasi hukum, dan persaingan yang adil.

Sarah Cook memperingatkan bahwa sebagai bentuk penyensoran, rezim komunis Tiongkok juga telah mengganti media independen dengan media yang dikelola pemerintah. Itu terlihat jelas dalam kasus Papua Nugini 2018.

Menurut laporan media, pejabat Tiongkok mencegah reporter lokal dan internasional melaporkan pertemuan Presiden Xi Jinping dengan 8 orang pemimpin regional di negara pulau Pasifik Selatan tahun itu. Para pejabat kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa mereka harus menggunakan laporan Kantor Berita Xinhua yang dimiliki negara atau video CCTV sebagai dasar untuk laporan.

Sarah Cook menilai kalau negara-negara dapat mengambil lebih banyak langkah untuk menentang kampanye pengaruh agresif komunis Tiongkok, termasuk menghukum para diplomat Tiongkok dan memperketat peraturan penyiaran.

Laporan itu juga menuliskan, bahwa pemerintah tuan rumah harus menentang keras tindakan para diplomat dan personil keamanan komunis Tiongkok yang melintasi batas dan mencoba mengganggu laporan media negara lain. 

Sarah Cook mengatakan bahwa Amerika Serikat juga harus menerapkan secara benar Foreign Agents Registration Act. FARA atau Undang-Undang Registrasi Agen Asing  dan mensyaratkan pendaftaran bagi sejumlah media yang dikelola pemerintah Tiongkok atau media luar negeri berbahasa Mandarin.

Undang-Undang Registrasi Agen Asing mewajibkan organisasi dan individu yang mewakili pemerintah asing untuk mempengaruhi pejabat Amerika Serikat atau opini publik Amerika, harus sudah terdaftar di Kementerian Kehakiman. Sebagai bagian dari persyaratan pendaftaran, organisasi dan individu ini harus mengungkapkan anggaran dan pengeluaran tahunan mereka.

Saat ini yang sudah mendaftarkan diri di Kementerian Kehakiman Amerika Serikat, hanya CGTN dan China Daily. Selain itu, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat juga telah memerintahkan Kantor Berita Xinhua di Amerika  yang sampai sekarang belum terdaftar untuk mendaftarkan diri.

Sarah Cook mengatakan bahwa di Amerika Serikat masih banyak media berbahasa Mandarin milik pribadi-pribadi yang pro-Beijing, yang sekarang sedang dipertimbangkan apakah mereka juga perlu terdaftar di bawah Undang-Undang Registrasi Agen Asing.

Investor di bidang industri media dan pemerintah juga harus melalui cara seperti bantuan pendanaan dan pelatihan untuk mendukung media berbahasa Mandarin yang independen.

Selanjutnya laporan itu menyebutkan bahwa pemerintah harus secara aktif berinteraksi dengan organisasi media seperti itu, melakukan  wawancara, menjajaki kemungkinan kerjasama dengan mitra lainnya yang belum terungkap, sambil menolak tekanan marginalisasi dari para diplomat Tiongkok.  (sin)


FOTO : Seorang wanita Tiongkok mengenakan masker untuk melindungi dari polusi saat ia melewati gedung CCTV di Beijing pada 8 Desember 2015. (Kevin Frayer / Getty Images)

Cegah Pneumonia Wuhan, Tiga Bandara Utama Amerika Serikat Tingkatkan Proses Skrining Penumpang

0

NTDTV.com

Semakin meluasnya epidemi pneumonia Wuhan ke berbagai negara,  Amerika Serikat pun mengambil langkah-langkah baru untuk mencegah pneumonia Wuhan. Setidaknya ada tiga bandara di Amerika Serikat akan menerapkan skrining terhadap penumpang asal Tiongkok untuk menyaring mereka yang mungkin terinfeksi virus korona jenis baru. 

Virus itu telah membuat puluhan orang sakit, menewaskan dua orang, dan memicu kekhawatiran tentang wabah global.

Pada Sabtu (18/1/2020)  Bandara Internasional John F. Kennedy New York, Bandara Internasional San Francisco, dan Bandara Internasional Los Angeles mulai menskrining pneumonia Wuhan untuk pelancong dari Wuhan ke Amerika Serikat.

Nancy Messonnier, Direktur Pusat Nasional Imunisasi dan Penyakit Pernafasan Amerika Serikat, mengatakan: “Kami sangat prihatin, karena wabah ini termasuk sejenis coronavirus baru, sejenis penyakit yang belum pernah kita temui sebelumnya. Coronavirus dapat menyebabkan flu biasa, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah atau MERS dan SARS.” 

Lebih dari 100 staf dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah dikerahkan dan mereka akan bekerja dengan staf bandara untuk menerapkan skrining terhadap penumpang untuk menyaring mereka yang mungkin terinfeksi virus korona jenis baru.

“Kami sedang menyaring penumpang yang kembali ke Amerika Serikat dari Wuhan karena kami ingin mendeteksi virus itu sesegera mungkin. Semakin cepat kita mendeteksi virus ini, semakin baik bagi kita memahaminya dan bisa mengambil tindakan pencegahan,” kata Nancy Messonnier, Direktur Pusat Nasional Imunisasi dan Penyakit Pernafasan dari CDC – The Centers for Disease Control and Prevention atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.

Selain memantau suhu tubuh penumpang, CDC juga akan menanyakan tentang gejala yang dialami penumpang yang datang dari kota Wuhan. Jika ada gejala yang dicurigai, mereka akan ditanya lebih rinci, dan bahkan mungkin diminta untuk menjalani pemeriksaan medis.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit bekerja sama dengan rumah sakit di bandara. Jika seseorang didiagnosis dengan virus pneumonia Wuhan, mereka akan dikarantina dan dipantau di rumah sakit.  

Pejabat setempat memperkirakan sekitar 5.000 penumpang akan melalui proses skrining selama beberapa pekan ke depan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit akan memonitor perkembangannya secara ketat.

Nancy Messonnier mengatakan, “Jumlah orang yang kembali ke Amerika Serikat bervariasi pada waktu yang berbeda dalam setahun. Ketika kita lebih lanjut memahaminya, kita akan secara bertahap menyimpulkan epidemi tersebut.”

Penumpang yang bepergian ke dan dari Tiongkok mengatakan tindakan pencegahan di bandara itu memang diperlukan.

Sylvia Zheng, salah satu turis asal Tiongkok menyatakan, “Saya pikir jika itu berdampak pada orang lain, maka tindakan pencegahan adalah pilihan yang baik. Jika demikian, pastikan untuk tidak menyebarkannya.”

Tony Nguyen, seorang warga Amerika yang berkunjung ke Tiongkok berkomentar, “Proses skirining diperlukan, memeriksa suhu untuk memastikan kita baik-baik saja dan tidak demam.” 

Hingga 17 Januari 2020, data resmi dari Komisi Kesehatan Kota Wuhan mencatat, ada 62 orang terinfeksi menderita pneumonia dan 2 meninggal akibat coronavirus. 

Setidaknya 7 negara dan wilayah di dunia telah didiagnosis atau ditemukan dugaan kasus pneumonia Wuhan: termasuk 2 kasus di Thailand dan 1 di Jepang. Sementara di Vietnam, ditemukan 2 kasus serupa, 1 di Singapura, 4 di Taiwan, dan 2 di Makau.

Pneumonia Wuhan bermula dari pasar makanan laut setempat. Namun, pengumuman hari Jumat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menunjukkan bahwa beberapa pasien tidak ke pasar grosir makanan laut. Hal itu menunjukkan bahwa kemungkinan ada penularan dari manusia ke manusia.

Beberapa ahli mengatakan bahwa virus pneumonia Wuhan adalah sejenis virus mirip SARS, hanya saja jenisnya tidak sama.

Sementara itu,  majalah Scientific American yang terbit setiap bulan mengulas tentang pernyataan World Health Organization – WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia  yang mengatakan bahwa pihak berwenang Tiongkok meyakini mungkin menjadi penyebab kasus pneumonia misterius di kota.

Virus corona baru adalah  keluarga virus SARS atau Sindrom Pernafasan Akut Parah yang mematikan dan virus MERS Middle East Respiratory Syndrome.

Menurut WHO, coronavirus adalah keluarga besar virus yang berasal dari flu biasa hingga SARS. Beberapa dari virus ini menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, namun ada juga yang parah. Beberapa virus juga menularkan dengan mudah dari orang ke orang, sementara yang lain tidak. (jon)

https://www.youtube.com/watch?v=G1mt31QuGXk


Telah 50 Tahun Hidup Bersama, Setelah Suaminya Meninggal Dia Baru Tahu Selama Itu Suaminya Telah Berbohong

0

Cinta bukan hanya ungkapan emosional seseorang, itu juga sumber kekuatan, optimisme, keberanian dan keuletan. Cinta membantu kita untuk menyelesaikan banyak masalah dalam hidup, memudahkan kita untuk memaafkan kesalahan dan menuntun kita ke pantai yang bahagia.

Itu adalah malam di bulan Juni yang berangin, ketika pria muda itu bertemu gadis itu dalam sebuah pesta di sebuah restoran dekat pantai. Wanita itu cantik, lembut dan sebagian besar tamu di pesta memperhatikannya. Sementara itu, pria itu adalah orang yang sangat biasa, tidak ada yang istimewa, juga tidak ada yang memperhatikannya. Dia juga mengawasinya sejak saat gadis itu masuk.

Ilustrasi. (Foto: Pinterest)

Akhirnya, ketika pesta berakhir, pria canggung itu datang untuk mengundang gadis itu minum kopi dengannya. Gadis itu sangat terkejut. Di depannya adalah seorang pria pemalu, tetapi sopan dan undangannya menunjukkan perhatian padanya.

Gadis itu menanggapi ketulusan pria itu dan mereka duduk di sebuah meja kecil di sudut ruang pesta. Tetapi pria itu sangat gugup dan khawatir bahwa dia tidak bisa mengatakan apa-apa, hanya duduk dengan cangkir kopi pahit, gadis itu juga merasa tidak nyaman.

Tiba-tiba, pria pemalu itu memanggil pelayan: “Tolong beri saya garam untuk dimasukkan ke dalam kopi.”

Semua orang di ruangan itu terkejut saat mendengarnya dan mereka mengalihkan pandangan mereka ke pria canggung itu. Wajah pria itu memerah dan meskipun malu, dia mengambil sesendok garam dan menaruhnya di cangkir kopinya dan meminumnya.

Ilustrasi. (Foto: Plus.google)

Melihat pria muda itu dengan tenang menyesap kopi dengan garam, gadis itu sangat terkejut dan penasaran: “Kegemaran Anda aneh.”

Pria itu menjelaskan,: “Ketika saya masih kecil, saya tinggal di dekat laut. Setiap kali saya bermain dengan teman-teman di pantai, saya bisa merasakan rasa air asin dan penuh gairah, seperti kopi dengan garam. Jadi setiap kali saya minum kopi dengan garam, saya jadi ingat masa kecil saya dan tempat kelahiran saya. Saya ingat semua teman masa kecil saya dan kerja keras orang-orang di daerah saya. “

Setelah mengatakan itu, dia berbalik untuk melihat ke laut di malam hari, mendengarkan suara ombak yang mengalir deras ke pantai seolah berpikir dan kembali ke desa tercintanya.

Melihat pria itu dan bercerita dengan polos dan tulus, gadis itu benar-benar tersentuh. Seorang pria yang mencintai tempat kelahirannya, tidak melupakan masa kecilnya yang keras dan miskin akan menjadi sandaran keluarganya, bertanggung jawab dan penuh kasih sayang.

Gadis itu secara bertahap jatuh cinta pada pria itu dan menjadi lebih terbuka. Dia menceritakan kepadanya tentang keluarganya, kota kelahirannya, dan minat pribadinya.

Mereka mengobrol bersama untuk melupakan waktu, keanehan yang asli menjadi akrab dan rasa simpatik. Sebelum mereka pergi, mereka membuat janji untuk pertemuan berikutnya.

Melalui pertemuan, gadis itu menyadari bahwa pria itu adalah orang yang ideal dan cocok untuknya. Dia baik, tulus, perhatian, perhatian untuk orang lain, dan dia benar-benar mencintainya. Dia tahu bahwa dia telah menemukan pasangannya, berkat secangkir ‘kopi garam’.

Ilustrasi.

Setahun setelah pertemuan pertama mereka, mereka menikah. Sejak itu, setiap pagi wanita itu membuatkan pria itu – sekarang suaminya – secangkir kopi dan satu sendok teh garam. Dia tahu bahwa suaminya sangat menikmatinya.

Selama 50 tahun bersama, sang suami selalu minum kopi garam dan berterima kasih kepada istrinya karena sudah bangun pagi untuk menyiapkan kopi yang begitu lezat.

Setelah 50 tahun, sang suami jatuh sakit dan meninggal. Setelah pemakaman suaminya, wanita itu menemukan surat yang ditulis untuknya di bawah bantal:

“Istriku tercinta!

“Mohon maafkan saya atas kebohongan sepanjang hidup saya. Itulah satu-satunya kebohongan yang pernah saya lakukan selama 50 tahun kita berkumpul, kebohongan tentang secangkir kopi garam.

“Apakah kamu ingat pertama kali saya mengundang kamu untuk minum kopi? Pada saat itu aku terlalu canggung, aku akan meminta sedikit gula, tetapi salah mengatakan garam .

“Aku juga terlalu malu-malu, jadi aku tidak berbicara untuk membetulkan. Jadi, aku harus memasukkan garam ke dalam cangkir kopi, mencoba minum dengan ekspresi puas dan memikirkan cerita tentang masa kecil yang tinggal di dekat laut untuk memberi tahu kamu.

“Selama tahun-tahun yang kita lewati bersama, berkali-kali aku ingin mengakui kesalahanku, tetapi kemudian aku takut kamu tidak akan memaafkan aku. Karena itu, aku berjanji pada diri sendiri bahwa aku tidak akan pernah berbohong kepada kamu, mengkhianatimu atau menyakiti hatimu lagi.

“Aku mencoba untuk menjadi seorang suami yang dapat kamu percayai dan banggakan, sebagai permintaan maaf yang tulus atas kebohonganku yang sebenarnya.

Ilustrasi (Foto: Plus.google)

“Sekarang aku sudah jauh, aku juga memiliki keberanian untuk mengatakan yang sebenarnya. Aku tidak suka kopi garam, aku juga merasa ini adalah hal paling aneh di dunia.

“Tetapi setiap pagi aku minum secangkir kopi garam, aku tidak pernah merasa menyesal atau menderita. Jika aku bisa hidup kembali, aku akan tetap bertindak seperti itu, sehingga kita akan beruntung bisa bersama. Aku akan minum kopi garam sepanjang hidupku.”

Wanita itu sambil membaca surat di tangannya matanya berkaca-kaca. Dia merasa senang mengetahui bahwa dia telah ditipu selama lebih dari 50 tahun.

Mungkin, tanpa kebohongan itu, dia tidak akan mencintai dan menikahi suaminya. Dan tanpa secangkir kopi pahit dan asin yang diminum oleh suaminya dengan tenang, dia tidak akan menemukan nasib hidupnya.

Ketika cinta itu tulus dan murah hati, antara benar dan salah benar-benar tidak lagi penting. Pria dalam kisah di atas menggunakan seluruh hatinya untuk mencintai gadis itu, untuk mengembangkan kebiasaan yang tidak menyenangkan: minum kopi garam dan membawa kebahagiaan baginya.

Karena itu, cinta yang murni akan mengatasi hambatan dan perpecahan dalam jiwa untuk membawa orang lebih dekat.

Kita masing-masing memiliki kesempatan untuk saling bertemu dalam kehidupan ini, baik atas nama teman, pasangan, atau tetangga, karena hubungan takdir. Namun, ada saatnya ketika kita sibuk dengan pekerjaan dan kebutuhan hidup, kita melupakan orang-orang di sekitar kita, dan takdir spiritual kita bersama mereka.

Namun, kita selalu perlu peduli, berbagi satu sama lain, memberikan cinta yang tulus satu sama lain, jika tidak, hidup akan menjadi suram, sedih, seperti Bumi tanpa sinar Matahari.(yn)

Sumber: dkn.tv

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=HcKq5WfnyaM

Robert Spalding Mengenai Pemilu Taiwan dan Pembunuhan Qassem Soleimani

0

Simone Gao – NTD

Hasil pemilu Taiwan menunjukkan capres petahana Tsai Ing-Wen akhirnya terpilih kembali sebagai Presiden Taiwan. Ia menyingkirkan saingannya yang disebut-sebut lebih dekat Komunis Tiongkok. Pemilu kali bahkan disebut-sebut seperti referendum terhadap Komunis Tiongkok. 

Sebelum soal Pemilu Taiwan, masyarakat internasional dihebohkan dengan tewasnya Jenderal Iran Qassem Soleimani karena di-rudal melalui drone AS. Qassem Soleimani dikenal adalah otak pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah. Akan tetapi di balik semua peristiwa tersebut terjadi, ada banyak hal yang tak terungkap ke publik

Berikut wawancara Robert Spalding, pensiunan Brigadir Jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat serta mantan pilot pesawat pengebom siluman B-2 dan rekanan senior di Institut Hudson sebuah lembaga pemikir yang berbasis di Washington dengan Host NTD Simone Gao, saat berbicara soal hasil pemilu Taiwan dan tewasnya Qassem Soleimani. 

Simone Gao: Jenderal, senang bertemu anda. Saya melihat anda memposting foto anda di salah satu posting di Taiwan. Katakan apa yang anda lihat dan seperti apa suasananya?

Robert Spalding: Ya, saya pergi ke reli kampanye terakhir Kuomintang maupun  kampanye terakhir Partai Progresif Demokratik, jadi saya tidak dapat membandingkan kerumunan orang di dua kubu yang berkampanye tersebut. Jadi tampaknya kampanya kedua kubu sangat dipenuhi orang. Dan suasananya sangat  meriah dan setiap orang sangat bersemangat untuk para calon. Dan tentu saja kedua belah pihak. Dari banyak orang Taiwan yang saya ajak bicara mengatakan bahwa Kuomintang maupun Partai Progresif Demokratik sama-sama berpikir bahwa calonnya akan menang. Tentu saja kini kita tahu bahwa [tidak terdengar] Tsai Ing-wen menang dengan telak. 

Dan begitulah, sangat menarik. Saya juga harus pergi ke tempat pemungutan suara dan menonton penghitungan surat suara, yang prosesnya di Taiwan adalah sangat terbuka dan transparan. Mereka menunjukkan surat suara dan kemudian saya menghitung surat suara. Dan siapa pun, warganegara Taiwan mana pun dapat menantang hak surat suara di sana saat sedang dihitung. Jadi adalah sangat menginspirasi untuk melihat tindakan tersebut. Dan itu adalah waktu yang sangat menyenangkan dan saya pikir semua orang bangga dan, dan bersemangat menggunakan hak pilihnya.

Simone Gao: Jadi, apa yang rakyat Taiwan katakan setelah hasil pemilu keluar? Apakah, apakah itu adalah angka yang mereka harapkan?

Robert Spalding: Ya, saya pikir pertama-tama Presiden Tsai Ing-wen adalah presiden yang memenangkan suara lebih banyak dibandingkan pendahulunya. Jadi Tsai Ing-wen berhasil, mendapatkan 8 juta suara. Belum pernah ada Presiden Taiwan yang mendapatkan suara sebanyak itu. Sebenarnya ia menang dengan lebih banyak suara beberapa tahun lalu. Namun demikian, saya pikir semua rakyat Taiwan yang saya ajak bicara benar-benar percaya bahwa ini adalah kemenangan luar biasa bagi Presiden Tsai Ing-wen. Dan ini adalah penolakan yang luar biasa atas tindakan agresif Partai Komunis Tiongkok baik dalam hal retorika Xi Jinping, maupun  cara Partai Komunis Tiongkok menggunakan kekerasan saat berurusan dengan Hong Kong. 

Jadi saya pikir itu adalah suara menentang Partai Komunis Tiongkok yang dikatakan pada suara garis Partai Komunis Tiongkok. Hal tersebut sebenarnya menunjukkan Kuomintang mendapatkan lebih banyak suara dibandingkan dengan pemilu lalu. Dan, jarak antara Partai Progresif Demokratik dengan Kuomintang dan suara garis Partai Komunis Tiongkok adalah jauh lebih dekat dari sebelumnya. Jadi, keyakinannya adalah bahwa hasil pemilu Taiwan kali ini  adalah suara untuk Tsai Ing-wen, suara menentang Tiongkok dan Partai Komunis Tiongkok, namun belum tentu suara untuk Partai Progresif Demokratik itu sendiri. Jadi hasil pembagian suara yang sangat menarik berkaitan dengan pemilihan Presiden Taiwan dan suara garis Partai Komunis Tiongkok.

Simone Gao: Jadi pemilihan umum Taiwan ini jelas merupakan referendum di Mississippi,

Robert Spalding: Ya, jelas.

Simone Gao: Baik. Menurut anda, apa yang akan terjadi pada hubungan Amerika Serikat-Taiwan setelah ini?

Robert Spalding: Saya pikir, Amerika Serikat sedang dalam masa memperkuat hubungan Amerika Serikat-Taiwan. Saya pikir Amerika Serikat dalam suatu periode hubungan yang lemah dengan Tiongkok Daratan, dan khususnya pada dasarnya Amerika Serikat bergerak menjauh dari Partai Komunis Tiongkok. 

Jadi saya pikir saat melakukan hal tersebut, Amerika Serikat akan bergerak lebih dekat ke Taiwan. Tentu saja, terutama jika Taiwan memilih untuk bergerak lebih dekat ke Amerika Serikat secara finansial, secara ekonomi dan bijaksana perdagangan.

Simone Gao: Baik. Dan menurut anda, apa yang akan dilakukan Tiongkok terhadap Taiwan?

Robert Spalding: Ya, saya pikir Tiongkok akan melanjutkan retorikanya, yang bersifat sangat agresif dan kemungkinan besar akan terus melakukan hal-hal yang pada dasarnya telah dilakukan oleh Tiongkok, mengarungi kapal Tiongkok di Selat Taiwan dan mengirim pesawat terbang Tiongkok  untuk terbang di sekitar Pulau Taiwan, pada dasarnya sangat provokatif secara militer. Saya pikir hal itu akan terus berlanjut, tetapi pada saat yang sama, saya tidak mengharapkan segala jenis konflik militer.

Simone Gao: Beberapa orang mengatakan jika penyatuan kembali tidak dilakukan pada tahun 2035, kemungkinan sangat besar Tiongkok mengambil tindakan militer terhadap Taiwan. Apa yang anda pikirkan?

Robert Spalding: Ya saya pikir hal tersebut masih sulit untuk dikatakan karena pada dasarnya Tiongkok berisiko melakukan konfrontasi militer dengan Amerika Serikat dan juga Tiongkok berisiko menggunakan senjata nuklir. Jadi saya pikir itu adalah sesuatu yang harus dinilai oleh Tiongkok. Pada saat itu, saya tidak perlu berpikir bahwa hal tersebut akan masuk akal, tetapi sulit untuk mengatakan apa yang mungkin dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok. Saya mengatakan bahwa Amerika Serikat akan siap membela dan mencegah tindakan agresif yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok. Tetapi,  saya kira kita harus menunggu dan melihat.

Simone Gao: Secara keseluruhan, menurut anda apakah Presiden Donald Trump melakukan tindakan yang benar dengan membunuh Qassem Soleimani?

Robert Spalding: Ya. Saya pikir adalah jelas penting bahwa Amerika Serikat  memberikan tingkat pencegahan kepada rezim Iran untuk semua aktivitas yang dilakukan Iran di Timur Tengah hampir selama dua dekade. Dan apa yang dilakukan Qassem Soleimani pada dasarnya adalah mengejar strategi di Timur Tengah di mana Iran bertindak melalui proksi untuk melemahkan stabilitas di seluruh Timur Tengah untuk membentuk blok yang pada dasarnya terikat pada Iran. 

Maka Qassem Soleimani bergerak di sekitar Timur Tengah dengan sangat kebal hukum dan dalam banyak tindakan yang dilakukannya secara strategis adalah merusak bagi Amerika Serikat serta bagi para mitra dan sekutu Amerika Serikat di kawasan tersebut. Dan saya pikir tindakan tersebut jelas dibenarkan bukan hanya karena alasan itu, tetapi juga karena Qassem Soleimani secara pribadi bertanggung jawab atas kematian 600 atau lebih orang Amerika Serikat. 

Jadi Qassem Soleimani menargetkan orang-orang Amerika Serikat untuk beberapa waktu dan terus terang, saya pribadi putus asa bahwa Amerika Serikat benar-benar akan melakukan hal yang benar sehubungan dengan Qassem Soleimani. 

Jadi saya pikir, pembunuhan Qassem Soleimani tidak hanya lama tertunda, namun benar-benar membantu Amerika Serikat secara strategis karena memberikan tingkat pencegahan bagi para pemimpin Iran, rezim Iran, dan hal tersebut membuat rezim Iran berhenti dan berpikir apa akibat dari lebih jauh kegiatan yang dapat dilakukannya di kawasan tersebut dalam hal, ancaman pribadi yang diusung  kepada rezim Iran.

Simone Gao: Benar. Media mengkritik Presiden Donald Trump bahwa ia cenderung menyeret Amerika Serikat ke kancah perang regional lain melalui pembunuhan Qassem Soleimani. Baik, Donald Trump berjanji akan mengeluarkan Amerika Serikat dari Timur Tengah. Jadi menurut anda, apa yang akan terjadi?

Robert Spalding: Jadi saya pribadi setuju bahwa Amerika Serikat harus keluar dari Timur Tengah. Dalam hal berada di tempat-tempat seperti Afghanistan dan di sekitar daerah tempat terdapat banyak kekerasan, saya tidak berpikir bahwa Amerika Serikat perlu terus menghabiskan banyak sumber daya dan personil di sana, di daerah-daerah itu karena terus terang , Amerika Serikat memiliki tantangan yang lebih besar di Pasifik dan sekutu yang pada dasarnya dapat menangani dirinya sendiri atau mitra di kawasan yang dapat menangani tantangannya sendiri. 

Dan saya pikir Amerika Serikat telah menghabiskan terlalu banyak uang dan waktu di kawasan tersebut. Itulah yang dikatakan Qassem Soleimani selama Amerika Serikat memiliki personel di Timur tengah yang tidak hanya memberikan lebih banyak ketidakstabilan yang harus dihadapi, tetapi juga menciptakan ancaman pribadi bagi pasukan Amerika Serikat. 

Jadi saya pikir semua kritik yang berkaitan dengan serangan tersebut adalah benar-benar salah tempat dan saya pikir hal itu lebih merupakan politik dalam negeri dan kurang berbicara mengenai tindakan benar apa yang harus dilakukan berkaitan dengan keamanan nasional Amerika Serikat.

Simone Gao: Jadi dengan membunuh Qassem Soleimani, apakah anda pikir Amerika Serikat akan mengalokasikan terlalu banyak sumber daya ke Timur Tengah sehingga Amerika Serikat tidak akan memiliki sumber daya yang cukup untuk menghadapi tantangan Pasifik oleh Tiongkok?

Robert Spalding: Saya benar-benar berpikir akan memungkinkan Amerika Serikat untuk bergerak keluar dari Timur Tengah lebih cepat karena hal itu akan membantu mengatur ulang pencegahan di kawasan dan, dan kemungkinan menghasilkan lebih sedikit aktivitas oleh Iran, setidaknya dalam jangka pendek saat  mereka berusaha menilai kembali di mana garis ditarik dalam hal apa yang mereka inginkan, untuk apa mereka menghadapi pembalasan. 

Jadi saya benar-benar berpikir hal tersebut akan memungkinkan Amerika Serikat untuk mundur lebih cepat. Padahal memungkinkan Qassem Soleimani untuk beroperasi dengan kebal hukum, yang benar-benar memaksa Amerika Serikat untuk terus menambah kekuatan guna mempertahankan tingkatan. Jadi kestabilan sehingga Amerika Serikat dapat keluar dari Irak. Sekali lagi, saya percaya bahwa Amerika Serikat harus mengundurkan diri sesegera mungkin dan saya pikir, tindakan tim aksi perbatasan khususnya akan memungkinkan hal itu benar-benar terjadi.

Simone Gao: Menurut anda apa perbedaan antara Presiden Donald Trump dengan Presiden George Bush dalam hal strategi Timur Tengah? Maksud saya, apakah Amerika Serikat akan pernah mengalami perubahan rezim dan mode pembangunan bangsa yang melibatkan Presiden George Bush?

Robert Spalding: Saya akan mengatakan perbedaan antara keduanya adalah bahwa jauh lebih kecil kemungkinan Presiden Donald Trump ingin terjerat dalam konflik panjang atau bahkan ingin menggunakan kekuatan militer. Donald Trump dapat saja menggunakan kekuatan militer saat Arab Saudi ada di sana atau ladang minyak dibom oleh Randian. Donald Trump dapat saja menggunakan kekuatan militer saat pengiriman melalui kapal diserang di Teluk Persia oleh Iran. Jadi sudah ada beberapa kali, atau bahkan saat drone Amerika Serikat ditembak jatuh di atas perairan internasional di Teluk Persia, setiap saat Donald Trump dibenarkan menggunakan kekuatan militer untuk membalas Iran. Namun demikian, Donald Trump memilih untuk tidak dan cukup diukur dalam tanggapannya dalam hal menggunakan kekuatan militer sebagai lawan Presiden George Bush, yang jelas, tentu saja George Bush harus berurusan dengan peristiwa 11 September, tetapi juga sangat bersedia menggunakan kekuatan militer dan sebenarnya cukup berat.

Simone Gao: Mengenai skala kekuatan militer, bagi saya pemerintahan Donald Trump tidak dalam mood untuk melakukan perubahan rezim dan pembangunan bangsa, hal-hal semacam itu. Apakah itu benar?

Robert Spalding: Tidak, saya pikir itu adalah benar. Saya pikir pemerintahan Donald Trump jauh lebih tertarik untuk menciptakan pencegahan. Dan dengan demikian menggunakan kekuatan militer sebagai cara untuk mencegah konflik daripada menggunakan kekuatan militer untuk menciptakan konflik. Dan saya pikir itu adalah perbedaan mendasar. Pemerintahan presiden lain yang berfokus pada penggunaan militer sebagai pencegah adalah pemerintahan Eisenhower. Dan saya pikir banyak cara bagaimana presiden saat ini bereaksi terhadap internasional. Kebijakan geopolitik dan keamanan nasional adalah sangat konsisten dengan apa yang digunakan oleh pemerintahan Eisenhower.

Simone Gao: Menurut anda, apa perhitungan Iran? Menurut Presiden Donald Trump, Qassem Solemani mungkin merencanakan hingga empat serangan kedutaan besar serta serangan lainnya. Dan ini akan menjadi tindakan perang lagi, dari cara Iran menanggapi kematian Qassem Soleimani dan serangan Iran yang sangat terkendali di pangkalan Amerika Serikat. Saya pikir hal itu menunjukkan bahwa Iran tidak benar-benar menginginkan perang nyata dengan Amerika Serikat. Jadi apa, menurut anda apa perhitungan Iran?

Tn. Spalding: Baik, jika Iran benar-benar menginginkan perang dengan Amerika Serikat, Iran tidak akan mengejar pangkalan Irak yang memiliki kontingen Amerika Serikat yang sangat kecil. Dan Iran dapat saja mengejar pangkalan Amerika Serikat di wilayah yang memiliki banyak orang Amerika. Jadi saya pikir keduanya, pilihan pangkalan dan tentu saja bagaimana, di mana senjata.

Dan fakta bahwa tidak ada korban mengindikasikan bahwa saya percaya bahwa orang Iran bertindak untuk pada dasarnya membenarkan Iran, kepada rakyat Iran bahwa Iran tidak akan membalas dendam atas kematian Qassem Soleimani, pada saat yang sama, Iran  sangat khawatir untuk memastikan bahwa Amerika Serikat tidak mengejarnya lebih jauh. Jadi hal tersebut benar-benar sekedar pertunjukan bagi rakyatnya sendiri daripada ingin meningkatkan konflik lebih lanjut dengan Amerika Serikat.

Simone Gao: Dan menurut anda, apa pengaruh Rusia dan Tiongkok terhadap Iran?

Robert Spalding: Ya, jelas Tiongkok berpengaruh dalam hal finansial, demikian pula dengan Rusia. Dikatakan bahwa  rezim Iran bertindak sesuai dengan kepentingannya sendiri. Dan ketika dorongan datang untuk mendorong, saya pikir pada dasarnya baik Rusia maupun Tiongkok tidak akan mampu mendesak rezim kepemimpinan di Iran ke situasi apa pun di mana Iran tidak benar-benar i minat untuk pergi dari situasi itu. Jadi saya pikir hubungan mereka adalah salah satu dari dukungan finansial dan ekonomi, dukungan teknologi, tetapi tidak harus dari jenis di mana kepemimpinan di Iran merasa mereka harus melakukan apa yang dikatakan.

Simone Gao: Tiongkok mendapat banyak, semuanya minyak dari Iran, tetapi di sisi lain, Tiongkok adalah saingan Amerika. Apakah anda pikir Tiongkok ingin Amerika Serikat terlibat perang dengan Iran?

Robert Spalding: Tiongkok tidak melakukannya karena Tiongkok membeli banyak minyak Iran. Dan jika terjadi perang, maka harga minyak naik, sesuatu yang membahayakan ekonomi Tiongkok. Jadi Tiongkok sama sekali tidak mau terjadi perang. Dan saya pikir Tiongkok akan berusaha menstabilkan situasi jika Tiongkok mampu. (Vv/asr)

Bagaimana Ambruknya ‘Legitimasi Kinerja’ Komunis Tiongkok

0

Beijing adalah pecundang terbesar di era pemerintahan Presiden Donald Trump dan berharap Donald Trump tidak menjabat untuk kedua kalinya karena Tiongkok berjuang untuk mempertahankan legitimasinya

Oleh James Gorrie

Pertemuan berbagai peristiwa besar dan keputusan yang buruk selama beberapa tahun terakhir, menempatkan kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok di persimpangan. Di mana rakyat Tiongkok menyalahkan dan tidak mempercayai Partai Komunis Tiongkok. 

Dalam pikiran banyak orang, mungkin termasuk, anggota Partai Komunis Tiongkok itu sendiri, Komunis Tiongkok berada dalam bahaya kehilangan klaimnya atas legitimasi.

Khususnya, kepemimpinan Tiongkok merasakan kecemasan akan legitimasi kinerja, atau ketiadaan legitimasi kinerja. Dan itu, semua adalah kesalahan Donald Trump.

Ya, sebenarnya tidak juga demikian. Beijing membuat beberapa kesalahan besar dalam beberapa tahun terakhir dan kepahitan ekonomi sejak tahun 2015, jauh sebelum Donald Trump berkuasa.

Mendorong Mundur Donald Trump

Tetap saja, kebijakan Donald Trump membuat segalanya menjadi lebih buruk bagii Komunis Tiongkok. 

Perang dagang yang luas dan agresif menjadi pendorong kemunduran yang efektif bagi peningkatan ekonomi dan militer Tiongkok yang “tidak terhindarkan.” 

Kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok secara benar memperhatikan masa depannya dalam berurusan dengan Presiden Amerika Serikat yang satu ini.

Misalnya, pertimbangkan kegagalan kinerja Tiongkok pada tahun 2018, tahun dimulainya perang dagang. 

Menurut Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi Tiongkok, pada tahun 2018, penjualan telepon pintar turun 15,5 persen, dan Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok melaporkan bahwa penjualan mobil turun 4,1 persen. Yang lebih buruk lagi, surplus perdagangan Tiongkok turun 16,8 persen.

Yang menambah keparahan ini adalah banyak pembangunan perumahan yang tidak dihuni, pengangguran yang tinggi di antara lulusan universitas serta hengkangnya bisnis dan pengusaha Barat dari Tiongkok. 

Dan kemudian, tentu saja, ratusan miliar pinjaman yang tidak dapat dilunasi dalam sistem keuangan Tiongkok yakni banyak membiayai proyek pembangunan yang tidak digunakan.

Dan kemudian, muncul keresahan dan ketidaksabaran di antara para buruh. Pada tahun 2018, setidaknya ada 1.700 insiden perburuhan, meningkat di mana pada tahun 2017 ada 1.200 insiden perburuhan. 

Akibatnya, kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok mencari jawaban — atau alasan — untuk semua kegagalan ini.

Itulah sebabnya tahap pertama kesepakatan dagang adalah “kemenangan” yang disambut baik untuk Beijing.

Tahap Pertama Kesepakatan Dagang : Perbaikan Sementara?

Tetapi bahkan Tahap pertama kesepakatan dagang lebih merupakan pembalut luka daripada solusi. 

Tahap pertama kesepakatan dagang membagi dua tarif 15 persen terhadap barang-barang Tiongkok senilai 120 miliar dolar AS, menghentikan tarif yang dijadwalkan akan diterapkan bulan  Desember lalu dan mengeluarkan Tiongkok dari daftar manipulator mata uang. 

Hal ini memberi bantuan yang sangat dibutuhkan  Komunis Tiongkok— setidaknya untuk sementara. Namun, tarif 25 persen masih berlaku bagi  barang-barang Tiongkok senilai 250 miliar dolar AS.

Untuk Amerika Serikat, ini adalah kesepakatan yang bagus juga. Tiongkok setuju membeli barang-barang Amerika Serikat senilai 200 miliar dolar AS — termasuk lebih dari 40 miliar dolar AS untuk membeli produk pertanian Amerika Serikat. 

Selama dua tahun ke depan, yang akan membawa ekspor Amerika Serikat ke Tiongkok  hingga lebih dari 260 miliar dolar AS pada tahun 2020 dan sekitar 310 miliar dolar AS pada tahun 2021. 

Hal tersebut adalah bermakna, mengingat bahwa sebelum perang dagang pada tahun 2017, Tiongkok berbelanja senilai 185 miliar dolar AS kepada Amerika Serikat.

Atau Perangkap?

Namun, ada hambatan tambahan pada kesepakatan yang layak disebut. 

Pertama, Xi Jinping mengirim Wakil Perdana Menteri Tiongkok untuk menandatangani kesepakatan dagang tersebut. 

Mengapa? Xi Jinping menyukai perhatian menandatangani kesepakatan besar di Asia dan Afrika. Mengapa melewatkan yang kesepakatan dagang terbesar?

Ada beberapa alasan, tetapi yang terutama, Xi Jinping, serta rakyat Tiongkok, tahu bahwa kesepakatan dagang tersebut adalah kemenangan bagi Amerika Serikat dan Tiongkok menyerah. 

Ekonomi Tiongkok adalah hancur saat  rantai pasokan hengkang dari Tiongkok  dan rakyat Tiongkok kehilangan pekerjaannya. 

Komunis Tiongkok membutuhkan pemulihan dari tarif  Donald Trump dan yang kalah harus menanggungnya.

Ada juga kemungkinan bahwa Xi Jinping tahu ia tidak sanggup bertahan hingga akhir kesepakatan dagang. 

Mengapa menandatangani kesepakatan besar dengan Donald Trump bila hanya mempermalukan Tiongkok saat Tiongkok  gagal memenuhi kesepakatan dagang tersebut?

Lebih baik mengirim wakil untuk menandatangani kesepakatan dagang tersebut. Dengan begitu saat Tiongkok melenceng dalam menjalankan kesepakatan dagang tersebut. Kemudian Amerika Serikat menetapkan hukuman yang disepakati yaitu menerapkan lebih banyak  tarif untuk kegagalan kinerja kesepakatan dagang tersebut. Maka, Xi Jinping terhindar dari kecaman yang dilontarkan oleh rakyat Tiongkok dan Komunis Tiongkok. Begitulah harapan Xi Jinping.

Apakah tahap pertama kesepakatan dagang akan bertahan? Dan jika bertahan, apakah tahap pertama kesepakatan dagang akan mengarah ke tahap kedua, tahap ketiga dan fase-fase kesepakatan dagang lainnya?

Banyak pengamat berpikir bahwa tahap pertama kesepakatan dagang kemungkinan tidak akan bertahan lama. 

Penegakan kesepakatan dagang itu sendiri tetap menjadi masalah yang belum terselesaikan, terutama pada perlindungan kekayaan intelektual dan subsidi yang tidak adil untuk perusahaan milik negara Tiongkok. 

Kedua masalah tersebut adalah subjek yang sangat lengket untuk Tiongkok. Kemungkinan akan menjadi penggagal kesepakatan dagang tersebut.

Jatuhnya Produk Domestik Bruto: Masalah Besar Lainnya

Bagi Komunis Tiongkok, kebutuhan untuk mengembalikan kejayaan ekonomi Tiongkok adalah sangat mendesak. 

Menurut Deutsche Bank, Produk Domestik Bruto Tiongkok untuk tahun 2020 diperkirakan turun di bawah level 6 persen, menjadi sekitar 5,8 persen. Itu adalah level terburuk dalam tiga puluh tahun dan merupakan ladang ranjau politik untuk Komunis Tiongkok. 

Peningkatan Produk Domestik Bruto Tiongkok adalah cara Komunis Tiongkok membangun legitimasi politiknya setelah pembantaian mahasiswa pro Demokrasi Lapangan Tiananmen tahun 1989.

Tidak mengherankan bahwa Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He menanggapi angka yang rendah itu. 

Pertama, Tiongkok memecat ahli statistik yang melaporkan penurunan pertumbuhan tersebut. Kemudian Liu He mengatakan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto Tiongkok tahun 2020 akan melampaui level kunci 6 persen itu. Liu He juga berjanji bahwa “Tiongkok akan terus meningkatkan lingkungan hukum” dan “menyambut investor dari seluruh dunia.”

Fakta bahwa kini Tiongkok mengizinkan perusahaan jasa keuangan asing berkepemilikan penuh atas kantor-kantor, menunjukkan betapa putus asa Beijing dalam menghentikan kehancuran sistem keuangan Tiongkok. 

Hal ini juga merupakan pengakuan  Komunis Tiongkok atas kurang mahir dalam hal keuangan dan membutuhkan bimbingan asing.

Hong Kong Menyingkap Rahasia

Tetapi bukan hanya legitimasi kinerja ekonomi yang mengganggu Komunis Tiongkok. Krisis Hong Kong, kini di bulan kesembilan, menunjukkan kurangnya kepercayaan diri  Komunis Tiongkok dan legitimasi Partai Komunis Tiongkok.

Lebih jauh, hubungan Donald Trump terhadap Hong Kong hingga kesepakatan dagang merupakan pukulan besar bagi kredibilitas Komunis Tiongkok. 

Hal tersebut menghancurkan prestise atau mistik apapun yang mungkin dimiliki Komunis Tiongkok, sehubungan dengan kekebalan Komunis Tiongkok dari kritik dan tekanan Barat.

Hong Kong juga menyingkap rahasia legitimasi yang mengelilingi kepemimpinan Komunis Tiongkok. 

Hong Kong  mengungkapkan kepemimpinan yang tidak memiliki petunjuk cara melestarikan kejeniusan dan nilai yang telah disediakan Hong Kong bagi ekonomi daratan Tiongkok. 

Hong Kong juga menyebabkan  lebih banyak rakyat daratan Tiongkok  mempelajari kebenaran Hong Kong, dan mungkin lebih kritis, kebenaran rezim Komunis Tiongkok yang memimpin mereka.

Pemilu Taiwan: Penolakan Terhadap Komunis Tiongkok

Bersamaan dengan bencana unjuk rasa  Hong Kong yang dialami Komunis Tiongkok adalah terpilihnya kembali Presiden Tsai Ing-wen yang anti-unifikasi. 

Selain penolakan tegas terhadap Beijing, ada dua fakta penting lainnya mengenai pemilihan umum Taiwan pada tanggal 11 Januari.

Pertama adalah tingkat partisipasi pemilih yang luar biasa tinggi, di mana ada tujuh puluh lima persen pemilih dalam pemilu Taiwan tahun ini. 

Pada pemilu Taiwan tahun 2016, jumlah pemilih sekitar sembilan persen lebih rendah. 

Berlawanan dengan gangguan Beijing, rakyat Taiwan jelas menunjukkan penolakannya  terhadap gagasan penyatuan dengan Tiongkok Daratan.

Kedua, tingkat partisipasi tinggi adalah hasil dari banyaknya pemilih muda. Hal ini juga merupakan masalah bagi Beijing. Kemungkinan unjuk rasa Hong Kong telah membuka wawasan anak muda Taiwan.

Seruan untuk Kerja Sama dan Persatuan Multipartai — Sungguh?

Adalah suatu kesepian di tingkat atas — terutama bila kinerja tidak sesuai dengan harapan. Inilah yang dirasakan oleh kepemimpinan  Komunis Tiongkok kini. Ambisi Beijing terbukti sulit untuk dicapai dan janjinya tidak dapat dipenuhi.

Mengingat ekonomi kawah Tiongkok, apakah mengherankan bila kini  Komunis Tiongkok menyerukan kerjasama dan persatuan multi-partai, serta mengakhiri kemiskinan yang ekstrem? 

Bukankah Komunis Tiongkok itu tidak maha bijak dan maha mengetahui? Terutama karena Komunis Tiongkok mengutuk sistem multi-partai pada tahun 2014.

Tampaknya lebih seperti siasat Komunis Tiongkok untuk menyebarkan kesalahan atas kegagalan kepemimpinannya yang semakin meluas dan semakin dalam untuk menghindari krisis legitimasi kinerja — atau yang lebih buruk. (Vv/asr)

Senat AS Loloskan RUU Indo-Pacific Cooperation Act of 2019 untuk Melawan Hegemoni Komunis Tiongkok

0

Epochtimes.com

Senat Amerika Serikat dengan suara bulat telah mengesahkan Rancangan undang undang – RUU Kerjasama Indo-Pasifik 2019 atau Indo-Pacific Cooperation Act of 2019 untuk melawan hegemoni regional Tiongkok.

Berita hari Rabu tanggal 15 Januari 2020, Suara Amerika memberitakan bahwa Senat Federal dengan suara bulat meloloskan Indo-Pacific Cooperation Act of 2019, sebuah RUU yang diperkenalkan oleh 6 orang senator termasuk Mitt Romney untuk menghadapi hegemoni regional komunis Tiongkok. 

Menurut berita yang disampaikan dalam situs web utahpolicy.com, RUU tersebut menyatakan bahwa komunis Tiongkok terus mempromosikan peningkatan kekuatan ekonomi dan militer. Tiongkok menggunakan pengaruhnya melalui serangkaian strategi pemerintah jangka panjang yang telah diterapkan, dan terus mendorong rencana modernisasi militer. Tiongkok berusaha keras membangun hegemoni di kawasan Indo-Pasifik dalam jangka pendek demi menggantikan kedudukan Amerika Serikat di masa depan. Jelas Tiongkok berupaya membangun dominasi global. 

Komunis Tiongkok menggunakan modernisasi militer, kegiatan yang berdaya pengaruh, dan perilaku ekonomi predator di satu sisi untuk memaksa negara-negara tetangga. Di sisi lain untuk memaksa perumusan kembali tatanan Indo-Pasifik yang menguntungkan bagi komunis Tiongkok.

Oleh karena itu, RUU tersebut menghendaki Amerika Serikat dan Eropa untuk memperluas aliansi dan kemitraan militer, diplomatik, dan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik. Amerika dan Uni Eropa bekerja dengan aliansi dan negara-negara mitra tersebut merumuskan kebijakan terpadu untuk bersama-sama menangani dan mengekang tantangan besar dalam diplomasi, ekonomi dan militer dari komunis Tiongkok.

Senator Mitt Romney menyambut baik disahkannya RUU tersebut. 

“Pengesahan RUU  oleh Senat adalah langkah pertama kita dalam perjuangan melawan agresi komunis Tiongkok dan perumusan kebijakan terpadu dan strategi komprehensif dengan sekutu kita di Asia, Eropa dan dunia,” kata  Mitt Romney. 

Amerika Serikat sebagai pemimpin dunia bebas harus bekerja sama dengan sekutu dan mitra untuk mengatasi kebangkitan komunis Tiongkok.  Romney menilai, bahwa menangani ancaman yang ditimbulkan oleh komunis Tiongkok terhadap nilai-nilai dasar Amerika tentang kebebasan, hak asasi manusia, dan perdagangan bebas merupakan tantangan utama yang harus dihadapi di abad ke-21 ini. (sin)


FOTO : Kapal induk Abraham Lincoln berlayar di perairan Pasifik barat (21/4/2004). (Patrick M. Bonafede / U.S Navy via Getty Images)

Mengatasi Rasa Sakit Karena Kehilangan Putrinya, Ibu Muda Itu Datang dengan Ide Agar Orang-orang Saling Membantu

0

Mengalami tragedi keluarga, ibu muda itu mendirikan sebuah situs web yang memungkinkan orang untuk dengan mudah membantu orang yang mereka cintai ketika mereka membutuhkannya.

Pada 2013, pasangan dari Amerika Serikat, Laura Malcom dan James Kocsis dengan cemas menunggu untuk menyambut putri pertama mereka yang bernama Layla.

Tetapi pada minggu ke-35 kehamilan, kecelakaan itu tiba-tiba terjadi dan pasangan itu kehilangan anak mereka yang belum lahir.

Kehilangan yang begitu besar, begitu tiba-tiba sehingga mereka sangat terpukul dan kehilangan kepercayaan dirinya.

“Saya mengalami keguguran,” Malcolm, 36 tahun, berbagi dengan Today Parents. “Kami bahkan tidak tahu apa yang terjadi. Pada saat itu, alih-alih dengan senang kembali ke rumah dengan anak pertama kami, kami meninggalkan rumah sakit dengan kesedihan yang mendalam.”

(Foto: Today)

Tiba-tiba kehilangan anak pertamanya setelah berbulan-bulan dan berhari-hari menunggu, pasangan itu jatuh ke dalam krisis kepercayaan. Selama periode yang penuh gejolak ini, hadiah dan bunga terus dikirimkan kepada mereka dari keluarga dan teman-teman di seluruh negeri, membantu mereka merasakan cinta, berbagi, sehingga mengurangi rasa kesedihannya.

Pada saat itu, Malcolm dan Kocis tinggal di Los Angeles. Keluarganya tinggal di Seattle, dan keluarga suaminya ada di New York.

Pekerja menjadwalkan makanan dan teman di mana mereka tinggal untuk meletakkan makanan dalam wadah dingin di luar rumah mereka. Kemudian, teman dan kerabat yang lain menelepon bertanya bagaimana mereka membutuhkan bantuan.

Pasangan Malcolm menggunakan Instarcart (layanan pengiriman) sementara tidak ada yang menggunakannya dan mereka kesulitan menjelaskan apa yang mereka butuhkan.

Kesulitan itulah yang membuat Malcolm memunculkan ide: Mengapa tidak membuat situs web yang memungkinkan teman dan keluarga dengan mudah membantu dan berbagi dengan orang yang dicintai saat dibutuhkan?

(Foto: Today)

Dengan pengalaman yang dia miliki selama masa-masa sulit, Malcolm percaya bahwa dia bisa mendirikan perusahaan untuk membuatnya lebih mudah.

“Ketika orang yang kamu cintai tidak bisa bersamamu, ketidakberdayaan membuatmu merasa seperti orang yang tidak berharga. Ini sangat sulit dan Anda berpikir, ‘Ya Tuhan, pasti ada cara yang lebih baik!’ Kami menyadari bahwa membantu dengan memberi mereka makanan tidak benar-benar sesuai untuk kehidupan modern kita, ”ungkap Malcolm.

Dari perasaan yang ia terima dari makanan dan hadiah dari teman-teman, Laura Malcolm menyadari ada cara yang lebih baik untuk membantu orang yang dicintainya. Dan situs web Give InKind keluar dari ide itu.

Give InKind memungkinkan orang untuk merencanakan makanan untuk orang yang dicintai, tetapi tidak hanya itu. Setiap orang dapat mengirim kartu hadiah atau tautan untuk membantu dengan situs penggalangan dana.

Ini menyediakan segala yang dibutuhkan orang untuk mendukung orang yang dicintai untuk mengatasi kesedihan, seperti kematian, kebakaran rumah, keguguran, atau sakit yang tiba-tiba.

Situs ini terutama tertarik pada masalah yang berkaitan dengan anak-anak dan menghabiskan ¼ halaman pada konten ini.

Orang-orang bahkan dapat berbagi pembaruan dengan semua orang dan perusahaan sedang mempertimbangkan bagaimana pengguna dapat berterima kasih kepada orang yang menyumbang untuk mereka.

“Umpan balik dari pengguna Give InKind menunjukkan bahwa itu telah membuat hidup mereka jauh lebih mudah. Mereka sering dapat mengakses dan membantu orang yang mereka sayangi, ”kata Malcolm.

Give InKind juga memungkinkan pengguna untuk membuat permintaan spesifik tentang masalah yang mereka butuhkan bantuan.

Sementara banyak orang memerlukan hal-hal nyata, seperti makanan, hadiah atau kartu hadiah, orang mungkin juga menginginkan bantuan yang tidak terlihat, seperti membantu menuntun anjing atau membantu mereka menjemput anak-anak dari sekolah.

“Ada banyak cara yang bisa kami sarankan kepada orang-orang,” katanya. “Kita bisa membagikannya dengan hati-hati, ini sangat membantu.”

(Foto: Today)

3 tahun yang lalu, Malcolm dan Kocsis membawa putra mereka yang berusia 18 bulan ke Thailand untuk tinggal dan bekerja sama dengan pengembang Give InKind lokal.

Baru-baru ini mereka membawa kedua putranya, satu 5 tahun dan 2 tahun, untuk kembali menyelesaikan situs. Malcolm berbagi, perusahaan mulai beroperasi untuk keluarga dan berhasil karena itu.

“Itu keluar dari tragedi, tetapi jumlah nyawa yang kami bantu luar biasa. Kami melihat keajaiban yang dibawa situs ini kepada orang-orang setiap hari, ”kata Malcom dengan gembira.(yn)

Sumber: dkn.tv

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=HcKq5WfnyaM

Seorang Ibu Ketakutan Ketika Boneka yang ‘Berhantu’ Kembali ke Rumah Setelah Dia Membuangnya Dua Kali

0

Bukan rahasia lagi bahwa boneka bisa sangat menyeramkan, kita telah melihat cukup film horor untuk mengetahuinya.

Tapi satu hal yang kita pikir tidak akan begitu menakutkan adalah boneka Disney Frozen, Elsa. Tetapi seorang ibu dibiarkan ketakutan dengan sesosok boneka yang dia berikan pada anak kecilnya sebagai hadiah Natal.

Seorang ibu dari Houston telah pergi ke media sosial untuk mengungkap mengapa dia percaya putrinya, Aurelia, memiliki boneka Elsa “berhantu”.

Dalam sebuah posting viral di Facebook, yang sekarang telah dihapus, Emily Madonia menjelaskan bahwa mainan Aurelia pertama kali mulai membuat mereka ketakutan ketika mulai bernyanyi dan berbicara dalam bahasa Spanyol, sementara dimatikan.

Dia dan suaminya, Mat, memutuskan untuk membuang boneka itu (dengan ijin putri mereka) tetapi sejak itu ia menemukan jalan kembali ke rumah mereka, tidak hanya sekali tetapi dua kali.

Emily menulis: “Mat membuangnya beberapa minggu yang lalu dan kemudian kami menemukannya di dalam di bangku kayu.

“Oke … jadi kami merasa aneh dan membungkusnya dengan erat di dalam kantong sampahnya sendiri dan memasukkan kantong sampah itu ke dalam kantong sampah lain yang diisi dengan sampah lain dan meletakkannya di bawah tempat sampah kami dapat di bawah sekelompok kantong sampah lainnya dan beroda ke tepi jalan dan dikumpulkan pada hari sampah. “

Keluarga itu kemudian pergi berlibur, mengira semuanya sudah berakhir, tetapi ketika mereka kembali ke rumah, boneka itu kembali.

“Kami berada di luar kota, melupakan semuanya. Hari ini Aurelia berkata, ‘Bu aku melihat boneka Elsa lagi di halaman belakang’,” lanjutnya.

“APA?!”

Setelah membuangnya tidak berhasil, Emily memutuskan satu-satunya cara untuk menyingkirkan barang itu adalah mengirimnya jauh, jauh sekali.

Jadi dia mengirimnya kepada temannya Chris, yang tinggal lebih dari 1.500 mil jauhnya yang tertarik oleh kisah boneka ‘berhantu’.

Dia menegaskan Chris sejak menerima Elsa dan telah menempelkan mainan menyeramkan ke kap mobilnya untuk menghentikannya pergi ke tempat lain.

Semoga itu tetap ada!

Tidak mengherankan, orang-orang di Facebook dikejutkan oleh pos tersebut.

Satu orang berkomentar: “Kamu seharusnya membakarnya! Jika tidak terbakar maka kesurupan.”

Yang lain berkata: “Saya benar-benar menikmati mengikuti kisah ini! Pastikan untuk mengirim jika boneka itu kembali.”

“Situasi yang gila,” tambah yang ketiga.(yn)

Sumber: Mirror

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=HcKq5WfnyaM

Setelah Diamuk oleh Kebakaran Hutan, Koala Sekarang Diancam oleh Banjir

0

Hanya beberapa minggu yang lalu, dunia menyaksikan fenomena memilukan ketika kebakaran hutan besar menelan sebagian Australia, menewaskan sekitar ratusan juta hewan.

Selain bekerja keras untuk memadamkan api, petugas pemadam kebakaran dan sukarelawan juga bekerja sepanjang waktu untuk menyelamatkan sebanyak mungkin hewan.

(Foto: Daily Mail)

Di antara hewan-hewan ini adalah koala, yang dalam bahaya disapu habis oleh kebakaran hutan. Beberapa dari mereka yang diselamatkan dari kebakaran ditempatkan di Taman Reptil Australia untuk pemulihan.

Sayangnya, koala belum aman. Setelah kekeringan panjang yang berakibat tejadinya kebakaran besar, hujan telah datang tetapi membawa banjir bandang yang sangat mempengaruhi taman di mana koala berada.

(Foto: Daily Mail)

Seperti dilansir Daily Mail, ini adalah banjir terbesar dalam 15 tahun dan mungkin menyebabkan dua buaya Amerika di taman itu untuk melarikan diri.

Pekerja taman segera bertindak untuk menyelamatkan hewan dan juga untuk mencegah buaya melarikan diri.

(Foto: Daily Mail)

Meskipun dengan turunnya hujan telah membantu petugas pemadam kebakaran menangani kebakaran hutan; itu telah membawa banjir bandang dan kita hanya bisa membayangkan tekanan yang dialami orang-orang di daerah yang terkena dampak. Semoga semuanya akan segera baik-baik saja!(yn)

Sumber: worldofbuzz

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=HcKq5WfnyaM

Pasangan yang Telah Bersama Selama Hampir 65 Tahun Meninggal pada Hari yang Sama

0

Pasangan yang telah bersama selama hampir 65 tahun telah meninggal pada hari yang sama di panti jompo.

Jack Morrison, 86 tahun, meninggal pada 11 Januari, dengan istrinya Harriet Morrison, 83 tahun, meninggal hanya beberapa jam kemudian pada hari yang sama.

Staf di panti jompo dilaporkan telah menempatkan tempat tidur mereka bersama di jam-jam terakhir mereka, memungkinkan mereka untuk berpegangan tangan sebelum mereka meninggal.

Sue Wagener, salah satu keponakan yang dibesarkan oleh keluarga Morrison, mengatakan: “Saya sedih. Tapi saya tahu mereka tenang dan mereka kembali bersama. Benar-benar kisah cinta untuk buku-buku itu.”

Pasangan itu pertama kali bertemu ketika Harriet bergabung dengan ayahnya dalam perjalanan bersama kelompok drum dan terompetnya.

Jack telah mengendarai bus sewaan yang mengangkut para musisi ke beberapa konser mereka, dan di sinilah percintaan mereka dimulai.

Sue mengungkapkan bahwa Jack dan Harriet pertama kali berkencan pertama kali pada Halloween tahun 1955, di mana mereka pergi ke ‘restoran kecil’. Menurut Sue, pasangan itu ‘tidak pernah terpisah dari hari itu’.

Mereka mengikat simpul hanya enam bulan kemudian, dan terus berlari dan menumbuhkan V-K Bus Lines sambil membesarkan kedua putra mereka dan Sue.

Di luar pekerjaan, pasangan itu aktif di Moolah Shriners, sebuah perkumpulan persaudaraan yang didedikasikan untuk tujuan filantropis. Mereka berdua berkeliling dunia bersama, dengan perjalanan terkait perkumpulannya membawa mereka ke Eropa dan Australia.

Rekan anggota Shriners mereka, Wayne Price, telah berbicara tentang kedekatan pasangan itu: “Anda tidak melihat Jack kalau Anda tidak melihat Harriet.

Sedihnya, sekitar satu tahun yang lalu, Harriet jatuh saat berjalan dengan anjing mereka. Dia juga menderita demensia dan dipindahkan ke panti jompo dan pusat rehabilitasi The Woodlands of Arnold.

Pada saat yang sama, Jack mengalami kesulitan tinggal di rumah dan Sue membujuknya untuk pindah ke sebuah vila di Woodlands pada Mei tahun lalu.

Pada bulan September tahun lalu, Jack juga jatuh, yang menyebabkan lehernya patah. Dia kemudian dipindahkan ke panti jompo yang sama, dan terpisah hanya empat pintu di lorong dari Harriet tercinta.

Selama berada di panti jompo, pasangan itu dilaporkan masih tidur siang sambil berpegangan tangan, satu di kursi roda dan yang lainnya di tempat tidur. Menurut Sue, beberapa hari Harriet akan mengenal suaminya, dan hari-hari lain dia tidak mengenalnya.

Pada Malam Natal, Sue memberi tahu Jack Harriet bahwa Harret sudah berhenti makan dan minum, dan setelah mendengar beritanya, Jack juga jarang makan atau minum.

Sekitar jam 11 malam pada 10 Januari, seorang perawat menelepon Sue untuk mengatakan Harriet tampaknya sudah mendekati akhir hidupnya, dan untuk menanyakan apakah staf dapat memindahkan tempat tidur dari kamar Jack sehingga pasangan itu bisa bersama untuk terakhir kalinya. Sue menjawab bahwa tidak ada yang lebih dia sukai.

Dan pada tanggal 11 Januari kedua pasangan itu menghembuskan nafas terakhirnya. Awalnya Jack yang meninggal dunia, dan beberapa jam kemudian disusul oleh istrinya.

Kami berharap semoga mereka berdua akan tenang di alam baka.(yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=HcKq5WfnyaM&t=24s

Kota Lain di Tiongkok Melaporkan Pneumonia Misterius, Saat Thailand Memastikan Penyebaran Virus Wuhan

0

Nicole Hao – The Epochtimes

Seorang wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Thailand didiagnosis menderita jenis pneumonia baru yang merupakan kasus pertama yang dipastikan di luar kota Wuhan, Tiongkok. Sementara itu, di kota Shenzhen, selatan Tiongkok, seorang pasien dirawat di rumah sakit karena jenis misterius pneumonia berat lainnya.

Pihak berwenang Tiongkok pada (11/1/2020) secara terbuka merilis rangkaian genetik lengkap dari Coronavirus yang menyebabkan penyakit pernapasan. Rangkaian genetik itu memungkinkan para profesional kesehatan masyarakat untuk mendeteksi apakah seorang pasien menderita penyakit yang sama yang pertama kali dipastikan oleh pihak berwenang kesehatan Wuhan pada (31/12/2019).

“Organisasi Kesehatan Dunia menegaskan kembali bahwa adalah sangat penting investigasi terus dilakukan di Tiongkok untuk mengidentifikasi sumber wabah ini dan setiap reservoir hewan atau inang perantara,” sebut pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia pada  (13/1/2020) dalam menanggapi kasus Thailand.

Pihak berwenang Tiongkok belum mengidentifikasi penyebab penyakit tersebut, meskipun mereka mengatakan beberapa pasien telah mengunjungi atau bekerja di pasar makanan laut di Wuhan yang juga menjual binatang hasil perburuan. Pihak itu menegaskan belum ada kasus infeksi baru sejak tanggal 29 Desember 2020.

Hong Kong, Singapura, Taiwan, dan Korea Selatan semuanya telah mengidentifikasi orang-orang dengan gejala seperti pneumonia. Orang-orang itu  baru-baru ini bepergian ke Wuhan dan mengkarantina orang-orang tersebut di rumah sakit.

Kasus di Thailand, Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand pada tanggal 13 Januari 2020 mengatakan bahwa pasien tersebut adalah seorang wanita dari kota Wuhan di tengah Tiongkok. Setelah ia ditemukan menderita  gejala radang paru pada tanggal 8 Januari 2020, otoritas Thailand mengkarantina wanita itu di Institut Penyakit Menular Bamrasnaradura, di Nonthaburi.

Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand menambahkan bahwa wisatawan Tiongkok itu telah pulih dari penyakit dan dapat kembali ke Wuhan dengan menumpang pesawat terbang.

Di Tiongkok, Komisi Kesehatan kota Wuhan mengatakan 687 orang masih ada dalam daftar orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien yang didiagnosis dan dalam pengamatan.

Jumlah kasus tetap adalah 41, meskipun pihak berwenang awalnya melaporkan 59 kasus. Tidak jelas mengapa ada perbedaan tersebut.

Sementara itu, sebuah pernyataan tanggal 12 Januari yang diterbitkan oleh media pemerintah Tiongkok, mencatat bahwa Rumah Sakit Rakyat Distrik Nanshan di kota Shenzhen melaporkan  seorang pasien dirawat karena menderita pneumonia berat.

Pernyataan rumah sakit itu menyebutkan pasien  adalah seorang wanita guru di Shenzhen yang berkewarganegaraan India dan berusia 41 tahun. Ia tidak melakukan perjalanan ke kota-kota lainnya di Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir. Ia menderita batuk setelah tahun baru dan demam selama dua hari, tetapi tidak berobat ke dokter atau melaporkan sakit.

Pada tanggal 11 Januari, Guru itu pergi ke Rumah Sakit Rakyat Shekou di distrik Nanshan. Segera setelah itu, ia menderita gagal napas yang parah, dan dipindahkan ke Rumah Sakit Rakyat Distrik Nanshan.

Rumah sakit mengatakan pasien menderita pneumonia berat. Uji laboratorium mengesampingkan coronavirus SARS atau sindrom pernapasan akut yang parah, MERS atau sindrom pernapasan Timur Tengah, dan strain Wuhan. Uji laboratorium juga mengesampingkan influenza dan flu burung.

Sean Lin, seorang ahli mikrobiologi yang berbasis di Amerika Serikat dan mantan peneliti virologi untuk Angkatan Darat Amerika Serikat, adalah sangat tidak biasa bagi sebuah rumah sakit untuk menyingkirkan Coronavirus Wuhan dalam waktu 24 jam setelah seorang pasien dirawat.

Menurut Sean Lin, pengujian untuk Coronavirus biasanya memakan waktu lebih dari satu hari. Virus umum hanya membutuhkan beberapa jam untuk diuji, tetapi tidak mungkin bahwa rumah sakit perlu membuat pernyataan mengenai penyakit yang disebabkan oleh virus biasa.

“Saya percaya kesimpulannya adalah terlalu dini,” kata Sean Lin.

Sean Lin juga menemukan bahwa adalah tidak biasa bahwa sementara negara-negara Asia dan daerah lain mencurigai kasus tersebut, baik Wuhan atau pun kota-kota lain di Tiongkok tidak melaporkan kasus yang diduga baru.

“Satu-satunya lalu lintas keluar dari Wuhan tidak hanya melalui penerbangan,” kata Sean Lin.

Sean Lin menambahkan bahwa pihak berwenang Tiongkok tidak bertanggung jawab untuk tidak mengeluarkan peringatan, atau pun memberikan informasi masyarakat  melalui konferensi pers atau wawancara media.

Sejak wabah tersebut, pihak berwenang Wuhan sangat menyensor diskusi mengenai penyakit tersebut. Delapan warga Wuhan ditahan setelah berbagi informasi di media sosial. (vv)

FOTO : Seorang perawat mengenakan masker, berjalan di lorong rumah sakit di Guangzhou, Tiongkok pada tanggal 13 Januari 2004. (Getty Images)

Reuters : Mampukah Tiongkok Mencerna Produk AS yang Diimpor Sebanyak Itu ?

Reuters

Amerika Serikat dan Tiongkok pada hari Rabu (15/1/2020) menandatangani perjanjian perdagangan tahap pertama. Namun dunia luar umumnya meragukan tentang komitmen komunis Tiongkok memenuhi kesepakatan dalam perjanjian. 

Reuters mengungkapkan beberapa rincian tentang komitmen komunis Tiongkok untuk membeli produk Amerika Serikat sekitar USD. 200 miliar dalam 2 tahun. Reuters sekaligus juga memberitakan hasil analisis pakar yang meragukan kemampuan Tiongkok dalam mencerna produk impor Amerika  yang jumlahnya sangat besar itu.

Reuters mengutip ucapan sumber memberitakan bahwa pada tahap pertama perjanjian, Tiongkok berkomitmen untuk meningkatkan pembelian untuk produk industri Amerika Serikat sebesar hampir USD. 80 miliar. Sementara untuk komoditas energi sebesar lebih dari USD. 50 miliar selama 2 tahun ke depan, termasuk pembelian tambahan untuk layanan jasa Amerika Serikat sekitar USD. 35 miliar.

Selain itu, Tiongkok akan menambah pembelian produk pertanian Amerika Serikat sekitar USD. 32 miliar dalam 2 tahun ke depan. Dengan produk pertanian Amerika yang diimpor Tiongkok pada tahun 2017 sebesar USD. 24 miliar sebagai ukuran, jadi jumlah pembelian produk pertanian tahunan kira-kira mencapai angka yang pernah diminta Trump di waktu lalu, yakni USD. 40 miliar.

Pejabat negosiasi AS sebelumnya telah berulang kali menekankan bahwa komunis Tiongkok telah berjanji untuk menambah pembelian produk dan jasa AS sebesar USD. 200 miliar dalam waktu 2 tahun. 

Di sisi lain, Reuters mengutip ucapan para ahli memberitakan bahwa mereka terkejut dengan keberanian Beijing mengeluarkan “cek” sebesar itu. Reuters berpendapat bahwa akan sulit bagi Tiongkok untuk mencerna barang impor dalam jumlah sangat besar tanpa mempengaruhi industri manufaktur dalam negeri mereka dan menjaga hubungan dengan pemasok di negara ketiga.

Mengambil produk energi sebagai contoh, jika Tiongkok ingin memenuhi persyaratan dalam perjanjian dengan Amerika Serikat, maka Tiongkok perlu membeli minyak mentah Amerika  dalam skala besar, gas alam cair, etana, gas elpiji dan lainnya. Namun pembelian mereka melampaui kebutuhan pasar. Itu selain pihak Tiongkok mengubah atau membatalkan perjanjian pembelian energi yang sudah disepakati bersama negara lain.

Seng Yick Tee, analis dari perusahaan SIA Energy mengatakan bahwa untuk mencapai target pembelian tahunan USD. 25 miliar sesuai tuntutan perjanjian dengan Amerika Serikat, semua produk energi Amerika  yang diimpor Tiongkok perlu mencapai tiga kali lipat dari jumlah saat ini. 

Selain itu, sebagian besar kilang minyak Tiongkok yang ada saat ini telah dirancang untuk menangani minyak mentah berkadar sulfur menengah, sedangkan minyak mentah yang diproduksi Amerika Serikat adalah berkadar sulfur rendah, yang akan mempersulit penanganannya.

Impor produk pertanian juga hampir merupakan tugas yang mustahil. Menurut Iris Pang, seorang ekonom di lembaga keuangan ING, jika jumlah USD. 32 miliar adalah total pembelian produk, bukan kenaikan, itu masuk akal. 

Tetapi sekarang ini, Tiongkok diminta dalam 2 tahun membeli sekitar USD. 80 miliar. Selain itu, pembelian sejumlah besar produk pertanian itu dilaksanakan oleh satu produsen juga mungkin dapat mengganggu rantai pasokan dan merusak harga produk pertanian di pasar internasional.

Selain itu, untuk mencapai kuota pembelian, juga sulit untuk memilih hasil tanaman mana yang akan dibeli. Setelah wabah flu babi Afrika melanda daratan Tiongkok, Tiongkok tidak lagi membutuhkan banyak kedelai untuk dijadikan pakan babi, dan pemerintah Tiongkok sendiri juga telah menetapkan batas impor sereal untuk melindungi petani dalam negeri.

Dalam perjanjian perdagangan itu, pihak Tiongkok berjanji untuk membeli lebih banyak komoditas Amerika Serikat dalam waktu 2 tahun dengan imbalan penangguhan tarif impor Amerika Serikat. 

Menurut analisis eksternal, kemunduran ekonomi Tiongkok telah membuat Tiongkok tidak mampu lagi membayar tarif yang terus meningkat. Beijing mungkin hanya mengeluarkan “cek kosong” dalam upayanya untuk menurunkan ketegangan perang dagang, tetapi tidak memiliki niat untuk benar-benar memenuhi janjinya. 

Menjelang penandatanganan perjanjian, beberapa tingkah laku para pejabat komunis Tiongkok telah membuat orang ragu apakah Beijing benar-benar berencana untuk menambah pembelian produk pertanian Amerika.

Wakil Menteri Pertanian Tiongkok Han Jun baru-baru ini menyatakan bahwa pemerintah tidak akan menyesuaikan kuota impor tahunan untuk makanan pokok terutama gandum, jagung dan beras hanya karena kepentingan suatu negara.

Reuters juga mengungkapkan bahwa komunis Tiongkok baru-baru ini telah menghentikan perencanaan nasional memasok bensin campuran yang dicampur dengan etanol 10%, untuk tahun 2020. 

Etanol adalah produk pertanian dan sebagian besar diekstraksi dari biji-bijian. Sebelumnya, komunis Tiongkok berencana untuk membeli 10 juta ton etanol Amerika Serikat setiap tahun, yang digunakan untuk menghasilkan bensin campuran, tetapi ditunda karena perang dagang. (Sin)

FOTO : Truk mengangkut konteiner di pelabuhan di Qingdao di Provinsi Shandong Tiongkok timur pada 1 Juli 2015. (Tiongkoktopix via AP)