Home Blog Page 1917

Beijing Mengamati dengan Ketat Suara AS dalam Pemilu Paruh Waktu

0

Menjelang pemilu paruh waktu AS pada tahun 2018, rezim komunis Tiongkok telah secara intensif mengumpulkan informasi tentang proses politik tersebut, lapor sebuah kantor berita Taiwan.

Merasakan tekanan dari perang dagang Sino-AS, Partai Komunis Tiongkok (PKT) tidak pernah begitu memperhatikan pemilihan paruh waktu Amerika seperti sekarang, sumber yang dekat dengan lembaga think tank diplomatik Tiongkok mengatakan kepada kantor berita Taiwan, Central News Agency (CNA) pada 4 November.

Sumber tersebut mengatakan bahwa Kedutaan Besar Tiongkok di Amerika Serikat, serta lima konsulat Beijing di New York, Chicago, San Francisco, Los Angeles, dan Houston, membagi seluruh negara tersebut menjadi enam wilayah untuk masing-masing mengumpulkan dan memproses informasi tentang pemilu setiap hari dan melaporkan temuan mereka kepada otoritas yang lebih tinggi.

Konsulat-konsulat tersebut mengumpulkan informasi melalui kehidupan orang-orang Tionghoa pro-Beijing di Amerika Serikat, asosiasi-asosiasi lokal, lembaga-lembaga akademis, asosiasi Tionghoa di luar negeri, serta media. Selain liputan media publik dan data pemungutan suara, mereka juga mengumpulkan berita yang dijual secara sembunyi-sembunyi melalui jejaring sosial, kata laporan CNA.

CNA mengatakan meskipun fakta bahwa partai-partai Demokrat dan Republik secara bertahap menemukan landasan bersama pada kebutuhan untuk mengekang ekspansi PKT, Beijing mendukung kemenangan Demokrat di Senat dan Dewan Perwakilan, karena ini akan menghalangi pemerintahan Trump.

Partai Republik saat ini menikmati mayoritas kecil di Senat dan Dewan Perwakilan, namun banyak posisi legislatif siap untuk bersaing, serta para gubernur di sejumlah negara bagian AS.

Rejim Tiongkok telah melakukan lebih dari sekadar mengamati politik AS. Berjuang di bawah tarif pemerintahan Trump yang dikenakan pada ratusan miliar dolar barang-barang Tiongkok awal tahun ini, PKT telah mengerahkan kekuatan propagandanya berbahasa Mandarin, China Daily, untuk mempublikasikan empat halaman sisipan di Des Moines Register, sebuah koran besar di Iowa.

Sisipan tanggal 23 September menampilkan artikel-artikel yang mencoreng kebijakan-kebijakan perdagangan Trump tentang dampak dari tarif-tarif pembalasan Tiongkok, terutama pada industri pertanian AS. Iowa adalah negara pedesaan yang memilih Trump pada tahun 2016,

“Tiongkok sebenarnya menempatkan iklan propaganda di Des Moines Register dan surat-surat kabar lainnya, dibuat agar terlihat seperti berita. Itu karena kita sedang memukul mereka dengan perdagangan, membuka pasar, dan para petani akan menghasilkan banyak uang ketika ini selesai!” Presiden Donald Trump telah menulis dalam twitter-nya sebagai tanggapan atas berita tersebut.

Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada 26 September, Trump secara langsung telah menuduh Beijing berusaha ikut campur dalam pemilu paruh waktu. “Sayangnya, kita menemukan bahwa Tiongkok telah mencoba untuk ikut campur dalam pemilu 2018 kita yang akan datang, pada bulan November, melawan pemerintahan saya,” Des Moines Register melaporkan pada 26 September, tiga hari setelah itu mempublikasikan empat halaman sisipan tersebut.

Menurut analisis 1 Oktober yang ditulis oleh komentator politik Epoch Times, Xia Xiaoqiang, Trump menang dalam pemilihan presiden 2016 terutama karena dukungan area pertanian seperti Iowa. Karena alasan ini, Tiongkok menempatkan tarif pada impornya yang berlebihan untuk barang-barang pertanian AS, khususnya kedelai, dalam upaya untuk mempengaruhi negara-negara bagian tersebut menentang Trump.

Xia percaya bahwa upaya-upaya ini kemungkinan akan dianggap sebagai subversi politik Tiongkok, dan kemungkinan menjadi bumerang pada Beijing karena menyebabkan rakyat Amerika berdemonstrasi melawan campur tangannya. (ran)

Rekomendasi video:

Mampukah Tiongkok Bertahan 10 Tahun Perang Dagang Lawan Amerika?

Bank Dunia : Indonesia Terus Meningkatkan Iklim Usaha

0

Epochtimes.id- Indonesia terus memperbaiki iklim usaha bagi usaha kecil dan menengah melalui tiga reformasi utama yang dilakukan tahun lalu, menurut Laporan Doing Business 2019: Pelatihan untuk Reformasi, yang dirilis oleh Grup Bank Dunia pada hari Rabu, 31 Oktober 2018.

Reformasi yang dilakukan merupakan kelanjutan dari agenda reformasi yang kuat oleh Indonesia, terutama dalam tiga tahun terakhir ketika Indonesia menerapkan 17 jenis reformasi.

“Indonesia terus meningkatkan iklim usaha dan  kini tengah berupaya mengurangi kesenjangan terhadap praktik terbaik global terkait meregulasi  usaha kecil dan menengah domestic,” kata Rodrigo A. Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste dalam siaran pers resminya.

“Negara ini juga dapat mengambil manfaat dari peningkatan keterbukaan terhadap investor global, keterampilan, dan teknologi agar bisa lebih bersaing di pasar global,” tambahya.

Tahun ini, Indonesia mempermudah Memulai Usaha (Starting a Business) dengan menggabungkan pendaftaran beberapa jaminan sosial yang berbeda dan mengurangi biaya notaris di Jakarta dan Surabaya, dua kota yang diukur oleh laporan Doing Business.

Beberapa proses pendaftaran perizinan berbeda juga sudah digabung di pelayanan perizinan terpadu di Surabaya. Hasilnya, waktu untuk memulai sebuah usaha berkurang lebih dari tiga hari menjadi 20 hari dan biayanya berkurang menjadi 6,1 persen pendapatan per kapita, turun dari 10,9 persen.

Indikator Mendapatkan Kredit (Getting Credit) membaik dengan meningkatnya ketersediaan informasi kredit. Perbaikan ini membantu mengurangi ketimpangan informasi, meningkatkan akses kredit bagi perusahaan kecil, menurunkan suku bunga, meningkatkan disiplin peminjam, serta mendukung pengawasan bank dan pemantauan risiko kredit.

Pendaftaran Properti (Registering Property) menjadi lebih mudah dengan mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sengketa tanah di pengadilan tingkat pertama. Transparansi pencatatan tanah juga telah membaik di Jakarta dan Surabaya.

Sebagai hasil dari serangkaian reformasi terbaru, nilai Doing Business Indonesia, -yaitu ukuran mutlak kemajuan suatu negara menuju praktik terbaik global, naik menjadi 67,96 dari 66,54 pada tahun lalu, yang merupakan kenaikan di atas rata-rata global. Indonesia berada di peringkat 73 dunia dalam hal kemudahan melakukan usaha.

Indonesia memiliki kinerja yang baik di bidang Penyelesaian Kepailitan (Resolving Insolvency), dengan tingkat pemulihan sebesar 65 sen per dolar, hampir dua kali lipat rata-rata regional sebesar 35,5 sen. Indonesia menempati peringkat ke 36 di bidang ini.

Namun masih ada ruang untuk perbaikan melalui reformasi tingkat remunerasi pengurus kepailitan dan peningkatan perlindungan bagi kepentingan para kreditur yang berselisih untuk memastikan bahwa mereka diperlakukan secara adil.

Di bidang Pendaftaran Properti, juga ada ruang untuk peningkatan lebih lanjut dengan membuat informasi terkait kepemilikan tanah dan peta bidang tanah yang tersedia untuk publik.

Indonesia juga dapat mengambil manfaat dari reformasi pada bidang-bidang di luar cakupan metodologi Doing Business Grup Bank Dunia, yang mana sangat berpengaruh pada daya saing global. Misalnya saja dengan menghilangkan batas kepemilikan saham asing, mengurangi tarif bea impor, dan menurunkan hambatan untuk mempekerjakan pekerja asing berketerampilan tinggi.

Tim Bank Dunia Indonesia memperkirakan bahwa menghilangkan batas kepemilikan saham asing saja akan menghasilkan tambahan investasi asing dan domestik, masing-masing sebesar $4 miliar dan $2 miliar. (asr)

Orang Kaya Tiongkok Memilih Rumah Sakit Amerika untuk Perawatan Kanker Meskipun Mahal

0

Kematian Li Yong, seorang penyiar utama terkemuka di China Central Television (CCTV) yang dikelola pemerintah, setelah pertempuran panjang dengan kanker saat menerima perawatan di New York, telah menjelaskan tren yang menunjukkan orang kaya Tiongkok semakin meningkat pergi ke Amerika Serikat untuk mencari perawatan medis penyakit kanker.

Hingga akhir Oktober, Saint Lucia Consulting, salah satu agen perawatan medis di luar negeri terbesar Tiongkok, telah mengatur perawatan di AS tahun ini untuk lebih dari 1.500 orang, termasuk 100 pasien saat ini. Angka tersebut dibandingkan dengan hanya dua pasien kanker pada tahun 2011, tahun dimana Saint Lucia didirikan, perusahaan tersebut mengatakan kepada koran Wenzhou Metro.

Bagi para pasien Tiongkok, rumah sakit AS yang paling disukai untuk pengobatan kanker adalah University of Texas MD Anderson Cancer Center di Houston, Children’s Hospital of Harvard Medical School dan Dana-Farber Cancer Institute di Boston, dan Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, kata Tang Guangliang, manajer umum Saint Lucia Consulting cabang Shanghai.

Tang mengatakan bahwa lebih banyak orang Tiongkok melakukan perjalanan ke Amerika Serikat setelah diagnosis kanker stadium awal, daripada beralih ke perawatan di luar negeri hanya saat layanan medis lokal pada tahap awal penyakit terbukti tidak memuaskan.

Tiongkok telah membentuk kelompok pasien yang tumbuh paling cepat dalam beberapa tahun terakhir, yang terdiri dari sepertiga dari semua pasien kanker luar negeri, Eric Winter, direktur Pusat Onkologi Payudara di Dana-Farber, mengatakan kepada Prism Press.

Para pasien Tiongkok melihat perawatan medis dan diagnosis AS sebagai lebih akurat, efektif, dan nyaman daripada perawatan di rumah sakit di Tiongkok.

Yang Tao, 53 tahun, didiagnosa menderita kanker prostat Tahap 4 pada Mei 2015. Dia dirawat di rumah sakit di Beijing, Shanghai, dan Guangzhou, tetapi penyakitnya kambuh meskipun menjalani beberapa putaran terapi radiasi dan kemoterapi. Pada bulan Juli, Yang mengatakan kepada Prism Press bahwa dia pergi ke Amerika Serikat untuk menjalani perawatan dan menjalani operasi selama 11 jam yang melibatkan beberapa departemen di MD Anderson Cancer Center.

“Uang bukan masalah utama,” kata Yang, yang menjalankan bisnisnya sendiri dan menghabiskan $200.000 untuk operasi tersebut. Ia percaya bahwa “bukan hanya teknologi dan kepercayaan antara rumah sakit dengan para pasien, juga kerjasama antar departemen yang berbeda di rumah sakit yang sama” sulit ditemukan di negara asalnya. “Di Tiongkok, tidak ada rumah sakit yang bisa melakukan operasi semacam ini.”

Menurut Institut Kanker Nasional AS, tingkat kelangsungan hidup relatif lima tahun secara keseluruhan untuk pasien kanker AS adalah 66,9 persen pada periode tahun 2008-2014. Laporan Statistik Statistik Kanker Tiongkok resmi melaporkan lebih dari 3,8 juta kasus kanker baru yang didiagnosis Tiongkok pada 2014, atau lebih dari 10.000 pasien kanker baru setiap hari. Pada tahun 2010, tingkat kelangsungan hidup lima tahun secara keseluruhan adalah 30,9 persen.

Sementara tingkat kelangsungan hidup kanker AS lebih dari dua kali lipat di antara pasien di Tiongkok, biaya tersebut sangat tinggi untuk kebanyakan orang.

Situs web agen perawatan medis di luar negeri Tiongkok biasanya mencantumkan biaya untuk operasi kanker AS sekitar $150.000, serta tambahan $100.000 untuk biaya perjalanan, akomodasi, dan biaya lain-lain. Agen tersebut juga membebankan biaya layanan sekitar 50.000 yuan (sekitar $7.300).

Banyak calon pasien bersedia membayar biaya ini, bahkan menjual real estat mereka untuk mendapatkan perawatan bagi mereka sendiri atau anggota keluarga.

Eguan, sebuah think tank (lembaga riset) Tiongkok, mengatakan bahwa total nilai pasar perawatan medis luar negeri Tiongkok adalah 730 juta yuan ($106 juta) pada tahun 2016, yang melonjak 37 persen menjadi 1 miliar yuan pada tahun 2017. Selain dari perawatan kanker, bentuk-bentuk paling populer dari perawatan di luar negeri termasuk perawatan-perawatan kesuburan dan operasi plastik. (ran)

Rekomendasi video:

Kisah Tiongkok Kuno Keajaiban untuk Orang Cacat

https://www.youtube.com/watch?v=NiPadsrFyEE

Wisatawan Meninggal Usai Diserang Hiu di Kawasan Turis Populer Australia

0

EpochTimesId – Seorang pria meninggal dunia setelah diserang oleh hiu di perairan lepas pantai laut tropis Australia, pada 6 November 2018. Polisi mengatakan ini adalah serangan ketiga di kawasan wisata populer dalam dua bulan terakhir.

Pria Australia berusia 33 tahun itu sedang mendayung ‘paddle board’, dan berenang di dekat kapal pesiar carteran di Cid Harbor, Kepulauan Whitsunday. Ketika itulah dia digigit oleh hiu sekitar pukul 5:30 sore, pada 5 November 2018, menurut polisi.

“Pria itu menderita luka parah di kaki dan lengannya. Dia sempat diresusitasi sebelum dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Mackay,” tutur Inspektur Polisi Queensland, Steve O’Connell.

O’Connell mengatakan spesies hiu yang terlibat dalam insiden itu belum berhasil dikonfirmasi.

Serangan itu menyusul dua serangan lainnya di daerah yang sama pada bulan September 2018. Seorang gadis 12 tahun dan seorang pria berusia 46 tahun menderita luka parah, akibat serangan hiu terpisah. Mereka diserang hiu saat berenang di dua hari berbeda yang berturut-turut.

Australia berada di peringkat ke-dua di bawah Amerika Serikat dalam jumlah insiden serangan hiu sepanjang tahun 2017, menurut File Serangan Hiu Internasional (International Shark Attack File), Universitas Florida.

Kepulauan Whitsunday adalah situs wisata populer yang berjarak 900 km di barat laut ibu kota negara bagian Brisbane. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Venezuela Upayakan Repatriasi Triliunan Rupiah Emas Dari Inggris

0

EpochTimesId – Venezuela sedang berusaha untuk memulangkan sekitar $US 550 juta (sekitar tujuh setengah triliun rupiah) emas batangan dari Bank of England, Inggris. Emas itu akan dipulangkan menyusul kekhawatiran, bahwa aset itu berpotensi terperangkap dalam sanksi internasional terhadap negara itu. Dua sumber dengan pengetahuan langsung tentang upaya itu, mengatakan kepada Reuters.

Nilai mata uang Venezuela terjun bebas karena sanksi keuangan dari Amerika Serikat secara efektif menghalangi pemerintah Presiden Nicolas Maduro untuk ber-utang di pasar internasional. Pemerintahan Trump pada 1 November 2018 bahkan mengeluarkan sanksi baru yang melarang warga AS untuk berhubungan dengan siapa pun yang terlibat dalam penjualan emas hasil ‘korup atau menipu’ dari Venezuela. Sanksi itu sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan tekanan pada Maduro.

Pemerintah Maduro sedang berusaha untuk membawa 14 ton emas yang disimpan di Bank of England kembali ke Venezuela. Dua pejabat publik dengan pengetahuan langsung operasi, yang meminta untuk tidak diidentifikasi.

Bank of England telah berusaha untuk mengklarifikasi apa yang ingin dilakukan Venezuela dengan emas itu, kata salah satu pejabat. Bank sentral Venezuela tidak menanggapi permintaan untuk komentar. Bank of England juga menolak berkomentar.

Rencana tersebut telah ditangguhkan selama hampir dua bulan karena kesulitan dalam memperoleh asuransi untuk pengiriman. Asuransi diperlukan untuk memindahkan kargo emas dalam jumlah besar, salah satu pejabat mengatakan.

“Mereka masih berusaha mencari perlindungan asuransi, karena biayanya tinggi,” kata pejabat itu.

Venezuela berada di tahun kelima resesi dengan inflasi tahunan lebih dari 400.000 persen. Krisis yang mengarah kepada peningkatan insiden kelaparan dan penyakit, serta memacu eksodus sekitar 2 juta warga.

Maduro mengatakan pemerintahannya adalah korban ‘perang ekonomi’ yang dipimpin oleh oposisi yang didukung sanksi dari Washington. Sementara para pengamat dan oposisi menyalahkan model ekonomi yang dipimpin negara (ekonomi terpimpin), kontrol pertukaran yang ketat dan nasionalisasi perusahaan swasta.

Kehilangan emas akan menjadi pukulan besar bagi keuangan negara. Kekurangan mata uang cash juga dapat menciptakan kekurangan barang-barang pokok mulai dari makanan pokok hingga obat-obatan dan suku cadang kendaraan bermotor.

Jumlah emas itu setara dengan lima kali total mata uang keras (hard currency) yang dijual Venezuela pada tahun 2018 melalui lelang mata uang keras yang dilakukan di bawah sistem kontrol pertukaran berusia 15 tahun, menurut angka yang disusun oleh konsultan lokal Sintesis Financiera.

‘Hard currency’ adalah mata uang yang tidak mungkin terdepresiasi tiba-tiba atau sangat berfluktuasi dalam nilainya. Istilah yang digunakan untuk mendekripsikan mata uang yang diterima secara luas karena nilai tukarnya yang stabil. Umumnya, hard currency berasal dari negara-negara maju dengan perekonomian kuat. Karena sifatnya yang kuat, mata uang ini sering dijadikan sebagai alat investasi yang baik.

Negara-negara Sekutu
Pemerintah telah berjanji untuk melelang 2 miliar euro dalam valuta asing selama jangka waktu yang tidak ditentukan, tanpa mengatakan di mana rencananya untuk mendapatkan dana tersebut.

Namun, bahkan jika Venezuela berhasil memulangkan emas, sanksi baru AS dapat membuat negara itu menjualnya untuk meningkatkan paceklik mata uang keras.

“Jika pemerintah ingin melakukan operasi dengan emas yang rencananya akan dilakukan, itu harus dilakukan dengan negara-negara sekutu mereka guna menghindari sanksi,” kata Tamara Herrera, seorang ekonom dari Sintesis Financiera.

Venezuela telah mengekspor emas ke Turki pada tahun lalu, sebuah bisnis yang telah berkembang ketika Maduro membangun hubungan baik dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan.

Menjual emas langsung dari Bank of England kepada pembeli asing secara logistik akan lebih mudah daripada memulangkannya ke Amerika Latin. Akan tetapi, penjualan itu juga berisiko mendatangkan pelanggaran terhadap sanksi AS bagi entitas dari negara lain.

Venezuela selama beberapa dekade menyimpan emas yang membentuk cadangan uang bank sentralnya di brankas bank asing, yang umum dilakukan di antara negara-negara berkembang.

Pemimpin sosialis terakhir negara itu, Hugo Chavez, mengutip perlunya Venezuela untuk memiliki kontrol fisik terhadap aset bank sentral. Mereka pada tahun 2011 berhasil memulangkan sekitar 160 ton emas dari bank di Amerika Serikat dan Eropa ke bank sentral di Caracas.

Tetapi sebagian emas Venezuela tetap ada di Bank of England. Mulai tahun 2014, Venezuela menggunakan emas ini untuk operasi ‘swap’, di mana bank-bank global meminjamkan kepada Venezuela beberapa miliar dolar dengan emas tersebut sebagai jaminan.

Statistik bank sentral Venezuela menunjukkan kepemilikan emas bank sentral pada Juni tahun ini telah turun menjadi 160 ton dari 364 ton pada tahun 2014. Penurunan jumlah yang drastis itu disebabkan oleh beberapa perjanjian ‘swap’ yang berakhir tanpa pengembalian dana oleh Venezuela, sehingga membuat emas-emas itu jatuh ke tangan pihak bank asing.

Pada 2017, perjanjian swap tersebut menjadi sulit untuk dilakukan karena sanksi AS. Sanksi ekonomi memblokir upaya lembaga keuangan AS untuk membiayai operasi pembiayaan baru apa pun bagi Venezuela. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

New Delhi Dilanda Kabut, Tingkat Pencemaran Meningkat

0

Epochtimes.id- Kualitas udara di utara yang dilanda kabut di India, termasuk ibu kota, New Delhi, memburuk dengan tajam pada 5 November 2018.

Kondisi ini disebabkan karena cuaca yang tidak mendukung. Ditambah lagi peningkatan asap dari pembakaran jerami di ladang di seluruh wilayah.

Bahkan Connaught Place New Delhi, salah satu ruang kantor paling mahal di dunia, diselimuti oleh kabut asap pada Senin lalu.

Tingkat PM 2,5, partikel kecil yang dapat mencapai jauh ke dalam paru-paru dan menyebabkan masalah kesehatan utama, berada di atas angka 400 di sebagian besar ibukota, dan di beberapa tempat melonjak di atas angka 600.

Angka ini hampir 24 kali tingkat yang direkomendasikan 25 mikrogram per meter kubik rata-rata selama periode 24 jam, yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO pada tahun ini mengatakan India adalah rumah bagi 14 kota paling tercemar di dunia.

New Delhi menduduki peringkat keenam yang paling tercemar.

Setelah sedikit membaik pada Minggu, ketika angin meningkat, kualitas udara kembali memburuk pada Senin lalu. Perkiraan menyebutkan akan lebih buruk untuk datang beberapa hari ke depan.

Pihak berwenang memperingatkan bahwa sisa pembakaran tanaman akan mencapai puncaknya dalam beberapa hari ke depan.

Kondisi ini menambahkan kekhawatiran ketika masyarakat India akan merayakan festival Diwali beberapa hari ini.

Pasalnya, ketika festival digelar banyak anggota masyarakat Hindu mayoritas akan menyalakan petasan. (asr)

Sumber : The Epochtimes

Aktivis Mendesak Pemeriksaan Mendalam Terhadap Tiongkok pada Pertemuan HAM PBB Minggu Ini

0

JENEWA – Aktivis hak asasi manusia menyerukan kepada negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menekan Tiongkok pekan ini untuk menjelaskan dugaan pelanggaran-pelanggaran, termasuk penahanan tersangka satu juta orang Muslim Uighur di wilayah Xinjiang barat jauh.

Rekam jejak Tiongkok akan diperiksa untuk pertama kalinya sejak tahun 2013 oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada 6 November, dalam tinjauan ulang yang diperkirakan akan fokus pada perlakuannya terhadap etnis minoritas, terutama kaum Uighur dan Tibet. Rezim Tiongkok telah menggunakan alasan potensi ancaman Islam, “ekstremisme,” dan kerusuhan etnis untuk menumpas kaum Uighur dan kelompok minoritas Muslim lainnya di Xinjiang.

Orang-orang Uighur dan Muslim lainnya ditahan di fasilitas-fasilitas seperti kamp konsentrasi, yang dikenal sebagai pusat “pendidikan ulang”, dilarang menggunakan sapaan Islam, harus belajar bahasa Mandarin, dan juga menyanyikan lagu-lagu propaganda, menurut laporan Human Rights Watch.

Para aktivis mengkritik tajam rekam jejak hak asasi Beijing.

“Dalam lima tahun terakhir, umumnya situasi hak asasi manusia di Tiongkok semakin buruk, terutama di Turkestan Timur (Xinjiang) dan Tibet, telah terjadi kemerosotan yang tak terbayangkan,” kata Dolkun Isa, presiden World Uighur Congress yang berbasis di Munich. “Itu sebabnya kami berharap bahwa negara-negara harus berbicara keras dan tegas,” katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara di sebuah forum aktivis tentang Tiongkok yang diadakan di Jenewa pada 2 November.

Xinjiang telah menjadi “negara polisi” di mana pemegang otoritasnya telah meninggal di “kamp konsentrasi” pada Mei, kata Isa, menambahkan: “Kami belum pernah mendengar tentang orang yang keluar dari kamp-kamp tersebut.”

Sharon Hom, direktur eksekutif Human Rights in China, mengatakan kepada Reuters pada acara tersebut, “Penahanan lebih dari satu juta orang etnis Uighur adalah titik kritis bagi komunitas internasional. Mereka benar-benar tidak bisa mengabaikan pelanggaran sekarang…”

Le Yucheng, wakil menteri luar negeri, akan memimpin delegasi Tiongkok untuk pembahasan tersebut.

“PESAN TEGAS”

“Dewan Hak Asasi Manusia harus mengirim pesan tegas kepada pemerintah Tiongkok bahwa kampanye penindasan sistematis mereka di XUAR (wilayah otonomi Uighur Xinjiang), termasuk penahanan sewenang-wenang hingga satu juta orang, harus diakhiri,” kata Patrick Poon, peneliti Tiongkok di Amnesty International.

Lobsang Sangay, kepala pemerintahan Tibet di pengasingan, membuat kritikan pedas atas konsep pemimpin Tiongkok Xi Jinping yang sering diucapkan berulang tentang “Sosialisme dengan Karakteristik Tiongkok untuk Era Baru.”

“Sosialisme dengan karakteristik Tiongkok berarti tidak ada demokrasi, kediktatoran satu partai dan pada dasarnya tidak ada hak asasi manusia,” kata Sangay dalam pidato utama di acara Jenewa.

“Jika Dewan Hak Asasi Manusia PBB tidak dapat membuat Tiongkok bertanggung jawab atas pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia, maka siapa yang akan melakukannya?” kata Golog Jigme, seorang biarawan Tibet yang mengenakan jubah merah, yang memberi kesaksian tentang tiga penjara yang telah dia jalani sebelum melarikan diri dan mendapatkan suaka politik di Swiss pada tahun 2015.

“Saya masih memiliki bekas luka di tangan dan kaki saya dari penyiksaan yang diderita di penjara,” katanya kepada forum.

“Tolong tinjau situasi hak asasi manusia di Tiongkok dengan teliti dan serius. Jika AS gagal membuat Tiongkok bertanggung jawab kali ini, berarti gagal untuk semua umat manusia.” (ran)

Rekomendasi video:

Pusat Cuci Otak di Tiongkok Menjadi Target Senator Australia

https://www.youtube.com/watch?v=Y628crKRgAA

Jet Tempur Rusia Cegat Pesawat AL AS di Laut Hitam

0

EpochTimesId – Sebuah pesawat jet tempur Su-27 milik Rusia mencegat pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat di Laut Hitam. Jet Rusia melakukan Intercept terhadap pesawat pengintai A-EP A-3 Aries di wilayah udara internasional, menurut AL AS.

Amerika mengatakan dan menggambarkan bahwa manuver pesawat Rusia itu adalah aksi yang berbahaya. Jet itu lewat dengan kecepatan tinggi tepat di depan EP-3, dan lanjut mengejarnya ketika pesawat AS berusaha untuk berbalik. Angkatan Laut AS mengatakan melalui USNI pada 5 November 2018 waktu AS.

“Sebuah pesawat Aries EP-3 AS terbang di wilayah udara internasional di atas Laut Hitam. Namun dicegat oleh SU-27 Rusia. Interaksi ini dipastikan menjadi tidak aman karena SU-27 melakukan lintasan berkecepatan tinggi langsung di depan pesawat misi, yang membuat pilot dan awak kami berisiko,” kata Angkatan Laut dalam sebuah rilis.

“Intercept SU-27 disusul gerakan tambahan, memblokir ruang gerak EP-3 dan menerapkan afterburner sambil melakukan manuver berbalik. Awak EP-3 melaporkan turbulensi setelah interaksi pertama, dan getaran dahsyat pada interaksi yang kedua. Durasi intercept sekitar 25 menit,” lanjut AL AS.

Angkatan Laut mengatakan bahwa jet Rusia memang sedang dalam misi latihan pada ruang udara internasional. Akan tetapi, manuver itu berbahaya dan tidak bertanggung jawab.

Seorang pilot masuk ke dalam jet tempur Su-27 Rusia, sebelum latihan pertunjukan aerobatik. (LIU JIN/AFP/Getty Images)

“Kami mengharapkan mereka untuk berperilaku dalam standar internasional yang ditetapkan untuk memastikan keamanan dan mencegah insiden, termasuk Perjanjian 1972 untuk Pencegahan Insiden On dan Over the High Seas (INCSEA). Tindakan tidak aman meningkatkan risiko salah perhitungan dan potensi tabrakan di udara,” kata Angkatan Laut AS.

Pejabat Rusia belum mengeluarkan pernyataan tentang intersepsi tersebut. Su-27 Rusia adalah pesawat tempur yang dirancang oleh Sukhoi. Jet tempur itu dianggap sebagai penantang langsung bagi pesawat tempur AS, F-14 dan F-15. (JACK PHILLIPS/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Presiden Filipina Duterte Ancam Gerilyawan Komunis

0

Epochtimes.id- Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memerintahkan polisi dan tentara untuk menangkap gerilyawan komunis yang menduduki tanah secara ilegal. Duterte juga memerintahkan bagi mereka yang melawan akan ditembak dan ditindak dengan keras.

Duterte menyampaikan pernyataannya pada 28 Oktober 2018 saat berpidato merayakan ulang tahun temannya dan mantan Menteri Luar Negeri Alan Peter Cayetano.

Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas pembunuhan sembilan petani di Bacolod, Filipina pada 20 Oktober 2018. Bahkan gerilyawan komunis ini menduduki bagian dari perkebunan tebu milik pribadi.

Menurut Kepolisian Nasional Filipina (PNP), sembilan petani yang tewas adalah anggota Federasi Nasional Pekerja Gula (NFSW).

NFSW adalah organisasi petani yang didirikan pada tahun 1971.

NFSW memperkenalkan program pertanian untuk budidaya lahan tidur (juga dikenal sebagai “bungkalan”) pada 1980-an; ini telah menjadi sumber konflik utama antara pemilik tanah dan buruh.

Apa yang Terjadi pada 20 Oktober

Pada 20 Oktober, sebanyak 14 petani tiba di sebuah perkebunan tebu, Hacienda Nene, Purok Pine Tree, di pinggiran Kota Sagay.

Pertanian ini berada di provinsi Negros Occidental, yang dikenal sebagai ibukota tebu Filipina.

Para petani menanam kacang dan tanaman lainnya dan beristirahat di dalam tenda-tenda yang diimprovisasi.

Menurut Standar Manila, sekitar pukul 9:30 malam, sekelompok pria bersenjata menembaki para korban, menewaskan sembilan orang.

Pada sebuah pernyataan 22 Oktober 2018, kepolisian Filipina mengatakan mereka yakin Partai Komunis Filipina (CPP) dan Tentara Rakyat Baru (NPA) berada di balik serangan itu.

Polisi Filipina menyebut bungkalan sebagai bagian dari “grand design untuk menduduki properti swasta dan pemerintah menggunakan basis massa merekauntuk menciptakan insiden yang tidak diinginkan kemudian menyalahkan pemerintah.”

NPA, yang merupakan bagian dari Partai Komunis Filipina, berusaha untuk menggulingkan pemerintah Filipina dan mengusir pengaruh AS dari Filipina.

Rekrutmen yang Menipu

Kantor Polisi Negros Occidental Provincial (cabang regional PNP) mengeluarkan pernyataan tentang insiden itu pada 29 Oktober dengan kesaksian dari Nove Bantigue, yang mengatakan dia adalah keponakan salah satu korban penembakan, Rannel Bantigue. Dia mengatakan kepada polisi bahwa pamannya ditipu oleh NFSW.

“Paman saya direkrut oleh seorang Rene Manlangit, organisator NFSW tertentu, karena dia dijanjikan untuk memiliki sebidang tanah di Hacienda Nene.”

Dia mengatakan pamannya baru bergabung dengan kelompok itu dua hari sebelum penembakan.

“Ada kurang lebih 15 rekrutan baru dan paman saya ada di antara mereka dengan janji memiliki tanah. Ini saya pikir adalah alasan mengapa semuanya tertarik untuk bergabung dengan grup,” kata Rene.

Dia mengatakan selama insiden itu, Manlangit berada di daerah ketika pembunuhan itu terjadi.

Dalam posting Facebook pada 25 Oktober, polisi Negros Occidental mengatakan bahwa kelompok-kelompok tertentu menghalangi penyelidikan mereka dan menyebarkan berita palsu:

“Mereka melihat kolaborasi PNP dan AFP sebagai ancaman terhadap tujuan mereka, itulah sebabnya mereka menyebarkan berita palsu untuk menakut-nakuti publik. Mereka membalikkan meja untuk merusak pasukan gabungan dan bagi pemerintah untuk menyalahkan insiden penembakan di Sagay. ”

Tanggapan Duterte

Duterte telah mengumumkan pembaruan Agraria untuk provinsi Negros.

“Untuk saudara dan saudari saya yang dengan NPA, jika Anda ingin distribusi tanah, memperlambat dan menunggu karena kami akan mengklaim bahkan tanah milik swasta, tetapi kami akan melakukannya sesuai dengan hukum,” kata Duterte saat penyerahan sertifikat kepemilikan tanah pada 31 Oktober.

“Jangan menyita atau merebut atau menduduki tanah yang sudah dimiliki. Jangan lakukan itu, jangan mencuri lahan yang sudah memiliki penyewa,” tambah Duterte.

Duterte mengirim pesan kuat kepada komunis yang berniat menduduki tanah secara ilegal.

“Saya telah mengeluarkan perintah ke polisi dan ke Angkatan Bersenjata. … Jika Anda menolak dengan keras … maka perintah saya kepada tentara dan polisi saya hanya untuk menembak,” Duterte memperingatkan.

“Mulai sekarang tidak akan ada penyitaan properti orang lain . Jangan lakukan itu karena kamu menabur anarki. ”  (asr)

Sumber : The Epochtimes

 

Hingga Hari ke-8 Operasi SAR Lion Air PK-LQP, 164 Kantong Jenazah Dievakuasi

0

Epochtimes.id- Hari kedelapan operasi SAR, tim gabungan telah mengevakuasi 26 kantong jenazah ke Posko Terpadu di JITC 2 Pelabuhan Tanjung Priok. Jadi, total hasil pencarian hingga Senin (5/11/2018) pukul 20.00 WIB sebanyak 164 kantong jenazah.

Kantong-kantong jenazah ini kemudian diberi label oleh tim DVI, seluruh jenazah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati.

“Di lapangan, kami masih bersemangat, bersinergi, dengan seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasi SAR untuk menemukan saudara-saudara kita yang menjadi korban,” kata Kabasarnas Marsdya TNI M Syaugi melalui Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto saat konferensi pers.

Sebelumnya, Kabasarnas selaku SAR Coordinator (SC) menegaskan bahwa operasi SAR diperpanjang selama tiga hari. Perpanjangan tersebut setelah dilaksanakan evaluasi menyeluruh dan koordinasi dengan seluruh stakeholder serta melihat langsung situasi dan kondisi di lapangan.

“Kami kerahkan seluruh daya dan upaya kami dengan didukung peralatan yang canggih, sinergitas dan soliditas seluruh tim gabungan, serta doa dari seluruh masyarakat, operasi SAR dapat segera kami tuntaskan,” tegasnya.

Pelaksanaan operasi pencarian masih pada prioritas 1 untuk pencarian bawah laut yang terbagi dalam 2 sektor, yakni 1A dan 1B. Pada sektor 1A terdapat Kapal Baruna Jaya yang dilengkapi dengan peralatan Multi Beem Exho Sounder (MBES), Ping Locator, dan Remotly Operated Underwater Vehicle (ROV).

Sementara sektor 1B, mengerahkan Kapal Dunamos Pertamina yang dilengkapi dengan peralatan Side Scan Sonar, MBES, Ping Locator, dan Differential Global Positioning System (DGPS).

Di 2 sektor ini, pencarian dilakukan pada radius 250 meter dengan mengerahkan 151 penyelam gabungan dari Basarnas, Kopaska, Denjaka, Taifib, Brimob POSSI Semarang, Indonesia Diver Rescue Team, dan lainnya. Spot atau titik-titik penyelaman sebelumnya sudah pasti dan terlihat dari citra atau gambar ROV.

Selanjutnya, Basarnas membagi tim penyelam secara rinci dan detail mengingat operasi bawah air ini cukup beresiko.

Sedangkan Prioritas 2, pencarian dilaksanakan di permukaan dengan melibatkan puluhan kapal, masing-masing dari Basarnas, TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, KPLP, KSOP, Bea Cukai, Bakamla, BPPT, KKP, Pertamina ditambah dari Potensi SAR lainnya, termasuk nelayan.

Tidak hanya itu, tim yang berada di Posko Aju Tanjung Pakis juga melakukan penyapuan dan penyisiran di sepanjang perairan tersebut. (asr)

Tiongkok Berusaha Tingkatkan Pengaruh di Forum APEC Bersama Tuan Rumah Papua Nugini

0

SYDNEY — Para pekerja di ibukota Papua Nugini (PNG) mengerjakan sentuhan akhir pada pakerjaan jalan besar (boulevard) yang didanai Beijing untuk mengesankan para pemimpin dunia yang berkunjung di forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) bulan ini.

Para kritikus mengatakan enam lajur jalan yang dibiayai oleh Tiongkok tersebut, lengkap dengan jalan-jalan setapak yang lebar dan dihiasi lampu, adalah simbol dari permainan kekuasaan regional dimana negara-negara pendonor bersaing pengaruh dengan hadiah-hadiah yang memenangkan tepuk tangan antusias paling panjang.

Australia, mitra lama PNG dan sekutu dekat Washington, telah bergerak dengan lebih dari AU$120 juta (US$86,5 juta) ke dalam APEC, berusaha untuk mempertahankan kekuasaannya terhadap tetangganya tersebut.

Allan Bird, seorang anggota parlemen dan gubernur provinsi terbesar kedua PNG, mengatakan jalan besar (boulevard) di luar gedung parlemen di Port Moresby memiliki sedikit manfaat praktis.

“Apa pun yang telah dikeluarkan pemerintah Tiongkok untuk [boulevard] itu dapat lebih baik dihabiskan di tempat lain, membeli obat atau membangun sekolah,” kata Bird kepada Reuters.

Bird mengatakan bahwa hadiah semacam itu memberi tekanan pada mitra-mitra yang telah lama seperti Australia untuk menempatkan lebih sedikit larangan seputar dana yang telah disumbangkan dan menahan diri untuk mengkritik pengeluaran PNG, yang secara kontroversial termasuk pembelian 40 mobil sport mahal Maseratis dan tiga Bentley untuk APEC.

“Tidak ada transparansi seputar penggunaan keuangan publik tersebut,” kata Bird.

“Pemerintah dapat beralih ke pendonor-pendonor lain dan memberi tahu mereka untuk ‘mematuhi perintah atau yang lain, kami akan sangat senang untuk mengambil uang Tiongkok.’ Mereka menggunakannya sebagai kekuatan mempengaruhi.”

Pemerintah PNG tidak menanggapi pertanyaan-pertanyaan tentang pendanaan untuk proyek boulevard atau aspek-aspek lainnya tentang APEC tersebut.

Sumber-sumber diplomatik mengatakan kepada Reuters bahwa hampir semua pemimpin yang menghadiri acara tersebut akan melakukan perjalanan dengan kendaraan lapis baja khusus, sehingga tidak jelas apa yang akan digunakan oleh mobil-mobil sport tersebut.

BANTUAN DAN UTANG

Jika wilayah tersebut, yang paling penting dalam pertempuran Pasifik dalam Perang Dunia II, adalah harta yang strategis, PNG adalah salah satu permatanya.

Ia mengendalikan petak-petak besar lautan, kaya akan sumber daya mineral, dan dekat dengan pangkalan militer AS di Guam dan Australia.

Dahulu dikelola oleh Canberra, PNG dalam beberapa tahun terakhir semakin beralih ke Tiongkok untuk dibiayai karena Beijing menjadi pemain yang lebih besar di kawasan tersebut. PNG memiliki utang terbesar pada Tiongkok di Pasifik Selatan, hampir $590 juta, mewakili sekitar seperempat dari total utang luar negerinya.

Ketika para pemimpin dunia tiba di Port Moresby untuk APEC, kontribusi-kontribusi para donor akan tampak nyata.

Australia akan menyediakan personel keamanan, kapal-kapal patroli angkatan laut, dan kapal pengangkut helikopter; dan kota ini akan memiliki sistem pembuangan limbah yang telah ditingkatkan, milik pemerintah Jepang. Beijing telah mendekor ulang pusat konvensi pameran dan telah memberi hadiah mobil kereta, bus mini, dan mobil pemadam kebakaran.

Tiongkok juga telah membangun kembali jalan raya utama kota, yang menurut lembaga penelitian Institute of National Affairs yang bermarkas di Moresby, tidak benar-benar membutuhkan peningkatan. Direktur eksekutif lembaga tersebut, Paul Barker, mengatakan jalan-jalan yang dilapisi kembali dan boulevard baru tersebut memiliki sedikit manfaat publik.

“Sulit membayangkan boulevard akan memiliki kegunaan selain pawai atau pertunjukan besar dari waktu ke waktu,” katanya.

“Ini bukan benar-benar jalan untuk pergi dari dan ke mana saja.”

Meskipun biaya pasti dari masing-masing proyek tersebut tidak jelas, analisis Reuters terhadap pengumuman pemerintah PNG menunjukkan total tagihan Tiongkok akan menjadi beberapa puluh juta dolar.

Pada 1 November, Australia mengumumkan akan membantu mendanai pangkalan angkatan laut PNG yang Tiongkok telah menyatakan minatnya dalam pendanaan.

“Selama setahun terakhir, kita telah melihat Australia dan Selandia Baru secara agresif memperluas fokus mereka di Pasifik, dimana merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan kita,” kata seorang pejabat senior AS, yang berbicara dengan syarat anonim.

Pengaruh Tiongkok yang semakin meningkat telah diamati dengan kewaspadaan oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

Sebuah laporan kongres pada bulan Juni menyimpulkan bahwa tujuan Beijing di Pasifik Selatan termasuk membatasi ruang internasional Taiwan dan mendapatkan akses pada bahan baku dan sumber-sumber daya alam demi manfaat-manfaatnya.

Pada bulan Juli, laporan pertahanan pemerintah Selandia Baru memperingatkan bahwa pengaruh yang meningkat dari Komunis Tiongkok dapat merusak stabilitas di wilayah tersebut. (ran)

Rekomendasi video:

Di Balik Gelontoran Dana Tiongkok untuk Afrika, Ekonomi ataukah Politis

https://www.youtube.com/watch?v=abxt-0TXluE&t=7s

Warga Negara Tiongkok Pencuri Teknologi Kapal Selam AS Menghadapi Tuntutan-tuntutan Baru

0

Sehari setelah Departemen Kehakiman AS mengumumkan sebuah inisiatif baru untuk lebih agresif mengejar kasus-kasus spionase Tiongkok, mengumumkan bahwa jaksa mengajukan tuntutan-tuntutan baru di dalam kasus sebelumnya yang telah diumumkan tentang warga negara Tiongkok yang berusaha secara ilegal untuk mengirim teknologi militer AS ke Tiongkok.

Dalam siaran pers 2 November, Departemen Kehakiman (DOJ) mengumumkan bahwa tuntutan tambahan tentang penyelundupan, pencucian uang, dan membuat pernyataan-pernyataan palsu kepada pejabat-pejabat pemerintah yang diajukan berlawanan dengan Qin Shuren, penduduk tetap AS yang tinggal di Wellesley, Massachusetts. Pada bulan Juni, Qin ditangkap karena diduga telah bersekongkol untuk mengekspor perangkat-perangkat perang anti kapal selam AS ke lembaga penelitian militer Tiongkok, di antara tuduhan lain, menurut DOJ.

Dari tahun 2015-2016, Qin telah mengekspor setidaknya 60 hydrophone, perangkat yang dapat digunakan untuk memantau suara di bawah air, untuk Universitas Politeknik Northwestern (NWPU), sebuah lembaga penelitian militer yang terletak di kota Tiongkok barat laut Xi’an, yang berafiliasi dengan Rakyat Tentara Pembebasan, menurut rilis DOJ.

Qin, 41 tahun, telah mentransfer lebih dari $100.000 ke rekening bank AS dari akun Tiongkok untuk memfasilitasi skema ekspornya, menurut dokumen-dokumen pengadilan.

Karena risiko-risiko keamanan nasional, Departemen Perdagangan AS mengharuskan perusahaan mendapatkan lisensi ekspor untuk mengirim barang-barang AS ke NWPU, yang bekerja dengan militer Tiongkok untuk memajukan kemampuan militer. Jaksa mengatakan bahwa Qin telah mengekspor perangkat-perangkat tersebut ke Tiongkok tanpa memperoleh Lisensi, dan dengan sengaja menyembunyikan dari para pemasok hydrophone AS tentang NWPU adalah penerimanya.

Dia awalnya didakwa dengan tuduhan melakukan persekongkolan untuk melakukan pelanggaran ekspor, penipuan visa, dan konspirasi untuk menipu Amerika Serikat. Secara total, dia menghadapi hingga 70 tahun penjara, selain lebih dari $2 juta dalam denda, menurut siaran pers DOJ .

Upaya-upaya untuk mencuri teknologi militer AS untuk kepentingan rezim Tiongkok seperti ini tidak jarang.

Tahun ini, DOJ telah mengumumkan dua kasus lain tetang penyelundupan teknologi AS.

Pada bulan Juli, seorang warga Tiongkok mengaku bersalah secara ilegal telah mengekspor peralatan ke Tiongkok terkait dengan “radar canggih, pemancar yang digunakan untuk sinyal gangguan (jammer) komunikasi tingkat militer, amplifier kebisingan rendah, dan radar komunikasi ruang angkasa Ka-band.” Dia mampu mengakses teknologi tersebut melalui perannya dalam menyediakan layanan-layanan akuntansi untuk perusahaan-perusahaan kedirgantaraan, termasuk kontraktor-kontaktor pertahanan AS, menurut DOJ.

Pada bulan Januari, dua warga negara AS yang telah dinaturalisasi dan satu Kanada didakwa dengan licik telah mengekspor chip-chip komputer yang digunakan dalam peperangan elektronik dan sistem radar. Para tersangka tersebut adalah warga negara Taiwan dan Vietnam. Ketiganya berpose sebagai pelanggan-pelanggan domestik yang ingin membeli chip dari perusahaan AS, sebelum mengekspornya ke perusahaan Tiongkok bernama Chengdu GaStone Technology Co.

Di waktu yang lain, akademisi Tiongkok adalah pelaku kejahatan tersebut. Pada tahun 2015, dua insinyur yang pertama kali bertemu ketika sedang mempelajari thin film bulk acoustic resonator tipis (FBAR-TFBAR) di sebuah universitas di California Selatan telah didakwa melakukan spionase ekonomi.

Mereka kemudian bekerja pada perusahaan-perusahaan teknologi AS yang mengkhususkan diri dalam FBAR, dan bersekongkol untuk mencuri kode sumber perusahaan tersebut dan teknologi-teknologi penting lainnya serta aplikasi-aplikasi untuk komunikasi militer dan pertahanan nasional. Mereka berencana untuk berbagi rahasia dagang tersebut dengan Universitas Tianjin di Tiongkok, sebelum membuka usaha patungan dengan universitas tersebut untuk memproduksi peralatan FBAR secara massal untuk klien-klien komersial dan militer Tiongkok, menurut DOJ.

Pola pencurian kekayaan intelektual Tiongkok dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut telah mendorong Amerika Serikat untuk memperpendek masa berlaku visa yang dikeluarkan untuk mahasiswa pascasarjana Tiongkok yang belajar di bidang tertentu, seperti robotika, penerbangan, dan manufaktur berteknologi tinggi.

Rejim Tiongkok melihat perkembangan di bidang-bidang itu sebagai tujuan-tujuan prioritas tinggi untuk sektor manufakturnya, yang digariskan dalam rencana ekonomi 10 tahunannya, Made in China 2025. (ran)

Rekomendasi video:

Misi Rahasia Penyelundupan Senjata Tiongkok di Afrika

https://www.youtube.com/watch?v=FlRR9JlP-sc

Seorang Wanita Gagal Selundupkan Puluhan Senjata Api di Perbatasan Amerika Kanada

0

EpochTimesId – Seorang wanita Kanada ditangkap di perbatasan Kanada-Amerika Serikat ketika mencoba menyelundupkan puluhan senjata api. Aksi wanita itu berhasil digagalkan, setelah petugas perbatasan berhasil menemukan 25 pucuk senjata api yang disembunyikan di tangki bensin kendaraannya.

Tersangka berusia 50 tahun yang tidak disebutkan namanya mengendarai SUV Nissan putih. Dia dihentikan petugas ketika mencoba memasuki Kanada dari Amerika Serikat, via Jembatan Perdamaian di Fort Erie, menurut CTV News.

Petugas AS dan Badan Layanan Perbatasan Kanada (CBSA) menderek kendaraan itu ke sebuah garasi di Fort Erie, di mana mekanik diminta untuk membantu dalam upaya pemeriksaan dan penggeledahan.

Pemilik toko reparasi bodi kendaraan, Bill Marr mengatakan kepada wartawan CTV bahwa agen tidak mengungkapkan apakah mereka menduga barang-barang selundupan yang mereka prediksi akan ditemukan adalah senjata api.

“Kami mengambil modul bahan bakar pada awalnya dan Anda dapat melihat bahwa barang selundupan, senapan, ada di sana. Dan pada saat itu, mereka meminta kami untuk membuka tangki dan ketika kami menarik bagian atas tangki, Anda dapat melihat semua senjata di dasar tangki bensin,” kata Marr kepada CTV.

“Itu agak mengejutkan dan cukup mengesankan bahwa mereka dapat menemukan senjata-senjata itu di sana melalui peralatan X-ray, dan sangat bagus bahwa mereka membawanya ‘keluar dari jalanan’,” kata Marr.

Dia mengaku menyaksikan para petugas mendokumentasikan penemuan itu karena total 25 senapan telah dikeluarkan dari tangki bensin.

“Itu bukanlah hari yang mudah bagi bengkel kami,” kata Marr.

Polisi Toronto mengatakan pengungkapan itu adalah bagian dari operasi penyelidikan kasus terkait senjata api yang sedang berlangsung di kota itu. Akan tetapi, mereka menolak untuk menjelaskan rincian lain apapun dari kasus terkait yang lebih besar tersebut.

“Ini adalah penyelidikan yang sedang berlangsung dan kami tidak akan dapat memberikan komentar apa pun sampai (penyelidikan) selesai,” seorang perwakilan dari Dinas Kepolisian Toronto mengatakan kepada CTV News Toronto.

Sekitar setengah dari senjata ilegal yang disita di Kanada berasal dari Amerika Serikat, menurut Toronto Sun.

Upaya menyelundupkan senjata api ke Kanada diduga berlangsung setiap hari dengan berbagai cara, menurut spesialis kejahatan James Dubro, yang dikutip oleh CTV.

“Permintaan di Kanada dengan jumlah pasokan di Amerika Serikat membuatnya sangat, sangat menggoda bagi orang-orang berkali-kali sehari untuk mencoba mendapatkannya dengan mobil, dengan perahu, dengan pesawat, melalui pos,” kata Dubro.

Jalan raya antar-negara I-95, yang membentang dari negara-negara bagian selatan di sepanjang pesisir timur, secara informal dikenal sebagai “Pipa Besi”. Sebab, kepadatan frekuensinya sebagai rute penyelundupan senjata ke Kanada, di mana undang-undang senjata api kini lebih ketat.

Dalam upaya memerangi proliferasi senjata api ilegal, Mayors Against Illegal Guns, kelompok bipartisan dengan anggota lebih dari 1.000 walikota dan mantan walikota dari hampir setiap negara bagian, menghasilkan laporan pada 2010 berjudul ‘Trace the Guns’.

Laporan mereka menyimpulkan bahwa pada tahun 2009, sebanyak 10 negara bagian, Arizona, California, Georgia, Florida, Indiana, North Carolina, Ohio, Pennsylvania, Texas, dan Virginia, memasok hampir separuh senjata antar-orang yang diperdagangkan yang ditemukan di TKP.

“Sebagai walikota, kami berkewajiban untuk melakukan segala upaya untuk melindungi warga kami, terutama anak-anak kami, dari bahaya, dan tidak ada ancaman yang lebih besar terhadap keselamatan publik daripada ancaman senjata ilegal,” kata koalisi di situs webnya.

Tersangka wanita, yang dilaporkan berasal dari Toronto, kini menghadapi beberapa dakwaan terkait senjata api. (TOM OZIMEK/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Setelah Dilanda Banjir dan Longsor, Kota Padang Tetapkan Status Tanggap Darurat

0

Epochtimes.id- Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, menetapkan Status Tanggap Darurat bencana Banjir dan Tanah Longsor selama 7 hari dimulai dari tanggal 3 November – 9 November 2018.

“Kondisi mutakhir, Banjir telah surut dan jalan yang terdampak longsor sudah bisa dilalui kendaraan,” demikian keterangan yang dikutip dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya.

Waktu kejadian bencana ini terjadi pada Jum’at (2/11/2018) pukul 13:00 WIB. Bencana terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya DAS Sungai Beringin yang mengalir ke Sungai Batang Arau serta Sungai Banda Bakali yang berada di Kota Padang.

Dampak bencana dan longsor ini menyebabkan dua orang meminggal karena hanyut terbawa arus sungai. Bencana ini menyebabkan 756 kepala keluarga terdampak .

Kerugian materil menyebakan  1.400 unit rumah terendam , 3 unit rumah hanyut, 1 unit jembatan hanyut, 1 unit jembatan gantung putus dan jalan di Kelurahan Padang Besi – Kel. Beringin longsor menutupi sebagian badan jalan.

Sebagai langkah penangangan, BPBD Kota Padang beserta insan kebencanaan telah di lokasi kejadian guna melakukan monitoring dan evakuasi kepada masyarakat terdampak .

Saat ini telah dilakukan pembersihan material lumpur sebagian rumah penduduk dan Fasilitas Umum. Langkah lainnya digelar penyaluran bantuan makanan dan logistik oleh BPBD Kota Padang, Dinsos, Aparat Kecamatan serta Kelurahan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tim BNPB telah tiba di Kota Padang serta melakukan koordinasi dengan BPBD Kota Padang.

Tim BNPB meninjau lokasi kejadian dengan didampingi oleh BPBD Kota Padang ke wilayah terdampak di Kelurahan Baringin, Kec. Lubuk Kilangan dimana terdapat 29 KK terisolir akibat rusaknya jembatan tersebut.

Tim BNPB meninjau lokasi terdampak banjir di Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara dimana terdapat beberapa rumah rusak dan terendam lumpur. (asr)

Alibaba Pangkas Proyeksi Penjualan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

0

Alibaba Group Holding Ltd dari Tiongkok menurunkan proyeksi penjualan setahun penuh pada 2 November karena kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari perselisihan perdagangan AS-Tiongkok, dimana perusahaan tersebut mempertimbangkan akan menurunkan pendapatan menjelang musim penjualan paling tinggi.

Perusahaan publik yang memiliki nilai keuangan paling besar di Asia tersebut mengatakan akan memangkas proyeksi pendapatan setahun penuh menjadi antara 375 miliar dan 385 miliar yuan ($54,4-55,6 miliar), penurunan 4-6 persen, ketika pertumbuhan penjualan dalam bisnis perdagangan intinya untuk kuartal September melambat ke tingkat terendah sejak 2016.

Dalam percakapan telepon dengan para analis pada hari Jumat, para eksekutif mengatakan pembelian-pembelian sangat mahal dapat terkena dampak oleh ketidakpastian ekonomi dan bahwa mereka akan menunda upaya untuk menghasilkan lebih banyak uang pada beberapa aspek dari pasarnya dalam upaya untuk mempertahankan bisnis di platformnya.

“Mengingat kondisi makro-ekonomi yang mudah berubah saat ini, kami baru-baru ini memutuskan untuk tidak memonetisasi, dalam waktu dekat, peningkatan persediaan yang dihasilkan dari pertumbuhan para pengguna dan keterlibatan di pasar ritel Tiongkok kami,” kata Alibaba dalam sebuah pernyataan.

Saham perusahaan yang terdaftar di AS tersebut naik tipis 0,4 persen menjadi $151,81 pada waktu 13:46 GMT, namun turun lebih dari 12 persen tahun ini di tengah penjualan yang lebih luas dari saham teknologi Tiongkok yang juga mempengaruhi Baidu Inc dan Tencent Holdings Ltd.

Keputusan untuk mendapatkan pemasukan lebih sedikit dari platformnya datang menjelang Hari Lajang (Singles’ Day) acara penjualan besar tahunan Alibaba, yang memuncak pada 11 November dan tahun lalu menjaring lebih dari $25 miliar penjualan.

Alibaba bersaing dengan sengit untuk para pelanggan dan para pedagang selama acara tersebut, dan secara historis mencatat biaya pemasaran yang jauh lebih tinggi di sekitar acara tersebut, yang juga memakan penjualan dari kuartal pertama dan ketiga.

Menjelang acara tersebut, pertumbuhan penjualan di pasar ritel Tiongkok perusahaan pada kuartal ketiga melambat menjadi 37 persen, tingkat pertumbuhan terlemahnya di hari ke sebelas.

Perusahaan telah banyak berinvestasi dalam ritel offline dan e-commerce pedesaan dalam upaya untuk memenangkan pelanggan-pelanggan baru karena pasar perkotaan Tiongkok menunjukkan tanda-tanda kejenuhan.

Kira-kira 75 persen dari pengguna baru Alibaba pada kuartal terakhir berasal dari daerah-daerah yang belum dikembangkan, kata Chief Financial Officer Maggie Wu.

Para analis mengatakan dampak ketegangan perdagangan dan regulasi yang lebih ketat di Tiongkok, termasuk aturan baru tentang iklan dan keuangan online, akan terus membebani harga saham perusahaan tersebut untuk beberapa waktu.

Pada sebuah acara baru-baru ini, Ketua Jack Ma memperkirakan perang perdagangan dapat berlangsung 20 tahun, dan mengatakan perusahaan akan menyesuaikan rencana, termasuk membuang inisiatif untuk menciptakan satu juta pekerjaan di Amerika Serikat dengan membawa produsen AS ke platform tersebut.

Saham perusahaan juga melemah baru-baru ini di tengah berita bahwa Jack Ma, 54 tahun, akan pensiun tahun depan pada 10 September, menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada CEO saat ini, Daniel Zhang.

Ma, yang mendirikan Alibaba pada tahun 1999, telah menjadi salah satu orang terkaya di Tiongkok, dengan kekayaan bersih $36,6 miliar, menurut Forbes.

TUNTUTAN-TUNTUTAN POLITIK

Pensiun awal Ma tidak terduga bagi seorang wiraswasta di tingkat pencapaiannya di Tiongkok.

Pengunduran diri Ma terjadi pada saat Beijing sedang mencoba untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan swasta. Pada bulan Juni, Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengamanatkan bahwa semua perusahaan yang terdaftar di negara tersebut harus membentuk organisasi Partai untuk karyawan-karyawannya.

Organisasi-organisasi ini sering kali dibentuk di tempat kerja untuk memantau para karyawan dan memastikan keputusan-keputusan di tempat kerja mengikuti garis Partai.

Karena banyak perusahaan terbesar Tiongkok telah memperluas portofolionya melalui investasi-investasi berisiko di luar negeri, PKT sedang menindak tegas arus keluar modal tersebut. Di bulan Desember 2017, Partai telah memerintahkan agar semua bisnis melaporkan investasi-investasi asing mereka kepada otoritas pusat.

Sementara itu, banyak pengusaha kaya di belakang konglomerat terbesar Tiongkok telah jatuh di babat rezim Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir.

Ye Jianming, mantan ketua CEFC China Energy, perusahaan energi swasta terbesar di Tiongkok, ditangkap pada bulan Mei dan juga sedang diselidiki karena kejahatan-kejahatan ekonomi. Aset-aset perusahaannya dibekukan untuk membayar kembali utangnya yang sangat besar.

Pengamat Tiongkok seperti Chen Pokong percaya bahwa Ma mungkin telah melihat nasibnya datang dan memilih untuk mengundurkan diri lebih awal untuk menghindarinya.

Sarjana Tiongkok Chen Xiaonong mengatakan kepada NTD yang berbasis di New York bahwa banyak pengusaha di Tiongkok mampu menjadi sukses melalui koneksi-koneksi politik dengan pejabat-pejabat Partai yang berkuasa. Namun jika rezim mulai menyelidiki para pejabat korup tersebut, para pengusaha yang terhubung dengan mereka juga akan dijerat. (ran)

($1 = 6,8925 yuan renminbi Tiongkok)

Rekomendasi video:

Kuatnya Intervensi Tiongkok pada Dunia Bisnis, Membuat Jack Ma Ingin Pensiun

https://www.youtube.com/watch?v=gl4ZBazsxU8