oleh Zhang Dun
Epochtimes.id- Setelah Xi Jinping kembali dikukuhkan sebagai kepala negara Tiongkok melalui Kongres Nasional ke 19. Media resmi baru-baru ini mempublikasikan sebuah artikel panjang yang isinya memicu spekulasi masyarakat. Tulisan tersebut mungkin berkaitan dengan rencana persiapan Xi Jinping untuk mengekstensi jabatan pada pemilihan mendatang.
Dalam artikel panjang yang diberi judul ‘Profil Tokoh’, penulis menggunakan istilah-istilah seperti ‘juru mudi’, ‘arsitek utama’ dan sebagainya untuk melukiskan kemampuan seorang Xi Jinping.
Di antaranya terdapat sebuah kalimat untuk menilai prestasi kerja Xi selama 5 tahun lalu dengan tulisan berikut : Beliau berhasil memecahkan banyak masalah jangka panjang yang harus dipecahkan namun tidak terpecahkan, juga telah mewujudkan banyak hal yang di masa lalu ingin diwujudkan namun belum terwujud …
Termasuk kampanye memerangi korupsi. Menangkap para koruptor kelas ‘harimau’ seperti Zhou Yongkang, Bo Xilai, Guo Boxiong, Xu Caihou, Sun Zhengcai, Lin Jihua dan lainnya.
Sebelumnya, banyak warga Tiongkok yang tidak percaya apakah pemerintah akan berhasil meminta pertanggungjawaban hukum atas kasus-kasus kejahatan yang dibuat oleh para pemimpin atas setingkat Komite Tetap Politbiro PKT ?
Selain itu, artikel memuji terjadinya ‘Pertemuan Xi – Ma’ kedua pemimpin antar selat pada tahun 2014, dan membuat tuntutan atas Arbitrase Laut Tiongkok Selatan yang dikeluarkan Mahkamah Internasional Den Haag tahun 2016 tidak terlaksana.
Artikel juga menyebut bahwa Inti kepemimpinan Xi Jinping telah ditetapkan dan dipastikan karena sudah teruji melalui perjuangan besar selama 5 tahun.
Dunia luar menangkap sinyal dalam tulisan artikel yang menyinggung soal gagasan ‘2 Langkah’ yang dikemukakan Xi Jinping.
Langkah pertama yaitu mewujudkan modernisasi Tiongkok selambat-lambatnya pada tahun 2035. Kemudian artikel menulis — Xi Jinping akan memimpin Tiongkok untuk mempercepat perwujudannya.
Media Hongkong ‘Mingpao’ menyebutkan bahwa kalimat Xi Jinping akan memimpin Tiongkok untuk mempercepat perwujudannya ini mungkin yang memicu dugaan masyarakat tentang Xi Jinping bermaksud memperpanjang masa jabatan.
Sebenarnya isu mengekstensi jabatan sudah banyak dibahas dalam laporan-laporan terdahulu.
Laporan ‘Wall Street Journal’ menyebutkan, seorang petugas yang menjadi anggota panitia kerja persiapan Kongres Nasional yang hadir di acara pembukaan kongres pada 18 Oktober mengungkapkan bahwa isu memperpanjang jabatan Xi Jinping akan dibahas dalam sidang di Kongres Nasional ke 19.
Dalam Sidang Paripurna Pertama Kongres Nasional ke 19 yang dilangsungkan pada 25 Oktober terlihat 7 orang anggota Komite Tetap Politbiro yang rata-rata berusia 50-an muncul bersama dalam acara jumpa pers. Sedangkan 2 orang kandidat paling populer yakni Hu Chunhua dan Chen Miner yang berusia 60-an justru tidak masuk daftar.
Jika dilihat dari praktek-praktek Kongres Nasional sebelumnya, Seorang pejabat tertinggi negara setelah mengakhiri masa jabatan pertamanya akan mengangkat ‘penerus’ menjadi anggota kabinet (menjadi anggota komite tetap) dengan tujuan memberikan kesempatan kepadanya untuk menunjukkan keterampilannya dalam memimpin.
Tetapi kali ini, Xi Jinping tidak melakukan hal ini. Oleh karena itu, media asing umumnya menduga bahwa ‘terobosan’ yang dilakukan Xi Jinping ini jangan-jangan adalah isyarat bahwa ia berniat terus menjabat.
Bisa jadi Xi Jinping kembali ditunjuk sebagai kepala negara Tiongkok, tetapi kedudukan itu ia peroleh setelah terjadi penyempurnaan konstitusi yang berkaitan dengan sistem pemilihan kepala negara, apakah itu mau dilakukan ala partai atau ala presidensial. Kita tunggu ! (Sinatra/asr)
Sumber : epochtimes.com