Dalam beberapa tahun terakhir, institusi pendidikan tinggi dan penyedia tes standar di A.S. dihadapkan pada masalah baru, tentang calon siswa Tiongkok daratan yang mencoba masuk ke perguruan tinggi dan universitas terkemuka dengan menyewa peserta gadungan (joki) untuk mengikuti ujian masuk atas nama mereka.
Pada tanggal 14 November, Xinyan Wang, seorang pelajar Tiongkok di Lehigh Carbon Community College di Pennsylvania, dinyatakan bersalah mengikuti ujian masuk enam kali untuk membantu orang lain masuk universitas Amerika, menggunakan paspor Tiongkok palsu dan visa dengan nama orang lain, menurut ke Reuters. Dia telah ditangkap atas tuduhan melakukan kecurangan.
Kasus Wang bukanlah satu-satunya kasus. Pada bulan Mei, Yue Wang, seorang mahasiswa Tiongkok di Hult International Business School di Cambridge, Massachusetts, ditangkap karena mengikuti ujian TOEFL, ujian kemahiran bahasa Inggris yang sering diminta oleh universitas Amerika untuk calon siswa internasional, untuk atas nama tiga siswa. Masing-masing kemudian menggunakan nilai ujian tersebut untuk mendaftar di Northeastern University, Pennsylvania State University, dan Arizona State University, masing-masing, menurut Departemen Kehakiman A.S.
Ketiga wanita tersebut masing-masing membayar US$7.000 kepada Yue Wang, setelah mereka mengikuti ujian TOEFL dan gagal mendapatkan nilai minimum untuk mendaftar di universitas tersebut. Keempat dari mereka telah ditangkap atas tuduhan persekongkolan untuk menipu A.S.
Pada bulan Mei 2015, 15 warga Tiongkok didakwa oleh Departemen Kehakiman AS karena telah menyediakan paspor palsu Tiongkok dengan berpura-pura mengambil SAT (ujian masuk perguruan tinggi), GRE (ujian masuk sekolah pascasarjana), dan ujian TOEFL, menurut Departemen Kehakiman AS . Mereka didakwa atas 35 tuduhan, termasuk organisasi konspirasi dan penipu yang menjalankan ujian-ujian A.S tersebut, termasuk Dewan Perguruan Tinggi dan Educational Testing Services (ETS). Pada Desember 2016, Han Tong, yang dianggap pemimpin kelompok tersebut, dijatuhi hukuman tiga tahun masa percobaan, dan diserahkan ke Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS, yang menangani deportasi, menurut The Pitt News, publikasi kampus University of Pittsburgh , dimana Han adalah alumnusnya.
Dengan ekonomi Tiongkok yang meningkat, banyak siswa Tiongkok memilih untuk belajar di luar negeri, percaya bahwa mereka akan lebih kompetitif di pasar kerja dengan gelar perguruan tinggi asing. Menurut data Dewan Negara Tiongkok, 544.500 siswa telah belajar di luar negeri pada tahun 2016, meningkat 144.900 dari tahun 2012. Data yang diungkapkan oleh Institute of International Education AS menunjukkan bahwa siswa Tiongkok merupakan kontingen terbesar siswa asing yang belajar di Amerika untuk sekolah tersebut. tahun 2016-2017, dengan 350.755 siswa dari total populasi mahasiswa asing 1.078 juta, sebesar 32,5 persen. India berada di posisi kedua dengan 186.267 siswa.
Sementara siswa Tiongkok masih dapat mengikuti ujian TOEFL di pusat tes di Tiongkok, mereka perlu melakukan perjalanan ke luar Tiongkok untuk mengikuti SAT, karena Dewan Perguruan Tinggi tersebut belum mengumumkan pusat uji tes di Tiongkok untuk empat ujian yang akan datang, Desember 2017, dan Maret, Mei, dan Juni 2018.
Di Tiongkok, membayar para joki tidak terbatas pada ujian pendidikan tinggi, seperti gaokao, versi SAB di Tiongkok. Peserta tes menyewa joki untuk ujian keperawatan dan tes pengemudi truk juga.
Pada bulan September, He, yang bekerja di biro kesehatan di Kabupaten Hengnan, Propinsi Hunan, membayar 2.200 yuan (sekitar US$331) kepada seorang joki untuk menjalani ujian keperawatan atas namanya, menurut portal berita Tiongkok Sina. Pada hari ujian, yang pada bulan Mei 2016, joki tersebut tertangkap beserta tiket masuk dan KTP. Baik He dan jokinya diberi hukuman enam bulan pengawasan dan denda 20.000 yuan (sekitar US$3.018).
Di Beijing, supir truk menipu selangkah lebih maju. Menurut sebuah artikel oleh surat kabar pemerintah Beijing Youth Daily pada bulan April, sekolah pengemudi truk lokal menawarkan joki 40 yuan (sekitar US$6) untuk mengikuti ujian tersebut. Ujian lisensi mencakup beberapa pilihan bagian dan bagian langsung dimana pengambil ujian harus mengganti roda truk. Karena sekolah tersebut telah berkolusi dengan otoritas kendaraan bermotor setempat, joki diberi lembar uji dengan jawaban yang benar sudah terisikan, dan hanya harus berpura-pura mengganti roda. Sekolah-sekolah tersebut berganti giliran menjual lisensi yang diperoleh kepada pembeli yang berminat dengan harga masing-masing 1.500-1.800 yuan (sekitar US$226 sampai US$271). (ran)