Serangan Udara Bersama Amerika Serikat-Afghanistan Targetkan Pabrik Opium Taliban

Oleh Chris Jasurek

Epochtimes.id- Angkatan Udara Amerika Serikat dan Afghanistan menyerang sekitar sepuluh fasilitas pemrosesan opium di Afghanistan Selatan, Minggu (19/11/2017).

Penyerangan tersebut merupakan hasil sebuah rencana dari Presiden Donald Trump untuk memangkas pendapatan taliban dari perdagangan narkotika.

“Operasi gabungan kami selama 24 jam terakhir adalah menunjukkan kehendak kita untuk mengalahkan teroris dan orang-orang yang mendukung mereka, terutama jaringan narkotika,” kata Jenderal John Nicholson, komandan Angkatan Udara AS Afghanistan dan Komando yang dipimpin NATO kepada wartawan.

“Kami menghancurkan laboratorium di mana mereka mengubah poppy opium menjadi heroin,” kata Nicholson.

“Kami menjangkau fasilitas penyimpanan tempat mereka untuk menyimpan produk akhir mereka, di mana mereka menyimpan uang, perintah dan kontrol mereka.”

Menurut Jenderal Nicholson, penyerangan akan terus berlanjut. Dia mengatakan kepada wartawan di Pentagon bahwa ada 400-500 pabrik pengolahan opium di Afghanistan.

“Operasi ini akan terus berlanjut dalam beberapa hari mendatang. Kami tidak akan menyerah.”

Afghanistan adalah penghasil opium terbesar di dunia, menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC).

Menurut sebuah laporan oleh kantor tersebut, pada tahun 2007 silam Afghanistan memproduksi 93 persen opiat non-resep yang dijual di seluruh dunia.

Jenderal Nicholson mengatakan pada sebuah briefing Pentagon pada 2 Desember 2016, bahwa Amerika Serikat percaya bahwa perdagangan narkoba “menyediakan sekitar 60 persen dana Taliban.”