Home Blog Page 1968

Merkel Dukung Tarif Nol dari Trump – Beijing Bertambah Galau

Pada awal Perang Dagang RRT-AS, tampaknya masalah tarif mobil impor Eropa-Amerika Serikat juga mencapai titik balik. Sebelumnya, terkait dengan pembalasan tarif Uni Eropa, AS mengancam akan mengenakan pajak 20% untuk mobil impor Uni Eropa.

Menurut laporan media Jerman pada 5 Juli lalu, belakangan ini, Duta Besar AS untuk Jerman Richard Grenell mengusulkan ketika bertemu dengan para CEO industri otomotif Jerman dari: Harald Krüger – BMW, Dieter Zetsche – Daimler dan Herbert Diess – Volkswagen bahwa jika Uni Eropa menghapus total tarif impor mobil Amerika maka Presiden Trump akan menerapkan “tarif nol” untuk mobil impor Eropa.

Terhadap usulan Amerika Serikat, tiga top eksekutif industri mobil Jerman itu menyatakan bahwa jika dapat menghindari sebuah perang tarif maka mereka dapat mengeluarkan sebuah jaminan bahwa mereka akan mempertahankan tingkat investasi di Amerika Serikat. Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel juga secara terbuka menyatakan mendukung proposal ini.

Berita TV Jerman menunjukkan bahwa ini adalah “sinyal meredanya Perang Dagang” Eropa-AS. Meskipun keputusan terakhir berada ditangan Uni Eropa, akan tetapi pernyataan Merkel sebagai PM negara besar eksportir mobil seharusnya sangat berbobot.

Sudah jelas Beijing tidak senang dengan berita semacam ini. Faktanya, di saat setelah Perang Dagang RRT-AS resmi dimulai, badan ekonomi besar yang lain di dunia yakni Uni Eropa telah menjadi kecemasan yang tersembunyi bagi Beijing yang mengkhawatirkan Amerika Serikat akan bergabung dengan Eropa, hal ini akan membuat ekonomi Tiongkok sudah jatuh tertimpa tangga.

Menurut laporan terbaru dari Reuters Inggris, beberapa pejabat senior PKT seperti Wakil PM Liu He dan Menlu Wang Yi, setidaknya di tiga kali kesempatan mengusulkan kepada Uni Eropa untuk membentuk aliansi dengan Beijing.

PKT menyatakan akan membuka lebih banyak pasar kepada Uni Eropa sebagai imbalannya. Pada saat yang sama juga mengusulkan RRT-UE bersama-sama menggerakkan aksi Anti-AS dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan pada pertengahan Juli mengeluarkan pernyataan bersama dalam KTT – RRT-UE untuk menentang kebijakan perdagangan pemerintahan Trump.

Namun, lima pejabat Uni Eropa mengatakan kepada Reuters bahwa UE telah menolak proposal PKT. Karena mereka menyatakan bahwa sebenarnya mereka setuju dengan tuduhan AS terhadap Beijing, PKT telah mendistorsi perilaku perdagangan sebagian industri yang mengakibatkan kelebihan kapasitas dan mencoba untuk mendominasi pasar global.

Sikap Uni Eropa sebenarnya telah ditunjukkan dalam dialog ekonomi dan perdagangan tingkat tinggi RRT-UE VII pada 25 Juni lalu. Pada saat itu Wakil Presiden Komisi Uni Eropa, Jyrki Tapani Katainen, berbicara pada konferensi pers bersama yang diselenggarakan yang menyebutkan tentang perbedaan perdagangan Uni Eropa-RRT, termasuk masuknya perusahaan dan produk Eropa ke pasar Tiongkok serta subsidi besar dan terlibatnya pemerintah RRT dalam perusahaan teknologi tinggi yang ikut merencanakan Program Made in China 2025.

Katainen menghimbau Beijing untuk melonggarkan pembatasan akses pasar dan memecahkan masalah kelebihan produksi baja. Namun, kata-kata Katainen ini sama sekali tidak terlihat di media daratan Tiongkok manapun, jelas sengaja diabaikan/disensor.

Sebaliknya yang terbaca di media daratan Tiongkok adalah RRT dan Eropa bersama-sama disudutkan oleh Amerika Serikat, itu sebabnya kedua belah pihak harus bergabung.

Perhitungan Beijing adalah: Melalui membuka pasar dan menyediakan order besar untuk memisahkan Eropa-AS, memikat Uni Eropa agar bersedia merespon bersama-sama PKT dalam menghadapi tekanan perdagangan AS untuk mengurangi tekanan luar biasa bagi Beijing.

Akan tetapi angan-angan Beijing ini jelas gagal, hal ini disebabkan oleh karena Beijing tidak mau mengakui bahwa perbedaan antara Eropa-AS dan perbedaan antara RRT-AS, sifatnya sama sekali beda.

Pergesekan perdagangan antara Eropa dan Amerika Serikat termasuk pergesekan normal di bawah sistem ekonomi pasar yang sama, kedua belah pihak dapat memecahkan masalah ini melalui komunikasi dan negosiasi di atas meja, misalnya seperti pajak mobil.

Selain itu, hubungan persekutuan antara Eropa-AS dalam aspek politik dan militer yang berlandaskan basis nilai bersama juga tidak akan semudah itu untuk sembarangan diubah. Upaya perpecahan yang dilakukan Beijing tidak diragukan lagi telah menilai secara berlebihan efek umpan yang dilemparkan olehnya.

Adapun perbedaan perdagangan antara RRT-AS dan RRT-Eropa itu merupakan kontradiksi struktural.

Sebuah artikel di Internet berjudul “Kegalauan Mendalam tentang Gesekan Perdagangan Beijing-AS” telah memberi jawaban: Sistem ekonomi AS adalah semacam sistem ekonomi bebas. Yang disebut dengan sistem ekonomi bebas adalah pemerintah itu bagai satpam yang berjaga malam, bertanggung jawab menjaga ketertiban, mengenai industri hendak memproduksi apakah, berapa banyak dan menggunakan jenis teknologi apakah, semuanya adalah urusan kaum kapitalis dan sistem keuangan, pemerintah sama sekali tidak ikut campur tangan.

Ekonomi Inggris dan Amerika Serikat telah tumbuh dengan menggunakan model ini selama beberapa ratus tahun terakhir. Model ekonomi pasar RRT adalah sistem ekonomi pasar yang dipimpin oleh pemerintah. Intelektual Amerika telah memberi lebel “Kapitalisme Negara” kepada system Republik Rakyat Tiongkok tersebut.

Setelah PKT yang bukan ekonomi pasar sejati bergabung dalam WTO, bukan hanya tidak menepati janji malah menggunakan celah aturan WTO untuk merusak tatanan ekonomi, mengekspor Kapitalisme Negara keseluruh dunia dan menggunakannya sebagai ekspansi ekonomi dan politik serta mengganggu masyarakat demokratis liberal.

Jika terus begini, PKT memerintah dunia bakal menjadi fakta yang tak terbantahkan. Justru menyadari akan bahaya inilah, setelah Trump menjabat barulah memberikan tekanan maksimum kepada Beijing,sedangkan Beijing yang tidak ingin membuat perubahan besar dalam struktur ekonominya juga terpaksa harus menanggung segala konsekuensi dari Perang Dagang.

Mungkin, kekhawatiran terbesar bagi Beijing bukan hanya apakah Uni Eropa akan bergabung dalam perang di masa depan, tetapi adalah AS-Eropa akan segera membangun sebuah komunitas ekonomi baru di masa akan datang, hal ini bukanlah kabar angin belaka.

Belum lama ini pada pertemuan KTT G7, Trump mengajukan Proposal Tarif Nol yakni nol hambatan, nol subsidi dan menolak proteksi perdagangan diantara ketujuh negara, tujuan terakhirnya adalah berharap bahwa ekonomi Barat dapat diintegrasikan.

Nol tarif, nol hambatan dan nol subsidi adalah fitur khas dari Zona Perdagangan Bebas, biasanya dianggap sebagai langkah pertama dalam mempromosikan integrasi ekonomi, selanjutnya diikuti oleh serikat pabean, pasar bersamadan aliansi ekonomi. Saat itu Merkel memberikan respon positif: “Kita akan menggunakannya sebagai titik start.”

Jika negara-negara Barat telah mencapai model integrasi ekonomi baru, maka pertikaian dalam aspek investasi perdagangan Amerika-Eropa akan hilang, hubungan antara kedua belah pihak juga akan lebih erat, WTO akan terpinggirkan. Sedangkan RRT dan negara-negara lain di Asia, Afrika dan Amerika Latin yang disingkirkan di luar gerbang, akan diberi pilihan untuk menyetujui aturan dan bergabung, atau bernegosiasi ulang dengan negara-negara lain serta membayar tarif tinggi.

Ekonomi Beijing yang sudah tak tertahankan lagi akan menghadapi situasi sulit seperti apakah tak perlu dibahas, suatu rezim yang tidak sesuai dengan nilai-nilai universal bisa bertahan berapa lama lagi juga sulit dikatakan. Boleh dikatakan bahwa Perang Dagang Trump ini sedang menjemput nyawa PKT. (LIN/WHS/asr)

Berperan Sebagai Akuntan, Warga Negara Tiongkok Mengaku Bersalah Mencuri Teknologi Militer AS

0

Warga negara Tiongkok yang tinggal di California baru-baru ini mengaku bersalah telah mencuri teknologi militer AS untuk kepentingan rezim Tiongkok.

Antara tahun 2013 dan 2015, Cathy Chen, yang nama Tionghoanya adalah Chen Si, telah mengirim “radar canggih, pengacau komunikasi kelas militer, penguat suara rendah, dan radar komunikasi ruang Ka-band (radar yang beroperasi dalam rentang frekuensi 20-40 GHz)” ke Tiongkok melalui Hong Kong, tanpa meminta persetujuan dari Departemen Perdagangan AS, menurut laporan tanggal 12 Juli oleh Orange County Weekly, surat kabar California, mengutip jaksa federal. Produk-produk dengan teknologi sensitif berada di bawah kontrol ekspor dan memerlukan izin khusus untuk mengirim ke luar negeri.

Chen, yang menggunakan beberapa nama alias sejak tiba di Amerika Serikat pada tahun 2007, dapat memperoleh teknologi tersebut melalui perannya dalam menyediakan layanan akuntansi untuk perusahaan-perusahaan pesawat terbang, termasuk kontraktor pertahanan AS.

Dia memalsukan dokumen imigrasi untuk dapat terus tinggal di negara tersebut. Pada 2012, ia menikah dengan seorang pria Tiongkok yang lulus dari sekolah pelatihan militer Partai Komunis di Tiongkok.

Ayah Chen juga memiliki hubungan dengan militer, menurut OC Weekly.

Setelah mendapatkan peralatan militer tersebut, Chen berkomplot dengan beberapa perusahaan yang berbasis di Shenzhen di Tiongkok selatan untuk menyembunyikan tujuan yang sebenarnya dan pengguna peralatan tersebut. Perusahaan-perusahaan itu termasuk Chen Archangel Systems Space, Century Electronic International Co., dan Star Aero Investment Ltd.

Agen-agen federal mendapatkan rekaman-rekaman yang menunjukkan bahwa Chen menggunakan telepon genggam sekali pakai untuk menghubungi kontak dari Tiongkok, yang memberi instruksi, ketika ditanya, bersikeras bahwa teknologi itu tidak akan meninggalkan Amerika Serikat.

Ia menerima lebih dari $200.000 dalam pembayaran untuk membuat pengiriman-pengiriman peralatan tersebut.

Chen menghadapi maksimal 50 tahun penjara dan denda hingga $1,75 juta. Hukumannya akan diumumkan pada 1 Oktober.

Sejumlah warga negara Tiongkok telah ditangkap oleh otoritas AS yang mencuri teknologi militer untuk mendukung upaya rezim Tiongkok dalam mengejar militer AS.

Pada September 2017, Yiheng Percival Zhang, seorang profesor Tiongkok yang mengajar teknik sistem biologi di Virginia Tech, dituduh telah berkomplot untuk menipu pemerintahan federal. Penelitiannya melibatkan Angkatan Darat AS, angkatan udara, dan Universitas Pertahanan Nasional.

Dua warga negara Tiongkok telah didakwa dengan spionase ekonomi dan pencurian rahasia dagang pada tahun 2015, setelah mereka berkomplot untuk mencuri source code atau kode sumber (bentuk asli dari program komputer sebelum diubah menjadi kode yang dapat dibaca mesin) dan teknologi militer penting lainnya dari majikan-majikan Amerika mereka, Avago Technologies di Colorado dan Skyworks Solutions di Massachusetts. (ran)

ErabaruNews

Pencemaran Minyak Membuat Semua Ikan di Waduk Tiongkok Mati

0

Sepasang suami istri di Tiongkok melihat seluruh stok ikan di peternakan ikan mereka hilang setelah volume tinggi dari limbah minyak yang bocor masuk ke dalam waduk setempat, mencemari air.

Pada 2015, Li Xiaoming (55 tahun), dan istrinya Liu Mingfeng (53 tahun), kembali ke kampung halaman mereka di Kotapraja Dingjunshan di Provinsi Shaanxi, Tiongkok barat laut, setelah 19 tahun bekerja di luar kota, menurut laporan 13 Juli oleh Huashang Daily, harian yang dikelola pemerintah setempat.

Pada Desember 2015, mereka membayar sewa tiga tahun sebesar 120.000 yuan (sekitar $17,955) untuk menggunakan sekitar 6,6 acre (2,67 hektar) waduk setempat. Mereka menghabiskan uang tambahan 40.000 yuan (sekitar $5.986) untuk membeli stok ikan yang ada di waduk tersebut. Pasangan ini menghabiskan tabungan mereka untuk berinvestasi dalam bisnis peternakan ikan ini.

Pada tanggal 17 Juli, setelah Li dan istrinya kembali ke tanah pertanian mereka, ia menemukan setumpuk ikan mati. Dia mengatakan dia mengira ikan itu mati karena kekurangan oksigen di dalam air, dan karena itu dia menyalakan pompa oksigen.

Beberapa hari kemudian, semua ikan telah mati, kerugiannya sekitar 40.000 kilogram (sekitar 40 ton) ikan dengan nilai pasar lebih dari 400.000 yuan ($59.864), menurut pasangan tersebut. Li kemudian menelepon polisi setempat.

Li menyadari ada lapisan tipis minyak di permukaan air waduk, dan ini telah menyebabkan kematian stok ikannya. Dia kemudian sampai pada kesimpulan bahwa hujan lebat beberapa hari sebelumnya telah meningkatkan tingkat air waduk, yang menyebabkan lumpur yang mengandung minyak di dekatnya ketarik masuk ke dalam air, memungkinkan minyak untuk masuk ke dalam air tersebut.

“Sangat sedikit orang yang pernah datang ke sini. Pada tahun 2016, ada pekerjaan konstruksi mengubah jalur utama di jalan raya nasional sekitar 108, dan beberapa limbah minyak ditinggalkan,” kata Liu.

Li menambahkan bahwa tidak ada perusahaan yang beroperasi dekat waduk, jadi tidak mungkin limbah itu berasal dari bisnis swasta.

Biro air lokal di Kabupaten Mian di Shaanxi mengambil sampel air dari waduk yang tercemar minyak tersebut ke perusahaan swasta untuk diuji. Laporan yang dihasilkan mengungkapkan bahwa air memiliki polutan minyak 28,6 miligram per liter, yang berarti 572 kali lebih tinggi dari standar nasional yang diizinkan kurang dari 0,05 miligram per liter.

Li mengatakan dia menghubungi perusahaan yang bertanggung jawab atas proyek konstruksi pada tahun 2016, tetapi perusahaan hanya setuju untuk membayarnya beberapa ratus ribu yuan (sekitar $3.000), tidak cukup untuk menutupi kerugiannya.

Perusahaan-perusahaan di Tiongkok dapat membuat biaya produksi mereka rendah karena mengabaikan lingkungan. Mereka dapat membuat produk tanpa memikirkan tentang pembuangan limbah yang tepat. Sementara itu, otoritas Tiongkok sering menutup mata terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi.

Pada Maret 2015, para petani di beberapa desa di Xinxiang di Provinsi Henan Tiongkok utara berbicara kepada media tentang pabrik-pabrik wig rambut lokal yang membuang air limbah yang tidak diolah. Akibatnya, sumber air dan tanah setempat mereka tercemar dan mereka tidak berani makan beras yang mereka tanam, menurut Dahe Daily yang dikelola negara. Ternyata pabrik-pabrik ini, beroperasi sejak tahun 2009, tidak pernah memperoleh persetujuan dari regulator lingkungan di pemerintah lokal. (ran)

ErabaruNews

Situs Web Tiongkok Jual Ijazah Palsu Universitas Besar Seluruh Dunia

0

Situs web Tiongkok daratan menjual ijazah-ijazah palsu dari berbagai perguruan tinggi untuk mendapatkan keuntungan.

Dinamakan “The Diploma Factory,” situs web tersebut mengklaim bahwa mereka dapat mereproduksi sertifikasi gelar dan ijazah kelulusan dari universitas-universitas besar di Tiongkok dan di seluruh dunia.

Menurut HK01, sebuah surat kabar di Hong Kong, situs web tersebut mengklaim bahwa mereka hanya menjual ijazah-ijazah tiruan sebagai “produk-produk menjadi berkualitas baru” dan bahwa mereka tidak “menipu, memaksa, atau merampok apapun dari klien mereka.” Namun, ketika seorang wartawan HK01 bertindak sebagai pembeli yang tertarik, pengelola situs web tersebut membual bahwa pembeli sebelumnya telah menggunakan sertifikasi yang dipalsukan untuk menipu majikan dan berhasil dipekerjakan.

Situs web ini memiliki rentang harga yang berbeda, dengan ijazah-ijazah yang tampak lebih realistis harganya lebih mahal. Satu biaya 4.800 yuan (sekitar $718) memiliki watermark imitasi dan serat yang terlihat di kertas, sementara yang lebih murah dengan harga 1.800 yuan (sekitar $269) hanya dicetak dengan printer ink-jet, kata pengelola situs web kepada wartawan HK01.

“Yang harganya 4800 yuan sebanding dengan yang asli,” katanya. “Jika pengerjaannya terlalu buruk, dan kertasnya terlihat sangat berbeda [dari ijazah asli], itu pasti akan menimbulkan kecurigaan.”

Bahkan, sertifikasi gelar palsu umum di Tiongkok, dan praktek tersebut sekarang menyebar ke luar negeri seiring dengan meningkatnya jumlah siswa Tiongkok yang belajar di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut laporan BBC News pada tahun 2015, sebuah situs web Tiongkok ditemukan menjual ijazah palsu dari puluhan universitas di Inggris, termasuk Universitas Kent dan Universitas Surrey, serta beberapa universitas Amerika.

Sebuah posting web tahun 2017 oleh sebuah perusahaan Tiongkok yang membantu orang-orang Tiongkok yang sedang belajar di luar negeri secara terang-terangan mengiklankan layanan seperti “membuat sertifikasi gelar Amerika palsu dan report card palsu (laporan kemajuan siswa (nilai) yang dikirim ke orang tua/wali),” membuat transkrip IELTS / TOEFL [ujian kemampuan bahasa Inggris] palsu,” dan “membuat surat-surat pendaftaran palsu.”

“Tidak ada saluran di Tiongkok untuk memverifikasi keaslian ijazah-ijazah dari [universitas] asing tersebut,” tulis dalam postingan itu. “Jadi, yang perlu Anda lakukan untuk masuk ke perusahaan-perusahaan swasta dan perusahaan asing, atau untuk memulai bisnis Anda sendiri [di Tiongkok], adalah memiliki ijazah.”

Ia juga menekankan manfaat kembali ke Tiongkok dengan gelar asing, dengan menyebutkan kesempatan kerja, tempat tinggal, dan pendidikan tinggi yang lebih menguntungkan.

Postingan tersebut juga mencatat bahwa gelar palsu dapat digunakan untuk membantu para profesional mengajukan permohonan untuk pendanaan penelitian ilmiah yang pemerintah pusat telah khusus alokasikan untuk mereka yang telah kembali ke Tiongkok setelah bekerja atau belajar di luar negeri. (ran)

ErabaruNews

Media Milik Suriah : Israel Tembakkan Rudal ke Pangkalan Dekat Aleppo

Oleh Jack Philips-The Epochtimes

Epochtimes.id- Media yang dikendalikan oleh pemerintah Suriah menyebut Israel menembakkan rudal pada posisi militer di dekat Aleppo, Suriah,.

“Musuh Israel pada Minggu malam melancarkan serangan rudal ke salah satu posisi militer Tentara Suriah di utara Bandara al-Nairab, menyebabkan kerusakan material saja,” kata kantor berita SANA, Senin, mengutip seorang pejabat militer.

SANA kemudian melanjutkan, “Sumber itu menambahkan bahwa agresi Israel tiba dalam sebagai rangka upaya putus asa yang berulang-ulang untuk mendukung kelompok-kelompok teroris di Daraa dan Quneitra yang runtuh di bawah serangan Tentara Arab Suriah, yang melanjutkan operasi militernya terhadap posisi teroris . ”

Observatorium Pengawasan Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan serangan udara Israel menewaskan sembilan orang, termasuk enam warga Suriah.

The war monitor mengatakan bahwa daerah yang diserang oleh Israel adalah titik
logistik yang digunakan oleh Pengawal Revolusi Iran di dekat bandara. Kewarganegaraan dari tiga orang lainnya yang tewas tidak diketahui.

Para pejabat Israel tidak berkomentar tentang laporan SANA.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan kepada saluran media Israel Ynet bahwa dia tidak memiliki laporna tentang dugaan insiden tersebut.

Namun, ia menekankan bahwa kebijakan Israel terhadap pasukan Iran di Suriah tidak berubah.

“Kami tidak akan mengizinkan kubu Iran di dalam wilayah Suriah. Kami tidak akan membiarkan mereka mengubah Suriah menjadi semacam garis depan melawan Negara Israel. Dan kami mengambil tindakan sesuai dengan kepentingan keamanan kami, ”kata Lieberman kepada Ynet.

Israel telah menyerang sasaran di Suriah yang diyakini sebagai tempat pasukan Iran. Iran mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad bersama dengan Hizbullah Libanon, dan keduanya telah mengerahkan pasukan di Suriah.

Pada Jumat, 13 Juli, Israel menembakkan rudal Patriot ke satu unit pesawat tak berawak yang datang dari wilayah udara Suriah.

“Rudal Patriot dari sistem pertahanan udara IDF (Pertahanan Israel) diluncurkan ke arah UAV Suriah yang terbang di atas zona demiliterisasi. UAV kemungkinan besar dijatuhkan, ” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilaporan Ynet.

Dan awal bulan ini, Israel dilaporkan menyerang pangkalan militer T-4 Suriah, dengan media pemerintah Suriah mengklaim bahwa pasukan Suriah menembak jatuh beberapa rudal.

Tapi The Jerusalem Post melaporkan bahwa empat hingga enam roket menghantam pangkalan udara T4 serta daerah di sekitar pangkalan itu. Pasukan oposisi Suriah mengatakan kepada sebuah kantor berita bahwa serangan udara di pangkalan itu menyebabkan sembilan orang tewas. (asr)

Tiongkok Bujuk dan Satukan Rakyat di Tengah Perang Perdagangan AS

0

Sejak perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok secara resmi dimulai pada 6 Juli setelah tarif diberlakukan, media pemerintah Tiongkok telah menjadi terlalu bersemangat untuk mempengaruhi opini publik.

Secara khusus, media negara telah menyalakan rasa nasionalis untuk membujuk rakyat mendukung Tiongkok “selama pertempuran ini berada di dalam nasib bangsa” yang seperti China Media Group, radio negara dan televisi, gambarkan.

Dalam serangkaian artikel yang diterbitkan oleh China Media Group sejak 10 Juli, penyiar mendesak warga untuk “menahan kerugian sementara dalam kehidupan sehari-hari mereka” untuk “mengatasi masalah bersama dengan negara,” mengacu pada setiap kenaikan harga atau kekurangan barang yang dapat timbul setelah tarif diberlakukan.

Dikatakan bahwa, karena “hanya dengan negara akan ada sebuah rumah,” para warga Tiongkok harus menanggung beban dari konsekuensi-konsekuaensi adanya perang perdagangan tersebut.

Meskipun Beijing telah memerintahkan media negara untuk mengecilkan kabar perang dagang dan menahan diri dari menghina Presiden AS Donald Trump, seperti dilaporkan oleh Reuters dan South China Morning Post, tanggapan resmi telah agresif dalam menegur Amerika Serikat dan menyangkal bahwa Tiongkok telah terlibat dalam praktik-praktik perdagangan yang tidak adil.

Pada 12 Juli, kementerian perdagangan Tiongkok mengeluarkan pernyataan yang secara tegas menolak bahwa mereka telah mencuri teknologi AS, sambil menuduh bahwa Amerika Serikat telah melanggar ketentuan kesepakatan timbal balik “guna melayani kebutuhan politik negara.”

Juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying mengikuti pada 13 Juli dengan upaya yang secara logis telah cacat dalam menyanggah bahwa Tiongkok telah melakukan pencurian properti intelektual, seperti yang diklaim Amerika Serikat dalam laporan pukulan berat oleh Kantor Perwakilan Perdagangan AS.

Hua mengatakan bahwa pada bulan Desember 2017, laporan oleh Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO), sebuah badan PBB, menyimpulkan bahwa Kantor Kekayaan Intelektual Negara Tiongkok telah menerima 1,3 juta aplikasi paten (pengajuan tentang hak paten tunggal untuk sebuah penemuan), menjadikannya jumlah tertinggi dunia. Dan pada Maret 2018, angka WIPO mengungkapkan bahwa Tiongkok telah mengajukan lebih banyak aplikasi paten internasional pada tahun 2017 daripada negara lain, selain Amerika Serikat.

“Ini berarti Tiongkok telah menjadi negara adikuasa yang secara independen menciptakan kekayaan intelektual,” kata Hua, menurut media yang dikelola pemerintah Xinhua.

Namun para netizen tidak menerima kebenaran argumen tersebut. Pada Sina Weibo, sebuah platform yang mirip dengan Twitter, seorang pengguna dengan nama “Wei zhi yan” mencatat bahwa ketika warga Tiongkok menderita dari kebijakan satu-anak yang gagal atau dari harga yang terlalu tinggi pada obat-obatan, rezim Tiongkok tidak berbicara tentang “mengatasi masalah bersama-sama,” hanya ketika “pemerintahan-pemerintahan asing mengancam untuk melakukan sesuatu.”

Salah satu posting blog yang beredar luas sebelum dihapus oleh sensor internet berbunyi, “Jika Anda benar-benar menginginkan rakyat mengatasi masalah dengan tulus bersama pemerintah, maka segera publikasikan aset-aset pribadi milik para pejabat pemerintah dan status-status pekerjaan dari keluarga dan anak-anak mereka,” menunjuk pada korupsi dan kronisme yang merajalela yang telah membuat frustrasi rakyat biasa.

Pembalasan

Sementara itu, sebuah lembaga penelitian di Universitas Tsinghua, universitas elit yang memiliki hubungan erat dengan negara, merilis laporan pada bulan Juli menganalisis “strategi-strategi perdagangan” dalam hubungan AS-Tiongkok.

Center for China in the World Economy tersebut mengisyaratkan bahwa Tiongkok dapat membalas dengan memberi sanksi kepada Apple.

Banyak produk Apple, seperti iPhone, diproduksi di Tiongkok dan dengan demikian tidak akan dikenakan tarif.

Laporan tersebut mencatat bahwa pada tahun 2016, konsumen Tiongkok membeli lebih dari 44 juta iPhone, terhitung 21 persen dari penjualan global.

Jika Amerika Serikat “terus menghukum [perusahaan telekomunikasi Tiongkok] Huawei dan perusahaan Tiongkok lainnya, Tiongkok dapat memberikan sanksi kepada Apple untuk menyerang balik terhadap perusahaan-perusahaan Amerika,” tulis laporan tersebut.

Mary Lovely, seorang profesor ekonomi di Syracuse University, mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa rezim Tiongkok dapat menunda produk-produk Apple ketika melewati pabean, atau memprovokasi para konsumen untuk memboikot Apple.

Seorang mantan pejabat obat AS juga berspekulasi bahwa Tiongkok dapat melakukan serangan balik dengan menolak bekerja dengan pasukan AS dalam memerangi pembuatan dan penjualan opioid sintetis ilegal, yang sebagian besar berasal dari Tiongkok. Amerika Serikat saat ini menghadapi epidemi opioid.

Pemimpin Tiongkok Xi Jinping telah bersumpah untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat ketika Trump mengunjungi Tiongkok November lalu.

“Pada akhirnya, mereka [agen-agen penegak obat-obatan Tiongkok] akan menjadi pion politik apapun yang ingin dilakukan oleh pemerintah Tiongkok,” kata Jeffrey Higgins, mantan agen khusus pengawas Administrasi Penegakan Obat-Obatan, dalam wawancara dengan Kaiser Health News. (ran)

ErabaruNews

Dana Kampanye Pemilihan Kembali Presiden Trump Terkumpul 50 Juta Dolar

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kini memiliki lebih dari 50 juta dolar AS (sekitar 700 miliar rupiah) pada rekening kampanye untuk modal pemilihan presiden pada tahun 2020. Dana yang dikumpulkan oleh Trump, jauh lebih banyak daripada pesaing kandidat calon Presiden lainnya, menurut laporan yang dirilis pada 15 Juli 2018 oleh Komisi Pemilihan Federal (FEC).

Dana ratusan miliar rupiah itu dikumpulkan oleh komite kampanye presiden dan dua badan penggalangan dana gabungan, Trump Make America Great Again dan Trump Victory. Sejak meluncurkan proposal 2020 tidak lama setelah menjabat tahun lalu, Trump bahkan telah mengumpulkan lebih dari 88 juta dolar AS melalui tiga entitas tersebut.

Trump kini belum genap menjanai separuh masa jabatan pertamanya. Presiden inchumbent biasanya menunggu sampai separuh masa jabatan untuk mulai mengumpulkan dana untuk dipilih kembali. Namun, Trump sudah mulai menghabiskan uang beberapa minggu usai memenangkan pemilu 2016. Dia juga presiden pertama dalam sejarah, yang mengajukan dokumen pemilihan kembali secara resmi kepada FEC pada hari pelantikannya.

Petahana menjadi tuan rumah dari sembilan kampanye sebelum pelantikannya dan 19 kampanye lainnya sejak menjabat. Slogan untuk kampanye 2020-nya adalah, “Keep America Great!” atau menjaga Amerika tetap hebat.

Sumbangan kecil dari para pendukung individu merupakan sebagian besar penerimaan penggalangan dana untuk Trump. Dari 18 juta dolar yang dikumpulkan pada bulan April hingga Juni tahun ini, lebih dari setengahnya berasal dari donor individu yang menyumbang 200 dolar atau kurang.

Sementara itu, Trump Victory, sebuah komite penggalangan dana gabungan yang dibentuk untuk mengumpulkan sumbangan besar dari para kontributor kaya, mengumpulkan 4,4 juta dolar AS.

Sejauh ini, tim kampanye telah menghabiskan 1,3 juta dolar AS melalui perusahaan yang dimiliki oleh Brad Parscale, manajer kampanye. Biaya tersebut digunakan sebagai biaya ‘konsultasi digital dan periklanan online’.

Biaya kampanye untuk biaya hukum turun lebih dari setengah dalam tiga bulan terakhir dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Biaya total 340.000 dolar dalam pengajuan terbaru, dibandingkan dengan 800.000 dolar pada kuartal sebelumnya.

Selama pemilihan tahun 2016, Trump menghabiskan jauh lebih sedikit untuk iklan dan biaya konsultasi daripada kandidat lainnya. Dia lebih mengandalkan pada liputan media yang luas dan seringnya unjuk rasa. Pada saat dia menang, Trump telah menghabiskan 438 juta dolar lebih sedikit dari lawannya, Hillary Clinton. (Ivan Pentchoukov/The EPoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Gugatan AS Ungkap Rencana Huawei Tiongkok Mencuri Rahasia Dagang di KTT Teknologi Facebook

0

Gugatan perdata baru di California telah mengungkapkan rincian tentang bagaimana perusahaan telekomunikasi Tiongkok Huawei, ditandai oleh intelijen AS sebagai ancaman serius bagi warga negara Amerika, telah berencana untuk mencuri rahasia-rahasia dagang dari perusahaan AS.

Dalam kasus balas dendam seorang pelapor yang mengadukan informasi  rahasia telah diajukan di pengadilan negara bagian California Utara, mantan karyawan Huawei, Jesse Hong, mengklaim bahwa perusahaan telah memecatnya setelah dia menolak untuk menjadi pemeran sebagai seorang staf di sebuah perusahaan palsu untuk dapat masuk ke konferensi teknologi yang diselenggarakan oleh Facebook.

Menurut pengaduan pengadilan yang diajukan pada bulan Juni, Hong adalah seorang arsitek perangkat lunak senior yang dipekerjakan oleh anak perusahaan Huawei Amerika dari Mei 2014 hingga Maret 2018. Pada bulan November 2017, Facebook menjadi tuan rumah KTT Telekomunikasi Infra Project (TIP) di kantor pusatnya di Menlo Park, California , dihadiri oleh perusahaan-perusahaan pemula Amerika yang mengkhususkan diri dalam teknologi telekomunikasi, dengan kata lain, pesaing Huawei.

Facebook telah menolak Huawei dan permintaan anak-anak perusahaannya di AS untuk menghadiri rapat pribadi tertutup Facebook dengan perusahaan-perusahaan AS tersebut. Jadi Huawei meminta Hong dan beberapa karyawan lain untuk mendaftar KTT menggunakan nama perusahaan AS palsu, lalu menyusup masuk ke dalam pertemuan tersebut menggunakan identitas palsu mereka.

Hong menolak mematuhi dan melaporkan pelanggaran tersebut ke departemen SDM Huawei. Sementara itu, Huawei dapat menyusun laporan tentang KTT TIP yang memasukkan rencana-rencana penggabungan dari para pesaing Huawei yang menghadiri KTT tersebut, dan mentransfer informasi itu ke tim-tim produk Huawei di Tiongkok, menurut gugatan tersebut.

Karyawan Huawei lainnya menggunakan pekerjaan konsultasinya dengan beberapa perusahaan teknologi Amerika untuk mendapatkan informasi rahasia dari mereka dan memberikan informasi kepada Huawei.

Pada Maret 2018, Hong diberhentikan. Paket pesangonnya termasuk permintaan untuk mengesampingkan hak-hak klaimnya terhadap perusahaan tersebut.

Hong sekarang menuntut pembalasan, pelecehan di tempat kerja, dan persaingan tidak sehat, di antara tuduhan-tuduhan lain, dengan total kerugian $105 juta, ditambah biaya-biaya hukum.

TIP mengatakan pada East Bay Times, yang pertama kali melaporkan gugatan tersebut, bahwa ia sedang meninjau ulang klaim yang dibuat dalam kasus tersebut.

Latar Belakang

Kasus ini muncul ketika pemerintah-pemerintah seperti Amerika Serikat dan Australia telah menyatakan kekhawatiran bahwa Huawei dapat melakukan spionase untuk kepentingan rezim Tiongkok, mengingat hubungan dekat perusahaan tersebut dengan militer Tiongkok. Pada bulan Mei, anggota parlemen AS memperkenalkan undang-undang yang akan melarang pemerintah atau kontraktor AS membeli produk-produk Huawei.

Pada bulan Juni, Facebook mengungkapkan kepada Kongres dalam kesaksian tertulis bahwa mereka telah berbagi data pengguna dengan Huawei dan beberapa perusahaan Tiongkok lainnya untuk meningkatkan pengalaman pengguna pada perangkat yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok, hal ini memaksa anggota parlemen AS untuk mencari informasi lebih lanjut tentang sifat kemitraan tersebut.

Perilaku Huawei adalah bagian dari pola perusahaan Tiongkok yang berkembang menggunakan taktik-taktik agresif untuk mencuri teknologi asing. Ia adalah kunci strategi nasional rezim Tiongkok untuk mendominasi rantai pasokan global di industri-industri teknologi maju.

Media Korea Selatan baru-baru ini mengekspos upaya-upayaTiongkok dalam mencuri teknologi kunci untuk membuat layar OLED (dioda pemancar cahaya organik), yang dipelopori oleh konglomerat teknologi Korea Selatan.

Pada awal Juli, pengadilan Korea Selatan memutuskan mendukung Samsung Display dalam gugatan terhadap mantan karyawan yang berencana menjalani pekerjaan bergabung dengan Beijing Oriental Electronics, produsen layar OLED Tiongkok, menurut laporan oleh Korea Times.

Pengadilan melarang mantan insinyur OLED tersebut untuk mengambil pekerjaan barunya, setelah ia ditemukan melanggar perjanjian menjaga rahasia yang menyatakan ia tidak akan mendapatkan pekerjaan baru di bidang yang sama dalam waktu dua tahun. Samsung khawatir tentang kemungkinan teknologi kunci telah ditransfer melalui mantan karyawannya tersebut.

Dalam laporan 26 Juni oleh Maeil Business Daily yang menguraikan taktik-taktik Tiongkok dalam mencuri teknologi Korea Selatan, dengan mengutip informasi dari badan intelijen negara, salah satu contohnya adalah melalui “pameran luar negeri” di mana produk-produk teknologi tinggi terbaru ditampilkan. Pihak-pihak Tiongkok akan mencoba membangun hubungan dengan koordinator-koordinator pameran tersebut dalam upaya untuk akhirnya mendapatkan kemampuan dalam mendapatkan pemahaman intuitif yang akurat dan mendalam. (ran)

ErabaruNews

Perayaan Kemenangan Piala Dunia di Prancis Diwarnai Kekerasan

0

EpochTimesId – Polisi Prancis bentrok dengan warga yang merayakan juara Piala Dunia 2018 pada 15 Juli 2018 malam. Puluhan ribu orang turun ke jalan di Paris ketika itu, untuk merayakan kemenangan final pertama Piala Dunia negara itu dalam 20 tahun terakhir.

Ketika penggemar sepak bola menikmati kemenangan di Paris, sejumlah kecil orang melakukan kekerasan di ibukota sehingga merusak momen perayaan.

Polisi di Paris menembakkan gas air mata ketika beberapa orang bersuka ria memecahkan kaca jendela, menerobos masuk ke toko, dan menjarah barang-barang. Rekaman yang dipasang di media sosial menunjukkan orang-orang membolak-balikkan mobil. Lebih dari 100 orang ditangkap di pusat kota Paris, menurut media setempat.

Hari berikutnya, beberapa penjaga toko di Champs-Elysées naik ke toko-toko mereka sebagai persiapan untuk mengantisipasi potensi kekerasan dan penjarahan terulang kembali. Sebab, ratusan ribu penggemar kembali turun ke jalan.

Seorang wartawan Prancis untuk Le Figaro memposting foto di Twitter, yang menampilkan sebuah toko Nike di mana polisi harus membubarkan kerumunan pada 16 Juli 2018, waktu setempat. Beberapa penggemar menuntut kaos sepak bola Prancis baru berisikan dua bintang, melambangkan jumlah gelar juara Piala Dunia yang dimenangkan negara itu. Toko itu tetap ditutup pada 16 Juli 2018.

Pada kesempatan terpisah, dua orang kehilangan nyawa dalam kecelakaan tragis berbeda. Di kota Annecy, seorang pria berusia 50-an dilaporkan meninggal setelah melompat ke kanal dangkal, dan mendarat dengan lehernya.

Korban kedua, seorang pria lain berusia 30-an dilaporkan menabrakkan mobilnya ke sebuah pohon di kota kecil Saint-Félix. Dia kemudian meninggal dunia akibat perayaan kemenangan berlebihan itu.

Tapi bagi banyak orang, kemenangan Piala Dunia adalah kesempatan yang menggembirakan. Dengan para penggemar menikmati momen kebanggaan dan persatuan nasional, mengesampingkan ancaman serangan teror Islam dan pemilihan politik yang tegang.

Penggemar sepak bola bergadang semalam suntuk ketika pesta berlanjut hingga 16 Juli 2018. Mereka siap untuk memberi hormat kepada tim yang menang sebelum mereka berparade di Champs-Elysées di Paris.

Pelatih Prancis Didier Deschamps dilempar ke udara oleh pemain untuk merayakan kemenangan Piala Dunia. (Christian Hartmann/Reuters/The Epoch Times)

Pelatih Prancis, Didier Deschamps dilemparkan ke udara oleh para pemainnya pada 15 Juli 2018. Itu menyusul kemenangan yang membuatnya menjadi pelatih ketiga yang memenangkan Piala Dunia, sebagai pemain dan pelatih.

Pemerintah Prancis mengumumkan bahwa tim Piala Dunia akan menerima penghargaan tertinggi negara itu, Légion d’Honneur.

Untuk merayakan kemenangan, kereta bawah tanah Paris telah mengganti nama enam stasiun. Stasiun Notre-Dame des Champs telah berganti nama menjadi Notre Didier Deschamps, dan stasiun pusat lainnya telah menjadi Deschamps Elysées-Clémenceau. (Reuters/The Epoch Times)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Media Internasional Dihebohkan dengan Pembantaian Balas Dendam Hampir 300 Buaya di Papua

Epochtimes.id- Sejumlah media internasional digemparkan dengan pemberitaan pembantaian ratusan buaya di Sorong, Papua.

Pembantaian buaya ini terjadi di sebuah penangkaran buaya. Ini dikarenakan seekor buaya membunuh seorang pria ketika mencari pakan untuk ternak.

Sambil membawa senjata tajam dan tumpul warga membantai hampir 300 buaya dalam serangan balas dendam.

Laporan yang ditulis kantor berita Reuters menyebutkan 292 buaya dibantau setelah seorang pria dibunuh di sebuah peternakan. Berita ini turut dilaporkan oleh media Inggris Daily Mail.

Seorang pejabat di distrik Sorong mengatakan pria itu memasuki peternakan untuk mengambil rumput untuk ternaknya ketika dia diserang.

Kepolsek Aimas, Kompol Emy Fenetyruma mengatakan saat itulah warga desa memutuskan untuk membalas dendam.

“Ini adalah tindakan spontan dari penduduk di sekitar area yang masuk ke peternakan dan membunuh buaya di peternakan. Kami mencoba menghentikan mereka tetapi semua sudah dilakukan, ”kata Fenetyruma.

Para pejabat mengatakan peternakan memiliki izin untuk membiakkan buaya air asin yang dilindungi, tetapi satu syarat adalah bahwa reptil tidak mengganggu masyarakat.

Warga setempat membela tindakan tersebut, dengan alasan keamanan.

“Lebih baik hewan jenis ini ditempatkan yang jauh, di hutan terdekat misalnya, sehingga lebih aman bagi orang-orang dan mereka yang memiliki ternak dan peternakan,” kata penduduk lokal Enoas Barmala. (asr)

Tiongkok Tidak Diundang Ikut Latihan Militer Negara Seputar Pasifik

0

oleh Xu Zhenqi

Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan bahwa Tiongkok tidak diundang untuk berpartisipasi dalam latihan militer RIMPAC (the Rim of the Pacific Exercise) yang melibatkan negara-negara seputar lautan Pasifik. Namun, kapal mata-mata Tiongkok tetap muncul di perairan internasional dekat Hawaii untuk memantau.

RIMPAC 2018 diselenggarakan mulai akhir bulan Juni. ini merupakan latihan militer terbesar dunia. Akibat tindakan ekspansi militer Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan, AS tahun ini memutuskan untuk tidak mengundang Tiongkok ikut latihan.

Angkatan Laut AS membenarkan adanya sebuah kapal mata-mata milik Angkatan Laut Tiongkok berada di perairan dekat Hawaii.

Juru bicara Armada Pasifik AS, Kolonel Charles Brown, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Armada Pasifik AS terus memantau kapal mata-mata angkatan laut Tiongkok yang berada di luar perairan teritorial AS, dekat Hawaii.

“Kami menganggap bahwa kapal mata-mata itu akan berada di luar perairan teritorial AS dan tidak akan beroperasi dengan cara yang merusak latihan militer Pasifik Rim yang sedang berlangsung,” katanya.

Pejabat angkatan laut AS mengatakan kepada CNN bahwa kapal mata-mata Tiongkok tersebut tiba pada 11 Juli tetapi tidak memasuki perairan teritorial AS.

Tahun ini, komandan angkatan laut gabungan peserta RIMPAC Brigadir Jenderal Pablo Niemann mengatakan dia merasa kecewa.

“Tentara saya dan saya telah melakukan persiapan dan perencanaan untuk latihan RIMPAC 2018 ini selama lebih dari setahun, rencana telah mempertimbangkan seluruh 25 negara peserta dan tujuan pelatihan nasional mereka,” kata Niemann dalam sebuah pernyataan.

“Kapal yang tidak diijinkan untuk mengikuti latihan mungkin dapat merusak latihan tersebut, ini yang sangat mengecewakan saya. Saya mengimbau agar seluruh awak kapal peserta latihan bertindak profesional, sehingga kita dapat terus berfokus pada tugas di tangan, dan mari kita kobarkan semangat kerjasama untuk menunaikan tugas tersebut,” kata Niemann.

Carl Schuster, Mantan Direktur Operasi Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS mengatakan bahwa kedatangan PKT yang tidak diundang tidak hanya menjadi perhatian bagi Amerika Serikat.

“Ini sebenarnya adalah kegiatan untuk mengumpulkan intelijen,” kata Schuster menambahkan bahwa langkah itu mengandung tujuan politik.

Schuster mengatakan bahwa beberapa peralatan pengintai menunjukkan bahwa mereka sedang mempelajari bagaimana kita mengembangkan taktik, bagaimana mengoperasikan program, dan mereka memantau semua sinyal radar karena ada beberapa kesempatan untuk melihat radar dan sistem di setiap negara.

25 negara dengan 46 unit kapal permukaan, 5 unit kapal selam, batlayon tentara dari 18 negara, lebih dari 200 pesawat tempur dan 25.000 tentara berkumpul di perairan dekat Hawaii untuk berpartisipasi dalam latihan, para peserta juga akan berkumpul di perairan California Selatan.

Schuster menambahkan bahwa Amerika Serikat dapat melawan pengumpulan informasi Tiongkok sampai batas tertentu. “Kamu bisa mengambil beberapa langkah untuk memberi mereka gambar palsu”

Dia juga mengatakan bahwa tidak peduli metode apa yang dipakai, PKT masih akan mengumpulkan intelijen.

Tahun 2014, Tiongkok diundang untuk mengikuti latihan militer RIMPAC, waktu itu mereka juga mengirim sebuah kapal mata-mata. AL AS sebelumnya juga pernah mengungkapkan bahwa Tiongkok juga mengirim kapal untuk memata-matai latihan militer di Hawaii tahun 2012.

Selama RIMPAC 2016, kapal mata-mata Rusia kelas Balzam tiba di perairan internasional dekat Hawaii.

“Jelas, kami tahu keberadaan kapal itu dan kami mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi informasi penting kami” Armada Pasifik AS mengatakan pada saat itu. “Keberadaannya tidak mempengaruhi kelancaran latihan kita”.

Tahun 2012 adalah terakhir kali Rusia mengikuti latihan militer RIMPAC. (Sin/asr)

Pertemuan Resmi Trump Putin di Finlandia Awal yang Sangat Baik

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin bertemu di Helsinki, ibukota Finlandia pada Senin (16/7/2018) siang waktu setempat. Pembicaraan dimulai sekitar 50 menit lebih lambat dari waktu yang direncanakan semula.

Trump dan Putin datang ke Gothic Hall di istana kepresidenan Finlandia pada Senin sore. Mereka mengadakan pembicaraan ‘satu lawan satu’ dengan didampingi dua penerjemah.

Trump mengatakan bahwa pembicaraan itu melibatkan isu perdagangan, militer, senjata rudal, senjata nuklir, Tiongkok dan sejumlah isu internasional lainnya. Sebelum pertemuan, Trump mengucapkan selamat kepada Rusia atas keberhasilannya dalam menyelenggarakan final sepakbola Piala Dunia.

“Bapak Presiden, pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat kepada Anda, menggelar final sepakbola Piala Dunia yang benar-benar hebat. Anda merupakan salah satu penyelenggara pertandingan sepakbola Piala Dunia yang sukses. Tim kalian juga menunjukkan prestasi yang cukup baik,” kata Trump, yang mengaku menyaksikan semua pertandingan partai semi-final dan final.

Presiden Trump berbicara tentang AS dan Rusia yang adalah dua kekuatan nuklir terbesar di dunia. “Dunia ingin melihat kami rukun,” ujarnya.

“Amerika Serikat dan Rusia memiliki 90 persen dari jumlah rudal nuklir di dunia. Ini bukan hal yang baik, ini adalah hal yang buruk. Ini bukan kekuatan positif, tetapi kekuatan negatif,” sambungnya.

Trump dan Putin di Gothic Hall, istana kepresidenan Finlandia. (BRENDAN SMIALOWSKI/AFP/Getty Images)

Trump mengakhiri pertemuan satu lawan satu dengan Presiden Putin yang berlangsung selama 2 jam. Pertemuan molor setengah jam, karena semula hanya satu setengah jam yang dijadwalkan.

Setelah pembicaraan, Presiden Trump mengatakan kepada wartawan di lokasi pertemuan, “Saya pikir ini adalah sebuah awal yang baik dan awal yang sangat baik untuk semua orang.”

Usai pertemuan ’empat mata’, kedua delegasi mengadakan pembicaraan bilateral. Duta Besar AS untuk Rusia Jon Meade Huntsman, Jr., Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Kepala Staf Gedung Putih John Francis Kelly, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, Penasihat senior urusan Rusia Gedung Putih Fiona Hill dan sejumlah pejabat lainnya menghadiri pembicaraan bilateral. (Yi Ping/ET/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

12 Anak-Anak yang Terjebak di Gua Thailand Akan Keluar dari Rumah Sakit

Epochtimes.id- Sebanyak dua belas anak laki-laki dan pelatih sepak bola mereka yang berhasil diselamatkan setelah terjebak dari gua di Thailand mulai pulih. Mereka akan keluar dari rumah sakit minggu depan seperti dituturkan Menteri Kesehatan Thailand, Piyasakol Sakolsatayadorn.

Anak yang terakhir dari 12 anggota tim sepak bola “Wild Boars” dan pelatih mereka dibawa keluar dari gua Tham Luang, dekat perbatasan dengan Myanmar, pada Selasa malam. Evakuasi ini mengakhiri penyelamatan paling berbahaya yang disorot dunia internasional.

Anak-anak dan pelatih mereka telah dirawat di rumah sakit sejak saat itu.

Sebuah video yang diputar di konferensi pers pada Sabtu (14/07/2018), anak-anak terlihat duduk di tempat tidur, dan berterima kasih kepada penyelamat mereka.

“Saya dalam keadaan sehat sekarang,” kata salah seorang anak laki-laki, Nick yang berusia 14 tahun.

“Terima kasih sudah menyelamatkan saya,” ujarnya.

Anak-anak lelaki, yang berusia 11 hingga 16 tahun, dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun telah merencanakan untuk menjelajahi kompleks gua tersebut selama sekitar satu jam setelah latihan sepakbola pada 23 Juni lalu. Namun hujan membanjiri terowongan hingga menjebak mereka.

Dua penyelam Inggris menemukan mereka pada 2 Juli lalu.

Namun menjadi masalah bagaimana mengeluarkan anak-anak melalui terowongan, sebagian penuh dengan air banjir yang mengalir deras.

Sebanyak 13 anak-anak dibawa ke tempat yang aman selama tiga hari penyelamatan, yang dilakukan oleh SEAL angkatan laut Thailand dan tim penyelam di gua dari internasional.

Menkes Thailand mengatakan kepada wartawan bahwa kesehatan dari semua 13 telah membaik. Beberapa anak-anak mengalami pneumonia ketika mereka dibawa keluar dari gua tetapi sudah pulih kembali.

Semua anak-anak akan dipulangkan dari rumah sakit di kota utara Chiang Rai pada Kamis (19/07/2018).

Sejumlah anak-anak telah kehilangan sebanyak 5 kg berat badan mereka tetapi telah mendapatkan kembali sebagian berat badannya, dan selera mereka, di rumah sakit.

“Saya ingin nasi babi renyah dan daging babi panggang,” kata Pipat Photi, 15 tahun, dalam video tersebut.

“Saya ingin nasi kacang babi,” kata Duangpetch Promtep, 13 tahun.

“Terima kasih atas semua dukungan moral.”

Anak yang lain mengatakan mereka menginginkan sushi.

Meski mereka sudah pulih mereka, mereka masih menghadapi tantangan.

Salah satu perhatian adalah bagaimana mereka akan menghadapi kepopuleran mereka, mengingat kasus ini menjadi perhatian besar, baik dari di Thailand dan luar negeri.

Kisah ini sudah dirancang untuk diceritakan kembali oleh Hollywood, dengan dua perusahaan production house untuk mengumpulkan film tentang anak-anak dan penyelamatan mereka.

“Kami perlu mempersiapkan anak-anak dan keluarga mereka untuk perhatian yang akan mereka terima ketika mereka keluar,” kata Piyasakol.

Dia memperingatkan kerabat dari anak laki-laki untuk menolak memberikan wawancara kepada media karena khawatir mereka bisa memiliki dampak negatif pada kesehatan mental mereka.

“Semua orang bekerja sama dengan baik untuk membawa anak-anak keluar. Kami bekerja sama dengan baik saat itu dan sekarang kami harus bekerja sama dengan baik sehingga anak-anak dapat pulih secara fisik dan mental saat mereka tumbuh besar,” kata Piyasakol.

Oleh Panu Wongcha-um via The Epochtimes

Propaganda Tiongkok di Balik Film ‘Dying to Survive’ Menjadi Bumerang

0

EtIndonesia. Rezim Tiongkok mempertahankan kontrol ketat atas film-film apa, impor Hollywood maupun domestik, yang diizinkan untuk diputar di bioskop-bioskop Tiongkok. Studio-studio Barat telah diminta untuk memotong adegan-adegan yang menggambarkan Tiongkok “tidak baik.” Film-film domestik sering dicabut karena memiliki konten “sensitif.”

Jadi tidak biasa ketika sebuah film yang diproduksi di dalam negeri memaparkan masalah sosial yang sudah lama berjalan di Tiongkok yang dapat diputar secara nasional, dan bahkan menjadi hit box-office.

Film “Dying to Survive,” yang dibuka di bioskop pada 5 Juli, didasarkan pada kisah nyata Lu Yong, seorang pedagang tekstil yang didiagnosis menderita leukemia. Terbebani dengan biaya membeli Gleevec, obat kanker yang diproduksi oleh perusahaan obat Swiss Novartis yang tidak termasuk dalam daftar obat yang ditanggung oleh asuransi kesehatan nasional Tiongkok pada saat itu, Yong mulai mencari pengganti generik di India. Dia kemudian mulai menyelundupkan obat-obatan dan menjualnya dengan harga terjangkau untuk setidaknya 1.000 pasien leukemia lainnya.

Pada 15 Juli, film tersebut telah mengumpulkan 2,407 miliar yuan (sekitar $359,9 juta) dalam pendapatan box office, menjadikannya film terlaris ketiga tertinggi di Tiongkok pada 2018, melampaui hit Hollywood “Avengers: Infinity War,” menurut portal berita Tiongkok, Sohu.

Dalam salah satu adegan paling mengesankan dari film tersebut, seorang wanita lansia dengan leukemia mengatakan: “40.000 yuan (sekitar $5.980) per botol. Saya telah sakit selama tiga tahun dan meminum obat itu selama tiga tahun. Untuk membeli obat itu, saya telah menjual rumah saya. Saya juga telah menyeret keluarga saya dalam kejatuhan.

“Saya tidak ingin mati. Saya pikir saya ingin hidup.”

Pada tahun 2014, Lu ditahan dan didakwa dengan tuduhan “menjual obat palsu,” atau obat-obatan generik yang tidak disetujui oleh otoritas Tiongkok, dianggap palsu berdasarkan hukum Tiongkok. Sementara Lu ditahan, lebih dari 300 penderita leukemia mengajukan petisi untuk pembebasannya, menurut China.org.cn, layanan berita online yang dikelola negara yang berbasis di Beijing.

Pada April 2015, setelah menghabiskan 119 hari dalam tahanan, Lu dibebaskan setelah jaksa di Kota Yuanjiang di Provinsi Hunan Tiongkok selatan, menyimpulkan bahwa secara teknis dia adalah pembeli atas nama pasien lain dan bukan penjual obat-obatan, menurut harian Legal Daily yang dikelola negara. Jaksa mencabut semua tuduhan.

Propaganda di Tengah Perang Dagang

Li Yuan, mantan pejabat tinggi yang bekerja untuk sebuah organisasi yang berafiliasi dengan Yayasan Palang Merah Tiongkok, mengatakan di Radio Free Asia (RFA) bahwa rilis film tersebut adalah taktik oleh rezim Tiongkok untuk menghasut kebencian melawan negara-negara asing, menyalahkan perusahaan-perusahaan farmasi asing untuk label harga tinggi pada obat yang menyelamatkan jiwa. Sementara Tiongkok sedang berada di tengah-tengah perang dagang dengan Amerika Serikat, propaganda tersebut dapat mempengaruhi opini orang-orang Tiongkok untuk mendukung sikap perdagangan negara tersebut.

Pada tanggal 1 Mei, Tiongkok mengumumkan bahwa mereka akan membebaskan tarif impor untuk 28 obat impor asing, di tengah meningkatnya tekanan dari Amerika Serikat untuk Tiongkok membuka pasarnya. Li mengatakan, pengumuman itu juga berfungsi sebagai propaganda bahwa rezim Tiongkok akan mengurangi beban para warga.

Namun harga dari 28 obat yang diimpor tersebut tidak turun setelah tarif itu dibatalkan, menurut Beijing News yang dikelola pemerintah, dalam sebuah laporan pada 11 Juni. Beijing News menyimpulkan bahwa penurunan harga tersebut terhenti oleh lembaga pemerintah yang gagal bertindak dengan segera.

Sistem perawatan kesehatan milik Tiongkok sendiri menambahkan biaya-biaya tambahan pada obat impor yang sudah mahal tersebut. Pada September 2013, ketika berbicara di sebuah forum kesehatan, Guo Jianying, seorang wakil penyelidik di biro harga Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC), mengatakan bahwa label harga akhir pada obat impor biasanya membawa tambahan 17 persen pajak PPN, 15 persen dalam biaya rumah sakit, dan 20 persen dalam biaya transportasi, menurut People’s Net, situs berita yang dikelola negara.

Rumah sakit yang dikelola negara adalah saluran utama bagi orang-orang untuk membeli obat-obatan. Sekitar 75 persen penjualan eceran semua obat terjadi dalam sistem perawatan kesehatan nasional Tiongkok, kata Zhu Hengpeng, wakil kepala Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Tiongkok Akademi, menurut laporan 15 Juli di portal berita Tencent. Dengan demikian, monopoli seputar rumah sakit mengenai penjualan obat telah memicu harga-harga obat. Rumah sakit kemudian di dalam posisinya untuk meningkatkan pendapatan dengan cara meresepkan obat-obatan asing dan buatan dalam negeri yang mahal untuk pasien, daripada mengganti obat generik yang lebih murah.

RFA, mengutip seorang pengusaha farmasi yang tidak disebutkan namanya, melaporkan pada 9 Juli bahwa korupsi, seperti rumah sakit mendapatkan suap dari perusahaan-perusahaan farmasi Tiongkok, juga menaikkan harga-harga obat.

Kini setelah ada perhatian tak terduga pada sistem kesehatan nasional Tiongkok setelah “Dying to Survive” menjadi pukulan besar, pihak berwenang Tiongkok ingin meredam desas-desus yang dihasilkan oleh film tersebut, kata Li.

Pada 8 Juli, departemen propaganda Tiongkok memberi media Tiongkok instruksi lisan yang melarang wawancara, laporan, komentar, atau pengeposan ulang artikel-artikel tentang film tersebut.

Masalah-masalah di Tiongkok

Tiongkok sendiri merupakan produsen utama obat generik. Menurut laporan 13 April oleh harian corong negara, People’s Daily, 95 persen dari sekitar 170.000 obat yang telah mendapatkan persetujuan negara untuk manufaktur adalah obat-obat generik.

Namun, obat generik domestik terkenal karena kualitasnya yang buruk. Meskipun mereka dilindungi oleh asuransi kesehatan nasional Tiongkok, kebanyakan warga berhati-hati untuk mengonsumsinya. Beberapa obat generik diproduksi oleh pabrik-pabrik bawah tanah yang tidak diawasi, menurut laporan 6 Juli oleh pemerintah Xinhua yang dikelola negara.

Pada Oktober 2015, media Tiongkok secara luas telah melaporkan kasus Sun Helin, seorang pekerja migran dari Provinsi Shandong, Tiongkok timur yang tinggal di Beijing dan menderita diabetes. Sun beralih dari tablet-tablet merek domestik metformin hydrochloride enteric, obat yang dirancang untuk menurunkan kadar gula darah, beralih ke merek domestik kedua. Sesudahnya, kadar gula darah Sun meningkat dan dia kesulitan bernapas.

Kasus Sun telah mengungkapkan masalah di Tiongkok, obat-obat generik yang diproduksi oleh perusahaan Tiongkok yang berbeda tetapi dengan nama medis yang sama memiliki tingkat efektivitas dan efek samping yang berbeda.

India

Rezim Tiongkok ingin warga membeli obat-obatan domestik, meskipun ada persaingan dari India, pemasok obat generik terbesar di dunia. Dari April 2017 hingga Maret 2018, India mengekspor obat generik senilai $17,3 milyar. Namun, hanya 1 persen yang masuk ke Tiongkok, menurut situs web farmasi FiercePharma. Ini karena pembatasan perdagangan Tiongkok yang mencegah impor-impor India memasuki pasar tersebut.

Tidak diketahui secara pasti berapa banyak pasien Tiongkok telah menghabiskan uangnya setiap tahun untuk obat generik dari India, tetapi permintaan yang kuat, seperti yang tercermin dalam film baru tersebut, telah menghasilkan ekonomi yang unik: agen-agen perjalanan Tiongkok secara teratur mengatur perjalanan ke India bagi warga Tiongkok untuk membeli obat-obatan di sana, menurut laporan Mei 2016 oleh Voice of America.

Baru-baru ini, rezim Tiongkok tampaknya telah menempatkan rintangan tambahan yang mencegah warga Tiongkok membeli obat-obatan buatan India, menurut laporan 12 Juli oleh RFA.

Ren Ruihong, mantan wakil direktur Yayasan Palang Merah Tiongkok, mengatakan bahwa pihak berwenang Tiongkok baru-baru ini telah memasukkan ke daftar terlarang (blacklist) rekening-rekening bank India milik beberapa perusahaan farmasi India, untuk mencegah para pasien Tiongkok mengirim (transfer) uang guna membeli obat-obat generik.

Selain itu, kiriman-kiriman obat dari India ke Tiongkok telah ditunda karena agen-agen pabean India menahan paket-paket yang tidak memiliki catatan pengiriman dan informasi pribadi dari para pembeli Tiongkok.

Menariknya, gangguan rezim Tiongkok tersebut bertepatan dengan berita bahwa Tiongkok berencana untuk mempercepat persetujuan pengaturan untuk lebih banyak perusahaan farmasi India mengekspor ke Tiongkok. Negara tersebut sedang mencari mitra komersial baru untuk mengimbangi kerugian dari perang dagang yang berlarut-larut dengan Amerika Serikat, menurut laporan 12 Juli oleh Reuters. (ran)

ErabaruNews

Kereta Api Tergelincir di Mesir, 55 Orang Terluka

Epochtimes.id- Setidaknya 55 orang terluka ketika kereta penumpang tergelincir di dekat ibukota Mesir, Kairo, Jumat (13/07/2018) seperti disampaikan seorang asisten kementerian kesehatan setempat.

“Sebagian besar cedera,” kata Ahmed Mohei kepada Reuters.

Tiga gerbong kereta itu tergelincir di sebuah stasiun dekat Giza, otoritas kereta api menyampaikannya kepada The Associated Press.

Tidak jelas apa yang menyebabkan kereta itu tergelincir. Tidak ada laporan tentang kematian.

Operator kereta api kini berada dalam tahanan saat penyelidikan resmi sedang dilakukan, sebagaimana diungkapkan pejabat setempat kepada Egypt Today.

Menteri Perhubungan Mesir, Hisyam Arafat, memerintahkan komite untuk menyelidiki kecelakaan itu.

“Kami merasakan guncangan tiba-tiba di kereta ketika kami mendekati stasiun, kemudian kami melihat kereta belakang terbalik,” kata Mohamed Hamdy Ezz, seorang penumpang kepada Egypt Today.

Dia menambahkan sejumlah penumpang memecahkan jendela dan berhasil keluar dari kereta. Bahkan sejumlah penumpang turut membantu penumpang lain untu keluar dari kereta.

Dia lebih lanjut menyebutkan bahwa kereta mengambil belokan yang salah dengan kecepatan penuh hingga menyebabkan kereta terbalik.

Pada tahun 2017, dua kereta bertabrakan di Alexandria, menewaskan lebih dari 40 dan melukai 170. Pejabat Mesir menyalahkan operator kereta api atas penyebab kecelakaan tersebut. (asr)

Sumber : The Epochtimes