Tiongkok Tidak Diundang Ikut Latihan Militer Negara Seputar Pasifik

oleh Xu Zhenqi

Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan bahwa Tiongkok tidak diundang untuk berpartisipasi dalam latihan militer RIMPAC (the Rim of the Pacific Exercise) yang melibatkan negara-negara seputar lautan Pasifik. Namun, kapal mata-mata Tiongkok tetap muncul di perairan internasional dekat Hawaii untuk memantau.

RIMPAC 2018 diselenggarakan mulai akhir bulan Juni. ini merupakan latihan militer terbesar dunia. Akibat tindakan ekspansi militer Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan, AS tahun ini memutuskan untuk tidak mengundang Tiongkok ikut latihan.

Angkatan Laut AS membenarkan adanya sebuah kapal mata-mata milik Angkatan Laut Tiongkok berada di perairan dekat Hawaii.

Juru bicara Armada Pasifik AS, Kolonel Charles Brown, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Armada Pasifik AS terus memantau kapal mata-mata angkatan laut Tiongkok yang berada di luar perairan teritorial AS, dekat Hawaii.

“Kami menganggap bahwa kapal mata-mata itu akan berada di luar perairan teritorial AS dan tidak akan beroperasi dengan cara yang merusak latihan militer Pasifik Rim yang sedang berlangsung,” katanya.

Pejabat angkatan laut AS mengatakan kepada CNN bahwa kapal mata-mata Tiongkok tersebut tiba pada 11 Juli tetapi tidak memasuki perairan teritorial AS.

Tahun ini, komandan angkatan laut gabungan peserta RIMPAC Brigadir Jenderal Pablo Niemann mengatakan dia merasa kecewa.

“Tentara saya dan saya telah melakukan persiapan dan perencanaan untuk latihan RIMPAC 2018 ini selama lebih dari setahun, rencana telah mempertimbangkan seluruh 25 negara peserta dan tujuan pelatihan nasional mereka,” kata Niemann dalam sebuah pernyataan.

“Kapal yang tidak diijinkan untuk mengikuti latihan mungkin dapat merusak latihan tersebut, ini yang sangat mengecewakan saya. Saya mengimbau agar seluruh awak kapal peserta latihan bertindak profesional, sehingga kita dapat terus berfokus pada tugas di tangan, dan mari kita kobarkan semangat kerjasama untuk menunaikan tugas tersebut,” kata Niemann.

Carl Schuster, Mantan Direktur Operasi Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS mengatakan bahwa kedatangan PKT yang tidak diundang tidak hanya menjadi perhatian bagi Amerika Serikat.

“Ini sebenarnya adalah kegiatan untuk mengumpulkan intelijen,” kata Schuster menambahkan bahwa langkah itu mengandung tujuan politik.

Schuster mengatakan bahwa beberapa peralatan pengintai menunjukkan bahwa mereka sedang mempelajari bagaimana kita mengembangkan taktik, bagaimana mengoperasikan program, dan mereka memantau semua sinyal radar karena ada beberapa kesempatan untuk melihat radar dan sistem di setiap negara.

25 negara dengan 46 unit kapal permukaan, 5 unit kapal selam, batlayon tentara dari 18 negara, lebih dari 200 pesawat tempur dan 25.000 tentara berkumpul di perairan dekat Hawaii untuk berpartisipasi dalam latihan, para peserta juga akan berkumpul di perairan California Selatan.

Schuster menambahkan bahwa Amerika Serikat dapat melawan pengumpulan informasi Tiongkok sampai batas tertentu. “Kamu bisa mengambil beberapa langkah untuk memberi mereka gambar palsu”

Dia juga mengatakan bahwa tidak peduli metode apa yang dipakai, PKT masih akan mengumpulkan intelijen.

Tahun 2014, Tiongkok diundang untuk mengikuti latihan militer RIMPAC, waktu itu mereka juga mengirim sebuah kapal mata-mata. AL AS sebelumnya juga pernah mengungkapkan bahwa Tiongkok juga mengirim kapal untuk memata-matai latihan militer di Hawaii tahun 2012.

Selama RIMPAC 2016, kapal mata-mata Rusia kelas Balzam tiba di perairan internasional dekat Hawaii.

“Jelas, kami tahu keberadaan kapal itu dan kami mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi informasi penting kami” Armada Pasifik AS mengatakan pada saat itu. “Keberadaannya tidak mempengaruhi kelancaran latihan kita”.

Tahun 2012 adalah terakhir kali Rusia mengikuti latihan militer RIMPAC. (Sin/asr)