12 Anak-Anak yang Terjebak di Gua Thailand Akan Keluar dari Rumah Sakit

Epochtimes.id- Sebanyak dua belas anak laki-laki dan pelatih sepak bola mereka yang berhasil diselamatkan setelah terjebak dari gua di Thailand mulai pulih. Mereka akan keluar dari rumah sakit minggu depan seperti dituturkan Menteri Kesehatan Thailand, Piyasakol Sakolsatayadorn.

Anak yang terakhir dari 12 anggota tim sepak bola “Wild Boars” dan pelatih mereka dibawa keluar dari gua Tham Luang, dekat perbatasan dengan Myanmar, pada Selasa malam. Evakuasi ini mengakhiri penyelamatan paling berbahaya yang disorot dunia internasional.

Anak-anak dan pelatih mereka telah dirawat di rumah sakit sejak saat itu.

Sebuah video yang diputar di konferensi pers pada Sabtu (14/07/2018), anak-anak terlihat duduk di tempat tidur, dan berterima kasih kepada penyelamat mereka.

“Saya dalam keadaan sehat sekarang,” kata salah seorang anak laki-laki, Nick yang berusia 14 tahun.

“Terima kasih sudah menyelamatkan saya,” ujarnya.

Anak-anak lelaki, yang berusia 11 hingga 16 tahun, dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun telah merencanakan untuk menjelajahi kompleks gua tersebut selama sekitar satu jam setelah latihan sepakbola pada 23 Juni lalu. Namun hujan membanjiri terowongan hingga menjebak mereka.

Dua penyelam Inggris menemukan mereka pada 2 Juli lalu.

Namun menjadi masalah bagaimana mengeluarkan anak-anak melalui terowongan, sebagian penuh dengan air banjir yang mengalir deras.

Sebanyak 13 anak-anak dibawa ke tempat yang aman selama tiga hari penyelamatan, yang dilakukan oleh SEAL angkatan laut Thailand dan tim penyelam di gua dari internasional.

Menkes Thailand mengatakan kepada wartawan bahwa kesehatan dari semua 13 telah membaik. Beberapa anak-anak mengalami pneumonia ketika mereka dibawa keluar dari gua tetapi sudah pulih kembali.

Semua anak-anak akan dipulangkan dari rumah sakit di kota utara Chiang Rai pada Kamis (19/07/2018).

Sejumlah anak-anak telah kehilangan sebanyak 5 kg berat badan mereka tetapi telah mendapatkan kembali sebagian berat badannya, dan selera mereka, di rumah sakit.

“Saya ingin nasi babi renyah dan daging babi panggang,” kata Pipat Photi, 15 tahun, dalam video tersebut.

“Saya ingin nasi kacang babi,” kata Duangpetch Promtep, 13 tahun.

“Terima kasih atas semua dukungan moral.”

Anak yang lain mengatakan mereka menginginkan sushi.

Meski mereka sudah pulih mereka, mereka masih menghadapi tantangan.

Salah satu perhatian adalah bagaimana mereka akan menghadapi kepopuleran mereka, mengingat kasus ini menjadi perhatian besar, baik dari di Thailand dan luar negeri.

Kisah ini sudah dirancang untuk diceritakan kembali oleh Hollywood, dengan dua perusahaan production house untuk mengumpulkan film tentang anak-anak dan penyelamatan mereka.

“Kami perlu mempersiapkan anak-anak dan keluarga mereka untuk perhatian yang akan mereka terima ketika mereka keluar,” kata Piyasakol.

Dia memperingatkan kerabat dari anak laki-laki untuk menolak memberikan wawancara kepada media karena khawatir mereka bisa memiliki dampak negatif pada kesehatan mental mereka.

“Semua orang bekerja sama dengan baik untuk membawa anak-anak keluar. Kami bekerja sama dengan baik saat itu dan sekarang kami harus bekerja sama dengan baik sehingga anak-anak dapat pulih secara fisik dan mental saat mereka tumbuh besar,” kata Piyasakol.

Oleh Panu Wongcha-um via The Epochtimes