Perayaan Kemenangan Piala Dunia di Prancis Diwarnai Kekerasan

EpochTimesId – Polisi Prancis bentrok dengan warga yang merayakan juara Piala Dunia 2018 pada 15 Juli 2018 malam. Puluhan ribu orang turun ke jalan di Paris ketika itu, untuk merayakan kemenangan final pertama Piala Dunia negara itu dalam 20 tahun terakhir.

Ketika penggemar sepak bola menikmati kemenangan di Paris, sejumlah kecil orang melakukan kekerasan di ibukota sehingga merusak momen perayaan.

Polisi di Paris menembakkan gas air mata ketika beberapa orang bersuka ria memecahkan kaca jendela, menerobos masuk ke toko, dan menjarah barang-barang. Rekaman yang dipasang di media sosial menunjukkan orang-orang membolak-balikkan mobil. Lebih dari 100 orang ditangkap di pusat kota Paris, menurut media setempat.

Hari berikutnya, beberapa penjaga toko di Champs-Elysées naik ke toko-toko mereka sebagai persiapan untuk mengantisipasi potensi kekerasan dan penjarahan terulang kembali. Sebab, ratusan ribu penggemar kembali turun ke jalan.

Seorang wartawan Prancis untuk Le Figaro memposting foto di Twitter, yang menampilkan sebuah toko Nike di mana polisi harus membubarkan kerumunan pada 16 Juli 2018, waktu setempat. Beberapa penggemar menuntut kaos sepak bola Prancis baru berisikan dua bintang, melambangkan jumlah gelar juara Piala Dunia yang dimenangkan negara itu. Toko itu tetap ditutup pada 16 Juli 2018.

Pada kesempatan terpisah, dua orang kehilangan nyawa dalam kecelakaan tragis berbeda. Di kota Annecy, seorang pria berusia 50-an dilaporkan meninggal setelah melompat ke kanal dangkal, dan mendarat dengan lehernya.

Korban kedua, seorang pria lain berusia 30-an dilaporkan menabrakkan mobilnya ke sebuah pohon di kota kecil Saint-Félix. Dia kemudian meninggal dunia akibat perayaan kemenangan berlebihan itu.

Tapi bagi banyak orang, kemenangan Piala Dunia adalah kesempatan yang menggembirakan. Dengan para penggemar menikmati momen kebanggaan dan persatuan nasional, mengesampingkan ancaman serangan teror Islam dan pemilihan politik yang tegang.

Penggemar sepak bola bergadang semalam suntuk ketika pesta berlanjut hingga 16 Juli 2018. Mereka siap untuk memberi hormat kepada tim yang menang sebelum mereka berparade di Champs-Elysées di Paris.

Pelatih Prancis Didier Deschamps dilempar ke udara oleh pemain untuk merayakan kemenangan Piala Dunia. (Christian Hartmann/Reuters/The Epoch Times)

Pelatih Prancis, Didier Deschamps dilemparkan ke udara oleh para pemainnya pada 15 Juli 2018. Itu menyusul kemenangan yang membuatnya menjadi pelatih ketiga yang memenangkan Piala Dunia, sebagai pemain dan pelatih.

Pemerintah Prancis mengumumkan bahwa tim Piala Dunia akan menerima penghargaan tertinggi negara itu, Légion d’Honneur.

Untuk merayakan kemenangan, kereta bawah tanah Paris telah mengganti nama enam stasiun. Stasiun Notre-Dame des Champs telah berganti nama menjadi Notre Didier Deschamps, dan stasiun pusat lainnya telah menjadi Deschamps Elysées-Clémenceau. (Reuters/The Epoch Times)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA