Home Blog Page 2076

Kongres Perkenalkan RUU Baru untuk Mengatasi Pengaruh Politik Beijing di Amerika

0

WASHINGTON – Ketika rezim Tiongkok terus berinvestasi dalam pengaruh politik luar negeri dan operasi-operasi propaganda, RUU baru yang diperkenalkan di Kongres secara eksplisit berusaha untuk mengekang gangguan tersebut.

“Countering the Chinese Government and Communist Party’s Political Influence Operations Act of 2018,” diperkenalkan pada 4 Juni oleh Rep. Chris Smith (RN.J.) dan Rep. Marcy Kaptur (D-Ohio), keduanya anggota Dewan Luar Negeri Komite.

Smith juga merupakan wakil ketua Komisi Eksekutif Kongres untuk Tiongkok (CECC), yang telah memimpin tuntutan untuk menyoroti pengaruh rezim Tiongkok di Amerika dan konsekuensi-konsekuensinya.

RUU tersebut akan meminta badan-badan intelijen AS untuk memberikan laporan terperinci mengenai operasi-operasi pengaruh Beijing di Amerika, baik secara rahasia maupun terang-terangan. Ini juga menyerukan untuk mengembangkan strategi jangka panjang untuk melawan pengaruh politik, sensor, propaganda, dan disinformasi dari Beijing yang menargetkan Amerika Serikat.

Tanggal 4 Juni sengaja dipilih bertepatan dengan peringatan ke-29 penindasan berdarah rezim Tiongkok terhadap para demonstran pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen Beijing pada tahun 1989.

Smith mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Amerika Serikat perlu lebih memahami “tujuan-tujuan fitnahan dari operasi-operasi pengaruh politik Tiongkok,” sementara menekankan perlunya membedakan unsur-unsur yang tidak diinginkan dari “pertukaran budaya, pendidikan, dan pertukaran antar orang yang bermanfaat baik orang-orang Amerika dan Tiongkok.”

“Pemerintah Tiongkok dan Partai Komunis menggunakan cara-cara terbuka maupun rahasia untuk menargetkan elit politik dan ekonomi, media dan opini publik, masyarakat sipil dan akademisi, serta anggota Tionghoa perantauan,” bunyi dari RUU tersebut.

RUU tersebut akan mewajibkan Institut-institut Konfusius yang didanai rezim Tiongkok yang terletak di kampus Amerika dan kampus untuk mendaftar sebagai agen asing, persyaratan yang telah diusulkan sebelumnya dan didukung oleh banyak orang, termasuk dalam undang-undang yang diperkenalkan pada Maret oleh Rep. Joe Wilson (RS.C .) dan Senator Marco Rubio (R-Fla.) dan Tom Cotton (R-Ark.).

Rubio, di antara kritikus paling lantang tentang pengaruh otoriter rezim Tiongkok tersebut, diharapkan untuk mensponsori undang-undang di Senat tersebut yang mirip dengan RUU dari Smith dan Kaptur, kata seorang pembantu kongres.

RUU Senat lain berjudul “Stop Higher Education Espionage and Theft Act of 2018” (Menghentikan Pencurian dan Spionase Pendidikan Tinggi) yang diperkenalkan pada 22 Mei oleh Senator Ted Cruz (R. TX) dengan tujuan serupa di dalam maksudnya, meskipun ia tidak secara khusus menyebut Institut Konfusius atau Tiongkok.

“Komunis Tiongkok menyusupi universitas-universitas Amerika untuk ikut campur dengan kurikulum kita, membungkam kritik terhadap rezim mereka, dan mencuri kekayaan intelektual termasuk penelitian dwi guna yang sensitif,” kata Cruz dalam sebuah pernyataan. “Institut-institut Konfusius adalah sarung tangan beludru yang menyelubungi tangan besi dari kampanye-kampanye mereka di dalam kampus-kampus kita. Pemerintah Amerika membutuhkan alat-alat baru untuk melindungi integritas universitas dan penelitian kita, dan untuk memblokir spionase akademik. ”

RUU Cruz akan memungkinkan FBI untuk menunjuk suatu entitas sebagai “ancaman intelijen asing untuk pendidikan tinggi” dan kemudian mengharuskan perguruan tinggi dan universitas AS untuk mengikuti aturan pelaporan dan pengungkapan yang ketat untuk interaksi-interaksi keuangan apapun dengan entitas asing yang telah ditunjuk.

Berbagai anggota Kongres AS dalam beberapa bulan terakhir telah membuat pernyataan atau mengirim surat yang meminta perguruan tinggi dan universitas di negara bagian mereka untuk memutuskan hubungan atau mengakhiri hubungan dengan Institut Konfusius di kampus masing-masing.

Sebelumnya, pejabat intelijen AS telah secara terbuka memperingatkan bahwa Institut Konfusius dan platform-platform propaganda lainnya di dalam perangkat rezim Tiongkok sedang digunakan untuk mempengaruhi masyarakat Amerika. FBI telah menyelidiki banyak Institut Konfusius di seluruh negeri, menurut Direktur Christopher Wray.

Dalam sidang Kongres, Wray juga mengatakan bahwa rezim Tiongkok telah memanipulasi mata-mata nontradisional (tidak biasa), terutama mereka yang berada di lingkungan akademis, seperti profesor, ilmuwan, dan mahasiswa, untuk mencuri teknologi dan rahasia AS.

“Salah satu hal yang kita coba lakukan adalah melihat ancaman Tiongkok tersebut, ia bukan hanya ancaman seluruh pemerintah, tetapi ancaman seluruh masyarakat mereka pada akhirnya, dan saya pikir itu akan membutuhkan tanggapan seluruh masyarakat melalui kita,” kata Wray.

Upaya panjang rezim Tiongkok untuk mempengaruhi politik negara-negara lain telah di bawah pengawasan yang meningkat secara dramatis sejak 2017. Negara-negara di seluruh dunia telah mulai terbangun dengan kesadaran yang menyakitkan bahwa pintu-pintu yang mereka rela buka untuk Tiongkok demi pertukaran perdagangan dan budaya telah membiarkan perambahan-perambahan rezim Tiongkok pada institusi-institusi politik dan cara hidup mereka.

Gangguan semacam itu khususnya dirasakan di Australia dan Selandia Baru, karena media baru-baru ini menyampaikan serangkaian laporan investigasi dan cerita utama tentang kontrol dan pengaruh Partai Komunis Tiongkok atas kandidat-kandidat politik, bisnis, dan akademisi, serta para mahasiswa Tiongkok di Oceania.

Di Amerika Serikat, Partai Demokrat telah memberikan lebih sedikit perhatian pada kegiatan-kegiatan pengaruh Tiongkok, dibandingkan dengan operasi-operasi pengaruh Rusia yang menargetkan pemilihan AS tahun 2016. Namun, sponsor bersama Kaptur terhadap RUU yang menentang operasi pengaruh politik rezim Tiongkok adalah tanda bahwa Demokrat mulai mengenali ancaman yang ditimbulkan oleh Tiongkok tersebut. (ran)

ErabaruNews

MenPANRB Terbitkan SE Larangan PNS Mudik dengan Kenderaan Dinas dan Terima Hadiah

Epochtimes.id- Menyusul ditetapkannya Keputusan Presiden No. 13/2018 tentang Cuti Bersama Pegawai Negeri Sipil (PNS) Tahun 2018, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Asman Abnur, menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor : B/21/M.KT.02/2018.

SE ini terkait larangan mudik bagi PNS dengan mobil dinas dan menerima hadiah.

Surat Edaran Menteri PANRB itu ditujukan kepada: 1. Menteri Kabinet Kerja; 2. Sekretaris Kabinet; 3. Kepala Badan Intelijen Negara; 4. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 5. Jaksa Agung Republik Indonesia; 6. Panglima Tentara Nasional Indonesia; 7. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 8. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara; 9. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Non Struktural; 10. Para Gubernur; dan 11. Para Bupati/Wali Kota.

“Pimpinan instansi pemerintah agar melarang penggunaan fasilitas dinas, seperti kendaraan dinas untuk kepentingan kegiatan mudik,” demikian ungkap Menteri Asman dalam SE yang diterbitkan 5 Juni 2018.

Selain menegaskan kembali bahwa cuti bersama tahun 2018 yang berlangsung mula 11-20 Juni 2018 tidak mengurangi hak cuti tahunan PNS.

Pada poin kedua disebutkan bahwa, terkait penetapan tujuh hari cuti bersama untuk Hari Raya Idul Fitri 1439 H, dinilai sudah cukup.

Untuk  itu diimbau kepada para pimpinan instansi pemerintah tidak memberikan cuti tahunan sebelum dan sesudah pelaksanaan cuti bersama kepada PNS di lingkungan instansi pemerintah masing-masing, kecuali dengan alasan penting.

Lebih lanjut Menteri Asman Abnur dalam SE menyebutkan bagi PNS yang pada saat cuti bersama, karena tugasnya harus memberikan pelayanan kepada masyarakat, misalnya pegawai rumah sakit, petugas imigrasi, bea cukai, lembaga pemasyarakatan dan lain-lain, sehingga tidak dapat melaksanakan cuti bersama, dapat diberikan tambahan cuti tahunan sejumlah cuti bersama tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 333 Ayat (3) PP No. 11/2017 tentang Manajemen PNS.

Dalam SE tersebut juga ditegaskan larangan bagi PNS menerima hadiah sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Angka 8 PP No. 53/2010 tentang Disiplin PNS.

“PNS dilarang menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya,” demikian bunyi poin kelima SE.

Di bagian akhir, Menteri Asman meminta agar setelah pelaksanaan cuti bersama berakhir, pimpinan instansi dapat memastikan seluruh aktivitas instansi pemerintah harus sudah berjalan normal, utamanya dalam penyelenggaraan pelayanan publik. (asr)

Amerika Tidak Wajib Biayai Aborsi bagi Imigran Gelap Remaja

0

EpochTimesId – Pemerintahan Donald Trump di Amerika Serikat meraih kemenangan parsial dalam gugatan di Mahkamah Agung AS baru-baru ini. MA AS mengeluarkan keputusan yang menyatakan aborsi oleh imigran gelap remaja yang ditahan di tahanan AS, tidak wajib difasilitasi oleh Negara.

Pengadilan banding federal sebelumnya memutuskan bahwa pemerintah AS tidak dapat melarang imigran ilegal di tahanan pemerintah untuk melakukan aborsi. Sebelum pemerintah AS mengajukan banding atas keputusan ini, imigran masih bisa melakukan aborsi dengan fasilitas dan biaya dari pemerintah Federal AS.

Jaksa Agung Muda urusan Pengacara Negara, Noel Francisco, meminta keputusan pengadilan banding untuk dibatalkan. Dia meminta pengacara imigran gelap anak (dan remaja) untuk diberikan hukuman disiplin, karena mereka menyesatkan pemerintah AS tentang waktu aborsi.

Fasilitas Aborsi yang diperoleh oleh imigran, merupakan sengketa dalam banding pemerintah federal. Pengacara Negara meminta Mahkamah Agung membatalkan keputusan pengadilan yang lebih rendah.

Namun, Keputusan Mahkamah Agung, pada awal Juni 2018 ini, kini menyisakan masalah apakah imigran gelap dalam tahanan pemerintah memiliki hak untuk melakukan aborsi dengan menggunakan biaya pribadi.

Agen Patroli Perbatasan berbicara dengan anak-anak di bawah umur yang tidak didampingi tepat setelah mereka melintasi perbatasan barat daya di Rio Grande Valley, Texas, pada tanggal 26 Mei 2017. (Benjamin Chasteen/The Epoch Times)

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Departemen Kehakiman setelah putusan itu mengatakan, “Kami senang dengan keputusan Mahkamah Agung untuk mengesampingkan putusan pengadilan yang lebih rendah, yang memungkinkan seorang (imigran) anak (dan remaja) yang tidak didampingi (orang tua dan/atau wali) untuk menerima fasilitas aborsi saat berada dalam tahanan federal.”

“Mahkamah Agung telah berulang kali menegaskan bahwa pemerintah federal tidak diharuskan untuk memfasilitasi aborsi untuk anak di bawah umur, dan dapat memilih untuk mengutamakan kebijakan yang mendukung kehidupan janin daripada memfasilitasi aborsi. Kami berharap untuk dapat terus mempertahankan moralitas pemerintah dalam mempertahankan kesucian hidup.”

Francisco mengklaim pengacara imigran itu menyesatkan pengacara negara tentang waktu aborsi. Dia mengatakan aborsi dijadwalkan pada 26 Oktober 2017.

Para pengacara pemerintah memberitahu pengacara imigran bahwa mereka bermaksud mengajukan banding atas keputusan pengadilan banding pada 25 Oktober 2017. Namun, pada pagi hari 25 Oktober 2018, aborsi dilakukan.

Mengenai dugaan pelanggaran oleh pengacara, hakim MA tidak mengambil sikap dan hanya mengatakan, “Di satu sisi, semua pengacara harus tetap sadar akan prinsip bahwa advokasi yang bersemangat tidak dapat menggantikan kewajiban mereka sebagai petugas pengadilan. Di sisi lain, pengacara juga memiliki kewajiban etis kepada klien mereka, dan tidak semua gangguan komunikasi merupakan kesalahan.”(The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Pada Hari Peringatan Pembantaian Tiananmen Banyak Warga Tiongkok Ditangkap atau Hilang Kontak

0

oleh Xiao Lusheng

Pada hari peringatan ke 29 tahun Peristiwa Pembantaian Tiananmen, banyak aktivis HAM, pembangkang, dan anggota gereja di Tiongkok dilecehkan atau dibawa pergi dengan paksa. Pihak berwenang Partai Komunis Tiongkok bahkan melarang WeChat mengirim berita-berita yang berkaitan dengan peristiwa pembantaian tersebut.

Seorang aktivis HAM di kota Xi’an yang mangtan orang media bernama Ma Xiaoming kepada Epoch Times mengungkapkan, pada hari peringatan yakni 4 Juni anggota polisi setempat mendatangi rumahnya untuk memperingatkan : Jangan menerbitkan artikel dalam media apapun dalam hari-hari sensitif 4 Juni.  Tidak juga diperbolehkan untuk menerima wawancara media apapun. Larangan berlaku sampai usai KTT SCO Qingdao. (Pertemuan Dewan Kepala Negara Organisasi Kerjasama Shanghai).

“Tahun-tahun sebelum selalu dibawa ke luar daerah, tetapi tahun ini menggunakan peringatan” Ma Xiaoming mengatakan bahwa tujuan PKT tak lain adalah untuk menyembunyikan dosa pembantaian terhadap rakyat sendiri, takut rakyat mengetahui fakta pembantaian Tiananmen.

“Tetapi kertas tidak mampu membungkus api, mereka tidak dapat lepas dari tanggung jawab, tidak bisa lepas dari hukuman sejarah. juga tidak bisa menghalangi rakyat Tiongkok untuk mengganyang otoriterisme dan berjuang demi kebebasan” katanya.

Shen Liangqing, seorang pembangkang asal Anhui juga mantan jaksa memberitakan kepada wartawan Epoch Times, pada 4 Juni sekitar pukul 10 pagi ia dibawa paksa oleh pesonil dari Kantor Polisi Wuhu, kota Hefei yang bernama Wang Jianjun, Su Jian dengan alasan pelanggaran administratif dan ditahan secara ilegal selama 7 jam di ruang konferensi kantor polisi sampai sekitar pukul 5.30 sore baru dibebaskan.

“Mereka mengajak saya berbicara sambil ‘minum teh’ pada 3 Juni, tetapi saya tolak. Keesokan harinya mereka datang” kata Shen Liangqing. “Sesampainya di Kantor Polisi Wuhu, saya katakan bahwa saya tidak bersedia menerima tanya jawab dalam ruang interogasi. kemudian saya dikurung dalam ruang pertemuan”.

Shen Liangqing mengatakan bahwa tahun ini pemerintah Tiongkok tidak mengizinkan publik untuk memperingati peristiwa 4 Juni dalam bentuk apapun, bahkan mengadakan doa bersama dalam lingkungan rumah pun ditentang.

Saking ketakutan, mereka setiap tahunnya menggunakan pelecehan untuk mengganggu terselenggaranya peringatan, PKT telah membunuh begitu banyak orang yang tidak bersalah tetapi masih berusaha menutupi dosanya, hanya rezim komunis yang begitu jahat dan sadis”

Aktivis HAM Shichuan Mr. Lu kepada Epoch Times mengatakan bahwa ia juga mengalami peringatan untuk tidak bersuara pada ulang tahun 4 Juni yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.

Menurut berita di situs ‘weiquanwang’ bahwa aktivis HAM Jilin, Tian Ye dibawa paksa meninggalkan Beijing oleh personel tim Keamanan Nasional. Sedangkan aktivis HAM Jiangsu Cheng Huaishan dibawa pergi oleh kantor polisi Lujia di Kunshan pada sore hari tanggal 4 Juni.

Selain itu, “China Aid Association,” memberitahukan bahwa pada 4 June sore, sejumlah personil dari Kepolisian Distrik Qingyang, Chengdu bersama personil dari Dinas Urusan Agama melakukan penggerekan gereja yang akan memperingati 4 Juni serta menangkap pendeta Wang Yi, dan anggota seperti Li YingJiang, Jiang Rong, Zhang Xudong, Geying Feng, Weng Guanghe, Liu Hongliang 17 orang. Sebelum Li Yingjiang dibawa pergi, ia dipukuli oleh beberapa polisi.

Sebelumnya yakni pada 12 Mei lalu, gereja tersebut juga mengalami tekanan dari polisi setempat karena berdoa bersama untuk memperingati korban gempa Wenchuan. Polisi juga melakukan kekerasan terhadap Song Enguang.

Untuk menutupi peristiwa pembantaian di Tiananmen, PKT di samping menggunakan sarana tekanan mereka juga memfasilitasi sebuah software mikro-channel khusus yang akan secara otomatis menyadur dan menghapus isi berita yang bersangkutan dengan angka 64, 89.

Ma Xiaoming mengatakan, kalau 4 Juni itu adalah gerakan anti-revolusioner sebagaimana yang dituduhkan oleh PKT. “Mengapa PKT tidak mengundang para prajurit yang telah berhasil menindas tegas, membantai para ‘pemberontak’ untuk mendapatkan penghargaan, apresiasi  dari pemerintah ? Tapi PKT tidak berani melakukan itu karena takut rakyat mengetahui fakta.

“Banyak orang tidak tahu bahwa 4 Juni itu terjadi pembantaian, tidak tahu banyak dosa yang dibuat PKT melalui Revolusi Kebudayaan, dan sejumlah peristiwa lainnya. Menutupi kejahatan itu sendiri sudah merupakan perbuatan kejahatan,” kata Ma Xiaoming. (Sinatra/asr)

Militer dan Veteran Amerika Rayakan Invasi Laut Terbesar Dunia di Prancis

0

EpochTimesId – Militer Amerika Serikat memperingati ulang tahun ke-74 pendaratan pasukan D-Day pada Perang Dunia (PD) II di Prancis pada 6 Juni 1944. Pada hari-hari berikutnya, pertempuran sengit Normandia segera berlangsung.

Dalam pertempuran besar-besaran itu, diperkirakan ada 425.000 korban dari pihak Sekutu dan Jerman. Jumlah tersebut adalah keseluruhan korban, baik yang tewas di medan perang, terluka, atau hilang.

Pendaratan pasukan yang mayoritas via laut itu, diyakini sebagai invasi terbesar sekutu sepanjang sejarah. Tujuan utama invasi sekutu adalah mengalahkan kekuasaan tentara Hitler.

Untuk memperingati pertempuran bersejarah itu, anggota militer AS dari 20 unit di Eropa dan Amerika Serikat, berpartisipasi dalam upacara “Joint Task Force Normandy 74”. Acara digelar dari 30 Mei hingga 7 Juni 2018, di sekitar 40 lokasi di seluruh wilayah Normandia, Prancis.

Pada tanggal 3 Juni, ‘Red Devils’ dari Skuadron Tempur ke-107 AS, terbang di atas Prancis utara untuk pertama kalinya dalam 74 tahun. Menjelang pertempuran pada tahun 1944, skuadron menerbangkan beberapa ratus misi pengintaian di atas pantai Normandia, Prancis, yang memungkinkan Sekutu untuk merencanakan jalur invasi mereka.

Dalam upacara baru-baru ini, dua pilot 107 dikawal sembilan pesawat C-130 Hercules, bersama dengan pesawat dari negara lain, menurut laporan Pentagon. Sebanyak 500 pasukan terjun payung mendarat di dekat Sainte-Mere-Eglise, guna memperingati di lokasi mana pasukan terjun payung mendarat pada D-Day.

“Kami berbicara tentang warisan (sejarah) kami, tetapi untuk benar-benar melihatnya dan berbicara dengan para veteran yang ada di sini dan orang-orang yang bertahan hidup dan melaluinya, itu adalah permainan perubahan,” kata Brigadir Jendral John D. Slocum, komandan Wing ke-127, dalam rilis Pentagon.

Skuadron Tempur ke-107 adalah komponen tempur udara tertua Amerika Serikat.

Dalam upacara peringatan tambahan pada hari berikutnya, pada tanggal 4 Juni 2018 lalu, pasukan AS dari Divisi Airborne ke-101 memainkan pertandingan sepak bola Amerika (rugby) dengan tentara Prancis, sekutu mereka. (Foto : Sersan Dan Heaton/Garda Nasional AS)

Di antara mereka yang hadir adalah Helen Patton, cucu dari mendiang Jenderal George S. Patton. Dalam laporan Pentagon lain dia berkata, “Saya merasa bahwa kami harus memainkan permainan yang tidak pernah dimainkan oleh mereka. Ini cara baru untuk memperingati. Ini adalah cara untuk membalik lembaran sejarah.”

Dalam D-Day tersebut, sekutu mendaratkan hampir tiga juta tentara di Normandia. Mereka menyeberangi Selat Inggris, dari Inggris ke Perancis yang diduduki oleh tentara Nazi Jerman.

Operasi ini berhasil berkat terpecahkannya kode enigma jerman. Kode tersebut sangat penting dalam pengiriman pesan strategi dan taktik perang Nazi Jerman.

Mayoritas satuan tempur pada invasi ini adalah pasukan Amerika Serikat, Britania Raya, dan Kanada. Pasukan Kemerdekaan Perancis dan pasukan Polandia, bergabung ke medan tempur setelah fase pendaratan utama berhasil dilakukan. Belgia, Cekoslowakia, Yunani, Belanda, dan Norwegia dalam jumlah minoritas juga turut serta dalam pertempuran bersama sekutu.

Dikutip dari Wikipedia, Invasi Normandia dibuka dengan pendaratan parasut dan glider pada dini hari. Serangan dilanjutkan dengan pesawat udara dan artileri laut, serta pendaratan amfibi pada pagi hari, pada 6 Juni, atau pada D-Day.

Pertempuran untuk menguasai Normandia itu sendiri berlanjut hingga dua bulan lebih. Operasi militer itu berhasil menembus garis pertahanan Nazi Jerman, dan menyebar dari pantai yang sudah dikuasai Sekutu hingga makin jauh ke daratan.

Invasi berhasil membuat Nazi meninggalkan Paris, dan jatuhnya kantong Falaise pada akhir Agustus 1944. (Joshua Philipp/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Bermain Gitar Selama Bedah Otak untuk Mengukur Keterampilan Jari

oleh Li Hong

Seorang musisi Bangladesh berusia 31 tahun bernama Ali tahun lalu oleh dokter didiagnosis menderita gangguan dystonia lokal tahun lalu, hal mana menyebabkan jari tangan kirinya gagal berfungsi dengan sempurna. Jadi ia pergi ke India untuk mencari saran medis.

Selama bedah otak berlangsung Ali masih mampu memantau pergerakan jari-jarinya, dia bermain gitar untuk memungkinkan ahli bedah memantau aktivitas jarinya. Ali terjaga saat bermain gitar padahal pembedahan sedang berlangsung.

Taskin Ibna Ali menderita gangguan distonia lokal yang memang langka. Hal tersebut menyebabkan jari-jarinya mendadak kram saat bermain gitar. Gangguan ini juga dikenal sebagai gangguan distonia musisi.

Pada awalnya, Ali pikir itu karena latihan bermain gitar yang berlebihan, tapi setelah beberapa kali mencoba, ia menemukan itu terjadi hanya ketika bermain gitar, karir musik juga menjadi terpngaruh akibatnya. Karena itu Ali memutuskan untuk pergi ke India untuk pengobatannya.

Menjelang pembedahaan, dokter meminta persetujuan Ali mengenai operasi dalam keadaan ia sadar, dan terus memainkan gitar selama pembedahan berlangsung dengan maksud untuk menguji kelenturan jari jemari Ali.

Dokter mengatakan : “Karena gejala hanya muncul ketika pasien memainkan gitar, pasien perlu tetap terjaga dan bermain gitar selama operasi agar dokter lebih akurat dalam menguji reaksi saraf”

Beruntung pembedahan mencapai sukses, dan aktivitas jari-jarinya benar-benar pulih. Ali terkejut juga dengan hasil pembedahannya. Ia mengatakan : “Ketika mencapai (pembakaran) keenam, jari-jari saya sudah bisa bergerak bebas, terutama setelah operasi selesai, jari-jari saya telah kembali ke keadaan seperti semula.

Menurut Dokter Ahli Saraf Sanjiv CC bahwa gangguan tersebut memang langka terjadi, kira-kira hanya 1 % dari musisi yang terserang. Penyembuhannya dengan metode perawatan obat cukup sulit didapatkan hasilnya kecuali memilih pembedahan. (Sinatra/asr)

Permintaan Tiongkok untuk Kulit Keledai Mengancam Populasi Hewan Kenya

0

Permintaan Tiongkok untuk kulit keledai guna memenuhi produksi obat herbal telah mengurangi populasi hewan di Kenya, menurut laporan baru oleh France 24, sebuah jaringan televisi Prancis.

Selanjutnya, petani lokal yang bergantung pada hewan tersebut untuk buruh tani dan transportasi melihat mata pencaharian mereka terancam.

“E jiao” adalah jenis obat tradisional Tiongkok yang dibuat dengan merebus kulit keledai, kemudian mengekstrak gelatin dan mencampurnya dengan berbagai herbal. Sebuah laporan televisi pemerintah Tiongkok pernah menjelaskan bahwa sekitar tiga jin (unit pengukuran Tiongkok yang sama dengan setengah kilogram) dari kulit keledai hanya menghasilkan satu jin “e jiao.”

Dipuji di dalam teks-teks pengobatan kuno karena sifat penyembuhannya seperti membantu wanita hamil dengan penyakit organ reproduksi, menghentikan batuk, dan menghilangkan insomnia, obat ini dianggap sebagai produk mewah. Dalam beberapa tahun terakhir, elit kaya Tiongkok telah mengkonsumsi “e jiao” sebagai simbol status.

Versi-versi yang paling terkenal dibuat dari kota Dong’e, di Kabupaten Pingyin, Provinsi Shandong, karena air tanah murni yang ditemukan di daerah tersebut dikatakan sangat bermanfaat untuk menghasilkan “e jiao.”

Obat tersebut bisa dijual seharga 600 euro (sekitar $700) per kilogram, menurut France 24.

Populasi keledai Tiongkok telah berkurang karena meningkatnya permintaan untuk “e jiao,” dari 11 juta pada 1990 menjadi 6 juta pada 2014, menurut Organisasi Internasional untuk Perlindungan Hewan. Jadi negara tersebut telah mulai mencari tempat lain untuk mendapatkan keledai-keledai.

Perampasan Afrika

Sejak 2016, Kenya telah membuka tiga rumah pemotongan hewan untuk keledai, hampir secara eksklusif untuk diekspor ke Tiongkok, menurut laporan France 24. Penyiar tersebut telah mengunjungi rumah jagal yang disebut Star Brilliant di Naivasha, Kenya, di mana manajer, John Kariuki, mengatakan bahwa fasilitas tersebut menyembelih sekitar 200 keledai sehari, dan 2.500 lembar kulit keledai diperlakukan secara khusus dan dikemas untuk diekspor setiap bulan.

France 24 memperkirakan bahwa Tiongkok akan membutuhkan pemotongan 10 juta keledai setahun untuk memenuhi permintaan “e jiao.” Hanya ada 44 juta keledai di dunia, menurut Animal Traction Network for Eastern and Southern Africa. Populasi keledai global bisa hancur dalam beberapa tahun.

populasi keledai terancam oleh kebutuhan tiongkok
Keledai menarik gerobak yang penuh dengan kayu bakar di timur laut Kenya, pada 18 April 2018. (Yasuyoshi Chiba / AFP / Getty Images)

Penduduk setempat terutama menggunakan keledai sebagai alat transportasi dan tidak memakan daging keledai. Karena nilai keledai, satu kulit keledai bernilai 65 euro ($76), sebagian telah memanfaatkan permintaan Tiongkok tersebut untuk mencuri keledai-keledai milik petani dan membantai hewan-hewan tersebut untuk menjual kulitnya. Seorang petani yang diwawancarai oleh Prance 24 mengatakan dia memiliki tiga keledai yang telah dicuri oleh pencuri. Dia harus meminjam keledai tetangga untuk membantu pekerjaan pertaniannya.

France 24 melaporkan bahwa Kenya memiliki rencana untuk membuka tempat pemotongan keledai keempat. Negara-negara seperti Mali, Senegal, dan Tanzania telah membuat larangan mengekspor keledai ke Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, namun pemerintah Kenya enggan untuk mengganggu perdagangan tersebut karena ia memukul 80 persen bea pajak ekspor untuk kulit keledai, mengambil untung dari perdagangan tersebut, menurut France 24.

Sementara itu, Kenya telah bermitra dengan rezim Tiongkok pada beberapa proyek infrastruktur besar di bawah insisitif One Belt,One Road dari Tiongkok. Misalnya, pada Mei 2017, pembangunan kereta api senilai $3 miliar yang dibiayai Tiongkok telah selesai, menghubungkan ibukota Kenya, Nairobi, ke kota pelabuhan Mombasa. (ran)

ErabaruNews

Gempabumi Tektonik 5.0 Magnitude Mengguncang Lampung, Tidak Berpotensi Tsunami

Epochtimes.id- BMKG merilis terjadi gempa bumi tektonik di Lampung pada  Rabu (06/06/2018) pukul 06:00.28 WIB. Gempa berada pada lokasi  6.21 LS dan 103.56 BT dengan kedalaman 63 Km.

Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly merilis gempabumi berpusat di wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera dan tak berpotensi tsunami.

“Karena gempabumi ini relatif kecil sehingga tidak cukup kuat untuk membangkitkan perubahan di dasar laut  yang dapat memicu terjadinya tsunami,” ungkapnya.

Dari hasil monitoring BMKG selama satu jam, belum ada gempabumi susulan yang tercatat. BMKG terus memonitor perkembangan gempabumi susulan dan hasilnya akan diinformasikan kepada masyarakat melalui media.

Berdasarkan informasi dari masyarakat gempabumi ini dirasakan di Semaka II SIG-BMKG (IV MMI), di Liwa, Bengkunat pesisir barat, dan Wonosobo Lampung II SIG-BMKG (II-III MMI).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

Adapun penyebab gempabumi berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.  Tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra.

Hasil analisa mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu aktivitas penyesaran naik mendatar (oblique thrust).

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD setempat, serta informasi dari BMKG. Masyarakat diminta tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggungjawab mengenai gempabumi dan tsunami.

Masyarakat juga diminta agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya semakin mengecil. (asr)

Morris Chang, Pendiri Produsen Chip Taiwan Terbesar TSMC, Pensiun

0

Morris Chang, pendiri, ketua, dan CEO pembuat chip kontrak terbesar dunia, TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company), mengumumkan pengunduran dirinya pada rapat pemegang saham tahunan perusahaan pada 5 Juni.

Dia mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 1987 dan memelopori gagasan tentang pembuatan chip untuk perusahaan-perusahaan desain chip yang tidak memiliki pabrik sendiri.

Chang (86 tahun) akan digantikan oleh Mark Liu, yang pernah menjadi presiden dan co-CEO bersama C.C. Wei sejak 2013. Wei akan menjadi CEO tunggal.

Meskipun karir yang mengesankan di mana ia telah memelopori manufaktur teknologi Taiwan, Chang dan TSMC baru-baru ini harus berurusan dengan tren yang berkembang dari perusahaan-perusahaan Tiongkok daratan tentang perburuan pebakat teknologi dari Taiwan dan mencuri inovasi-inovasi kunci.

Pada bulan April tahun ini, jaksa Taiwan mengajukan tuntutan terhadap mantan karyawan TSMC, menuduh dia mencuri teknologi dengan maksud memberikannya kepada perusahaan milik negara Tiongkok.

Seorang pejabat senior Departemen Perdagangan AS bertemu dengan Chang pada bulan Maret untuk membahas cara melawan praktik-praktik pencurian kekayaan intelektual oleh Tiongkok.

Media berita Taiwan, United Daily News, melaporkan bahwa tantangan khusus bagi kepemimpinan yang akan datang adalah ketegangan-ketegangan perdagangan lanjutan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Chang membahas masalah ini pada pertemuan pemegang saham. Dia mencatat bahwa sejak TSMC memiliki basis pendapatan besar di keduanya Amerika Serikat dan Tiongkok, ia bisa menderita dari perang perdagangan antara kedua negara tersebut.

Chang juga mengatakan dia yakin industri semikonduktor Tiongkok akan melihat banyak kemajuan dalam lima hingga 10 tahun ke depan, tetapi masih tertinggal di belakang TSMC, yang menghitung raksasa-raksasa teknologi seperti Apple di antara pelanggan-pelanggannya.

Dia menambahkan bahwa dia sekarang menantikan untuk menulis otobiografinya, bermain bridge, dan traveling. (ran)

ErabaruNews

Amerika Tingkatkan Program Kecerdasan Buatan untuk Deteksi Rudal Nuklir Tersembunyi

0

EpochTimesId – Militer Amerika Serikat telah meningkatkan pengeluaran untuk membiayai penelitian rahasia ‘artificial inteligent’ (AI) atau kecerdasan buatan. Militer dengan markas besar di Pentagon itu mengembangkan kecerdasan buatan untuk mengantisipasi peluncuran rudal berkemampuan nuklir, serta melacak dan menargetkan peluncur nuklir berbasis ponsel di Korea Utara dan di tempat lain.

Upaya dan perkembangan teknologi AI pendeteksi nuklir tersembunyi ini kebanyakan tidak dipublikasikan oleh Pentagon. Beberapa informasi yang tersedia secara publik terkait proyek itu, tersembunyi dalam anggaran Pentagon terbaru.

Namun para pejabat AS yang akrab dengan penelitian itu mengatakan kepada Reuters, ada beberapa program rahasia yang sekarang sedang dikerjakan untuk mengeksplorasi bagaimana mengembangkan sistem yang digerakkan oleh AI. Kecerdasan buatan itu akan digunakan juga untuk melindungi Amerika Serikat dengan lebih baik terhadap potensi serangan rudal nuklir.

Jika penelitian ini berhasil, sistem komputer seperti itu akan mampu berpikir sendiri. Perangkat lunak komputer akan dengan leluasa bekerja dan menjelajahi secara mandiri, terhadap sejumlah besar data, termasuk citra satelit, dengan kecepatan dan akurasi di luar kemampuan manusia.

AI akan sangat diandalkan untuk mencari tanda-tanda persiapan peluncuran rudal, seperti disampaikan oleh sekitar enam narasumber kepada Reuters. Sumber-sumber termasuk pejabat AS itu, berbicara dengan syarat anonim karena penelitian ini bersifat rahasia.

Dengan peringatan yang memadai, pemerintah AS akan dapat mengejar opsi diplomatik. Dalam kasus serangan, militer akan memiliki lebih banyak waktu untuk menghancurkan rudal sebelum diluncurkan, atau mencoba untuk mencegat mereka.

“Kami harus melakukan segala daya upaya kami, untuk menemukan rudal itu sebelum mereka meluncurkannya dan membuatnya semakin sulit untuk menembakkannya,” kata salah seorang pejabat Pentagon.

Pemerintah AS dibawah Donald Trump telah mengusulkan anggaran lebih dari tiga kali lipat pada tahun depan, menjadi 83 juta dolar AS (sekitar 1,1 triliun rupiah) hanya untuk salah satu program rudal yang digerakkan oleh AI, menurut beberapa pejabat AS dan dokumen anggaran.

Pentagon, kantor pusat Departemen Pertahanan Amerika Serikat, diambil dari sebuah pesawat terbang pada bulan Januari 2008. (David B. Gleason/Wikimedia Commons/The Epoch Times)

Meski jumlahnya masih relatif kecil, ini adalah salah satu indikator semakin pentingnya penelitian tentang sistem anti-rudal bertenaga AI. Terlebih pada saat Amerika Serikat menghadapi Rusia yang lebih militeristik, dan ancaman yang masih ada dari Korea Utara.

“Apa yang bisa dipelajari oleh AI dan mesin adalah menemukan jarum di tumpukan jerami,” kata Bob Work, seorang juara teknologi AI yang merupakan wakil sekretaris pertahanan hingga Juli lalu. Dia tidak mengacu pada proyek individual apa pun.

Satu orang yang akrab dengan program mengatakan itu termasuk proyek percontohan yang difokuskan pada Korea Utara. Washington telah prihatin dengan perkembangan Pyongyang tentang rudal bergerak yang dapat disembunyikan di terowongan, hutan, dan gua.

Sementara proyek itu dirahasiakan, militer telah jelas tentang minatnya terhadap AI. Pentagon, misalnya, mengakui menggunakan AI untuk mengidentifikasi objek dari video yang dikumpulkan. Salah satunya dalam program drone yang diluncurkan tahun lalu, yang disebut ‘Proyek Maven’.

Namun, beberapa pejabat AS mengatakan pengeluaran untuk membiayai penelitian AI secara keseluruhan pada program militer tetap sangat tidak memadai. Mereka yang khawatir, mengatakan bahwa Tiongkok dan Rusia mengeluarkan anggaran militer yang lebih besar untuk membiayai penelitian yang sama.

Pentagon sedang berpacu melawan Tiongkok dan Rusia untuk menanamkan lebih banyak AI ke dalam mesin perangnya. Itu untuk menciptakan sistem otonomi yang lebih canggih, yang mampu belajar sendiri untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu.

Penelitian Pentagon tentang penggunaan AI untuk mengidentifikasi potensi ancaman rudal dan melacak peluncur ponsel masih dalam tahap awal. Penelitian itu juga hanyalah salah satu bagian dari upaya meningkatkan sistem pertahanan yang menyeluruh.

Ada sedikit detail pada penelitian rudal AI. Tetapi, seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa prototipe awal untuk sistem yang dapat melacak peluncur rudal berbasis seluler sudah diuji di internal militer AS.

Sejumlah pejabat AS yakin, elemen program rudal AI akan siap digunakan pada awal 2020. Walau sebagian pejabat lainnya dan Kongres AS, mengaku khawatir upaya penelitian saat ini masih terlalu terbatas.

“Orang-orang Rusia dan Tiongkok pasti mengejar hal-hal semacam ini,” ujar Anggota DPR AS, Mac Thornberry (Partai Republik/Texas), ketua Komite Angkatan Bersenjata, kepada Reuters. “Mungkin dengan upaya yang lebih besar dalam beberapa hal daripada yang kita miliki.” (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Gunung Api Guatemala Meletus Dahsyat Tiga Hari Berturut-Turut

0

EpochTimesId – Gunung berapi Fuego di Guatemala, Amerika Tengah, kembali meletus dahsyat untuk yang ketiga-kali-nya, Selasa (5/6/2018). Sebelumnya, gunung itu meletus dahsyat pada hari Minggu (3/6/2018) dan Senin.

Ini adalah letusan terdahsyat sejak 40 tahun terakhir. Jumlah korban tewas pun kini sulit untuk diperkirakan.

Sebelum letusan ketiga terjadi, sebanyak 72 jenasah berhasil dievakuasi. Sebagian korban sudah mulai dimakamkan, sementara sebagian lainnya masih berada di kamar mayat darurat di sebuah rumah sakit.

Jumlah korban tewas kemungkinan akan terus bertambah. Sebab, setelah letusan ke-dua pada Senin pagi, petugas evakuasi mengalami banyak kendala. Hujan abu vulkanik masih terus mengguyur kawasan terdampak, sementara hujan lebat sesekali membuat abu vulkanik menjadi banjir lumpur dan menimbulkan tanah longsor.

Bahkan, petugas SAR pun terancam keselamatannya. Para pekerja penyelamat itu kini masih terus bekerja sambil pintar-pintar mencari tempat berlindung di bawah puncak gunung yang menyemburkan asap, abu vulkanik, dan lahar panas.

Badan bencana nasional Guatemala, CONRED, sudah memerintahkan evakuasi. Mereka mengatakan bahwa awan panas dan batuan cair mengalir dari gunung berapi. Awan panas dan batu beragam ukuran menghujani area yang luas, dan mengirimkan aliran lava melalui kota-kota terdekat.

Warga mengungsi dengan membawa barang-barang di daerah yang terkena dampak letusan gunung berapi Fuego, di kawasan pemukiman San Miguel Los Lotes, di Escuintla, Guatemala, pada 5 Juni 2018. (Luis Echeverria/Reuters/The Epoch Times)

Sebelum evakuasi diperintahkan, pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi setidaknya 72 orang. Jumlah itu meningkat tiga kali dari data yang diumumkan pada hari Senin.

‘Volcan de Fuego’, yang berarti ‘Gunung berapi Api’ dalam bahasa Spanyol, adalah salah satu dari beberapa gunung berapi aktif di antara 34 gunung berapi di sejumlah negara Amerika Tengah. Gunung Fuego terletak di dekat kota kolonial Antigua, situs warisan dunia UNESCO yang selamat dari beberapa letusan besar.

Aktivitas terbaru warga, sebagian besar berada di sisi jauh gunung berapi, menghadap ke arah pantai Pasifik.

Letusan dahsyat pertama pada hari Minggu mengirim kolom abu dan asap setinggi 6,2 mil (sekitar 10 km) ke atas langit. Abu vulkanik itu kemudian menghujani daerah sekitarnya. Ribuan orang kini telah dievakuasi, menurut CONRED. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Mantan Pejuang Intelijen Pertahanan AS Ditangkap Diduga Menjadi Mata-mata Tiongkok

0

WASHINGTON – Seorang mantan perwira Badan Intelijen Pertahanan AS ditangkap selama akhir pekan atas tuduhan berusaha memata-matai Amerika Serikat untuk Tiongkok, Departemen Kehakiman AS mengatakan pada 4 Juni.

Biro Investigasi Federal (FBI) membawa Ron Rockwell Hansen (58 tahun), ke tahanan pada hari Sabtu, 2 Juni, ketika dia dalam perjalanan ke Bandara Internasional Seattle-Tacoma untuk mengejar penerbangan lanjutan ke Tiongkok.

Departemen Kehakiman mengatakan dia dituduh mencoba mengirimkan informasi pertahanan nasional ke Tiongkok dan menerima “ratusan ribu dolar” ketika bertindak secara ilegal sebagai agen mata-mata untuk rezim Tiongkok.

Hansen adalah orang terakhir dalam serangkaian mantan perwira intelijen AS yang tersapu dalam penyelidikan kriminal terkait dengan mata-mata untuk rezim Tiongkok.

Awal tahun ini, mantan perwira kasus CIA, Jerry Chun Shing Lee, didakwa telah bersekongkol untuk mengumpulkan atau memberikan informasi pertahanan nasional ke Tiongkok.

Seorang mantan karyawan intelijen AS lainnya bernama, Kevin Mallory, sedang diadili di Virginia, juga sehubungan dengan menjual rahasia ke Tiongkok.

Jaksa mengatakan bahwa Hansen berbicara bahasa Mandarin dan Rusia dengan lancar.

Dia menjabat sebagai petugas kasus untuk Badan Intelijen Pertahanan saat bertugas militer aktif dari tahun 2000 hingga 2006, dan kemudian melanjutkan kegiatan utama hidupnya sebagai pegawai sipil dan kontraktor.

Dia juga memegang izin rahasia tinggi selama bertahun-tahun.

Pemerintah mengatakan bahwa antara 2013 dan 2017, ia telah melakukan perjalanan antara dua negara yang menghadiri konferensi dan memberikan informasi yang ia pelajari kepada dinas intelijen Tiongkok.

Dia dibayar melalui transfer-transfer kawat, uang tunai, dan kartu kredit, dengan total setidaknya $800.000. Dia juga diduga secara tidak pantas telah menjual teknologi yang dikontrol oleh ekspor.

“Tindakan yang dituduhkannya adalah pengkhianatan terhadap keamanan negara kita dan orang-orang Amerika serta merupakan penghinaan terhadap mantan rekannya di komunitas intelijen,” kata John Demers, kepala Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman.

Hansen muncul di hadapan hakim pengadilan di Seattle pada tanggal 4 Juni dan dituntut dalam 15 tuduhan pelanggaran. (ran)

ErabaruNews

ZTE Setuju Bayar Denda kepada Amerika

EpochTimesId – Menurut laporan sejumlah media internasional, ZTE Corporation pada prinsipnya siap menyetujui isi perjanjian yang dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat pada akhir lalu. Akan tetapi, ZTE belum menandatangani perjanjian penyelesaian yang direvisi.

Pemerintahan Donald Trump akan segera menerapkan hukuman baru kepada produsen peralatan telekomunikasi terbesar kedua di Tiongkok, ZTE. Seperti dikutip dari Reuters pada 1 Juni 2018, sanksi terhadap ZTE berupa denda sebesar 1,7 miliar dolar AS (sekitar 23,8 triliun rupiah).

Di samping itu, Departemen Perdagangan AS juga meminta waktu berkunjung tak terbatas. Kunjungan yang dapat digunakan untuk melakukan verifikasi kondisi terkini tentang penggunaan komponen elektronik AS oleh ZTE.

Sumber yang mengetahui masalah menginformasikan kepada Reuters, bahwa akhir pekan lalu ZTE telah menandatangani perjanjian yang disusun oleh Kementerian Perdagangan. Dalam perjanjian itu sudah termasuk denda 1 miliar dolar AS dan dana dukungan bank sebesar 400 juta dolar AS, yang disiapkan untuk mengatasi kemungkinan denda pelanggaran yang didakwakan oleh pemerintah AS.

Selain itu, sumber tersebut juga mengatakan bahwa Departemen Perdagangan AS berencana untuk mengubah perjanjian penyelesaian yang dibuat tahun lalu, untuk memasukkan denda sipil 361 juta dolar. Denda yang dibayarkan oleh ZTE tahun lalu, sebagai bagian dari denda untuk perjanjian baru.

Oleh karena itu, denda untuk Kesepakatan Penyelesaian Baru terhadap ZTE akan menjadi 1,7 miliar dolar AS. Sebagaimana diketahui bahwa ZTE belum menandatangani perjanjian penyelesaian perselisihan yang terbaru.

James Rockas, juru bicara Departemen Perdagangan AS, Selasa (5/6/2018) mengatakan, “Kedua belah pihak belum menandatangani perjanjian definitif tersebut.”

ZTE Corporation melanggar sanksi AS terhadap Iran dan Korea Utara, serta tidak melakukan kesepakatan penyelesaian yang dicapai dengan Departemen Perdagangan AS tahun lalu. Pada pertengahan bulan April tahun ini, ZTE terkena sanksi berat dari Departemen Perdagangan berupa larangan membeli suku cadang dan memperoleh layanan teknologi tinggi dari Amerika Serikat selama tujuh tahun.

Setelah itu, operasional perusahaan ZTE nyaris terhenti. Menurut berita yang disampaikan dalam sebuah tweet yang diterbitkan pada 25 Mei 2018 oleh Presiden Trump, Presiden Xi Jinping telah menelepon Trump mengenai masalah operasional ZTE.

Mereka mencoba mencari jalan alternatif yang memungkinkan perusahaan tersebut dapat melanjutkan operasinya secara normal.

Jika Departemen Perdagangan AS dan ZTE Corporation berhasil mencapai kesepakatan penyelesaian baru, larangan sebelumnya atas ekspor perusahaan akan dicabut. (Wu Ying/ET/Sinatra/waa)

Video Rekomendasi :

Agen Inggris Menyamar di Internet untuk Bongkar Jaringan Teroris Wanita ISIS

0

EpochTimesId – Seorang gadis remaja, Safaa Boular, menjadi terpidana teroris ISIS termuda di Inggris. Dia ditangkap bersama komplotannya setelah operasi penyamaran agen badan intelijen Inggris, MI5.

Agen MI5 berpose sebagai jihadis di Internet. Dia mengaku memiliki rencana untuk menyerang London bersama ‘suami online’-nya yang tinggal di Suriah.

Safaa Boular dinyatakan bersalah karena merencanakan aksi teror bersama saudara perempuan dan ibunya. Ini adalah jaringan sel perempuan pertama ISIS yang terungkap di Inggris.

Gadis 18 tahun bersama komplotannya itu berencana untuk melakukan serangan senjata dan granat di British Museum.

Pengadilan mendengar bahwa Boular mengalami radikalisasi melalui kombinasi keluarga yang disfungsional. Sang ibu yang mendorongnya menuju interpretasi Islam yang sangat konservatif, sehingga dirinya menjadi radikal. Boular juga mengalami radikalisasi melalui hubungannya dengan seorang pejuang jihad di Suriah.

Sue Hemming dari Crown Prosecution Service (CPS) mengatakan, “Niat Safaa Boular adalah untuk menyebabkan cedera serius dan kematian. Dia pertama berencana melakukan ini di Suriah dengan meledakkan sabuk bunuh diri dengan tunangannya turut serta di sisinya.”

“Ketika dia dicegah (perjalanan ke Suriah) fokusnya beralih ke serangan di Museum Inggris di mana akan ada kerumunan besar,” kata Hemming dalam sebuah pernyataan.

Kakak perempuan dan ibunya, serta seorang wanita lain telah mengaku bersalah atas kejahatan terkait terorisme itu. Mereka mengaku bersalah, sebelum Boular divonis bersalah pada 4 Juni 2018 di Old Bailey, London.

Wakil Asisten Deputi Terorisme, Dean Haydon, mengatakan penyelidikan dimulai ketika Boular tertangkap sedang berusaha melakukan perjalanan ke Suriah. Dia ke Suriah untuk bertemu seorang jihadis yang berkenalan secara online.

“Setelah dicegah untuk bepergian ke Suriah, dia kemudian mulai merencanakan serangan di Inggris, tetapi rencananya digagalkan oleh kerjasama para agen jaringan anti terorisme dan badan keamanan,” kata Haydon dalam sebuah pernyataan.

CPS mengatakan Boular, yang berusia 16 tahun pada saat itu, melakukan kontak online dengan seorang wanita yang merupakan perekrut ISIS dan propagandis bahasa Inggris di Raqqa. Dia lalu diperkenalkan kepada ratusan orang baru.

Dia kemudian membangun hubungan online dengan seorang jihadis Inggris yang pergi ke Suriah untuk menjadi teroris ISIS. Mereka ‘menikah’ dalam sebuah upacara online.

Segera setelah mereka menggagalkan upaya Boular untuk melakukan perjalanan untuk bertemu dengan suaminya, para agen Inggris yang menyamar sebagai komandan ISIS menghubungi dia melalui sistem pesan aman. Boular kemudian ‘mengambil umpan’, dan berdiskusi dengan mereka tentang rencana serangan di London.

“Tanpa disadari (oleh Boular), orang-orang yang dia ajak berdiskusi tentang rencana serangan terornya via online bukan sesama ekstremis, tetapi agen dari layanan keamanan yang sedang menyamar,” kata pernyataan dari Kepolisian Metropolitan London.

“Yakin bahwa dia berkomunikasi melalui aplikasi terenkripsi dan aman, (Boular) mendiskusikan rencana dan keinginannya untuk memegang senjata api dan granat nanas saat mereka akan melakukan serangan teror.”

Bersama dengan ibu dan saudara perempuannya, dia juga membahas kemungkinan menggunakan kendaraan dan pisau untuk melakukan serangan. Mereka memberi sandi ‘pesta teh’ untuk rencana aksi teror itu.

Percakapan dengan saudara perempuannya, Rizlaine Boular, dan ibu, Mina Dich, dari dalam penjara berlanjut selama sekitar dua minggu.

Pada 25 April 2017, ibu dan anak perempuan itu berkeliling Westminster. Kegiatan yang, dalam apa yang dinas keamanan yakini, sebagai pengintaian target potensial. Mereka kemudian pergi ke supermarket di London selatan pada hari berikutnya untuk membeli sebungkus pisau dapur.

Pada tanggal 27 April, ketika mereka mendengar Rizlaine mendiskusikan rencana penyerangan di rumah dengan anggota komplotan ke-empat, Khawla Barghouthi, pihak berwenang memutuskan untuk mengambil tindakan.

Selama penggrebekan di rumah mereka, Rizlaine ditembak oleh petugas saat hendak menyerang petugas dengan pisau. Dia berteriak agar mereka meninggalkannya sendirian saat mereka memberikan pertolongan pertama.

Rizlaine Boular dan Mina Dich, keduanya mengaku bersalah atas tuduhan terorisme, dan ketiga terdakwa lainnya kini sedang menunggu sidang putusan pengadilan.

Selama persidangan, terungkap bahwa sang ibu telah tertarik pada interpretasi Islam yang semakin radikal. Paham radikal itu yang kemudian ditularkan pada Boular remaja, bahkan memaksanya untuk berpuasa selama Ramadhan meskipun anaknya menderita diabetes.

“Ketiga wanita itu dipenuhi dengan kebencian dan ideologi beracun, mereka bertekad untuk melakukan serangan teroris,” kata Haydon. (Simon Veazey/Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Jajaran Selebritis Beberkan Penggelapan Pajak yang Meluas di Industri Hiburan Tiongkok

0

Apa yang dimulai sebagai pertengkaran pribadi antara tokoh TV Tiongkok dengan aktris film terkenal Tiongkok baru-baru ini telah mengekspos meluasnya penggelapan pajak dalam industri hiburan Tiongkok.

Perselisihan tersebut antara Cui Yongyuan, pembawa acara talk show TV dan mantan reporter untuk media penyiaran negara rezim Tiongkok, CCTV, dengan Fan Bingbing, seorang aktris Tiongkok yang terkenal karena perannya sebagai Blink dalam film Hollywood, “X-Men: Days of Future Past.”

Pada akhir Mei, Cui memposting foto-foto kontrak kerja Fan, satu untuk 10 juta yuan (sekitar $1,56 juta) dan satu lagi untuk 50 juta yuan (sekitar $7,8 juta), keduanya untuk pekerjaan akting yang sama, di akun Weibo pribadinya, setara  Twitter milik Tiongkok.

Kontrak-kontrak tersebut menuduh bahwa Fan telah menyembunyikan pendapatan aslinya melalui “kontrak-kontrak yin-yang”, di mana seseorang secara rahasia mengantongi uang dari kontrak bernilai lebih tinggi tetapi melaporkan kontrak dengan angka yang lebih rendah kepada pihak berwenang untuk tujuan menghindari pajak.

Cui juga telah menyerang Fan karena memerintahkan nilai akting yang tinggi, yang meraup 60 juta yuan (sekitar $9,4 juta) untuk peran akting yang hanya membutuhkan empat hari kerja.

Studio yang didirikan sendiri oleh Fan mengeluarkan pernyataan yang menyangkal bahwa Fan pernah terlibat dalam “kontrak-kontrak yin-yang,” dan menuduh Cui telah melakukan fitnah dan menyebarkan gosip.

Administrasi Pajak Negara Tiongkok telah memerintahkan kantor cabangnya di Kota Wuxi untuk menyelidiki studio Fan, yang berbasis di Wuxi, menurut koran Legal Daily yang dikelola pemerintah.

Pada tanggal 4 Juni, CCTV melaporkan bahwa otoritas pajak telah mulai menyelidiki pembayaran pajak dari beberapa tokoh berpenghasilan tinggi di industri film dan televisi.

penggelapan pajak
Tuan rumah dan produser televisi Tiongkok Cui Yongyuan berfoto di bengkelnya di Beijing pada 7 Maret 2017. (Fred Dufour / AFP / Getty Images)

Penyelidikan tersebut juga telah menyebabkan gejolak di pasar saham Tiongkok. Sebuah saham, saham yang dijual dalam mata uang yuan yang diperdagangkan di bursa saham Shanghai dan Shenzhen, dari perusahaan-perusahaan di industri hiburan jatuh pada perdagangan pada 4 Juni.

Harga saham Huayi Brothers Media, salah satu studio produksi film dan televisi terbesar di Tiongkok, turun 10,02 persen di Bursa Efek Shenzhen, melenyapkan sekitar 2,28 miliar yuan (sekitar $356 juta) dari nilai ekuitas, menurut portal berita Tiongkok, Sohu.

Beijing Enlight Media, sebuah perusahaan produksi film dan TV yang didukung oleh raksasa teknologi Tiongkok Alibaba, turun 5,93 persen di bursa Shenzhen, melenyapkan 1,82 miliar yuan (sekitar $284 juta).

Di Shanghai Stock Exchange, China Film, distributor film Hollywood milik negara di Tiongkok, turun 4,66 persen, kehilangan 1,53 miliar yuan (sekitar $239 juta) dalam nilai pasar.

Sementara itu, Talent International Media, sebuah perusahaan produksi dan distribusi televisi yang berbasis di Beijing di mana Fan memiliki lebih dari 6 juta saham, terlihat sahamnya turun 10 persen, batas harian maksimum. Nilai pasarnya turun 660 juta yuan (sekitar $103 juta). Menurut Sohu, Fan kehilangan hampir 10 juta yuan (sekitar $1,56 juta) sebagai akibat dari penurunan saham tersebut.

Fenomena “kontrak-kontrak yin-yang” dijelaskan oleh Shi Zhengwen, direktur Pusat Penelitian Fiskal dan Pajak Hukum di Universitas Ilmu Politik dan Hukum Tiongkok di Beijing, dalam wawancara dengan koran pemerintah Beijing Daily pada 4 Juni.

“Kontrak-kontrak Yin-yang” adalah cara ilegal untuk menghindari pajak, dan merupakan praktik umum di antara orang-orang dengan pendapatan tinggi, kata Shi. Dia menjelaskan bahwa jika Fan gagal membayar 10 persen dari pajaknya, dia bisa menghadapi tiga tahun penjara, dan hukuman tiga sampai 10 tahun jika dia gagal membayar 30 persen atau lebih, dalam wawancara terpisah dengan koran Legal Daily pada tanggal 3 Juni.

Saat berbicara dengan Radio Free Asia (RFA), Mr. Pan, orang dalam di lingkaran hiburan Tiongkok, mengatakan bahwa kontrak-kontrak kerja di Tiongkok umumnya terkait dengan pencucian uang dan korupsi. Dia menambahkan bahwa jika pihak berwenang Tiongkok sepenuhnya menyelidiki industri hiburan sesuai dengan undang-undang perpajakan negara, tidak satupun perusahaan di industri tersebut akan menjadi bersih.

Banyak netizen Tiongkok ambil bagian di media sosial untuk mengekspresikan pendapat mereka. Seorang netizen yang menyebut dirinya “left-hand ink-mark” menyatakan ketidakpercayaan mendalamnya terhadap sistem perpajakan Tiongkok dalam artikel yang ditulis sendiri.

Netizen tersebut menjelaskan bahwa banyak selebriti di Tiongkok mendirikan studio mereka sendiri sebagai cara untuk menghindari pajak, karena pajak bisnis memiliki tingkat maksimum 25 persen sementara pajak pribadi mencapai 45 persen.

“Pengumpulan pajak Tiongkok adalah mengambil dari orang miskin dan memberi makan orang kaya,” tulis netizen tersebut. “Orang kaya bisa menemukan cara yang ‘sah dan layak’ untuk menghindari pajak.” (ran)

ErabaruNews