Home Blog Page 31

Beijing Sadar Ekonominya Bermasalah Ingin Mengadakan Sidang Pleno Ketiga di  Juni

0

NTD

Pertikaian antar petinggi Partai Komunis Tiongkok semakin sengit, sehingga Sidang Pleno Ketiga Komite Sentral ke-20 Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang tertunda selama beberapa bulan sampai saat ini belum juga diselenggarakan. Kabarnya, otoritas Partai Komunis Tiongkok mulai sadar dan mengakui bahwa ada masalah dengan perekonomian Tiongkok. Karena itu mereka menghendaki sidang tersebut dapat diadakan pada Juni yang akan datang.

Sidang Pleno Ketiga Komite Sentral PKT ke-20 tidak diadakan di tahun lalu dan masih belum ada kabar resmi tentang penyelenggaraannya. Banyak pengamat percaya bahwa hal ini disebabkan oleh perebutan kekuasaan antar petinggi di PKT, dan pembersihan di internal partai telah menyebabkan kesulitan dalam menemukan personel yang sesuai harapan pemimpin tertinggi.

Pada 24 dan 25 Maret tahun ini, Forum Pembangunan Tiongkok (CDF) yang diadakan di Beijing. Perdana Menteri Li Qiang menyampaikan pidato utama dalam upacara pembukaan. Pada 27 Maret, Xi Jinping menggantikan Li Qiang untuk bertemu dengan para perwakilan komunitas bisnis Amerika Serikat beserta para akademisi strategis di Balai Agung Rakyat, Beijing.

Douglas Paal, rekan senior Program Asia di “Carnegie Endowment for International Peace”, sebuah wadah pemikir di Washington, D.C., yang juga ikut hadir di CDF minggu lalu mengatakan kepada “Radio Free Asia”, bahwa menurut percakapan pribadinya dengan seorang pejabat Tiongkok selama forum tersebut. Beijing hendak mengadakan Sidang Pleno Ketiga pada bulan Juni mendatang.

Douglas Paal menekankan bahwa karena ini bukan berita resmi, jadi belum ada tanggal spesifiknya. Namun pejabat PKT tersebut mengungkapkan : “Mereka (Tiongkok) berharap dari sekarang hingga Juni bisa mendapatkan lebih banyak rincian tentang cara menyelesaikan sejumlah tantangan yang dihadapi Tiongkok saat ini”.

Douglas Paal adalah mantan diplomat AS yang pernah bertugas di Dewan Keamanan Nasional AS, Kementerian Luar Negeri AS, dan Badan Intelijen Pusat (CIA).

Sumber lain yang enggan disebutkan namanya juga mengungkapkan, bahwa berita terkait sidang pleno sempat disebutkan secara pribadi pada “Boao Forum for Asia” yang dibuka pekan lalu, namun belum mendapat konfirmasi resmi.

Pada 27 Maret, Xi Jinping yang menemui para pemimpin bisnis Amerika Serikat berupaya meyakinkan mereka dengan “Economic Bright Theory”. Ia mengatakan bahwa perekonomian Tiongkok tumbuh “sehat dan berkelanjutan”, bahwasanya perkembangan Tiongkok tidak akan mencapai puncaknya karena “teori puncak Tiongkok” (Peak China Theory). Pokoknya perekonomian Tiongkok “belum runtuh, belum mencapai puncak”.

Wall Street Journal yang mengutip pidato Li Qiang dalam pembukaan CDF pada 24 Maret melaporkan, bahwa tidak biasanya Li Qiang mengungkapkan adanya sejumlah masalah dalam negeri Tiongkok yang memudarkan ekspektasi para eksekutif asing terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok, yakni antara lain soal risiko yang semakin besar dalam industri real estat serta utang pemerintah daerah yang menggembung.

Pada saat perekonomian Tiongkok sedang berada dalam resesi dan penarikan modal asing dalam jumlah besar semakin gencar, dunia luar penasaran dengan apa yang dibicarakan dalam CDF.

Kepada “Radio Free Asia” Douglas Paal mengatakan bahwa Beijing berusaha menyampaikan bahwa Tiongkok mengakui adanya tantangan dari sektor real estat, utang dan permintaan domestik yang menghambat pertumbuhan ekonominya. Tetapi tampaknya Beijing hanya siap sampai tahap “mengakui saja adanya masalah”. Soal bagaimana cara mengatasinya, belum memberikan banyak informasi. Berarti belum ada solsi penyelesaiannya.

Douglas Paal mengatakan bahwa melalui dialog tidak resmi dengan pejabat Tiongkok dirinya mengetahui bahwa otoritas komunis Tiongkok masih kurang memiliki konsensus mengenai tindakan apa yang harus diambil pada setiap isu utama, jadi mereka melalui “uji suhu air” untuk melihat reaksi pihak asing dan pihak Tiongkok terhadap hasil (dari Dua Sesi) mengenai apa yang telah dibicarakan, apa yang telah diputuskan dan apa yang semestinya dilakukan.

Douglas juga menyebutkan bahwa setiap kali penyelenggaraan forum pembangunan, Beijing selalu ingin menyampaikan jawaban terhadap “masalah besar” yang perlu diketahui oleh para komunitas bisnis asing. Pada tahun 2020, yang dikhawatirkan oleh perusahaan asing dan banyak perusahaan Tiongkok adalah berlanjutnya otoritas Tiongkok memperketat pemberian pinjaman kepada perusahaan swasta.

Pesan yang disampaikan lewat forum pembangunan tahun itu adalah “pemerintah sedang meningkatkan upayanya untuk mencegah atau memperbaiki bias pinjaman terhadap badan usaha milik negara ….” Ini adalah apa yang ingin disampaikan secara resmi lewat forum pembangunan, tetapi tidak pernah terpenuhi.

Douglas Paal mengingatkan agar para ekonom lebih berhati-hati dalam mempelajari favoritisme Partai Komunis Tiongkok terhadap perusahaan milik negara, namun kesan keseluruhannya yang ia dapat adalah, hal ini belum terwujud dan otoritas Tiongkok juga belum mengubah pendekatannya.

Saat ini, perekonomian Tiongkok terus lesu, pasar real estat menghadapi keruntuhan, pemerintah daerah terlilit utang, tingkat pengangguran melonjak tajam, gaji pegawai negeri turun, dan masyarakat Tiongkok kehilangan kepercayaan terhadap prospek perekonomian. Sementara itu perebutan kekuasaan di internal PKT berlangsung sangat sengit. Setelah Kongres Nasional ke-20, Menteri Pertahanan Li Shangfu dan Menteri Luar Negeri Qin Gang diberhentikan. Setidaknya ada lusinan jenderal militer dan pejabat senior di industri militer yang dicopot dari jabatan mereka.

Yuan Bin, seorang komentator politik dalam artikelnya pernah menyebutkan bahwa setelah Xi Jinping mengambil alih Kongres Nasional ke-18, ia membalikkan arah perjalanan sejarah. Perekonomian Tiongkok mulai melambat dan stagnan, konflik sosial terus meningkat, ketidakpuasan menyebar di dalam dan di luar partai, dan Krisis pemerintahan menjadi semakin serius. Mulai dari Partai Komunis Tiongkok hingga seluruh Tiongkok, mereka benar-benar kehilangan kemampuan untuk memperbaiki kesalahan, dan hanya bisa membiarkan Xi, sang “akselerator utama” terus berbuat hal-hal yang membahayakan. Sejak saat itulah takdir kehancuran PKT ditentukan, tak seorang pun mampu mengubahnya. (sin)

Gempa Bumi Dahsyat Mengguncang Taiwan, Merusak Bangunan dan Menyebabkan Tsunami Kecil

Di Hualien, sebuah bangunan berlantai lima mengalami kerusakan parah, dengan lantai pertama runtuh dan sisa strukturnya bersandar pada sudut 45 derajat

Caden Pearson

Gempa bumi dahsyat menghantam pantai timur Taiwan pada Rabu 3 April, mengguncang seluruh negara kepulauan tersebut, menyebabkan sejumlah bangunan runtuh di sebuah kota di bagian selatan, dan menimbulkan tsunami kecil yang mencapai pulau-pulau di selatan Jepang.

Gempa terjadi pada pukul 7:58 pagi waktu setempat. Berbagai lembaga pemantau gempa bumi melaporkan magnitudo yang berbeda, mulai dari 7,2  di Taiwan, 7,4  di Amerika Serikat, hingga 7,7 di Jepang.

Gempa ini diikuti oleh gempa susulan berkekuatan 6,5  hanya 13 menit kemudian, demikian dilaporkan oleh US Geological Survey (USGS).

Sebuah bangunan yang runtuh setelah gempa bumi melanda Kota Hualien, Taiwan, pada 3 April 2024, dalam sebuah video. (TVBS via AP/Tangkapan layar via NTD)

Gempa tersebut melanda sekitar 11 mil (18 kilometer) selatan-barat daya Hualien pada kedalaman sekitar 21 mil (35 kilometer).

Di Hualien, sebuah bangunan berlantai lima mengalami kerusakan berat, dengan lantai pertama runtuh dan struktur lainnya miring pada sudut 45 derajat.

Dampak gempa di Taiwan
Dampak gempa di Taiwan
Dampak gempa di Taiwan

Sementara itu, di ibu kota Taipei, ubin berjatuhan dari gedung-gedung yang lebih tua, dan beberapa kompleks perkantoran yang lebih baru mengalami kerusakan struktural.

Tanah longsor telah merusak Jalan Raya Suhua, jalan utama di sepanjang pantai timur Taiwan, di beberapa titik. Rekaman video yang ditayangkan di media lokal menunjukkan batu-batu besar berjatuhan dan merusak jalan raya dan terowongan, termasuk satu terowongan yang terbelah menjadi dua. Sedikitnya 12 mobil rusak, dan sekitar sembilan orang terluka, menurut media lokal.

Layanan kereta api dihentikan di seluruh pulau yang berpenduduk 23 juta jiwa ini, begitu pula layanan kereta bawah tanah di Taipei. Namun, kehidupan di ibu kota dengan cepat kembali normal, dengan anak-anak bersekolah dan perjalanan pagi hari berjalan tanpa gangguan besar.

Dampak gempa di Taiwan

Dampak gempa bumi meluas hingga ke luar perbatasan Taiwan, dengan Badan Meteorologi Jepang melaporkan bahwa gelombang tsunami setinggi kurang lebih 30 cm menghantam pantai Pulau Yonaguni sekitar 15 menit setelah gempa.

Badan tersebut kemudian menurunkan peringatannya menjadi peringatan tsunami, juga menyatakan bahwa gelombang kemungkinan mencapai pantai pulau Miyako dan Yaeyama. Badan tersebut menyarankan orang-orang di daerah pesisir atau di sepanjang sungai untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Gempa bumi ini juga memicu peringatan tsunami di Filipina, menurut Institut Vulkanologi dan Seismologi negara tersebut. “Gelombang tsunami yang tinggi” diperkirakan akan menghantam antara pukul 8:33 pagi dan 10:33 pagi waktu setempat pada  Rabu.

Badan tersebut mengeluarkan peringatan untuk daerah pesisir yang berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik, termasuk provinsi Batanes Group of Islands, Cagayan, Ilocos Norte, dan Isabela. Orang-orang di daerah-daerah ini “sangat disarankan untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau bergerak lebih jauh ke pedalaman.”

Peringatan tersebut termasuk mengamankan kapal dan menyarankan kapal-kapal yang sudah berada di laut untuk tetap berada di perairan dalam sampai keadaan aman.

Pasukan Bela Diri Jepang mengirimkan pesawat untuk menilai dampak tsunami di sekitar wilayah Okinawa dan menyiapkan tempat penampungan bagi para pengungsi.

Meskipun terjadi aktivitas seismik, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik menyatakan bahwa tidak ada ancaman tsunami di Hawaii atau wilayah Pasifik AS di Guam.

Gempa bumi ini terjadi akibat patahan naik di dekat perbatasan antara lempeng Eurasia dan Laut Filipina, demikian laporan USGS.

Gempa bumi ini diyakini sebagai gempa bumi paling signifikan yang melanda Taiwan sejak gempa bumi pada tahun 1999 yang menyebabkan kerusakan parah. Taiwan berada di sepanjang “Cincin Api” Pasifik, sebuah zona patahan seismik yang mengelilingi Samudra Pasifik di mana sebagian besar gempa bumi di dunia terjadi. (asr)

Wanita di Tiongkok dengan Setia Merawat Tunangannya yang Menderita Kanker dan Telah Menghabiskan Uang Tabungannya untuk Pengobatannya

EtIndonesia. Dalam keadaan baik atau buruk, dalam keadaan sakit dan sehat mereka akan tetap setia untuk bersama, itulah janji yang sering diucapkan oleh pasangan saat mereka menikah.

Mereka belum mengucapkan janji pernikahan mereka tetapi seorang wanita di Tiongkok sudah menepati janjinya itu.

Tragedi menimpa pasangan di Henan, Tiongkok, dua bulan sebelum mereka menikah — calon pengantin pria Zhi Aohong didiagnosis menderita leukemia myeloid akut, South China Morning Post melaporkan.

Bertekad untuk tetap bersama pasangannya selama 10 tahun, Liu Yue mengatakan kepada media Tiongkok: “Saya akan menjadi orang yang melindunginya dari angin dan hujan.”

Pasangan ini kehabisan tabungan mereka, setelah menghabiskan hampir dua juta yuan (sekitar Rp 4,4 miliar) untuk pengobatan kanker, termasuk transplantasi sel induk dan obat mahal yang harus diminumnya setiap dua hari.

Zhi, yang penyakitnya kambuh, kini menjalani transplantasi kedua di sebuah rumah sakit di Beijing.

Menurut sebuah penelitian, tingkat kelangsungan hidup lima tahun penderita penyakit langka ini berada di bawah 20 persen di Tiongkok.

Terlepas dari prognosisnya, Liu memutuskan untuk terus mendukung tunangannya.

“Banyak orang bilang saya konyol, tapi saya akan tetap konyol,” katanya. “Saya tidak akan menyerah dan akan tetap berada di sisinya sampai dia pulih.”

Dalam sebuah wawancara dengan Henan City Report, wanita tersebut mengatakan bahwa Zhi, yang mulai bekerja setelah sekolah menengah, telah mendukungnya hingga kuliah.

Meskipun dia hidup hemat, Zhi murah hati dalam membelanjakan uang untuknya.

Dia juga tidak mengharapkan imbalan apa pun atau khawatir istrinya akan mencampakkannya setelah bertemu orang lain di universitas, tambahnya.

Karena kehabisan pilihan, Liu memohon bantuan publik dalam video Douyin.

Mengingat biaya perawatan medis yang mahal dan ketidakmampuan mereka untuk meminjam lebih banyak uang untuk membayar tagihannya, wanita yang menangis itu berkata: “Saya tidak punya pilihan selain meminta bantuan. Saya harap Anda dapat membantunya melewati masa sulit ini.”

Kisah pasangan ini menyentuh hati banyak warganet.

“Mereka berdua setia dan saya mendoakan yang terbaik untuk mereka,” komentar salah satu orang.

“Tidak peduli bagaimana akhir kisah mereka, setidaknya satu dekade dalam hidup mereka tidak disia-siakan pada orang yang salah. Cinta mereka membuatku melihat sedikit cahaya di dunia,” sahut yang lain. (yn)

Sumber: asiaone

Nikmatnya Puding Pisang Krim 

Ryan Cashman

Penulis dan blogger Amerika Serikat, Stacy Lyn Harris, mengatakan: “Saya suka menggunakan  stoples  ukuran apa pun untuk puding pisang. Lapisi dengan urutan yang sama, dan jika Anda akan langsung memakan puding pisang, buatlah lapisan teratas dengan krim kocok (whipped cream) dalam porsi besar dengan taburan wafer utuh atau remahan di atas nya. Jika Anda menyimpannya untuk nanti atau akan bepergian bersamanya dalam pendingin, jangan kasih whipped cream dulu dan sisakan ruang sekitar 3-5 mm di bagian atas stoples, dan tutup. Setelah siap disajikan, buka tutupnya dan taburi dengan krim kocok dan wafer!” 

Untuk 6-8 orang 

Puding Pisang

• 1 cangkir gula

• 1/3 cangkir tepung maizena

• 3 cangkir susu

• 4 kuning telur ukuran besar

• 1/3 cangkir mentega

• 1 jumput garam

• 2 sendok teh vanila

• 11 ons wafer vanilla, sisakan 1 ons untuk hiasan

• 5 buah pisang matang, diiris

Whipped Cream

• 2 cangkir krim kocok (whipped cream) kental

• 6 sendok makan gula halus

• 1/2 sendok teh ekstrak vanila

Dalam panci berat berukuran sedang, kocok gula dan tepung maizena. Dalam mangkuk besar, kocok susu dan kuning telur. Mulailah mengocok perlahan campuran susu dan telur ke dalam panci berisi bahan kering. Didihkan campuran (dengan api sedang) dan aduk terus hingga mengental, sekitar 8 menit. Angkat dari api.

Tambahkan mentega, satu sendok makan sekaligus, biarkan masing-masing meleleh sepenuhnya sebelum menambahkan mentega berikutnya, sambil terus diaduk. Tambahkan ekstrak vanila dan garam hingga tercampur.

Dalam mixer, kocok krim dengan kecepatan tinggi hingga berbusa dan volumenya bertambah. Tambahkan vanila, lalu tambahkan gula perlahan hingga terbentuk soft peak, layaknya foam yang lembut.

Sekarang untuk menata hidangan, dalam mangkuk besar atau piring kecil isi dengan selapis wafer, lalu 1/4 bagian pisang. Sendokkan 1/4 custard ke atas pisang, lalu taburi dengan whipped cream. Ulangi dengan lapisan yang tersisa. Taburi dengan wafer yang dihancurkan. (nug)

10 Manfaat Mengonsumsi Peptida Kolagen

0

Kolagen—sejenis lem alami untuk kulit—berkurang seiring bertambahnya usia, namun suplementasi dapat membantu meringankan masalah penuaan kulit dan persendian

Sheramy Tsai

Kolagen, yang tadinya hanya dibahas di kalangan kecantikan, kini mendapatkan pengakuan lebih luas atas manfaat kesehatannya, didorong oleh banyaknya penelitian dan penemuan ilmiah.

Peptida kolagen, bahan penyusun protein esensial ini, semakin banyak dicari karena potensi manfaat kesehatannya, mulai dari peremajaan kulit hingga penguatan otot. Namun, meningkatnya popularitas mereka juga menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran.

Apa itu Peptida Kolagen?

Kolagen melampaui perannya sebagai protein, bertindak sebagai perekat alami tubuh. Berasal dari kata Yunani “kolla”, yang berarti lem, lem merupakan bagian integral dari kulit, tulang, dan jaringan ikat kita, yang menyatukan elemen-elemen ini.

Setidaknya ada 29 jenis kolagen yang diketahui, masing-masing memiliki fungsi berbeda. Misalnya saja, kolagen Tipe I, yang merupakan 90 persen kolagen tubuh, sangat penting untuk kesehatan kulit, tulang, tendon, dan ligamen, sedangkan Tipe II penting untuk penyangga sendi.

“Selain berfungsi sebagai bahan dasar, kolagen juga melepaskan peptida bioaktif yang melindungi kulit kita dengan sifat antioksidan dan aktivitas enzimatik, membantu dalam pemeliharaan, renovasi, dan penyembuhan,” Dr. David Barzilai, spesialis umur panjang dan CEO Healthspan Coaching, mengatakan kepada The Epoch Times.

Kolagen sering dikaitkan dengan keremajaan. Penurunannya, yang sering kali ditandai dengan tanda-tanda penuaan seperti kerutan, kulit kendur, dan nyeri sendi, dapat diperburuk oleh pilihan gaya hidup seperti merokok, asupan gula yang tinggi, dan stres.

“Siapa pun yang berusia di atas 30 tahun dapat memperoleh manfaat dari penambahan suplemen kolagen,” Nikki Kendall, seorang dokter naturopati, mengatakan kepada The Epoch Times. Dia menjelaskan bahwa mengonsumsi kolagen setiap hari tidak diperlukan— memasukkannya ke dalam pola makan beberapa kali seminggu sudah cukup untuk mendapatkan manfaatnya.

Kolagen tidak bisa langsung diserap dari makanan. “Molekul kolagen harus dipecah menjadi peptida yang lebih kecil agar dapat diserap di saluran pencernaan,” kata Dr. David .

Peptida kolagen terbentuk ketika kolagen hewan dihidrolisis, terurai menjadi fragmen yang lebih kecil dan lebih mudah diserap. Peptida ini adalah versi sederhana dari protein kolagen lengkap, dioptimalkan agar lebih mudah diserap oleh tubuh.

10 Kemungkinan Manfaat Peptida Kolagen

Semakin banyak bukti yang menunjukkan berbagai manfaat kesehatan dari peptida kolagen. Penting untuk diketahui bahwa beberapa penelitian memiliki skala terbatas dan mungkin memerlukan pendanaan dari industri. Meskipun demikian, penelitian saat ini menyoroti serangkaian manfaat potensial dari suplementasi kolagen.

1. Mengencangkan Kulit

Kolagen, komponen utama kulit, menjanjikan dalam perawatan kulit anti-penuaan. Penelitian menunjukkan bahwa suplemen kolagen dapat meningkatkan hidrasi dan elastisitas kulit, serta mengurangi munculnya kerutan.

Khususnya, produk kolagen nutra- ceutical yang dapat diminum secara nyata memperbaiki kulit pada kelompok penelitian dibandingkan dengan kelompok kontrol. Temuan ini menunjukkan bahwa peptida kolagen dapat memainkan peran penting dalam membalikkan efek penuaan pada kulit, memberikan harapan bagi mereka yang ingin mempertahankan kulit awet muda dan sehat.

“Seiring bertambahnya usia, secara alami kita memproduksi lebih sedikit kolagen,” kata Nikki Kendall. “Sulit bagi sebagian besar orang untuk mendapatkan cukup makanan, terutama jika Anda orang Amerika. Pasokan makanan kita yang diproses secara berlebihan ditambah dengan praktik pertanian kita membuat suplementasi diperlukan.”

2. Mengurangi Nyeri dan Kekakuan Sendi

Peptida kolagen juga memberikan pengaruh besar pada kesehatan sendi, terutama bagi mereka yang memiliki kelainan tulang dan sendi. Penelitian yang berfokus pada efek suplementasi kolagen yang dikombinasikan dengan olahraga menunjukkan bahwa keduanya dapat meningkatkan fungsi sendi secara signifikan dan mengurangi rasa sakit. Penelitian tersebut, yang menyaring ratusan percobaan, menemukan bahwa kolagen—terutama bila dikonsumsi dengan dosis 15 gram per hari—paling efektif dalam meningkatkan mobilitas sendi dan mengurangi ketidaknyamanan.

“Menariknya, penulis penelitian menemukan bahwa suplementasi tidak dikaitkan dengan dampak signifikan pada sintesis protein otot dibandingkan dengan sumber protein berkualitas tinggi lainnya,” kata Dr. David Barzilai, menunjukkan bahwa manfaat kolagen mungkin melampaui metrik protein tradisional.

3. Meningkatkan Kesehatan dan Pemulihan Otot

Studi menunjukkan bahwa suplemen peptida kolagen tertentu dapat meningkatkan pemulihan otot, terutama bila dikombinasikan dengan program latihan. Penelitian yang melibatkan pria yang tidak aktif mengungkapkan bahwa mereka yang mengonsumsi peptida kolagen mengalami kekuatan otot dan penyembuhan yang lebih baik dibandingkan mereka yang mengonsumsi plasebo. 

Studi lain yang berfokus pada pria paruh baya menemukan bahwa suplemen peptida kolagen mengurangi nyeri dan kelelahan otot pasca latihan, sehingga meningkatkan kekuatan otot dibandingkan dengan kelompok plasebo.

4. Mengurangi Keropos Tulang

Penurunan kadar kolagen seiring bertambahnya usia dapat mengakibatkan penurunan kepadatan tulang. Namun, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan peptida kolagen spesifik dalam jangka panjang secara signifikan meningkatkan kepadatan mineral tulang pada wanita pascamenopause, sehingga menawarkan solusi potensial untuk kesehatan tulang.

Selama 4 tahun, penelitian ini mengamati peningkatan massa tulang yang

signifikan di tulang belakang dan pinggul, yang menunjukkan bahwa peptida kolagen dapat menjadi bantuan penting dalam memperkuat stabilitas tulang dan mengurangi risiko osteoporosis.

5. Mempercepat Penyembuhan Luka Kolagen telah menjadi bahan pokok dalam perawatan luka topikal. Kemajuan terkini menunjukkan bahwa suplemen kolagen oral juga efektif dalam mempercepat proses penyembuhan berbagai luka.

Sebuah penelitian menunjukkan peran suplemen kolagen oral dalam penyembuhan luka bakar parah. Pasien yang mengonsumsi kolagen terhidrolisis mengalami pemulihan yang lebih cepat dan peningkatan penanda nutrisi, sehingga mengurangi waktu rawat inap, yang menunjukkan potensinya dalam pengobatan luka bakar.

6. Meningkatkan Kualitas Tidur

Kolagen, terutama yang kaya akan asam amino glisin, mungkin bisa menjadi kunci untuk mendapatkan tidur malam yang lebih nyenyak. Sebuah penelitian terhadap pria aktif dengan gangguan tidur menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen kolagen kaya glisin sebelum ti- dur menghasilkan lebih sedikit terbangun di malam hari dan meningkatkan fungsi kognitif saat bangun tidur.

7. Meningkatkan Kesehatan Usus

Kolagen adalah komponen kunci dari lapisan usus, memainkan peran penting dalam kesehatan usus. Asupan suplemen peptida kolagen setiap hari dapat berkontribusi positif terhadap pemeliharaan kesehatan pencernaan.

Penelitian yang melibatkan wanita sehat mengungkapkan bahwa mengkonsumsi 20 gram peptida kolagen setiap hari selama delapan minggu secara signifikan mengurangi masalah pencernaan seperti kembung, menunjukkan potensi suplemen kolagen sebagai elemen pendukung dalam asupan, terutama untuk masalah pencernaan ringan.

8. Meningkatkan Imunitas

Kolagen, meskipun tidak secara langsung melawan flu, berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Salah satu komponen utamanya, glutamin, sangat penting untuk respons kekebalan yang kuat, memfasilitasi perbaikan sel  dan  menstimulasi sel kekebalan. Asam amino lain dalam kolagen, seperti glisin dan arginin, berperan penting dalam mengatur peradangan dan meningkatkan kesehatan kekebalan tubuh.

Kolagen membantu memperkuat lapisan usus, sehingga mencegah masuknya bakteri berbahaya. Penguatan ini berperan dalam melindungi terhadap berbagai

penyakit dan infeksi.

9. Bantuan dalam Manajemen Berat

Badan Peptida kolagen secara tidak langsung dapat mendukung pengelolaan berat badan melalui peningkatan mobilitas dan kekuatan otot. Penelitian pada hewan menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam penggunaan peptida kolagen untuk mengendalikan berat badan.

Sebuah penelitian pada manusia meneliti dampak skate skin collagen peptides (SCP) dalam mengurangi lemak tubuh. Selama 12 minggu, orang dewasa yang kelebihan berat badan yang menggunakan SCP mengalami penurunan lemak tubuh yang signifikan dibandingkan dengan mereka yang diberi plasebo, tanpa efek samping yang signifikan. Ada potensi peran peptida kolagen dalam membantu penurunan berat badan, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan.

10. Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular

Kolagen, yang penting untuk struktur arteri, dapat meningkatkan kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa suplemen peptida kolagen dapat mengurangi massa lemak dan kolesterol lipoprotein densitas rendah, meningkatkan massa bebas lemak, dan menurunkan tekanan darah sistolik. Hal ini menunjukkan kemungkinan efektivitas kolagen dalam meningkatkan kesehatan jantung dan sistem peredaran darah.

Suplementasi Kolagen Peptida

Suplemen kolagen tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk bubuk, pil, dan cairan. Bubuk umumnya memiliki konsentrasi lebih tinggi, sehingga menarik bagi mereka yang ingin memaksimalkan asupan kolagen. Pil menawarkan kenyamanan seperti bubuk yang dienkapsulasi, menjadikannya mudah digunakan. Kolagen cair terkenal memiliki bioavailabilitas yang lebih tinggi, sehingga menunjukkan penyerapan yang lebih mudah oleh tubuh, meskipun biasanya mengandung konsentrasi kolagen yang lebih rendah.

Berbagai pilihan ini memungkinkan konsumen untuk memilih suplemen yang sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan penyerapan mereka.

Kolagen terhidrolisis menonjol sebagai nutraceutical kulit yang paling disukai dan menjanjikan untuk suplementasi oral berkat penyerapannya yang unggul dan hasil yang menggembirakan dalam uji klinis dibandingkan dengan suplemen kolagen lainnya. Formulasi ini telah terbukti memungkinkan kadar peptida kolagen terdeteksi dalam darah dan kulit pasca suplementasi, sehingga menegaskan kemanjurannya.

“Dalam ilmu pengetahuan jarang ada penelitian yang menunjukkan efek yang sama,” kata Dr. David Barzilai, menyoroti pemahaman yang berbeda tentang manfaat kolagen terhidrolisis.

Biasanya dikonsumsi dalam dosis mulai dari 1 gram hingga 10 gram untuk pil dan suplemen cair dan hingga 20 gram untuk bubuk, penggunaan paling umum berkisar antara 2,5 gram hingga 10 gram, ujarnya.

Menilai Risiko Suplemen Kolagen

Nikki Kendall menggambarkan kolagen sebagai “umumnya aman untuk digunakan terus-menerus” selama orang tidak mengonsumsinya lebih dari yang direkomendasikan.

Brad Stanfield, seorang dokter perawatan primer yang tertarik pada umur panjang, menggemakan pernyataan ini, mengatakan kepada The Epoch Times: “Dari penelitian yang kami miliki, tidak ada efek samping. Diperkirakan juga tidak akan ada.”

Penting untuk diketahui bahwa kualitas suplemen kolagen bervariasi dan sebagian besar dipengaruhi oleh sumbernya. Misalnya saja kolagen yang berasal dari hewan yang diberi makan rumput dinilai lebih berkualitas.

Sangat ideal untuk menggunakan kolagen laut yang bersumber dari ikan liar, bukan dari budidaya, untuk meminimalkan risiko seperti penularan penyakit atau kontaminasi antibiotik. Selain itu, penting untuk mewaspadai potensi kontaminasi logam berat dalam suplemen ini.

Memilih kolagen dari sumber yang bereputasi dan bersertifikat independen, seperti sumber yang memiliki sertifikasi Praktik Manufaktur yang Baik Saat Ini (juga dikenal sebagai CGMP), dapat mengurangi risiko kontaminasi dan menjamin kualitas yang lebih tinggi. Mengingat terbatasnya peraturan FDA mengenai suplemen, sertifikasi tersebut memberikan keyakinan tambahan terhadap keamanan dan efektivitasnya. (jen)

Kanker & Stres: Duo Mematikan yang Harus Ditangani Bersama oleh Dokter dan Pasien

0

Amy Denney

Dana Voigt baru saja melakukan perjalanan ke Italia dan menaiki ribuan anak tangga. Dia merasa luar biasa dan tidak menunjukkan gejala penyakit.

Namun setelah kembali ke rumah, pemeriksaan mammogram rutin menunjukkan bahwa dia mengidap karsinoma lobular invasif—kanker yang sulit dideteksi yang dimulai dari kelenjar penghasil ASI yang mengubah hidupnya menjadi pusaran informasi, konsultasi, dan keputusan.

Yang terburuk, meskipun dia menginginkan waktu untuk memahami dan menyerap setiap berita, Dana merasa tim kankernya menempatkan- nya dalam permainan “mengalahkan waktu” sehingga tidak ada waktu untuk mendapatkan opini kedua.

“Saya   tidak   bisa   membayangkan siapa pun yang pernah saya temui yang tidak merasa kewalahan dan kebingungan dalam mengambil keputusan tentang sesuatu yang Anda tidak punya pengalaman atau bahkan tidak tahu apa yang harus ditanyakan atau siapa yang dipercaya. Anda mendasarkan segala- nya pada apa yang dokter dan tim kanker katakan kepada Anda,” katanya. “Saya tersesat. Saya tidak tahu ke mana harus pergi, atau bagaimana berpikir. Saya berada dalam mode panik.”

Ada sesuatu yang berbeda dari kecemasannya terhadap kanker payudara; Dana Voigt menggambarkannya sebagai sesuatu yang tidak dapat dia kendalikan meskipun dia berusaha keras. Emosi yang tidak terkendali adalah hal yang biasa terjadi saat diagnosis kanker dan keputusan pengobatan—sebuah faktor utama yang melemahkan hasil akhir pasien.

Penelitian menunjukkan bahwa hal ini merupakan akibat tragis dari dokter, klinik kanker, dan petugas kesehatan lainnya yang lalai membantu pasien mengurangi stres.

Dimensi Mikroba

Kecemasan sangat mengganggu pasien kanker yang baru didiagnosis karena stres terbukti merusak mikrobioma usus, yang terkait erat dengan sistem kekebalan tubuh dan memprediksi keberhasilan beberapa terapi kanker— keduanya terkait dengan prognosis.

Penelitian baru telah mengenali dilema ini dalam sebuah penelitian yang meneliti titik temu antara mikrobioma usus—komunitas triliunan bakteri, virus, dan jamur yang hidup di saluran pencernaan—dan stres pada pasien kanker payudara yang baru didiagnosis. Kesimpulannya: Pasien yang melaporkan merasa tertekan memiliki perbedaan mencolok dalam komunitas mikroba mereka yang dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, penyakit radang usus, respons pengobatan yang buruk, dan sifat negatif lainnya yang dapat memengaruhi kualitas hidup bahkan setelah pengobatan.

Diterbitkan pada 20 Oktober 2023 di Scientific Reports, penelitian ini menunjukkan keputusan pengobatan sebagai sumber stres yang paling sering dikutip. Tekanan pengambilan keputusan dapat melibatkan ketidakpastian, kecemasan, dan penyesalan.

Dengan kata lain, stres  yang  timbul akibat diagnosis kanker juga dapat berkontribusi langsung terhadap kanker itu sendiri. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang dapat dilakukan dokter dan klinik kanker untuk mengurangi stres dan dengan demikian meningkatkan hasil pengobatan kanker.

Sebuah artikel yang ditulis untuk dokter di Patient Education and Counseling pada 2021 menekankan bahwa kanker payudara disertai dengan jenis stres khusus yang perlu diwaspadai dokter saat mengevaluasi keputusan pengobatan dan menghilangkan kebingungan. Para penulis studi baru ini berpendapat bahwa karena kanker payudara pada wanita telah melampaui kanker paru- paru sebagai kanker yang paling ba- nyak didiagnosis—dan karena tingkat kelangsungan hidup telah meningkat— peningkatan kualitas hidup merupakan fokus penelitian yang bermanfaat.

Pasien kemudian juga dapat menggunakan pemahaman baru tentang stres dan hubungannya dengan mikrobioma untuk meningkatkan komunitas mikroba—dan prognosis—melalui perubahan gaya hidup.

Peran Mikrobioma dalam Kanker Payudara

Studi baru ini didasarkan pada penelitian kanker payudara yang terkait dengan mikrobioma usus. Komunitas mikroba mendorong banyak proses metabolisme, saraf, dan endokrin. Ia juga bertindak sebagai penjaga gerbang sistem kekebalan tubuh manusia, sebagian besar dengan mengendalikan populasi bakteri patogen.

Mikrobioma ini sangat menarik bagi para peneliti kanker yang mencari cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh melalui komposisi dan interaksi bakteri. Peningkatan sistem kekebalan tubuh dapat memungkinkan tubuh untuk berhadapan langsung dengan sel-sel kanker.

Beberapa temuan sebelumnya terkait mikrobioma dan kanker payudara antara lain sebagai berikut:

• Mikroba spesifik dan keragaman komunitas mikroba telah dikaitkan dengan respon kemoterapi dan prognosis pada pasien. Misalnya, beberapa mikroba menunjukkan respons yang buruk terhadap kemoterapi, sedangkan mikroba lainnya menunjukkan respons yang menguntungkan. Mikrobiota dapat memprediksi toksisitas terkait kemoterapi.

• Ketidakseimbangan mikrobiota, yang disebut disbiosis, dapat menyebabkan berkembangnya kanker payudara.

• Memanipulasi bakteri komensal— termasuk penggunaan prebiotik dan probiotik—telah terbukti berpotensi melawan kanker pada beberapa pasien.

Christine Holcomb mendorong pertumbuhan mikroba yang melawan penyakit ketika dia memilih untuk tidak melakukan kemoterapi dan malah meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya dengan makanan mentah, suplementasi, dan detoksifikasi. Meskipun dia tidak menyadari bahwa dia sedang mengembangkan mikrobiomanya pada saat dia didiagnosis menderita kanker payudara pada tahun 2011, itu adalah konsep yang kini dia lebih kenal.

“Mikrobioma Anda berubah dan hal itu mungkin memungkinkan kanker payudara berkembang,” katanya kepada The Epoch Times. “Tetapi jika Anda keluar dari stres kronis, mikrobioma Anda mungkin berubah kembali, dan ini membantu sistem kekebalan Anda melawan segalanya.”

Christine menjalani mastektomi ganda, sembuh dari kanker payudaranya, dan kemudian menjadi pembicara publik tentang cara bertahan dari kanker dan mencegah- nya datang kembali.

Kisah 2 Mikrobioma

Studi baru ini mengamati secara rinci mikrobioma dari 82 pasien kanker payudara dan mencatat perbedaan signifikan dalam famili dan genera bakteri yang bertepatan dengan tekanan dan kualitas hidup.

Secara khusus, mereka yang memiliki tingkat kesusahan tinggi memiliki lebih banyak bakteri Alcaligenaceae dan Sutterella. Alcaligenaceae adalah famili bakteri yang berhubungan dengan penyakit iritasi usus besar (IBD), penyakit ginjal kronis, dan beberapa jenis kanker. Bakteri ini – yang bersifat pro-inflamasi dan biasanya lebih tinggi  pada  pasien  dengan  depresi  tanpa kecemasan – diyakini berperan dalam perkembangan atau bertumbuhnya penyakit, menurut penelitian.

Sutterella telah dikaitkan dengan berbagai penyakit termasuk IBD, penyakit Crohn, dan multiple sclerosis, kata penelitian tersebut. Kelimpahan sutterella tampaknya dikaitkan dengan hasil terapi kanker yang lebih baik, dan jumlah sutterella yang lebih rendah dikaitkan dengan penderita depresi, serta orang yang kurang tidur.

Famili Streptococcaceae juga lebih melimpah secara signifikan pada famili dengan skor kesusahan yang lebih rendah dalam penelitian ini. Banyak bakteri dalam famili ini yang melindungi kesehatan, membantu menyeimbangkan neurotransmiter, dan memiliki kemampuan memproduksi serotonin.

Namun, penelitian Streptococcaceae agak kontradiktif dalam hal kesehatan mental. Misalnya, penelitian mencatat bahwa anak-anak yang didiagnosis dengan gangguan neuro-psikiatri pernah menderita infeksi streptokokus pada tahun sebelumnya. Penelitian mikrobioma masih   dalam tahap awal, dan banyak hal mengenai ekosistem kompleks ini yang masih belum diketahui. Namun, Christine Holcomb — yang merupakan anggota dewan kelompok dukungan kanker holistik Healing Strong— menyatakan bahwa wawasan baru tentang stres dapat membentuk bagaimana pasien kanker mendapat dukungan dalam penyembuhan mereka.

Mungkinkah Urgensi Menjadi Masalah?

Urgensi pengobatan adalah sesuatu yang mungkin berkontribusi terhadap stres, katanya, meskipun pendekatan “menunggu dengan waspada” – atau pengawasan aktif – menjadi lebih dapat diterima dalam skenario tertentu.

“Semua hal buruk ini muncul di kepala Anda saat pertama kali mendapat diagnosis. Mereka memburu Anda, ingin Anda bergegas. Meskipun kanker tersebut mungkin telah berkembang selama 10 tahun, mereka menginginkan Anda menjalani operasi dalam sebulan. Tidak semua dokter seperti itu, namun hal ini menambah stres,” kata Christine.

Urgensi ini sebagian disebabkan oleh temuan penelitian yang mengaitkan penundaan pengobatan dengan hasil yang lebih buruk pada kanker tertentu. Namun penyebab penundaan tersebut juga merupakan faktor penting. Dalam beberapa kasus, keterlambatan terjadi karena sistem medis kelebihan beban, sehingga pasien mungkin khawatir akan kesejahteraannya. Keterlambatan juga terjadi karena pasien harus menghadapi stres dalam mengambil keputusan pengobatan—skenario lain yang dapat memperburuk hasil pengobatan.

Bukan hal yang aneh bagi pasien kanker payudara untuk melaporkan “tingkat tekanan yang signifikan secara klinis,” termasuk kecemasan atas keputusan pengobatan yang bahkan dapat berlanjut selama bertahun-tahun, menurut artikel tahun 2021 di Patient Education and Counseling.

Penelitian bahkan menunjukkan  bahwa tingkat keparahan dan lamanya penderitaan di antara beberapa pasien kanker payudara dapat menyerupai respons terhadap trauma. Breast Cancer Now, sebuah kelompok penelitian dan dukungan, mengatakan bahwa meskipun diagnosis gangguan stres pasca-trauma jarang terjadi pada pasien kanker payudara, mereka mungkin mengalami beberapa gejala seperti kilas balik, merasa terpisah, atau mati rasa secara emosional.

Kebingungan Menimbulkan Kecemasan

Artikel di The Patient Education and Counseling mengatakan bahwa mereka yang menggambarkan hubungannya dengan praktisi medis sebagai hubungan saling percaya dan suportif telah mengurangi tekanan psikologis—dan mereka lebih puas dengan keputusan yang diambil. Di sisi lain, beberapa pasien merasa komunikasi membingungkan, dan mereka meninggal- kan janji temu dengan pertanyaan yang belum terjawab.

“Kesulitan dalam pengambilan keputusan itu penting karena diharapkan berperan dalam kualitas hidup dan kepuasan keputus-an pasien kanker payudara. Afektifitas negatif seputar pengambilan keputusan dapat berkontribusi terhadap tekanan secara keseluruhan, dan tekanan secara umum dapat berkontribusi pada emosi negatif mengenai keputusan pengobatan,” artikel tersebut menyatakan.

Ann Fonfa, yang didiagnosis menderita kanker payudara pada tahun 1993, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa sistem layanan kesehatan kehilangan kesempatan untuk menawarkan bantuan yang berarti kepada pasien. Dia adalah pendiri Annie Appleseed Project, sebuah organisasi nirlaba yang membantu pasien yang tertarik mempelajari pengobatan kanker alternatif.

“Saat Anda berada di titik puncak pengambilan keputusan yang rumit, itulah saat terburuk dalam hidup Anda karena Anda tidak yakin arah mana yang harus diambil,” kata Ann Fonta. “Hal ini menimbulkan stres, dan jelas bahwa hal ini dapat diukur. Begitu orang dapat menentukan langkah selanjut- nya, keadaan mereka akan jauh lebih baik daripada saat mereka memikirkannya. Ini adalah masalah nyata dalam memikirkan apa yang harus dilakukan.”

Beban Menimbang Pilihan yang Tak Terbatas

Kebanyakan ahli onkologi hanya akan membahas perawatan medis seperti pembedahan, radiasi, kemoterapi, terapi hormonal, imunoterapi, dan terapi bertarget. Dalam masing-masing pilihan tersebut terdapat sejumlah pilihan tambahan yang harus diambil tergantung pada jenis kanker payudara, serta stadium, ukuran, lokasi, dan laju pertumbuhan kanker. Pendekatan juga dapat mempertimbangkan status kesehatan, usia, status menopause, dan preferensi pasien.

Banyaknya pengambilan keputusan dapat diperparah dengan pengambilan keputusan yang seimbang dalam hidup karena banyak pasien kanker payudara adalah wanita yang bekerja di luar rumah, serta menjadi pengasuh anggota keluarga lainnya, kata Christine Holcomb.

Yang juga membebani pikiran banyak pasien adalah apakah mereka memerlukan mastektomi—operasi pengangkatan salah satu atau kedua payudara.

“Mereka tidak benar-benar memberi tahu Anda seperti apa jadinya, dan saya menganggapnya sebagai amputasi,” kata Dana Voigt. “Meskipun itu adalah bagian tubuh yang tidak saya perlukan dan dapat berfungsi tanpanya, tetap saja itu adalah bagian yang hilang. Beberapa di antaranya adalah hal-hal yang banyak saya pikirkan pada awalnya.”

Pasien yang menerima kemoterapi atau mengonsumsi  Tamoxifen  memiliki peningkatan risiko stroke sebagai efek samping. Meskipun dia tidak memiliki faktor risiko tersebut, Dana Voigt menderita tekanan darah tinggi dan kecemasan serta mengalami stroke sebulan setelah mastektomi.

Oleh karena itu, dia khawatir akan risiko stroke berikutnya dan menolak Tamoxifen, yang terus direkomendasikan oleh ahli onkologinya berulang kali. Kecemasannya terus berlanjut sejak diagnosisnya pada September 2019, meskipun dia akhirnya mulai merasa seperti dirinya yang normal.

Metastasis dan Stres

Stres yang berkepanjangan sangat menjadi masalah bagi pasien kanker, karena metastasis—penyebaran kanker ke lokasi lain—adalah kekhawatiran selama pengobatan.

Sebuah studi tahun  2016  di  Molecu- lar and Cellular Oncology menunjukkan bagaimana kanker dapat bermetastasis ketika sistem saraf terjebak dalam kondisi “melawan atau lari”, atau dihidupkan secara kronis. Sinyal peradangan saraf mengubah jaringan limfatik dan pembuluh darah, sehingga meningkatkan aliran getah bening. Prognosis pasien menjadi lebih buruk ketika sel tumor menyerang sistem limfatik.

Bukan hal yang aneh bagi dokter untuk merekomendasikan drainase limfatik manual setelah operasi pada pasien kanker payudara. Pijat pemompaan yang lembut oleh spesialis terlatih dapat membantu aliran getah bening dengan baik dalam situasi di mana limfedema—pembengkakan yang dapat terjadi setelah operasi—merupakan risiko.

Bernapas dalam-dalam juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan aliran getah bening, kata Kelly Kennedy, seorang terapis pijat bersertifikat, kepada The Epoch Times.

“Saat Anda mengeluarkan napas, lepas- kan ketegangan di tubuh dan ciptakan lebih banyak ruang di tubuh. Apa yang perlu kita ciptakan dalam hidup kita adalah ruang, dan ruang itu dimulai dari dalam. Kebanyakan orang yang saya kenal adalah penimbun emosi dan racun mereka,” katanya.

Mengambil Langkah Sederhana

Bahkan informasi yang bermaksud baik pun bisa menjadi beban, karena pasien sering kali mengambil tanggung jawab untuk meneliti pola makan, alat pengurang stres, penelitian baru, dan banyak lagi.

“Kita memberi tahu mereka begitu banyak hal sehingga kita bisa membuat mereka kewalahan… dan hal terakhir yang Anda inginkan adalah stres,” kata Christine Holcomb. “Saya selalu memberi tahu orang- orang ketika mereka tidak dapat memahaminya, berdoalah memohon kearifan. Kami menyuruh mereka untuk mengikuti langkah mereka sendiri, dan jika dirasa tepat, mereka akan mengetahuinya. Harapan itu penting. Ini menghilangkan stres.”

Kebetulan, banyak pilihan pengobatan yang tersedia di luar model konvensional merupakan perubahan perilaku yang mempengaruhi stres dan mikrobioma.

“Fokus dari apa yang saya lakukan adalah menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka tidak harus hanya melakukan pengobatan konvensional dengan segala dampak buruk yang diketahui semua orang. Mereka juga dapat melakukan terapi komplementer dan berpotensi mengurangi toksisitas pengobatan,” kata Ann Fonfa. “Saya merasa sistem kita mengkhianati masyarakat dengan tidak segera menawarkan opsi tersebut. Dan penelitian ini membuktikannya dalam pikiran saya.”

Pertimbangkan Detoksifikasi

Pertimbangan penting lainnya yang dapat mempengaruhi mikrobioma, kata Christine Holcomb, adalah mengurangi paparan racun seperti pestisida dan penghambat api, produk antibakteri, pemanis buatan, dan sumber stres kronis. Diagnosis kanker bisa menjadi peluang bagus untuk mengatasi kesejahteraan emosional.

“Saya tahu orang-orang akan melakukan segalanya untuk menyembuhkan. Mereka akan melakukan operasi. Mereka akan melakukan diet, membersihkan segala- nya, dan melakukan detoksifikasi, namun kondisi mereka masih belum membaik dan kankernya tidak kunjung bergerak. Namun begitu mereka memaafkan atau mengatasi sesuatu yang kronis dari masa lalu mereka, mereka mulai sembuh,” katanya.

Dua metode populer  untuk  pekerjaan emosional semacam ini adalah terapi perilaku kognitif dan penjurnalan.

Artikel ulasan tahun 2021 di BioPsychoSocial Medicine menemukan bahwa terapi perilaku kognitif—berbicara dengan terapis terlatih—efektif untuk masalah mental, kondisi fisik, dan masalah perilaku. Disimpulkan juga bahwa swadaya dan terapi on- line mungkin juga dapat membantu seseorang mengatasi masalah mental dan fisik.

Orang-orang yang menulis jurnal tentang pengalaman paling traumatis mereka terbukti mengalami peningkatan kesehatan fisik dan mental yang signifikan. Sebuah studi tahun 1997 yang diterbitkan di Psychological Science tentang menulis tentang pengalaman emosional sebagai proses terapeutik telah sering dirujuk oleh podcast Huberman Lab. Pembelajaran didasarkan pada model penulisan tertentu selama 15 sampai 30 menit tanpa henti dalam beberapa sesi.

“Anda bisa menghilangkan pemicu stres. Ada banyak cara. Itu tergantung pada Anda,” kata Christine Holcomb. (jen)

Tayangan Netflix ‘3 Body Problem’ Dilarang Partai Komunis Tiongkok Karena Adegan Revolusi Kebudayaan

0

Video dan gambar dari adaptasi Netflix dari novel fiksi ilmiah Tiongkok telah dilarang di Tiongkok oleh Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa

oleh Alex Wu

Adaptasi novel fiksi ilmiah Tiongkok “The Three-Body Problem” dengan anggaran besar dari Netflix telah menjadi salah satu tayangan teratas secara global di platform tersebut sejak episode pertama ditayangkan pada 21 Maret.

Konten dari acara tersebut, termasuk gambar dan video, telah dilarang di Tiongkok oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang berkuasa karena penggambaran adegan realistis di mana orang-orang dipukuli sampai mati di depan umum selama Revolusi Kebudayaan.

Acara streaming, “3 Body Problem,” diadaptasi dari novel karya penulis Tiongkok, Liu Cixin. Musim pertama memiliki delapan episode. Ceritanya mencakup beberapa dekade, di Tiongkok, Eropa, dan Amerika Serikat, dengan fokus utama pada persiapan umat manusia untuk menghadapi invasi alien.

Pada 2015, “The Three-Body Problem” menjadi novel Asia pertama yang memenangkan Penghargaan Hugo untuk Novel Terbaik, yang merupakan penghargaan sastra tahunan untuk karya fiksi ilmiah atau fantasi.

Episode pertama dari adaptasi Netflix ini dibuka dengan adegan mengejutkan selama lima menit dari sebuah sesi perjuangan (juga dikenal sebagai unjuk rasa pengaduan, yang merupakan tontonan publik yang penuh dengan kekerasan) di Universitas Tsinghua pada awal Revolusi Kebudayaan pada 1966. Ye Wenjie, salah satu karakter utama yang sedang belajar di Tsinghua, menyaksikan ayahnya, fisikawan terkenal Ye Zhetai, dipermalukan dan dipukuli hingga tewas oleh sekelompok Pengawal Merah di atas panggung karena dia menolak untuk mengecam keyakinannya, seperti teori relativitas Einstein.

Beberapa penonton di Tiongkok, yang menonton acara ini melalui VPN karena Netflix secara resmi tidak tersedia di daratan Tiongkok, memuji adegan pembuka di media sosial.

Adegan dari episode pertama “3 Body Problem” di Netflix. (Ed Miller/Netflix)

Beberapa orang membandingkan versi Netflix dengan versi adaptasi TV daratan Tiongkok pada tahun 2023 yang menghapus adegan Revolusi Kebudayaan. Salah satu unggahan berbunyi, “The Three-Body Problem versi Netflix akhirnya melengkapi apa yang ditinggalkan oleh versi Tencent yang semua orang ingin lihat tetapi tidak sempat melihatnya.”

Unggahan lainnya berbunyi: “Setelah menonton adaptasi TV Tiongkok dari Three-Body Problem, saya merasa itu tidak masuk akal. Setelah menonton sepuluh detik pertama dari versi Netflix, jawabannya keluar. Semuanya jadi masuk akal sekarang.”

Menurut Radio Free Asia, Departemen Propaganda PKT dan Administrasi Dunia Maya Tiongkok memerintahkan semua situs web dan platform media sosial Tiongkok untuk memblokir konten yang terkait dengan adegan Revolusi Kebudayaan setelah trailernya dirilis pada Januari lalu.

Menghapus Revolusi Kebudayaan dari Sejarah

Revolusi Kebudayaan (1966-1976) adalah sebuah gerakan politik massa yang penuh kekerasan yang dilancarkan oleh pemimpin PKT saat itu, Mao Zedong, untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya dan membasmi budaya tradisional Tiongkok serta cita-cita demokrasi dan kebebasan Barat.

PKT memobilisasi orang-orang untuk menghancurkan kuil, bangunan bersejarah, buku-buku, dan artefak, serta saling bertikai satu sama lain. Para pejabat, intelektual, profesional, dan orang-orang tak berdosa lainnya menjadi sasaran parade penghinaan di depan umum dan pemukulan. Sebanyak 2 juta orang tewas secara tidak wajar selama Revolusi Kebudayaan.

Terjemahan bahasa Inggris dari “The Three-Body Problem” menggambarkan kebrutalan periode tersebut di awal novel: “[Selama] 40 hari, di Beijing saja, lebih dari 1.700 korban dari sesi perjuangan dipukuli hingga tewas. Banyak orang lain yang memilih jalan yang lebih mudah untuk menghindari kegilaan tersebut.”

Beberapa pemirsa Tiongkok menunjukkan di media sosial bahwa realitas Revolusi Kebudayaan jauh lebih brutal daripada apa yang digambarkan oleh versi Netflix. Selama gerakan politik yang penuh kekerasan tersebut, banyak masyarakat Tiongkok yang melakukan bunuh diri sebagai cara untuk “mengakhiri penderitaan akibat penganiayaan.”

Pemirsa Tiongkok yang pro PKT yang menerobos  firewall Tiongkok untuk menonton acara tersebut tidak menyetujui adegan Revolusi Kebudayaan dan memberikan nilai rendah di situs web kritikus film Tiongkok, Douban. Beberapa orang menuduh bahwa acara tersebut sengaja menggunakan momen tragis di masa lalu negara tersebut untuk meremehkan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Pemimpin PKT saat ini, Xi Jinping, mengatakan pada  2013 bahwa “30 tahun ke depan tidak dapat meniadakan 30 tahun sebelumnya” dalam hal kebijakan PKT. Beberapa pengamat mengatakan bahwa Xi tampaknya meluncurkan “Revolusi Kebudayaan 2.0” melalui berbagai strategi yang semakin condong ke kiri dan kontrol yang semakin ketat.

Yue Shan, pengamat dan kolumnis The Epoch Times, menulis: “Revolusi Kebudayaan adalah kenangan yang menyakitkan bagi rakyat Tiongkok. Para pemimpin senior PKT saat ini yang tumbuh selama periode itu adalah korban dari gerakan tersebut. Namun, karena keinginan mereka untuk berkuasa, mereka tidak ingin orang-orang mengetahui kebenaran tentang Revolusi Kebudayaan dan menyangkal kebenarannya, sehingga ada bahaya bahwa Revolusi Kebudayaan akan kembali.”

Komentator urusan terkini yang berbasis di AS, Tang Hao, menulis di platform media sosial X, “Masalah 3 Body Problem menunjukkan momentum yang luar biasa sejak awal: pertama, ini menunjukkan kekejaman, pertumpahan darah, dan penghancuran etika manusia dari Revolusi Kebudayaan PKT; kedua, ini menunjukkan bagaimana PKT menciptakan teror kolektif untuk mengendalikan rakyat; ketiga, ini mengungkapkan kebodohan ‘ateisme’ PKT dan kebencian terhadap para dewa dan Buddha.”

Sutradara “3 Body Problem,” D.B. Weiss dan David Benioff, telah mengatakan bahwa mereka sedang mengerjakan alur cerita untuk musim kedua. (asr)

Kim Jong Un Melarang Memelihara Anjing dan Potongan Rambut Tertentu

EtIndonesia. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah melarang anjing dan potongan rambut tertentu di kalangan masyarakat yang bahkan mengatur aspek kehidupan sehari-hari yang paling biasa sekalipun.

Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK, juga dikenal sebagai Korea Utara) adalah salah satu negara yang paling banyak disensor di dunia. Baru-baru ini menimbulkan kehebohan ketika terungkap bahwa lembaga penyiaran nasional telah menyensor celana jeans yang dikenakan oleh tukang kebun TV Inggris Alan Titchmarsh setelah tayangan ulang acara BBC ditayangkan.

Celana jeans denim biru yang menyinggung dipandang sebagai tanda imperialisme AS dan telah dilarang di negara tersebut sejak awal tahun 90an. Tapi itu bukanlah satu-satunya benda biasa yang memiliki aturan di sekelilingnya.

Busana Barat dilarang keras dan tahun lalu, Undang-Undang Penolakan Pemikiran dan Budaya Reaksioner Korea Utara mendapat tambahan. Para pejabat menyatakan bahwa wanita mana pun yang mengenakan pakaian yang tidak melebihi garis lutut melanggar prinsip “etiket sosialis”.

Menurut seorang warga Korea Utara yang tidak mau disebutkan namanya, tindakan keras terhadap perempuan yang mengenakan celana pendek atau apa pun di atas lutut terjadi di tengah suhu 30 derajat Celsius.

Berbicara secara anonim kepada Radio Free Asia, seorang penduduk Provinsi Pyongan Selatan di Korea Utara menjelaskan: “Pihak berwenang menghentikan perempuan yang mengenakan celana pendek di jalan, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak sejalan dengan tradisi dan gaya hidup sosialis.

“Beberapa tahun yang lalu, mereka menindak celana rok berkaki lebar dengan mengatakan itu adalah mode Jepang.

“Banyak perempuan yang mengeluh, bertanya mengapa laki-laki boleh memakai celana pendek dan perempuan tidak. Mereka mengatakan bahwa pihak berwenang mendiskriminasi kami.”

Potongan rambut yang dianggap cocok oleh rezim juga terbatas, dengan sekitar 15 gaya untuk dipilih. Pria diharapkan mempertahankan rambut pendek, sedangkan wanita dapat memiliki rambut sedikit lebih panjang dengan gaya konservatif.

Bahkan di dalam rumah mereka sendiri, kehidupan warga Korea Utara agak ditentukan oleh rezim tersebut. Setiap rumah tangga diharuskan menggantung foto Kim dan mantan pemimpin Kim Jong Il dan Kim Il Sung.

Memelihara anjing sebagai hewan peliharaan juga dilarang karena “tidak sesuai dengan gaya hidup sosialis”. Menurut sumber yang berbicara kepada Daily NK, aturan baru tersebut telah diberitahukan kepada Serikat Wanita Sosialis Korea.

Sebuah sumber di Provinsi Pyongan Selatan menjelaskan: “Mengingat meningkatnya jumlah keluarga yang memiliki anjing peliharaan di rumah, Persatuan Wanita Sosialis Korea baru-baru ini memberi tahu anggotanya bahwa memperlakukan anjing sebagai anggota keluarga yang makan dan tidur bersama keluarga adalah hal yang buruk. tidak sesuai dengan gaya hidup sosialis dan harus dihindari.”

Pihak berwenang menjuluki praktik memelihara anjing sebagai hewan peliharaan sebagai “bau busuk kaum borjuis”.

Mereka menyatakan: “Anjing pada dasarnya adalah daging yang dipelihara di luar sesuai dengan sifatnya dan kemudian dimakan ketika mereka mati. Oleh karena itu, perilaku seperti itu sama sekali tidak sosialis dan harus dihilangkan secara tegas.” (yn)

Sumber: indy100

Pekerja di Guinea, Afrika Melakukan Pemogokan untuk Memprotes Tunggakan Upah dari BUMN  Tiongkok

oleh Chen Jie, Xiong Bin dan Chen Jianming

Penunggakan pembayaran upah sudah menjadi lumrah terjadi di Tiongkok yang perekonomiannya sedang menurun tajam. Sebuah video yang diposting online menunjukkan bahwa pekerja proyek konstruksi di Guinea, Afrika melakukan pemogokan karena penunggakan upah mereka oleh China Construction Fifth Engineering Division Corp. Ltd, sebuah BUMN Tiongkok yang memenangkan tender pembangunan jalur KA di sana.

Rekaman video yang ditayangkan di Internet menunjukkan protes dan pemogokan pekerja Afrika terjadi pada 22 Maret di lokasi proyek pembangunan jalur KA Guinea – West Railway Bid no.9 yang sedang dibangun oleh China Construction Fifth Engineering Division Corp. Ltd. akibat perusahaan BUMN Tiongkok ini menunggak pembayaran upah pekerja. Slogan minta pembayaran upah sampai ditulis dalam bahasa Mandarin yang berbunyi : “Pekerja menginginkan uang hasil jerih payah mereka”.

Menurut laporan “NetEase”, ada netizen yang mengabarkan bahwa seorang pejabat dari China Construction Fifth Engineering Division Corp. Ltd. sampai kepalanya ditodong senjata oleh pekerja yang meminta pembayaran. Namun uangkapan ini telah dihapus. 

Beberapa netizen mengatakan bahwa masyarakat setempat minta pembayaran upah sambil memegang AK47 membuat pejabat dari BUMN sangat takut sehingga buru-buru melakukan pembayaran pada hari yang sama ! Fakta membuktikan bahwa ketika senjata ada di tangan, tidak akan ada lagi sebutan “pekerja meminta upah dengan mengganggu ketertiban umum”.

Li Jiang, nama samaran dari seorang insinyur yang pernah berpartisipasi dalam pembangunan jalur KA Tiongkok – Laos, bagian dari proyek “Satu Sabuk Satu Jalan” (OBOR) milik PKT, mengungkapkan bahwa kantor konsulat Tiongkok di Laos sampai diduduki oleh para pekerja migran lokal karena masalah menunggak upah.

Li Jiang mengatakan : “Tunggakan pembayaran upah para pekerja migran di proyek-proyek OBOR umum terjadi. Saya mendengar bahwa beberapa perusahaan lain juga melakukan hal yang sama. Saya kan bekerja untuk pembangunan jalur KA Kunming – Vientiane. Ruang kantor proyek sampai diduduki para pekerja migran yang menuntut pembayaran upah, bahkan protes berkembang sampai menduduki Konsulat Tiongkok di Vientiane. Hal tersebut membuat marah pemerintah pusat, sehingga menghukum pemimpin perusahaan karena dianggap tidak becus dalam menangani masalah”. 

Li Jiang mengatakan bahwa para pekerja migran dari daratan Tiongkok juga sangat sengsara, mereka harus menghadapi risiko tinggi dan intensitas pekerjaan juga tinggi.

Li Jiang mengatakan : “Para pekerja migran yang berangkat dari Tiongkok ke lokasi proyek OBOR di luar negeri juga menghadapi tekanan yang sangat tinggi, sebagai tangan pertama atau kedua dalam menangani pekerjaan borongan mungkin masih oke, oke saja. Tetapi kalau menangani borongan ketiga atau keempat, maka risikonya sangat tinggi. Saya sendiri tidak dibayar sedikit pun saat epidemi karena proyek terhenti. Pemerintah ini sadis, satu sen pun tidak diberikan. Namun intensitas pekerjaannya sangat besar, orang harus bekerja tanpa hari Minggu atau hari besar, apa lagi pekerjaan masih belum selesai. Kami yang insinyur saja tidak boleh libur kerja. Sehari bekerja belasan jam, sangat letih, tidak ada bedanya dengan sapi atau kuda. Kejam adalah faktanya”. 

Pada Januari tahun ini, proyek OBOR yang ditangani oleh Sinohydro Bureau 7 Co., Ltd, sebuah BUMN Tiongkok juga memicu protes dari para pekerja Indonesia karena menunggak pembayaran upah mereka. Rekaman video menunjukkan spanduk protes digantung di seberang jalan di mana Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia berada. (sin)

Dubes AS : Xi Jinping Pasti Kesulitan Jika Minta Asing Menanamkan Modal Tetapi Juga Menangkap Orang Asing

 oleh Lin Yan

Seorang diplomat AS mengungkapkan soal mengapa Partai Komunis Tiongkok (PKT) menemui kesulitan untuk menumbuhkan minat orang asing menanamkan modalnya di RRT meskipun Xi Jinping sendiri yang turun tangan lewat pertemuan usai Forum Pembangunan Tiongkok (China Development Forum. CDF) beberapa hari lalu. Itu karena PKT di satu pihak mau orang asing menanamkan modalnya tetapi di pihak lain juga mau menangkap orang asing. 

Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel baru-baru ini menerima wawancara dari media mandiri “China Talk” untuk membahas topik mengenai penindasan yang dilakukan oleh pemimpin PKT terhadap aktivitas bisnis Tiongkok.

Menurut pratinjau yang dirilis oleh pembawa acara “China Talk” Jordan Schneider di media sosial “X” pada hari Senin (1 April), video wawancara lengkap akan disiarkan pada hari Selasa.

Dalam pratinjau tersebut, Dubes Rahm Emanuel mengatakan : “Tiongkok memiliki budaya kewirausahaan yang kuat, dan dia (mengacu pada pemimpin PKT Xi Jinping) telah merusak semangat kewirausahaan mereka. Dalam proses merusak semangat kewirausahaan para wirausahawan dan melaksanakan strategi Xi, dia menghancurkan kredibilitas dunia terhadap Tiongkok”.

Pada 27 Maret, 15 orang pemimpin bisnis Amerika Serikat diundang oleh pemimpin Partai Komunis Tiongkok untuk menghadiri pertemuan tertutup. Namun, sumber mengatakan bahwa alih-alih meredakan kekhawatiran, pertemuan tersebut malah menambah ekspektasi negatif terhadap perekonomian Tiongkok dari para CEO AS ini.

“Tentu saja sangat sulit jika Anda menginginkan orang lain kembali menanamkan modal tetapi pada saat yang sama Anda ingin menangkap mereka”, kata Rahm Emanuel.

Selanjutnya ia mengatakan bahwa, 10 tahun lalu, perusahaan asing tidak akan dilarang atau dibatasi jika mereka ingin mengirimkan karyawannya ke Beijing atau Shanghai, atau membuka kantornya di Tiongkok.

Tapi segalanya berbeda sekarang. “Anda tidak akan mungkin membuat karyawan baik dari perusahaan Jepang, Eropa, Tiongkok atau Amerika Serikat mengangkat jari tangan dan mengatakan, bahwa ia sudi memindahkan anggota keluarganya untuk hidup di kota (Tiongkok) yang sewaktu-waktu bisa menangkap dan mengurung mereka”, katanya.

“Jadi, mereka (Partai Komunis Tiongkok) kini sudah kehilangan kepercayaan dunia”, kata Rahm Emanuel.

Michelle Caruso-Cabrera, kontributor stasiun televisi keuangan Amerika CNBC, lewat akunnya di media sosial “X” pada 27 Maret menggambarkan bahwa dirinya baru saja mewawancarai seseorang CEO yang ikut berpartisipasi dalam “China Development Forum” (CDF), dan para eksekutif Amerika Serikat yang berdiskusi dengan Xi Jinping. Eksekutif tersebut secara anonim mengatakan kepada media bahwa selama pertemuan yang berlangsung selama 1,5 jam itu, kekhawatiran mengenai investasi di Tiongkok malah meningkat.

Eksekutif tersebut mengatakan : “Kondisi bisnis masih buruk” dan kepercayaan tentang pemulihan ekonomi Tiongkok sangat rendah.

Dalam wawancaranya di program “Squawk Box” CNBC pada 28 Maret Michelle Caruso Cabrera mengatakan, pemimpin Partai Komunis Tiongkok pada pertemuan tersebut berulang kali menegaskan bahwa Beijing tidak akan melepaskan sentralisme ekonomi. Meskipun perusahaan swasta juga beberapa kali disinggung dalam pertemuan itu, tetapi Xi Jinping tetap bersikap bahwa dirinya akan mengalihkan fokusnya untuk mendukung perusahaan-perusahaan besar milik negara, karena merekalah yang mampu mendominasi pertumbuhan ekonomi.

Michelle mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan AS yang berpartisipasi dalam pertemuan tersebut umumnya sudah berinvestasi besar-besaran di Tiongkok sejak 20 atau 30 tahun silam, namun lingkungan bisnis saat ini benar-benar berbeda dibandingkan ketika perusahaan-perusahaan ini pertama kali masuk Tiongkok.

Menurut pengamatannya, komunitas bisnis Amerika Serikat saat ini tampaknya tidak lagi berminat untuk menanamkan modal di Tiongkok. Sebaliknya alokasi aset dari Tiongkok ke AS sedang meningkat tajam. (sin)

Kapolri Imbau Warga Atur Waktu Perjalanan Untuk Hindari Puncak Mudik

0

MERAK – Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo mengimbau masyarakat yang akan mudik bisa mengatur waktu perjalanan. Hal itu menjadi cara agar dapat menghindari puncak arus mudik Lebaran 2024.

“Bisa manfaatkan waktu dan atur waktu untuk hindari puncak-puncak arus mudik. Yang biasanya mungkin melaksanakan kegiatan malam hari, ini bisa bergeser ke siang hari,” jelas Jenderal Sigit saat melakukan peninjauan di Pelabuhan Merak Banten, Senin (1/4).

Menurut Kapolri, hal itu disarankan karena adanya lonjakan pemudik pada tahun ini dibandingkan momen sebelumnya. Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), setidaknya ada peningkatan 65% masyarakat yang mudik dibandingkan 2023. “Karena itu, tentunya kami semua mengimbau agar mudik berjalan aman dan lancar, agar apabila tidak ada kegiatan bisa mudik lebih awal dan cepat,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan peninjauan kesiapan mudik di penyeberangan Merak, Banten, hari ini (1/4). Hal itu dilakukan guna memastikan tidak ada kendala di jalur mudik Lebaran 2024.

“Kami ingin mengecek kesiapan personel, serta sarana dan prasarana, guna melayani masyarakat yang akan melaksanakan mudik Lebaran,” kata Jenderal Sigit dalam keterangan resminya kepada wartawan, Senin (1/4).

Dalam tinjauan itu, Kapolri memastikan akan adanya pengawalan kepada pemudik di daerah rawan kejahatan maupun kecelakaan. Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk melaporkan kepada anggota di tiap pos yang ada. “Untuk pengamanan yang disampaikan pak Menko Polhukam terkait dengan kekhawatiran, apabila masyarakat merasa di dalam perjalanannya khawatir di wilayah tertentu rawan kejahatan silahkan melapor ke pos terdekat,” jelas Jenderal Sigit.(Leo)

Pasangan Mengenang Momen ‘Menakutkan’ Saat Kapal Pesiar Terbakar Setelah Disambar Petir

EtIndonesia. Bayangkan pemandangannya – Anda sedang di kapal pesiar di tengah laut, mungkin menyeruput pina colada, ketika tiba-tiba sambaran petir menyambar kapal dan kebakaran terjadi.

Itulah yang terjadi pada pasangan ini yang mengalami momen mengerikan selama perjalanan pelayaran mereka di tamasya Karibia.

Florence Torchia ingat menyaksikan sambaran petir menghantam kapal Carnival Freedom saat terjadi badai petir, menyebabkannya terbakar.

Saat itu, kapal berada 20 mil di lepas pantai Pulau Eleuthera di Bahamas ketika terjadi kecelakaan pada Sabtu (23 Maret).

Pasangan itu menjelaskan kepada Fox Weather bahwa beberapa saat setelah sambaran petir terjadi, para kru melaporkan adanya kebakaran di saluran pembuangan kapal.

Joe Torchia mengatakan pasangan tersebut sedang menonton kebakaran di TV, dan ‘mereka telah menyiapkan [kamera]’.

Saat menyaksikan kobaran api, dia teringat pernah berkata: “Ya Tuhan, ini tidak terlihat bagus.”

Meskipun para kru dengan cepat merespons kebakaran tersebut, pasangan tersebut mengatakan selang mereka ‘tidak mencapai corong’.

Dalam hiruk pikuk, para Torchia mencoba mengikuti perintah kapten untuk berjalan ke tempat pengumpulan, namun dihadapkan pada ‘anak-anak menangis’ yang berusaha menemukan orangtua mereka.

“Itu menakutkan,” kata Joe.

Namun mimpi buruk baru saja dimulai.

Beberapa saat kemudian tumpukan gas buang jatuh ke dek ke-10, menimbulkan kepulan asap ‘di kabin kami dan segalanya’.

Namun, terlepas dari parahnya situasi, pasangan ini memuji komunikasi pihak kapal pesiar karena mereka ‘memberi tahu kami segalanya’, namun hal ini memberikan tekanan pada upaya pelayaran Torchia.

“Saya lebih suka pergi ke Karibia untuk mengunjungi satu tujuan saja,” kata Florence, yang merupakan penggemar kapal pesiar untuk ketiga kalinya.

Joe mengatakan ini adalah pelayaran ketiga pasangan itu, ‘tapi mungkin ini yang terakhir bagi kami’.

Berbicara kepada Fox Weather, juru bicara Carnaval mengatakan pekan lalu: “Sementara kami terus menyelidiki laporan beberapa saksi mata tentang sambaran petir, tim teknis kami menyelesaikan penilaian menyeluruh selama kunjungan kapal ke Freeport pada hari Minggu.”

Perusahaan mengakui bahwa kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran tersebut perlu segera diperbaiki untuk menstabilkan corong dan jumlahnya ‘lebih dari yang kami duga’.

Kerusakan tersebut menyebabkan banyak wisatawan yang bersemangat kehilangan perjalanan mereka setelah pelayaran tanggal 25 dan 29 Maret dibatalkan oleh Port Canaveral, meskipun untungnya uang tersebut dikembalikan.

Pihak pelayaran menambahkan: “Kami sangat menghargai tamu-tamu hebat kami atas kerja sama dan dukungan mereka yang luar biasa.” (yn)

Sumber: ladbible

Jenazah Wanita Ditemukan Masih Memegang Anjing yang Coba Dia Selamatkan Setelah Jatuh ke Sungai Beku

EtIndonesia. Laporan yang mengerikan dan tragis kini berbicara tentang mayat yang diambil dari sungai yang membeku yang konon milik seorang wanita yang mencoba menyelamatkan seekor anjing dari tragedi.

Wanita itu dilaporkan jatuh ke sungai beku ketika mencoba menyelamatkan anak anjing malang itu sesuai laporan dari media lokal.

Tanpa ragu-ragu sama sekali, dia langsung terjun, mengetahui betul apa konsekuensi dari tindakannya. Dan sekarang, tim penyelamat mengatakan telah menemukan mayatnya, yang masih berpegangan erat pada anjing yang dikatakan akan dia selamatkan.

Keluarganya telah mengirimkan penghormatan yang memilukan, mengakui perilaku tanpa pamrihnya dan menambahkan bagaimana dia akhirnya meninggal sebagai pahlawan.

Cobaan tragis terjadi di Anchorage, Alaska, AS, di mana polisi mengidentifikasi korban sebagai Amanda Richmond Rogers yang sedang berjalan-jalan dengan rekannya, dr. Brian Rogers.

Pasangan tersebut diyakini sedang merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke -18, namun tiba-tiba, anjing peliharaan mereka terjatuh ke dalam air. Tanpa berpikir dua kali, Amanda langsung melompat ke dalam.

Seorang pejalan kaki menemukan jenazahnya di jalur North Fork pada suatu sore yang sangat suram. Hal ini menyebabkan polisi dan petugas tanggap darurat dipanggil untuk mengidentifikasi mayat tersebut dengan lebih baik. (yn)

Sumber: smalljoys

Wanita Meracuni Rekan Kerjanya yang Hamil untuk Menghindari Beban Kerjanya Lebih Tinggi Akibat Cuti Bersalin

EtIndonesia. Seorang wanita di Tiongkok dituduh mencoba mengakhiri kehamilan rekan kerjanya dengan meracuni airnya untuk mencegahnya mengambil cuti hamil dan dengan demikian menghindari beban kerjanya yang lebih tinggi.

Dalam salah satu kasus insiden terkait pekerjaan paling mengejutkan yang dilaporkan di Tiongkok, seorang pekerja di lembaga yang berafiliasi dengan pemerintah di Provinsi Hubei diduga mencoba mengakhiri kehamilan rekan kerjanya dengan berulang kali meracuni airnya untuk menghindari beban kerja yang lebih tinggi yang disebabkan oleh cuti hamilnya.

Rencana jahat ini dilaporkan terungkap ketika korban menyadari bahwa airnya terus terasa aneh, terlepas dari sumbernya. Pada awalnya, dia yakin bahwa itu adalah pasokan air dari kantor, tetapi rasa itu tetap ada bahkan setelah dia beralih ke air kemasan. Saat itulah dia memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut.

Salah satu teman korban yang tidak disebutkan namanya bercanda bahwa seseorang di kantor mungkin mencoba meracuninya, dan wanita tersebut memutuskan untuk menguji teori tersebut dengan menggunakan tabletnya untuk merekam video mejanya dan siapa saja yang mendekatinya. Begitulah cara dia memergoki salah satu rekannya sedang menuangkan zat seperti bubuk ke dalam botol airnya sebelum segera berbalik dan pergi tanpa ada yang menyadarinya.

Berdasarkan tangkapan layar percakapan WeChat, saat dikonfrontasi, tersangka peracun mengatakan bahwa dia mengutak-atik air korban karena tidak mampu menangani sendiri beban kerja tambahan saat wanita hamil tersebut mengambil cuti melahirkan.

Korban sudah melapor ke polisi dan penyelidikan sedang dilakukan. Pihak berwenang menangani kasus ini dengan sangat serius, seolah-olah ternyata tersangka bertindak dengan maksud untuk menimbulkan kerugian, hal ini dapat dianggap sebagai tindak pidana yang melukai, terlepas dari sifat zat yang digunakannya.

Kasus yang tidak biasa ini menjadi viral di media sosial Tiongkok, di mana sebagian besar pengguna mengungkapkan keterkejutan mereka atas solusi yang dilakukan rekan kerja tersebut dalam menghadapi potensi peningkatan beban kerja.

“Meracuni seseorang hanya karena Anda tidak ingin mereka mengambil cuti? Apakah dia terlalu banyak menonton drama polisi?” satu orang mengomentari WeChat. (yn)

Sumber: odditycentral