Home Blog Page 444

Pejabat AS : Balon Tiongkok Dapat Mengumpulkan Sinyal Komunikasi dan Pengintaian Intelijen

oleh Li Li

Pada 9 Februari, seorang pejabat AS mengatakan bahwa balon mata-mata PKT sama sekali bukan balon untuk memantau cuaca. Sebelum ditembak jatuh, beberapa antena yang terpasang pada balon tersebut mampu menerima sinyal komunikasi. 

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada media Epoch Times : “Peralatan yang dibawa balon ini berbeda dengan yang dibawa oleh balon pemantau cuaca. Ini jelas untuk tujuan spionase. Ia memiliki banyak antena, termasuk suatu perangkat yang mampu mengumpulkan dan menemukan komunikasi berbasis lokal. Selain itu, balon juga dilengkapi dengan panel surya berkapasitas cukup besar untuk menghasilkan daya yang dibutuhkan dalam menjalankan beberapa sensor pengumpulan-intelijen.”

Frank Gaffney, Direktur Eksekutif Pusat Kebijakan Keamanan AS, mengatakan kepada NTD bahwa PKT ingin mendeteksi komunikasi antara AS yang memantau silo rudal balistik antarbenua.

Balon mata-mata PKT yang jatuh tertembak memasuki wilayah udara AS di atas Alaska pada 28 Januari, terbang di atas Kanada, dan kemudian masuk kembali ke AS pada 31 Januari.

Balon tersebut ditembak jatuh pada 4 Februari atas perintah dari Presiden Joe Biden.

Pejabat Kemenlu AS tersebut mengatakan : “Setelah menembak jatuh balon, Amerika Serikat mengirimkan pesan yang jelas kepada pemerintah Tiongkok bahwa pelanggaran terhadap kedaulatan kami tidak dapat diterima, dan kami ingin melindungi intelijen sensitif, melacak balon, mengangkat puing-puing untuk diambil peralatan yang terkait guna pengusutan demi mendapatkan lebih banyak informasi tentang upaya peluncuran balon PKT tersebut.”

Pejabat tersebut menambahkan bahwa AS akan mengeksplorasi bagaimana memberikan sanksi kepada entitas Tiongkok yang mendukung intrusi ke wilayah udara AS.

Pada hari Rabu, seorang juru bicara Pentagon mengatakan bahwa balon itu adalah bagian dari armada balon Tiongkok yang dikembangkan untuk operasi pengawasan di bawah arahan militer Tiongkok. Sebuah program yang telah berjalan selama beberapa tahun.

AS juga tahu bahwa balon mata-mata Tiongkok ini telah terbang di lebih dari 40 negara di lima benua, kata pejabat Kemenlu itu.

AS sedang menghubungi negara lain tentang ruang lingkup dan detail lain dari rencana tersebut.

Dalam konferensi pers, Mao Ning dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengklaim bahwa Amerika Serikat telah memberikan reaksi yang berlebihan ketika menembak jatuh balon tersebut.

Beberapa orang anggota Kongres AS mengkritik pemerintah yang seharusnya langsung menembak jatuh balon itu begitu memasuki wilayah udara AS, tidak membiarkan balon terbang di atas udara beberapa negara bagian baru ditembak jatuh. (sin)

AS Membuktikan Balon PKT Dilengkapi dengan Peralatan untuk Mengumpulkan Intelijen

0

oleh Jin Shi

Pada 9 Februari, pemerintah AS mengungkapkan bahwa balon Tiongkok yang ditembak jatuh oleh militer AS dilengkapi dengan antena dan peralatan untuk mengumpulkan intelijen. Selain itu, Dewan Perwakilan Rakyat AS dengan suara bulat mengeluarkan resolusi yang mengecam pemerintah Tiongkok yang telah melakukan pelanggaran wilayah udara AS. Video : “Hasil pungutan suara menunjukkan 419 suara mendukung dan 0 suara menentang.”

Pada Kamis (9/2/2023), DPR AS mengeluarkan resolusi bulat yang mengutuk invasi terang-terangan oleh pemerintah komunis Tiongkok yang dengan sengaja mengirim balon mata-mata ke wilayah udara AS.

Michael McCaul, ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS mengatakan : “Saya yakin resolusi ini telah mengirim sinyal jelas dari bipartisan kepada Partai Komunis Tiongkok dan musuh kita di seluruh dunia, bahwa perilaku ini tidak dapat ditoleransi.”

Sementara itu, pemerintah AS juga merilis rincian mengenai balon mata-mata PKT tersebut. Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pada hari Kamis, bahwa balon PKT itu memiliki antena yang mengumpulkan sinyal komunikasi. Balon itu juga dilengkapi dengan panel surya besar untuk memberi daya pada sensor pengumpulan-intelijen. Selain itu, pembuat balon ini memiliki hubungan langsung dengan militer Tiongkok.

Bukti yang baru terungkap memperkuat klaim AS bahwa balon itu adalah balon mata-mata dan tidak digunakan untuk penelitian meteorologi seperti yang diklaim Beijing.

Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok telah menggunakan balon mata-mata untuk pengumpulan intelijen di lebih dari 40 negara yang berada di lima benua.

Senator AS dari Partai Republik Susan Collins : “Sulit dipercaya, apakah tidak ada satu pun peluang untuk menembak jatuh balon dengan aman sebelum balon itu terbang mencapai pantai Carolina Selatan ?”

Hari Kamis, pejabat senior pemerintahan Biden dan kepala militer datang ke Kongres untuk memenuhi undangan interogasi.

Militer AS menyatakan bahwa mereka telah mendeteksi balon tersebut ketika terbang mendekati Alaska, tetapi setelah balon tersebut memasuki langit di atas daratan Amerika Serikat, militer baru menganggap balon tersebut menimbulkan ancaman nyata bagi Amerika Serikat, kemudian menembak jatuh setelah menerima instruksi dari presiden. Alih-alih menembak jatuh balon lebih awal dengan alasan selain khawatir kalau reruntuhan balon membahayakan personel darat, juga mempertimbangkan apakah lokasi jatuhnya balon kondusif untuk pengumpulan lengkap reruntuhannya guna penelitian lanjutan.

Melissa Dalton, wakil asisten menteri pertahanan untuk urusan keamanan dalam negeri mengatakan : “Jika kita menembak jatuh balon di Alaska, meskipun juga merupakan wilayah Amerika Serikat, tetapi pekerjaan pengumpulan reruntuhan akan sangat berbeda”.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Ruth Sherman mengatakan dalam sidang dengar pendapat di DPR, bahwa insiden balon mata-mata PKT adalah contoh terbaru dari upaya pemerintah komunis Tiongkok untuk membentuk kembali tatanan internasional.

Wendy R. Sherman mengatakan : “Pemerintah komunis Tiongkok adalah satu-satunya pesaing yang memiliki kemauan dan sarana untuk membentuk kembali tatanan internasional.”

Pejabat AS mengatakan bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk memasukkan keenam perusahaan yang memiliki hubungan terkait dengan program balon mata-mata PKT ke dalam Daftar Entitas. (sin)

SpaceX Mencegah Ukraina Memanfaatkan Starlink Sebagai Senjata

0

oleh Lin Yi

Untuk mencegah Ukraina memanfaatkan Layanan Starlink sebagai senjata, pada 8 Februari, SpaceX mengumumkan bahwa mereka akan membatasi penggunaan beberapa fungsi Starlink yang sedang digunakan oleh Ukraina.

Setelah Rusia menginvasi Ukraina, perusahaan SpaceX dengan murah hati menyediakan layanan jaringan satelit “Starlink” untuk membantu Ukraina, yang sangat membantu koneksi jaringan Ukraina dengan dunia luar.

Namun, belakangan ini, militer Ukraina sering menggunakan teknologi “Starlink” untuk mengendalikan drone yang dipakai dalam perang melawan Rusia. SpaceX tidak menghendaki militer Ukraina memanfaatkan “Starlink” sebagai senjata.

Presiden dan CEO SpaceX Gwynne Shotwell mengatakan pada 8 Februari, bahwa pihaknya telah mengambil tindakan berupa pembatasan dalam menggunakan fungsi “Starlink” untuk tujuan militer Ukraina. Namun Gwynne tidak mengungkapkan tindakan spesifik yang diambil.

SpaceX juga memperjelas bahwa memberikan bantuan kepada militer Ukraina hanya untuk tujuan kemanusiaan, dan tidak pernah terpikir dan mengizinkan pemanfaatan “Starlink” sebagai senjata. Meskipun Ukraina mungkin tanpa sengaja telah menggunakan “Starlink” secara berlebihan melampaui kesepakatan awal antara kedua belah pihak. (sin)

Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Mencuat yang Merengut Nyawa Anak

0

ETIndonesia- Setelah lama tak terdengar, kasus gagal ginjal akut pada anak kembali mencuat. Kementerian Kesehatan mendapatkan laporan kasus baru Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).

“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril, Senin (6/2/2023) dalam rilis sehat Kemenkes RI.

Dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Kemenkes meminta agar Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah lain untuk aktif memantau pasien dengan gejala GGAPA, dan segera merujuk ke rumah sakit yang telah ditunjuk Kemenkes untuk menangani pasien tersebut.

Satu Kasus konfirmasi GGAPA merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion. Pada tanggal 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria) kemudian dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta, untuk mendapatkan pemeriksaan, dan pada tanggal 31 Januari mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.

Dikarenakan ada gejala GGAPA maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi keluarga menolak dan pulang paksa.  1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD, dan pasien sudah mulai buang air kecil. Pada  1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole, namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia.

Sementara satu kasus lainnya masih merupakan suspek, anak berusia 7 tahun, mengalami demam pada tanggal 26 Januari, kemudian mengkonsumsi obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri.

Pada tanggal 30 Januari mendapatkan pengobatan penurun demam tablet dari Puskesmas. Pada tanggal 1 Februari, pasien berobat ke klinik dan diberikan obat racikan. Pada tanggal 2 Februari dirawat di RSUD Kembangan, kemudian dirujuk, dan saat ini masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta. Pada saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait pasien ini.

Pemerintah melakukan tindakan antisipatif dalam menentukan penyebab dua kasus GGAPA baru yang dilaporkan. Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan berbagai pihak mulai dari IDAI, BPOM, Ahli Epidemiologi, Labkesda DKI, Farmakolog, para Guru besar dan Puslabfor Polri melakukan penelusuran epidemiologi untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.

“Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sampel obat dan darah pasien” jelas dr. Syahril.

Dengan dilaporkannya tambahan kasus baru GGAPA, berdasarkan data Kemenkes RI hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus GGAPA dan satu suspek yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia. Dari sejumlah tersebut 116 kasus dinyatakan sembuh, sementara enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta. (Kemenkes/asr)

Siapa Dalang di Balik Grup Wagner Tentara Bayaran Rusia?

0

Xu Yiyang

Grup Wagner Selama ini Membantu Rusia Invasi Ukraina

Belum lama ini AS (Amerika Serikat) telah menetapkan tentara bayaran Rusia yakni Grup Wagner (Wagner Group) sebagai “organisasi kejahatan lintas negara”, serta memperbesar kekuatan sanksi terhadapnya. Pejabat AS menyatakan, tentara bayaran swasta ini sudah sebanding dengan tentara konvensional Rusia. Siapa sebenarnya penguasa tentara bayaran yang selama ini terus membantu pasukan Rusia menginvasi Ukraina itu?

Koordinator komunikasi strategis pada Dewan Keamanan Nasional (NSC) Gedung Putih yakni John Kirby pada 20 Januari lalu menyatakan, Wagner adalah organisasi kejahatan yang telah melakukan kekerasan dan pelanggaran HAM. Ia berkata, Kementerian Keuangan AS resmi menetapkan Wagner Group sebagai organisasi kejahatan lintas negara, dan mengelompokkannya sebagai kelompok kejahatan terorganisir yang setara dengan mafia Italia, Jepang, dan Rusia.

Penetapan ini membuat AS akan memberlakukan sanksi yang lebih luas terhadap Wagner Group beserta jaringannya yang menyebar di seluruh dunia, dan membatasi kemampuannya berbisnis di berbagai tempat di dunia. Aset milik kelompok itu di AS akan dibekukan, warga AS juga akan dilarang memberikan dana, produk dan layanan bagi organisasi tersebut.

Kirby menyatakan, Wagner memiliki 50.000 anggota milisi di wilayah Ukraina, sebanyak 40.000 orang di antaranya direkrut dari penjara Rusia. Penguasa kelompok tersebut adalah seorang pengusaha Rusia bernama Yevgeny Prigozhin yang memiliki hubungan sangat dekat dengan Presiden Putin.

Prigozhin Akui Bentuk Wagner Group

Kemenlu AS merilis artikel di situs resminya pada 4 Oktober 2022 lalu dengan menyatakan bahwa Prigozhin adalah orang berkuasa yang pro Kremlin, juga merupakan penanggung jawab dan pendana Wagner Group. Selama ini pejabat federal Rusia dan Prigozhin menyangkal keterkaitannya dengan Wagner Group, namun pada September 2022 lalu, Prigozhin mengakui dirinya adalah pendiri organisasi tersebut.

Prigozhin lahir pada 1 Juni 1961 di Leningrad (sekarang Saint Petersburg), Rusia, dan memiliki hubungan akrab dengan Putin. Di era 1990-an, ia menjadi kaya dari bisnis kuliner, setelah itu menjadi makin dikenal karena memasok kuliner bagi kegiatan resmi Istana Kremlin.

Salah satu foto Prigozhin yang paling dikenal adalah saat ia menyajikan makanan bagi Putin, media massa Barat lantas menyebutnya “koki pribadi Putin”.

Wagner Dianggap Sebagai Mafia Pembunuh Bayaran Putin

Stasiun radio Australia ABC pada Desember 2022 lalu merilis artikel yang menyatakan, Putin selama bertahun-tahun ini terus menyangkal keberadaan Wagner, bahkan menyangkal adanya nama ini. Tetapi belakangan ini, ia tidak hanya menyebut Wagner, juga telah mengakui kondisi yang diketahui oleh analis Rusia. Sejak Februari 2022 setelah Rusia menginvasi Ukraina, Prigozhin juga telah bersikap semakin terbuka terhadap organisasi tersebut, bahkan secara terbuka pergi ke penjara Rusia merekrut narapidana untuk bergabung.

Artikel menyebutkan, Wagner diakui sebagai salah satu tentara bayaran yang paling bengis di dunia. Karena pasukan konvensional Rusia dikalahkan telak oleh pasukan Ukraina, Istana Kremlin pun merekrut Wagner Group untuk memutarbalik situasi.

Namun semakin pasukan konvensional Rusia dihalau mundur akibat tekanan tentara Ukraina, paparan Wagner Group di media massa Rusia pun semakin meningkat. Media massa pemerintah Rusia terus berupaya memoles cantik kelompok ini. Di media massa Rusia, Wagner dan kelompok bayaran Rusia lainnya tidak disebut sebagai “tentara bayaran”, melainkan disebut sebagai “perusahaan militer swasta” (Private Military Companies atau PMC). Tetapi membentuk tentara swasta sebetulnya adalah bentuk pelanggaran hukum di Rusia.

Artikel juga menyebutkan, Wagner Group mempunyai banyak julukan, mulai dari “pasukan hantu Putin” sampai “pembunuh bayaran”. Tetapi Dubes Ukraina untuk Australia yakni Vasyl Myroshnychenko menyatakan blak-blakan bahwa Wagner Group adalah mafia pembunuh bayaran yang dikendalikan Putin dari negara mafia.

Bagaimana Wagner Group Dibentuk?

Stasiun radio Inggris BBC pernah melakukan investigasi terhadap Wagner Group, dan mendapati bahwa mantan perwira Rusia Dmitri Utkin turut serta membentuk Wagner Group, dan menamai kelompok tersebut dengan julukan dirinya dulu.

Utkin adalah tentara kawakan sekaligus mantan perwira pasukan khusus dalam Perang Chechnya, pernah meraih pangkat militer Letnan Kolonel di badan intelijen militer Rusia.

BBC menyatakan, pada 2014 untuk pertama kalinya Wagner Group beroperasi saat Rusia mencaplok Semenanjung Krimea. Waktu itu mereka muncul di bagian timur Ukraina, membantu kaum separatis yang pro-Rusia menguasai wilayah Ukraina, serta membentuk dua rezim pecahan masing-masing di Luhansk dan Donetsk.

Sejak 2014, Wagner Group juga mulai terlibat dalam banyak pertempuran di berbagai tempat di dunia, khususnya di Suriah dan sejumlah negara Afrika, kelompok tersebut melakukan operasi militer untuk dibarter dengan sumber daya yang dibutuhkan.

Pada 2015, Wagner Group mulai beroperasi di Suriah. Mereka membantu pemerintah Suriah mengontrol ladang minyak, dan memperoleh pendapatan dari situ.

Pada 2016, Wagner Group sangat aktif di Libya, dan mendukung Tentara Nasional Libya. Pasukan tersebut berupaya menggulingkan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya yang didukung oleh PBB, dana yang diperoleh mereka berasal dari pendapatan produksi minyak bumi Libya.

Di dalam pertempuran di Republik Afrika Tengah, Mozambik, Mali dan lain-lain juga dapat ditemukan jejak Wagner Group. Mereka bersekutu dengan pemimpin negara-negara tersebut, menerima uang tunai sebagai bayaran pelayanan mereka, atau memperoleh emas, berlian, platinum dan hasil tambang langka lainnya.

Badan Intelijen Militer Rusia juga dituding diam-diam mendanai dan mengendalikan Wagner Group. Nara sumber yang berasal dari tentara bayaran itu memberitahu BBC, markas latihan mereka terletak di Mol’kino di bagian selatan Rusia, bersebelahan persis dengan pangkalan militer Rusia.

Wagner Akan Terus Menuai Sanksi

Wagner Group terus menuai berbagai tuduhan atas kejahatan penyiksaan, pembunuhan terhadap rakyat biasa, dan tindakan penyiksaan lainnya. BBC menyatakan, PBB dan pemerintah Prancis menuding tentara bayaran tersebut telah melakukan pemerkosaan dan perampokan terhadap rakyat biasa di Republik Afrika Tengah. Militer AS pernah menuding mereka memasang ranjau dan alat peledak improvisasi lainnya di Tripoli dan sekitar ibukota Libya tersebut pada 2020.

Sejak 2017 AS terus memberlakukan sanksi dagang terhadap Wagner Group, untuk membatasinya membeli persenjataan. Pada Desember 2022, Kemendag AS mengumumkan sanksi pembatasan baru terkait ekspor teknologi bagi kelompok tersebut, untuk membatasi kelompok tersebut memanfaatkan peranti lunak atau teknologi AS yang diawasi untuk memperoleh produk langsung yang diproduksi di luar negeri. Waktu itu Kirby menyatakan, Prigozhin setiap bulan menghabiskan dana USD 100 Juta (1.497 miliar rupiah, per 28/01) untuk mendanai aksi Wagner Group di Ukraina. Pada 2021 Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap Wagner Group, kelompok tersebut berikut tiga perusahaan di bawah naungannya serta 8 orang individu dijadikan sebagai sasaran yang dibekukan asetnya.

Seorang pejabat diplomatik Uni Eropa mengatakan, Wagner Group telah “merusak stabilitas Eropa dan kawasan di sekitarnya”. Di sejumlah kawasan konflik selalu ada bayang-bayang Wagner Group, kelompok tersebut beroperasi melayani kepentingan pribadi maupun negara Rusia di Libya, Ukraina, dan Suriah.

Uni Eropa menyatakan, Wagner Group pernah melakukan “aksi merusak stabilitas” di negara tempat mereka beroperasi. Selain itu, kelompok tersebut juga menyebarkan pengaruh jahat di tempat lain, khususnya di daerah Sahel di utara Afrika. (sud)

Mengapa RMB & EUR Tak Mampu Geser Posisi Dominan USD

0

Xia Yu

Peristiwa geopolitik yang baru-baru ini terjadi memicu suatu masalah berkepanjangan, yakni apakah posisi dominan mata uang USD (dolar AS) sebagai cadangan devisa menghadapi risiko. Kantor berita Bloomberg menerbitkan artikel yang mengatakan, posisi dominasi mata uang AS (Amerika Serikat) itu tidak mengandung sedikit pun risiko. Kalaupun ada, perkembangan kejadiannya hanya untuk menekankan lebih lanjut mengapa mata uang dolar Amerika (King Dollar) itu selalu bertengger pada singgasananya.

 Artikel menyebutkan, penantangnya baru-baru ini adalah semacam mata uang bersama dari Amerika Selatan, untuk sementara ini disebut “Sur” (selatan dalam bahasa Spanyol, red.). Ini adalah pemikiran yang telah ada sejak 1980-an, jika mata uang ini menjadi kenyataan, akan mendorong perdagangan antara Brasil dengan Argentina (walau keduanya masih mempertahankan mata uangnya masing-masing). 

Jika mata uang ini berhasil mengatasi masalah buruknya likuiditas dan fluktuasi mata uang, maka negara Amerika Selatan lainnya mungkin akan tertarik untuk ikut bergabung. Tapi saat ini sudah ada mata uang yang sudah bisa mengatasi masalah ini, yakni mata uang USD.

 USD masih tetap menjadi mata uang dunia, dari USD 2 triliun uang kertas dolar AS itu setengahnya beredar di luar AS. Bahkan di banyak negara, penjualan ritel sehari-hari menggunakan USD menggantikan mata uang lokal. Di dunia ini sekitar 40% hutang dikeluarkan dalam bentuk USD. Kondisi semacam ini memberi keistimewaan yang berlebihan bagi AS, juga memberikan kuasa teramat besar bagi mata uang USD.

Hal ini juga berarti AS menjadi debitor terakhir di seluruh dunia. Sebanyak hampir 60% cadangan devisa seluruh dunia dalam mata uang USD, sedangkan mata uang EUR (mata uang Eropa) menduduki posisi kedua sekitar 20%. Hampir 90% transaksi valas menggunakan USD. Pertukaran valuta asing dalam jumlah besar antara The Fed dengan para bank sahabat telah memberikan dukungan bagi kebijakan stimulus selama pandemi melanda seluruh dunia.

Artikel di Bloomberg mengatakan, walaupun Trade Weighted Indeks Dolar AS menurun belakangan ini, tapi menguatnya USD pada mayoritas waktu ke waktu sejak krisis moneter global bukanlah suatu kebetulan. Runtuhnya cryptocurrency belakangan ini telah menunjukkan betapa sulitnya bersaing dengan King Dollar. Perekonomian, surat hutang dan saham AS telah menjadi pilihan utama tempat berlindung bagi investor global di saat ekonomi lesu maupun saat makmur, fenomena ini disebut juga “senyum dolar” (dollar smile).

Teori “dollar smile” dikemukakan oleh mantan analis kebijakan moneter Morgan Stanley yakni Stephen Jen, yakni pada saat ekonomi lesu maupun makmur dolar AS tetap menguat. Suatu macam situasi dan kondisi yang terjadi adalah, kemakmuran ekonomi AS mendorong menguatnya USD. Contohnya sebelum dan sesudah 2014, ekonomi AS kuat, maka dolar AS perlahan-lahan memperlihatkan senyuman. Suatu situasi dan kondisi lainnya adalah, pemikiran menghindari risiko juga mendorong menguatnya dolar AS. Contohnya ketika ekonomi seluruh dunia di luar dugaan mengalami dampak dari konflik antara Ukraina dengan Rusia pada 2022.

 Artikel menyebutkan, pernyataan lain adalah RRT dan Arab Saudi bertransaksi hidrokarbon bukan dengan dolar AS telah menjadi ancaman lebih besar terhadap posisi USD. Arab Saudi telah menggantikan Rusia menjadi sumber pemasok minyak bumi terbesar bagi Beijing. Hanya pada Desember 2022 saja, RRT telah membeli sebanyak 350 juta barel minyak mentah, dan 15% di antaranya berasal dari Arab Saudi.

 Globalisasi RMB (Ren Min Bi, mata uang RRT), transaksi dengan RMB dan mata uang digital RMB selama ini adalah alat yang dipromosikan Beijing untuk memperbesar pengaruh internasionalnya, “mendorong globalisasi RMB secara teratur” telah tertulis dalam dokumen Kongres Nasional ke-20 PKT. Tindakan Beijing melakukan de-dolarisasi tidak hanya diterapkan pemerintah pusat, sejumlah tindakan juga dilakukan oleh pemerintah daerah dan lembaga keuangan daerah. Selama kunjungan Xi Jinping ke Arab Saudi pada akhir tahun lalu, salah satu tujuannya adalah hendak mencapai kesepakatan “bertransaksi minyak bumi dengan RMB”, tapi tidak dapat terlaksana.

 Menetapkan harga minyak bumi dengan USD dapat ditelusuri hingga 1974 abad lalu, sebagai perlindungan militer dan politik AS serta imbalan membeli minyak buminya, Arab Saudi sepakat menetapkan harga minyak bumi dengan USD, serta memiliki sebagian cadangan devisa dalam bentuk surat hutang, negara penghasil minyak bumi lainnya pun mengikuti jejak Saudi.

 Artikel Bloomberg menyebutkan, perdagangan barter zaman kuno cocok untuk diterapkan antara Tiongkok dan Rusia, bahkan perdagangan dengan Iran. Namun Arab Saudi tidak terlalu mungkin mendorong kuat produk RRT atau RMB, karena minyak mentah yang diekspor oleh mereka ke negara ekonomi kedua terbesar itu (RRT) setara dengan USD 50 milyar dolar (750 triliun rupiah, sesuai kurs 31/01) setiap tahunnya. Menerbitkan faktur dalam mata uang Euro mungkin bisa menyelesaikan sebagian masalah, tapi juga sangat terbatas. Arab Saudi membutuhkan mata uang yang dapat menerima kepemilikannya; surat hutang AS tidak hanya memberi imbalan hasil lebih tinggi daripada obligasi negara RRT maupun Eropa, serta memberi manfaat lain berupa surat hutang yang likuiditasnya paling tinggi di dunia.

 Jika muncul petrocurrency dari pesaing, posisi dominasi mata uang AS akan melemah. Akan tetapi, mayoritas transaksi hidrokarbon seluruh dunia dihargai dengan USD, dan akan terus seperti itu, hal ini dikarenakan ada alasan yang kuat. OPEC (Rusia ikut bergabung secara terbatas) tidak mampu mengendalikan harga minyak bumi atau pasokannya, sehingga tidak mampu membangun mata uang saingan.

 Para pakar juga menunjukkan, Arab Saudi menggunakan RMB selain tidak mampu membuat ekspor minyak bumi ke RRT meningkat, menggunakan USD juga tidak akan membuat ekspor minyak bumi menurun. Adalah RRT yang membutuhkan impor minyak bumi dari Arab Saudi, bukan Arab Saudi yang membutuhkan RMB.

Artikel Bloomberg menyebutkan, mata uang memiliki keunggulan yang signifikan terlihat pada tingkat keakraban dan skalanya. Di antaranya skala itu sangat penting: sekitar 40% transaksi perdagangan dunia dikalkulasi dengan USD, mencapai empat kali lipat dari seluruh perdagangan global AS. 

Dalam jaringan SWIFT perbankan global transaksi dengan USD mencakup 42%, sedangkan RMB hanya 2%. Mata uang EUR mencakup 36%, walaupun cukup mengesankan, tapi ini adalah transaksi internal di antara 20 negara anggota pengguna mata uang Euro. Porsi mata uang EUR dalam perdagangan global agak moderat, sekitar 16%. Di luar zona dampak dalam negeri masing-masing, daya tarik beragam produk pengganti USD sama sekali tak menarik.

 Kecuali negara besar Asia seperti India, RRT, Jepang, dan Korea Selatan memutuskan untuk menciptakan mata uang baru, jika tidak, USD tetap akan menjadi mata uang utama dunia. (sud/whs)

Penggunaan Smartphone Berlebihan Dapat Menyebabkan Gangguan Penglihatan Esotropia Akut

0

Ellen Wan 

Ketika perangkat digital seperti ponsel pintar semakin menjamur, anak-anak muda yang menderita gangguan penglihatan yang disebut strabismus terus meningkat. Kelainan ini menyebabkan mata tidak sejajar satu sama lain saat melihat suatu objek. Strabismus dapat menyebabkan mata menyilang ke dalam (esotropia) atau keluar (eksotropia).

Para dokter mata mendesak untuk membatasi penggunaan ponsel yang berlebihan pada anak-anak.

Koji Kawamoto, seorang spesialis oftalmologi di Jepang, menerbitkan buku “スマホ失明” (Smartphone dan Kebutaan) pada tahun 2022. Dia menulis bahwa menghabiskan banyak waktu untuk melihat ponsel pintar dapat menyebabkan mata seseorang terpaku pada posisi fokus ke dalam. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan Acute Acquired Comitant Esotropia (AACE). AACE sering terjadi pada pasien rabun yang melihat objek dekat dalam waktu yang lama.

AACE adalah kondisi sementara yang dapat diatasi dengan menghindari melihat benda-benda jarak dekat. Namun, dengan penggunaan smartphone dalam jangka panjang, gejala esotropia menjadi sulit untuk diperbaiki. Semakin banyak pasien yang membutuhkan perawatan bedah.

Menurut laporan berbasis kuesioner oleh Asosiasi Oftalmologi Anak Jepang dan Asosiasi untuk Strabismus dan Ambliopia pada tahun 2019, 158 dari 371 dokter mata berkonsultasi dengan pasien AACE yang berusia antara 5 hingga 35 tahun pada tahun 2018. Dan 122 dokter mata mengatakan bahwa penyakit ini terkait dengan penggunaan perangkat digital yang berlebihan seperti ponsel pintar, terutama di kalangan anak-anak di bawah 12 tahun.

AACE dan Penggunaan Produk 3C yang Berlebihan

Weng Shaowei, seorang dokter spesialis mata di Taiwan, mengatakan bahwa insiden AACE telah meningkat di kalangan anak muda berusia 10 hingga 20 tahun karena penggunaan produk elektronik “3C” (komputer, komunikasi, dan konsumer) yang berlebihan.

Weng mengatakan bahwa esotropia biasanya disebabkan oleh penyakit lain seperti kelainan refraksi yang tinggi, cedera otot ekstraokular, peradangan, hipertiroidisme, miastenia gravis, rinosinusitis kronis, dan gejala sisa pembedahan. Tekanan pada saraf akibat tumor otak juga dapat menyebabkan kondisi ini.

Jika orang dewasa tiba-tiba mengalami AACE, ia akan melihat dua gambar ketika melihat satu objek. Pasien tidak dapat menggabungkan gambar tersebut secara visual; ketidakmampuan ini disebut “diplopia”.

Weng mengatakan bahwa ketika orang melihat ponsel mereka, jarak pandang sekitar 20 hingga 30 sentimeter, yang mempengaruhi kemampuan penggabungan visual mereka dalam jangka panjang. Selain itu, bagi penderita esotropia, gejalanya dapat dengan cepat berkembang menjadi AACE.

Jika penyakit sistemik, peradangan, cedera eksternal, dan masalah otak tak termasuk dalam penyebab esotropia, dokter mata akan menggunakan terapi Botulinum toksin (Botox) untuk mengendurkan kontraksi otot yang berlebihan tanpa pembedahan. Sayangnya, terapi ini tidak dapat menyembuhkan pasien AACE. Beberapa pasien kambuh setelah menjalani terapi Botox dan pada akhirnya membutuhkan pembedahan atau kacamata prisma.

Weng menyarankan agar para orangtua mencegah anak-anak menggunakan produk 3C dalam jangka panjang. Ketika anak Anda mengeluh tentang diplopia, kelelahan, atau sakit kepala atau menutup satu mata di bawah sinar matahari yang cerah, Anda harus berhati-hati karena anak tersebut mungkin telah mengembangkan gejala esotropia. Bawalah anak Anda ke dokter sesegera mungkin. Jika seseorang menderita esotropia sudut yang sangat besar, yang tidak dapat disembuhkan dengan cepat, maka akan menyebabkan banyak ketidaknyamanan. Untuk anak-anak, esotropia jangka panjang dapat merusak fungsi penglihatan dan bahkan menyebabkan ambliopia (disebut juga “mata malas”).

Zheng Jie, Ph.D. dalam ilmu kedokteran dari University of Tokyo di Jepang, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times bahwa remaja yang masih mengembangkan fungsi visual mereka harus memperhatikan hal-hal berikut:

Pertahankan jarak layar ke mata 50 cm untuk komputer dan 30 cm atau lebih untuk ponsel pintar 

  • Batasi waktu bermain video game atau melihat smartphone setiap hari;
  • Saat menggunakan layar, ingatlah untuk memalingkan pandangan ke objek yang jauh setelah setiap periode 10 hingga 20 menit; dan
  • Berpartisipasi dalam kegiatan di luar ruangan.

Ellen Wan telah bekerja untuk The Epoch Times edisi Jepang sejak tahun 2007

Gempa di Jayapura :  Sebanyak 700 Warga Mengungsi dan Sejumlah Bangunan Rusak

0

ETIndonesia- Sebanyak 700 warga mengungsi di empat titik pascagempabumi magnitudo 5.4 yang mengguncang wilayah Kota Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023).

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merinci ada 50 KK mengungsi di Entrop Kompleks CV.Thomas, selanjutnya 50 KK di Bank BTN Kota Jayapura, kemudian 200 jiwa di Kristus Raja Dok V dan sebanyak 400 jiwa di Bhayangkara I.

Selain pengungsi, Pusdalops BNPB juga mencatat sedikitnya ada lima orang mengalami luka-luka terdampak gempabumi yang berpusat di 2.60 LS dan 140.66 BT pada kedalaman 10 kilometer. Sebelumnya telah dikabarkan bahwa atas peristiwa gempabumi tersebut, sebanyak empat warga meninggal dunia.

Lebih lanjut untuk kerugian material menurut perkembangan pendataan pada pukul 18.17 WIB meliputi 2 rumah rusak sedang, 3 rumah rusak berat, 1 ruko cafetaria Cirita roboh kemudian tenggelam, 3 gedung terdampak, RSUD Kota Jayapura rusak, 1 masjid, 2 gereja dan 1 unit hotel turut terdampak.

Sebagai upaya penanganan darurat bencana, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Jayapura bersama BPBD Provinsi Papua dan lintas instansi terkait telah mendirikan tenda darurat, menyediakan lokasi pengungsian, dapur umum dan memberikan dukungan dasar bagi para pengungsi.

Adapun kebutuhan yang mendesak dan dibutuhkan saat ini berupa tenda darurat dan genset untuk listrik. (asr)

Pemuda Tiongkok : Gelombang Keluar dari Dinas Militer Tiongkok Bakal Muncul Jika Meletus Perang Antar Selat

0

oleh Wu Minzhou

Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah think tank di Washington DC, baru-baru ini mensimulasikan permainan ‘perang Selat Taiwan tahun 2026’, dengan sebagian besar hasilnya menunjukkan bahwa tentara partai komunis Tiongkok mengalami kekalahan telak dan pasukan koalisi AS – Taiwan meraih kemenangan telak. Tapi benarkah demikian hasilnya ? Pemuda Tiongkok mengatakan bahwa mengingat tingkat korupsi di tentara komunis, jika pecah perang di Selat Taiwan, yang akan muncul pertama adalah gelombang keluarnya sebagian tentara dari dinas militer, lalu pembelotan tentara, dan rakyat pun akan memanfaatkan kesempatan untuk melakukan pemberontakan, sehingga situasi peperangan yang sebenarnya mungkin jauh lebih optimis dari yang diperkirakan.

Belakangan ini situasi internasional semakin sulit untuk diprediksi. Tidak hanya perang antara Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung hampir setahun, gesekan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok terus meningkat, ketegangan di Semenanjung Korea memanas, dan pesawat militer dan kapal Tiongkok terus melakukan intimidasi di sekitar Selat Taiwan. Jenderal Michael A. Minihan, Komandan Komando Mobilitas Udara (AMC) Angkatan Udara AS baru-baru ini mengeluarkan memo yang memperingatkan AS bahwa konflik militer dengan Tiongkok atas masalah Taiwan mungkin bisa terjadi pada tahun 2025.

Baru-baru ini CSIS juga mensimulasikan permainan ‘perang Selat Taiwan tahun 2026’, dengan hasil dari 24 kali simulasi menunjukkan bahwa dalam banyak kasus, tentara komunis Tiongkok mengalami kekalahan telak, dan pasukan koalisi AS – Taiwan menang telak. Tetapi Taiwan menemui kerusakan parah akibat fasilitas dasar kehidupan seperti pasokan air bersih dan listrik terputus, dan perekonomian terpukul keras.

Hasil seperti itu telah menimbulkan kewaspadaan banyak orang, tetapi Wang Zhongyi, seorang Tionghoa-Amerika dan Ketua Liga Kebebasan Pemuda Dunia, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media ‘Epoch Times’, bahwa dirinya yakin jika terjadi perang di Selat Taiwan, situasi sebenarnya mungkin tidak sepesimis hasil rekomendasi dari pihak militer unit penelitian. Sebaliknya, kemungkinan besar akan jauh lebih optimis dari yang telah mereka perkirakan. Wang Zhongyi bahkan berani mengatakan dengan pasti bahwa jika rezim komunis  Tiongkok melakukan invasi militer ke Taiwan, itu pada akhirnya akan menyebabkan runtuhnya rezim.

Wang Zhongyi mengatakan bahwa hasil perang melawan militer Tiongkok tidak segampang itu dapat diprediksi melalui simulasi, karena hasil perang lewat simulasi hanya memprediksi jumlah pesawat, tank, misil, dan data buku lainnya, tetapi yang lebih menentukan arah kemenangan atau kekalahan pihak yang terlibat perang adalah faktor personel, masyarakat, sentimen rakyat. Sedangkan kemampuan tentara Tiongkok hanya pada menekan rakyat jelata Tiongkok yang tidak bersenjata, sama sekali tidak dapat melancarkan perang invasi.

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa ketika PKT memutuskan untuk menyerang Taiwan, ia harus memobilisasi dan mengumpulkan personel militer dari berbagai wilayah Tiongkok. Namun, masalahnya adalah korupsi di dalam tentara Tiongkok sangat serius. Warga sipil Tiongkok menghabiskan uang untuk masuk militer itu bukan karena mau berperang, tetapi ingin menghasilkan uang, ingin perkembangan hidup. Jadi “Siapa yang benar-benar ingin ikut kamu pergi ke medan perang ?”

Dia mengatakan bahwa begitu Tiongkok menyerang Taiwan dan mengirim tentaranya pergi ke medan perang, pasti ada sebagian besar tentara yang mulai mencari koneksi dan menghabiskan uang untuk keluar dari militer. Ini adalah rintangan besar pertama yang dihadapi oleh militer Tiongkok, “Untuk sementara waktu masalah ini akan menimbulkan kekacauan”.

Jika Tiongkok masih bersikeras untuk berperang, akan terjadi kontradiksi besar dalam masyarakat yang sulit untuk diatasi. Karena melancarkan perang terhadap luar akan menghabiskan banyak material dan bahan bakar, apalagi perang melawan Taiwan perlu operasi lintas laut, sehingga membutuhkan lebih banyak tenaga kerja dan mobilisasi material. Ketika PKT memobilisasi sumber daya, ia pasti akan merampas sumber daya dan makanan rakyat. Masyarakat Tiongkok pasti akan menghadapi kekurangan makanan dan minyak, kehidupan masyarakat akan lebih sulit, konfrontasi antara pemerintah dan rakyat akan semakin serius.

Dia mengatakan bahwa menyerang Taiwan bukanlah tugas yang mudah, juga tidak bisa memakan waktu sebentar. Ditambah lagi, setelah PKT menginvestasikan sejumlah besar kekuatan militer, kontrol dan stabilitas di dalam negerinya pasti akan melemah, yang melemahkan kegiatan penekanan terhadap aktivitas dan protes warga sipil. Dengan melihat pencapaian PKT dalam memimpin Tiongkok selama ini, di mana keluhan rakyat terus membesar dan tidak mampu diatasi, dipastikan rakyat yang protes di seluruh negeri akan menggunakan kesempatan ini untuk menghancurkan organ administrasi, jalur transportasi, dan fasilitas komunikasi Tiongkok.

Dia mengatakan bahwa saat ini, jika Tentara Nasional Taiwan atau Angkatan Darat AS dapat melakukan anti-pendaratan, garis pertahanan tentara komunis Tiongkok akan segera runtuh. “Khusus untuk Tentara Nasional Taiwan, ketika warga sipil Tiongkok melihat bendera Taiwan datang, itu pasti barisan Wang yang datang. Banyak warga sipil Tiongkok akan bergegas mendaftar untuk bergabung dengan militer, dan mereka akan membuat kacau”.

Wang Zhongyi mengatakan bahwa jika rakyat Tiongkok mengetahui bahwa mereka didukung oleh angkatan bersenjata yang kuat, mereka akan memberontak dari dalam. Sedangkan jika polisi, polisi bersenjata, dan lainnya di berbagai bagian Tiongkok menemukan bahwa musuh yang kuat dari luar telah memasuki Tiongkok dan mengetahui bahwa mereka sudah dalam keadaan bahaya, semangat mereka untuk menjaga stabilitas rakyat Tiongkok pasti melorot, pembelotan di tentara bisa saja terjadi sehingga perang menyerang Taiwan tidak dapat berlanjut, pada akhirnya sejumlah besar perwira dan tentara Tiongkok akan melarikan diri.

Dia menekankan bahwa berdasarkan pemahamannya tentang budaya tentara Tiongkok, korupsi di militer Tiongkok, sentimen masyarakat bawah di Tiongkok, dan organisasi PKT, dia dapat memastikan bahwa hal-hal yang ia sebutkan di atas sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa invasi militer Tiongkok ke Taiwan hanya akan berdampak kecil terhadap rakyat Taiwan, tetapi akan mempercepat runtuhnya rezim partai komunis Tiongkok bila itu dilakukan. (sin)

Tiongkok Telah Kehilangan Statusnya Sebagai Negara Perdagangan Terbesar di AS 

0

oleh Li Yun

Menurut data dari Kementerian Perdagangan AS, pada tahun 2022, Uni Eropa telah menggantikan kedudukan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Amerika Serikat. Para ahli percaya bahwa sesuai dengan tren decoupling ekonomi AS – Tiongkok, impor dan ekspor Tiongkok terhadap Amerika Serikat bakal terus menurun. Hal ini jelas menjadi pukulan besar bagi ekonomi Tiongkok.

Menurut data yang dirilis Kementerian Perdagangan AS pada 7 Februari 2023, bahwa impor AS tahun 2022 telah meningkat tajam, sehingga mengukirkan defisit perdagangan luar negeri tertinggi sejak tahun 1960. Impor tahun lalu naik di semua sektor utama, mulai dari industri otomotif hingga barang konsumen seperti obat-obatan dan ponsel, bahan dan perlengkapan industri, serta makanan.

Namun, Tiongkok tahun lalu sudah tidak lagi menjadi mitra dagang terbesar Amerika Serikat. Tahun 2022, Amerika Serikat mengimpor komoditas senilai USD. 537 miliar dari Tiongkok, lebih rendah dari USD. 553 miliar komoditas yang diimpor dari Uni Eropa.

Frank Tian Xie, ​​​​seorang profesor Aiken School of Business di University of South Carolina, AS mengatakan : “Sebenarnya hal tersebut merupakan kelanjutan dari tren decoupling ekonomi antara AS dengan Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Sejak awal tahun perang dagang di era Presiden Trump, tren impor dan ekspor Tiongkok – Amerika Serikat sudah menurun. Tiongkok secara perlahan telah kehilangan pasar AS”.

Perang dagang AS – Tiongkok mulai berkobar tahun 2018, dan semakin sengit pada tahun 2019, sehingga volume perdagangan Tiongkok – AS turun menjadi sebesar USD. 91,9 miliar. Setelah Biden menjabat presiden pada tahun 2020, volume perdagangan Tiongkok – AS sedikit melonjak pada tahun 2021, tetapi kembali menurun pada tahun 2022. Tercatat hingga bulan November 2022, total ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat turun 25,4% YOY, dan impor turun sebesar 7,3 % YOY. Pesanan manufaktur Tiongkok juga turun 40%. Penurunan sebesar itu sangat jarang terjadi dalam beberapa dekade terakhir.

Kebijakan ekstrem dalam mencegah penyebaran COVID-19 yang diterapkan oleh rezim Xi Jinping dipandang sebagai alasan utama terjadinya penurunan impor dan ekspor Tiongkok – Amerika Serikat.

Lan Shu, seorang komentator politik yang tinggal di AS menjelaskan : “Kebijakan pencegahan epidemi ekstrem yang dilakukan rezim Xi Jinping demi mempertahankan kekuasaannya telah memaksa banyak investasi asing berikut rantai pasokan yang didirikan di daratan Tiongkok mengambil langkah seribu. Selain itu, negara-negara Barat telah menyaksikan kebangkitan dari PKT yang justru menjadi ancaman bagi dunia, sehingga baik secara langsung maupun tidak mempromosikan peningkatan ekonomi dan perdagangan antara negara-negara demokrasi Barat di Eropa dengan Amerika Serikat. Hal ini telah menyebabkan Tiongkok kehilangan statusnya sebagai mitra dagang terbesar di Amerika Serikat”.

Lan Shu percaya bahwa Tiongkok yang komunis tidak akan mungkin menjadi mitra dagang terbesar Amerika Serikat di masa depan.

Ia menjelaskan, “Kecuali beberapa faktor perdagangan luar negeri, hal mana juga disebabkan oleh sistem  ideologi komunis yang dianut PKT. Misalnya, PKT telah menerapkan apa yang disebut kebijakan satu anak, sehingga berdampak terjadinya penuaan angkatan kerja di seluruh negeri. Begitu tingkat penuaan terus melambung, apakah Tiongkok mau disebut sebagai pabrik pengolahan atau negara besar konsumsi, akan semakin jauh dari lirikan pemodal dan investor asing.”

Berdasarkan data resmi Tiongkok, pada tahun 2022, populasi Tiongkok yang berusia di atas 60 tahun telah menyita 19,8% dari jumlah populasi Tiongkok. Menurut standar Perserikatan Bangsa-Bangsa, jika suatu negara memiliki lebih dari 10% populasi berusia di atas 60 tahun, berarti negara tersebut telah memasuki proses penuaan yang serius.

Lan Shu mengatakan : “Ini semua disebabkan sendiri oleh PKT, baik dari kebijakan ekonomi dalam negeri, kebijakan populasi, sistem politiknya, atau caranya berurusan dengan orang lain, cara diplomasi dengan eksternal. Coba saja lihat cara mereka berdiplomasi yang ala serigala perang. Begitu orang lain sekali atau dua kali dirugikan karena berurusan dengan Tiongkok, maka mereka pasti akan memutuskan untuk tidak lagi berhubungan dengan Tiongkok”.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintahan Biden telah secara selektif melakukan decoupling ekonomi dengan Tiongkok, termasuk memperkuat kontrol ekspor chip, mempromosikan restrukturisasi global rantai industri chip. Pada saat yang sama, AS menerapkan “pengalihdayaan dekat pantai” (Nearshore Outsourcing) terhadap negara-negara di Amerika Latin, dan menerapkan “pengalihdayaan lepas pantai” (Offshore Outsourcing) terhadap negara-negara di Indo-Pasifik, serta meluncurkan “Kerangka Kemakmuran Ekonomi Indo-Pasifik” yang diikuti oleh 14 negara, tetapi tidak menyertakan Tiongkok.

Frank Tian Xie mengatakan : “Sekarang tampaknya impor dan ekspor Tiongkok – Amerika Serikat masih berpotensi menurun, yang merupakan pukulan besar bagi PKT. Dan tampaknya hubungan ekonomi dan politik sulit bisa mereda di masa mendatang. Sedangkan pengalihan rantai industri, gelombang migrasi keluar dari Tiongkok masih berlanjut. Jadi masih menjadi pukulan bagi ekonomi Tiongkok”.

Lan Shu mengatakan bahwa mesin penggerak ekonomi Tiongkok pada dasarnya sudah terhenti semuanya. Tiongkok saat ini sedang menghadapi banyak kesulitan ekonomi, termasuk penyusutan ekspor, arus keluar modal asing, pasar real estat yang tidak bergerak dan sebagainya. (sin)

Sedikitnya 20 Orang Tahanan ISIS Kabur Saat Kerusuhan Terjadi di Penjara Suriah Usai Gempa

0

oleh Li Zhaoxi

Turki dan Suriah dilanda gempa kuat yang menyebabkan banyak korban jiwa pada Senin (6/2/2023). Sedikitnya 20 orang tahanan anggota kelompok Negara Islam (ISIS) telah melarikan diri dari penjara di Suriah barat laut di saat kerusuhan terjadi setelah gempa.

Penjara polisi militer di kota Rajo, yang dekat dengan perbatasan Turki menampung sekitar 2.000 orang tahanan, sekitar 1.300 di antaranya adalah para anggota ISIS, kata seorang sumber penjara kepada AFP. Selain itu, penjara tersebut juga menampung tahanan yang merupakan para pejuang dari pasukan pimpinan Kurdi Suriah.

“Setelah gempa bumi terjadi, para tahanan Rajo mulai melakukan kerusuhan dan menguasai bagian-bagian penjara”, kata pejabat rutan Rajo yang dikendalikan oleh faksi pro-Turki di Suriah.

Setelah gempa bermagnitudo 7,8 masih diikuti oleh puluhan gempa susulan di daerah tersebut, menyebabkan kerusakan dalam penjara seperti retaknya dinding dan pintu, tambah sumber itu.

Pejabat dari pemantau perang dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat memverifikasi apakah para tahanan telah melarikan diri, kecuali mengkonfirmasikan bahwa telah terjadi kerusuhan.

Suriah Barat Laut sangat terpukul oleh dampak gempa. sangat terpukul. Tempat itu telah dikendalikan oleh pemberontak selama lebih dari 10 tahun, dan merupakan rumah bagi lebih dari 4 juta pengungsi yang melarikan diri dari kediktatoran Bashar Assad.

Menurut laporan Reuters, banyak bangunan yang rusak akibat perang saudara di wilayah barat laut Suriah, dan korban dari bangunan yang runtuh mungkin lebih besar. White Helmets, sebuah organisasi bantuan non-pemerintah di pihak pemberontak Suriah, menyatakan Suriah barat laut sebagai daerah bencana.

Wilayah ini sebelum gempa terjadi telah dibom tanpa henti selama bertahun-tahun oleh pasukan pemerintah Rusia dan Suriah, sehingga banyak infrastrukturnya, termasuk rumah sakit, target favorit pesawat Rusia, telah hancur lebur akibat perang. Gempa bumi memperburuk keadaan bagi orang-orang Suriah yang tinggal di sana.

Damaskus sedang menerima beberapa pasokan bantuan dari Aljazair, Iran, Irak dan Uni Emirat Arab, serta Perserikatan Bangsa-Bangsa, tetapi belum ada desakan penduduknya untuk mengungsi ke barat laut Suriah karena tantangan dan hambatan politik untuk mencapai wilayah tersebut. Di media sosial, beberapa akun pro-Assad memberikan anjuran agar tidak membantu daerah pemberontak.

Para pekerja darurat mengatakan bahwa penundaan penyelamatan bisa memakan korban jiwa. Saat ini para pekerja darurat sedang berjuang keras untuk menyelamatkan para penyintas dari reruntuhan bangunan, dan menempatkan mereka pada tempat yang lebih nyaman di tengah cuaca musim dingin yang keras.

Masalah utama yang memperumit bantuan itu adalah pertempuran antara wilayah pemberontak dan Damaskus, dan tidak akurnya respons tentang bantuan, kata Aron Lund, seorang peneliti Suriah di wadah pemikir “Century International” di New York.

Selama bertahun-tahun, bantuan asing telah memasuki provinsi Idlib barat laut Suriah melalui Turki karena kesulitan untuk melewati Damaskus. Sedangkan Turki selatan, yang secara tradisional digunakan sebagai daerah pementasan, telah mengalami kerusakan parah akibat gempa.

Seorang juru bicara PBB mengatakan kepada Associated Press bahwa pengiriman bantuan ke Suriah barat laut dihentikan sementara sejak 7  Februari karena infrastruktur yang rusak dan akses jalan yang sulit.

Emma Beals, seorang peneliti non-residen di Middle East Institute, sebuah wadah pemikir AS, mengatakan, secara khusus bahwa kerusakan di bandara Hatay dan jalan menuju perbatasan Bab al-Hawa yang digunakan sebagai jalur pengiriman bantuan telah mengalami kerusakan akibat gempa, sehingga menunda pasokan bantuan. Padahal Turki juga membutuhkan pasokan bantuan yang cukup besar.

Emma Beals menambahkan bahwa alasan lain terjadinya penundaan adalah karena bantuan PBB ke Suriah hanya diperbolehkan masuk melalui perlintasan Bab al-Hawa. Selain itu, tim bantuan internasional mungkin juga enggan memasuki wilayah gempa yang dikendalikan kelompok yang disebut teroris oleh AS. (sin)

Gempa di Jayapura Sebabkan Korban Jiwa Hingga Cafe Roboh Masuk ke Perairan

0

ETIndonesia- Sebanyak empat warga meninggal dunia setelah terdampak gempabumi 5.4 SR yang terjadi di Kota Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura Asep Khalid menjelaskan bahwa keempat korban ditemukan dari puing bangunan cafetaria yang roboh oleh guncangan gempabumi. Asep menuturkan letak cafetaria tersebut berada di atas perairan di kawasan Kota Jayapura, sehingga proses evakuasi dilakukan oleh tim ahli untuk menyelam.

“Kafe ada yang roboh dan di situ ada empat meninggal. (Para korban) Ada di kafe, guncangan lalu roboh. Roboh lalu (para korban) tertindih. Langsung jatuhnya ke laut bangunannya. Bangunannya ada di pinggir talud ,” jelas Asep dalam sambungan telepon yang diteruskan oleh Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan tertulis. 

Asep juga menuturkan, pada saat terjadi gempabumi yang dirasakan kuat selama 2-3 detik, masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Lebih lanjut, pada saat menyampaikan laporan kepada Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB, Asep merasakan gempabumi susulan yang kembali terjadi.

“Gempabumi tadi dirasakan kuat selama 2-3 detik. Ini sekarang terasa guncangan gempabumi sedang berjalan,” ujar Asep.

Sementara itu, Asep melaporkan bahwa beberapa bangunan seperti rumah, fasilitas umum dan fasilitas kesehatan mengalami kerusakan. Beberapa pasien RSUD Kota Jayapura turut diungsikan ke halaman gedung untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Keluar-keluar betul. Semuanya (pasien) di luar,” jelas Asep.

Lebih lanjut, tim BPBD Kota Jayapura bersama lintas instansi terkait masih dalam pendataan lebih lanjut mengenai kerusakan maupun korban jiwa. Tim gabungan juga mendirikan tenda posko dan tenda darurat untuk evakuasi sementara.

“Kami di tim TRC sebagian memantau di lokasi. Kami di sini ada bangun posko untuk kita buat laporan. Selebihnya tim BPBD Provinsi Jayapura juga bantu tenda di RSUD,” jelas Asep.

Sementara itu berdasarkan hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pada pukul 13.28 WIB atau 15.28 WIT itu berpusat di 2.60 LS dan 140.66 BT di kedalaman 10 kilometer.

Apabila ditarik garis lurus, gempabumi dalam kategori dangkal itu memang hanya berjarak kurang lebih 1 kilometer Barat Daya dari Jayapura dan 6 kilometer Tenggara dari Kota Jayapura.

Merujuk pada data BMKG, wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya diguncang gempabumi secara bertubi-tubi hingga sebanyak 1.055 kali sejak 2 Januari 2023 dan yang dirasakan oleh masyarakat ada 120 kejadian.

Laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB sebelumnya juga menerima laporan kejadian gempabumi berkekuatan 4.7 SR pada Rabu (8/2) pukul 20.35 WIB atau 22.35 WIT.

Menurut data terkini, gempabumi itu telah menyebabkan plafon Masjid Nurul Amin Dok V runtuh dan beberapa bangunan rusak.

Sebagai bentuk antisipasi masyarakat terhadap potensi dan ancaman bencana yang dapat ditimbulkan oleh gempabumi, maka BNPB mengajak masyarakat agar tidak perlu panik namun tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempabumi susulan. Peringatan dini gempabumi dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah dijumpai di rumah seperti menyusun kaleng secara bertingkat. Hal itu bertujuan dapat menjadi ‘alarm’ apabila terjadi gempabumi.

BNPB juga mengimbau agar masyarakat dapat memastikan jalur evakuasi keluar dari rumah tidak terhalang oleh benda dengan ukuran besar seperti lemari, meja, kulkas dan sebagainya.

Di samping itu, bagi masyarakat agar dipastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa.

Khusus bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, perhatikan apabila terjadi gempabumi yang berlangsung lebih dari 30 detik, maka diharapkan untuk segera menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terjadinya tsunami. (asr)