Netanyahu Tegaskan Tujuan Perang Israel Tak Mungkin Tercapai Tanpa Serangan Rafah, Menolak Tekanan Pemerintahan Biden
Ryan Morgan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali mengisyaratkan rencana serangan darat Israel di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, meskipun pemerintahan Biden terus menolak gagasan tersebut.
Netanyahu menegaskan kembali rencananya untuk melakukan serangan ke Rafah ketika berpidato di hadapan parlemen Israel, Knesset, pada Selasa.
“Kami telah bertempur selama lebih dari lima bulan, ini adalah rekor dalam sejarah perang Israel, kecuali Perang Kemerdekaan,” katanya.
“Kami, tentu saja, berada di bawah tekanan internasional yang terus meningkat, yang kami tolak, untuk mencapai tujuan perang.”
Tujuan utama masa perang, yang telah diartikulasikan oleh Netanyahu selama konflik dan sekali lagi pada Selasa, adalah melenyapkan Hamas selamanya.
“Tidak ada alternatif lain selain ini. Kita tidak bisa mengelak; kita juga tidak bisa mengatakan ‘Kami akan menghancurkan 80 persen Hamas dan menyisakan 20 persen,’ karena dari 20 persen itu, mereka akan mengorganisir kembali dan mengambil alih Jalur Gaza lagi dan, tentu saja, merupakan ancaman baru bagi Israel,” katanya.
Untuk benar-benar membasmi kelompok teroris yang ditetapkan Israel, Netanyahu mengatakan bahwa pasukan Israel harus terus maju ke Rafah.
“Kami bertekad untuk menyelesaikan pemberantasan Hamas. Ini membutuhkan penghapusan batalion yang tersisa di Rafah,” kata perdana menteri Israel.
Biden-Netanyahu Terpecah atas Serangan Rafah
Selama berminggu-minggu, Presiden Joe Biden dan anggota pemerintahannya menyatakan keprihatinannya mengenai potensi kerugian kemanusiaan akibat serangan di Rafah.
Sebelumnya, pasukan Israel secara berkala menyarankan warga di bagian utara Jalur Gaza agar mengungsi ke arah selatan guna menghindari terjebak dalam baku tembak. Sekitar 1,4 juta orang, atau sekitar dua pertiga dari populasi Jalur Gaza, telah berkumpul di Rafah, yang membentang di sepanjang perbatasan Israel selatan dengan Mesir.
Pemerintah Mesir enggan menerima warga Gaza yang melarikan diri ke selatan dari Rafah, meskipun penyeberangan Rafah telah menjadi jalan utama bagi bantuan kemanusiaan yang mengalir ke wilayah tersebut.
Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan serangan ke Rafah, pada bulan lalu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan bahwa pemerintahan Biden tidak akan mendukung operasi militer Israel tanpa “perencanaan yang serius dan kredibel” untuk warga sipil di sana, dan untuk memastikan bantuan dapat terus mengalir melalui perlintasan Rafah.
Presiden Biden menegaskan kembali keprihatinannya tentang serangan Rafah selama panggilan telepon dengan Netanyahu pada Senin. Menurut kutipan dari Gedung Putih mengenai panggilan telepon pada Senin, Presiden Biden dan Netanyahu “sepakat untuk mengadakan pertemuan dengan tim mereka di Washington guna bertukar pandangan dan mendiskusikan pendekatan alternatif yang akan menyasar unsur-unsur utama Hamas dan mengamankan perbatasan Mesir-Gaza tanpa operasi darat secara besar-besaran di Rafah.” Melanjutkan pembicaraan telepon pada Senin, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan bahwa pemerintahan Biden tidak menentang tujuan Israel untuk mengalahkan Hamas, namun ia percaya bahwa Israel dapat menargetkan elemen kunci Hamas tanpa harus melakukan serangan darat besar-besaran di Rafah.
Dalam komentarnya di Knesset pada Selasa, Netanyahu meragukan gagasan bahwa pemerintahan Biden akan meyakinkannya tentang beberapa rencana alternatif selain serangan darat di Rafah.
” Demi menghormati Presiden, kami menyepakati sebuah cara agar mereka dapat menyampaikan ide-ide mereka, terutama dari sisi kemanusiaan; tentu saja, kami sepenuhnya memiliki keinginan yang sama untuk memfasilitasi keluarnya penduduk secara tertib dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil. Kami telah melakukan hal ini sejak awal perang,” kata Netanyahu.
“Namun, saya telah menjelaskan sejelas mungkin kepada Presiden bahwa kami bertekad untuk menyelesaikan pemusnahan seluruh batalyon di Rafah, dan tidak ada cara untuk melakukannya tanpa serangan darat.”
Komentar Pemilu Memperkeruh Hubungan AS-Israel
Meningkatnya tekanan dari sayap kiri Presiden Biden mungkin memperumit hubungannya dengan Perdana Menteri Israel.
Beberapa anggota Partai Demokrat mendesak gencatan senjata dalam konflik Gaza saat ini dan mengusulkan untuk melampirkan persyaratan kepatuhan kemanusiaan baru pada putaran baru bantuan militer AS untuk Israel. Pembicaraan mengenai gencatan senjata dan persyaratan kepatuhan kemanusiaan macet di Kongres, dan di bawah kepemimpinan Presiden Biden, Amerika Serikat telah memveto tiga resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan gencatan senjata.
Menjelang dimulainya perang Israel-Hamas pada Oktober, Dewan Demokrasi Muslim Nasional (NMDC) – sebuah kelompok yang mewakili anggota Muslim Partai Demokrat – mengeluarkan ultimatum kepada Presiden Biden untuk mendukung gencatan senjata atau mengambil risiko kehilangan dukungan mereka pada pemilu 2024. Lebih dari 100.000 pemilih pendahuluan Partai Demokrat Michigan menandai surat suara mereka sebagai “tidak berkomitmen” selama pemilihan pendahuluan partai baru-baru ini, yang setara dengan sekitar 13,2 persen dari surat suara yang diberikan selama pemilihan pendahuluan tersebut.
Pemerintahan Biden secara bertahap meningkatkan seruan untuk menahan diri dalam operasi militer Israel di Jalur Gaza. Dalam pidato kenegaraannya pada 7 Maret, Presiden Biden mengatakan bahwa Israel harus mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah yang diperangi dan mengatakan bantuan semacam itu “tidak bisa menjadi pertimbangan sekunder atau tawar-menawar” dan “melindungi serta menyelamatkan nyawa yang tidak bersalah harus menjadi prioritas.”
Dalam sebuah pidato di Senat pada Kamis, 14 Maret, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer (D-N.Y.) menyebut Netanyahu sebagai salah satu hambatan utama bagi penyelesaian damai konflik Israel-Palestina dan menyerukan pemilihan umum baru di Israel guna menggantikan perdana menteri yang sekarang. Presiden Biden sebagian besar mendukung pernyataan Schumer, dengan mengatakan bahwa Senator tertinggi AS itu “menyampaikan pidato yang bagus” dan “mengungkapkan keprihatinan serius yang tidak hanya dimiliki olehnya tetapi juga oleh banyak orang Amerika.”
Netanyahu mengecam pernyataan pemilu Schumer, dengan mengatakan bahwa seruan untuk mengadakan pemilu baru Israel “akan menghentikan perang dan melumpuhkan negara itu setidaknya selama enam bulan.”
“Jika kita menghentikan perang sekarang, sebelum semua tujuannya tercapai, ini berarti Israel akan kalah dalam perang, dan tidak akan kami biarkan. Oleh karena itu, kami tidak bisa, dan tidak akan menyerah pada tekanan ini,” tambahnya. (asr)
Situasi Epidemi di Sekolah Dasar dan Menengah di Tiongkok Sedang Melonjak, Rumah Sakit di Banyak Tempat Penuh Sesak dengan Pasien
Wabah di daratan Tiongkok terus menyebar. Baru-baru ini, banyak orang mengungkapkan bahwa sejak awal tahun ajaran baru, situasi penyebaran epidemi dari sekolah dasar dan menengah sampai taman kanak-kanak semakin meningkat, semakin banyak siswa meminta libur karena mengalami demam dan flu , rumah sakit penuh dengan pegunjung dan tempat tidur penuh sesak
Xiong Bin dan Zhong Yuan – NTD
Setelah dimulainya tahun ajaran musim semi di Tiongkok, epidemi mulai merebak di lingkungan sekolah. Pada 15 Maret, orangtua dalam “Buku Merah Kecil” mencatat anaknya pada 7 Maret sepulang sekolah, mengalami demam tinggi, badan pegal-pegal, rinitis, sakit tenggorokan, batuk, herpes, limfoma dan gejala lainnya, selama dua minggu hidupnya lebih buruk dari pada kematian. . Pada 16 Maret, seorang netizen meninggalkan pesan di Douyin: “Ada 20 orang di kelas yang terserang dalam dua hari, menyedihkan sekali.”
Pengajar Li dari sebuah sekolah di Jiangsu baru-baru ini mengonfirmasi kepada NTDTV bahwa epidemi di sekolah dasar dan menengah telah memanas akhir-akhir ini, dan semakin banyak siswa yang meminta izin.
Li berkata: “Sekolah telah dimulai, dan baru-baru ini ada lebih banyak sekolah dasar dan menengah. Dalam satu kelas minggu lalu, 4 orang meminta izin, dan 3 di antaranya demam. Rumah sakit penuh. Gelombang kali ini terutama batuk yang parah dan sulit disembuhkan. Terakhir kali saya pergi ke rumah sakit, saya menyiapkan obat sendiri untuk digunakan. Orang-orang mengatakan kepadanya bahwa obat sefalosporin tidak ada gunanya, jadi saya terutama menggunakan azitromisin.”
Banyak netizen yang mengunggah pesan : “Gelombang virus ini sangat ganas.” Beberapa netizen berkata:” Virus ini lebih kuat daripada coronavirus. Saya merasa virus ini ada di sini untuk membunuh orang.”
Wu, warga Xuzhou, Provinsi Jiangsu: “Kami mengalami banyak yang terkena flu di sini. Kali ini, flu ini sangat serius, terutama di kalangan siswa sekolah dasar. Sekolah tidak tutup. Lagi pula, selama ini ada banyak pasien di rumah sakit.”
Zhang, seorang penduduk Provinsi Hebei, mengungkapkan bahwa saat ini rumah sakit setempat penuh sesak dan persediaan tempat tidur terbatas.
Zhang, warga Provinsi Hebei berkata: “Banyak sekali anak-anak yang mengalami demam dan pilek. Rumah sakit penuh sesak. Anaknya menderita paru-parunya putih. Banyak orang yang divaksin. Pada dasarnya mereka semua sudah divaksin. Jika tidak, mereka tidak akan diizinkan pergi ke sekolah. Anak saya juga sudah divaksin. Jadi, sering mengalami pilek sampai batuk sepanjang hari. Ia merasa tidak nyaman dengan pilek, tulang-tulang di sekujur tubuh sakit. Biayanya ratusan RMB. untuk membeli obat. Kami orang tua tidak divaksin, jadi saya hanya minum air dan semuanya akan baik-baik saja.”
Orang-orang di banyak tempat mempertanyakan bahwa berlanjutnya wabah ini disebabkan oleh vaksinasi paksa yang disamarkan oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap vaksin coronavirus.
Su, warga Ordos, Mongolia Dalam berkata: “Semakin banyak remaja yang rentan terkena flu. Ada banyak orang di rumah sakit. Saya rasa ini adalah gejala sisa dari vaksin. Mereka rentan terkena flu. Kekebalan mereka telah menurun dan berkurang, dan rentan terkena pilek biasa. Lalu ada penyakit dasar lainnya. Kemungkinan tampaknya meningkat dan semakin banyak penyakit kardiovaskular.”
Pada 12 Maret, taman kanak-kanak di Sekolah Dasar Taman Yushan di Changshu, Provinsi Jiangsu memberitahukan kepada orangtua bahwa kelas akan ditangguhkan selama sepuluh hari karena beberapa anak menunjukkan terkena demam dan gejala lainnya. (hui)
Ovcharka Kaukasia Langka Seberat 100 Kg Ini Bersikeras Dirinya Adalah Anjing Pangkuan—Dan Menggemaskan
TYLER WILSON
Berdiri dengan tinggi 183 cm dan berat 200 pon (100 Kg), Yogi adalah seekor ovcharka Kaukasia yang mengira dirinya adalah anjing pangkuan yang telah mengumpulkan banyak perhatian secara online.
Saat ibu rumah tangga, Laura Murphy, 33 tahun, dan keluarganya, yang tinggal di Boston, Massachusetts, mengajak Yogi jalan-jalan, orang yang lewat menoleh untuk menatap.
“Orang-orang berpikir bahwa kami sebenarnya berjalan dengan singa atau beruang atau semacamnya,” kata Nyonya Murphy kepada Epoch Times. “Mereka menghentikan mobil mereka. Mereka berhenti untuk melakukan apa pun yang mereka lakukan untuk bertanya, ‘Apa itu? Siapa dia? Bolehkah saya berfoto dengannya?’”
Meskipun Yogi dan keturunannya—juga dikenal sebagai penggembala Kaukasia—mengejutkan banyak orang, keluarga Murphy tahu persis apa yang mereka hadapi ketika mereka melalui proses ekstensif untuk membawa Yogi ke Amerika Serikat.
“Yogi, yang akan berusia 5 tahun pada Juli ini,” kata Nyonya Murphy, “berasal dari Rumania.”

Raksasa lembut ini, yang hanya berusia 10 minggu ketika dia disambut ke rumah Murphy, harus melakukan dua penerbangan— pertama ke Prancis dan yang kedua ke Boston.
Selain perjalanan jauh, keluarga Murphy harus membuktikan kepada peternaknya bahwa mereka siap merawat anjing unik tersebut. Selain membuktikan bahwa rumah dan pekarangan mereka memiliki cukup ruang untuk hewan seukuran Yogi, mereka juga harus menunjukkan bahwa mereka memiliki tempat pelatihan. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, Nyonya Murphy berkata, “mereka akan beralih ke orang lain yang menunjukkan bahwa mereka lebih serius dengan ras ini.”
Namun, keluarga Murphy berhasil menjalani proses yang melelahkan untuk membawa Yogi melintasi perbatasan internasional. Mereka telah lama mengamati ras anjing ini setelah sebelumnya memiliki berbagai ras anjing lain. Ovcharka Kaukasia memiliki reputasi sebagai anjing keluarga yang baik yang juga dapatbekerja dengan baik di peternakan dan memiliki naluri penjagaan yang kuat. Ini semua adalah karakteristik yang menonjol dari keluarga ini.
Setelah penelitian ekstensif, mereka menemukan seorang peternak dari Rumania.
Yogi, yang telah bersama keluarga tersebut selama hampir lima tahun, telah menumbuhkan ikatan yang mendalam dengan mereka, tetapi memiliki berbagi ikatan yang cukup istimewa dan unik dengan suami Nyonya Murphy, Brayden Murphy, seorang tukang ledeng berusia 32 tahun, dan putra ketiga mereka, Donovan, yang telah tumbuh bersama Yogi.
Kegiatan favorit Yogi termasuk bergulat dengan Tuan Murphy ketika dia pulang dari kerja.
“Bagi orang lain, cara dia berbicara dan menggeram mungkin terdengar menakutkan,” kata Nyonya Murphy. “Tetapi dia hanya bersikap main-main, dan saya senang melihat mereka melompat-lompat dan bergulat satu sama lain.”

Kelicikan Yogi tidak hanya membuat dia dicintai oleh keluarganya, tetapi dia juga menarik perhatian jutaan orang di seluruh dunia melalui media sosial. Berbagi tentang salah satu videonya yang menjadi viral, Nyonya Murphy berkata: “Itu adalah video Yogi naik ke sofa, dan dia agak berbaring di atas anak saya tertua, yang sedang berada di selimut yang bagus, … dan saya harus menarik anak saya dari bawahnya. … dia tidak tahu apa yang dia lakukan dan bahwa dia sedang berbaring di atas anak saya.”
Kelakuan konyol Yogi tidak hanya membuatnya disayangi oleh keluarganya, tapi dia juga menarik perhatian jutaan orang di seluruh dunia melalui media sosial. Berbagi tentang salah satu videonya yang menjadi viral, Nyonya Murphy berkata: “Itu adalah video Yogi yang naik ke sofa, dan dia berba- ring di atas putra sulung saya, yang mengenakan selimut bagus, … dan Saya harus menarik anak saya dari bawahnya. … dia tidak tahu apa yang dia lakukan dan dia berbaring di atas anak saya.”
Meskipun Yogi memiliki berat 200 pon, dia masih suka mendekap keluarganya, dan Murphy benar- benar menyukainya juga.
“Dia masih menganggap dirinya sangat kecil sehingga dia tidak akan sepenuhnya menghancurkan kami dengan berat badannya,” kata Nyonya Murphy. “Saya hanya menerimanya karena saya pikir dia sangat lucu.”
Nyonya Murphy benar-benar menikmati setiap kenangan dengan Yogi dan senang mendokumentasikan kelucuannya.
“Setiap hari adalah kenangan indah bersamanya,” katanya. “Saya berharap kami memiliki tahun-tahun yang lebih bahagia bersamanya.”
Meskipun video Yogi telah di- tonton sebanyak 20 juta kali, ada alasan yang jauh lebih dalam dan bermakna mengapa keluarga Murphy sangat menyukai “boneka beruang besar” mereka.
Menurut Nyonya Murphy, Yogi serius dalam tugasnya sebagai anjing penjaga. Dia senang melindungi keluarga dan rumahnya serta memastikan bahwa mereka aman dengan membantu men- jauhkan potensi penyusup, seperti tupai, anjing hutan, dan kelinci, dari properti mereka.
“Saya tahu kami aman bersamanya selama dia ada di rumah,” kata Nyonya Murphy. “Saya pikir seluruh lingkungan aman selama dia ada.”
Secara umum, Yogi sangat ramah dan bahagia saat menyapa keluarga besar keluarga Murphy. Tapi ketika dia melihat pengantar barang, dia menakuti mereka dengan tinggi badannya dengan melompat keluar jendela.
“Saya pernah melihat beberapa orang terjatuh,” kata Nyonya Murphy. “Saya tidak menyangka akan melihat hewan sebesar itu melompat keluar dari jendela seperti itu.”
Yogi juga telah menjadi bagian dari beberapa momen berharga dengan keluarga Murphy.
Saat Nyonya Murphy sedang mengandung putra keempatnya, Lehan, Yogi tetap berada di dekatnya dan sepertinya tahu dia sedang mengandung.
“Ketika saya membawa anak saya, Lehan, pulang ke rumah pada usia beberapa hari, [Yogi] langsung terikat padanya dan akan merengek kepada saya setiap kali anak saya mengeluarkan suara sekecil apa pun karena dia ingin saya segera memeriksanya,” kata Nyonya Murphy. “Setelah anak saya tiba-tiba meninggal, Yogi masih sering memeriksa tempat tidurnya dan merengek, kepalanya menyentuh bagian atas tempat tidur karena dia begitu tinggi dan merangkak. Dia dapat dengan mudah melihat ke dalam dan melihat bahwa Lehan sudah tidak ada lagi di sini. Saya telah melihatnya berduka bersama kami.”
Bagi siapa pun yang ingin memelihara anjing seperti Yogi, Nyonya Murphy menyarankan untuk mempelajari kebutuhan perawatan dan pelatihan dari ras ini karena kelangkaannya menyulitkan banyak perawat untuk bekerja dengan mereka.
“Kami memiliki seorang pelatih yang bekerja dengan Yogi,” kata Nyonya Murphy. “Untungnya dia memberinya kesempatan karena dia masih kecil.”
Selain itu, karena Nyonya Murphy adalah ibu rumah tangga, dia telah dapat menghabiskan banyak waktu dengan Yogi.
“Mereka adalah anjing penjaga teritorial, sangat cocok dengan keluarga jika ditangani dengan benar tetapi harus berada di lingkungan yang tepat agar dapat berkembang,” katanya. “Mereka menjalankan tugasnya sebagai anjing penjaga dengan sangat serius dan tidak seperti anjing penjaga pada umumnya.”
“Mereka adalah anjing luar biasa yang tentunya mampu dilatih, mereka benar-benar ras yang cantik dan unik yang pantas mendapatkan semua cinta dan rasa hormat di dunia. Saya merasa terhormat memiliki Yogi dalam hidup kami dan sangat menikmati berbagi tentang dia dengan dunia sambil mendidik orang-orang tentang dia dan rasnya dalam setiap aspek.” (sun)
Louis Vuitton: Kehidupan Manusia adalah Sebuah Perjalanan
Suatu Kejap dalam Sejarah
Pada 1835 di suatu pagi hari di Prancis, seorang bocah laki-laki berusia 14 tahun mengucapkan perpisahan singkat dengan sang ayah, dan memulai perjalanan baru dalam hidupnya. Kakinya mengenakan sepatu kulit berlapis besi, ia mengikatkan bagasi (barang bawaan) nya pada sebuah tongkat kayu, lalu memanggulnya di pundaknya, ia hanya membawa uang beberapa franc, dan ketrampilan yang dipelajarinya dari bengkel ayahnya, serta meninggalkan kampung halaman, berangkat dari desa kecil yang bernama Jura di timur Prancis menuju ke Kota Paris.
Dia bukan satu-satunya orang yang berpergian dengan berjalan kaki, di sepanjang perjalanan juga ada peziarah, saudagar, pedagang eceran, dan pengembara lain dengan berbagai status yang berbeda. Ada pula para bangsawan yang berlalu dengan kereta kuda mereka, serta berpacu cepat melintas di sampingnya, membuat lumpur dari kaki kuda bercipratan mengotori rambut remaja pemberontak yang keriting itu, pada waktu itu ia belum mengetahui, kehidupannya bakal setara dengan para bangsawan dan selera tinggi.
Ia bertubuh sehat dan kuat, serta memiliki sepasang tangan yang luar biasa terampil. Sifatnya seperti raut wajahnya, tegas, dan berani tapi teliti. Namanya adalah Louis Vuitton, sang pendiri merk LV yang dikenal oleh semua orang.
Orang tua Louis adalah petani, mereka memiliki sebuah pabrik penggilingan gandum, setelah musim panen usai maka kincir air di pabrik gandum itu akan digunakan untuk menggergaji kayu. Louis kecil tidak bersekolah. Semua keahliannya adalah mengenai kegunaan dan ketangguhan dari setiap jenis kayu yang diajarkan sang ayah kepadanya:
“Nak, kayu itu memiliki nyawa. Untuk kayu Zelkova serrata, kau harus lebih dulu berbicara dengannya, jika dia hanya bersuara “cit cit cha cha”, maka dia hanya bisa dijadikan kayu untuk daun pintu, jika dia malu dan diam tak bersuara, maka harus dipotong melingkar, agar dapat terlihat motifnya yang indah, dan itu adalah bahan yang disukai oleh pendeta dan para bangsawan di kota; kayu oak untuk membuat perabot, orang di (Eropa) utara bisa menggunakannya, jika ada tamu datang dari Cannes maka jangan tawarkan kayu itu, di sana matahari sangat terik, kayu oak akan pecah kurang dari dua tahun. Atau lebih baik untuk tong anggur, kayu oak terlahir sebagai suami yang baik dari anggur, dia akan mendampingi anggur (wine) seumur hidup.”

Memulai Perjalanan Hidup di Paris
Keahlian menggergaji kayu dan pengetahuan tentang kayu yang dipelajari Louis Vuitton dari sang ayah dapat dimanfaatkannya di sebuah toko peti kayu milik Monsieur Maréchal di Paris. Maréchal mendirikan toko peti kayu yang sangat terkenal di Kota Paris, kemampuan Louis yang bisa berbicara dengan kayu menarik perhatian Maréchal, ia berkata pada Louis: “Aku akan memberimu pekerjaan sebagai pekerja magang yang menggarap ‘koper bepergian’, serta kau akan mendapatkan sebuah meja kerja yang bisa digunakan untuk tidur, sebuah karung yang dijejali dengan serbuk gergaji untuk dijadikan bantal, dan sehari bisa makan dua kali.” Maka Louis pun segera menerima pekerjaan itu.
Perkembangan moda transportasi di abad ke-19, dimulai dari kereta kuda, kapal uap, sampai kereta api, membuat orang- orang semakin kerap melakukan perjalanan jauh. Kata “wisata” atau turisme pun menjadi kosakata baru dalam bahasa Prancis. Keluarga Raja dan bangsawan Prancis saat berpergian jauh selalu ada satu kebutuhan yang sama, yakni koper yang dibuat khusus serta layanan pengemasan. Toko peti kayu milik Maréchal diuntungkan dalam era ini, bisnisnya pun berkembang sangat pesat.
Setelah dua tahun magang di toko peti Maréchal, Louis Vuitton telah dipromosikan menjadi kepala teknisi. Ia tidak lagi tidur di meja kerja di dalam toko, dia mulai memiliki kamarnya sendiri.
Pada musim semi 1848, di suatu senja Louis Vuitton sedang mengemas koper bagi seorang nyonya Dubes Rusia, di saat ia melangkah keluar dari Kedubes Rusia yang bertempat di lapangan The Place Vendôme, terdengar suara tembakan senapan, Louis pun berlindung di bawah sebuah serambi, ternyata ia sedang mengalami Revolusi Prancis (Revolusi 1848 atau disebut juga Revolusi Februari, red.). Keesokan paginya, Raja Prancis Louis Philippe I turun takhta, Republik Prancis Kedua pun didirikan.
Beberapa hari sebelum Revolusi Prancis, buku “The Communist Manifesto” karya Karl Marx baru saja terbit, ideologi merusak dan menghancurkan mesin pemerintahan itu mulai bergelora ibarat roh jahat yang bergentayangan di Benua Eropa, dan setelah pemerintah Prancis menyadari ancaman bahaya yang penuh kebencian dari pemikiran ini, maka Karl Marx pun diusir. Louis Vuitton juga tidak menyukai Karl Marx yang memprovokasi kaum proletar bangkit dan bersatu untuk menumpas eksploitasi kelas, dan eksploitasi kelas yang dikenalnya adalah Monsieur Maréchal, yang memperlakukannya sangat baik, gaji yang diberikan pun sangat masuk akal, dia melakukan pekerjaan tukang kayu yang disukainya, belajar teknik berbisnis, bahkan bisa mengambil keputusan dalam operasional di toko peti kayu.
Putra Mewarisi Profesi Ayah, Huruf LV Kombinasi Motif Bunga
Pada 1852, Louis Napoleon Bonaparte naik takhta, Louis Vuitton terpilih sebagai pengemas kerajaan yang bertugas melayani sang ratu, sejak saat itu iapun bergaul dengan kaum kelas atas. Ratuyang cantik, Eugénie de Montijo sangat memperhatikan penampilan dan dandanannya. Setiap kali ratu bepergian, harus membawa serta belasan koper. Louis Vuitton mendapati, koper-koper itu semuanya berbentuk lengkungan, jika dipajang di rumah memang menarik, tapi saatbepergian akan sangat merepotkan, mengapa?

Karena tidak mudah ditumpuk atau disusun, hanya bisa diletakkan berderet di lantai. Maka, Louis Vuitton pun membuka toko pertamanya di Paris, yang khusus membuat koper dengan tutup yang datar. Louis Vuitton memiliki keterampilan yang mahir dalam membuat koper, pada saat itu reputasinya sangat tenar. Kemudian hal itu membuat LV menjadi simbol produk bepergian berba- han kulit yang paling halus. Keluarga Rajadan para bangsawan secara khusus memesan koper buatan Louis Vuitton.
Pada 1880, putra Louis, Georges Vuitton menikah. Pada hari pernikahannya, Louis pun secara resmi menyerahkan toko uta- manya kepada sang putra: Georges.
Georges tidak mengecewakan ayahnya. Pada 1888, Georges Vuitton mengeluarkan rancangan terbaru koper LV. Dia merancang tampilan luar koper menjadi bergaya motif papan permainan dam, dengan warna antara coklat dengan merah marun. Inisial nama ayahnya L dan V dikombinasikan dengan motif bunga, muncullah rancangan monogram yang begitu dikenal internasional hing- ga kini.
Pada 1892, bisnis Louis Vuitton sudah sangat besar, sepanjang tahun tersebut hanya ada dua hal besar bagi Louis Vuitton: Yang pertama adalah LV mulai mengeluarkan tas tangan, lalu seratus tahun kemudian, tas ta- ngan bikinan Louis Vuitton itu diminati selamanya; yang kedua adalah pada 27 Februari Louis Vuitton meninggal dunia di kediamannya. Toko ratusan tahun itu mulai beralih dari tangan generasi pertama kepada tangan keturunannya, melanjutkan kejayaannya.
“Filosofi Perjalanan” Sebuah Konsep Budaya yang Konsisten
Louis Vuitton memulai bisnisnya dari koper, dengan selalu mempertahankan suatu konsep budaya yang konsisten, yakni “filosofi perjalanan”. Setiap tahun LV mengadakan lomba berlayar the Louis Vuitton Cup dan America’s Cup, juga pameran mobil antik LV, serta menerbitkan panduan wisata kota-kota dunia “City Guide” dan “Voyager Avec” yang merupakan milik LV sendiri, terus menginter- pretasikan kembali inti dari perjalanan.
Beberapa tahun terakhir, banyak warga Tiongkok telah mulai menyukai Louis Vuitton. Di toko utama Louis Vuitton yang terletak di The Avenue des Champs-Élysées, warga Tiongkok berseliweran dengan begitu bahagia, menggesek kartu kredit mereka dengan suara lantang seperti di pasar, entah berapa banyak orang di dalam sana yang hanya ikut- ikutan, yang merasa membeli produk mewah dengan harga mahal akan mendapat- kan pengalaman orang kaya yang membuat orang lain melongo dan meneteskan air liur.
Sebenarnya ketika Anda memakai produk Louis Vuitton, lebih tentang merasakan suatu warisan sejarah di dalamnya. Entah Anda memperhatikan atau tidak, di dalam setiap outlet Louis Vuitton, beberapa tas tangan model terbaru selalu dipajang di atas koper persegi yang sudah kuno. Koper bergaya kuno itu, adalah monogram yang merupakan rancangan klasik ratusan tahun. Louis Vuitton merasa, akumulasi sejarah itu sangat penting, LV juga berharap setiap peng- gunanya tidak terfokus pada harga produk LV, melainkan pada sejarah LV tersebut!
Dalam kisah nyata peristiwa bersejarah tenggelamnya kapal “Titanic”, pendiri Toserba “Macy’s” AS, Isidor Straus, waktu itu dia adalah orang kedua terkaya di seluruh dunia, ia mewarisi tradisi yang baik yakni “mengutamakan wanita”, awalnya ia hendak membiarkan istrinya pergi, dan dirinya tetap tinggal. Namun istrinya mengatakan, “Setelah sekian tahunlamanya, akupergi kemanapun kau pergi, sekarang pun aku akan pergi ke tempat kau akan pergi!” Maka konglomerat itu pun memberikan tempat di sekoci penyelamat itu untuk pembantu rumah tangganya, lalu suami istri itu saling berpegangan tangan satu sama lain, berjalan terhuyung ke bangku yang ada di geladak kapal, dan dengan tenang menantikan detik-detik terakhirnya.
Benjamin Guggenheim adalah seorang bangsawan, generasi kedua yang kaya raya, ketika musibah terjadi, setelah membantu wanita dan anak-anak naik ke sekoci penyelamat, ia lalu mengenakan jas yang paling mewah, dengan terhormat menyambut kematiannya. Dalam surat wasiat yang ditinggalkannya kepada sang istri tertulis: “Di kapal ini tidak akan ada seorang pun wanita tertinggal di atas geladak karena aku merebut tempat di sekoci penyelamat. Aku tidak akan mati seperti seekor binatang, aku mati bagai- kan laki-laki sejati yang sesungguhnya!” Ka- pal telah tenggelam, meninggalkan semangat bangsawan sesungguhnya. Di saat bencana datang, baru akan terlihat sifat sesungguhnya! Pengorbanan dan tanggung jawab dalam semangat tradisional, sebenarnya sama saja di Barat maupun di Timur. Uang tidak bisa membeli kemuliaan.
Masih adakah benda yang dapat ditinggalkan? Ketika tim penyelamat tiba di lokasi kejadian untuk mengumpulkan koper berbahan keras Louis Vuitton yang terombang ambing di laut itu, begitu dibuka, tidak ada setetes air pun masuk ke dalamnya!
Kualitas dan tradisi yang terhormat, adalah keyakinan terbesar Louis Vuitton, dan tidak pernah berubah selama ratusan tahun.
Louis Vuitton: Kehidupan manusia ibarat suatu perjalanan, apayang hendak Anda isi di dalam koper Anda? (sud)