PINNACLE VIEW
Setelah setahun lebih melanglang buana di luar negeri, konglomerat Tiongkok yakni Jack Ma baru-baru ini kembali ke tanah kemakmurannya yakni Kota Hangzhou, hal ini telah menjadi sorotan banyak pihak. Dalam beberapa tahun terakhir, PKT (Partai Komunis Tiongkok) terus menekan perusahaan swasta, khususnya setelah Kongres Nasional ke-20 PKT, karena kekecewaan terhadap situasi politik dalam negerinya, rakyat Tiongkok mulai para konglomerat sampai rakyat jelata berusaha melarikan diri (Run), membentuk arus eksodus kelima sejak PKT mulai berkuasa.
Akan tetapi, di saat krusial seperti ini Jack Ma justru kembali ke tanah air Tiongkok, apakah ini ada kaitannya dengan PM baru Li Qiang? Perubahan apa yang terjadi pada kebijakan PKT baru-baru ini? Bagaimana masa depan perusahaan swasta di Tiongkok?
Jack Ma Mendadak Pulang, Li Qiang Adalah Kekuatan Pendorong Utama
Pada 27 Maret lalu, Jack Ma yang telah melanglang buana selama setahun lebih di luar negeri itu mendadak menampakkan diri di Hangzhou, kejadian itu sontak menjadi sorotan opini. Surat kabar Wall Street Journal pada 30 Maret lalu mengutip informasi dari nara sumber yang mengatakan, minggu lalu Jack Ma mendatangi rumah mewahnya di Hong Kong, tadinya berencana akan pergi ke Jepang. Nara sumber mengungkapkan, saat ini belum diketahui alasan yang menyebabkan perubahan jadwal perjalanan Jack Ma tersebut.
Produser TV Li Jun dalam acara “Pinnacle View” di NTDTV menjelaskan, kembalinya Jack Ma ke tanah air, karena adanya kekuatan pendorong di baliknya yakni Li Qiang, hanya Li Qiang yang mampu membuatnya pulang ke tanah air. Karena Jack Ma telah berada di luar negeri selama setahun, saat pergi meninggalkan RRT, dipastikan ada orang memberitahunya, bahwa dirinya dalam bahaya jika ia terus berada di Tiongkok, jika tidak Jack Ma tidak akan pergi, apalagi ia memiliki perusahaan besar di Tiongkok, jadi ancaman yang dihadapinya di dalam negeri, sebenarnya adalah pertikaian kekuasaan di balik Ant Financial Group.
Li Jun mengatakan, setelah Ant Financial gagal go public, dipastikan melibatkan masalah pembagian saham di baliknya, dalam kondisi seperti ini, Jack Ma harus mengalah, seperti diketahui Jack Ma tidak seorang diri, di baliknya ada orang-orang berkuasa, jadi dipastikan akan terjadi pertikaian kekuasaan, jika pada saat itu Jack Ma tidak segera pergi, ia akan sangat mudah menjadi kambing hitam, penulis menduga ia pasti tidak ingin menjadi Ren Zhiqiang (seorang mantan pengusaha sukses real estate Tiongkok, anggota Komite Munisipal Beijing dari Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, dan seorang blogger di Sina Weibo dengan lebih dari 37 juta pengikut. Berjuluk “Big Gun Ren”, ia dikenal karena kritik terbukanya terhadap Partai Komunis dan dijatuhi hukuman penjara 18 tahun setelah dinyatakan bersalah dalam kasus “korupsi.” Red.) yang kedua, jadi dipastikan ada orang telah memperingatkannya, agar ia segera pergi dari Tiongkok, karena setelah pergi, urusan selanjutnya masih bisa diatur, maka ia pun pergi. Li Jun berkata, pada 2015, Jack Ma pernah diracun, ada yang ingin membunuhnya, karena Ant Financial yang didirikannya sebenarnya telah merebut mata pencaharian pihak lain, terhadap orang yang hendak meracuninya, tentu saja Jack Ma juga telah menyatakan sikap, ia tidak bisa mengungkap identitas orang itu, dipastikan ada latar belakang di balik kejadian, sebuah latar yang sangat tinggi, Jack Ma tidak bisa mengatakan siapa sebenarnya orang itu.
Li Jun berkata, setelah Jack Ma pergi, dipastikan semua instansi telah berusaha mencari Jack Ma agar pulang, kali ini dikabarkan Li Qiang telah memanggilnya pulang, terhadap kabar ini, penulis pribadi menilai tingkat kebenarannya mencapai lebih dari 95%, di sini terdapat dua faktor: yang pertama adalah Li Qiang sekarang adalah orang kepercayaan Xi Jinping, Li Qiang memanggilnya pulang, jika negosiasi berhasil, sekembalinya Jack Ma akan ada jaminan tertentu. Li Qiang sekarang adalah perdana menteri Dewan Negara, orang kedua di dalam Komisi Politbiro Pusat PKT, maka orang lain akan sulit mengganyang Jack Ma. Kedua adalah, hubungan pribadi antara Li Qiang dengan Jack Ma bukan sembarangan, pernah ada seorang eksekutif Alibaba menerbitkan buku, Li Qiang yang menuliskan prolognya, waktu itu jabatan Li Qiang adalah Sekretaris Partai Provinsi, adalah sekretaris Xi Jinping, dengan jabatan seperti ini akan sangat hati-hati dalam menulis prolog bagi suatu perusahaan, tidak akan ada terlalu banyak kata-kata yang berlebihan, tapi waktu itu Li Qiang dengan lugas menuliskan, “sebenarnya saya paling suka berbincang-bincang dengan Jack Ma”, dari sini dapat dilihat betapa banyak yang dibicarakan Li Qiang dan Jack Ma secara pribadi.
Kembalinya Jack Ma Direncanakan Secara Seksama Oleh PKT
CEO Partai Demokrat Tiongkok yakni Chen Chuangchuang mengatakan kepada “Pinnacle View”, menilik kembali proses dirilisnya berita tentang kembalinya Jack Ma ke tanah air, jelas ini adalah suatu peristiwa rekayasa humas. Chen mengatakan, sebenarnya di pagi hari itu, Bloomberg yang paling awal memberitakan, setelah Jack Ma melakukan pekerjaannya, Jack Ma tetap menolak kembali ke Tiongkok; lalu setelah sore hari, surat kabar South China Morning Post milik grup Jack Ma menerbitkan berita, Jack Ma telah tiba kembali ke Tiongkok, lengkap dengan rekaman videonya. Bisa dilihat bahwa ini adalah rekayasa humas secara seksama, terlepas dari apakah di awal sengaja memberikan informasi berbeda pada Bloomberg, atau kemudian memilih waktu yang tepat membuat Jack Ma menampakkan diri di Tiongkok untuk menepis rumor, sebenarnya semua ini menjelaskan bahwa PKT telah memperlakukan hal ini sebagai suatu kejadian humas.
Chen Chuangchuang mengatakan, di saat yang sama, dua hari sebelumnya kami juga baru saja melihat sebuah berita, yang mengatakan bahwa Han Zheng yang menjabat sebagai wakil kepala negara itu, telah menemui sejumlah eksekutif dari dalam maupun luar negeri dengan status sebagai penasihat Fakultas Ekonomi dan Manajemen Tsinghua University, termasuk sejumlah eksekutif Tiongkok, seperti Robin Li Yanhong sebagai pendiri Baidu. Sebenarnya kedua peristiwa ini jika digabungkan, akan terlihat jelas PKT sedang melakukan propaganda opini, yaitu Anda bisa melihat kami sekarang sedang menggandeng perusahaan swasta, harus menjadikan mereka sebagai orang sendiri, semoga bisa menimbulkan kembali kepercayaan bagi semua pihak.
Chen melanjutkan, setelah tiga tahun menerapkan kebijakan Nol Covid yang tidak membuahkan hasil, baik perusahaan swasta Tiongkok, maupun perusahaan luar negeri, telah kehilangan kepercayaannya terhadap PKT dalam beberapa tahun terakhir, tetapi mereka masih mengharapkan akan terjadi perubahan pada kebijakan Tiongkok, sebenarnya ini adalah hubungan saling ketergantungan. Termasuk kembalinya Jack Ma kali ini, jika kita gabungkan, maka akan terlihat bahwa PKT membutuhkannya, lalu Jack Ma sendiri juga bersedia untuk kembali, di balik Jack Ma sebenarnya juga ada kekuasaan yang sangat besar, tidak hanya Li Qiang saja. Jadi menggabungkan semua ini akan terlihat, ini benar-benar adalah peristiwa humas yang dirancang seksama oleh PKT, mereka membutuhkan Jack Ma untuk segera pulang, lalu Jack Ma juga bersedia untuk pulang, kedua hal ini digabungkan, maka terjadilah peristiwa ini.
Kembalinya Jack Ma, Dapatkah Meningkatkan Kepercayaan Pengusaha Swasta?
Setelah Jack Ma kembali ke tanah air, beredarlah kabar Alibaba akan direstrukturisasi. Pada 28 Maret, Alibaba mengumumkan, berdasarkan rencana restrukturisasi, di bawah Alibaba Group akan dibentuk enam group bisnis yakni Alibaba Cloud, Taobao & Tmall, Alibaba Life Service, Cainiao AI, AliExpress & Bisnis Digital Internasional, dan Media Digital Youku.
Nara sumber mengatakan kepada Wall Street Journal, selama Jack Ma berada di luar negeri, telah dibangun rencana untuk memisahkan Alibaba (menjadi 6 bagian). Surat kabar Financial Times menyebutkan, Alibaba berharap lewat restrukturisasi menjadi enam divisi ini dapat menyenangkan para investor dan birokrat di Beijing, ini menandakan grup e-commerce paling ternama di Tiongkok yang dibangun Jack Ma pada 24 tahun silam itu akan mengalami suatu restrukturisasi berskala terbesar sepanjang sejarahnya.
Editor senior sekaligus penulis utama The Epoch Times yakni Shi Shan menyatakan dalam “Pinnacle View”, satu hal yang sangat penting di dalam pemikiran Xi Jinping adalah pemikiran garis dasar, maksudnya adalah segala hal bisa saja terjadi, dan ini harus bisa diantisipasi, termasuk mencegah kapital masuk ke media massa kemudian mengendalikan opini, mencegah kapital menyusup ke dalam politik dan lain-lain, inilah wujud dari pemikiran garis dasarnya. Bukan berarti semua ini telah menimbulkan pengaruh yang sangat besar di Tiongkok, melainkan Xi Jinping telah mengambil serangkaian tindakan untuk mencegah terjadinya hal semacam ini. Namun bagi bisnis internet, hal ini adalah amat sangat menakutkan.
Shi Shan mengatakan, karena alasan inilah sehingga perekonomian Tiongkok telah mengalami masalah yang sangat besar, perusahaan swasta mengalami kemerosotan yang amat signifikan, tapi beberapa bulan terakhir, nada bicara media massa resmi PKT telah mengalami perubahan, sekarang PKT telah melakukan serangkaian kegiatan, kembalinya Jack Ma ke tanah air adalah salah satunya, tentu saja yang cukup representatif, dan cukup memiliki makna simbolis. Tetapi permasalahannya, kembalinya Jack Ma, apakah benar-benar akan banyak membantu dalam hal mengembalikan kepercayaan perusahaan swasta Tiongkok?
Pemimpin redaksi The Epoch Times yakni Guo Jun menyatakan kepada “Pinnacle View”, bagi pengusaha swasta, akan sangat sulit untuk membangun kepercayaan terhadap pasar, tetapi akan sangat mudah untuk menghancurkannya, lingkungan ekonomi perdagangan berubah sedikit saja, maka wawasan para pengusaha itu akan menjadi sangat pendek dan semakin spekulatif, keseluruhan kondisi dan posisinya disiapkan agar bisa sewaktu-waktu hengkang, jadi kembalinya Jack Ma ke tanah air, jangankan orang lain, bahkan dirinya sendiri pun sepertinya tidak begitu percaya diri.
Guo Jun mengatakan, sekembalinya ke tanah air Jack Ma langsung membagi Alibaba, sebuah perusahaan yang besar dibagi menjadi enam bagian, sebagai persiapan agar masing-masing perusahaan dapat go public sendiri-sendiri. Setelah dibagi, tentu bagi pemegang saham atau majikan ada manfaatnya, tapi bagi perkembangan perusahaan itu sendiri memiliki banyak kekurangannya, jadi tindakan pemisahan perusahaan ini menandakan, baik Alibaba maupun Jack Ma sudah tidak lagi mengejar perkembangan baru, hanya ingin membuat bisnis ini dapat secepat mungkin meraup keuntungan sebanyak mungkin.
Guo Jun juga menyatakan, perkembangan perusahaan teknologi tinggi internet, kuncinya terletak pada inovasi, dan inovasi semacam ini membutuhkan para eksekutif lintas departemen dalam perusahaan untuk dapat saling berpadu, seperti di perusahaan Google antar divisi bisnisnya memiliki perpaduan yang sangat kuat, sehingga dalam proses ini dapat menghasilkan hal baru, agak mirip dengan pasukan militer Amerika, di antara setiap angkatan bersenjata, ada kau di dalam aku, ada aku di dalam kau, sekarang perusahaan seperti Google, Microsoft, Amazon, mereka mendorong divisi internal perusahaannya untuk saling bekerjasama satu sama lain. Dengan kata lain, inovasi acap kali berasal dari kerjasama semacam ini, kerjasama pinggiran antar divisi seperti ini, jika Anda memisahkannya, setiap divisi menjadi sistemnya masing-masing, masing-masing menjadi satu perusahaan, belum tentu akan bermanfaat bagi perkembangan perusahaan teknologi tinggi semacam ini. Guo Jun berkata, saya merasa Jack Ma membagi Alibaba menjadi enam perusahaan go public, nilai pasarnya bisa lebih besar, bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak, mungkin Jack Ma sudah sadar, pohon yang tinggi besar akan mudah dirobohkan angin, di dalam kandang ayam partai komunis ini, tidak akan mungkin bisa menelurkan seekor burung phoenix.
Kapan Musim Semi Bagi Pengusaha Swasta Tiongkok Akan Tiba
Di “Pinnacle View” Li Jun mengatakan, baru-baru ini tren propaganda PKT sepertinya sudah berubah, ada sebuah berita mengatakan sekarang tidak diperbolehkan membuat stigma pada para pengusaha, siapa yang berani memberi stigma negatif, maka dialah musuh bisnis.
Ada sebuah berita yang lebih menarik lagi, ada sebuah aturan di Provinsi Hainan bahwa harus membantu pengusaha swasta, bagi pengusaha swasta yang terlibat kasus bila tidak harus maka tidak perlu ditangkap, sepertinya hendak melindungi pengusaha. Tetapi setelah penulis membaca berita itu, reaksi pertama penulis adalah, kapan Sun Dawu akan dibebaskan? Segala tuduhan terhadap Sun Dawu (67 tahun, pemilik salah satu perusahaan pertanian swasta terbesar Tiongkok di provinsi utara Hebei. Sun di masa lalu kerap berbicara tentang hak asasi manusia dan topik-topik sensitif secara politik. Dia dinyatakan bersalah atas dakwaan “memulai pertengkaran dan memprovokasi masalah” – tuduhan yang kerap dipakai untuk para aktivis serta telah dijatuhi hukuman penjara selama 18 tahun, red.), semuanya adalah fitnah, seluruh asetnya telah disita, sampai akhirnya sebuah tuduhan yang dibuat-buat pun telah disematkan pada Sun. Li Jun mengatakan, memang telah terjadi perubahan besar dalam cara propaganda opini, sepertinya lingkungan telah berubah, tapi saya lebih suka melihat tindakan nyata, seandainya dikatakan apakah dapat menemukan kembali kepercayaan diri, maka bebaskanlah Sun Dawu, maka saya yakin akan ada sebagian pengusaha akan tumbuh kembali kepercayaannya.
Li Jun menyatakan, ketika dulu saya melakukan liputan bisnis, saya telah berhubungan dengan banyak sekali pengusaha di Provinsi Zhejiang, yang saya rasakan pada waktu itu adalah, para pengusaha tersebut sangat ulet, maksudnya adalah perusahaan swasta ini pada makna tertentu adalah ibarat tulang punggung negara Tiongkok: mereka telah mengatasi masalah lapangan kerja, mereka membayar pajak, lalu mereka juga mengandalkan kecerdasan dan kemampuannya sendiri untuk menciptakan kekayaan. Mereka tidak seperti BUMN yang hanya mengandalkan kebijakan, mengandalkan uang pemberian negara, jadi sering kali saya merasa sangat salut pada pengusaha, dalam kondisi lingkungan yang serba terjepit seperti itu, mereka benar-benar gigih bertahan hidup.
Li Jun mengatakan, dengan kata lain sedikit saja diberikan ruang gerak, sedikit saja diberi kesempatan, mereka akan tumbuh kembang sedikit demi sedikit, seperti itu juga Jack Ma berkembang. Namun dengan kebijakan PKT semacam ini, termasuk berbagai perlakuan terhadap banyak perusahaan swasta yang ada, dari kondisi yang saya pahami bukanlah hal yang bisa terbentuk dalam sehari dua hari saja. Mulai dari pemerintah daerah yang awalnya membuatnya tumbuh gemuk, lalu “digorok” sebagai peringatan bagi yang lain, lalu para birokrat daerah yang menindas mereka, sampai para petinggi seperti Xi Jinping sekarang yang telah mengeluarkan statement, bahwa BUMN mempunyai posisi tertentu, sedangkan perusahaan swasta memiliki posisi lain. Jadi proses ini hingga kini membuat banyak pengusaha swasta walaupun terus berusaha berkembang seperti ini di Tiongkok, hanya demi bertahan hidup dan tanggung jawab mereka terhadap karyawannya, mereka akan melakukannya, tetapi jalan di kemudian hari, menurut saya akan sangat sulit.
Li Jun menunjukkan, walaupun sekarang sepertinya telah terlihat secercah harapan bagi perusahaan swasta, tetapi ini hanyalah musim semi buatan manusia, yang sengaja menciptakan sebuah musim semi sintetis saat ini, sementara musiim semi sebenarnya bagi pengusaha swasta, hanya akan tiba setelah Tiongkok benar-benar melangkah menuju negara demokrasi, dimana di tangan mereka masing-masing ada hak memberikan suara, menentukan apakah pejabat yang ada layak dipertahankan atau tidak, pada waktu itu baru akan ada musim semi yang sejati bagi para pengusaha Tiongkok ini. (sud/whs)