Home Blog Page 686

PM Jepang Fumio Kishida akan Masuk Kediaman Resmi yang Angker Kata Mantan PM Terdahulu, Peristiwa Tragis Pernah Terjadi

0

Aboluowang

Kediaman resmi Perdana Menteri Jepang menyisakan banyak kisah tentang keangkerannya.

“Saya memang mendengar dengan jelas bunyi “klek-klek” handle pintu yang sepertinya digerakan tangan seseorang. Jadi saya bangun dan perlahan-lahan mendekati pintu, tetapi tidak ada seorang pun di depan pintu yang saya buka”. Itu adalah salah satu pengalaman mantan Perdana Menteri Jepang Yoshiro Mori (5 April 2000 sampai 26 April 2001) yang ia temui di kediaman resmi Perdana Menteri Jepang. 

Namun demikian, dia bukan satu-satunya Perdana Menteri yang menemui kejanggalan-kejanggalan di rumah dinas itu. Dan Menteri Jepang saat ini Fumio Kishida berencana untuk masuk ke sana pada 11 Desember.

Rumah kediaman resmi perdana menteri Jepang yang besar ini, selesai dibangun pada tahun 1929, dan cerita hantu masih terus terdengar sampai saat ini, terutama karena dua kali kudeta pada tahun 1932 dan 1936 yang terjadi di rumah dinas tersebut. 

Pada tahun 1932, Perdana Menteri Jepang Inukai Tsuyoshi (13 December 1931 – 15 May 1932) ditembak mati oleh seorang perwira muda di sana. 

Pada 26 Februari 1936, “jenderal muda” sayap kanan masuk ke kediaman resmi dan ingin membunuh Perdana Menteri Keisuke Okada (29 Februari 1936 – 9 Maret 1936). 

Di saat itu, pemberontak sempat terlibat dalam baku tembak dengan empat orang polisi yang kemudian berhasil melumpuhkan dan membunuh mereka semua dan menyelamatkan Perdana Menteri Okada. Tetapi kejadian berdarah itu terus menjadi sumber dari munculnya cerita hantu. Meskipun rumah kediaman tersebut telah direnovasi pada tahun 2005.

Tidak hanya mantan PM. Yoshiro Mori yang mengalami hal di luar nalar. PM. Sosuke Uno (3 Juni 1989 – 10 Agustus 1989) pada tahun 1989 pernah mengatakan bahwa, suatu hari ketika dia membuka keran kamar mandi, ternyata darah yang mengalir keluar. 

Namun, yang paling sering “ketemu setan” adalah PM. Yoshiro Mori, yang selain mendengar handle pintu berbunyi “krek-krek” tetapi tidak ada orang di depan pintu, ia juga mendengar suara derap sepatu bot sejumlah militer yang sedang berjalan di ruangan luar kamar, lalu menghilang setelah mendekati pintu kamarnya. 

Setelah Mori membuka pintu, tidak terlihat seorang pun dalam ruang. Yoshiro Mori kemudian berjalan ke pos penjaga untuk bertanya. Tetapi mereka semua mengatakan bahwa tidak ada orang yang masuk. Hal mana membuat bulu kuduknya berdiri.

Ayako Hata, istri mantan Perdana Menteri Jepang ke-80 Tsutomu Hata (28 April 1994 – 30 Juni 1994) mengatakan bahwa seorang paranormal pernah memberitahu kepadanya bahwa ada banyak hantu berseragam militer yang bergentayangan di halaman kediaman perdana menteri.

Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe (26 December 2012 – 16 September 2020) menolak untuk tinggal di kediaman resmi sampai dia mengundurkan diri. 

Dalam sebuah wawancara yang terjadi pada tahun 2013 ia mengatakan : “Saya mendengar tentang cerita hantu dari mantan Perdana Menteri Yoshiro Mori. Secara umum, hantu tidak memiliki kaki, tetapi yang dilihat Mori justru wujud kaki yang tanpa badan”.

Rumah kediaman resmi ini sudah menganggur selama 9 tahun. Perdana Menteri saat ini Fumio Kishida akan menempatinya paling cepat pada 11 Desember 2021. Sedangkan dunia luar menilainya, sebagai langkah PM untuk menunjukkan sikapnya yang lebih mementingkan manajemen krisis. (sin)

Dinkes Kabupaten Bekasi Klarifikasi Pemberitaan Soal 4 Warga Jakarta Terinfeksi Varian Omicron

0

ETIndonesia- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dr Sri Enny Mainiarti menyangkal bahwa yang diduga terpapar empat orang varian Omicron adalah warga DKI Jakarta. Ia memastikan infomasi yang dikutip wartawan yang mengutip paparannya dengan camat-camat di ruang rapat Bupati Bekasi salah presepsi dan tidak benar.

“Kemarin saya coba menjelaskan berita yang tentang dugaan warga Kabupaten Bekasi. Bahwa yang positif tersebut bukan warga Kabupaten Bekasi bukan juga yang positif Omicron itu warga Jakarta dan kejadiannya sudah lama tanggal 23 November sudah selesai karantinanya di Wisma Atlet Jakarta. Dan juga bukan Omicron,” ujarnya mengklarifikasi dikutip dari situs Bekasikab.go.id pada Rabu (8/12/2021).

Ia menjelaskan berita yang pertama ditanyakan wartawan dan dijelaskan ceritanya. “Tidak ada yang mengatakan itu Omicron,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang seperti dikutip dari Antara, Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan tidak ada temuan kasus varian baru virus corona B.1.1.529 atau dikenal Omicron asal Afrika Selatan yang telah terdeteksi muncul di sejumlah Negara Benua Eropa.

“Zero case tidak ada temuan Omicron, saya pastikan,” kata Masrikoh.

Dia mengatakan 42 kasus aktif di wilayahnya per Rabu (8/12) seluruhnya merupakan kasus COVID-19, tidak ada varian baru virus yang dimaksud. Jumlah kasus aktif itu pun mengalami penurunan dari 48 kasus sehari sebelumnya.

“Ada kesalahpahaman soal temuan kasus positif pekan lalu. Kebetulan pemeriksaan dilakukan di salah satu laboratorium wilayah kami dan itu juga belum dapat dipastikan varian baru, infonya sedang diperiksa di laboratorium kesehatan Jawa Barat,” katanya.

Masrikoh menjelaskan temuan kasus positif itu bermula saat 20 Warga Negara Asing bersama tujuh Warga Negara Indonesia tiba dari luar negeri di terminal 3 kedatangan internasional Bandara Soekarno Hatta beberapa pekan lalu.

Sesuai kebijakan pemerintah, kata dia, 19 warga di antaranya melakukan kewajiban tes PCR yang sampelnya diproses di Laboratorium Farmalab Cibitung, Kabupaten Bekasi.

“Hasilnya positif, saat ini mereka sudah melakukan isolasi di hotel pilihan dan wisma atlet. Tidak ada warga Bekasi jadi semua isoman di Jakarta meskipun laporan NAR-nya masuk ke kita,” ujarnya. (Bekasikab.go.id/asr)

4 Kali Gelombang Pandemi dalam Setengah Tahun, Harbin, Tiongkok Ditutup Hingga Warganya Merasa Sengsara

0

Lin Cenxin, Li Shanshan dan Liu Fang

Pada Minggu (5/12/2021) adalah hari keempat babak baru pandemi di Harbin, pusat perbelanjaan ditutup dan jalanan sepi.

Banyak orang di Harbin bangun dari tidur dan menemukan bahwa kode kesehatan mereka di ponsel telah berubah menjadi kode kuning. Ternyata petugas mendeteksi melalui big data  dengan kasus yang dikonfirmasi. Sehingga membuat kode kesehatan tiba-tiba berubah menjadi warna kuning.

Orang-orang berulang kali mengeluh di Internet: “Semuanya kacau! Rakyat tiba-tiba bisa berubah kode kuning dan kode merah yang tidak dapat dijelaskan!” 

Lainnya juga mengeluh “Penutupan total dan penghentian produksi! Tidak ada kemajuan dalam memerangi pandemi selama dua tahun! pandemi telah berulang empat kali dalam setengah tahun! pemerintah yang tidak becus seharusnya mundur!”

Pejabat mengeluarkan pemberitahuan pada 4 Desember, yang mengharuskan orang-orang dan kendaraan di daerah perkotaan utama untuk tidak meninggalkan kota, kecuali jika diperlukan, dan orang-orang dari luar kota untuk diminta tidak memasuki kota kecuali diperlukan. Harbin menjadi kota yang tertutup rapat. Dokumen resmi juga mengharuskan semua restoran untuk menangguhkan makan di tempat.

“Tidak bisa makan ditempat di seluruh Harbin. Makanan hanya bisa dibawa pulang. Dimulai 4 Desember, tidak hanya di Stasiun Haxi, tetapi juga di seluruh Harbin. Semua pusat perbelanjaan tutup. (Apakah itu berdampak besar?) Ini pasti masalah besar. Bahkan bisa makan di tempat juga tidak ada orang. Dampaknya jauh lebih besar dan tidak bisa menghasilkan uang,” ujar Ms. Chen, seorang pemilik rumah makan di Distrik Nangang, Harbi.

Ms. Lin, seorang pemilik hotel di Distrik Nangang Harbin mengatakan polisi memberitahukan bahwa bagian daerahnya ditutup, tetapi menurut dokumen 43 (yang dikeluarkan) semua toko-toko ditutup. Mereka tidak diizinkan untuk beroperasi dan tidak memiliki penghasilan.

“Seperti toko tempat saya berusaha, di sini semua orang menyewa toko, sewa setahun mencapai 200.000 yuan. Coba Anda pikir ! Sekarang tidak ada tempat mengadu, dan tidak bisa mengadu. Padahal sehari sebelumnya masih buka dan sekarang surat keputusan pemerintah sudah turun yang mengharuskan semuanya tutup,” katanya. (hui)

Lebih dari 100 Juta Warga Indonesia yang Mendapatkan Dua Dosis Vaksin COVID-19

0

ETIndonesia- Hingga Selasa (7/12/2021) sudah lebih dari 100 juta warga Indonesia telah mendapatkan dosis lengkap atau 2 dosis vaksinasi COVID-19.

Melansir dari Situs Kemenkes, berdasarkan data  7 Desember 2021 pukul 18.00 WIB sebanyak 100.033.810 orang telah menerima vaksinasi dosis 1 dan dosis 2.

Artinya, sudah 49% dari total sasaran 208,2 juta orang yang harus divaksinasi COVID-19.

Selain itu, berdasarkan rangkuman dari Our World in Data pada 6 Desember 2021 menunjukkan Indonesia menduduki peringkat ke-5 negara dengan jumlah terbanyak vaksinasi COVID-19 dosis lengkap.

Kemenkes telah menargetkan vaksinasi lengkap untuk 208,2 juta warga akan dicapai di Maret atau April tahun depan.

Sedangkan untuk penyuntikan dosis pertama sudah mencakup lebih dari 143 juta warga atau 70% dari target 208,2 juta yang harus dicapai di akhir Januari tahun depan.

Vaksinasi dosis lengkap menjadi syarat perjalanan dari dan ke Indonesia. Indonesia termasuk negara dengan kategori Level 1 yang merupakan kategori rendah. Pelaku perjalalanan yang ingin berkunjung ke Indonesia direkomendasikan tetap harus sudah divaksinasi dosis lengkap sebelum bepergian.

Capaian vaksinasi tersebut dicapai berkat usaha optimal dan gotong royong dengan semua pihak tertutama TNI/Polri, pemerintah daerah, BUMN, organisasi keagamaan dan sosial, dan pihak swasta yang turut membantu.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kemenkes terus berupaya meningkatkan percepatan vaksinasi dengan menggandeng berbagai elemen masyarakat.

Selain membuka vaksinasi massal, Kemenkes juga telah mengeluarkan Surat Edaran yang menginstruksikan seluruh pos pelayanan vaksinasi, Unit Pelaksana Teknis di bawah Kemenkes, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), RS Vertikal, Poltekkes, di seluruh Indonesia untuk melakukan vaksinasi kepada semua target sasaran tanpa memandang domisili atau tempat tinggal pada KTP. (Kemenkes/asr)

Indonesia dan Vietnam Bekerja Sama dengan Rusia Mengeksploitasi Minyak di Laut Tiongkok Selatan

ETIndonesia- Masalah pengeboran minyak di perairan Laut Tiongkok Selatan yang masih dipersengketakan antara  Tiongkok dengan Indonesia telah memicu ketegangan selama beberapa bulan. Pengeboran terkait didanai oleh perusahaan minyak milik negara Rusia. Perusahaan milik negara tersebut sebelumnya telah bekerja sama dengan Vietnam untuk mengeksploitasi minyak di perairan yang disengketakan antara  Tiongkok dengan Vietnam.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa selama pihak Indonesia melakukan pengeboran 2 sumur minyak di Blok Tuna di Laut Natuna antara Juni hingga November tahun ini, pihak berwenang Tiongkok mengklaim bahwa pengeboran berada dalam apa yang mereka gambarkan sebagai “9 garis terputus-putus” yang merupakan wilayah laut mereka, dan mengirim kapal penjaga pantai ke lokasi pengeboran untuk menghadapi kapal penjaga pantai Indonesia selama beberapa bulan.

Laporan media Rusia menyebutkan bahwa, raksasa energi milik negara Rusia ‘Zarubezhneft’ memiliki setengah dari saham Blok Tuna. Kedua sumur yang sedang dieksplorasi ini semuanya didanai oleh perusahaan tersebut.

Sergei Kudryashov, presiden ‘Zarubezhneft’ pernah mengatakan bahwa ia berencana untuk membangun grup baru ladang minyak dan gas di Laut Tiongkok Selatan, berdasarkan beberapa ladang minyak dan gas yang dimiliki oleh perusahaan di Vietnam dan Indonesia.

Jarak Blok Tuna milik Indonesia dengan Blok 06-1 milik Vietnam hanya sekitar 108 kilometer. ‘Zarubezhneft’ memiliki ladang minyak di Blok 06-1 dan beberapa blok lain yang dikuasai Vietnam. Beberapa blok ini termasuk Blok 06-1 terletak di dalam “9 garis terputus-putus” yang diklaim sebagai wilayah Tiongkok.

Ladang minyak Vietnam ini sebelumnya berafiliasi dengan raksasa energi Rusia lainnya ‘Rosneft’. Tetapi akibat protes dari pihak berwenang Tiongkok, ‘Rosneft’ akhirnya menjual seluruh bisnis eksplorasi minyak dan gas  lepas pantai di Vietnam kepada ‘Zarubezhneft’ pada tahun ini, mengingat ia adalah pemasok utama minyak Rusia ke pasar Tiongkok. Karena ‘Zarubezhneft’ tidak memiliki hubungan bisnis dengan Tiongkok, jadi lebih mempersulit Tiongkok untuk menggunakan ancaman demi kepentingan mereka.

Rusia dan Vietnam sudah lama bekerja sama di perairan Laut Tiongkok Selatan, dan kini Rusia menggandeng Indonesia.

Selain mengembangkan sumber daya minyak dan gas di Laut Tiongkok Selatan, Rusia juga memperkuat kerja sama dengan Indonesia di bidang lain, termasuk menjual senjata dan peralatan militer seperti pesawat tempur Su-35 ke Indonesia. 

Baru-baru ini, Rusia dan Indonesia bersama-sama memimpin dan menggelar latihan militer maritim bersama pertama antara Rusia dengan ASEAN di Selat Malaka. (sin)

Sumber : NTDTV.com

Kunjungi Lokasi Terdampak Erupsi Semeru, Jokowi Pastikan Penanganan Bencana Berlangsung dengan Baik

0

ETIndonesia- Presiden Joko Widodo meninjau langsung sejumlah lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa, (7/12/2021).

“Pagi hari ini saya datang ke lokasi untuk memastikan bahwa seluruh kekuatan yang kita miliki sudah berada di lapangan untuk pencarian korban yang masih ada, kemudian juga evakuasi, juga penanganan pengungsi di lapangan, dan juga ini kita lihat untuk rencana perbaikan infrastruktur yang rusak akibat letusan Gunung Semeru ini,” ujar Presiden usai meninjau Jembatan Gladak Perak di Kecamatan Candipuro dalam rilis BPMI Setpres.

Sebelumnya, Presiden juga meninjau posko terpadu yang dilengkapi dengan dapur umum, posko layanan kesehatan, hingga posko penyembuhan trauma bagi anak di Lapangan Desa Sumberwuluh.

Presiden juga meninjau posko pengungsian di lokasi tersebut dan menyempatkan berdialog bersama sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Semeru.

“Di lokasi pengungsi saya juga ingin memastikan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan pengungsi juga tertangani dengan baik. Baik yang berkaitan dengan konsumsi, kesehatan, kemudian air bersih, saya kira kondisinya mulai membaik,” ungkapnya.

Presiden berharap, setelah bencana ini mereda, perbaikan infrastruktur bisa segera dimulai. Selain itu, pemerintah juga merencanakan kemungkinan untuk merelokasi rumah-rumah warga terdampak yang berada di lokasi berbahaya untuk dihuni.

“Tadi saya mendapatkan laporan kurang lebih 2 ribuan rumah yang harus direlokasi. Ini segera akan kita putuskan di mana relokasinya dan saat itu juga akan segera kita bangun karena saya kira semuanya sudah siap,” jelasnya. (Setpres/asr)

Truk Militer Myanmar Tabrak Hingga Menggilas Kerumunan Demonstran, 3 Orang Terluka Parah

NTDTV.com

Pemimpin pemerintahan  Myanmar Aung San Suu Kyi yang digulingkan junta militer, didakwa dengan lebih dari selusin kasus kriminal. Kasus pertama akan divonis pada Senin (6/12/2021). Kini Yangon  setidaknya dilanda 3 aksi protes sejak Minggu (5/12/2021).

Kantor Berita CNA mengutip laporan  Associated Press yang melaporkan tiga demonstran terluka. Aksi protes serupa juga meletus  di daerah lainnya. 

Sebuah video yang diunggah ke media sosial menunjukkan bahwa sebuah truk tentara yang melaju dengan kecepatan tinggi, mengejar dan menabrak para pengunjuk rasa. Lebih dari belasan orang melarikan diri. Adegan itu termasuk orang-orang yang berteriak: “Ada mobil…Tolong! Melanggar anak kecil Oh …oh!…mati…cepat lari, lari!”

Seorang saksi mata mengatakan kepada Associated Press, bahwa di jalan tempat dia berada, para pengunjuk rasa hanya berbaris selama 2 menit, dan sebuah truk militer mengejar mereka, menyebabkan tiga orang tersungkur di sisi jalan tanpa bergerak.

Saksi mengatakan sekitar 5 tentara bersenjata kemudian turun dari mobil dan mengejar pengunjuk rasa.  Pada saat yang sama, mereka melepaskan tembakan dan mengejar serta menangkap anak-anak muda, setidaknya 10 orang ditangkap.

Mizzima News melaporkan bahwa, seorang anggota tim penyelamat darurat setempat menyatakan bahwa, dua pria dan seorang wanita berusia awal dua puluhan terluka parah dalam pengejaran dan dikirim ke rumah sakit militer untuk perawatan.

Stasiun TV milik pemerintah Myanmar juga melaporkan bahwa 11 pengunjuk rasa ditangkap dan 3 di antaranya terluka parah.

Organisasi  Yangon People’s Strike menyatakan bahwa, sekitar 30 orang berpartisipasi dalam parade jalanan pada 5 Desember. Media mengunggah video dan audio menunjukkan bahwa, pengunjuk rasa memegang potret Aung San Suu Kyi dan berteriak : Segera bebaskan Aung San Suu Kyi.

Anggota yang memprakarsai demonstrasi mengatakan bahwa, mereka melancarkan protes serupa untuk menyerukan kepada masyarakat setempat agar menentang pemerintah militer.

Selain itu, Reuters juga mengutip saksi sebelumnya yang mengatakan bahwa kendaraan sipil yang diduduki oleh militer, menabrak kelompok pengunjuk rasa lain dari belakang di Yangon pada 5 Desember.  Tentara juga mengejar pengunjuk rasa secara sporadis, menangkap dan memukuli mereka. Puluhan orang terluka, beberapa di antaranya terluka parah dan kehilangan kesadaran.

Assistance Association for Political Prisoners menyatakan, sejak militer berkuasa, pasukan keamanan selalu menyerang pengunjuk rasa, melepaskan tembakan tanpa batasan, dan sekitar 1.300 orang tewas. (hui)

Pembelot Korut yang Membius Penjaga Perbatasan Tertangkap dan Dikirim Kembali dengan Dimasukkan dalam Karung

 oleh Zheng Gusheng 

Sekeluarga Korea Utara terdiri dari 4 orang yang berhasil lari ke daratan Tiongkok setelah membius tentara penjaga perbatasan, tetapi akhirnya ditangkap oleh agen Korea Utara di Tiongkok dan dikirim kembali dengan dimasukkan ke dalam karung. Warga Korea Utara khawatir bahwa keluarga tersebut mungkin akan menghadapi situasi buruk.

Pada 1 Desember, media online Korea Selatan ‘DailyNK’ mengungkapkan bahwa pada 10 November malam, Departemen Pertahanan Nasional Korea Utara menangkap dan membawa kembali satu keluarga Korea Utara yang beranggotakan 4 orang di Kabupaten Jin Hyongji di Kabupaten Changbai, Tiongkok. Mereka kemudian dimasukkan ke dalam karung dan secara diam-diam dimasukkan ke kapal untuk dibawa ke seberang sungai yakni Kimjŏngsuk-gun di Korea Utara. Saat itu, perbatasan di sisi Korea Utara ditutup rapat. Masyarakat percaya bahwa keluarga ini dapat dijatuhi hukuman mati dan kemungkinan besar akan ditempatkan dalam penjara untuk tahanan politik. Diduga pihak berwenang “akan membuat mereka menjalani hidup lebih buruk daripada babi dan anjing”.

Menurut laporan, keluarga tersebut terlibat dalam bisnis penyelundupan di perbatasan dan memiliki hubungan baik dengan tentara Penjaga Perbatasan Korea Utara. Namun akibat adanya pemasangan penghalang dan saluran tegangan tinggi di daerah perbatasan, yang telah memutus mata pencaharian mereka. 

Maka pada 1 Oktober dini hari, keluarga memberikan makanan yang dicampur dengan obat tidur kepada tentara di perbatasan. Setelah efek obat mulai bekerja, mereka mengambil kesempatan untuk menyeberangi Sungai Yalu dan berhasil melarikan diri ke rumah mitra dagang mereka di daratan Tiongkok. Mereka awalnya berencana untuk melarikan diri ke Korea Selatan, tetapi gagal melakukannya.

Setelah keluarga itu melarikan diri, Kim Jong-un menjadi marah dan mengkritik ketidakmampuan Provinsi Pertahanan Nasional karena tidak berhasil menangkap kembali keluarga tersebut. Kementerian Pertahanan Nasional kemudian mengirim tim yang terdiri dari 3 orang ke daratan Tiongkok untuk melakukan pencarian bersama dengan Petugas Keamanan Biro Antikorupsi Luar Negeri setempat.

Laporan tersebut tidak menyebutkan apakah pemerintah Tiongkok berperan dalam penangkapan ini, tetapi Kementerian Pertahanan Nasional Korea Utara sebelumnya telah meminta pihak berwenang Tiongkok untuk membantu dalam penyelidikan. Selama bertahun-tahun, banyak pembelot Korea Utara yang melarikan diri ke daratan Tiongkok telah ditangkap dan dipulangkan oleh polisi daratan Tiongkok.

Baru-baru ini, pihak berwenang Tiongkok telah menawarkan hadiah RMB. 700.000,-  untuk menangkap pembelot Korea Utara Zhu Xianjian yang berhasil melarikan diri dari Penjara Jilin. Banyak orang luar berspekulasi bahwa Zhu Xianjian melarikan diri karena takut dikirim kembali ke Korea Utara yang pasti akan lebih menderita.

Saat ini, karena sanksi internasional dan epidemi, mata pencaharian rakyat Korea Utara menjadi semakin sulit, dan jumlah orang yang melarikan diri terus meningkat. (sin)

AS Resmi Boikot Diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022

Qiao En dan Eva Fu

Pemerintah AS secara resmi mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

Amerika Serikat pada Senin (6/12/2021) mengatakan pihaknya tidak akan mengirim delegasi resmi ke Beijing untuk Olimpiade Musim Dingin 2022 sebagai protes terhadap krisis hak asasi manusia rezim Tiongkok.

Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Tiongkok di Xinjiang, serta pelanggaran hak asasi manusia lainnya, pemerintahan Biden tidak akan mengirim diplomat atau perwakilan resmi untuk menghadiri pertandingan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan Paralimpiade.

“Seperti yang dikatakan Presiden kepada Presiden Xi, membela hak asasi manusia ada dalam DNA orang Amerika, kami memiliki komitmen mendasar untuk mempromosikan hak asasi manusia,” ujar Psaki, merujuk pada pemimpin Xi Jinping. Kedua pemimpin telah bertemu untuk pertama kalinya secara virtual pada 15 November.

Pengumuman AS tentang boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing berarti bahwa semua pejabat pemerintah AS, termasuk Presiden AS Joe Biden, tidak akan menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing pada Februari tahun depan.

Psaki mengatakan bahwa keputusan ini mengirimkan “pesan yang jelas” ke dunia luar bahwa Tiongkok tidak dapat mengharapkan Amerika Serikat untuk “berbisnis seperti biasa”, ketika melanggar hak asasi manusia. Psaki juga mengungkapkan bahwa dia telah memberi tahu sekutu lain tentang keputusan untuk memboikot Olimpiade Musim Dingin Beijing secara diplomatis, dan semua sekutu akan membuat keputusan sendiri.

Tepat sebelum Amerika Serikat secara resmi mengumumkan boikot diplomatiknya terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri Komunis Tiongkok, Zhao Lijian, mengancam bahwa “jika Amerika Serikat bersikeras untuk menempuh jalannya sendiri, Tiongkok akan mengambil tindakan balasan yang tegas” dan akan “memengaruhi dialog Tiongkok-AS di bidang-bidang kerja sama yang penting”.

Dalam hal ini, Psaki berpendapat bahwa ancaman bukanlah cara yang tepat untuk membangun hubungan AS-Tiongkok.

Juru bicara Gedung Putih Psaki mengatakan soal ancaman  Tiongkok bukan cara yang tepat untuk memandang atau membangun hubungan dengan AS. Pandangan AS adalah bahwa kerja sama antar negara bukanlah bantuan bagi AS dan bukan transaksi. Orang-orang Republik Tiongkok seharusnya menerapkan tindakan yang diakui oleh masyarakat internasional.”

Namun, Gedung Putih juga menyatakan akan tetap mendukung atlet Amerika untuk berpartisipasi di Olimpiade Musim Dingin karena mereka telah bekerja keras untuk kompetisi dan tidak adil bagi atlet untuk melarang mereka berpartisipasi.

Tetapi, beberapa mengatakan tindakan AS masih belum cukup  termasuk dari Senator AS Rick Scott (R-Fla.) yang percaya boikot diplomatik bukanlah cara yang efektif untuk meminta pertanggungjawaban rezim Tiongkok.

Ia mengatakan, berkali-kali, Biden bertindak minimal ketika berurusan dengan Tiongkok dan benar-benar tidak dapat diterima. Scott dalam pernyataannya  6 Desember, menambahkan bahwa pemerintah telah mengabaikan seruan berulang dari dirinya dan kelompok hak asasi manusia untuk memindahkan Olimpiade ke negara lain.

“Pilihan lemah Biden untuk boikot diplomatik juga tidak melakukan apa-apa untuk memastikan keselamatan atlet Amerika yang tidak diragukan lagi akan menjadi target Komunis Tiongkok untuk pengawasan dan pencurian data serta informasi pribadi,” ujarnya. (hui/asr)