Home Blog Page 735

Menlu AS Anthony Blinken Peringatkan Beijing untuk Berhenti ‘Memprovokasi’ Taiwan

Qiao En

Menteri Luar Negeri AS Anthony  Blinken pada Rabu (6/10/2021) yang sedang mengunjungi Prancis, sekali lagi mendesak Komunis Tiongkok untuk menghentikan pemaksaannya terhadap Taiwan.

 Blinken  berkata : “Saya harus memberitahu Anda tentang masalah Taiwan dan menegaskan kembali  kami sangat prihatin dengan kegiatan militer provokatif dari negara Tiongkok  di dekat Taiwan.”

Ia menekankan tentang aktivitas militer Komunis Tiongkok yang sering dilakukan di dekat Taiwan, kemungkinan akan menyebabkan salah penilaian dan pada akhirnya merusak perdamaian dan stabilitas regional.

“Oleh karena itu, kami sangat mendesak pihak berwenang Beijing untuk menghentikan penindasan dan pemaksaan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan. Komitmen AS kami terhadap Taiwan sekuat batu,” ujarnya.

Blinken mengatakan, selama bertahun-tahun, Amerika Serikat telah melakukan banyak upaya untuk perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan akan terus berdiri dengan sekutu di masa depan dan memperdalam hubungan antara Amerika Serikat dan Taiwan yang demokratis. (hui)

Banjir Tragis di Shanxi, Tiongkok : Sejumlah Desa dan Pertanian Terendam, Rel Kereta Api Tergantung Hingga Tembok Kota Kuno Runtuh

0

Li Jinfeng

Baru-baru ini, banjir di Shanxi, Tiongkok menjadi parah. Tak hanya waduk yang bocor dan jembatan ambruk yang mengancam rel kereta api, tetapi juga banyak tanggul jebol. Sejumlah desa dan lahan pertanian kena dampaknya. Banyak tembok di kota kuno Pingyao juga runtuh. 

Sebuah jembatan di Kabupaten Qixian, Provinsi Shanxi, Tiongkok tersapu banjir, dan kereta api beserta relnya terjuntai di udara. 

Menurut laporan media daratan Tiongkok, yang terkena dampak banjir adalah Abutment atau kepala jembatan Sungai Changyuan antara Stasiun Qixian dan Stasiun Dongguan dari Kereta Api Tongpu Shanxi tersapu banjir beberapa hari  lalu. Hingga membuat relnya yang terjuntai, menyebabkan lalu lintas Kereta Api Zhinan Tongpu  dihentikan Per 7 Oktober, jumlah kereta  yang ditangguhkan meningkat menjadi 10 kereta penumpang.

Sebuah video di Internet menunjukkan, beberapa meter rel kereta api terjuntai di udara, dan kereta barang di rel itu langsung berhenti, Situasinya sangat berbahaya.

Pada 6 Oktober, ketinggian air Waduk Sungai Xianyang di Kota Jinzhong, Provinsi Shanxi, sekali lagi melebihi garis peringatan dan meluap di mana-mana. Sehingga membuat  lahan pertanian terendam serta mengancam keselamatan Jalur Kereta Api Nantongpu.

Sejumlah Tanggul  di Sungai Wuma di Shanxi Dieksekusi, Ribuan Orang Mengungsi dalam Semalam

Selain itu, Sungai Wuma di Kota Taiyuan, Provinsi Shanxi diguyur hujan deras selama beberapa hari. Bahkan, selain dari pintu air reservoir hulu, Sungai Wuma di Kabupaten Qingxu dan Bagian Qixian meluap pada 5 Oktober dan banyak fasilitas terendam banjir. Desa Xiaowu, Kabupaten Qingxu, Desa Mengfeng dan banyak desa lainnya juga terendam banjir. Sekitar 15.000 orang mengungsi dari 8 desa hanya pada malam itu.

Dilaporkan, curah hujan lokal hingga kini masih berlanjut.  Ada 4 bendungan di bagian Qingxu dan Qixian di Sungai Wuma yang jebol.

Sungai Wuma adalah anak sungai daerah Sungai Fen dengan total panjang 93 kilometer. Sungai ini mengalir melalui Kabupaten Taigu, Kabupaten Qi dan Kabupaten Qingxu, dan memiliki Waduk Pangzhuang di bagian hulu.

Dikarenakan banyak titik di Provinsi  Shanxi dilanda banjir, internet daratan Tiongkok menyorotinya. Banyak netizen meneruskan nomor kontak orang-orang untuk memberikan pertolongan.

Video yang beredar menunjukkan, di lokasi pintu air Waduk Qixian Zihonghui, banjir memuntahkan gulungan amukan ombak. Netizen yang merekam video tersebut menunjukkan, beberapa jembatan lokal tersapu dengan terjangan banjir.

Tembok Runtuh di Banyak Tempat di Kota Kuno Pingyao, Shanxi

Pada 7 Oktober, Biro Pariwisata Kabupaten Pingyao, Shanxi mengumumkan situasi sejumlah jalan dan Lokasi di kota tersebut yang terkena dampak banjir. Pengumuman tersebut menyebutkan nama Jalan Shuyuan, Gang Jiaochang, Jalan Pemerintah, Jalan Kuil Chenghuang, Jalan Shangximen, Jalan Fan, Jalan Selatan, Jalan Kuil Wudao, Jalan Haizi, Jalan Cangxiang, jalan Wenmiao serta beberapa tembok di Jalan Jembatan Helan runtuh.

Pemberitahuan tersebut juga menyatakan banyak jalan di kota kuno dalam keadaan bahaya. Orang-orang serta kendaraan dilarang lewat dari tanggal 7 Oktober. Warga juga diperingatkan adanya risiko runtuh dari dinding luar rumah di Jalan Xihujing dan Yingwu Xiang di kota kuno itu. (Hui)

Gempa di Pakistan Menewaskan Puluhan Orang yang Sedang Tertidur Lelap

NTD

Sekitar 20 orang tewas saat sedang tertidur lelap ketika gempa melanda di Pakistan. Jumlah korban tewas mungkin meningkat, dan hampir 200 lainnya terluka. Lebih dari seratus rumah  rusak  termasuk gedung pemerintahan

Menurut US Geological Survey, kekuatan gempa magnitudo 5,7 sekitar pukul 3 pagi, dan kedalaman fokus sekitar 20 kilometer pada Kamis 7 Oktober 2021. 

Pusat Seismik Eropa-Mediterania (EMSC) mengukur gempa berkekuatan 5,4 sebelumnya dan kemudian direvisi menjadi berkekuatan 5,7. Kedalaman pusat gempa 10 kilometer, dan pusat gempa 102 kilometer timur laut Kota Quetta.

Guncangan terasa di Quetta, ibu kota provinsi Balochistan, dan  tempat lainnya di provinsi itu. Banyak orang bergegas keluar dari kamar mereka dengan panik dalam kegelapan. 

Kota Harnai yang berpenduduk 11.100 jiwa, 14 kilometer dari pusat gempa, adalah daerah yang paling terkena dampak gempa. Jalan, aliran listrik, dan fasilitas komunikasi rusak parah. Sehingga menghambat upaya penyelamatan.

Setelah gempa, listrik padam, dan tim penyelamat hanya bisa merawat yang terluka dengan bantuan obor.

Naseer Nasar, kepala otoritas penanggulangan bencana di Balochistan, mengatakan kepada AFP,  sejauh ini 15 hingga 20 orang telah tewas, banyak dari mereka adalah wanita dan anak-anak. Jumlah korban tewas bisa bertambah.

Pejabat pemerintah provinsi lainnya mengatakan bahwa banyak korban meninggal dunia ketika atap dan dinding runtuh, termasuk seorang wanita dan enam anak-anak. (hui)

Dikejar-kejar, Kehilangan Gigi, atau Jatuh dari Ketinggian? Apa Pandangan Sains tentang Mimpi yang Terus Berulang?

0

oleh The Epoch Times

Memiliki mimpi yang sama berulang kali adalah fenomena yang umum. Hampir dua pertiga dari populasi melaporkan mengalami mimpi yang berulang. Dikejar-kejar, menemukan diri Anda di tengah bencana alam, kehilangan gigi, atau lupa masuk kelas selama satu semester adalah skenario berulang yang khas dalam mimpi-mimpi ini.

Tapi dari mana datangnya fenomena itu? Ilmu mimpi menunjukkan bahwa mimpi yang berulang mungkin mencerminkan konflik yang belum terselesaikan dalam kehidupan si pemimpi.

Mimpi berulang sering terjadi selama masa stres, atau dalam jangka waktu yang lama, kadang-kadang beberapa tahun atau bahkan seumur hidup. Tidak hanya mimpi-mimpi ini memiliki tema yang sama, mereka juga dapat mengulangi narasi yang sama malam demi malam.

Meskipun isi yang tepat dari mimpi yang berulang adalah unik untuk setiap individu, ada tema umum di antara individu dan bahkan di antara budaya dan dalam periode yang berbeda. Misalnya, dikejar-kejar, jatuh dari ketinggian, tidak siap menghadapi ujian, datang terlambat, atau mencoba melakukan sesuatu berulang kali adalah beberapa skenario yang paling umum.

Mayoritas mimpi berulang memiliki konten negatif yang melibatkan emosi seperti ketakutan, kesedihan, kemarahan, dan rasa bersalah.

Lebih dari setengah mimpi yang berulang melibatkan situasi di mana si pemimpi berada dalam bahaya. Tetapi beberapa tema yang berulang juga bisa menjadi positif, bahkan euforia, seperti mimpi di mana kita menemukan kamar baru di rumah kita, atau mimpi di mana kita dapat terbang.

Dalam beberapa kasus, mimpi berulang yang dimulai pada masa kanak-kanak dapat bertahan hingga dewasa. Mimpi-mimpi ini mungkin menghilang selama beberapa tahun, muncul kembali di hadapan sumber stres baru, dan kemudian menghilang lagi ketika situasinya berakhir.

Mengapa   otak   kita   memainkan mimpi yang sama berulang-ulang? Studi menunjukkan bahwa mimpi, secara umum, membantu kita mengatur emosi kita dan beradaptasi dengan peristiwa stres. Memasukkan materi emosional ke dalam mimpi memungkinkan si pemimpi memproses peristiwa yang menyakitkan atau menyulitkan.

Dalam kasus mimpi berulang, konten berulang dapat mewakili upaya yang gagal untuk mengintegrasikan pengalaman menyakitkan ini. Banyak teori setuju bahwa mimpi yang berulang terkait dengan kesulitan atau konflik yang belum terselesaikan dalam kehidupan si pemimpi. 

Kehadiran mimpi berulang juga telah dikaitkan dengan tingkat kebahagiaan psikologis yang lebih rendah dan adanya gejala kecemasan dan depresi. Mimpi-mimpi ini cenderung berulang selama situasi stres dan berhenti ketika orang tersebut telah menyelesaikan konflik pribadi mereka, yang menunjukkan peningkatan kebahagiaan.

Mimpi berulang sering kali secara metaforis mencerminkan keprihatinan emosional para pemimpi. Misalnya, bermimpi tentang tsunami biasa terjadi pasca trauma atau pelecehan. Ini adalah contoh khas metafora yang dapat mewakili emosi ketidakberdayaan, kepanikan, atau ketakutan yang dialami dalam kehidupan nyata.

Demikian pula, berpakaian tidak pantas dalam mimpi seseorang atau tidak dapat menemukan toilet semuanya dapat mewakili skenario rasa malu atau kesopanan.

Tema-tema ini dapat dianggap sebagai skrip atau ske- nario yang siap untuk diimpikan yang memberi kita ruang di mana kita dapat mencerna emosi kita yang saling bertentangan. Naskah yang sama dapat digunakan kembali dalam situasi yang berbeda di mana kita mengalami emosi yang sama. Inilah sebabnya mengapa beberapa orang, ketika dihadapkan dengan situasi stres atau tantangan baru, mungkin bermimpi bahwa mereka tidak siap untuk ujian matematika, bahkan bertahun-tahun setelah mereka menginjakkan kaki di sekolah.

Meskipun keadaannya berbeda, perasaan stres atau keinginan yang sama untuk unggul dapat memicu skenario mimpi yang sama lagi.

William Domhoff, seorang peneliti dan psikolog Amerika Serikat, mengusulkan konsep rangkaian pengulangan dalam mimpi. Pada ujung ekstrem, mimpi buruk traumatis secara langsung mereproduksi trauma hidup, salah satu gejala utama gangguan stres pasca- trauma.

Lalu ada mimpi berulang di mana konten mimpi yang sama diputar ulang sebagian atau seluruhnya. Tidak seperti mimpi traumatis, mimpi berulang jarang mengulang peristiwa atau konflik secara langsung tetapi mencerminkannya secara metaforis melalui emosi sentral.

Lebih jauh di sepanjang rangkaian adalah tema yang berulang dalam mimpi. Mimpi-mimpi ini cenderung mengulang situasi yang sama, seperti terlambat, dikejar-kejar, atau tersesat, tetapi isi mimpi yang tepat berbeda dari satu waktu ke waktu berikutnya, seperti terlambat naik kereta dan terlambat ujian.

Akhirnya, di ujung rangkaian yang lain, kita menemukan elemen mimpi tertentu yang berulang dalam mimpi seorang individu, seperti karakter, tindakan, atau objek. Semua mimpi ini akan mencerminkan, pada tingkat yang berbeda, upaya untuk menyelesaikan masalah emosional tertentu.

Pindah dari tingkat yang intens ke tingkat yang lebih rendah pada rangkaian pengulangan sering kali merupakan tanda bahwa keadaan psikologis seseorang telah mulai membaik. Misalnya, dalam isi mimpi buruk traumatis, perubahan progresif dan positif sering diamati pada orang yang telah mengalami trauma karena mereka secara bertahap telah dapat mengatasi kesulitan mereka.

Mengapa tema cenderung sama dari orang ke orang? Salah satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa beberapa dari skrip ini telah dilestarikan pada manusia karena keuntungan yang mereka bawa. Dengan mensimulasikan situasi yang mengancam, mimpi dikejar-kejar, misalnya, memberikan ruang bagi seseorang untuk berlatih memahami dan melarikan diri dari pemangsa dalam tidurnya.

Beberapa tema umum juga dapat dijelaskan, seba- gian, oleh fenomena fisiologis yang terjadi selama tidur. Sebuah studi pada 2018 oleh tim peneliti di Israel menemukan bahwa bermimpi kehilangan gigi tidak secara khusus terkait dengan gejala kecemasan tetapi lebih terkait dengan mengatupkan gigi saat tidur atau ketidaknyamanan gigi saat bangun tidur.

Saat kita tidur, otak kita tidak sepenuhnya terputus dari dunia luar. Ia terus merasakan rangsangan eksternal, seperti suara atau bau, atau sensasi tubuh internal.

Artinya, tema lain, seperti tidak bisa ke toilet atau telanjang di tempat umum, sebenarnya bisa dipicu oleh keinginan untuk buang air kecil di malam hari atau dengan mengenakan piyama longgar di tempat tidur.

Beberapa fenomena fisik khusus untuk tidur ayam, tahap tidur saat kita paling banyak bermimpi, juga bisa berperan. Dalam tidur ayam, otot kita lumpuh, yang dapat memicu mimpi memiliki “kaki yang berat” atau terasa lumpuh di tempat tidur.

Demikian pula, beberapa peneliti telah mengusulkan bahwa mimpi jatuh dari ketinggian atau terbang disebabkan oleh sistem vestibular kita, yang berkontribusi pada ke- seimbangan dan dapat diaktifkan kembali secara spontan selama tidur ayam. Tentu saja, sensasi ini tidak cukup untuk menjelaskan terulangnya mimpi-mimpi ini pada beberapa orang dan kemunculannya yang tiba-tiba pada saat stres, tetapi mereka mungkin memainkan peran penting dalam pembentukan mimpi kita yang paling umum.

Orang-orang  yang  mengalami mimpi buruk yang berulang dalam beberapa hal menjadi terjebak dalam cara tertentu dalam menanggapi skenario mimpi dan mengantisipasinya. Terapi telah dikembangkan untuk mencoba mengatasi kekambuhan ini dan dapat memutus lingkaran setan mimpi buruk.

Salah satu tekniknya adalah dengan memvisualisasikan mimpi buruk saat terjaga dan kemudian menulis ulang, yaitu memodifikasi narasi dengan mengubah satu aspek, misalnya akhir mimpi menjadi sesuatu yang lebih positif. Mimpi sadar (lucid dream) juga bisa menjadi solusi.

Dalam mimpi sadar, kita menjadi sadar bahwa kita sedang bermimpi dan terkadang dapat memengaruhi isi mimpi. Menjadi jernih dalam mimpi yang berulang memungkinkan kita untuk berpikir atau bereaksi secara berbeda terhadap mimpi itu dan dengan demikian mengubah sifatnya yang berulang.

Namun, tidak  semua  mimpi yang berulang itu buruk. Mereka bahkan dapat membantu sejauh mereka memberi tahu kita tentang konflik pribadi kita. Memperhatikan elemen mimpi yang berulang bisa menjadi cara untuk lebih memahami dan mengatasi keinginan maupun siksaan terbesar kita. (osc)

Misteri Asal-Usul Bantal

0

Tatiana Denning

“Kita adalah hal-hal seperti mimpi yang dibuat; dan kehidupan kecil kita dibulatkan dengan tidur”  William Shakespeare, “The Tempest” (Prahara).

Tidur malam yang baik sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik kita, dan memungkinkan regenerasi pikiran dan tubuh.

Kebersihan tidur, termasuk hal-hal seperti waktu tidur yang teratur dan lingkungan tidur yang baik, sangat membantu untuk mendapatkan istirahat malam yang baik. 

Kamar yang sejuk, gelap, tenang, tempat tidur yang nyaman, dan bantal yang mendukung semuanya dapat membantu memastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup.

Meskipun bantal mungkin tampak sebagai konsep yang sederhana, dan barang umum yang kita terima begitu saja, namun bantal tidak selalu menjadi pendamping malam yang lembut dan empuk seperti saat ini. 

Faktanya, apa yang digunakan masyarakat kuno untuk bantal akan membuat sebagian besar dari kita terdiam.

Bantal Pertama

Bantal pertama diyakini berasal dari era Mesopotamia kuno (sekarang Irak) sekitar tahun 7.000 SM, sehingga diperkirakan bantal telah berusia sekitar 9.000 tahun (tidak termasuk peradaban kuno yang mungkin sudah lama kita lupakan).

Bantal saat itu terbuat dari batu, dan digunakan bukan untuk kenyamanan atau dukungan, melainkan untuk tujuan utilitarian (pemanfaatan) murni. Bantal berfungsi mengangkat kepala dari tanah untuk membantu mencegah serangga dan makhluk lain naik ke rambut, mulut, telinga, dan hidung seseorang.

Seiring waktu, peradaban kuno percaya bahwa bantal juga bisa menopang kepala. Batu dianggap sebagai cara terbaik untuk memberikan dukungan, dan terus digunakan untuk alasan ini. Batu juga kebal terhadap serangga dan kutu, tidak seperti berbagai bahan yang lebih lembut. 

Tetapi batu berukir itu mahal, yang berarti hanya orang kaya yang mampu memiliki bantal yang dibuat khusus. Dengan demikian, bantal dipandang sebagai simbol status di zaman kuno.

Tiongkok kuno

Mungkin lebih banyak yang diketahui tentang penggunaan bantal di masa Tiongkok kuno daripada di budaya lain mana pun. Bantal keras mempertahankan popularitasnya di Tiongkok kuno. 

Meskipun orang- orang Tiongkok kuno memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk membuat bantal yang empuk, namun sebagian besar orang memandangnya rendah, dan percaya bahwa bantal yang empuk akan merampas energi dan vitalitas esensial dari tubuh.

Orang Tiongkok kuno percaya bahwa bantal yang tepat, serta perabotan yang tepat, juga dapat memperbaiki perilaku dan kepribadian seseorang. Meskipun orang- orang saat ini menginginkan kenyamanan, namun orang Tiongkok kuno menghargai peningkatan karakter moral seseorang daripada kehidupan yang mudah. Inilah salah satu alasan mengapa bantal  dan  furnitur di masa Tiongkok kuno terbuat dari bahan yang keras.

Bantal keras dipercaya memiliki beragam manfaat lainnya. Selain berfungsi untuk menopang kepala dan leher, juga dapat membantu mempertahankan gaya rambut yang rumit saat tidur, meningkatkan sirkulasi darah, dan meningkatkan kecerdasan seseorang. 

Menurut rumah lelang terkenal, Christie’s, bantal Tiongkok kuno juga digunakan untuk mendinginkan seseorang saat tidur, “Penyair Zhang Lei dari Dinasti Song Utara menulis: ‘Bantal yang dibuat dari Gong adalah kuat dan biru; seorang teman lama memberikannya kepada saya  untuk  mengalahkan panas; itu mendinginkan ruangan seperti angin sepoi-sepoi; menjaga kepala saya tetap dingin saat aku tidur’.”

Berbagai bahan digunakan untuk membuat bantal di Tiongkok kuno, termasuk diantaranya porselen, batu giok, tembikar, bambu, kayu, dan perunggu. Dikatakan bahwa bahan yang digunakan orang untuk beristirahat akan memengaruhi kesehatan si pengguna, oleh karena itu, seseorang harus memilih bahan dengan bijak.

Mungkin tidak ada bahan yang lebih populer untuk pembuatan bantal di Tiong- kok kuno selain keramik. Menurut Christie’s, pemakaian keramik mencapai puncak popularitasnya selama Dinasti Tang (618– 907 M) dan Dinasti Song (960–1279 M), sebelum akhirnya digantikan oleh bantal boneka gaya Barat. 

Bantal-bantal ini sering dibentuk dan dihias dengan ornamen, dan seperti di Mesopotamia, disediakan untuk orang kaya dan dipandang sebagai simbol status dan kemakmuran. Kupu-kupu, bunga, dan anak- anak yang sedang bermain hanyalah sebagian kecil dari gambar keberuntungan yang biasa digunakan di atas bantal, sedangkan inskripsi ajaran Buddha, Daois, atau Konfusius sering dituliskan di atas bantal untuk membantu meningkatkan karakter moral seseorang.

Bantal keras juga dikatakan untuk mengusir roh jahat, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh bantal lembut. Singa, harimau, dan naga Tiongkok, khususnya, dikatakan efektif mengusir roh jahat.

“Singa dianggap sebagai makhluk keberuntungan dengan keganasan, kekuatan, dan energi spiritual yang cukup untuk mengusir roh jahat,” menurut rumah lelang Christie’s. Banyak bantal dibuat dalam bentuk hewan- hewan ini, atau dibuat dengan menambahkan gambar mereka.

Meskipun bantal keras paling disukai pada  masa  itu,  namun ada bantal yang terbuat  dari  bahan lain   untuk   digunakan dalam keadaan khusus. Salah satu bantal tersebut adalah bantal obat. 

Menurut Taiwan Today, bantal ini terbuat dari berbagai ramuan yang  dibungkus  dengan kain sutra; itu digunakan untuk meningkatkan pendengaran, menjaga mata tetap tajam, mengembalikan uban ke warna aslinya, menumbuhkan kembali gigi yang tanggal, dan menyembuhkan berbagai penyakit.

Karena letaknya yang dekat dengan kepala, bantal juga dikatakan dapat membantu mempromosikan dan memandu mimpi. Orang Tiongkok kuno percaya bahwa mimpi memiliki makna yang signifikan, dan mereka dianggap sebagai pertanda dari apa yang akan datang.

“Tidak ada dikotomi yang tajam dalam pembagian antara dua keadaan roh dan materi dalam pemikiran populer Tiongkok,” menurut Museum Victoria and Albert di London. 

“Hantu, roh, dan penglihatan dalam mimpi adalah bagian dari dunia material dan dianggap dapat dipertukarkan dengan kehidupan. Jadi bantal bisa menjadi objek material yang sangat penting, yang dimediasi antara sadar dan tidak sadar, antara realitas dan ilusi.

Saat ini, bantal kuno yang dibuat dengan indah ini dicari oleh para kolektor, dengan harga puluhan ribu dolar.

Mesir Kuno

Meskipun hanya sedikit yang diketahui tentang bantal, ataupun sandaran kepala, di masa Mesir kuno, kita tahu bantal memiliki fungsi lebih dari sekadar tujuan pragmatis. Sebagian besar yang diketahui berasal dari penemuan sandaran kepala di makam kuno.

Orang-orang Mesir kuno menganggap kepala sebagai pusat spiritual dan kehidupan, dan karena itu, mereka memandang kepala sebagai bagian tubuh yang paling suci. Bantal berfungsi untuk menopang dan, mungkin yang lebih penting, melindungi kepala baik dalam hidup maupun mati.

Seperti di Mesopotamia, bantal biasanya terbuat dari batu, tetapi balok kayu, keramik, dan gading terkadang juga digunakan. Bantal ini lebih sempit daripada bantal Tiongkok kuno, yang menopang kepala dan leher, dan biasanya hanya menopang kepala—dengan demikian dinamakan “sandaran kepala”.

Keyakinan agama dan magis dijalin di seluruh masyarakat Mesir kuno, dan bantal serta benda-benda lainnya, dihiasi dengan gambar yang dimaksudkan untuk berfungsi sebagai perlindungan dan dekorasi. Salah satu gambar yang biasa terukir, menurut Museum Glencairn di Pennsylvania, adalah gambar Bes, “Dewa pelindung yang perannya meliputi perlindungan rumah, ibu dan anak-anak, serta orang yang sedang tidur”.

Diyakini bahwa orang yang sedang tidur sangat rentan terhadap roh jahat, dan citra Bes yang menakutkan memberikan perlindungan dari kejahatan di malam hari.

Orang Mesir kuno sangat mementingkan kehidupan setelah kematian, sedemikian rupa sehingga Tutankhamun, raja muda, dimakamkan dengan delapan sandaran kepala. Inskripsi yang ada di pemakaman berisi ratusan mantra  magis yang dimaksudkan untuk membantu membimbing orang mati dengan aman ke alam baka.

“Beberapa mantra ini membuat referensi eksplisit ke sandaran kepala dan membandingkannya dengan matahari terbit di cakrawala. Coffin Text 232 berbunyi: “Mantra untuk sandaran kepala. Semoga kepala Anda terangkat, semoga alis Anda dibuat hidup, semoga Anda berbicara untuk tubuh Anda sendiri, semoga Anda menjadi Dewa, semoga Anda selalu menjadi Dewa,” kata Museum Glencairn.

Meskipun kepercayaan mungkin telah berubah, namun beberapa bagian di benua Afrika masih menggunakan sandaran kepala gaya kuno ini dalam kehidupan sehari-hari mereka dan menganggapnya cukup menyenangkan.

Yunani dan Romawi Kuno

Bahkan lebih sedikit yang diketahui tentang bantal di masa Yunani dan Romawi kuno.

Apa yang kita ketahui adalah, orang Yunani dan Romawi kuno akhirnya mengembangkan kegemaran akan kemewahan, kenyamanan, dan pemanjaan diri, meninggalkan gagasan bahwa bantal keras  memiliki manfaat fisik atau mental. Dengan fokus pada kenyamanan, mereka menciptakan pendahulu bantal empuk saat ini. 

Bantal yang digunakan oleh warga sehari-hari pada masa itu terbuat dari bahan seperti kapas, jerami, atau alang-alang, sedangkan bantal yang terbuat dari bulu halus dan bulu hewan disediakan untuk orang kaya. 

Bantal dipandang sebagai simbol dekadensi, dan orang-orang pada zaman ini sering digambarkan berbaring di atas empat atau lima bantal mewah, bahkan saat mereka makan, sering kali terlalu memanjakan diri dengan makanan dan anggur.

Menurut Jason Linn dalam disertasi UC–Santa Barbara tentang malam hari di masa Romawi kuno, “Kemewahan sangat memanjakan orang-orang ini sehingga bahkan dalam keadaan yang mengerikan mereka mengizinkan penjaga mereka tidak hanya tidur, tetapi juga untuk melakukannya dengan nyaman.”

Namun orang-orang Spartan (ibukota Yunani kuno) memegang filosofi yang berbeda, dan mereka menjalani kehidupan yang keras tanpa mencari kenyamanan. Jason bertanya, “Bagaimana orang bisa tidur dalam kondisi tidak nyaman seperti itu?” Jawabannya, “Melakukan hal itu menuntun pada ketaatan, ketekunan, dan kemenangan.” Linn melanjutkan dengan mengutip William Arrowsmith, mengatakan, “Kemewahan membuat seorang pria kehilangan fungsi spesifiknya.”

Seiring berjalannya waktu, mencapai Abad Pertengahan Eropa, bantal lembut tidak lagi digunakan secara umum, dan hanya dilihat sebagai simbol status. Pria memandang bantal sebagai tanda kelemahan, dan pada satu titik, hanya raja dan wanita hamil yang diizinkan untuk meletakkan kepala mereka di atas bantal saat tidur di malam hari.

Pada abad ke-16, bantal telah kembali disukai, tetapi karena serangan rutin oleh hal-hal seperti jamur, serangga, dan hama, perawatan menjadi rumit, dengan isi bantal harus diganti secara teratur untuk menjaga kebersihannya. 

Belakangan, bantal digunakan untuk berlutut di gereja, atau sebagai tempat untuk meletakkan teks- teks suci. Di beberapa tempat, ini masih dilakukan. 

Era Modern

Dengan munculnya Revolusi Industri, cara hidup masyarakat mulai berubah di sebagian besar dunia.

Seiring perkembangan teknologi, begitu pula kisah bantal. Dengan kemampuan produksi massal Revolusi Industri, dan peningkatan ketersediaan kapas, bantal tidak lagi hanya untuk kaum elite. Rata-rata orang sekarang mampu memilikinya, dan bantal secara bertahap menjadi umum di setiap rumah.

Ketika Revolusi Industri membawa kemakmuran materi, masyarakat mengikuti pola Yunani dan Romawi kuno: Orang- orang mencari lebih banyak kenyamanan, pada akhirnya mengantarkan kepada revolusi bantal empuk.

Saat ini, bantal hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, jenis bahan, dan tingkat kekencangan. 

Jenis bantal tampaknya tidak ada habisnya, dengan segala sesuatu mulai dari gel, busa memori, kapas, pegas dalam, wol, lateks, microbeads, kapuk, soba, dan air. Cukup panjang daftarnya! Bantal bahkan dapat disesuaikan dan dipersonalisasi sesuai dengan preferensi seseorang.

Meskipun kenyamanan bantal modern dapat membuat malam kita lebih nyaman, mungkin orang dahulu menyukai sesuatu. Artikel ini tidak cenderung mengajak kembali ke bantal batu atau keramik (meskipun Anda dapat membuat versi Anda sendiri), tetapi mungkin kita harus ingat bahwa kadang- kadang sedikit ketidaknyamanan dalam hidup bukanlah hal yang buruk.

Dari sudut pandang orang Tiongkok kuno, mencari kenyamanan jarang merupakan jalan terbaik. Lagi pula, ketika kita menanggung sedikit kesulitan, kita menjadi lebih tangguh. 

Dan, di tengah gejolak hidup, jika kita dapat melihat ke dalam untuk pelajaran, kita akan menjadi lebih baik karena telah melewatinya. Tampaknya sebuah bantal memiliki pelajaran untuk diajarkan.  (Tam)

Tatiana Denning, D.O. adalah dokter pengobatan keluarga preventif dan pemilik Simpura Weight Loss and Wellness. Dia percaya dalam memberdayakan pasiennya dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri melalui manajemen berat badan, kebiasaan sehat, dan pencegahan penyakit

Menggerakkan Tubuh untuk Menenangkan Pikiran

0

oleh Conan Milner

Kita melakukan olahraga untuk berbagai alasan. Sebagian orang menginginkan jantung yang lebih sehat.

Ada yang menjadikannya sebagai cara untuk membangun kekuatan, daya tahan, dan koordinasi. Namun, yang lainnya termotivasi oleh penampilan diri, dan keinginan untuk membentuk tubuh yang tampak lebih bugar.

Semua pengejaran ini memiliki tujuan fisik. Tetapi bagi sebagian orang, olahraga lebih merupakan masalah mental. Untuk kelompok ini, dorongan utama untuk melakukan gerakan secara teratur adalah peningkatan suasana hati.

Hal ini adalah faktor pendorong bagi psikolog Cynthia Halow. Dia pertama kali menyadari manfaat mental yang tak terduga dari olahraga untuk terbebas dari perasaan frustrasi. Ini terjadi selama masa sulit dalam hidupnya ketika sebuah kekhawatiran sangat membebani pikirannya.

“Lebih buruk lagi, saya punya banyak waktu luang untuk mengkhawatirkannya dan merasa panik,” kata Cynthia. “Suatu hari karena marah, saya keluar rumah dan pergi berjalan-jalan. Saya merasa sangat tenang dan segar setelahnya.”

Sejak hari itu, Cynthia berjalan  dua kali sehari, satu di pagi hari dan satu lagi di malam hari. Berkat rutinitasnya, dia tidak pernah merasa lebih buruk.

“Hasilnya seperti pesona bagi saya. Saya punya cukup waktu untuk berpikir jernih dan melihat hidup saya dari perspektif baru. Saya menjadi lebih bersyukur dan tidak lagi merasa pahit,” katanya.

Eric Chow, kepala konsultan di sebuah firma hubungan masyarakat, mengatakan bahwa dia telah menggunakan olahraga sepanjang hidupnya sebagai alat untuk memerangi stres.

“Seni bela diri khususnya membantu kesehatan mental saya secara signifikan,” kata Eric. 

“Pada saat dalam hidup saya di mana rekan-rekan saya stres karena satu dan lain alasan, saya selalu merasa bahwa pergi ke dojo (bangunan tempat belajar seni bela diri Jepang) adalah jawaban saya untuk stres.”

Namun, segera setelah Eric berhenti berlatih, suasana hatinya menurun. Beberapa faktor berkontribusi pada penurunan emosinya, tetapi Eric mengatakan kurangnya pelampiasan fisik untuk mengekspresikan gejolak psikologisnya membuatnya lebih sulit untuk ditanggung.

“Sampai hari ini, masa-masa itu tetap menjadi masa dimana kesehatan mental saya paling rendah,” katanya.

Bereksperimen dengan berbagai rutinitas olahraga selama bertahun-tahun, dan mengamati keseimbangan emosionalnya dalam prosesnya, Eric telah melihat pola yang konsisten: Dia merasa lebih baik ketika dia bergerak dan merasa lebih buruk ketika  dia tidak bergerak.

Contoh terbaru datang pada tahun lalu. Seperti yang dialami banyak orang, Eric merasa terkurung dan menjadi lebih menetap. Depresi merayap kembali ke dalam hidupnya. Lalu dia mulai berolahraga dengan pelatih pribadinya beberapa bulan yang lalu dan suasana hatinya yang gelap telah sirna.

“Saya telah menemukan hal itu menjadi labuhan penting untuk hari saya,” katanya.

Kecuali jika Anda secara pribadi mengalami manfaat peningkatan suasana hati dari latihan fisik, Anda mungkin tergoda untuk mengabaikan bahwa efek seperti itu benar-benar ada. Sebuah laporan baru mengumpulkan lebih dari 1.100 penelitian yang mengungkapkan bahwa latihan fisik secara teratur memiliki dampak besar pada pikiran. Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa tantangan mental seperti kecemasan dan depresi dapat diminimalkan secara efektif dengan melatih tubuh.

Laporan tersebut berasal dari John W. Brick Foundation, sebuah organisasi yang mempromosikan pendekatan gaya hidup berbasis bukti menuju kesehatan mental yang lebih baik.

Peneliti, psikolog klinis, dan direktur eksekutif Brick Foundation, Dr. Cassandra Vieten, berharap laporan ini memberi pemahaman yang baik kepada orang- orang bahwa mereka memiliki pilihan yang aman, efektif, dan hampir gratis untuk mengatasi  masalah  kesehatan mental yang umum.

“Kami  ingin  pasien  tahu itu bukan hanya psikoterapi, pengobatan, dan rawat inap. Meskipun  kami   mendukung hal-hal tersebut saat dibutuhkan, ada puluhan hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan mental Anda,” kata Dr. Cassandra. 

“Olahraga adalah salah satunya, dan ada bukti kuat yang mendukungnya.”

Bagaimana itu bekerja

Jadi bagaimana menggerakkan tubuh? Anda bisa memengaruhi kondisi mental Anda? Para ilmuwan telah menemukan beberapa bahan kimia di otak dan tubuh yang aktif saat kita berolahraga. Salah satunya disebut faktor neurotropik yang diturunkan dari otak, atau BDNF (BrainDerived Neurotropic Factor).

“Ketika orang berolahraga, BDNF meningkat. Saat meningkat, itu akan meningkatkan neurogenesis dan neurokoneksi,” jelas Dr. Cassandra. 

“BDNF juga merupakan prediktor kecemasan dan depresi, dan BDNF yang lebih rendah dikaitkan dengan penyakit mental. BDNF yang lebih tinggi dikaitkan dengan olahraga, jadi kami memiliki setidaknya hipotesis kuat bahwa ini adalah cara ia bekerja.” 

Termasuk BDNF, para ilmuwan telah menemukan setidaknya delapan jalur potensial lainnya di mana olahraga meningkatkan  hormon  tertentu atau menurunkan enzim tertentu dengan cara yang menguntungkan fungsi otak.

Selain jalur biologis ini, mungkin juga ada jalur psikologis di balik kemampuan latihan fisik untuk menenangkan pikiran.

Dr. Cassandra menyebutkan satu hipotesis yang menyatakan bahwa stres positif membangun sesuatu yang disebut ketahanan psikologis — itu adalah perasaan pemberdayaan diri ketika Anda menyadari bahwa Anda lebih kuat dari yang Anda kira sebelumnya. Itu terjadi dalam latihan fisik yang mendorong Anda keluar dari zona nyaman Anda.

“Pikirkan kelas yoga di mana Anda mencapai titik di mana Anda mengatakan Anda tidak bisa melakukan ini, tetapi Anda tetap melakukannya. Atau Anda punya lima menit tersisa di treadmill dan Anda terus berlari. Saat-saat yang kami sebut sebagai stres positif sebenarnya membangun ketahanan psikologis Anda. Jadi, ketika Anda berada dalam situasi sulit dalam hidup Anda, Anda berpikir: ‘Oh, saya bisa melewati ini. Saya bisa menunggu lima menit lagi. Saya bisa menahan pose ini tanpa harus pingsan atau bereaksi.’”

Koneksi Pikiran-Tubuh

Selain memberdayakan pasien, Dr. Cassandra juga berharap terapis memperhatikan apa yang dapat dilakukan dengan menggerakkan tubuh bagi orang-orang yang berjuang dengan tekanan psikologis. Karena, bahkan untuk para profesional, idenya bisa terasa agak aneh. Terlepas dari tiga dekade bukti yang disajikan dalam laporan tersebut, Dr. Cassandra mengatakan sebagian besar dokter masih tidak akan merekomendasikan olahraga sebagai sarana untuk mengatasi masalah kesehatan mental pasien mereka.

Salah satu alasan utama adalah bahwa itu tidak ada dalam radar mereka. Terapis tidak menerima pelatihan dalam pendekatan  ini,  dan  konsepnya mungkin juga bertentangan dengan ideologi mereka. 

Dr. Cassandra mengatakan bahwa dokter psikis biasanya tidak melihat tubuh sebagai  wilayah  mereka.  Di  dunia di mana terlalu banyak penyedia layanan kesehatan terjebak dalam sains usang yang memandang pikiran dan tubuh sebagai entitas yang terpisah, apa yang disebut perawatan lanjutan untuk masalah psikologis berfokus secara eksklusif pada penanda yang berpusat pada otak seperti tingkat neurotransmiter.

Itulah sebabnya sesi terapi sering kali mengandalkan pada resep sebagai strategi untuk  mengalihkan  otak  pasien  pada  keadaan yang diinginkan.

“Itulah modelnya,” kata Dr. Cassandra. “Seberapa target kita dapat mencapai ketidakseimbangan otak yang mungkin terjadi? Tetapi sering kali ketidakseimbangan otak itu bukanlah penyebabnya, itu adalah cerminan dari ketidakseimbangan secara keseluruhan.” 

Hanya  baru   berlangsung   beberapa   ratus tahun sejak sains memahami pemisahan pikiran-tubuh yang begitu lazim saat ini. Sebelum itu, catatan kuno menunjukkan bahwa para dokter memahami bahwa olahraga bermanfaat, tidak hanya untuk tubuh, tetapi juga untuk meningkatkan semangat (jiwa). 

“Pengobatan Tiongkok selalu tahu bahwa ini terintegrasi. Obat mereka selalu memasukkan gerakan sebagai bagiannya,” kata Dr. Cassandra.

Tentu saja, semakin banyak terapis sekarang menyadari bahwa hubungan antara pikiran dan tubuh jauh lebih dalam daripada yang pernah kita yakini. Terapis gerakan Erica Hornthal, misalnya, membantu orang yang berjuang melawan trauma psikologis dengan membuat mereka memproses emosi secara fisik.

“Ketika kita memproses perasaan dan emosi yang ada di dalam tubuh, itu justru membebaskan pikiran,” kata Erica. “Emosi benar-benar ada di mana-mana. Mereka bukan hanya konstruksi di kepala kita. Mereka diwujudkan. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa molekul yang berkorelasi langsung dengan emosi ada di seluruh tubuh.”

Buku Erica yang akan terbit, Move Your Body, Move Your Mind, ditulis untuk membantu pembaca lebih memahami hubungan pikiran-tubuh, dan menawarkan latihan gerakan sederhana untuk membantu orang- orang dengan pola mental yang macet.

Resep untuk Latihan

Jadi seberapa banyak gerakan yang kita butuhkan untuk merasa lebih baik? menurut penelitian dalam laporan Brick Foundation, depresi paling baik ditangani dengan 3 hingga 5 sesi latihan intensitas sedang hingga tinggi per minggu antara 30 hingga 45 menit. Contoh video untuk latihan yang meningkatkan suasana hati dapat ditemukan di situs web Brick Foundation. Namun, baik Dr. Cassandra dan Erica menyarankan orang-orang yang baru memulai untuk berjalan lambat dulu.

“Beberapa orang pada awalnya perlu melakukan ini untuk waktu yang singkat dan berusaha untuk itu,” kata Dr. Cassandra.

 “Jika mereka langsung mencoba sesi 30 hingga 45 menit, mereka akan berkata, ‘Ya Tuhan, saya sangat membenci ini.’ Dan mereka tidak melakukannya lagi.” 

Semua orang menginginkan perbaikan cepat, tetapi membuat peralihan seorang yang malas gerak ke seorang yang bahagia dan aktif harus menghadapi rintangan. Bagaimanapun, kita hidup di dunia di mana kecemasan dan depresi sedang meningkat, kebanyakan dari kita menjalani kehidupan yang semakin menetap. Beberapa orang mungkin mulai merasa terlalu tertekan untuk bergerak, atau terlalu kesakitan untuk mengumpulkan motivasi.

“Bagi orang-orang yang menderita kecemasan dan depresi yang parah, terkadang berhasil berjalan ke kotak pos adalah sebuah kemenangan,” kata Dr. Cassandra.

Dr. Cassandra mengatakan orang dengan depresi mengalami lingkaran setan: Mereka mengalami depresi dan mundur dari kehidupan, kurang berolahraga, makan lebih buruk, dan menarik diri dari pertemanan. “Dan saat Anda melakukan itu, malah membuat depresi semakin parah.”

Jenis gerakan apa yang menumbuhkan kebahagiaan? Semua tergantung pada Anda. Latihan yang berbeda bekerja lebih baik untuk orang yang berbeda pada waktu yang berbeda dalam hidup mereka. Tetapi memilih gerakan yang tepat membuat perbedaan besar. Menurut Erica, gerakan saja tidak memfasilitasi kesehatan mental. Dia mengatakan ini lebih merupakan pertanyaan tentang bagaimana Anda bergerak, bukan hanya seberapa banyak.

“Ini bukan hanya tentang melihat latihan itu sendiri, tetapi apa yang terjadi pada saat saya melakukan latihan itu.”

Erica menyarankan untuk bertanya pada diri sendiri apakah gerakan yang Anda lakukan melanggengkan respons stres Anda atau mengendurkannya. Misalnya, berlari dapat membuat beberapa orang merasa stres, meskipun melakukan aktivitas fisik. Berenang pun dapat memberikan tenaga yang sama tetapi membuat seseorang merasa tenang sesudahnya.

Laporan Brick Foundation merinci berbagai latihan yang ditunjukkan untuk membantu masalah kesehatan mental tertentu, mulai dari bersepeda, berenang, hingga latihan interval intensitas tinggi, hingga ketahanan berat badan. Tetapi baik Erica maupun Dr. Cassandra mengatakan bahwa menemukan gerakan yang benar-benar cocok dapat membutuhkan beberapa percobaan dan kesalahan, dan penilaian intuitif Anda sendiri.

“Anda dapat mengatakan: ‘Oh, saya memiliki kecemasan. Akan lebih baik bagi saya untuk melakukan beberapa latihan aerobik.’ Tetapi pada beberapa orang, gerakan sedang hingga kuat dapat menyebabkan kecemasan yang lebih tinggi, karena orang khawatir bahwa mereka tidak akan melakukannya dengan benar, atau segera setelah mereka berolahraga, mereka benar-benar mengalami peningkatan agitasi,” kata Dr. Cassandra.

Erica berkata ketika kita bergerak lebih banyak, kita merasa lebih (sehat), jadi mungkin secara mental diperlukan untuk memperlambat, bahkan jika Anda berpikir Anda dapat menanganinya secara fisik. Mulailah dengan sesi 10 hingga 15 menit, dan lihat bagaimana hasilnya. Jika Anda mulai kewalahan, mundurlah dan istirahatlah. Setelah Anda stabil, coba lagi gerakannya. Jadikan kebiasaan memeriksa diri sendiri secara berkala sebagai bagian dari aktivitas.

“Saat kita berolahraga, itu bisa menjadi pengalaman yang sangat menguras tenaga,” kata Erica. 

“Kita melakukannya karena kita tahu itu sehat, tetapi kita melakukannya dengan headphone atau menonton layar. Kita tidak perlu memeriksa dengan tubuh ketika kita melakukan aktivitas fisik. Anda tidak bisa melakukannya tanpa berpikir.”

Bagi mereka yang berjuang untuk mencapai perhatian penuh, Dr. Cassandra merekomendasikan gerakan meditasi yang lambat yang ditemukan dalam latihan  seperti  tai chi dan qigong. Namun dia berkata, gerakan apa pun yang Anda pilih, kemungkinan besar Anda akan tetap berpegang pada sesuatu yang terasa benar.

“Temukan gerakan yang cocok untuk Anda sehingga Anda bisa menjadikannya sebagai rutinitas seumur hidup,” katanya.(yud)

Conan Milner adalah reporter kesehatan untuk Epoch Times. Dia lulus dari Wayne State University dengan gelar Bachelor of Fine Arts dan merupakan anggota dari American Herbalist Guild

Erupsi Gunung Ile Lewotolok Terjadi Hingga 26 Kali Sehari

0

ETIndonesia- Gunungapi Ile Lewotolok masih menunjukkan aktivitas vulkaniknya sejak kembali bererupsi pada Desember 2020 hingga  Jumat (8/10/2021).

Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata yang dihimpun dari hasil koordinasi dengan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi gunungapi Ile Lewotolok dapat terjadi hingga 26 kali dalam sehari.

“Peningkatan sejak awal bulan ini. Bahkan sebelumnya sudah dua minggu bisa 25 hingga 26 kali erupsi per hari,” jelas Kepala Bidang Darurat dan Logistik (Darlog) BPBD Kabupaten Lembata, dr Geril H Noning saat dihubungi melalui saluran telepon, Kamis (7/10) malam dalam siaran pers yang disampaikan oleh Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.  

Gunungapi yang berada di bagian utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur  itu dijelaskan Geril, rata-rata mengeluarkan abu vulkanik dengan ketinggian antara 300-800 meter dari puncak.

Beberapa waktu tertentu, hujan abu vulkanik juga turun dan berdampak ke sejumlah wilayah penyangga gunungapi tersebut. Kendati demikian, warga tetap tenang dan dapat menyesuaikan diri serta sudah mengikuti arahan dari pihak yang berwenang.

“Masyarakat sudah ready_dengan kondisi itu dan apabila terjadi apa-apa,” ujar Geril.

Sebagai upaya untuk memberikan dukungan kepada masyarakat dalam rangka mitigasi dan penguatan kapasitas, BPBD Kabupaten Lembata telah aktif memberikan sosialisasi terkait erupsi Ile Lewotolok.

BPBD Kabupaten Lembata juga telah menyiapkan tempat pengungsian masyarakat dan memberikan sosialisasi kepada mereka apa yang diperlukan serta bagaimana untuk mencapai tempat-tempat pengungsian tersebut apabila memang diperlukan evakuasi terkait erupsi.

“Mereka juga dipersiapkan untuk ditarik ke pengungsian apabila memang perlu,” jelas Geril.

Di samping itu, BPBD Kabupaten Lembata juga terus memberikan informasi kepada masyarakat agar selalu waspada apabila terjadi hujan di bagian puncak gunungapi Ile Lewotolok.

Menurut Geril, hujan di puncak gunungapi dengan ketinggian 1.432 mdpl itu dapat berpotensi terjadi banjir lahar dingin. Terlebih wilayah Indonesia akan dan sedang memasuki musim penghujan.

“Kami ingatkan terus. Ini kan masuk musim penghujan,” kata Geril.

Berdasarkan data PVMBG per Kamis (7/10), pukul 18.00-24.00 WITA, gunungapi Ile Lewotolok teramati 7 kali letusan dengan tinggi 300-600 meter di atas puncak dengan warna asap putih kelabu.

Gemuruh dan dentuman lemah hingga kuat terpantau dan lontaran material lava pijar teramati sejauh kurang lebih 300 meter mengarah ke tenggara.

Data pemantauan PVMBG per Jumat (8/10), pukul 00.00-06.00 WITA, gunungapi Ile Lewotolok teramati jelas. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang setinggi 100-300 meter di atas puncak kawah. 

Selama enam jam terakhir juga teramati 6 kali letusan dengan tinggi 300 meter dengan warna asap putih dan kelabu. Gemuruh dan dentuman terpantau lemah hingga kuat dan teramati lontaran material lava pijar kurang lebih 300 mdpl.

Hingga saat ini status gunungapi Ile Lewotolok masih berada pada level III atau ‘waspada’. (asr)

Apel Siaga Hadapi Musim Hujan di 44 Kecamatan, Pemprov DKI Optimalkan Petugas PPSU

0

ETIndonesia- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar apel siaga menghadapi musim hujan serentak dilaksanakan di 44 kecamatan, Kamis (7/10/2021), dengan menghadirkan perwakilan pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

Kegiatan ini sebagai salah satu upaya Pemprov DKI dalam pengendalian dampak banjir dan bentuk pembinaan serta evaluasi terkait kinerja pekerja PPSU.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali mengatakan, karena kondisi masih dalam pandemi COVID-19 dan atas pertimbangan kapasitas lokasi dan protokol kesehatan, pekerja PPSU yang ikut apel tidak seluruhnya.

“Tujuan kegiatan ini supaya dapat memberikan kontribusi positif terhadap penanganan banjir di wilayah. Sekaligus sebagai bentuk pembinaan terhadap kinerja pekerja PPSU dengan harapan pekerja PPSU dapat bekerja lebih maksimal dan bermanfaat terhadap lingkungan sekitar,” kata Sekda Marullah dalam keterangan persnya.

Sekda Marullah menerangkan, Pemprov DKI berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga, termasuk pengendalian banjir di lingkungan warga.

Untuk itu, Pemprov DKI senantiasa mendorong pekerja PPSU untuk giat bekerja dengan semangat sehingga lingkungan warga tetap bersih.

“Untuk memastikan hal ini, Pemprov DKI selalu rutin melakukan pembinaan dan evaluasi terkait kinerja pekerja PPSU. Para lurah akan lakukan evaluasi berkala sesuai dengan Pergub No.125 Tahun 2019,” imbuh Sekda Marullah.

Sekda Marullah juga menegaskan, dalam mengantisipasi musim hujan dan dampak banjir di wilayah DKI Jakarta, Pemprov DKI serta pekerja PPSU tidak bisa bekerja sendiri. Sekda Marullah juga berharap masyarakat DKI Jakarta mau bersama-sama ikut menjaga kebersihan lingkungan.

“Kami berharap, warga bersama Pemprov DKI secara aktif bersama-sama bekerja bakti menjaga kebersihan lingkungan, turut merawat sarana dan prasarana umum. Kolaborasi warga dan Pemprov DKI sangat dibutuhkan demi menjaga Jakarta tetap bersih, sehat dan bebas banjir,” ujarnya. (asr)

Satgas COVID-19 Pantau Penambahan Kasus di Atas 1.000 di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah

0

ETIndonesia- Satgas Penanganan Covid-19 menyoroti penambahan kasus baru di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Penambahan kasus ini menjadi perhatian dikarenakan angkanya mencapai 1.000 kasus pada Minggu ini.

Hal demikian disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (5/10/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

“Terdapat tiga provinsi di atas seribu kasus, yaitu Jawa Tengah 1.094 kasus, Jawa Barat 1.074 kasus dan Jawa Timur 1.059 kasus, Selain itu di DKI Jakarta yaitu 966 kasus dan Bali 588 kasus,  untuk itu dimohon kepada 5 provinsi ini mengawasi pembukaan kegiatan masyarakat di wilayahnya,” ujarnya.

Wiku juga menyampaikan tentang pengawasan terhadap aktivitas sosial-ekonomi yang sekarang telah kembali normal terutama di pulau Jawa. Dikarenakan, kata dia,  dapat menyebabkan potensi penularan kembali meningkat apabila tidak dibarengi dengan pelaksanaan dan pengawasan protokol kesehatan yang ketat.

“Pastikan bahwa disetiap tempat kerumunan terdapat satuan atau petugas yang ditugaskan untuk mengawasi protokol kesehatan,” lanjutnya.

Adapun, perkembangan kasus COVID-19 terus menurun setiap minggunya, dan minggu ini telah berlangsung selama 11 minggu berturut-turut paska lonjakan Juli lalu. Penurunan pada minggu ini mencapai 34,6% dibandingkan minggu lalu. Bahkan untuk pertama kalinya kasus positif harian Indonesia berada di bawah 1000 kasus per hari,  yaitu 922 kasus per tanggal 4 Oktober 2021.

“Penurunan kasus yang terjadi serta perkembangan yang baik ini tidak boleh membuat kita menjadi lengah,” ujarnya. (asr)

Pemprov DKI, Kadin dan UNHCR Gelar Vaksinasi untuk Pencari Suaka

0

ETIndonesia- Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) DKI Jakarta dan (UNHCR) menyelenggarakan kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk para Warga Negara Asing (WNA) pengungsi dan pencari suaka yang berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (7/10). Vaksinasi tahap 1 ini diberikan sebanyak 600 akseptor atau 1.200 vaksin (tahap 1 dan 2) dengan vaksin Sinopharm. 

Di Jakarta sendiri, vaksinasi untuk para WNA Pengungsi dan Pencari Suaka dilaksankan di Gedung Olahraga Bulungan, Jakarta Selatan. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan yang mengunjungi sentra vaksinasi tersebut menegaskan bahwa pandemi ini merupkan permasalahan kemanuisaan lintas bangsa dan teritori.

“Virusnya menular pada siapa saja baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing termasuk para pencari suaka. Ini masalah umat manusia di mana semua harus mendapatkan perlakukan sama dan setara, meskipun kita menyadari persis bahwa prioritas pertama adalah warga kita, tetapi jika ada sebagian(WNA pencari suaka) yang tidak tervaksin maka dampaknya juga ke kita,” terang Gubernur Anies dalam siaran persnya.

Gubernur Anies juga menjelaskan alur kolaborasi antara Pemprov DKI, Kadin Indonesia dan UNHCR terkait penyelenggaraan vaksinasi untuk WNA pengungsi dan pencari suaka. Di mana pada Juli lalu Gubernur Anies telah bersurat ke Menteri Kesehatan terkait vaksinasi untuk WNA pengungsi dan pencari suaka, surat tersebut berbalas diikuti dukungan penuh dari Kadin Indonesia serta UNHCR.

Sementara itu Ketua Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi mengungkapkan, kegiatan ini diinisiasi atas pesan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan yang sebelumnya mengungkapkan bahwa setiap orang yang berdomisili di wilayah Jakarta memiliki hak yang sama dalam mendapatkan vaksin Covid-19, tidak terkecuali para WNA pengungsi dan pencari suaka. Oleh karena itu, mereka juga berhak mendapatkan vaksin, untuk mengejar target vaksinasi 100 persen di Jakarta. 

UNHCR mencatat bahwa terdapat sekitar 4.942 pengungsi dan pencari suaka yang berusia 12 tahun ke atas yang tinggal di Jabodetabek, namun mereka kesulitan mendapatkan vaksin Covid-19 karena keterbatasan akses dan informasi, serta tidak adanya Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang merupakan prasyarat utama mendapatkan vaksinasi. 

“Melalui program kolaborasi ini, sebanyak kurang lebih 600 WNA pengungsi dan pencari suaka diberikan fasilitas untuk melakukan vaksinasi tahap pertama dengan Vaksin Gotong Royong. Akan dilakukan program vaksinasi lanjutan guna memastikan seluruh pengungsi dan pencari suaka yang berdomisili di Jabodetabek  mendapatkan fasilitas vaksinasi,” terang Diana Dewi. (asr)

Australia Borong 300.000 Pil Obat COVID-19 Buatan Merck Hingga Ribuan Dokter dan Ahli Tandatangani ‘Deklarasi Roma’

Li Mei dan Lin Mingdi 

Pada Selasa 5 Oktober 2021, 235 juta orang didiagnosis di seluruh dunia, kecuali daratan Tiongkok dan sekitar 4,81 juta meninggal dunia. Australia mengumumkan rencana hidup bersama COVID-19 dan siap membuka perbatasannya minggu depan. Australia juga memborong pil Molnupiravir.  Lebih dari 10.000 dokter dan ahli di seluruh dunia telah menandatangani ‘Deklarasi Roma’ menyerukan diakhirinya campur tangan politik dan membela hak-hak dokter dan pasien.

Rusia menambahkan 895 kasus kematian pada 5 Oktober, angka yang memecahkan rekor lagi. Selain itu, sebanyak 25.110 kasus baru dikonfirmasi.

Kremlin menyatakan keprihatinan serius tentang lonjakan kasus. Rusia mengatakan bahwa jumlah pasien di rumah sakit negara itu, naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu.

Kini, Pusat pameran di St. Petersburg  diubah menjadi rumah sakit sementara untuk meredakan tekanan medis.

Pihak berwenang meminta orang-orang untuk divaksinasi untuk menghentikan penyebaran virus. Negara itu sedang mempertimbangkan untuk menerapkan kembali pembatasan.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan bahwa mereka akan membeli 300.000  pil antivirus buatan Merck, Molnupiravir.

Scott morrison mengatakan, perawatan ini berarti,  kita akan dapat hidup berdampingan dengan virus,  bahkan dalam keadaan yang tidak menguntungkan, jika Anda benar-benar terinfeksi virus, kami akan melakukan perawatan untuk memastikan bahwa gejala ini berkurang dan sakitnya tidak terlalu parah. Mengecilkan kemungkinan di unit perawatan intensif.”

Pada Selasa 5 Oktober, 1.763 kasus baru dikonfirmasi di negara bagian  Australia, Victoria, yang mencatatkan rekor tertinggi.

Australia berencana untuk membuka kembali perbatasannya bulan depan untuk mengizinkan warga negara yang divaksinasi penuh untuk bepergian ke luar negeri. Turis internasional tahun depan baru dapat memasuki Australia.  Pihak berwenang akan memberikan prioritas untuk mengizinkan imigran terampil dan pelajar untuk kembali ke Australia.

Sementara itu,  New York City dimulai pada Senin 4 oktober, mengharuskan fakultas dan staf sekolah umum yang belum divaksinasi untuk cuti yang tidak dibayar. Pada hari itu, ratusan orang berkumpul di luar Biro Pendidikan untuk memprotes aturan tersebut. 

“Tubuh saya, saya yang bertanggung jawab, Anda tidak bisa memaksa saya untuk divaksinasi,” demikian bunyi protes. 

Susan Sun, seorang guru matematika di Queens District Public School di New York City menyatakan, sangat menyenangkan, dan juga sangat memuaskan, ia menemukan banyak rekan kerja dan mereka telah divaksinasi. Tetapi mereka semua  ikut turun ke jalan dan berbicara, “Saya mendukung Anda. Meskipun saya telah divaksinasi, saya mendukung Anda dalam menolak paksaan ini.”

Sementara itu, “Deklarasi Roma” Pneumonia Wuhan Global yang diprakarsai oleh Persatuan Dokter dan Ilmuwan Medis Internasional pada September, telah ditandatangani  lebih dari 10.000 dokter dan ilmuwan pada Senin (4/10).

“Deklarasi Roma” menekankan pemulihan hubungan dokter-pasien yang normal, mengakhiri intervensi politik, dan memulihkan kepercayaan dan integritas dalam praktik medis. (hui)

330 Ribu Anak-anak Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Pendeta di Gereja Katolik Prancis

Qiao En – NTD

Sebuah laporan investigasi independen mengungkapkan dalam rentang waktu 70 tahun terakhir, setidaknya ratusan ribu anak-anak telah menjadi korban pelecehan seksual di  Gereja Katolik Prancis.

Komisi Independen Gereja Katolik Prancis untuk Pelecehan Seksual (CIASE) pada Selasa 5 Oktober 2021, merilis laporan setebal 2.500 halaman yang menunjukkan bahwa dalam 70 tahun sejak tahun 1950-an hingga sekarang, sekitar 330.000 anak menjadi korban pelecehan di Gereja Katolik Prancis. Sekitar 80% dari korban adalah anak laki-laki. Jumlah anak di bawah umur yang dilecehkan secara seksual oleh pendeta lebih dari 210.000 kasus.

“Di antara orang-orang Prancis yang berusia di atas 18 tahun, 216.000 anak diserang secara seksual oleh pendeta dan orang-orang beragama, kepastiannya sekitar 50.000 kasus mencapai 95%,” kata Ketua CIASE Jean-Marc Sauvé. 

Ini adalah kasus terbesar pertama dari kejahatan pelecehan seksual terhadap anak-anak di gereja di Prancis. Komite Independen Pelecehan Seksual Gereja Katolik juga mempelajari gereja, pengadilan, kantor polisi dan arsip berita sejak tahun 1950-an dan mendengarkan pendapat para korban dan saksi. Hotline investigasi telah menerima 6.500 nomor telepon laporan yang diduga sebagai korban.

Francois Devaux, kepala kelompok Korban La Parole Liberee mengatakan, Kalian harus membayar semua kejahatan ini.

Saat ini, ada 22 tersangka kasus pidana yang masih bisa disidik. Kasus ini sudah diserahkan ke kejaksaan. Lebih dari 40 kasus dilimpahkan ke pejabat gereja karena  melampaui batas waktu penuntutan. (hui)