Home Blog Page 738

Sebagian Besar Transportasi di Prefektur Yili, Xinjiang Dihentikan Akibat Epidemi, Turis Dilarang Meninggalkan Tempat

0

oleh Li Jinfeng

Selama liburan hari kemerdekaan RRT, kasus baru virus Komunis Tiongkok (COVID-19) terjadi di Kota Khorgos, Prefektur Yili, Xinjiang sehingga seluruh jalur transportasi seperti jalan-jalan lokal, kereta api, dan pesawat terbang seluruhnya diblokir. Para wisatawan untuk sementara waktu tidak diizinkan untuk bepergian. Kota Yining sedang mempersiapkan pengujian asam nukleat untuk semua karyawan

Para wisatawan di Yili dilarang bepergian karena epidemi

Pada 3 Oktober, Komisi Kesehatan Xinjiang mengeluarkan pemberitahuan yang menyatakan bahwa pada hari tersebut, terdapat 2 kasus baru infeksi COVID-19 tanpa gejala di Kota Khorgos, Prefektur Yili , Xinjiang.

https://www.youtube.com/watch?v=3ybs8UGR-Ls

CCTV News dan media daratan Tiongkok lainnya memberitakan bahwa kedua kasus infeksi tersebut, ditemukan selama tes asam nukleat rutin di lokal yang dilakukan setiap tiga hari. Pada hari yang sama, pihak berwenang Kota Khorgos telah melakukan pemeriksaan terhadap 192 orang yang telah berkontak dekat dengan pasien.

https://www.youtube.com/watch?v=3dDPDUmG0Aw

Pusat CDC di Prefektur Yili menyebutkan, sesuai permintaan pihak berwenang, wisatawan yang berada di Prefektur Yili untuk sementara waktu tidak diizinkan meninggalkan Yili. Disarankan agar mencari tempat penginapan yang baik terlebih dahulu dan hindari keluar pintu.

Berita terkait dengan epidemi di Xinjiang muncul di daftar pencarian panas Weibo dan Baidu. Di antaranya, artikel berjudul “Wisatawan tidak dapat meninggalkan Prefektur Yili akibat epidemi” hingga 4 Oktober pukul 11:20 siang telah mendapat 240 juta page view.

Sejumlah besar penerbangan dibatalkan, seluruh aparat di Kota Yining wajib menjalani tes

Laporan juga menyebutkan bahwa Kota Yining, ibukota Prefektur Yili sedang mempersiapkan tes asam nukleat untuk semua karyawan pemerintah dan swasta. Jalan-jalan lokal, jalur kereta api dan penerbangan pesawat telah ditangguhkan, dan para wisatawan tidak dapat meninggalkan Yining pada beberapa hari itu.

Aplikasi Perjalanan Udara menunjukkan bahwa sejumlah besar penerbangan yang masuk dan keluar dari Kota Urumqi, Korla, Prefektur Aksu, Yining dan bandara lainnya telah dibatalkan. Hingga Minggu, 3 Oktober pukul 10:30 malam, sudah ada 13 penerbangan keluar dan 11 kali penerbangan masuk Bandara Yining yang dibatalkan. Tingkat pembatalan penerbangan tersebut masing-masing mencapai 72% dan 61% dari total penerbangan hari itu.

Netizen yang melakukan perjalanan ke Prefektur Yili, Xinjiang juga mengonfirmasikan bahwa perjalanan mereka terganggu, tiket KA dibatalkan, pihak hotel menghendaki mereka ikut warga lokal untuk menjalani tes nukleat. (sin)

Topan Shaheen Menerjang Oman, Iran Menyebabkan Sejumlah Orang Tewas

Topan Shaheen menyapu sebagian garis pantai Oman dan Iran menewaskan sedikitnya 9 orang  Pada Minggu (3/10/20210. Saat ini, ketika badai memasuki pedalaman Oman, kekuatan anginnya secara perlahan-lahan melemah, tetapi setidaknya 6 orang nelayan Iran masih belum ditemukan

Reuters melaporkan, siaran TV Oman menunjukkan sejumlah kendaraan terendam dalam genangan air, dan warga mencoba melewati air banjir yang berwarna coklat lumpur.

Pihak berwenang Oman mengatakan bahwa pihaknya menemukan jenazah seorang pria, tetapi jasadnya hilang saat banjir datang.

Ibu kota Oman Muscat diguyur hujan sangat lebat hingga genangan air di jalan mencapai setinggi roda kendaraan. Banyak jalan yang rusak, tempat tinggal 2 orang pekerja migran Asia di zona industri Rusayl di Muscat hancur oleh tanah longsor. Tim pencarian dan penyelamatan mengeluarkan mayat mereka, dan seorang anak tewas oleh banjir bandang.

Topan Shaheen melanda seluruh pantai utara Oman dengan kecepatan angin hingga 120 kilometer per jam. Sejumlah penerbangan terpaksa ditunda atau dibatalkan. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk menghindari pergi ke daerah dataran rendah dan lembah.

Iran di seberang laut, diberitakan oleh Pers Kongres ICANA yang mengutip informasi dari Wakil Ketua Ali Nikzad menyebutkan bahwa 6 orang tewas di pelabuhan Chabahar di provinsi tenggara Sistan-Baluchestan.

Hossein Modarres-Khiabani, Gubernur Provinsi Sistan-Baluchestan mengatakan kepada Kantor Berita Iran (IRNA) : “Infrastruktur termasuk peralatan listrik dan jalan mengalami kerusakan”

Komite Nasional untuk Bantuan Darurat di Oman (NCEM) mengungkapkan bahwa topan tropis Shaheen sudah mulai melemah dan berubah menjadi badai tropis.

Kantor berita negara Oman melaporkan bahwa pada saat yang sama, karena diperkirakan munculnya angin kencang dan kemungkinan banjir, pemerintah Arab Saudi menyerukan kepada otoritas pertahanan sipil di beberapa wilayah untuk berwaspada mulai 4 hingga 8 Oktober.

Uni Emirat Arab juga telah mengeluarkan peringatan kepada penduduk untuk waspada terhadap badai. Mulai hari Minggu, angin kencang mulai melanda negara itu, juga menyapu lokasi Expo 2020 Dubai yang baru saja dibuka. (sin)

8 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Ringan di Luar Kota Milan, Italia Termasuk Miliarder

oleh Zhang Ting

Sebuah pesawat jet pribadi menabrak sebuah gedung di pinggiran Kota Milan, pada 3 Oktober 2021. Menurut pihak kepolisian Milan bahwa kedelapan orang yang berada dalam pesawat meninggal dunia

Media Italia memberitakan bahwa pilotnya adalah seorang miliarder Rumania berusia 68 tahun bernama Dan Petrescu. Dia meninggal bersama istri dan anaknya.

Saat ini pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

Pejabat setempat mengatakan, pesawat jet pribadi itu lepas landas dari Bandara Linate di Kota Milan dengan tujuan terbang ke Pulau Sardinia.

TKP adalah di luar stasiun kereta bawah tanah di pinggiran Kota Milan. Ketika pesawat tersebut menabrak gedung berlantai dua, penduduk setempat mendengar suara ledakan yang cukup besar. Untungnya, gedung itu sedang direnovasi dan tidak ada orang di dalamnya.

Para saksi mata mengatakan bahwa api dan asap membumbung tinggi di tempat kejadian, dan beberapa mobil yang diparkir di dekat gedung ikut dilalap api. Belum ada laporan tentang korban lain.

Beberapa orang saksi mata menuturkan bahwa pesawat ringan bermesin tunggal Pilatus PC-12 itu sudah terbakar saat meluncur turun.

Seorang pria lokal bernama Giuseppe mengatakan kepada Reuters : “Saya mendengar suara pesawat di atas kepala yang tampak mesinnya sudah mati”.

“Kemudian saya mendengar suara ledakan yang sangat keras, sampai-sampai kaca jendela pecah,  jadi saya membuka jendela dan melihat asap besar membumbung”, tambahnya.

Dan Petrescu adalah salah seorang terkaya di Rumania yang bergerak di bisnis real estate sebagai pengembang. Selain Petrescu, istri, putra mereka yang berusia 30 tahun dan seorang anak juga termasuk jumlah korban tewas dalam kecelakaan itu. (hui)

93 Pesawat Komunis Tiongkok Ganggu Taiwan Selama Tiga Hari, AS Tegaskan Komitmennya terhadap Taiwan

Fenghua dan Huang Wei – NTD

Rezim Komunis Tiongkok mengerahkan pesawat militer untuk mengganggu Taiwan selama tiga hari berturut-turut mulai dari hari pendiriannya pada 1 Oktober 2021.  Tercatat, pada 1 Oktober mengirim sebanyak 38 pesawat militer. Kemudian pada 2 Oktober mengirim sebanyak 39 pesawat. 

Pengerahan ini membuat rekor  serangan mendadak terbanyak dalam satu hari selama dua hari berturut-turut. Kemudian pada 3 Oktober terus mengirim sebanyak 16 pesawat militer yang terbang ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan Barat Daya.

Departemen Luar Negeri AS  pada 3 Oktober  menyatakan bahwa kegiatan militer provokatif Komunis Tiongkok di dekat Taiwan “berisiko salah menilai.” AS mendesak Beijing untuk menghentikan tekanan dan paksaannya terhadap Taiwan.

Pernyataan AS menegaskan : “Komitmen AS untuk Taiwan sangat kuat dan akan berkontribusi pada pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan kawasan. Kami akan terus berdiri dengan teman dan sekutu untuk mempromosikan kemakmuran, keamanan, dan kesejahteraan kita bersama dengan nilai-nilai, dan memperdalam hubungan kita dengan Taiwan yang demokratis.”

Wakil Menteri Pertahanan AS,  Kathleen Hicks menyatakan pada kegiatan think tank pada 1 Oktober  2021, bahwa Komando Indo-Pasifik Hawaii AS mengamati situasi di Selat Taiwan setiap hari. Ia mengatakan, Amerika Serikat memiliki kemampuan yang kuat di kawasan itu untuk menahan segala potensi ancaman.

Menanggapi provokasi Komunis Tiongkok, Angkatan Udara Taiwan merilis video di Facebook, mengungkapkan lepas landas darurat pesawat tempur, dinamika petugas darat dan tentara yang memantau daerah tersebut, dan persiapan rudal anti-pesawat. Komando Angkatan Udara Taiwan menyatakan bahwa Angkatan Udara Republik of China tak akan pernah berkompromi.

Eksekutif Taiwan Yuan Su Zhenchang mengatakan kepada media pada 2 Oktober, bahwa Komunis Tiongkok selalu agresif dan merusak perdamaian regional. Sedangkan tindakannya kini semakin ditolak oleh dunia dan komunitas internasional.” (hui)

Sosmed FB, IG dan WA Down yang Berdampak Terhadap Pengguna Global

 oleh Qiao An

Sosial media Facebook pada Senin, (4/10/2021) beserta kedua aplikasi populernya Instagram dan Whatsapp mengalami gangguan secara bersamaan sehingga berdampak terhadap penggunanya di seluruh dunia .

Gangguan yang muncul bersamaan itu menyebabkan pengguna di seluruh dunia tidak bisa masuk ke halaman mereka baik yang versi web maupun aplikasi seluler. 

Dalam lebih dari satu jam, situs web pelacakan kegagalan ‘Downdetector’ mencatat laporan kegagalan hampir 80.000 di WhatsApp dan lebih dari 50.000 di Facebook.

Pihak Facebook segera mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa, pihaknya sedang bekerja keras untuk memulihkan keadaan dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Namun demikian, mereka tidak memberikan penjelasan mengenai penyebab malfungsi tersebut.

Beberapa pakar internet berspekulasi, bahwa apa yang dihadapi Facebook kali ini mungkin masih terkait dengan kesalahan dari sistem nama domain (DNS). Awal tahun ini, kegagalan DNS menyebabkan terputusnya sambungan berskala besar pada banyak situs web utama di seluruh dunia. (sin)

Monash University Menjadi Kampus Asing Pertama yang Buka di Indonesia

0

ETIndonesia- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyambut baik dibukanya kampus Monash University Indonesia, yang merupakan kampus asing pertama di Indonesia dan berlokasi di Green Office Park 9, Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang Selatan, Banten.  

Monash University Indonesia sudah memulai perkuliahan perdana pada Senin, 4 Oktober 2021 secara virtual dan akan melakukan perkuliahan secara tatap muka mengikuti kebijakan Pemerintah terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

Saat ini, ada empat jurusan program pasca sarjana yang dibuka pada kampus ini, yaitu Sains Data (Data Science), Kebijakan Publik (Public Policy), Desain Perkotaan (Urban Design) dan Inovasi Bisnis (Business Innovation). 

Dalam sambutannya kepada mahasiswa baru Monash University pada acara Orientasi Monash University yang digelar secara virtual, Menko Airlangga menyambut baik pembukaan institusi pendidikan berskala internasional di Indonesia. 

“Pendidikan yang baik, yang dapat diperoleh dari institusi pendidikan berskala internasional dapat membentuk generasi muda Indonesia menjadi generasi yang tangguh, berdaya saing tinggi dengan pengetahuan dan ilmu yang mumpuni untuk bersaing menghadapi persaingan atau kompetisi global,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya.

Rektor Monash University Indonesia, Professor Andrew MacIntrye mengatakan, “kehadiran kampus Monash University Indonesia akan semakin memperkuat komitmen dan hubungan riset pendidikan antara Australia dan Asia.” 

Kehadiran kampus Monash University di Indonesa diharapkan dapat berkontribusi secara luas terhadap pembangunan di bidang sosial, teknologi dan ekonomi di Indonesia.

Monash University Indonesia sudah memulai membuka pendaftaran untuk mahasiswa tahun ajaran 2022, dan berencana menampung 2.000 mahasiswa setiap tahunnya. Monash University merupakan salah satu universitas terbesar di Australia yang telah beroperasi sejak tahun 1958.  (as)

PPKM di Seluruh Wilayah Dilanjutkan dari 5-18 Oktober

0

ETIndonesia- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali, kembali dilanjutkan pada 5 Oktober hingga 18 Oktober 2021.

Rilis Kemenko Perekonomian menyebutkan, perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia sudah sangat baik. Pada tingkat nasional, angka capaian pengendalian kasus di Indonesia sangat baik, terlihat dari indikator Laju Penyebaran Kasus (Reproduction Number/Rt) yang ada di bawah 1 (per 30 September 2021 sebesar 0,63).

Selain itu, Kasus Konfirmasi Harian per 1 juta penduduk di Indonesia sangat rendah yaitu sebesar 6,52 kasus per 1 juta penduduk, jauh lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Inggris, Malaysia dan Singapura.

Dari 27 Provinsi di Luar Jawa Bali, per 3 Oktober 2021, tidak ada Provinsi yang masuk Level 4, terdapat 4 Provinsi di Level 3, dan 22 Provinsi di Level 2, serta 1 Provinsi di Level 1 yakni Kepulauan Riau. Asesmen situasi pandemi di luar Jawa-Bali, menunjukkan terjadi perbaikan yang signifikan dari minggu ke minggu.

“Terjadi perbaikan/ penurunan level yang cukup signifikan. Untuk tingkat Provinsi, Kalimantan Timur telah turun ke Level 2 dan Kepulauan Riau turun dari Level 2 ke Level 1,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi PPKM secara virtual, Senin (4/10/2021).

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengatakan, kasus konfirmasi nasional turun 98 persen dan kasus konfirmasi Jawa Bali juga menunjukkan penurunan hingga 98,7 persen dari puncaknya pada 15 juli lalu.

Menurut Luhut, syarat minimum cakupan vaksinasi lansia untuk penurunan level PPKM yang diberlakukan sejak 13 September 2021 mampu meningkatkan kecepatan vaksinasi di Jawa Bali secara signifikan. Saat ini tingkat vaksinasi dosis 1 untuk Jawa Bali sudah mencapai 37 persen per 30 September 2021.

Terkendalinya  pandemi Covid-19, kata Luhut, juga mendorong pemulihan ekonomi dan konsumsi yang cepat. Berdasarkan data survei yang diperoleh dari Indeks nilai belanja di provinsi Jawa Timur, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta telah mendekati kondisi prapandemi.

Dari hasil evaluasi pelaksanaan PPKM selama periode dua minggu sebelumnya, pemerintah akhirnya melakukan beberapa penyesuaian. Hal tersebut antara lain pembukaan pusat kebugaran/fitness centre dengan kapasitas maksimal 25 persen dengan pemberlakuan prokes ketat dan Screening Peduli Lindungi pada wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Solo Raya, Semarang Raya, Jogjakarta, dan Surabaya Raya.

Penyesuaian kedua adalah konter makanan dan minuman di dalam bioskop diperbolehkan buka namun kapasitas maksimal bioskop tetap diberlakukan sebanyak 50 persen.  Hal ini akan berlaku untuk kota-kota level 3, 2 dan 1 di Pulau Jawa Bali.

Lebih jauh, dia mengungkapkan Bandara Ngurah Rai Bali rencananya akan dibuka untuk internasional pada tanggal 14 Oktober 2021. Namun demikian, Menko Luhut menegaskan bahwa kebijakan ini berlaku selama otoritas bandara telah memenuhi ketentuan dan persyaratan mengenai karantina, tes, dan kesiapan satgas. (Ekon.go.id/Maritim.go.id/asr)

Beijing Memperluas ’Sweeping’ untuk Membentuk Kembali Masyarakat

0

Eva Fu – The Epoch Times

Big Tech Tiongkok menyerahkan keuntungan berbulan-bulan kepada rezim di Beijing untuk menunjukkan loyalitas kepada Partai Komunis Tiongkok. Aktor populer dihapus dari sejarah internet di mana kelompok penggemar online setia aktor tersebut dibubarkan. Kini para pemain game muda diizinkan bermain game tidak lebih dari tiga jam  per minggu.

Di seluruh ruang kelas Tiongkok, 147.000 inspektur yang baru dibentuk telah dikerahkan untuk mengawasi penyebaran ideologi nasional yang diluncurkan oleh pemimpin partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping.

Baik itu e-niaga, hiburan, pendidikan, atau game, beberapa bidang masyarakat Tiongkok dibiarkan tanpa cedera di tengah arus deras aktivitas regulasi Beijing dalam beberapa bulan terakhir. Saat pihak berwenang menekan aktor yang menyinggung, pasar-pasar saham jatuh di mana ratusan milyar musnah, sementara perusahaan dan individu berebut untuk menilai aturan baru, jangan sampai mereka menyinggung rezim Tiongkok.

Tindakan keras yang berjenjang yang berlangsung cepat dan membingungkan, dengan beberapa orang menyamakan upaya Partai Komunis  Tiongkok dalam rekayasa sosial dengan apa yang terjadi selama Revolusi Kebudayaan, periode satu dekade sejak tahun 1966 ketika juru mudi pertama rezim Tiongkok, Mao Zedong, berusaha untuk menegaskan kembali kendalinya dalam Partai Komunis Tiongkok, dengan cara meluncurkan sebuah kampanye massal untuk menghancurkan tradisi, kepercayaan, dan adat-istiadat sosial.

Sebuah revolusi besar sedang berlangsung di Tiongkok, kata nasionalis dan penulis esai Li Guangman, seorang mantan editor sebuah surat kabar negara yang tidak dikenal. 

Di dalam sebuah komentar baru-baru ini dengan cepat dipromosikan mengenai situs media negara Tiongkok terkemuka, Li Guangman memuji kampanye rezim Tiongkok itu sebagai kembali ke niat asli Partai Komunis Tiongkok  dan intisari sosialisme, dan menawarkan dua target yang potensial, yaitu: perumahan dan perawatan kesehatan.

Seperti langkah masa lalu, rezim Tiongkok membingkai serangkaian tindakan yang diperlukan untuk barang publik. Tetapi kecepatan aktivitas tersebut adalah memusingkan, dengan sebuah ketelitian yang tidak terlihat dalam ingatan Tiongkok baru-baru ini.

Hal tersebut tampak seperti “hari-hari pembukaan” sebuah revolusi kebudayaan, kata June Teufel Dreyer, seorang profesor ilmu politik di Universitas Miami.

Menurut Robert Atkinson, ekonom dan pendiri Yayasan Teknologi Informasi dan Inovasi, wadah pemiki yang berbasis di Washington, beberapa di antara tindakan itu menandai upaya terbaru oleh Beijing untuk mengekang kebebasan ekspresi. Ia mengutip larangan aktor-aktor tidak maskulin dan pembatasan dalam bermain game sebagai contoh.

“Kamu mengerti bahwa apa yang Xi Jinping katakan adalah, ‘Tidak, kami tidak menginginkan sebuah masyarakat yang individualistis. Tugas anda sebagai seorang warga negara Tiongkok adalah mendukung dan menuruti negara, Tujuan masyarakat Tiongkok bukanlah untuk membuat orang-orang bahagia, tujuan masyarakat Tiongkok untuk membuat negara yang kuat,” kata Robert Atkinson kepada The Epoch Times.

Pengendalian Secara Total 

Serangkaian hal-hal buruk kembali terjadi pada bulan Oktober lalu, menurut June Teufel Dreyer, ketika pendiri raksasa internet Alibaba Jack Ma berpidato secara blak-blakan yang mengkritik sistem regulasi Tiongkok. Karena pidatonya yang blak-blakan itu, pengusaha tersebut menghilang selama tiga bulan. Dalam satu malam, para regulator mencegah apa yang dimaksudkan untuk menjadi IPO perdana terbesar di dunia oleh Ant Group, anak perusahaan teknologi keuangan Alibaba.

Rezim Tiongkok berusaha mencegah kepentingan pribadi orang-orang kaya seperti Jack Ma dari masuk ke dalam proses pengambilan keputusan politik, kata June Teufel Dreyer.

Hukuman Jack Ma tampaknya menimbulkan kritik yang memicu sebuah perombakan besar-besaran yang melanda hampir semua aspek masyarakat. Dari dulu, para regulator telah menarik aplikasi-aplikasi karena dugaan pelanggaran transfer data, menjauhi selebriti yang “berperilaku buruk,” mendisiplinkan ribuan akun “media mandiri” karena  “menjelek-jelekkan pasar keuangan,” dan melarang les privat berbayar pada mata pelajaran sekolah 

“Ini adalah mengenai mengirim sebuah pesan yang mengatakan kepada kelas kapitalis bahwa anda sebagai pebisnis tunduk pada negara,” kata Robert Atkinson.

Sejajar dengan langkah-langkah tersebut adalah penekanan baru Beijing pada “kemakmuran bersama, sebuah slogan yang digembar-gemborkan Partai Komunis Tiongkok sejak awal sebagai tujuan akhir sosialisme.

Janji Xi Jinping baru-baru ini yang mencakup mendistribusikan kembali kekayaan untuk menutup penyimpangan kesenjangan pendapatan”–cenderung untuk menggalang dukungan populer saat Xi Jinping mengajukan tawaran untuk masa jabatan lima tahun ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya akhir tahun depan.

Sektor yang ditargetkan berpacu untuk selaras dengan keputusan Partai Komunis Tiongkok. Puluhan aktor telah menandatangani pernyataan yang mendukung kampanye Beijing. Alibaba yang diperangi pada tanggal 3 September berjanji untuk menghabiskan 100 miliar yuan atau USD 15,5 miliar pada tahun 2025 untuk mendukung upaya kemakmuran bersama.

Mengejar ‘Peremajaan’

Di balik gencarnya perubahan tersebut adalah visi Xi Jinping untuk sebuah  “peremajaan” negara besar, sebuah istilah yang disebut Xi Jinping lebih dari dua puuh empat kali saat ia berbicara dari balkon di atas Lapangan Tiananmen Beijing pada tanggal 1 Juli untuk menandai ulang tahun ke-100 Partai Komunis Tiongkok.

Tetapi kampanye peremajaan itu telah terbentur beberapa hambatan domestik.

Tenaga kerja Tiongkok telah menyusut selama bertahun-tahun, sebagian dikarenakan kebijakan kelahiran selama beberapa dekade yang memungkinkan setiap rumah tangga hanya memiliki satu anak. Bahkan ketika Beijing berpindah ke pembatasan setiap rumah tangga hanya memiliki dua anak pada tahun 2016, biaya yang dibutuhkan untuk membesarkan anak-anak di perkotaan Tiongkok telah menghalangi calon-calon orang tua. 

Kini Tiongkok mendorong setiap rumah tangga untuk memiliki anak ketiga, membatalkan ujian untuk siswa kelas satu dan siswa kelas dua serta melarang perusahaan bimbingan belajar yang nirlaba, menyalahkan perusahaan bimbingan belajar itu menambahkan beban keuangan pada keluarga. Hotline telah disiapkan untuk menangkap para pelanggar.

Langkah seperti itu belum tentu dianut oleh para orang tua Tiongkok, yang dikenal menghabiskan banyak waktu dan uang untuk pendidikan anaknya untuk mempersiapkan anaknya untuk menghadapi ujian masuk universitas yang sangat kompetitif.

“Ini adalah kelemahan sistem, serta siswa dan para orang tua seharusnya tidak diminta untuk menanggung konsekuensinya,” ujar Amy Ma (nama samaran), seorang guru sekolah dasar di Provinsi Hubei di tengah Tiongkok yang  mengajar selama 30 tahun, mengatakan kepada The Epoch Times. Ia menambahkan bahwa kebijakan pendidikan tidak akan banyak membantu untuk meredakan kecemasan para orang tua terhadap masa depan anaknya.

Bagi sebagian besar keluarga Tionghoa, sistem pendidikan adalah kesempatan terakhir untuk mengubah nasib anak-anak mereka, ketika Partai Komunis Tiongkok telah memonopoli semua sumber daya di masyarakat,” kata Amy Ma.

Untuk meningkatkan prestasi akademiknya, kini anak-anak Tiongkok harus beralih ke les-les privat di rumah, Richard Zhang (nama samaran), seorang kepala divisi untuk biro pendidikan tingkat kota, kepada The Epoch Times.

 Dengan kelompok les privat itu ditebas sebagai sebuah akibat peraturan baru, biaya layanan semacam itu dapat menjadi penghalang, kata Richard Zhang. Jadi, pada akhirnya, itu mungkin hanya keluarga kaya yang dapat memberikan sebuah keunggulan kompetitif untuk anak-anaknya.

Kurangnya antusiasme dari kaum milenial Tiongkok juga menjadi kendala dorongan kemakmuran oleh rezim Tiongkok. Sebuah gerakan tandingan baru yang disebut “tangping,” atau berbaring dan tidak melakukan apa-apa, sedang populer di kalangan anak-anak muda, yang menjadi semakin tidak puas dengan tuntutan kehidupan profesional dan sosial.

Dicap sebagai memalukan oleh media pemerintah Tiongkok–”sementara dipuji sebagai  bentuk perlawanan diam-diam oleh beberapa orang lain–pendekatan berdusta pada kehidupan diadopsi oleh banyak anak muda Tiongkok adalah kebalikan, dari apa yang perlu dilakukan Xi Jinping untuk mendukung ambisi Beijing, kata June Teufel Dreyer.

June Teufel Dreyer menilai, Xi Jinping ingin melihat sebuah masyarakat yang kompetitif, di mana semua orang bekerja keras dan oleh karena itu bangsa negara Tiongkok mampu untuk mengalahkan Amerika Serikat,  Xi Jinping tidak akan mengerti jika orang-orang berdusta. 

Kesengsaraan Ekonomi

Sebuah masalah uang tunai yang mendesak juga memaksa Beijing untuk memfungsikan orang kaya, menurut Antonio Graceffo, seorang analis ekonomi Tiongkok dan  seorang kontributor The Epoch Times yang telah menghabiskan lebih dari dua dekade di Asia.

Varian Delta COVID-19 yang sangat menular–yang menyebar hingga setengah wilayah Tiongkok pada bulan Agustus–”terus-menerus menantang strategi menerapkan lockdown di kota-kota dan menerapkan karantina setiap kasus positif yang dibayar sangat mahal oleh Beijing, yang telah mengganggu  perjalanan dan pariwisata penyok, sebuah industri yang pernah meledak dan berkontribusi sekitar sepersepuluh dari ekonomi Tiongkok pada tahun 2019.

Pertumbuhan penjualan dan produksi pabrik pada bulan Agustus, mencapai titik terendah dalam setahun karena pihak berwenang memperketat pembatasan sosial untuk mengekang lonjakan wabah virus.

Sementara itu, keseluruhan utang Tiongkok tumbuh menjadi sekitar 270 persen Produk Domestik Bruto Tiongkok pada tahun 2020, melonjak sekitar 30 persen selama satu tahun.

Data bulanan dari Agustus menunjukkan bahwa satu dari setiap tujuh pekerja kaum muda urban–yang berusia 16 tahun hingga 24 tahun–gagal mendapatkan pekerjaan. Gerakan melawan industri les privat menempatkan sekitar USD 140 miliar berada dalam bahaya dan memicu gelombang pemutusan hubungan kerja.

Tanda-tanda semacam itu menunjukkan “ambang sebuah krisis ekonomi,” kata Antonio Graceffo kepada The Epoch Times.  Ia juga menambahkan : Uang harus datang dari suatu tempat. Saya pikir Xi Jinping meraih apa saja untuk menghasilkan uang.”

Upaya untuk merangsang pertumbuhan akan semakin digagalkan oleh praktik penyematan cabang-cabang Partai Komunis Tiongkok di perusahaan, menempatkan tekanan yang lain pada kebebasan ekonomi.

“Partai Komunis Tiongkok tidak akan membuat keputusan berdasarkan profitabilitas–”Partai Komunis Tiongkok membuat keputusan berdasarkan pemimpin pemerintah dan menyerahkan pembuatan keputusan kepada Partai Komunis Tiongkok,” ujar Antonio Graceffo.

Keuntungan dan Kerugian 

Di samping tantangan domestik semacam itu, rezim Tiongkok menghadapi tantangan yang kuat dari Barat.

Pada tahun lalu, Beijing secara agresif mendorong kembali sebagai kritik Barat yang meningkat atas catatan hak asasi manusia yang dilakukan rezim Tiongkok, militerisme, kurangnya transparansi mengenai asal-usul COVID-19, dan upaya rezim Tiongkok yang konsisten untuk menyalahkan dunia luar.

Mengenakan setelan abu-abu Maois selama perayaan seratus tahun Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping memperingatkan bahwa kekuatan asing secara kiasan akan “dipenggal kepalanya” jika kekuatan asing berani menggertak Tiongkok.

Kebijakan rezim Tiongkok baru-baru ini menimbulkan rasa waspada yang meningkat terhadap pengaruh Barat.

Sudah dihilangkan ujian bahasa Inggris dari sekolah dasar di Shanghai; adalah sebuah perjalanan baru mengenai Pemikiran Xi Jinping–”diamanatkan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi secara nasional.

Beijing sedang menyiapkan sebuah pasar saham ketiga, yang oleh beberapa analis dibaca sebagai sebuah gerakan untuk memisahkan diri secara finansial dengan Barat. Undang-undang data yang baru, berlaku untuk perusahaan-perusahaan Tiongkok maupun perusahaan asing, secara tegas melarang pemindahan data domestik ke tangan asing dan mengancam untuk membalas terhadap negara mana pun yang menggunakan langkah “diskriminatif” sehubungan dengan data.

Saluran media sosial telah dihapus karena memposting ulang pelaporan di luar negeri atau komentar yang memuat penafsiran yang merusak   tren-tren keuangan Tiongkok.

“Anda tidak ingin orang-orang memikirkan apa pun kecuali Partai Komunis Tiongkok dan bagaimana melayani negara,” kata Antonio Graceffo.

Menurut June Teufel Dreyer, rezim Tiongkok telah memutuskan untuk membuat “pertukaran”: Memangkas studi bahasa Inggris dan les privat dapat membuang jutaan pekerjaan, tetapi itu juga berarti siswa memiliki lebih banyak waktu untuk mempelajari ideologi Partai Komunis Tiongkok.

“Lebih sedikit pengajaran bahasa Inggris, lebih banyak indoktrinasi, dalam jangka panjang adalah tentang kebutuhan Tiongkok,” kata June Teufel Dreyer.

Tetapi mengingat pangsa Tiongkok dalam perdagangan global–hampir 15 persen pada tahun 2020, dan ketiga setelah Uni Eropa dan Amerika Serikat–menjauhi pengaruh Barat sepenuhnya mungkin adalah mustahil, kata June Teufel Dreyer.

“Anda tidak dapat memisahkan teknologi sepenuhnya dari masyarakat yang memproduksinya, Ia hanya berupaya bertentangan,” kata June Teufel Dreyer, merujuk pada Xi Jinping. “Masa depan tidak ditakdirkan, masa depan tidak pernah ditakdirkan.” (Vv)

Hujan Es Sebesar ‘Telur Ayam’ Terjadi di Dalian, Tiongkok Hingga Memecahkan Kaca Mobil

0

Li Jinfeng

Ketika rezim Komunis Tiongkok merayakan 71 tahun pemerintahan satu partai pada 1 Oktober, badai es besar tiba-tiba turun di beberapa wilayah Dalian, Provinsi Liaoning, Tiongkok.  Hujan es seukuran telur, menghancurkan kaca depan mobil-mobil setempat hingga berlubang. Karena  hujan es, lebih dari 50 penerbangan di Bandara Dalian kenda dampaknya dan beberapa pesawat rusak.

Pada pukul 11:10 1 Oktober 2021, pejabat Dalian, Tiongkok, memposting pesan di Weibo yang mengatakan bahwa lebih dari 50 penerbangan Tiongkok Southern Airlines di Bandara Dalian terkena dampak akibat hujan es dan cuaca ekstrem yang tiba-tiba menerjang. 

Pada pagi 1 Oktober, tiba-tiba terjadi hujan es sebesar telur di beberapa bagian Dalian, Provinsi Liaoning. (gambar weibo)

Sebelumnya pada hari yang sama, berita dari Bandara Internasional Dalian menyatakan bahwa karena hujan es secara tiba-tiba, beberapa pesawat di Bandara Dalian rusak dalam berbagai tingkat, menyebabkan beberapa penerbangan tertunda dan dibatalkan.

Di Harbin. Pada pagi 1 Oktober, tiba-tiba terjadi hujan es sebesar telur di beberapa bagian Dalian, Provinsi Liaoning. (gambar weibo)

Akun Weibo resmi “Dalian Sudden” melaporkan pada pukul 05:52 tanggal 1 Oktober, bahwa pada pagi hari itu, cuaca ekstrem dengan angin, hujan,guntur dan petir meningkatkan hujan es di beberapa wilayah Dalian. Besaran hujan es seukuran telur ayam. Hujan es yang parah telah berlangsung selama hampir 30 menit. 

Status di Akun Weibo itu mengatakan pada pukul 03:38 pagi, netizens mengabarkan bahwa hujan es besar menghancurkan platform rumah warga. Netizen mengejek berkata “Siapa yang harus saya hubungi untuk menyelesaikan ini?”

Di Harbin. Pada pagi 1 Oktober, tiba-tiba terjadi hujan es sebesar telur di beberapa bagian Dalian, Provinsi Liaoning. (gambar weibo)

Selain itu, banyak gambar yang diunggah di Internet, menunjukkan hujan es sebesar telur. Bahkan, kaca di bagian depan sejumlah mobil setempat pecah.

Video yang dibagikan juga menunjukkan saat hujan es melanda di mana-mana di tempat kejadian. Saat itu sekitarnya penuh dengan suara “benturan” hujan es yang menghantam benda-benda sekitar. (hui)

1/4 Jumlah Pasien COVID-19 Meninggal Karena Kekurangan Vitamin D, Terdapat 3 Cara untuk Mengatasinya

0

 oleh Su Guanmi

Penelitian menemukan bahwa orang yang kekurangan vitamin D rentan terhadap penyakit parah dan kematian, dan efektivitas perlindungan dari vaksin juga tidak akan maksimal secara total. Disebutkan bahwa kebanyakan orang sekarang kekurangan vitamin D. Tetapi 3 cara berikut dapat digunakan untuk melengkapinya dengan aman dan efektif.

1/4 jumlah pasien COVID-19 meninggal dunia karena kekurangan vitamin D

Sebuah laporan penelitian dari Israel yang diterbitkan pada platform pracetak medis menunjukkan bahwa, seperempat jumlah pasien yang terinfeksi virus komunis Tiongkok (COVID-19) meninggal dunia karena kekurangan vitamin D.

Subyek penelitian ini adalah 1.176 orang pasien COVID-19 di Galilee Medical Center. Di antara mereka, 253 orang memiliki catatan konsentrasi vitamin D dalam darah mereka, dan sekitar setengah dari 1.176 orang pasien itu yang kekurangan vitamin D. Dan, 26% dari pasien dengan kekurangan vitamin D meninggal dunia. Tetapi yang meninggal dunia dari mereka yang konsentrasi vitamin D dalam darahnya cukup hanya 3%.

Penelitian ini menggunakan data dari pasien sebelum masuk rumah sakit, dan dengan hati-hati mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, diabetes dan lainnya. Penelitian akhirnya menyimpulkan bahwa kekurangan vitamin D merupakan faktor independen yang secara signifikan mempengaruhi status berat ringannya penyakit pasien.

Amir Bashkin, Ahli endokrin mengatakan kepada media ‘The Times’ : “Penelitian ini memberikan petunjuk yang berarti, bahwasanya jika konsentrasi vitamin D pada diri pasien yang baru terinfeksi itu sangat rendah, maka hal itu dapat dengan cepat membuat sakitnya memburuk, bahkan mungkin menyebabkan kematian”.

Sejak COVID-19 merebak secara global, telah terjadi banyak penelitian terkait hubungan vitamin D dengan COVID-19, dan penelitian yang disebutkan di atas adalah salah satunya.

Keterangan Foto : Sebuah penelitian di Israel menemukan bahwa seperempat jumlah pasien COVID-19 meninggal dunia karena kekurangan vitamin D. (Remko De Waal/ANP/AFP/Getty Images)

Profesor Yang Jingduan, Direktur Yang Institute of Integrative Medicine di Amerika Serikat mengatakan bahwa vitamin D memainkan peran penting dalam kesehatan manusia, memiliki reseptor di tulang, berbagai organ dan sel kekebalan, yang dapat mempengaruhi fungsi kekebalan manusia.

Ketika seseorang terinfeksi virus korona jenis baru (COVID-19) ini, jika sistem kekebalan bereaksi berlebihan dalam proses melawan virus dan melepaskan terlalu banyak zat inflamasi, maka ia dapat merusak jaringan umum, dan jangkauannya mungkin sistemik, seperti sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Menyebabkan penyakit menjadi parah atau bahkan kematian. “Vitamin D dapat mengurangi respon imun yang berlebihan, mengatur dan memperbaiki kondisi tubuh”, kata Profesor Yang Jingduan.

Tinggi rendahnya konsentrasi vitamin D dalam tubuh mempengaruhi perlindungan vaksin COVID-19

Sejak lama dunia medis telah menemukan, jika dalam tubuh orang memiliki cukup vitamin D, kekebalan tubuh akan meningkat, yang mana dapat membantu tubuh melawan berbagai virus dan bakteri yang menyerang.

Selama epidemi ini, beberapa penelitian yang dilakukan para ahli telah memberikan kesimpulan, bahwa orang yang kekurangan vitamin D dalam tubuh mereka lebih mungkin untuk tertular COVID-19. Misalnya, sebuah artikel hasil penelitian tahun lalu yang dimuat pada ‘JAMA Network Open’ menyebutkan : Orang yang kekurangan vitamin D memiliki risiko tertular virus COVID-19 setinggi 77%.

Sekarang, maka penelitian baru menunjukkan bahwa konsentrasi vitamin D dalam tubuh juga akan mempengaruhi efektivitas perlindungan vaksin COVID-19.

University of Patras di Yunani merekrut 712 orang responden yang sudah 3 bulan mendapatkan suntikan lengkap vaksin BNT Pfizer untuk diuji mengenai antibodi mereka. Dari percobaan tersebut ditemukan bahwa tinggi rendahnya antibodi dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, merokok, dan konsentrasi vitamin D dalam tubuh.

Pria di atas usia 40 tahun memiliki tingkat antibodi yang lebih rendah daripada wanita. Merokok akan mengurangi konsentrasi antibodi. Orang dengan konsentrasi vitamin D yang lebih tinggi dalam tubuh memiliki titer antibodi yang lebih tinggi.

Laporan di atas telah diterbitkan pada platform pracetak makalah medis ‘medRxiv’ pada bulan September tahun ini. Meskipun belum ditinjau oleh rekan-rekan, namun Dr. Yang Jingduan percaya bahwa konsentrasi vitamin D dalam tubuh memang dapat mempengaruhi efek vaksin. “Kekuatan vaksin tergantung pada fungsi kekebalan tubuh”, katanya. Vaksin tidak secara langsung membunuh virus, tetapi mengandalkan fungsi kekebalan untuk memberikan perlindungan. Oleh karena itu, suplementasi vitamin D yang tepat dapat meningkatkan kekebalan dan juga dapat meningkatkan efektivitas perlindungan vaksin.

3 cara efektif untuk meningkatkan konsentrasi vitamin D dalam tubuh

Vitamin D lebih sulit diperoleh dari makanan, jadi yang terbaik adalah berjemur di bawah sinar matahari selama 15 sehari untuk mendapatkan vitamin D. Tetapi memang banyak faktor yang mempengaruhi  orang terkena sinar matahari langsung,  karena kebanyakan waktu dalam hidup dihabiskan dalam ruangan, sehingga tidak cukup mendapatkan sinar matahari langsung. Belum lagi terhambat oleh iklim (seperti musim dingin, musim hujan), polusi udara, dan lain-lain. 

Selain itu, orang berkulit gelap mungkin juga kekurangan vitamin D. Karena melanin di kulit akan berperan sebagai pemblokir sinar matahari alami. Contoh : Meskipun India memiliki banyak sinar matahari, banyak orang India kekurangan vitamin D. Salah satu alasan epidemi COVID-19 menyebar sangat serius diyakini juga berkaitan erat dengan konsentrasi vitamin D pada tubuh warna kulit yang berbeda dan panjang pendeknya waktu terkena sinat matahari.

Oleh karena itu, mengkonsumsi suplemen vitamin D telah menjadi cara yang paling nyaman dan cepat dalam meningkatkan konsentrasi.

Dr. Chen Wei-hwa, direktur Loving Clinic di Taipei menjelaskan bahwa asupan vitamin D harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 400 hingga 800 IU (International Unit), tetapi selama masa epidemi ini dapat ditingkatkan menjadi 1.000 IU. Dia menegaskan bahwa karena vitamin D larut dalam lemak, berbeda dengan vitamin yang bisa larut dalam air, sehingga asupan yang berlebihan dapat dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu, jangan mengkonsumsi vitamin lebih dari 2.000 IU sehari, karena takut ada efek samping. 

Selain itu, setiap orang membutuhkan jumlah asupan yang berbeda-beda. Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam pemberian suplemen vitamin D :

1. Periksa konsentrasi vitamin D terlebih dahulu : Sebelum memberikan suplemen, Dr. Yang Jingduan merekomendasikan untuk cek konsentrasi vitamin D dalam tubuh di rumah sakit sehingga dapat diketahui berapa banyak yang harus ditambahkan. Coba diuji kembali setelah mengkonsumsi vitamin D untuk jangka waktu tertentu guna mengetahui tinggi rendahnya asupan untuk penyesuaian lebih lanjut. 

Indeks konsentrasi vitamin D adalah antara 25 dan 100, 50 sampai 100 adalah tingkat ideal, namun di bawah angka 25 adalah kekurangan vitamin D.

2. Diminum bersama makanan : Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak, sehingga mudah diserap saat dikonsumsi bersama makanan.

3. Suplemen Harian : Sebaiknya diminum sekali sehari, atau minimal sekali seminggu, bagi mareka yang sangat kekurangan konsentrasi vitamin D dalam tubuhnya, bisa dinaikkan dengan cara suntikan. (sin)

Korea Utara Masih Gencar Meluncurkan Rudal Pada September, Apa Sebenarnya yang Diinginkan Kim Jong-un?

Li Lan

Media pemerintah Korea Utara melaporkan pada 1 Oktober bahwa pihak berwenang telah menguji rudal pertahanan udara jenis baru sehari sebelumnya. Kim Jong-un baru saja menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan hotline hubungan antar-Korea pada awal Oktober. Apa arti sinyal kontradiktif ini, simak berita selengkapnya .

Korea Utara mengklaim berhasil menguji coba rudal hipersonik “Mars 8” pada 28 September. Pada 30 September, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken  mengkritik tindakan Korea Utara karena “meningkatkan ketidakstabilan dan ketidakamanan”. Ini adalah keempat kalinya Korea Utara menggelar uji coba rudal dalam sebulan terakhir.

Dalam celah antara dua uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini, Kim Jong Un menyatakan kesediaannya untuk memulihkan hotline antar-Korea pada awal Oktober. Namun, Wakil Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan Cha Duk-chul mengatakan pada Jumat 1 Oktober,  bahwa pihak Korea Selatan telah menelepon hotline di pagi hari, tetapi pihak Korea Utara masih menolak untuk menjawab panggilan tersebut.

Hal tersebut juga ditanggapi oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat menghadiri acara hari itu.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in: “Pemerintah dan militer akan menanggapi dengan keras setiap tindakan yang mengancam kehidupan rakyat kami.”

Mengenai sinyal kontradiktif yang dikeluarkan oleh Korea Utara, analisis percaya bahwa Kim Jong-un masih memainkan trik lama dan berharap untuk mendapatkan perhatian masyarakat internasional.

Komentator Tang Jingyuan mengatakan, “Peluncuran rudal Korea Utara kemungkinan merupakan kelanjutan dari demonstrasi sebelumnya dan strategi pemerasan, yaitu menggunakan rudal untuk menciptakan ketegangan dan kemudian melepaskan apa yang disebut niat baik untuk meningkatkan hubungan. Tujuannya adalah untuk membangkitkan perhatian Amerika, Korea Selatan dan bahkan Jepang.  Kemudian Kim Jong-un dapat mengajukan apa yang disebut kondisi untuk meningkatkan hubungan. Ini terkait erat dengan kesulitan ekonomi secara serius yang dihadapi Korea Utara saat ini.”

Pada 1 Oktober, Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat tertutup, karena uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini. Akan tetapi karena halangan dari Komunis Tiongkok, tidak ada pernyataan bersama yang dikeluarkan. (hui)

India Menyebarkan Meriam Howitzer M777 di Perbatasan, Komunis Tiongkok Bereaksi Keras

Li Zhaoxi

Mengingat fakta bahwa Komunis Tiongkok terus mengerahkan sejumlah besar pasukan dan senjata di daerah perbatasan, India baru-baru ini mengerahkan meriam howitzer M777 yang berasal dari Amerika Serikat di Line of Actual Control (LAC) perbatasan Tiongkok-India. Tindakan India ini mendapat reaksi keras dari Komunis Tiongkok

Baru-baru ini, India mengerahkan 3 resimen (18 senjata membentuk satu resimen) howitzer M777 di perbatasan, dengan alasan  Beijing kurang tulus dalam meredakan situasi LAC.

Pada 29 September, juru bicara Kementerian Luar Negeri Komunis Tiongkok, Hua Chunying, menuduh India telah lama mengejar “kebijakan maju” dan secara ilegal melintasi wilayah LAC untuk menduduki wilayah Tiongkok, sebagai “akar penyebab” konfrontasi militer di wilayah itu yang berlangsung selama satu setengah tahun .

Pada 30 September, New Delhi membantah tuduhan Komunis Tiongkok. Juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi menyatakan bahwa untuk menanggapi tindakan Komunis Tiongkok di perbatasan dan memastikan bahwa kepentingan keamanan India dilindungi sepenuhnya, angkatan bersenjata India harus berada di perbatasan. Di wilayah dengan melakukan pengerahan balasan yang setimpal.

“Tiongkok yang telah mengumpulkan sejumlah besar pasukan. Tindakan provokatif dan upaya sepihak mereka untuk mengubah status quo melanggar semua perjanjian bilateral kami dan menyebabkan gangguan serius dalam perdamaian dan ketenangan Ladakh timur di sepanjang LAC,” demikian pernyataan resmi India.

Pada saat yang sama, Kementerian Pertahanan India juga menyetujui proposal pembelian senilai 13,15 miliar rupee (sekitar USD 177 juta) pada 29 September, termasuk pembelian helikopter ringan canggih, amunisi berpemandu presisi, dan roket.

Selain itu, India juga sedang menggalakkan pembangunan infrastruktur di dekat LAC. Sedangkan Border Road Agency (BRO) India bekerja keras untuk memastikan bahwa ada  jalan yang sesuai sehingga militer dapat dengan cepat bergerak ke garis depan.

Selain howitzer M777, Angkatan Darat India mengerahkan sejumlah besar meriam 105mm di LAC.  Inspektur Artileri Letnan Jenderal T-K Chawla mengatakan bahwa mereka menggunakan helikopter Chinook untuk pelatihan dalam mengangkut senjata.

“Senjata 105mm masih sangat kuat dan memiliki sudut tembak yang sangat tinggi, yang sangat penting di pegunungan. Jumlah besar penempatan di Ladakh timur terutama kaliber ini,” ujar Letnan Jenderal TK Chawla juga menambahkan bahwa ada cukup banyak setelah sejumlah howitzer yang baru digunakan, maka meriam lapangan 105mm akan diganti.

Dalam hal persiapan tempur, Komisi Akuisisi Pertahanan India (DAC) telah menyetujui pembelian 25 helikopter LH Mark III dari Hindustan Airlines (HAL) dengan kategori “Beli Produk yang Dirancang, Dikembangkan dan Diproduksi oleh India sendiri” (IDDM) dengan biaya sekitar 3.850 Rupee Biaya pembelian terminal guided munitions (TGM) dan amunisi roket HEPF/RHE sekitar Rp 4,962 miliar.

Ada perbatasan sepanjang 3.488 kilometer antara TIongkok dan India, yang merupakan perbatasan kontroversial terpanjang di dunia. Hal ini membuat dua tentara terbesar dunia, saling berhadapan di banyak lokasi di wilayah pegunungan yang terjal dan terpencil ini.

Pada 15 Juni 2020, Komunis Tiongkok dan pasukan India terlibat konflik di Lembah Galwan (Lembah Galwan) yang terletak di sebelah barat Jalan Raya Xinjiang-Tibet di perbatasan antara kedua negara dan utara Danau Pangong. Insiden itu menjadi konflik terburuk mereka sejak tahun 1975. Meskipun tidak ada tembakan yang dilepaskan, setidaknya 20 tentara India tewas dalam serangan terencana oleh tentara Komunis Tiongkok. Konflik ini membawa hubungan antara dua negara terpadat di dunia ke titik beku.

Pada bulan Februari tahun ini, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh menyatakan bahwa India dan Komunis Tiongkok,  sepakat untuk memulai pelepasan antara pasukan garis depan di perbatasan antara kedua pihak di daerah Danau Pangong di Himalaya barat. (hui)