Home Blog Page 742

Seorang Pria Tahan Mendengar Tangisan Balita di dalam Bus, dan Marah pada Orangtuanya, Ketika Polisi Naik ke Bus Semua Penumpang Terkejut !

0

ETIndonesia-Orang-orang sering mengatakan “Jangan melihat segala sesuatu itu hanya dari permukaannya”, karena yang disaksikan di depan mata itu belum tentu benar”!

Ada orang yang langsung saja menentukan benar atau salahnya seseorang hanya berdasarkan pandangan mata yang disaksikannya saat itu, sementara dia tidak tahu menahu dengan seluk-beluk masalah bersangkutan, sehingga mudah menyebabkan kesalahpahaman yang tidak perlu. Seperti misalnya cerita pendek berikut ini layak kita renungkan !

Sepasang suami istri yang terlihat biasa-biasa saja ini naik bis kota sambil menggendong seorang anak balita mereka. Namun, entah mengapa anak yang digendongnya menangis terus. Akibat tangisannya yang keras itu, penumpang pria di sampingnya pun merasa terusik dan terbangun dari tidurnya.

Penumpang pria itu tampak tidak senang dan berkata : “Seluruh penumpang terbangun gara-gara (anak) Anda ? ”cetusnya kesal pada orangtua si balita.

Pria itu tampak kesal, bahkan meminta mereka untuk turun saja, sementara itu, ayah balita yang mengendong anak itu tampak tidak berdaya mendengar gerutu penumpang pria itu, “Dia kan masih balita, wajarlah kalau nangis, lagipula kami juga tidak bisa mengendalikannya ?” katanya membela diri dan balik bertanya, apakah dia tidak menangis saat masih balita dulu ?.

Mendengar ucapan sang suaminya, istrinya buru-buru meminta maaf kepada penumpang pria itu, namun, pria itu tidak menggubrisnya, dia terus berbicara kasar.

Pada saat itu, seorang kakek tua yang menyaksikan pertengkaran mereka pun tidak tahan lagi dan mencoba meredakan suasana panas itu, kemudian berbalik meminta pasangan itu memberikan susu untuk balitanya.

Namun, sang suami menjelaskan, bahwa istrinya sendiri tidak punya ASI yang cukup, apalagi anak mereka juga tidak minum susu bubuk…

Melihat anaknya masih saja menangis, wanita itu kemudian berdiskusi dengan suaminya dan memutuskan untuk turun dari bus.

Ketika kedua pasangan itu hendak turun, tiba-tiba saja penumpang pria tersebut menghalangi jalan mereka dan berkata, “Enak saja mau pergi begitu saja setelah mengusik tidurku,” katanya.

Dia meminta pasangan itu membayar biaya ganti rugi immaterial, atau jangan harap bisa pergi. Wanita itu pun ingin mengakhiri masalah itu dengan memberikan kompensasi, tapi pria itu tidak terima karena terlalu sedikit …

Saat ketiganya sedang bertengkar, penumpang lain akhirnya membela pasangan itu, dan menghubungi polisi.

Ketika polisi tiba dan naik ke bus, meminta mereka menunjukkan kartu identitas, dan saat si suami meminta kartu identitas istrinya, dia meminta bantuan polisi untuk menggendong anaknya sebentar, sementara dia akan mengambil kartu tanda penduduknya. Tapi tak disangka, detik berikutnya dia menarik tangan suaminya dan melarikan diri…

Semua penumpang tiba-tiba baru sadar, ternyata pasangan yang terlihat seperti suami istri itu sebenarnya adalah pasangan perdagangan anak.

Sementara itu, penumpang pria yang bertengkar itu merasa ada yang tidak beres dengan pria dari pasangan wanita tersebut, karena dia memperhatikan suami si wanita diam-diam memasukkan sesuatu ke botol bayi, kemudian dia melihat pasangan tersebut tampak tidak familiar dengan bayi yang digendongnya, dia pun menduga kalau mereka bukan orangtua si bayi tersebut. Namun, karena khawatir, mereka akan melakukan sesuatu yang membahayakan si bayi, jadi, dia pun sengaja mencari masalah untuk menarik perhatian penumpang lain, kemudian menghubungi polisi terdekat.

Akhirnya, pasangan itu ditangkap di tempat kejadian. Sementara bayi itu selamat dan dibawa polisi. Hasil yang tak terduga akhirnya membuat netizen tercengang!

Tak disangka, pasangan yang terlihat seperti suami istri itu ternyata adalah anggota organisasi perdagangan anak. Jadi, jangan melihat segala sesuatu itu hanya dari permukaan !

Berkat penumpang pria yang curiga dengan sikap dan prilaku pasangan itu, akhirnya pasangan yang menyamar sebagai suami istri itu berhasil ditangkap polisi.(jhn/yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Dia Terbukti Bersalah Atas Pembunuhan, Saat Ayah Korban Memberi Kesaksian, Seluruh Ruangan Tersentuh dengan Kata-katanya

0

ETIndonesia-Orang bilang hal tersulit yang dialami orang tua adalah kehilangan anak. Tapi juga sangat sulit untuk menghadapi orang yang bertanggung jawab atas kematian mereka.

Tapi itulah yang dilakukan Abdul Munim Sombat Jitmoud, dari St. Louis, di pengadilan, menghadapi seorang pria yang terlibat dalam pembunuhan anaknya dua tahun lalu. Tapi Jitmoud melakukan sesuatu yang membuat semua orang di pengadilan tertegun.

Saat itu tahun 2015.

Salahuddin Jitmoud tinggal di Lexington, Kentucky.

Salahuddin bermimpi untuk menjadi aktor, tapi untuk membayar tagihannya, dia bekerja sebagai petugas pengiriman Pizza Hut setempat.

Pada tanggal 19 April, Salahuddin mengatakan kepada orangtuanya bahwa dia memiliki satu pengiriman terakhir untuk dilakukan malam itu, dan kemudian dia akan kembali ke rumah. Salahuddin berangkat untuk mengantarkan pizza ke sebuah kompleks apartemen.

Tapi , dia tidak pernah sampai di rumah.

Saat dia tiba dengan makanan tersebut, Salahuddin dirampok dan ditikam sampai tewas. Dia Tewas karena luka-lukanya.

Salahuddin baru berusia 22 tahun.

Keluarga dan teman Salahuddin, dan seluruh komunitasnya, meratapi kematiannya yang mengejutkan itu. Kelas aktingnya membuat sebuah video penghormatan, dengan pemilik studio tersebut menggambarkan Salahuddin sebagai “Seorang pemuda baik hati, penyayang, pendiam dan sederhana yang memiliki semangat di dalam dirinya.”

Mereka awalnya tidak menemukan tersangka dalam pembunuhan tersebut. Tapi segera, keadilan ditegakkan saat tiga penangkapan dilakukan.

Penangkapan ketiga dilakukan pada bulan Juni: seorang pria bernama Trey Relford. Diketahui bahwa Relford lah yang merencanakan serangan tersebut. Seorang juri agung (grand jury) mendakwanya melakukan pembunuhan, merusak bukti, dan tuduhan perampokan.

Kasus ini berlanjut selama lebih dari dua tahun. Tapi akhirnya, Relford mengaku bersalah terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Pada hari saat sidang mendengarkan keputusan untuk Relford. Pria berusia 24 tahun itu menghadapi hukuman mati.

Tapi keluarga Salahuddin berada di pengadilan hari itu … dan kesaksian ayahnya menentukan nasib terdakwa.

Jitmoud memberi kesaksian dalam pengadilan. Pengadilan mendengarkan penuh antisipasi saat dia berbicara dengan pembunuh anaknya secara langsung.

“Saya tidak marah pada Anda,” katanya pada Relford.

“Saya marah pada iblis. Saya menyalahkan iblis, yang membuat Anda tersesat untuk melakukan sebuah kejahatan yang mengerikan.”

Lalu, dia mengatakan sesuatu yang membuat semua orang menangis:

“Saya memaafkan Anda atas nama Salahuddin dan ibunya.”

Orang-orang tercengang karena Jitmoud bisa memaafkan pria itu yang telah membunuh putranya. Tapi jauh di lubuk hatinya, Jitmoud tahu itu adalah hal yang benar untuk dilakukan, mendapat kekuatan dari keyakinannya.

Hakim begitu tersentuh oleh kesaksian tersebut hingga pengadilan harus mengambil waktu istirahat.

Ketika mereka kembali, ada pernyataan emosional lain … kali ini, dari Relford.

“Saya menyesalkan peristiwa yang terjadi hari itu,” kata Relford sambil menangis, menurut Lexington Herald Leader. “Saya memuji Anda karena dibutuhkan orang yang kuat untuk mengetahui bahwa seseorang telah menyakiti mereka dan naik ke sana dan mengatakan semua yang baru saja Anda katakan.”

“Saya tidak bisa membayangkan luka, rasa sakit. Tidak ada yang bisa saya lakukan … saya berterima kasih atas pengampunan Anda.”

Lalu, sudah waktunya untuk keputusan hukuman.

Hakim, dengan mempertimbangkan kesaksian Jitmoud, memberi hukuman 31 tahun penjara kepada Relford.

Saat pengadilan mengizinkan, Jitmoud melakukan satu tindakan pengampunan terakhir.

Dia mendekat dan memeluk Relford.

Setelah terhindar hukuman mati namun menghadapi hukuman tiga dasawarsa di penjara, Jitmoud meyakinkan orang yang dihukum bahwa itu adalah kesempatan untuk mengubah hidupnya, dan untuk menemukan Tuhan.

“Jangan khawatir, ini sudah berakhir, Anda memiliki babak baru dalam kehidupan,” katanya, menurut Washington Post. “Awal yang baru. Anda harus pergi dan melakukan perbuatan benar, dan Anda bisa memulai di kurungan.”

“Ketika Anda keluar di dunia nyata dalam 31 tahun, Anda akan mempersiapkan diri untuk menjadi orang yang produktif.”

Semua orang yang meninggalkan ruang sidang tergugah oleh tampilan tak terduga dari perasaan belas kasihan dan menemukan inspirasi dalam tindakan Jitmoud.

“Di luar dari sesuatu yang sangat tragis, ini benar-benar ada sesuatu yang indah di sini yang berada di luar dugaan kita semua,” kata pembela umum Shannon Brooks-English kepada Lexington Herald-Leader.

Ibu Relford, Gail Coote Bird, juga ada di sana untuk berbicara dalam pembelaan anak laki-lakinya. Setelah pembacaan keputusan, dia mengucapkan terima kasih pada keluarga Jitmoud.

“Saya sangat menyesal atas kehilangan Anda,” kata Bird, menurut WKYT. “Saya sangat berterima kasih untuk menghibur saya dan keluarga saya.”

Kesempatan kedua dalam hidup, berkat tindakan pengampunan yang luar biasa.(iin/yant)

Sumber: en.goodtimes.my

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Banjir yang Melanda Wilayah Kabupaten Jembrana, Bali Surut, Tidak Ada Warga yang Mengungsi

0

ETIndonesia- Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali memicu banjir yang terjadi pada Jumat (24/9) pukul 00.30 WITA. Wilayah yang terdampak banjir antara lain Desa Br Pebuahan dan Desa Banyubiru yang terletak di Kecamatan Negara.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana menginformasikan bahwa banjir yang terjadi dini hari itu berdampak pada 14 unit rumah warga. Tinggi muka air saat terjadi banjir sekitar 10 – 50 sentimeter. 

Sementara itu, BPBD Kabupaten Jembrana segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait guna melaksanakan kaji cepat dan pendataan di wilayah yang terdampak.

Hasil pendataan sementara, dilaporkan tidak ada warga yang mengungsi, serta kondisi cuaca dilapangan sudah kondusif. Hingga kini banjir sudah surut, para warga membersihkan material lumpur yang terbawa saat banjir.

Berdasarkan analisis Inarisk, Kabupaten Jembrana memiliki potensi risiko banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Terdapat 5 Kecamatan yang berpotensi terdampak termasuk Kecamatan Negara.

Selain itu, BMKG juga menginformasikan untuk waspada potensi hujan yang disertai kilat/petir di Wilayah Bali Bagian Timur, Utara dan Tengah terjadi Sabtu (25/9).

Menyikapi potensi hujan di beberapa wilayah Provinsi Bali, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap peralihan musim (pancaroba) yang berpotensi memicu bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor.  (BNPB/asr)

Semua Perusahaan dan Institusi di Xiamen Ditutup, Seluruh Karyawan Menjalani Tes COVID-19 Massal

0

Luo Tingting

Kantor Pusat Kerja Epidemi Xiamen pada 22 September mengumumkan bahwa kota tersebut akan menjalani pengujian asam nukleat putaran keempat untuk semua warga dari karyawan partai dan lembaga pemerintah. 

Sedangkan pekerja di perusahaan dan institusi di semua tingkatan tidak akan kerja dari kantor.  Terkecuali, unit-unit di bidang perekonomian nasional, sektor kebutuhan  orang banyak serta usaha produksi utama. Pengajaran online  di semua sekolah dihentikan untuk sementara waktu dan semuanya  menjalani tes COVID-19 secara massal. 

Selama beberapa hari terakhir, lokasi tes massal di Distrik Tonga, Xiamen menjadi ramai dengan orang-orang dan penduduk desa yang khawatir bahwa mereka dapat menyebabkan wabah besar.

Akun WeChat “Haicang Today” merilis berita pada 22 September mengumumkan, dari 13 hingga 21 September, total 8 kasus yang dikonfirmasi, dilaporkan di Distrik Haicang, Xiamen, dua di antaranya ditemukan melalui tes massal. 

Pejabat setempat mengakui, wabah di Fujian dan Xiamen kali ini datang secara tiba-tiba, dan momentum epidemi sangat ganas. Dari sudut pandang saat ini, situasinya sangat serius. Virus yang dihadapi kali ini adalah lawan yang sangat berbahaya dengan infektivitas tinggi dan masa inkubasi yang singkat. 

Menurut laporan “Xiamen Daily”, pada 21 september, pejabat setempat mengatakan dalam konferensi video para pejabat di semua tingkatan di Distrik Tong’an, Kota Xiamen, bahwa pencegahan dan pengendalian adalah tiga kata: penyegelan, skrining, dan isolasi serta kontrol ketat. Orang-orang tidak boleh meninggalkan rumah, skrining test COVID-19 dan warga terkait harus diisolasi dengan cepat secara terkonsentrasi.

Zhao Long, sekretaris Komite Partai Kota Xiamen, mengatakan situasi pencegahan dan pengendalian epidemi Xiamen saat ini masih parah dan rumit. Distrik Tong’an adalah prioritas utama pencegahan dan pengendalian epidemi. Total 164 kasus yang diklaim ditemukan. Jumlahnya hampir 90% dari kasus yang dikonfirmasi di kota.

Pada 21 September, ada 11 kasus baru yang dikonfirmasi di Xiamen. Sore harinya, konferensi pers tentang pencegahan dan pengendalian situasi epidemi di Xiamen mengumumkan bahwa situasi epidemi saat ini di Distrik Tong’an masih suram. Tindakan pencegahan dan pengendalian yang lebih ketat akan diterapakan. Para individu di area inti akan menjalani pengujian dan skrining test COVID-19 setiap harinya.

Karena test digelar dalam skala besar, staf medis di Distrik Tong’an tidak mencukupi. Komando Kota Xiamen mengerahkan hampir 1.000 staf medis dari distrik lain untuk segera mendukung Distrik Tong’an, yang sebagian besar untuk  pengambil sampel. Komando Provinsi Fujian juga mengirim tenaga medis dari Fuzhou, Sanming, Longyan, Nanping, Ningde,  untuk membantu Xiamen. (hui)

Simpang Siur Isu Klaster COVID-19 Saat PTM Terbatas, Berikut 4 Klarifikasi Kemendikbud Ristek

0

ETIndonesia- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan terdapat empat miskonsepsi mengenai isu klaster pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang saat ini beredar di masyarakat.

Miskonsepsi pertama adalah mengenai terjadinya klaster akibat PTM terbatas.

“Angka 2,8% satuan pendidikan itu bukanlah data klaster Covid-19, tetapi data satuan pendidikan yang melaporkan adanya warga sekolah yang pernah tertular Covid-19. Sehingga, lebih dari 97% satuan pendidikan tidak memiliki warga sekolah yang pernah tertular Covid-19,” disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), di Jakarta, Jumat (24/09).

“Jadi, belum tentu klaster,” imbuh Jumeri dikutip dari situs Kemendikbud.go.id.

Miskonsepsi kedua, dijelaskan Dirjen PAUD Dikdasmen, bahwa belum tentu juga penularan Covid-19 terjadi di satuan pendidikan. Data tersebut didapatkan dari laporan 46.500 satuan pendidikan yang mengisi survei dari Kemendikbudristek.

“Satuan pendidikan tersebut ada yang sudah melaksanakan PTM Terbatas dan ada juga yang belum,” kata Jumeri.

Selanjutnya miskonsepsi ketiga, Jumeri menjelaskan bahwa angka 2,8% satuan pendidikan yang diberitakan itu bukanlah laporan akumulasi dari kurun waktu satu bulan terakhir. “Itu bukan berdasarkan laporan satu bulan terakhir, tetapi 14 bulan terakhir sejak tahun lalu yaitu bulan Juli 2020,” ungkapnya.

Miskonsepsi keempat adalah isu yang beredar mengenai 15.000  siswa dan 7.000 guru positif Covid-19 berasal dari laporan yang disampaikan oleh 46.500 satuan pendidikan yang belum diverifikasi, sehingga masih ditemukan kesalahan.

“Misalnya, kesalahan input data yang dilakukan satuan pendidikan seperti laporan jumlah guru dan siswa positif Covid-19 lebih besar daripada jumlah total guru dan siswa pada satuan pendidikan tersebut,” jelas Dirjen PAUD Dikdasmen.

Sebagai solusi ke depan, Kemendikbudristek sedang mengembangkan sistem pelaporan yang memudahkan verifikasi data.  

“Dikarenakan keterbatasan akurasi data laporan dari satuan pendidikan, saat ini Kemendikbudristek dan Kemenkes sedang melakukan uji coba sistem pendataan baru dengan aplikasi PeduliLindungi,” tambah Jumeri. (asr)

Sanggah Temuan Kemendikbud Ristek, Pemprov DKI Tak Temukan 25 Sekolah Klaster COVID-19

0

ETIndonesia- Menanggapi beredarnya pemberitaan terkait 25 klaster COVID-19 yang ditemukan selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dimulai di Jakarta, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana menjelaskan, pihaknya telah menelusuri Data Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud RI tentang klaster sekolah di DKI Jakarta.

Berdasarkan penelusuran di lapangan, survei yang dilakukan Dirjen PAUD Dikdasmen tersebut adalah survei yang dilakukan kepada responden sekolah dan bukan berdasarkan hasil surveilans Dinas Kesehatan tentang kasus positif yang ditemukan.

 Survei tersebut dilaksanakan untuk periode bulan Januari sampai dengan September tahun 2021, sehingga tidak menggambarkan kasus baru pasca PTM Terbatas dimulai.

“Dari 25 sekolah yang dinyatakan klaster COVID-19 tersebut, hanya 2 sekolah yang termasuk dalam 610 sekolah yang mengikuti PTM Terbatas Tahap 1, dimulai pada tanggal 30 Agustus 2021, yaitu SMP Cindera Mata Indah dan SMKS Yadika 2 Jakarta. Berdasarkan data di lapangan, sejak dimulai PTM Terbatas Tahap 1, tidak terdapat kasus COVID-19 di sekolah tersebut, baik dari peserta didik maupun pendidik dan tenaga kependidikan,” jelasnya, pada Jumat (24/9) melalui keterangan tertulisnya.


Lebih lanjut, Nahdiana menyatakan bahwa yang perlu menjadi perhatian bersama dan diantisipasi adalah bagaimana cara penanganan apabila ditemukan kasus positif, karena tidak menutup kemungkinan akan ditemukannya kasus COVID-19 pada saat dilaksanakannya PTM Terbatas di sekolah.

Nahdiana memaparkan, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta telah membuat standar prosedur Emergency Break dengan melakukan Tracing, Testing dan Treatment, serta sekolah ditutup sementara selama 3 x 24 jam untuk dilakukan disinfektasi.


Menurut dia, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan tes swab antigen secara berkala di sekolah-sekolah yang melakukan PTM Terbatas, untuk melihat positivity rate yang ada di sekolah.

“Kamipun tetap mengharapkan peran serta dan kolaborasi yang efektif antara guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan pengawas sekolah, serta orang tua dan masyarakat  dalam pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat, juga pola hidup bersih dan sehat dalam pelaksanaan PTM Terbatas di sekolah, demi suksesnya implementasi PTM Terbatas di DKI Jakarta,” tuturnya.


Di samping itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, menegaskan, kasus yang ditemukan dalam pemberitaan beberapa hari belakangan adalah kasus sebelum PTM Terbatas dimulai. Sehingga, tidak ada hubungan dengan PTM Terbatas dan tidak sesuai dengan fakta yang ditemukan di lapangan.


“Kita perlu hati-hati dalam memakai istilah klaster. Definisi klaster adalah ada minimal 2 kasus dan terbukti secara epidemiologi penularannya terjadi di sekolah. Adanya beberapa kasus di sekolah dalam satu waktu tidak memastikan apakah menjadi satu klaster atau tidak, karena mayoritas kasus yang ada saat ini adalah kasus yang berdiri sendiri, bukan menjadi klaster,” terangnya. (PPID/asr)

Partai Komunis Tiongkok Bukanlah Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok Juga Tidak Mewakili Rakyat Tiongkok

0

Chin Cheong

Penegasan yang membuat para pemimpin partai Komunis Tiongkok menjadi gusar yakni pemisahan tentang Partai Komunis Tiongkok Bukanlah Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok Juga Tidak Mewakili Rakyat Tiongkok. 

Kebanyakan orang  percaya bahwa Tiongkok, orang-orang Tiongkok, dan Partai Komunis Tiongkok semuanya adalah sama. Tidak ada yang dapat lebih jauh dari kebenaran. Sudah waktunya dunia sadar akan kenyataan bahwa Partai Komunis Tiongkok bukanlah Tiongkok, juga tidak mewakili rakyat Tiongkok.

Politisi pertama yang menunjukkan hal ini adalah mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo. Dalam pidatonya di Perpustakaan Kepresidenan Richard Nixon dan Museum di California pada Juli 2020, Mike Pompeo berkata: Rakyat Tiongkok adalah benar-benar berbeda dari Partai Komunis Tiongkok. Kebohongan terbesar yang Partai Komunis Tiongkok katakan adalah berpikir bahwa Partai Komunis Tiongkok berbicara untuk 1,4 miliar orang. Ketakutan Partai Komunis Tiongkok akan pendapat yang jujur dari rakyat Tiongkok lebih dari musuh mana pun.

Pada 1 September, Profesor Miles Yu, mantan penasihat Mike Pompeo mengenai strategi yang terkait dengan Tiongkok, mengambil cuti dari jadwalnya yang sibuk dan memberi penulis sebuah wawancara eksklusif di saat waktu-waktu santainya di Maryland. Ia menjelaskan mengapa Partai Komunis Tiongkok dan rakyat Tiongkok adalah tidak sama.

Profesor Miles Yu, yang lahir di Tiongkok dan meninggalkan negara itu pada pertengahan tahun 1980-an, memahami seperti apa kehidupan di bawah pemerintahan Partai Komunis Tiongkok.

“Siapa pun yang memiliki pengalaman hidup di Tiongkok akan segera menyimpulkan bahwa kepentingan Partai Komunis Tiongkok dan rakyat Tiongkok adalah tidak sama. Misalnya, rakyat Tiongkok menginginkan kebebasan tetapi ditolak dengan dalih keamanan nasional.”

Profesor Miles Yu mengatakan adalah ironis bahwa sementara kepentingan Partai Komunis Tiongkok bertentangan dengan rakyat Tiongkok, Tiongkok tanpa malu-malu mengklaim bahwa Tiongkok mewakili rakyat Tiongkok yang memiliki populasi sekitar 1,4 miliar orang. Setiap kali Beijing bertengkar dengan kekuatan Barat, Partai Komunis Tiongkok akan menuduh kekuatan-kekuatan Barat “menyakiti perasaan rakyat Tiongkok.” 

Dengan kata lain, Partai Komunis Tiongkok berupaya mengintimidasi Barat melalui  populasi yang luar biasa besar yang berada di bawah kendalinya.

Dalam pandangan Profesor Miles Yu, hal ini seperti menculik rakyat Tiongkok untuk mendapatkan uang tebusan.

Sementara Partai Komunis Tiongkok membungkam rakyat Tiongkok dan mengekang kebebasan rakyat Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok mengaku

mewakili rakyat Tiongkok yang Partai Komunis Tiongkok sandera ini adalah karakteristik yang tepat dari sebuah rezim yang jahat.

Rezim Tiongkok marah dengan pernyataan Mike Pompeo. Xinhua, media yang dikelola oleh negara, menerbitkan sebuah artikel panjang yang menuduh Mike Pompeo “berupaya” mendorong perpecahan antara Partai Komunis Tiongkok dengan rakyat Tiongkok.

Selanjutnya, marga keluarga Yu di Provinsi Anhui menghapus Profesor Miles Yu dari pencatat silsilah keluarga tersebut atas perintah pihak berwenang setempat. Dalam tradisi Tiongkok, ini dianggap sebagai sebuah penghinaan besar bagi keluarga Yu dan sebuah hukuman yang berat untuk Profesor Miles Yu.

Dari reaksi sengit Partai Komunis Tiongkok, Profesor Miles Yu menyimpulkan bahwa ia dan Mike Pompeo, secara langsung telah menyentuh sebuah titik sakit Partai Komunis Tiongkok.

Partai Komunis Tiongkok memahami bahwa perbedaan antara Partai Komunis Tiongkok dengan rakyat Tiongkok ini, dapat menyebabkan Partai Komunis Tiongkok kehilangan legitimasinya. Sebelum Partai Komunis Tiongkok berkuasa 100 tahun yang lalu, Partai Komunis Tiongkok menerapkan taktik yang sama untuk melemahkan Kuomintang yang berkuasa saat itu, yang akhirnya menyebabkan kejatuhan Kuomintang.

“Oleh karena itu, Partai Komunis Tiongkok adalah hipersensitif ketika kami menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok sebenarnya tidak mewakili rakyat Tiongkok,” jelas Profesor Miles Yu.

Memang, konsep “irisan” tersebut mengganggu Partai Komunis Tiongkok. Pada 3 September 2020, pemimpin Tiongkok Xi Jinping memberikan sebuah pidato pada peringatan 75 tahun Perang Anti-Jepang (1937 -“1945) dan berkata, “Rakyat Tiongkok tidak akan pernah membiarkan siapa pun atau kekuatan apa pun yang berupaya untuk membuat sebuah irisan di antara Partai Komunis Tiongkok dengan rakyat Tiongkok.”

Tema yang sama juga muncul di pertemuan Tiongkok-Amerika Serikat di Alaska pada awal tahun ini, ketika Yang Jiechi, pejabat tinggi untuk hubungan luar negeri Tiongkok, menarik apa yang disebut garis merah untuk Amerika Serikat, memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak mempertanyakan legitimasi Tiongkok.

Di masa lalu, setiap kali Beijing mengeluh bahwa sebuah kebijakan Amerika Serikat yang tertentu menyakitkan perasaan atau kepentingan 1,4 miliar orang, Washington akan melunakkan sedikit sikapnya, kata Profesor Miles Yu. Dimulai dengan Mike Pompeo, retorika ini tidak lagi bekerja karena kami tahu bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak mewakili rakyat Tiongkok.”

Di tingkat kebijakan, pemerintahan Donald Trump membuat sebuah perbedaan yang jelas antara rakyat Tiongkok dengan Partai Komunis Tiongkok. Sedangkan pemerintahan Donald Trump menyambut para warga negara Tiongkok untuk belajar di Amerika Serikat, pemerintahan Trump memberlakukan pembatasan terhadap anggota Partai Komunis Tiongkok tertentu untuk memasuki Amerika Serikat.

“Kami menghukum Partai Komunis Tiongkok karena menyakiti Hong Kong, karena melakukan genosida di Xinjiang, karena mengintimidasi Taiwan, dan karena melanggar hukum internasional di Laut Tiongkok Selatan. Semua tindakan ini benar-benar untuk kepentingan rakyat Tiongkok tetapi bertentangan dengan kepentingan Partai Komunis Tiongkok,” kata Profesor Miles Yu.

Profesor Miles Yu percaya bahwa dengan menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok, jelas-jelas tidak sama dengan Tiongkok atau rakyat Tiongkok, yang akan sangat membantu untuk mengakhiri sentimen peredaan pro-Beijing.

Ia menjelaskan bahwa jauh di dalam kebudayaan Amerika Serikat, ada simpati yang kuat untuk rakyat Tiongkok” karena misionaris awal Kristen menyaksikan penderitaan dan keterbelakangan rakyat biasa. Belas kasih untuk orang-orang Tiongkok yang menderita ini paling baik tercermin dalam The Good Earth” karya Pearl Buck.

Sayangnya, kebajikan bagi para warganegara biasa ini di Tiongkok secara   terampil, diubah oleh Partai Komunis Tiongkok, melalui propaganda dan taktik front terpadu, untuk melayani kepentingan Partai Komunis Tiongkok sendiri. Hal tersebut menghasilkan sebuah sentimen penentraman yang kuat terhadap Partai Komunis Tiongkok.

“Kebijakan penentraman ini telah bertahan selama pemerintahan delapan presiden, sampai akhirnya Donald Trump memerintah,” kata Profesor Miles Yu. 

Profesor Miles Yu percaya bahwa penenteraman secara alami, akan perlahan-lahan mati begitu orang-orang menyadari bahwa kepentingan Partai Komunis Tiongkok sama sekali bertentangan dengan kepentingan rakyat Tiongkok.

Profesor Miles Yu menyimpulkan: “Selama lebih dari setengah abad, kita telah dibodohi oleh propaganda Tiongkok untuk percaya bahwa Partai Komunis Tiongkok dan Tiongkok memiliki arti yang sama. Untuk pertama kali, kami memecahkan mitos ini dan hal ini akan memiliki sebuah dampak yang bermakna di hari-hari mendatang.” (Vv)

Ching Cheong adalah lulusan Universitas Hong Kong. Dalam karir jurnalisme selama puluhan tahun, ia memiliki spesialisasi dalam berita politik, militer, dan diplomatik di Hong Kong, Beijing, Taipei, dan Singapura

Setelah Bersepakat dengan Kementerian Kehakiman AS, Meng Wanzhou Diizinkan Pulang ke Daratan Tiongkok

0

oleh Wang Yuhe dan Qiao An

Setelah mencapai kesepakatan dengan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat, mantan kepala keuangan perusahaan Huawei Meng Wanzhou berpeluang untuk kembali ke daratan Tiongkok.

Reporter NTD Wang Yuhe melaporkan saat berada di Pengadilan Federal di Distrik Timur New York untuk mengikuti sidang. Mantan kepala keuangan Huawei Meng Wanzhou muncul di sore hari melalui kontak video. Menurut perjanjian penuntutan yang ditangguhkan atas persetujuan bersama, Meng Wanzhou telah mengakui bahwa fakta dari beberapa kasus kriminal yang dituduhkan pemerintah AS kepadanya adalah benar. Jadi sebagai gantinya, Kehakiman AS mengizinkan Meng untuk kembali ke daratan Tiongkok”.

Jumat 24 September sore waktu setempat, pengacara Meng Wanzhou keluar dari pengadilan New York dengan perasaan lega. Menurut kesepakatan yang dicapai antara Kementerian Kehakiman AS dengan Meng Wanzhou, Kementerian Kehakiman dapat mencabut dakwaan terhadapnya pada bulan Desember tahun depan, asalkan Meng Wanzhou bersedia memenuhi persyaratan tertentu.

Reporter bertanya kepada pengacara Meng Wanzhou : ” Apa pendapat Anda tentang kompromi dan keputusan ini ?”

Pengacara Meng : “Kita cukup puas”.

Reporter : “Mengapa ?”

Pengacara Meng : “Karena klien (Meng Wanzhou) sudah diizinkan untuk kembali ke nagaranya Tiongkok”.

Hingga saat ini, Meng Wanzhou yang  ditahan di Kanada selama hampir 3 tahun, dan kini dirinya sudah tidak perlu lagi khawatir terhadap rencana ekstradisi ke Amerika Serikat untuk menjalani peradilan”.

Menurut isi dari 7 perjanjian yang dibacakan oleh jaksa hari itu, Meng Wanzhou secara pribadi yang telah meninjau isinya akhirnya mengakui bahwa pernyataan fakta kejahatan yang tercantum dalam teks perjanjian yang menyertainya adalah benar dan setuju untuk membayar denda.

Ini berarti bahwa jika dalam keadaan tertentu, pengacara pemerintah AS harus mengajukan tuntutan resmi, fakta-fakta parsial yang disetujui Meng Wanzhou untuk mengaku bersalah akan digunakan sebagai bukti. Dan, jika Meng Wanzhou melanggar perjanjian dalam batas waktu perjanjian, pengacara pemerintah AS masih memiliki hak untuk mengajukan tuntutan dan hukuman.

Menurut  laporan  Canadian Broadcasting Corporation (CBC), setelah pengadilan New York menerima perjanjian tersebut, Pengacara Kerajaan Kanada akan menghadiri pengadilan Vancouver pada hari yang sama untuk menangguhkan proses ekstradisi terhadap Meng Wanzhou. Bagi Meng Wanzhou, tahanan rumah akan dicabut paling cepat pada hari Jumat 25 September dan kebebasannya akan dipulihkan.

Meng Wanzhou, putri pendiri Huawei Ren Zhengfei ditangkap oleh pihak berwenang Kanada di Bandara Internasional Vancouver pada bulan Desember 2018 atas surat perintah penangkapan yang dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat, yang menuduhnya memberikan informasi yang menyesatkan kepada HSBC mengenai bisnis terkait Huawei di Iran. Kanada, yang memiliki perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat berhak menangkap Meng Wanzhou.

Namun, hal yang membuat banyak warga Kanada kecewa kali ini adalah bahwa kesepakatan antara Amerika Serikat dan Meng Wanzhou tidak melibatkan warga Kanada Michael Kovrig dan Michael Spavor yang disandera oleh pemerintah komunis Tiongkok karena kasus Meng Wanzhou. Kedua orang warga negara Kanada ini telah dipenjara oleh pemerintah komunis Tiongkok selama lebih dari 3 tahun. 

Menurut berita yang disampaikan oleh orang yang mengetahui masalah ini, jika Meng Wanzhou diizinkan meninggalkan Kanada, maka kedua orang Kanada ini juga akan segera dibebaskan. (sin)

Film Dokumenter : Musim Gugur 2019 Institut Virologi Wuhan Membeli Insinerator dan Peralatan PCR

0

oleh Jing Zhongming

Masyarakat internasional menaruh kecurigaan bahwa penyebaran virus komunis Tiongkok (Covid-19) itu berasal dari laboratorium P4 Wuhan Institute Virology (WIV) atau Institut Virologi Wuhan. Sejumlah bukti tidak langsung terkait dengan dugaan tersebut terus bermunculan.

Sebuah film dokumenter yang dibuat di Australia mengungkapkan bahwa pada bulan September 2019, WIV tiba-tiba menghapus database virus, juga membeli insinerator (mesin penghancur limbah medis) dan peralatan PCR (untuk pengujian asam nukleat).

Menurut sebuah laporan dari  media Australia ‘Sky News’ pada 20 September, jurnalis Australia pemenang penghargaan ‘Walkley Awards’ Sharri Markson menghabiskan lebih dari satu tahun untuk melakukan penyelidikan mengenai dugaan kuat virus bocor dari laboratorium Wuhan dan membuat film dokumenter berjudul ‘What Happened in Wuhan ?’

Film dokumenter itu menyebutkan bahwa pada 12 September 2019, database virus WIV tiba-tiba offline, dan sekitar 22.000 sampel virus corona dihilangkan dari database.

Pada hari yang sama, institut memperkuat langkah-langkah keamanan dan mengumumkan tender untuk mengganti sistem pendingin udara. Kemudian komunikasi terputus, dan sinyal untuk peralatan komunikasi seperti telepon genggam pun hilang.

Selanjutnya, WIV juga membeli insinerator limbah medis dan peralatan PCR untuk mendeteksi virus corona dengan harga yang mahal.

Sebelumnya, laporan investigasi resmi AS berkali-kali menyebutkan bahwa setelah WIV mengklaim bahwa offline-nya database virus mereka pada 12 September 2019 itu, adalah akibat diretas orang, tetapi setelah itu database tersebut tidak pernah online lagi sampai sekarang. Bukti-bukti tersebut seakan menambahkan lebih banyak detail tentang kecurigaan masyarakat tentang penyebaran virus komunis Tiongkok itu berasal dari WIV, Tiongkok.

Jika rincian ini benar, atau di balik tujuan membuat database off line secara tiba-tiba, itu jelas menunjukkan telah terjadi suatu kecelakaan serius.

Menurut laporan sebelumnya dari media resmi komunis Tiongkok ‘Harian Hubei’, bahwa pada 18 September 2019, Komite Eksekutif Pertandingan Militer Wuhan mengadakan latihan tanggap darurat di Bandara Tianhe Wuhan untuk mensimulasikan proses penanganan kasus infeksi karena virus korona jenis baru yang ditemukan di bagian dari bandara.

Dari 18 Oktober hingga 27 Oktober 2019, Pertandingan Militer Dunia ke-7 diadakan di Kota Wuhan. Setelah virus korona jenis baru ini atau pneumonia Wuhan mewabah ke dunia, baik Eropa dan Amerika Utara melaporkan bahwa tentara yang berpartisipasi dalam pertandingan militer juga mengalami gejala yang sama seperti pasien yang dikonfirmasi tertular virus komunis Tiongkok (COVID-19) setelah pulang dari Kota Wuhan.

Dalam film dokumenter tersebut, David Asher, mantan penyelidik senior Kementerian Luar Negeri AS, menyatakan keprihatinan bahwa besar kemungkinan tentara AS tertular virus saat pertandingan militer di Wuhan. 

Wei Jingsheng, seorang aktivis pro-demokrasi di Amerika Serikat bahkan menyatakan bahwa dirinya percaya bahwa pemerintah komunis Tiongkok menggunakan kesempatan pertandingan militer ini untuk dengan sengaja menyebarkan virus。

Shi Zhengli, seorang peneliti di WIV, menjadi perhatian dunia karena mempelajari virus corona kelelawar. Dunia luar percaya bahwa tujuan utama dari komunis Tiongkok meminta penelitian terhadap berbagai virus mematikan ini adalah untuk mengembangkan senjata biologis.

Film dokumenter itu juga menyebutkan bahwa pada musim gugur tahun 2019, 3 orang peneliti dari Institut Toksikologi Wuhan dicurigai telah terinfeksi virus komunis Tiongkok. Salah satunya, Huang Yanling, menghilang dari situs web institut tersebut sejak awal tahun 2020

Sebelum ini, banyak orang percaya bahwa Huang Yanling sebagai “pasien nomor nol” yang terinfeksi virus komunis Tiongkok. Meskipun pihak berwenang Beijing terus membantahnya, tetapi Huang Yanling sendiri hingga saat ini pun tidak pernah secara terbuka membantah rumor tersebut.

The Wall Street Journal pernah mengutip sumber dari komunitas intelijen AS yang mengatakan bahwa pada bulan November 2019, 3 orang anggota WIV dikirim ke rumah sakit untuk perawatan gejala yang mirip dengan pasien terinfeksi virus komunis Tiongkok (COVID-19).

David Asher, penanggung jawab investigasi asal mula penyebaran virus kepada media mengatakan bahwa seorang staf WIV mengungkapkan kepada badan intelijen AS, bahwa istri dari seorang peneliti laboratorium di WIV meninggal dunia pada bulan Desember 2019 karena dikonfirmasi terinfeksi oleh “virus khusus”. (sin)

Anggota Kongres AS: Hubungan AS-Tiongkok di Awal Perang Dingin Baru

0

 Eva Fu

Anggota U.S. House Representative atau Dewan Perwakilan AS,  Mike Gallagher menyatakan Amerika Serikat berada dalam tahap awal Perang Dingin baru dengan Tiongkok.  Jika Beijing ingin meningkatkan hubungan dengan Washington, maka harus mengubah arahnya.

Awal pekan ini, sebelum anggota Dewan Perwakilan AS,  Mike Gallagher berkomentar, Sekjen PBB Antonio Guterres menyebut hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok “benar-benar tidak berfungsi”. Ia mendesak kedua negara bekerja sama untuk mengatasi perubahan iklim dan dalam vaksinasi COVID-19.

“Jika Tiongkok berharap untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan Amerika Serikat, kami menyambutnya, tetapi itu tergantung pada tindakan mereka,” kata Gallagher.

“Mereka tidak dapat mengancam untuk menyerang Taiwan, dan mereka tidak dapat melakukan genosida,” kata Gallagher, merujuk pada 1 juta etnis minoritas Uighur yang ditahan oleh Komunis Tiongkok di Xinjiang.

“Mereka ingin berhenti memaksa orang-orang di seluruh dunia yang berani mempertanyakan pelanggaran hak asasi manusia mereka,” tambahnya. 

Ilshat H. Kokbore, direktur Departemen Urusan Tiongkok dari Kongres Uighur Dunia, juga memiliki pandangan yang sama.

Ilshat H. Kokbore  kepada The Epoch Times mengatakan bahwa kedua negara tidak menginginkan perang dingin, tetapi ini tidak berarti bahwa itu tidak akan terjadi.

Ia mengatakan  konflik tersebut disebabkan oleh perbedaan nilai yang mendasar antara dua kekuatan: Amerika Serikat menekankan hak asasi manusia, sedangkan rezim Komunis Tiongkok berfokus pada kekuasaan. Komunis Tiongkok kini sedang menghadapi negara-negara di seluruh dunia atas masalah seperti sengketa kedaulatan di Laut Cina Selatan, Taiwan, Hong Kong, Xinjiang, dan ketidakjelasan Beijing terhadap asal usul COVID-19.

“Ini bukan keinginan pribadi. Perang Dingin sudah dimulai,” tambah Ilshat H. Kokbore. Jika Beijing terus mengikuti jalan yang sama, perang tidak akan terhindarkan.

Gedung Putih menolak gagasan Perang Dingin dan menggambarkan hubungan bilateral sebagai “bukan konflik, tetapi persaingan.”

Pada 21 September, Presiden Biden mengatakan di Majelis Umum PBB, “Kami tidak mencari perang dingin baru, atau dunia yang terbagi menjadi kelompok-kelompok yang kaku.” Meskipun dia tidak menyebutkan negara-negara tertentu, dia jelas menanggapi kekhawatiran dari Antonio Guterres, selaku Sekretaris Jenderal PBB.

Namun, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB hari itu, pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping mengkritik Amerika Serikat dengan menggunakan istilah seperti “intervensi militer eksternal”, yang tampaknya merujuk pada operasi militer seperti penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Komentar Biden dan sengaja menghilangan kata “Tiongkok” dalam pidatonya membuat beberapa anggota parlemen Partai Republik frustasi. Mereka mengkritik Biden karena sikapnya yang lemah dan berusaha menyenangkan Beijing.

“Tidak ada yang ingin melihat Perang Dingin terjadi. Saya juga berharap kita tidak harus memperlakukan Tiongkok sebagai lawan, tetapi ini tidak realistis,” kata Senator Ron Johnson kepada The Epoch Times.

Sebelum pidato Biden di Majelis Umum PBB, Anggota Kongres, Steve Scalise menyatakan kekecewaannya bahwa “Presiden Biden tidak menunjukkan keinginan untuk melawan Tiongkok.”

Dia berkata: “Kami  mendorong selama lebih dari setahun, berharap untuk melakukan dengar pendapat dasar tentang asal usul COVID-19.” Dia juga menunjukkan bahwa pemerintahan Trump telah memperkuat kebijakan Tiongkok tentang perdagangan dan pencurian kekayaan intelektual.

“Ini adalah masalah yang ada sebelum COVID, dan sekarang semakin parah,” katanya.

Beberapa tahun terakhir, sikap pejabat Komunis Tiongkok menjadi semakin keras. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Zhao Lijian mencoba menuduh militer AS menyebabkan pandemi COVID-19.

Pada pertemuan di Alaska awal tahun ini, diplomat Tiongkok mengkritik rekan-rekan Amerika mereka termasuk Menteri Luar Negeri Antony Blinken. Mereka mengatakan bahwa Amerika Serikat harus “mengubah citranya dan berhenti memajukan demokrasinya sendiri di bagian lain dunia.”

Diplomat Komunis Tiongkok juga menuntut bahwa jika Amerika Serikat menginginkan kerja sama bilateral, ia harus menjauh dari “garis merah” otoritas Beijing.

Di Amerika Serikat, Gallagher mengamati bahwa “ideologi kebangkitan yang gila memengaruhi seluruh generasi orang Amerika, mereka menanamkan  bahwa Amerika Serikat adalah neraka rasis yang jahat dan harus berhati-hati dan terus-menerus meminta maaf atas dosa-dosa masa lalunya.”   Dia berkata, pejabat Komunis Tiongkok menggunakan ideologi ini untuk memajukan agenda rezim.

 Gallagher juga berkata: “Pejabat Partai Komunis Tiongkok telah mengadopsi istilah ekstrem kiri ini. Dengan cara ini, ketika pejabat kami duduk di seberang mereka di Alaska, mereka dapat menegur pejabat kami dan berkata, ‘Anda tidak dapat mengkritik kami tentang Tiananmen. Square atau Xinjiang. Karena Amerika itu jahat, dan kamu sama buruknya dengan kami.'”

“Itu tidak dapat diterima, ini adalah negara terbesar dalam sejarah dunia. Kecuali kita mengakui fakta ini dan memahaminya, kita akan memainkan peran jangka panjang dalam perang dingin baru ini untuk mengejar ketinggalan,” ujarnya. (hui)

Bagaimana Masalah Utang Jumbo Evergrande Group Tiongkok Menimbulkan Risiko Sistemik

0

oleh Reuters

Evergrande Group Tiongkok mengeluarkan peringatan baru mengenai risiko gagal bayar utang, di tengah keterlambatan sejumlah pembayaran ke manajemen kekayaan dan produk-produk trust.

Raksasa real estate tersebut berebut untuk mengumpulkan dana, yang mana harus dibayarkannya kepada para pemberi pinjaman dan pemasok, di mana para regulator dan pasar keuangan khawatir bahwa krisis apa pun dapat beriak melalui sistem perbankan Tiongkok dan berpotensi memicu kerusuhan sosial yang lebih luas.

Apa itu Evergrande Group?

Didirikan pada tahun 1996 oleh Ketua Hui Ka Yan di selatan kota Guangzhou, Evergrande Group mempercepat pertumbuhannya dalam dekade terakhir, menjadi pengembang properti terbesar kedua di Tiongkok dengan penjualan sebesar USD 110 miliar tahun lalu.

Evergrande Group yang terdaftar di Hong Kong pada tahun 2009, memberikan lebih banyak akses ke pasar modal dan pasar utang untuk meningkatkan ukuran asetnya menjadi sebesar USD 355 miliar saat ini. 

Evergrande Group memiliki lebih dari 1.300 pembangunan di seluruh Tiongkok, banyak di kota-kota yang lebih rendah.

Dengan pertumbuhan penjualan nasional yang melambat dalam beberapa tahun terakhir, Evergrande Group juga telah bercabang menjadi bisnis yang tidak terkait dengan real estat, seperti di bidang mobil listrik, sepak bola, asuransi, dan air minum kemasan.

Bagaimana Timbul Kekhawatiran Akan Tumpukan Utang?

Para investor menjadi khawatir setelah sebuah surat yang bocor pada bulan September menunjukkan, Evergrande Group telah memohon dukungan pihak berwenang untuk menyetujui sebuah rencana daftar jalan belakang yang kini gagal, yang memperingatkan Evergrande Group menghadapi krisis uang tunai.

Kekhawatiran meningkat setelah Evergrande Group mengakui pada Juni bahwa pihaknya tidak membayar beberapa surat berharga komersial secara tepat waktu, dan berita di Juli sebuah pengadilan Tiongkok membekukan deposito bank sebesar USD 20 juta yang dipegang oleh Evergrande Group atas permintaan Guangfa Bank.

Ekspansi cepat Evergrande Group selama bertahun-tahun telah didorong oleh utang. 

Evergrande Group  secara agresif meningkatkan pinjaman untuk mendukung pembelian tanahnya, dan penjualan apartemen dengan cepat meskipun margin yang rendah untuk memulai siklus lagi.

Laporan sementara Evergrande Group mengatakan utang berbunga mencapai 571,8 miliar yuan atau USD 89 miliar pada akhir Juni, dibandingkan dengan 716,5 miliar pada akhir tahun 2020, karena Evergrande Group meningkatkan upaya pengurangan utang.

Namun, total kewajiban, yang termasuk utang, sedikit meningkat menjadi 1,97 triliun yuan atau Rp 4.193 triliun terhitung sekitar 2 persen Produk Domestik Bruto Tiongkok.

Selain saluran bank dan obligasi biasa, Evergrande Group  dikritik karena memanfaatkan pasar bank bawah tanah (merupakan kegiatan keuangan yang terjadi di luar peraturan sistem perbankan) yang kurang diatur, termasuk trust, produk manajemen kekayaan, dan surat berharga komersial.

Apa yang Dilakukan Evergrande Group untuk Mengurangi Utangnya?

Evergrande Group mempercepat upayanya untuk mengurangi utangnya tahun lalu, setelah para regulator memperkenalkan batasan-batasan pada tiga rasio utang yang dijuluki kebijakan “tiga garis merah”. Evergrande Group mengatakan pihaknya bertujuan untuk memenuhi semua persyaratan tersebut pada akhir tahun depan.

Evergrande Group  memberikan diskon besar kepada para pembeli untuk pengembangan perumahannya. Bahkan, menjual sebagian besar properti komersialnya untuk meningkatkan arus uang tunai. 

Sejak paruh kedua tahun 2020, Evergrande Group melakukan penjualan saham sekunder senilai USD 555 juta, meningkatkan USD 1,8 miliar dengan mendaftarkan unit manajemen propertinya di Hong Kong.  Sementara unit EV menjual saham senilai USD $3,4 miliar kepada para investor baru.

Evergrande Group meluncurkan rencana awal tahun ini untuk melepaskan tiga unit yang tidak terdaftar di pasar real estate online dan pasar mobil Fangchebao, dan taman hiburan dan bisnis air kemasan–untuk lebih melepaskan modal. Fangchebao meningkatkan USD 2,1 miliar dalam pra-Penawaran Saham Perdana pada bulan Maret.

Pada hari Selasa, Evergrande Group mengatakan rencana pelepasan aset dan ekuitas miliknya untuk meredakan masalah likuiditas yang gagal membuat kemajuan materi.

Apakah Evergrande Group Menimbulkan Risiko?

Bank sentral Tiongkok menyoroti dalam laporan stabilitas keuangannya pada tahun 2018 bahwa perusahaan yang mencakup Evergrande Group, dapat menimbulkan risiko sistemik bagi sistem keuangan Tiongkok.

Kewajiban Evergrande Group melibatkan lebih dari 128 bank dan lebih dari 121 lembaga non-perbankan, menurut surat yang dikirim Evergrande Group ke pemerintah akhir tahun lalu. 

JPMorgan memperkirakan minggu lalu Bank  Minsheng Tiongkok memiliki paparan tertinggi ke Evergrande Group.

Pembayaran yang terlambat dapat memicu cross-default. Pasalnya, banyak lembaga keuangan memiliki paparan ke Evergrande Group melalui pinjaman langsung dan kepemilikan tidak langsung melalui instrumen  keuangan yang berbeda.

Di pasar obligasi dollar, Evergrande Group menyumbang 4 persen real estate dengan dengan imbal hasil tinggi di Tiongkok, menurut DBS. Semua kegagalan bayar utang apa pun, juga akan memicu aksi jual di pasar kredit dengan imbal hasil tinggi.

Runtuhnya Evergrande Group akan berdampak besar pada pasar kerja. Evergrande Group memiliki 200.000 staf dan mempekerjakan 3,8 juta orang setiap tahun untuk perkembangan proyek.

Apa Kata Para Regulator?

The People’s Bank of China dan Komisi Pengaturan Perbankan dan Asuransi Tiongkok, memanggil para eksekutif Evergrande Group pada Agustus dan memperingatkan bahwa mereka perlu mengurangi risiko utangnya dan memprioritaskan stabilitas.

Evergrande Group harus secara aktif meredakan risiko utang dan memelihara stabilitas real estat dan pasar keuangan,” kata mereka dalam sebuah pernyataan bersama, dan “dengan sungguh-sungguh” melaksanakan pengaturan strategis yang dibuat oleh pemerintah pusat untuk memastikan perkembangan pasar real estat yang stabil dan sehat, dan berusaha untuk menjaga operasi tetap stabil.

Laporan media mengatakan para regulator  menyetujui proposal Evergrande Group untuk menegosiasikan kembali tenggat waktu pembayaran dengan sejumlah bank dan para kreditur lainnya. Pemerintah Guangzhou juga meminta pendapat dari  pemberi pinjaman utama Evergrande Group mengenai pembentukan sebuah komite kreditur. (Vv)

Pemindai Paru-paru 4D Diikembangkan dengan Harapan Menyembuhkan Penderita Long COVID

Han Rui

Semakin banyak bukti di seluruh dunia menunjukkan bahwa ribuan orang yang pulih dari COVID-19, baik yang memiliki gejala parah atau ringan, masih memiliki gejala jangka panjang setelah pemulihan. Komunitas medis mengetahui sedikit tentang alasan ini. Akan tetapi, sekarang instrumen pemindaian paru-paru 4D yang dikembangkan oleh perusahaan Australia mungkin dapat membantu dokter mempelajari masalah ini.

Dokter di California menggunakan pemindai paru-paru 4D untuk mempelajari gejala Long COVID.

Ini adalah alat pemindai yang dikembangkan oleh perusahaan Australia yang memungkinkan dokter memeriksa udara masuk dan keluar dari paru-paru pasien.

Andreas Fouras, pendiri 4DMedical berkata : “Ini adalah teknologi pemindaian empat dimensi pertama. Pemindaian tiga dimensi memungkinkan orang melihat bentuk paru-paru, dan dimensi keempat adalah melihat pernapasan.”

Saat memeriksa paru-paru orang yang terinfeksi dengan gejala Long COVID, dokter menjelaskan bagaimana pencitraan empat dimensi menunjukkan kerusakan paru-paru pasien, yang tidak mungkin dilakukan dengan pemindaian CT dan X-ray.

Ray Casciari, pulmonologist di St. Joseph’s Hospital di California mengatakan: “Ini adalah gambaran sebenarnya dari paru-paru pasien Long COVID. Dia masih memiliki gejala sesak napas. Tapi ketika kami melakukan tes X-ray dan CT secara rutin, sepertinya Normal. Jika Anda menggunakan pemindaian 4D untuk mendeteksi, Anda dapat melihat perubahan di sekitar sini ketika orang tersebut menarik napas dalam-dalam. Area hijau berarti asupan udara normal, dan merah berarti volume udara lemah, yang sebenarnya tidak ada udara.”

Dokter mengatakan, teknologi ini akan membantu staf medis secara akurat menemukan cedera paru-paru pasien untuk menentukan apakah pengobatan diperlukan. Instrumen ini  sedang diuji di banyak rumah sakit di Amerika Serikat. (hui)

Analis Goldman Sachs : Harga Minyak Global Dapat Melonjak Hingga USD. 90 per Barel di Musim Dingin 2021

0

oleh Xiao Jing

Seiring pemulihan ekonomi global secara bertahap setelah epidemi Covid-19, harga berbagai komoditas terus meningkat, ini menjadi salah satu topik terpenting yang menjadi perhatian global. Kepala Riset Komoditas Global Goldman Sachs Jeff Currie memperkirakan bahwa pada musim dingin tahun ini, jika suhu belahan bumi utara lebih rendah dari biasanya, maka harga minyak internasional kemungkinan akan melonjak hingga USD. 90 per barel

Jeff Currie mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg pada 22 September, bahwa di bawah kondisi produksi minyak mentah global yang terbatas, pasokan gas alam di Eropa telah diperketat, sehingga harga terus naik. Oleh karena itu, harga minyak diperkirakan dapat mencapai USD. 90 per barel pada musim dingin tahun ini.

Perkiraan ini lebih tinggi USD. 10,- dari perkiraan harga Goldman Sachs sebelumnya.

Currie juga mengatakan bahwa harga gas alam yang tinggi dalam jangka panjang telah berdampak pada pemasok listrik Eropa dan juga meningkatkan permintaan minyak sebagai pengganti. Namun karena pengaruh cuaca, pasokan minyak berkurang sehingga mendorong kenaikan harga minyak.

Dia mengatakan situasi saat ini belum menunjukkan tanda-tanda mereda, terutama di kawasan di luar Amerika Serikat.

Selain itu, fasilitas produksi minyak mentah di Teluk Meksiko di Amerika Serikat mengalami kerusakan cukup parah oleh terjangan Badai Ida dan Badai Tropis Nicholas, serta akibat pemulihan pasokan yang lambat juga menjadi faktor naiknya harga minyak.

“Rantai pasokan sangat tegang, dan tidak mampu mengatasi segala jenis gangguan”, kata Jeff Currie.

Laporan Goldman Sachs sebelumnya menunjukkan bahwa cuaca lebih dingin pada musim dingin tahun ini, maka lebih banyak minyak akan digunakan untuk pemanasan. Diperkirakan total permintaan minyak akan mencapai 900.000 barel per hari pada bulan Maret tahun depan. Menurut Currie, bahwa dalam menanggapi ketatnya pasokan dan lonjakan permintaan, batu bara dapat menjadi bahan bakar alternatif.

Pada 22 September, harga minyak mentah berjangka Brent Crude naik menjadi USD. 76,19 per barel, meningkat sekitar 46% sejak awal tahun ini.

Saat ini, inflasi telah menjadi masalah global. Menurut laporan bulanan terbaru yang dirilis oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), pada Agustus tahun ini, harga pangan global mencapai level tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Indeks harga pangan telah meningkat lebih dari sepertiga sejak musim panas lalu.

Penyebab kenaikan harga pangan, pertama-tama adalah kekurangan pasokan yang disebabkan oleh pandemi virus komunis Tiongkok dan faktor cuaca yang tidak normal. Pembatasan perjalanan yang diberlakukan karena epidemi, juga menjadi penyebab banyak negara kekurangan tenaga pekerja asing yang terlibat dalam pekerjaan lapangan. Selain itu, kekeringan yang berkelanjutan juga semakin memperburuk panen tanaman.

Kedua, permintaan global untuk komoditas dan bahan baku terus meningkat, yang juga menyebabkan kenaikan pesat dalam biaya pengiriman global. Ini juga menjadi salah satu penyebab meningkatkan harga pangan global.

Untuk menahan depresiasi mata uang dan kenaikan harga, beberapa negara berkembang telah menaikkan suku bunga beberapa kali tahun ini untuk mencegah risiko inflasi dan mengendalikan tingkat inflasi dalam kisaran yang ditargetkan.

The Fed telah menyatakan bahwa mereka tidak akan mengurangi pembelian utang sebelum bulan November, dan bahwa kenaikan suku bunga hanya akan mungkin terjadi setelah akhir pembelian utang tahun depan. 

Bank Sentral Eropa juga menyatakan bahwa mereka akan sedikit mengurangi rencana pembelian obligasi skala besar, tetapi akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar dalam jangka waktu tertentu guna mengatasi dampak buruk akibat epidemi. (Sin)

Lubang Ozon Antartika Membesar Secara Tidak Normal, Luasnya Melampaui Antartika

0

Zhang Ni

Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus Uni Eropa menemukan bahwa membesarnya lubang ozon di atas Antartika, kini telah melampaui wilayah Antartika.

Para ilmuwan pertama kali menemukan lubang di lapisan ozon di atmosfer seabad terakhir, tetapi lubang ini hanya terletak di atas Antartika dan Kutub Utara. Mengingat  lapisan ozon memainkan peran penting dalam melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang berlebihan, para ilmuwan mengungkapkan keprihatinannya atas munculnya lubang di lapisan ozon. Mereka mencatat dan memperbaharui laporan secara teratur sejak tahun 1979.

Sebuah lubang di lapisan ozon hanya sesekali muncul di Kutub Utara, seperti sekali di awal tahun 2020, tetapi menutup dengan sendirinya beberapa bulan kemudian. 

Lubang di Antartika memiliki perubahan reguler dalam pembukaan dan penutupan setiap tahun, biasanya pada musim semi belahan bumi selatan setiap tahun. Periode dari pertengahan September hingga pertengahan Oktober adalah waktu terbesar dalam setahun. Pada Desember, umumnya akan menyusut ke level terkecil. Luas maksimum yang dicapai oleh lubang di Antartika bervariasi dari tahun ke tahun.

Data yang diperbarui pada pertengahan September menemukan bahwa luas lubang di atas Antartika tahun ini lebih besar dari 75% lubang ozon pada periode yang sama sejak catatan tahun 1979. Bahkan, lebih besar dari luas secara keseluruhan wilayah Antartika di bawahnya.

Copernicus Atmospheric Monitoring Service menyatakan bahwa pada 2020 dan 2021, lubang di lapisan ozon di atas Antartika relatif besar dibandingkan rekor sebelumnya. Lubang di lapisan ozon Antartika pada tahun 2019 masih relatif kecil.

Tapi secara keseluruhan, lubang ozon di Antartika  menunjukkan tren menyusut dari tahun ke tahun. Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus memperkirakan bahwa pada tahun 1960-an atau 1970-an, lubang ozon di atas Antartika  benar-benar tertutup. (hui)

Penelitian Israel: Orang yang Divaksin Lebih Mungkin Terinfeksi Terobosan daripada Orang yang Baru Sembuh dari COVID-19

0

HK.Epochtimes.com

Israel, sebagai salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia. Kini kasus kembali  meningkat, menetapkan jumlah infeksi baru pada minggu ini.

Sebuah penelitian Israel terbaru menemukan risiko infeksi breakthrough atau terobosan dengan virus varian Delta dari orang yang divaksinasi adalah 13 kali lipat dari orang yang pernah terinfeksi secara alami dengan Virus Pneumonia baru. 

Sistem Imun dari Infeksi Alami Lebih Baik daripada Dua Dosis Vaksin

Sejak Juni tahun ini, virus varian Delta telah menjadi strain virus utama di Israel. Menurut statistik, pada akhir Agustus, 78% orang berusia 12 tahun ke atas di Israel telah divaksinasi. 

Namun demikian, menurut “Our World in Data”, pada minggu 4 September, Israel memiliki tingkat infeksi tertinggi di dunia, dengan 1.091 kasus per juta penduduk. Pada minggu ini mencatat rekor jumlah infeksi tertinggi di negara ini.

Mengamati  daya perlindungan vaksin secara bertahap akan menurun dari waktu ke waktu, para peneliti dari Maccabi Healthcare Services dan Universitas Tel Aviv di Israel  melakukan penelitian untuk mengeksplorasi daya perlindungan vaksin dan perlindungan infeksi alami. Penelitian ini dipublikasikan di platform pracetak MedRxiv.

Tim peneliti menggunakan data dari database layanan kesehatan untuk melacak dan mengamati status kesehatan 800.000 warga Israel di atas usia 16 tahun dari 1 Juni hingga 14 Agustus tahun ini. Mereka membagi massa menjadi tiga kelompok:

Kelompok pertama: orang yang telah menerima dua dosis vaksin Pfizer;

Kelompok kedua: orang yang secara alami telah terinfeksi virus Komunis Tiongkok (COVID-19) dan belum divaksinasi;

Kelompok ketiga: orang yang secara alami  terinfeksi virus Komunis Tiongkok dan menerima dua dosis vaksin .

Di antara mereka, “terinfeksi alami” mengacu pada  terinfeksi COVID-19, sehingga antibodi pelindung diproduksi di dalam tubuh.

Para peneliti menilai infeksi, infeksi asimtomatik, dan rawat inap yang parah untuk tiga kelompok orang.

Perbandingan orang yang Divaksinasi antara Januari dan Februari vs Orang Secara Alami Terinfeksi COVID-19 antara Januari dan Februari

Di antara dua kelompok ini, mereka yang menerima dua dosis vaksin memiliki risiko infeksi terobosan varian Delta, yaitu 13,06 kali lipat dari mereka yang terinfeksi secara alami.

Di antara mereka, menderita demam, batuk, dan gejala lain menerima proporsi dua dosis vaksin yang lebih tinggi.

Data menunjukkan bahwa orang yang menerima dua dosis vaksin, berisiko terkena infeksi simtomatik 27,02 kali lipat dari infeksi alami.

Perbandingan orang yang divaksinasi antara Januari dan Februari vs orang yang terinfeksi COVID19 antara tahun lalu dan Februari tahun ini

Apakah itu vaksin atau infeksi alami, kekebalan yang dihasilkan akan melemah seiring waktu. Oleh karena itu, para peneliti membuat satu set perbandingan.

Mereka membandingkan orang yang divaksinasi dari Januari hingga Februari tahun ini, dengan orang yang secara alami terinfeksi COVID-19 sebelumnya, seperti mereka yang terinfeksi secara alami pada tahun 2020.

Statistik menunjukkan bahwa orang yang secara alami terinfeksi COVID-19 pada waktu sebelumnya, memiliki risiko infeksi 5,96 kali lebih rendah setelah periode waktu yang lebih lama setelah kekebalan mereka memudar.

Perbandingan Risiko Penyakit Parah

Para peneliti juga membandingkan risiko penyakit parah antara kedua kelompok.

Mereka menemukan bahwa orang yang menerima dua dosis vaksin memiliki 8,06 kali risiko penyakit parah dibandingkan mereka yang terinfeksi secara alami.

Perbandingan orang yang terinfeksi secara alami vs orang yang mendapatkan dosis vaksin setelah infeksi alami

Kelompok orang ketiga yang dipelajari oleh para ilmuwan, adalah mereka yang menerima dosis vaksin lain setelah infeksi alami. Data menunjukkan bahwa risiko kelompok orang ini terinfeksi varian Delta kembali turun hampir dua kali lipat.

Kenapa Sistem Imun yang Dihasilkan oleh Vaksin Berbeda dari Infeksi Alami?

“Laporan ini memberi kami data yang sangat jelas,” kata Dr. Lin Xiaoxu, seorang ahli virologi Amerika dan mantan direktur Departemen Virologi di Institut Penelitian Angkatan Darat AS. 

Ia mengatakan bahwa orang yang terinfeksi secara alami sebelumnya, meskipun mereka tidak terinfeksi varian Delta, imunitas akan lebih tinggi dalam masalah dengan varian Delta dan perlindungan keseluruhan bisa bertahan lama.

Ini karena sistem imun tubuh terpapar virus  pada seseorang yang terinfeksi secara alami, dan imun yang dihasilkan adalah kekuatan pelindung spektrum luas, yang mampu menangani berbagai varian.

Desain vaksin setara dengan bagian dari virus yang disimulasikan, seperti mata dan hidung, dan kekebalan yang dihasilkannya memiliki keterbatasan. Begitu ada varian virus baru, daya pelindungnya akan berkurang secara signifikan.

Para ahli menekankan bahwa penelitian ini bukan tentang membiarkan orang mendapatkan sistem imun dari virus COVID19, tetapi menunjukkan potensi sistem imun tubuh itu sendiri.

Sebelumnya, Dr. Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAD) dalam sambutannya berkali-kali menyebutkan bahwa sistem imun yang dihasilkan oleh vaksin lebih kuat daripada sistem imun yang dihasilkan oleh infeksi alami dalam tubuh manusia. Laporan penelitian Israel ini tampaknya benar-benar menumbangkan persepsi orang-orang.

Dalam hal ini, Lin Xiaoxu menjelaskan bahwa Dr. Fauci menekankan aspek data yang berbeda. Karena tubuh manusia akan langsung mendapatkan antibodi dalam jumlah besar setelah divaksinasi, dalam waktu singkat, daya proteksi vaksin memang akan melebihi daya proteksi yang tersisa setelah terinfeksi. Oleh karena itu, banyak data pada waktu itu pada dasarnya terbatas pada respon jangka pendek setelah vaksinasi.

Menghadapi COVID-19, Meningkatkan kekebalan Secara Keseluruhan Menjadi Paling Penting

Selain laporan penelitian Israel ini, dua laporan penelitian lainnya pada bulan Juni tahun ini juga patut mendapat perhatian. Salah satunya adalah laporan penelitian dari Rockefeller University yang melacak 63 pasien COVID-19 dalam jangka waktu lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah antibodi yang dihasilkan pasien setelah terinfeksi virus tetap stabil di dalam tubuh setelah 6 hingga 12 bulan.

Analisis lain oleh tim peneliti di University of Washington secara khusus mempelajari sel plasma memori di sumsum tulang yang diubah dari sel B. Sel-sel ini umumnya hadir dalam jumlah rendah. Para peneliti  menemukan, bahkan setelah 7 hingga 11 bulan, sel plasma memori, yang stabil meski jumlahnya sedikit, masih dapat diukur. Dengan kata lain, setelah pasien sembuh dari infeksi, tubuh manusia dapat memiliki perlindungan yang lama.

Lin Xiaoxu menekankan bahwa mengukur kekebalan tubuh tidak hanya dengan melihat jumlah antibodi. Antibodi hanyalah bagian kecil dari sistem kekebalan tubuh yang sangat besar.

Jika Anda hanya mengandalkan vaksin untuk mendapatkan antibodi, itu setara dengan hanya melatih otot tertentu di tubuh Anda, seperti otot dada. Meskipun otot-otot dada diperkuat, mereka dapat melawan ketika musuh menyerang dada. Tetapi jika musuh menyerang perut, itu mungkin tidak dapat melawan. Karena itu, jika Anda ingin membuat sistem kekebalan Anda lebih kuat di depan musuh, Anda perlu meningkatkan kekebalan Anda secara keseluruhan.

“Imunitas alami dapat dikatakan sebagai manifestasi penuh dari sistem ajaib dari tubuh manusia. Tubuh manusia memiliki lebih dari satu cara untuk menangani virus asing,” kata Lin Xiaoxu. (Hui)