Atasi Banjir dan Longsor Pangandaran, Kemensos Terjunkan Tagana dan Buka Dapur Umum

Epochtimes.id– Pemerintah melalui Kementerian Sosial bergerak  mengatasi banjir dan longsor yang mengepung Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2017). Kemensos mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan membuka dapur umum.

“Kami telah mengerahkan Tagana untuk menyisir dan mengevakuasi korban akibat banjir dan longsor. Selain dari Pangandaran, Tagana juga dikerahkan dari kabupaten sekitar yakni Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, dan Garut,” ungkap Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kementerian Sosial, Adhy Karyono dalam siaran pers Kemensos.

Sementara, untuk meringankan beban para korban, telah diterjunkan pula dapur umum lapangan (dumlap). Pembentukan dapur umum ini sangat penting guna menjaga kebutuhan dan suplai permakanan para pengungsi. Untuk satu dumlap bisa menyediakan hingga 1000 porsi makanan.

Dengan kehadiran personel Tagana di lokasi, dumlap dan pelayanan di tempat pengungsian, Adhy mengharapkan, hal tersebut bisa meringankan beban warga yang menjadi korban banjir dan longsor.

Kemensos, kata dia juga telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar dalam pelaksanaannya di lapangan terkoordinasi dengan baik.

Banjir di Pangandaran (Dokumentasi BNPB)

“Tim Kementerian Sosial langsung bertolak ke Pangandaran setelah menerima kabar bencana tersebut. Insya Allah mensos segera ke lokasi sekaligus memberikan santunan kematian sebesar Rp15 juta per orang,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa simpati dan bela sungkawa kepada para korban banjir dan longsor Pangandaran. Dirinya berharap agar seluruh korban diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan berat tersebut.

“Saya turut merasakan apa yang saudara-saudara kita di Pangandaran rasakan. Saya telah perintahkan tim segera gerak cepat. Bantuan darurat dari gudang Jawa Barat berupa lauk pauk, selimut, sandang dan peralatan evakuasi juga telah dikirimkan,” terangnya.

Khofifah juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dari ancaman banjir dan tanah longsor. Mengingat saat ini sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan.

“Tidak ada yang ingin tertimpa bencana tapi kalaupun ada bencana kita harus siap dan waspada. Saat ini tercatat ada 323 kabupaten/kota yang beresiko tinggi atau rawan bencana alam maka mari kita tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita,” papar Khofifah.

Seperti diketahui, banjir dan longsor melanda Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (7/10). Akibatnya, ratusan rumah tersebar di sejumlah kecamatan terendam. Empat orang dinyatakan tewas akibat kejadian ini. (asr)