Pengungsi Diluar Wilayah Kawasan Bahaya Gunung Agung Boleh Pulang

EpochTimesId – Sedikitnya 140 ribu tercatat mengungsi akibat meningkatnya status Gunung Agung dari Waspada menjadi Awas, hingga akhir pekan kemarin. Jumlah tersebut mencapai dua kali lipat dari jumlah penduduk yang ada di kawasan bahaya. Jumlah warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) II dan III yang wajib mengungsi dan harus segera mengosongkan rumah masing-masing sebanyak 70 ribu warga.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei dalam keterangan tertulis Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali mengatakan bahwa pernyataan status siaga darurat diperpanjang hingga 15 oktober 2017. Jumlah pengungsi tercatat sebanyak 146.797 jiwa yang tersebar di 427 titik di 9 kabupaten.

“Penambahan jumlah pengungsi yang signifikan diakibatkan oleh faktor psikologis masyarakat sekitar yang ketakutan, sehingga ikut mengungsi walaupun lokasinya aman. Untuk mengantipasi hal tersebut pemerintah telah melakukan sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pemerintah telah menetapkan kawasan bahaya dan tidak bahaya,” tutur Wilem, dalam keterangan tertulis, Senin (9/10/2017).

Willem menambahkan sebanyak 28 desa masuk kawasan bahaya. Oleh sebab itu pemerintah memperbolehkan sekaligus berusaha menghimbau masyarakat yang berada diluar 28 desa untuk segera kembali ke rumahnya masing-masing. PVMBG telah menetapkan 9 km adalah kawasan rawan bahaya dan 12 km kawasan bahaya secara sektoral. Dimana sektor tersebut adalah wilayah bahaya terhadap material-material yang dikeluarkan jika terjadi erupsi. Sedangkan diluar 12 km adalah wilayah terdampak abu vulkanik yang dapat mengganggu kesehatan.

Bupati Karangasem, Mas Sumatri menyampaikan bahwa aktivitas pemerintahan di karangasem tetap berjalan normal. Para pegawai yang sempat mengungsi juga sudah kembali dari pengungsian baik di seputaran karangasem ataupun yang berada di kabupaten lain.

“Pemerintahan sudah maksimal lagi. PNS yang sempat mengungsi sudah kembali. Untuk anggaran bencana memang sangat minim. Karangasem hanya memiliki anggaran sebesar 1,2 M, itupun hanya bisa digunakan setelah terjadinya bencana.

Walau masyarakat pengungsi pada daerah tidak rawan bencana sudah kembali ke daerah masing-masing, Mas Sumatri meminta agar mereka tetap waspada. Jika Gunung Agung benar-benar meletus, mereka diminta tidak panik namun mengikuti himbauan yang disampaikan oleh relawan dan pemerintah. (waa)