Suporter Sepakbola Tewas Saat Kericuhan, Menpora Berduka dan Ingatkan Jika Terus Rusuh Kepercayaan Publik Akan Berkurang

Epochtimes.id– Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi menyatakan Kemenpora sekali lagi menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya Banu Rusman, suporter Persita Tangerang.

Menurut informasi yang diperoleh Kemenpora dalam rilisnya, Jumat (13/10/2017) jatuhnya korban hingga tewas tersebut berawal dari kerusuhan antar suporter usai pertandingan Persita versus PSMS Medan di babak 16 besar Liga 2 di Stadion Mini Persikabo, Bogor, Rabu (11/10/2017).

Kejadian tersebut bermula ketika suporter Persita turun ke lapangan karena tak terima timnya kalah 0-1. Disebutkan juga adanya sejumlah korban yang terluka cukup parah.

Lebih lanjut terhadap kejadian tersebut, Kemenpora menyampaikan pernyataannya sebagai berikut:

1.Kemenpora menyampaikan pernyataan duka cita yang sangat mendalam atas meninggalnya Banu Rusman, suporter Persita Tangerang. Semoga Almarhum diterima di sisi Nya dan kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.

2.Kemenpora meminta dengan sungguh-sungguh agar PSSI mengusut tuntas masalah tersebut, supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.

Kemenpora telah mencatat bahwa dalam 6 bulan terakhir ini masih cukup banyak kekerasan yang sangat memprihatinkan yang terjadi di sejumlah pertandingan baik di Liga 1 dan Liga 2.

3.Kemenpora meminta dengan dengan sungguh-sungguh agar PSSI menindak tegas siapapun yang diduga keras baik langsung maupun tidak langsung atas terjadinya peristiwa yang memakan korban jiwa dan luka-luka tersebut.

Tidak peduli apapun latar belakang terduga pelakunya, maka PSSI harus bertindak tegas, tidak perlu ragu sedikitpun dan harus obyektif.

4.Kemenpora juga meminta PSSI untuk melakukan percepatan pembinaan kualitas perwasitan secara nasional, karena terjadinya kerusuhan kadang sering terjadi karena kompetensi wasit yang cenderung kurang berkualitas dan kurang obyektif. Publik dan supporter menuntut adanya wasit yang berkomitmen tinggi dalam setiap pertandingan.

5.Seluruh rangkaian tuntutan Kemenpora tersebut semata-mata didasari oleh kebutuhan adanya kompetisi yang berkualitas, tertib, disiplin, aparat kemanan dan pertandingan yang tegas, dan yang paling penting adalah: sudah mulai meningkatnya harapan publik ada kualitas Timnas usia muda akhir-akhir ini yang berkualitas bagus.

Jika satu demi satu kerusuhan dan jatuh korban tidak bisa diminimalisasi, maka tidak tertutup kemungkinan publik akan berkurang kepercayaan pada kompetisi yang berlangsung.

(asr)