Ginseng sang Leluhur Tanaman Obat

EpochTimesId – Ginseng sudah menjadi raja tumbuhan obat sejak jaman dahulu kala. Dalam pengobatan tradisional Tiongkok (TCM), ginseng diyakini memiliki efek unik dan sangat bergizi. Dia mengandung banyak manfaat bagi tubuh dan pikiran. Hal itu membuatnya jadi sangat populer baik di Tiongkok, atau pun di luar Tiongkok.

Akar ginseng digunakan sebagai suplemen dan obat alami sejak dahulu, terutama di Asia. Dalam bahasa Tiongkok, ginseng disebut rénshēn karena bentuknya yang aneh, seringkali menyerupai manusia (rén, manusia dalam bahasa Mandarin). Tiongkok adalah negara tertua yang tercatat di dunia, yang diketahui telah menemukan, menerapkan, membudidayakan, dan memproses ginseng untuk tujuan medis, seperti dikutip dari VisionTimes.Com.

Menurut sudut pandang ilmu pengetahuan Barat, sistem kekebalan tubuh memperkuat kemampuan ginseng karena tingginya konsentrasi polisakarida. Zat itu merupakan modulator sistem kekebalan yang kuat yang membuat tubuh sangat tahan terhadap penyakit tertentu. Inilah sebabnya mengapa di Barat, ginseng diberi nama botani Panax, yang berarti ‘penyembuh segala’dalam bahasa Yunani.

Ada dua jenis ginseng, yang sering digunakan sebagai ramuan. Mereka dibedakan dengan kasiat yang mereka miliki.

Salah satunya adalah Panax ginseng, tumbuh di Asia dan sering disebut sebagai ginseng sejati. Satu lagi adalah Panax quinquefollus, yang tumbuh di Amerika Utara.

Panax ginseng, varietas Asia, memiliki efek penghangat tubuh dan diyakini lebih manjur. Sementara Panax quinquefollus, memiliki efek pendinginan pada tubuh.

Spesies dari ginseng yang dianggap paling baik dari yang terbaik adalah ginseng Jilin. Ginseng ini diakui sebagai salah satu varietas Budidaya Panax ginseng terbaik di dunia. Meskipun ginseng ini dibiakkan untuk konsumsi massa, makanan ini dianggap memiliki kualitas yang sangat baik.

Ginseng Jilin terbagi menjadi dua kategori, ginseng budidaya dan ginseng liar. Ginseng liar dianggap memiliki kasiat yang lebih baik. Ginseng liar yang tumbuh alami di pegunungan Changbai di Tiongkok dikatakan paling berharga. Sementara hasil budidaya juga dikategorikan menjadi dua macam, yaitu Ji’an Lu dan Fusong Lu.

Ginseng bisa dikonsumsi dengan berbagai cara. Dia bisa dikeringkan dan digunakan sebagai teh, tonik, ramuan, dan sup. Bila dalam bentuk kering, bisa digiling menjadi bedak. Ginseng juga bisa dimakan segar dan sebagai acar.

Ginseng segar ternyata tidak hanya enak, tapi juga menyimpan banyak manfaat yang dicari oleh mereka yang mengetahui khasiat ramuan tanaman purba ini. Ginseng Korea dikatakan memiliki tekstur yang lebih renyah dan lebih kaya dari pada ginseng lainnya.

Jika dikonsumsi secara konsisten, para ahli mengklaim bahwa ginseng mungkin memiliki efek memberi nutrisi pada limpa, perut, dan paru-paru. Ini juga bisa memperbaiki kekebalan tubuh. Berbagai manfaatnya membuatnya menjadi ramuan populer untuk tonik dan resep.

Aspek penting tentang ginseng adalah waktu yang dibutuhkan untuk menumbuhkannya, yang menentukan harga dan kualitas ginseng seperti yang dinilai oleh penjual di pasar ginseng.

Misalnya, ginseng yang diklaim telah tumbuh di bawah tanah di alam liar selama beberapa dekade, dapat dijual seharga ratusan atau ribuan dolar. Sebagai contoh akar ginseng berusia 65 tahun, dibanderol dengan harga 3.580.000 RMB, atau sekitar US$ 545.000. (waa)