Medali Kehormatan Tertinggi untuk Dokter Militer Perang Vietnam

EpochTimesId – Dokter militer Amerika Serikat yang bertugas selama Perang Vietnam, Kapten (Purnawirawan) Gary Michael Rose mendapatkan medali tertinggi untuk keberanian, the Medal of Honor, dari Pemerintahnya. Veteran perang itu mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan tentara Amerika selama perang Vietnam.

Medali tersebut diserahkan langsung oleh Presiden AS, Donald Trump, Senin (23/10/2017) waktu setempat. Rose menerima penyerahan medali bersama 10 anggota unitnya yang menghadiri upacara Medal of Honor.

“Selama bertahun-tahun, kisah kepahlawanan Mike tidak terhitung. Tapi hari ini kami berkumpul untuk menceritakan kepada dunia tentang keberaniannya. Dengan bangga kami mempersembahkan medali kehormatan militer tertinggi negara kami,” kata Presiden Trump, dalam penyerahan medali itu.

Rose lahir di Watertown, New York, dan di didik oleh ayahnya. Ayahnya adalah seorang pekerja logam dan veteran Perang Dunia II. Ayahnya mengajarkan agar selalu mencintai, menghargai, dan membela negaranya.

Dia mendaftar di Angkatan Darat setelah tahun pertamanya kuliah. Pada usia 22, Rose bertugas sebagai tenaga medis untuk Unit Pasukan Khusus ke-5 dalam Perang Vietnam.

Trump teringat misi mengerikan saat Rose melakukan tindakan heroiknya. Rose adalah satu-satunya petugas medis untuk 136 pria yang ditugaskan pada ‘Operasi Tailwind’. Mereka ditempatkan di Laos dalam sebuah misi untuk mencegah Vietnam Utara melakukan pengiriman senjata di sepanjang Jalur Ho Chi Minh yang digunakan melawan pasukan Amerika.

“Mike dan unitnya meluncur menembus hutan lebat, menghindar peluru, menghindari bahan peledak, menghindari segala sesuatu yang bisa Anda hindari karena musuh melemparkan semua senjata ke arah mereka. Mereka terus menerus membalas tembakan saat mereka bergerak lebih dalam dan lebih jauh ke wilayah musuh,” kata Trump.

Orang-orang Vietnam bisa menggunakan senjata dengan baik. Secara jumlah mereka lebih unggul dari pasukan khusus AS. Pasukan Amerika terus-menerus terlibat pertempuran dalam empat hari. Mereka diterjang roket B-40 dan peluru mortir, serta tembakan senapan mesin.

Dalam sebuah kesempatan, Rose dan unit nya dihujani peluru. Dia berlari ke samping prajurit yang terluka. Dia menggunakan tubuhnya sendiri untuk melindunginya. Dia kemudian membawa tentara tersebut menghindari zona tempur yang dilanda hujan peluru menuju daerah yang lebih aman.

Itu hanyalah satu contoh dari banyak kasus dimana Rose mempertaruhkan nyawanya sendiri, dan mengekspos dirinya pada tembakan musuh sehingga dia bisa mencapai tentara yang terluka untuk memberikan bantuan medis.

Pada kesempatan lain, Rose pernah terjatuh dan terluka di kepala, tangan, dan kakinya. Saat itu sebuah bom B-40 musuh meledak tidak jauh dari tempatnya.

Rose mengabaikan luka-lukanya sendiri dan terus memberikan bantuan kepada tentara lain yang terluka.

 

After extraction helicopters arrived, Rose helped to put the wounded on the first set of helicopters, and then returned while under enemy soldiers, to move more wounded soldiers.

When the last extraction helicopter arrived, the gunner was shot in the neck, Rose administered critical medical treatment to him aboard the helicopter, thus saving his life.

The helicopter crashed just a few hundred yards from the extraction point, injuring Rose and the others aboard.

Despite his multiple sustained wounds, Rose continued to pull out other wounded troops, some of which were unconscious, out of the burning wreckage and administered aid.

“Finally, another helicopter rescued them, and by the time they reached the base, Mike was covered in blood. He refused treatment until all of his men had been cared for first,” Trump said.

“Nations are formed out of the strength and patriotism that lives in the hearts of our heroes,” he said.

Rose was joined by 10 members of his unit who attended the Medal of Honor ceremony.

Setelah helikopter evakuasi tiba, Rose mengangkut tentara yang terluka menuju helikopter. Dia kemudian kembali menuju medan pertempuran untuk menjemput lebih banyak tentara yang terluka menuju heli.

Ketika helikopter terakhir tiba, penembak yang bertugas tertembak di leher. Rose memberikan perawatan medis kritis kepadanya di atas helikopter, sehingga berhasil menyelamatkan nyawanya.

Namun, Helikopter itu jatuh beberapa ratus meter dari titik penjemputan, sehingga melukai Rose dan tentara yang lainnya.

Meskipun mengalami luka, dia terus menarik pasukan-pasukan lain yang terluka menuju titik aman. Beberapa di antaranya bahkan tidak sadarkan diri, sehingga harus digotong keluar dari puing-puing yang terbakar.

“Akhirnya, helikopter lain menyelamatkan mereka. Saat mereka tiba di pangkalan, Mike berlumuran darah. Namun Dia menolak pengobatan sampai semua tentara lainnya dirawat terlebih dahulu. Bangsa terbentuk dari kekuatan dan patriotisme yang hidup di hati pahlawan kita,” kata Trump. (waa)