ESPN Kehilangan 480 Ribu Pelanggan Akibat Protes Lagu Kebangsaan

EpochTimesId – Liga sepak bola khas Amerika Serikat (National Football League/NFL) sepertinya tengah berjuang menghadapi protes terkait lagu kebangsaan. Peringkat liga profrsional dan kehadiran penonton di stadion selama pertandingan mencapai titik terendah.

Kondisi itu pun merembet kepada perusahaan TV Kabel yang memegang hak siar. Lembaga survei Cable Coverage, mencatat pada Oktober 2017, bahwa ESPN kehilangan lebih dari 15.000 pelanggan setiap hari, selama bulan Oktober seperti dikutip dari NTD.tv, Rabu (1/11/2017).

Bahkan sepanjang bulan Oktober, total ESPN telah kehilangan sekitar 480.000 pelanggan. Pemicunya diduga kuat karena sebagian pemain liga mirip rugby itu, terus berlutut, saat lagu kebangsaan AS, ‘The Star Spangled Banner’ dimainkan sebelum laga dimulai.

 

ESPN memang bukan satu-satunya raksasa TV kabel olahraga yang kehilangan pelanggan. FoxSports1 juga kehilangan 584.000 pelanggan di bulan yang sama.

Seperti yang dikabarkan oleh Breitbart News, penurunan pelanggan FoxSports1 juga dikaitkan dengan kesalahan yang sama seperti ESPN. Pada bulan Oktober, FoxSports1 mengundang Pendeta Jesse Jackson di Undisputed, dalam acara debat utama jaringan.

Jackson dalam acara itu sempat menyampaikan ujaran kebencian, bahkan melontarkan pernyataan bahwa Presiden Donald Trump layak dibunuh. Dia juga menggunakan istilah budak untuk menggambarkan bagaimana pemain diperlakukan di NFL.

Langkah tersebut dinilai keluar dari nilai-nilai FoxSport. Aneh nya, selama ini FoxSports1 telah menganggap dirinya sebagai alternatif ESPN.

Aksi pemain Rugby yang berlutut itu dimulai pada tahun 2016 oleh Colin Kaepernick dan diikuti oleh para pemain lainnya. Mereka mengklaim bahwa aksi berlutut selama lagu kebangsaan dinyanyikan adalah bentuk protes terhadap kebrutalan polisi dan ketidakadilan rasial.

Kritikus berpendapat bahwa ini bukan waktu yang tepat, atau tempat yang tepat, untuk membawa politik ke dalam ajang NFL yang sebelumnya anti politik.

Sebuah artikel oleh jurnalis James Andrew Miller dan diterbitkan oleh Hollywood Reporter memprediksi bahwa ESPN mungkin akan meninggalkan NFL sepenuhnya setelah kontrak mereka berakhir.

Another source told Sporting News they expect to see ESPN “going down a path where they have less staff—and hire more production companies to provide programs and fill air time”

Pemutusan hubungan kerja pun kini mengancam para pekerja yang terkait di Industri tersebut. Seperti pekerja siaran langsung TV dan radio, serta staf produksi program siaran ulang. (waa)