Mengenal Cara Kerja Ladang Angin

EpochTimesId – Dalam dunia energi ramah lingkungan, ada dua pemain utama, energi matahari dan energi angin. Ladang angin telah bermunculan di seluruh dunia, hamparan kincir angin bertingkat yang bisa mengubah angin yang lewat menjadi daya listrik untuk grid lokal.

Bagaimana turbin angin ini dibuat, dan bagaimana cara menghasilkan listrik?

Untuk menangkap angin, menara ini dilengkapi dengan sekumpulan bilah rotor. Sebagian besar berongga dan terbuat dari fiberglass, tapi bisa juga terbuat dari aluminium dan plastik bahkan kayu balsa.

Di suatu tempat di menara, juga akan ada kotak utilitas, di situlah keajaiban terjadi. Atau, sains jika kita bersikap realistis di sini. Kotak utilitas akan dihubungkan ke nacelle dan akan mengubah pemintalan bilah rotor menjadi listrik.

Induksi elektromagnetik

Turbin dirancang untuk mengubah putaran bilah rotor menjadi listrik, tapi bagaimana cara kerjanya?

Pertama, angin harus diubah menjadi energi mekanis. Itulah yang terjadi saat bilah rotor berputar. Poros penggerak di nacelle, terhubung ke kotak utilitas, berputar dan membantu menciptakan dan menangkap energi mekanis.

Energi mekanis ini diarahkan ke generator. Di dalam generator adalah rotor yang ditutupi dengan magnet bermuatan terbalik. Rotor itu sendiri terbungkus loop kawat tembaga. Memutar rotor di dalam kabel tembaga menghasilkan listrik dengan cara induksi elektromagnetik.

Begitu listrik terbentuk, perlu peningkat voltase sehingga membuatnya bisa digunakan di grid dan bisa ditransfer melintasi jarak antara peternakan angin dan rumah yang menggunakan listrik.

Begitu sampai di lingkungan Anda, pembangkit listrik lokal Anda menurunkan voltase lagi sehingga bisa digunakan dengan aman di rumah Anda.

 

Desain turbin baru

Tidak semua orang menyukai gagasan tentang turbin angin yang sangat besar di properti mereka, bahkan jika mereka menghasilkan energi ramah lingkungan. Turbin angin merusak pemandangan dan bisa berbahaya bagi burung dan satwa liar lainnya.

Kebutuhan ini telah membantu para insinyur dan inovator menciptakan cara baru untuk memanfaatkan tenaga angin tanpa bergantung pada baling-baling yang sangat besar.

Gagasan yang telah muncul sejauh ini cukup menjanjikan, mulai dari turbin terisi helium yang melayang pada ketinggian 1000 kaki di atas tanah menjadi turbin Vortex tanpa blender yang memanen energi dari vortisitas angin yang berputar-putar di udara. Semua desain baru ini memiliki satu kesamaan, mereka tidak bergantung pada bilah pisau baling-baling untuk menangkap kekuatan angin.

Energi hijau akan menjadi lebih penting lagi saat kita mulai kehabisan pasokan bahan bakar fosil dari planet ini. Kita dapat secara potensial menggerakkan dunia dengan energi angin dan matahari, dan ini juga akan membantu mengurangi jejak karbon global kita, sehingga memperlambat efek pemanasan global.

Artikel ini ditulis oleh Megan Ray Nichols dalam bahasa Inggris. Dapatkan artikel aslinya dalam bahasa Inggris di Sini.