Xi Jinping Balas Ucapan Selamat dari Kim Jong-un, Konfirmasi Suatu Dugaan ?

oleh Ma Li

Epochtimes.id- Xi Jinping untuk pertama kalinya selama 16 bulan memberikan tanggapan balasan atas ucapan selamat yang dikirim oleh Kim Jong-un.

Laporan media Korea Selatan percaya, hal ini sagat besar kemungkinannya sesuai dengan dugaan Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang mengatakan bahwa Beijing akan mengirim utusan untuk mengunjungi Korea Utara.

Media Partai Komunis Tiongkok tidak memberikan tanggapan atas surat balasan dari Xi Jinping.

Media Korea Selatan KCNA pada 2 Nopember melaporkan bahwa Xi Jinping menyampaikan rasa terima kasih atas ucapan selamat yang dikirim oleh Kim Jong-un, dan mengharap hubungan kedua negara dapat terus berkelanjutan dalam kondisi yang sehat dan stabil.

“Saling memberikan kontribusi untuk mencapai kemajuan bersama, demi perdamaian dan stabilitas regional”.

Meskipun media resmi Korea Utara pada 1 Nopember telah melaporkan isi berita Xi Jinping tersebut, namun media corong PKT tetap diam tanpa tanggapan apapun. Bahkan sampai berita ini diturunkan, tidak ditemukan berita termaktub yang beredar melalui internet.

Kim Jong-un pada 25 Oktober mengirim sebuah pesan elektronik ucapan selamat kepada Xi Jinping atas terpilihnya kembali menjadi kepala negara.

Menurut analisa media asing bahwa, ini mungkin merupakan isyarat untuk menunjukkan keinginan berbaik dari seorang Kim Jong-un yang memang jarang mau mengirim pesan ucapan secara pribadi.

Bulan Juli tahun lalu, Xi Jinping mengirim pesan elektronik kepada Kim Jong-un dalam topik memperingati 55 tahun penandatanganan “Sino-North Korean Mutual Aid and Cooperation Friendship Treaty” (Kerjasama yang Bersahabat dan Kesepakatan Saling Membantu Antara Republik Rakyat Tiongkok dengan Republik Demokratik Rakyat Korea). Ini adalah pesan pertama sejak 16 bulan yang dikirim Xi kepada Kim.

Media Korea Selatan menduga : Beijing akan mengirim utusan untuk mengunjungi Korea Utara.

Seorang pejabat Korea Selatan pada Kamis lalu menyampaikan bahwa besar kemungkinan Beijing akan mengirim utusan untuk mengunjungi Korea Utara. Ia juga menyebutkan bahwa setelah usai Kongres Nasional ke 18, Beijing juga mengutus delegasi untuk mengunjungi Korea Utara.

Hubugan kedua negara sempat memburuk sejak tahun 2013 Kim Jong-un mengeksekusi mati pamannya Jang Sung-taek yang pro Tiongkok. Kunjungan pejabat tinggi dari kedua negara nyaris terhenti.

Apalagi sejak Tiongkok kian aktif dalam mendukung sanksi PBB kepada Korea Utara. Hubungan kedua negara bahkan memasuki situasi tegang.

Sejak memangku jabatan kepala negara, Xi Jinping belum pernah berkunjung ke Korea Utara. Begitu pula Kim Jong-un yang sejak diangkat sebagai pengganti ayahnya pada tahun 2011, belum pernah berkunjung ke Tiongkok.

Sudah 2 tahun berturut-turut sejak 2016, Xi Jinping tidak mengirim pesan elektronik untuk menyampaikan ucapan selamat pada hari kemerdekaan DPRK.

Perkembangan hubungan Tiongkok – Korea Utara mendapat perhatian global

Usai Kongres Nasional ke 19, Rezim Beijing bergegas melambaikan ranting zaitun (lambang perdamaian) kepada Korea Selatan. Namun demikian, dunia luar lebih menaruh perhatian pada bagaimana Tiongkok memperlakukan hubungan antara mereka dengan Korea Utara.

Kantor berita Yonhap mengutip sumber dari Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyebutkan, Xi dalam pesan elektronik tahun lalu pernah menyebutkan hubungan kedua negara diharapkan bisa berlanjut sesuai “Persahabatan dan kerja sama tradisional” yang sudah ada…. Meskipun dalam pesan elektronik kali ini tidak mengacu pada isi dari seruan tersebut, tetapi lebih menekankan pada perkembangan kedua negara dan stabilitas regional, kemakmuran bersama dan perdamaian.

Jadi, apakah hubungan kedua negara tersebut bisa berkembang menuju lebih hangat dan saling menguntungkan? tunggu pantauan kita bersama.

(Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com