Kunjungan Trump ke Asia, Kemukakan Strategi Baru Asia Pasifik?

Berdasarkan slogan Menlu Rex Tillerson sebelumnya saat berkunjung ke Asia, beberapa kali sempat diungkapkan mengenai “zona Indo-Pasifik yang bebas terbuka”, Panda menduga bahwa sangat mungkin hal ini akan menjadi topik pidato Trump pada KTT APEC. Ia mengatakan, jika Trump memilih tema ini, maka AS sangat mungkin akan mengumumkan menentang forum “One Belt One Road” dari RRT.

Akankah Trump Terima Undangan Jepang Untuk Masuk Kembali ke TPP?

Sejak Trump menjabat, hubungan antara AS dengan Jepang karena masalah nuklir Korut semakin erat. Akan tetapi Trump yang telah mengumumkan mundurnya AS dari TPP (the Trans-Pacific Partnership), media massa Jepang memberitakan bahwa Abe berniat menyinggung masalah TPP dalam pertemuan kali ini.

Profesor Yasushi Watanabe dari Universitas Keio Jepang mengatakan, dalam perdagangan Trump memprioritaskan dialog bilateral, sedangkan Abe cenderung dialog multilateral, saat ini Jepang masih mendorong TPP. Ia memprediksi, perundingan soal perdagangan Jepang dan AS akan menjadi ajang “tarik ulur” jangka panjang.

Presiden Donald Trump memberikan pidato dalam sebuah acara di Gedung Putih, Selasa (10/10/2017). (MANDELNGAN/AFP/Getty Images/TheEpochTimes)

Frank Tian Xie juga menyatakan, tidak tertutup juga kemungkinan Jepang akan mengutarakan soal TPP. Ia berkata, “Karena setelah AS mundur dari TPP, Jepang merasa mendorong maju TPP tidak lagi menarik, sehingga berharap agar AS bisa kembali bergabung.”

Menurut analisanya, jika mengundang AS kembali bergabung, “maka harus bernegosiasi ulang dan mendesain ulang, mulai dari bentuk sampai kontennya akan sama sekali berbeda”.

Ia menyatakan, apalagi kerangka baru TPP ‘akan memisahkan RRT keluar, mau tidak mau RRT harus berubah, atau PKT sudah tidak eksis lagi”. Ia menambahkan, sebelum kedua hal tersebut terwujud, dalam kondisi kepentingan AS dirugikan, Trump tidak akan bersedia kembali ke TPP.

Bagaimana pun juga, kunjungan Trump ke Asia kali ini tidak diragukan akan menjadi ajang pamer yang sangat penting bagi pemerintahan AS kali ini, apakah akan dilakukan penyesuaian terhadap strategi di Asia, akan menjadi hal yang dinantikan berbagai pihak. (SUD/whs/asr)