Rekor Box Office “Wrestling Competition” Ungkit Persaingan Soft Power RRT-India

Film tersebut tidak hanya unggul dalam hal kelancaran alur cerita dan integritasnya, juga pemandangan di ajang gulat yang menegangkan, pemandangan seperti nyata ketika pukulan mendarat di tubuh, sungguh membuat penonton RRT terkesima.

Menurut informasi, untuk mengambil gambar gulat yang benar-benar nyata, Aamir Khan dan kedua “putrinya” di dalam film itu telah melakukan latihan gulat selama satu setengah tahun, hampir bisa menjadikannya seorang atlet gulat profesional. Bahkan salah satu “putrinya” itu mengalami patah tulang saat latihan.

Persaingan Soft Power

Fenomena yang dipicu oleh film “Dangal” telah mengundang pembicaraan berbagai kalangan luar soal kompetisi soft power antara India dan RRT.

Surat kabar “New York Times” baru-baru ini memberitakan, industri film RRT selama ini selalu meniru Hollywood dan menargetkan melampauinya. Namun keberhasilan besar film “Dangal”, telah menarik sorotan mata perusahaan produsen film RRT agar mengalihkan perhatiannya dari Barat beralih ke Timur.

Mendadak perusahaan RRT mulai berebutan segala hal yang berkaitan dengan Bollywood – status rekanan dan hak menerbitkan, termasuk sutradara dan penulis skenarionya.

Artikel menyebutkan, dua negara besar Asia juga sedang semakin banyak memamerkan soft power masing-masing kepada dunia luar, termasuk pengaruh budaya, di sektor perfilman.

Beberapa tahun terakhir film India terus mendunia, film “The Millionaire in the Slums”, film “3 Idiots” dan yang baru-baru ini dirilis adalah film berjudul “Lion” mendapat sambutan sangat baik, hal ini membuat nama “Bollywood” berkibar di seluruh dunia.

Sementara RRT selama ini sulit menghasilkan film besar yang bisa menghebohkan seluruh dunia. Film karya Zhang Yimou berjudul “Great Wall” dianggap sebagai film besar global yang pembuatannya dianggap merupakan upaya yang paling besar, namun box office di luar negeri cukup payah.