Sedikitnya 5 Orang Tewas dan 21 Terluka Saat Militan Menyerbu Stasiun Televisi di Afghanistan

Epochtimes.id- Setidaknya lima orang tewas dan 21 orang lainnya luka-luka dalam serangan teroris terhadap sebuah stasiun TV lokal di Kabul, Afghanistan, Selasa (7/11/2017) menurut laporan media setempat dikutip dailypakistan.

Seorang wartawan yang berhasil melarikan diri saat kejadian tersebut mengungkapkan bahwa penyerang masih berada di dalam gedung dengan suasana tembakan yang masih terdengar.

Media TOLONews melaporakan, sejumlah orang tewas termasuk seorang satpam, pekerja wanita dari stasiun TV dan dua orang penyerang.

Penyerang menyerbu dengan menyamarkan diri dengan atribut polisi, berlindung di sebuah gedung di dalam fasilitas tersebut. Para penyerang terlibat baku tembak dengan Uni Pasukan Operasi Khusus Pakistan, Crisis Response Unit (CRU) yang tiba sesaat setelah serangan tersebut.

Unit khusus pasukan Afghansitan menyelamatkan korban (Dailypakistan/Ariananewws.af)

CRU juga berhasil menyelamatkan sejumlah jurnalis dan pekerja media selama baku tembak selama tiga jam terjadi.

Di antara mereka yang terluka adalah beberapa pekerja media dan empat personil pemadam kebakaran polisi Kabul.

Lebih dari 100 karyawan berada di dalam gedung pada saat serangan, menurut polisi.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan Komite Keselamatan Jurnalis Afghanistan (AJSC), sebuah kelompok keamanan media independen, mengecam keras insiden tersebut.

Media dan jurnalis sering diserang di negara yang dilanda penyerangan kubu militan bahkan 0 wartawan Afghanistan dan pekerja media terbunuh pada paruh pertama tahun ini.

Kepala Stasiun TV Shamshad, Pashtoon kepada media Afghanistan Ariananews mengatakan bahwa serangan tersebut tidak akan menghentikan mereka untuk bersiaran dan mereka bertekad tetap berbagi informasi dengan publik.

NATO juga mengecam serangan terhadap stasiun TV tersebut.

“NATO mengecam serangan terhadap Shamshad TV hari ini sebagai serangan terhadap kebebasan pers dan memuji respon cepat ANDSF,” kata aliansi yang dikutip di sebuah posting Twitter.

Sekretaris Jenderal aliansi tersebut, Jens Stoltenberg mengatakan bahwa ini adalah contoh lain serangan terhadap warga sipil  “yang tidak dapat diterima”.

“Beberapa minggu terakhir ini sulit dilakukan di Afghanistan, dengan sejumlah serangan brutal dan tidak masuk akal. Seperti serangan hari ini di Shamshad TV, ‘katanya.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul menyebut serangan tersebut sebagai “tindakan teroris melawan kebebasan pers.”

“Saya sangat terganggu oleh laporan serangan terhadap jaringan Shamshad dan mengutuk tindakan teroris tersebut terhadap kebebasan pers . Ini tidak akan bertahan,” kata Kuasa Khusus dari Kedutaan Besar A.S. di Kabul, Hugo Llorens di Twitter.

Serangan tersebut memaksa saluran TV itu tak mengudara selama beberapa jam. Taliban membantah terlibat. ISIS mengaku bertanggung jawab atas pemboman tersebut. (asr)

Sumber : Ariananews/Dailypakistan