Zhao Leji Menyinggung Soal Kehancuran Partai Usai Menangkap dan Memeriksa ‘Harimau’ Pertama Pasca Kongres Nasional PKT

oleh Zhang Dun

Epochtimes.id- Sekretaris Komite Tetap untuk Inspeksi Disiplin Nasional, Zhao Leji,  yang baru dilantik melalui Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke 19, baru-baru ini berhasil menangkap dan melengserkan “harimau” pertama yang masih menjabat usai Kongres.

Zhao Leji mengemukan pendapatnya tentang Partai Komunis Tiongkok yang sudah berada dalam posisi diambang kehancuran pada hari berikutnya.

Zhao melalui situs Komisi Inspeksi Disiplin pada 10 November memberitakan bahwa Anggota Wakil Direktur Urusan Perlindungan Lingkungan Hidup dan Konservasi Sumber Daya Kongres Rakyat Nasional, mantan dekan Akademi Penelitian Ilmu Lingkungan Hidup Tiongkok bernama Meng Wei sedang menjalani pemeriksaan oleh yang berwenang.

Meng Wei menjadi “harimau” pertama yang ditangkap oleh Zhao pada 25 Oktober lalu setelah ia dilantik.

Pada 11 November, Zhao Leji menerbitkan artikel panjang di Harian Rakyat yang isinya sampai 17 kali menyebut nama Xi Jinping dengan membuka kalimat yang menyerukan kepada semua anggota Partai Komunis Tiongkok untuk mempertahankan tingkat konsistensi yang tinggi berintikan pimpinan Xi Jinping.

Dalam artikel tersebut Zhao juga menyinggung soal kehancuran partai, ia menulis : Masalah di Tiongkok semua bersumber dari dalam Partai Komunis Tiongkok. Jika pengontrolan terhadap partai melemah dan disiplin menurun, tidak heran kalau PKT akan hancur dan dihapus oleh sejarah.

Di masa lalu, baik Hu Jintao, Xi Jinping, Wang Qishan dan pejabat senior lainnya sering mengatakan bahwa justru di era PKT berkuasa itu konflik sosial muncul cukup menonjol, korupsi merajalela hingga mengantarkan partai pada jalan kematian.

Kasus usaha kudeta yang dilakukan Bo Xilai, Zhou Yongkang, Jiang Zemin, Zeng Qinghong dan lainnya sudah terungkap sebelum berlangsungnya Kongres Nasional ke 18.

Hu Jintao yang akan mengakhir jabatannya dalam pidato pembukaan Kongres menyebutkan, situasi anti-korupsi masih cukup serius dan membutuhkan penanganan yang berkelanjutan. Jika hal tersebut kurang mendapat perhatian, partai akan hancur.

Setelah Xi Jinping menjabat, Bo Xilai, Zhou Yongkang, Xu Caihou, Lin Jihua, Guo Boxiong, Sun Zhengcai dan sejumlah ‘harimau besar’ lainnya ditangkap.

Pihak berwenang berulang kali mengatakan, keenam ‘harimau’ itu selain rakus kekayaan dengan melakukan korupsi dalam jumlah besar, juga melakukan persekongkolan untuk merebut kekuasaan dari pemerintah yang sah.

Akibat kasus mengerikan dan mengejutkan itu, pihak berwenang di Zhongnanhai bertindak tegas untuk “menghilangkan bahaya politik utama yang tersembunyi.”

Zhao dalam artikelnya juga menyinggung soal kasus-kasus kejahatan yang dilakukan oleh kelompok Jiang Zemin, ia kemudian menegaskan perlunya untuk membasmi korupsi sampai ke akar-akarnya, memperjuangkan anti korupsi hingga mencapai kemenangan, dan lainnya.

Selama Wang Qishan menjabat Sekretaris Komite Tetap untuk Inspeksi Disiplin Nasional ia telah membantu Xi Jinping untuk menyelesaikan sejumlah kasus kejahatan yang dilakukan oleh lebih dari 40 orang anggota Komite Sentral, lebih dari 440 orang pejabat menengah untuk membantu kelancaran dalam pengembalian kekuatan militer yang digenggam oleh antek-antek Jiang Zemin.

Pada 6 November Wang Qishan menerbitkan sebuah artikel di media resmi yang menyebut bahwa  kelompok kepentingan sedang berupaya untuk mengambil secara paksa kekuasaan partai dan pemerintah yang sah.

Pihak berwenang kemudian menangkap dan menyelidiki kasus kejahatan yang dilakukan Zhou Yongkang, Bo Xilai, Guo Boxiong, Xu Caihou, Sun Zhengcai, Ling Jihua demi memberantas korupsi politik dan korupsi ekonomi yang saling terkait dengan kelompok kepentingan itu.

Sedangkan orang yang berada di belakang keenam penjahat kelas ‘harimau’ itu adalah Jiang Zemin. Zhou Yongkang menguasai Angkatan Kepolisian Bersenjata, Dinas Keamanan Publik dan sistem peradilan Tiongkok. Guo Boxiong, Xu Caihou menguasai Angkatan Bersenjata dan menjadi ‘jurubicara’ Jiang Zemin di militer. Sedangkan Bo Xilai, Sun Zhengcai adalah pewaris kekuasaan binaan Jiang Zemin.

Namun, sebelum Kongres Nasional ke 18 dan 19, pihak berwenang Tiongkok berhasil mencopot Bo Xilai dan Sun Zhengcai. Dunia luar umumnya percaya bahwa dengan keberhasilan mencopot Sun Zhengcai dari jabatan anggota politbiro Pusat berarti pihak berwenang telah berhasil mematahkan jalan belakang Jiang Zemin.

Meskipun rezim Xi Jinping telah berhasil mencopot sejumlah besar antek Jiang Zemin, tetapi Jiang Zemin dan Zeng Qinghong justru masih belum diselidiki dan dimintai pertanggungjawaban.

Epochtimes sebelumnya pernah melaporkan bahwa, Jiang Zemin, Zeng Qinghing dan lainnya masih tanpa henti-henti mengadakan pengacauan yang merongrong pemerintahan Xi Jinping, bahkan meluncurkan berbagai bentuk kudeta dalam banyak kesempatan. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com