Istri Awak Sebut Kapal Selam Argentina yang Hilang Hanya Sepotong Sampah

EpochTimesId – Seorang istri dari anggota awak kapal selam Argentina, ARA San Juan, yang hilang meragukan kualitas armada angkatan laut Argentina itu. Keraguan akan kualitas kapal selam itu pun menjadi sorotan media-media internasional.

“Mereka mengirim sepotong sampah untuk berlayar,” ujar Itati Leguizamon, istri awak kapal selam. Suaminya German Suarez, turut hilang bersama kapal selam dan 43 awak kapal lainnya.

“Mereka tidak mengatakan kepada kami bahwa mereka telah meninggal … tapi apa yang dapat Anda harapkan jika mereka mengatakan bahwa ada ledakan yang menyebabkan mereka jatuh dan tenggelam 3.000 meter di bawah laut,” sambung Itati, Seperti dikutip The Epoch Times dari Yahoo7 News.

Dia mengaku marah dan kesal dengan kurangnya transparansi Angkatan Laut Argentina.

“Mereka berbohong kepada kami … mereka telah meninggal untuk sementara waktu, dan mereka membawa kami ke sini seminggu yang lalu,” keluhnya.

Dia juga menyalahkan kualitas kapal selam yang kurang berkualitas pada pemerintah sebelumnya dan pemerintah saat ini.

Kapal selam itu hilang kontak dengan pangkalan selama lebih dari seminggu. Pejabat militer mengatakan bahwa ledakan besar diduga kuat terjadi mendekati waktu hilang nya kapal selam.

Juru bicara Angkatan Laut Argentina, Enrique Balbi menegaskan bahwa pencarian kapal selam yang hilang akan terus berlanjut. Kontak terakhir kepada pangkalan, menunjukkan bahwa kapal selam berada ratusan mil dari pantai timur Argentina.

“Menurut laporan ini, ada sebuah ledakan,” kata Balbi. “Kami tidak tahu apa yang menyebabkan ledakan keras dan cepat itu, pada kawasan dan waktu yang sama dengan hilangnya kapal selam ini.”

Anggota keluarga yang putus asa terlihat menangis setelah pejabat militer mengatakan kepada mereka tentang adanya ledakan tersebut.

Anggota keluarga dan teman-teman awak kapal selam ARA San Juan berkumpul di sebuah pangkalan angkatan laut Argentina di Mar del Plata, Argentina, 23 November 2017. (REUTERS/Marcos Brindicci/TheEpochTimes)

“Mereka meresmikan sebuah kapal selam dengan cat dan bendera baru pada tahun 2014, namun tanpa peralatan apapun,” Leguizamon menambahkan, seperti dikutip dari Yahoo News. “Angkatan laut harus disalahkan, karena selama 15 tahun pembaruan kapal selam ditinggalkan.”

Pencarian kapal selam tersebut telah mendorong misi pencarian dan penyelamatan internasional. Walau demikian, anggota keluarga yang lain pun turut kecewa.

“Mereka belum kembali dan mereka tidak akan pernah kembali,” kata Jesica Gopar, istri perwira kapal selam, Fernando Santilli. “Saya merasa tidak enak tentang ini dan sekarang sudah dikonfirmasi.”

Kapal selam buatan Jerman itu mulai digunakan sejak tahun 1985. Kapal itu naik dok dan diperbaiki pada tahun 2014 dengan menghabiskan anggaran hingga $US 12 juta.

Pada hari Kamis, pejabat mengatakan sebuah pesawat AS menemukan sebuah benda tidak dikenal di air laut dimana tempat kapal diduga menghilang. Namun, kapal laut masih berusaha untuk menuju lokasi tersebut. (waa)