Jet Rusia Intervensi Pesawat Intelijen Amerika di Laut Hitam

EpochTimesId – Sebuah pesawat tempur Rusia mengganggu pesawat mata-mata Angkatan Laut Amerika Serikat pada jalur Internasional di atas Laut Hitam. Amerika Serikat menggambarkan aksi Rusia itu sangat provokatif dan berbahaya.

Pentagon mengatakan kepada CNN, Senin (27/11/2017) waktu Amerika, bahwa jet tempur Su-30 Rusia memotong jalur pesawat P-8A Poseidon pada hari Sabtu (25/11/2017) akhir pekan kemarin.

“Pesawat AS beroperasi di wilayah udara internasional dan tidak melakukan apapun untuk memancing perilaku Rusia ini,” ujar juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Michelle Baldanza, seperti dikutip dari The Epoch Times, Selasa (28/11/2017).

Pesawat tersebut melintas di depan pesawat AS dengan cara manuver belok kanan saat menggunakan afterburner-nya. Afterburner adalah pembakar tambahan yang dipasang pada sistem pembuangan mesin turbojet untuk meningkatkan daya dorong.

Manuver Rusia itu memaksa Poseidon mengikuti gerakan berbelok ke kanan pada jalur jet Rusia itu, agar pesawat tidak bersenggolan atau bahkan bertabrakan.

Seorang pejabat mengatakan bahwa tindakan itu menyebabkan ‘turbulensi keras’ pada pesawat Amerika. “Insiden tersebut berlangsung sekitar 24 menit,” kata pejabat yang meminta namanya tidak disebutkan itu.

Pejabat lain menambahkan bahwa Su-30 Rusia terbang ‘tidak menentu’, seperti dikutip The Epoch Times dari Fox News.

https://twitter.com/rabrowne75/status/935264169737236481

Baldanza mengatakan jet Rusia itu berada dalam jarak 50 kaki dari pesawat AS. Pesawat P-8 mengaktifkan transponder penerbangan selama provokasi Rusia.

Armada Amerika dan Rusia beberapa kali terlibat insiden provokasi sepanjang tahun 2017.

Pada bulan Juni tahun ini, sebuah pesawat Rusia masuk dalam jarak lima kaki dari pesawat mata-mata AS lainnya di dekat Laut Baltik. Kemudian, sebuah Su-27 Rusia mendekati sebuah pesawat pengintai RC-135 Amerika dan bertindak provokatif dengan melakukan manuver ‘berbahaya’, kata seorang pejabat pada saat itu, seperti dikutip dari Fox News.

Insiden lainnya, pada awal tahun ini melibatkan jet Rusia terlibat dalam persinggungan berbahaya dengan pesawat perusak Amerika, seperti dikutip dari Reuters.

“(Pilot) USS Porter menanyakan maksud pesawat terbang Rusia melakukan manuver, namun tidak mendapat tanggapan,” kata pejabat tersebut kepada Reuters saat itu. “Insiden semacam itu berbahaya karena bisa mengakibatkan kecelakaan atau salah perhitungan.”

Insiden pertama waktu itu melibatkan dua jet Su-24 Rusia, insiden kedua terjadi antara Su-24 yang terpisah dengan pesawat Amerika, dan insiden ketiga melibatkan pesawat IL-38 yang memiliki ukuran lebih besar.

Pada bulan April 2016, dua pesawat tempur Rusia juga menerbangkan serangan simulasi melewati penghancur rudal AS di Laut Baltik. Rudal melintas sangat dekat sehingga menimbulkan alur udara pada air, dengan hembusan uap air menerpa penghancur rudal. (waa)