Seorang Pria Tewas Setelah Selfi dengan Granat

ErabaruNews – Seorang pria Rusia, Alexander ‘Sasha’ Chechik terbunuh beberapa saat setelah ber-swa-foto dengan granat. Sebelum tewas, dia sempat mem-posting foto dirinya memegang granat tangan dengan pin pengaman granat ditarik untuk dilepas.

Seperti dikutip The Epoch Times dari Independent, pria 26 tahun itu tewas seketika saat granat yang dipegangnya itu tiba-tiba meledak. Insiden tersebut terjadi di kota Labinsk, di sebelah barat daya Rusia.

Lokasi kota Labinsk di Google Maps.

Kantor berita Rusia Kuban.kp.ru melaporkan bahwa Chechik sedang duduk di mobilnya, sambil mengirim pesan singkat berupa SMS kepada orang-orang. Dalam salah satu pertukaran teks, seorang teman menanyakan kabar Chechik, menanyakan di mana dia berada dan apakah dia baik-baik saja.

“Tergantung apa yang kamu maksud dengan OK,” jawab Chechik, seperti dilansir dari Independent.

Teks yang dikirim mencakup foto close-up tangannya yang sedang memegang granat-dengan pin tergeletak pada kursi mobil di sampingnya.

https://twitter.com/droolindog/status/935584395725074433

Karena prihatin, temannya itu mengiriminya peringatan untuk tidak bermain-main dengan granat. Temannya kembali menanyakan kondisi dan lokasi keberadaan Chechik.

Namun, kali ini tidak ada tanggapan dari korban.

Polisi mengatakan kekuatan ledakan tersebut membunuh Chechik dengan seketika. Sebuah foto grafis yang dirilis polisi menunjukkan kerusakan mengerikan pada tubuh bagian bawah Chechik yang disebabkan oleh ledakan granat.

Polisi melanjutkan, mereka yakin Chechik memperkirakan granat tersebut tidak akan meledak selama dia memegangnya. Barangkali korban mengira, sebuah granat baru akan meledak jika dilempar dan membentur benda keras lainnya.

https://twitter.com/ScallywagNYC/status/935592412046594053

Korban sendiri mengirim foto ke sejumlah temannya yang lain.

Polisi kemudian menyatakan bahwa kematiannya adalah sebuah kecelakaan, bukan bunuh diri. Komite Investigasi Rusia pun turut menaruh perhatian serius terhadap insiden ini.

Perwira Komite Investigasi Rusia, Natalia Smyatskaya mengatakan penanganan bahan peledak membutuhkan keahlian dan ketelitian serta pelatihan yang tidak singkat. Granat seharusnya hanya boleh dikendalikan oleh petugas terlatih. (waa)

https://youtu.be/sHfyV7TU9V8