Sepak Terjang Jenderal dari Tiongkok yang Tewas Bunuh Diri, Mengungkap Kasus Membelitnya

oleh Li Yun

Menjelang Kongres Nasional PKT ke 19 terdengar berita bahwa mantan Direktur Urusan Politik Komisi Militer Nasional, Jenderal Zhang Yang dibebaskan dari tugas.

Media Xinhua pada 28 November memberitakan, dalam masa pemeriksaan oleh pihak yang berwenang, Zhang Yang dan tempat tinggalnya terus dalam pengawasan.

Baru-baru ini, ketika pejabat Komisi Inspeksi Disiplin Militer datang berkunjung ke rumahnya, ia dengan alasan minta izin untuk berganti pakaian, ternyata mengambil jalan pintas dalam rumahnya.

Media Xinhua pada 28 November sore melaporkan bahwa Jenderal Zhang Yang telah meninggal gantung diri dalam rumahnya pada 23 November.

Baca : Jenderal Tertinggi Tiongkok Bunuh Diri di Tengah Penyelidikan Korupsi

Media asing menyebutkan bahwa Zhang dan rumahnya terus mendapatkan pengawasan ketat selama proses pemeriksaan kasusnya.

Hari itu, seorang pejabat dari Komisi Inspeksi Disiplin Militer berkunjung ke kediamannya, Zhang kemudian meminta izin masuk kamar untuk berganti pakaian, tetapi pada kenyataannya ia memilih berganti alam.

Menjelang diadakannya Kongres Nasional ke 19, yakni sekitar bulan Agustus atau September, media Hongkong mengungkapkan bahwa Fang Fenghui dan Zhang Yang masing-masing telah dibebastugaskan dari jabatan mereka di Kantor Staf Gabungan Departemen Komisi Militer.

Sejak bulan September, beberapa media seperti Reuters, Asahi Shimbun, Liberty Times, Singtao Daily dan lainnya memberitakan bahwa Fang Fenghui dan Zhang Yang sedang dalam pemeriksaan pihak berwajib.

Pada 6 September diketahui bahwa nama kedua orang tersebut tidak tercatat lagi dalam daftar nama wakil yang menghadiri Kongres Nasionak ke 19.

Pada 25 September saat Xi Jinping mengunjungi pameran bersama sejumlah anggota politbiro, komisi militer pusat, penasihat negara dan lainnya, juga tidak terlihat muka kedua orang tersebut.

Kabarnya, pemeriksaan terhadap kedua orang tersebut berkaitan erat dengan bagian dari rencana ‘pembersihan menyeluruh terhadap sisa-sisa racun yang ditinggalkan Guo Boxiong dan Xu Caihou’.

Fang adalah orang sekampung dan bekas anak buah Guo Boxiong, sedangkan Zhang adalah kroni Xu Caihou.

Majalah Hongkong ‘Frontline’ edisi bulan Oktober memberitakan, Fang dan Zhang secara diam-diam dengan segala cara berusaha untuk menggagalkan rencana pembersihan terhadap sisa racun yang ditinggalkan Guo dan Xu.

Hal ini menimbulkan ketidakpuasan Xi Jinping yang akhirnya berdampak dipensiun lebih awal.

Kedua orang tersebut juga tidak senang dengan Xi Jinping. Akibat reorganisasi militer jabatan Fang berubah dari tadinya kepala staf umum menjadi Sekjen.

Komisi Militer yang tugasnya hanya menangani urusan rutin Xi Jinping. Sedangkan jabatan di bagian politik umum bagi Zhang juga tinggal menangani urusan yang berkaitan dengan informasi dan surat menyurat. Sehingga keduanya lebih terasa sebagai ‘kurir kelas atas’.

Fang dan Zhang yang sebelumnya pernah diprediksikan menjabat wakil ketua di bidang komisi militer pusat, sekarang malahan dipensiunkan lebih awal.

Hal mana tentu juga berpengaruh terhadap mereka. Karena itu, keduanya merencanakan kudeta militer menjelang Kongres ke-19 yang akhirnya gagal karena kebocoran rahasia. Xi memerintahkan penangkapan mereka dan menghancurkan persekongkolan miter ini.

Namun, artikel termasuk media lainnya tidak merinci rencana kudeta militer mereka.

Dari informasi publik diketahui bahwa Zhang Yang yang kini berusia 66 tahun adalah orang Hebei, Tiongkok.

Cukup lama bertugas di bagian politik militer yang dipimpin oleh Xu Caihou. Menjadi kroni Xu yang kemudian dipromosikan untuk memegang jabatan penting diberbagai instansi militer. (Sinatra/asr)

Sumber : ntdtv.com