Amerika Sampaikan pada PBB Akan Menempuh Jalan Sendiri terkait Imigrasi

EpochTimesId – Amerika Serikat menarik diri dari sebuah perjanjian global mengenai migrasi dan pengungsi pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Sabtu (2/12/2017) lalu. Mereka menginformasi PBB, bahwa mereka akan membuat keputusan secara independen mengenai siapa yang diizinkan untuk datang ke Amerika Serikat.

Amerika tidak akan lagi berpartisipasi dalam Global Compact on Migration, sebuah hasil Deklarasi New York untuk Pengungsi dan Migran. Kesepakatan itu dengan suara bulat diadopsi tahun lalu, seperti dikutip dari The Epoch Times, Senin (4/12/2017).

Norma itu adalah sebuah kesepakatan yang tidak mengikat untuk melindungi hak-hak pengungsi, membantu mereka bermukim kembali, dan memfasilitasi akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Para pendukung pengungsi memegang banner dan spanduk dalam sebuah demonstrasi di Melbourne, Australia, 4 November 2017. (AAP/Mal Fairclough/via Reuters)

Pemerintahan Presiden Donald Trump telah menyatakan keprihatinannya, menunjukkan bahwa kesepakatan tersebut merupakan ancaman bagi keamanan nasional A.S.

“Keputusan kami mengenai kebijakan imigrasi harus selalu dilakukan oleh orang Amerika dan Bangsa Amerika saja,” ujar Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley Sabtu, akhir pekan kemarin. “Kami akan memutuskan cara terbaik untuk mengendalikan perbatasan kami dan siapa yang akan diizinkan memasuki negara kami.”

Menteri Sekretaris Negara, Rex Tillerson menegaskan bahwa Perjanjian awal tersebut didasarkan pada sebuah deklarasi bahwa berisi sejumlah tujuan kebijakan yang tidak sesuai dengan hukum dan kebijakan AS.

“Kami tidak dapat dengan itikad baik mendukung sebuah proses yang dapat merusak hak kedaulatan Amerika Serikat untuk memberlakukan undang-undang imigrasi dan mengamankan perbatasan kami,” Ujar menteri yang membidangi urusan luar negeri AS itu, Minggu (3/12/2017).

“Amerika Serikat mendukung kerjasama internasional mengenai isu-isu migrasi, namun merupakan tanggung jawab utama negara-negara berdaulat untuk membantu memastikan bahwa migrasi aman, teratur, dan legal,” lanjut Tillerson.

Presiden Majelis Umum PBB, Miroslav Lajčák menyatakan penyesalannya dengan sikap Amerika. Dia menilai Amerika sebagai rumah bagi jumlah migran terbesar, memiliki pengalaman dan keahlian untuk memimpin isu-isu terkait.

Penarikan diri tersebut dilakukan hanya beberapa hari sebelum dimulainya konferensi global tentang migrasi di Puerto Vallarta, Meksiko. Trump dilaporkan telah memutuskan untuk memboikot perundingan tersebut. (waa)