Bayi Pertama Lahir dari Wanita Penerima Transplantasi Rahim di Amerika

ErabaruNews – Pertamakalinya di Amerika Serikat, seorang wanita yang menerima transplantasi rahim melahirkan bayi dengan selamat di Texas. Sang Ibu dulunya dikabarkan terlahir tanpa memiliki rahim, seperti dikutip dari NTDTV, Senin (4/12/2017).

Wanita itu melahirkan bayi laki-laki bulan lalu di Baylor University Medical Center di Dallas, Texas. Dia sebelumnya menerima transplantasi dari RS yang sama, menurut sebuah video yang diposting oleh rumah sakit tersebut.

Craig Civale, juru bicara rumah sakit mengkonfirmasi pada hari Jumat, 1 Desember 2017 bahwa kelahirannya berhasil, namun dia tidak memberikan rincian lainnya. Identitas keluarga tidak terungkap karena alasan privasi.

Bagi Amerika Serikat, ini adalah kasus perdana. Namun, beberapa tahun yang lalu kasus yang sama juga terjadi di Swedia, seperti dikutip dari CBS News.

https://www.facebook.com/BSWHealth/videos/10155225931516173/

“Kelahiran hidup pertama dari penerima transplantasi rahim di Amerika Serikat merupakan tonggak sejarah dalam pekerjaan kita untuk memecahkan infertilitas faktor uterus yang mutlak; Tapi yang lebih penting, saat yang indah untuk cinta dan harapan seorang ibu yang diberi tahu bahwa dia tidak akan pernah bisa memiliki anaknya sendiri,” kata Dr. Giuliano Testa, peneliti utama percobaan klinis tersebut.

Di Swedia, delapan bayi lainnya telah berhasil terlahir pada wanita yang menjalani transplantasi rahim di Rumah Sakit Universitas Sahlgrenska di Gothenburg.

New York Times melaporkan bahwa sekitar 50.000 wanita dilahirkan tanpa rahim atau yang harus menyingkirkannya karena kanker atau komplikasi lainnya.

Transplantasi biasanya hanya bersifat sementara, guna memberi cukup waktu bagi wanita untuk memiliki satu atau dua anak sebelum diangkat kembali. Waktunya terbatas karena penerima transplantasi rahim harus minum obat penekan kekebalan tubuh untuk mencegah penolakan organ.

Penn Medicine di Philadelphia mengumumkan bulan lalu bahwa mereka juga akan mulai menawarkan transplantasi rahim, CBS News melaporkan.

Rumah sakit Baylor memiliki sebuah studi yang berjalan selama bertahun-tahun untuk mendaftarkan hingga sepuluh wanita untuk transplantasi rahim. Pada tahun 2015 rumah sakit tersebut mengatakan bahwa empat wanita telah menerima transplantasi, namun tiga rahim harus diangkat karena aliran darahnya buruk.

American Society for Reproductive Medicine mengeluarkan sebuah pernyataan pada hari Jumat yang menyebut kelahiran Dallas sebagai tonggak penting lainnya dalam sejarah pengobatan reproduksi.

“Bagi wanita yang lahir tanpa rahim yang berfungsi, transplantasi mewakili satu-satunya cara mereka bisa melakukan kehamilan,” kata pernyataan komunitas tersebut.

Komunitas ini mengumpulkan para ahli untuk mengembangkan panduan untuk program yang ingin menawarkan layanan ini. (waa)