Senat Amerika Loloskan RUU Pajak Setelah Partai Republik Menangkan Voting

ErabaruNews – Senat Amerika Serikat mengeluarkan sebuah Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak menyeluruh. Ini adalah sebuah tonggak penting bagi Partai Republik dalam upaya terakhir melakukan reformasi pajak.

Dewan Perwakilan yang diisi para Wakil Negara Bagian yang dikendalikan oleh Partai Republik meloloskan rencana RUU melalui pemungutan suara. Sebanyak 51 suara menyatakan setuju dengan RUU dan 49 suara lainnya menolak. Pemungutan suara digelar pada Sabtu (2/12/2017) dini hari waktu setempat.

Senator Bob Corker dari Tennessee adalah satu-satunya Republikan yang memilih menentang undang-undang tersebut. Dia mengaku khawatiran tentang potensi penambahan tagihan pajak terhadap defisit anggaran.

Reformasi Pajak mendapat momentum setelah pihak Partai Republik meminta bantuan mereka satu demi satu. Senator John McCain (Republik-Arizona) mengumumkan dukungannya pada 30 November. Selanjutnya, Jeff Flake (R., Ariz.), Ron Johnson (R., Wis.), Dan Steve Daines (R. Mont.) juga menyampaikan dukungan beberapa jam sebelum pemungutan suara, membuat orang-orang Partai Republik menjadi lega.

Sementara itu, semua wakil negara bagian asal Partai Demokrat memilih menentang RUU tersebut. Mereka menolak RUU karena menilai pemotongan pajak menguntungkan orang kaya di kelas menengah dan akan membuat membengkak defisit anggaran selama 10 tahun ke depan.

Dewan Perwakilan Rakyat AS sebelumnya juga sudah mengeluarkan RUU pajak versi mereka sendiri pada 16 November lalu, yang berbeda cukup signifikan dengan RUU versi Senat.

Selanjutnya kedua kamar parlemen itu, baik Senat yang merupakan wakil Negara Bagian maupun DPR yang merupakan wakil rakyat sesuai populasi penduduk, akan bekerja sama menyusun satu RUU yang seragam.

Pemimpin Republikan DPR telah menjadwalkan pemungutan suara untuk 4 Desember untuk menghadiri konferensi dengan Senat mengenai RUU Pajak. Agar RUU reformasi perpajakan itu bisa lolos menjadi undang-undang, kedua majelis harus mengeluarkan undang-undang yang sama dan mengirimkannya kepada presiden.

Partai Republik memiliki ambisi untuk menetapkan RUU tersebut menjadi undang-undang pada akhir tahun, atau bahkan sebelum Natal tiba. Jika berhasil, itu akan menjadi reformasi pajak besar pertama sejak 1986.

Hasil pemungutan suara di Senat pun menyita perhatian Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dia segera menanggapinya melalui sebuah akun sosial media.

“RUU Pajak dan Pemotongan Pajak Terbesar dalam sejarah baru saja diloloskan di Senat. Sekarang para Republikan hebat ini akan melakukan proses terakhir,” tulis Presiden Donald Trump dalam sebuah tweet pada 2 Desember 2017.

“Terima kasih kepada para Republikan baik di DPR dan Senat atas kerja keras dan komitmen Anda!” sambung Trump.

Trump yakin bahwa dua kamar parlemen tersebut akan mengatasi perbedaan mereka. Dia pun sangat yakin, UU Reformasi Pajak akan menjadi hadiah Natal untuk rakyat Amerika. (waa)