Anjing Hutan Masuk Pemukiman Warga Serang Gadis Tiga Tahun di Washington

ErabaruNews – Seorang ayah di Snoqualmie, Washington, mengatakan bahwa putrinya yang berusia 3 tahun diserang oleh seekor anjing hutan. Seperti dikutip The Epoch Times dari NTD.TV, Selasa (5/12/2017).

Serangan itu terjadi pada hari Kamis (30/11/2017), ketika Sophia sedang berada di luar rumah bersama ayahnya, Douglas Lucas. Mereka tengah bersantai di teras depan rumah mereka di dekat taman Swenson.

Lucas mengatakan kepada Q13FOX bahwa dia berada di tangga untuk menggantung lampu Natal. Tiba-tiba, anjing liar itu mendekati rumah mereka.

Sang ayah mengatakan bahwa dia melihat anjing jenis Coyote itu berjalan menyusuri jalan. Dia lalu naik ke teras mereka, dan kemudian menerkam Sophia.

“Anjing hutan datang dari belakang, menerkam Sophia. Douglas mencoba mengusirnya, melepas jaket dan mengibasnya,” tutur sang nenek, Susan Chavez.

Keluarga tersebut menunjukkan goresan masih terlihat di lengan sang anak dalam wawancara di televisi. Menurut keluarganya, mantel musim dingin ungu yang terkoyak oleh coyote mungkin telah menyelamatkan gadis kecil itu dari cedera yang lebih serius.

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=558586597563018&set=a.106696279418721.19431.100002350495411&type=3

“Itu peristiwa yang traumatis, situasi yang menakutkan,” sambung Chavez.

Sophia mengingat serangan itu sebagai sesuatu yang menakutkan. “ayah menyelamatkan hidupku,” ujar si kecil.

Departemen Kepolisian Snoqualmie mengatakan laporan tentang insiden yang melibatkan anjing hutan meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Dalam sebuah posting Facebook, departemen tersebut meminta warga untuk menghubungi 911 untuk melaporkan penampakan coyote. Perwira tersebut bekerja sama dengan Departemen Ikan & Satwa Liar Washington untuk menjaga keamanan publik.

Departemen tersebut meminta untuk mengurus sampah mereka dan memastikan bahwa semua sumber makanan tidak dapat diakses. Mereka menyarankan warga untuk menyimpan kaleng makanan sisa dengan tutup yang rapat di gudang, garasi, atau area berpagar.

Mereka juga mengatakan warga harus menyemprot sampah dan tempat sampah mereka secara teratur untuk menghilangkan bau.