Pemimpin Demokrat dan Republik Menerima Briefing Militer Tertutup dari Mattis

ErabaruNews – Para pemimpin Kongres (MPR-AS) menerima sebuah briefing tertutup dari Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Jim Mattis. Para elit politik dari dua partai di Amerika Serikat itu mendatangi Gedung Putih untuk melakukan negosiasi politik.

“Pertemuan Presiden dengan pimpinan Kongres berpindah dari Oval Office ke Situation Room di mana mereka semua menerima presentasi perkembangan militer kita oleh Menteri Pertahanan Jim Mattis,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Sanders, seperti dikutip dari The Epoch Times, Jumat (8/12/2017).

Situation Room di Gedung Putih adalah ruangan dengan instalasi yang aman termasuk dari penyadapan. Ruangan itu berfungsi sebagai pusat intelijen militer dan kantor intelijen presiden.

Dalam ruangan itu juga dimungkinkan melakukan percakapan rahasia. Ruangan itu pertama kali dibangun pada masa Presiden John F. Kennedy saat perang dingin tahun 1961.

Tidak jelas apa yang menjadi masalah spesifik dalam presentasi tersebut. Namun, sebelum pertemuan digelar, Mattis mengatakan kepada para wartawan bahwa mereka akan membahas prioritas nomor satu untuk negara.

“Kita adalah memastikan bahwa kita melindungi Konstitusi ini dan cara hidup kita. Kami mendapat dukungan bipartisan (kedua partai di MPR) yang hebat. Saya yakin kita akan segera keluar dari situasi sulit,” kata Mattis.

Papan nama Situation Room di Gedung Putih tergantung pada dinding di dalam kompleks Gedung Putih di Washington, DC. (SAUL LOEB/AFP/Getty Images)

Trump mengatakan bahwa dia telah mengundang Mattis untuk bergabung dalam pertemuan tersebut. Mattis diminta menjelaskan apa yang sedang terjadi di dunia (militer).

Ketua DPR, Paul Ryan (R-WI), Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell (R-Ky.), Ketua Minority Rumah Nancy Pelosi (D-Calif.), Dan pemimpin Minat Senat Chuck Schumer (D-NY) berada di Gedung Putih untuk negosiasi anggaran menjelang batas waktu Jumat besok (waktu Amerika).

Trump menggambarkan mereka sebagai ‘kelompok yang bersatu’.

“Kami berharap bisa mencapai kesepakatan. Pendanaan pemerintah sangat penting, membantu tentara kita sangat penting, dan membantu warga Amerika juga sangat penting,” kata Schumer.

“Jadi kita di sini dengan semangat, ‘ayo kita selesaikan’.”

Minggu lalu Schumer dan Pelosi menolak untuk mengunjungi Gedung Putih setelah Trump memposting tweet bahwa mereka jauh dari kata sepakat.

Bagian dari permintaan Trump untuk anggaran adalah peningkatan belanja militer. Trump mengatakan bahwa dia ingin memperbaiki militer AS setelah bertahun-tahun melakukan pemotongan belanja.

Strategi ‘perdamaian melalui kekuatan’ adalah bagian penting dari pendekatannya terhadap kebijakan luar negeri. Strategi itu juga digunakan, termasuk sebagai respon terhadap ancaman senjata nuklir dari Korea Utara. (waa)