Pelaku Teror Bom Pipa New York Imigran Asal Bangladesh

ErabaruNews – Seorang pelaku teror meledakkan sebuah bom di sebuah terminal bus pusat di New York City, Senin (11/12/2017) pagi waktu setempat. Juru bicara Departemen Kepolisian New York, John O’Neil Teroris tersebut diidentifikasi sebagai Akayed Ullah.

Pria 27 tahun itu dilaporkan datang ke Amerika Serikat tujuh tahun yang lalu, seperti dikutip NTDTV dari Daily Beast. Ia tinggal di Brooklyn dan dilaporkan berasal dari Bangladesh, sebuah negara dimana 90 persen penduduknya beragama Islam.

Departemen Pemadam Kebakaran New York mengatakan Insiden ledakan tersebut menewaskan empat orang. Ullah memicu ledakan berteknologi rendah yang digambarkan oleh beberapa media sebagai bom pipa.

Foto yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa bom pipa itu diikat dengan kuat pada perutnya dengan ikatan resleting.

Polisi bahkan harus melucuti pakaian teroris itu agar sisa bom pipa bisa dilepas dari badannya. Tersangka teror kemudian dibantarkan dalam kondisi luka serius di Rumah Sakit Pusat Bellevue.

Pihak berwenang mengevakuasi Terminal Bus Otoritas Pelabuhan setelah ledakan tersebut. Evakuasi pun menimbulkan kemacetan parah yang tidak biasanya terjadi pada pagi hari, sehingga sistem transportasi kota Manhattan mengalami kekacauan.

Polisi kemudian memastikan bahwa Ullah beraksi seorang diri. Bom pipa yang dibawanya dikabarkan meledak sebelum waktu dan tempat yang dikehendaki oleh tersangka.

Seorang pejabat kota mengatakan kepada New York Times bahwa sebuah kamera pengintai merekam ledakan tersebut.

https://twitter.com/NYCityAlerts/status/940209031532220418

Walikota New York, Bill de Blasio menyebut ledakan itu sebagai upaya serangan teroris. “Tidak ada bom lain yang ditemukan,” kata walikota.

“Hidup kita berputar mengelilingi kereta bawah tanah,” kata de Blasio. “New York selalu dipilih karena suatu alasan, karena kita adalah menara suar di dunia. Dan kami menunjukkan bahwa masyarakat dari berbagai latar belakang dan beragam agama dapat bekerja di sini.”

“Para teroris ingin melemahkan itu,” tambahnya. “Mereka rindu menyerang New York City.”

https://twitter.com/NYCityAlerts/status/940237529986498560

Bus Metro sudah melewati stasiun jalan ke 42 setelah ledakan tersebut. Para penumpang bergegas melarikan diri saat petugas darurat bekerja untuk mengosongkan orang-orang dari terminal bus.

“Saya akan melewati pintu masuk,” tutur Andre Rodriguez, 62 tahun, kepada the Times. “Kedengarannya ada seperti suara ledakan, dan semua orang mulai berlari.”

https://twitter.com/NYCityAlerts/status/940235066466275330

“Seorang wanita jatuh, dan tidak ada yang berhenti untuk membantunya karena suasananya sangat kacau,” ujar warga lainnya, Alicja Wlodkowski, 51, mengatakan kepada the Times. “Lalu semuanya melambat. Aku berdiri dan melihat dan mulai merasa takut.”

Terminal bus dibuka kembali sekitar pukul 10:20 pagi. Terminal dibuka setelah aparat kepolisian dari NYPD memastikan situasi benar-benar aman kembali. (NTD/TheEpochTimes/waa)

Polisi siaga di Terminal Bus bawah tanah Otoritas Pelabuhan pada 11 Desember 2017 di New York City. (Photo : NTD Television)