Puluhan Polisi Amerika Tewas Ketika Bertugas Trump Harap Pembunuhnya Dihukum Mati

ErabaruNews – Sedikitnya 57.180 insiden penyerangan terhadap petugas kepolisian saat menjalankan tugas terjadi pada 2016. Jumlah tersebut hampir 10 persen dari semua petugas kepolisian di Amerika Serikat.

Sebanyak 66 polisi diantaranya tewas dalam serangan tersebut. Seperti dikutip dari The EPoch Times, Selasa (20/12/2017).

“Kematian ini mengisi hati kita dengan rasa sakit dan dengan dukacita. Setiap tetes darah yang tumpah dari pria dan wanita kita dalam balutan seragam biru adalah luka yang ditimbulkan pada bangsa kita,” kata Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ketika berpidato di Akademi Nasional FBI di Quantico, Virginia, baru-baru ini.

Dalam sambutannya, Trump mengatakan terjadi indikasi peningkatan serangan kekerasan yang mengejutkan yang dilakukan terhadap polisi.

Presiden Donald Trump dan Jaksa Agung Jeff Sessions menghadiri upacara wisuda FBI National Academy pada 15 Desember 2017 di Quantico, Virginia. (NICHOLAS KAMM/AFP/Getty Images/The EPoch Times)

Trump mengatakan bahwa alih-alih polisi diperlakukan sebagai panutan dan mentor, namun mereka malah menjadi sasaran serangan berbahaya. Ini adalah serangan terhadap karakter dan integritas mereka.

“Sentimen anti-polisi ini salah, dan ini berbahaya, dan kami tidak tahan untuk itu,” sambung Trump.

Segera setelah menjabat pada 9 Februari 2017, Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif yang menginstruksikan Departemen Kehakiman untuk meningkatkan perlindungan dan keamanan petugas polisi.

Instruksi Presiden itu juga menyerukan peningkatan, sesuai dengan kekuatan Konstitusi, dalam hukuman terhadap orang-orang yang melakukan kekerasan terhadap petugas polisi.

Dalam sambutannya, Trump memuji polisi atas pengabdian dan pekerjaan mereka.

https://youtu.be/mRt4P2mVr1Y

“Ini adalah orang-orang hebat. Ini benar-benar pahlawan bagi kita semua. Jadi terima kasih banyak,” imbuh Trump.

Trump juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga petugas penegak hukum atas pengorbanan mereka.

“Keluarga Amerika bisa tidur nyenyak di malam hari karena beban yang Anda bawa untuk kita semua. Jadi atas nama rakyat Amerika, untuk setiap keluarga penegak hukum di sini hari ini, terima kasih, terima kasih, terima kasih banyak,” tutup Trump, dalam pidatonya.

Kejahatan dengan kekerasan di Amerika Serikat meningkat hampir tujuh persen secara nasional mulai 2015-2016. Pembunuhan meningkat hingga 20 persen dan insiden pemerkosaan meningkat hampir 11 persen.

Bulan lalu Jaksa Agung Jeff Sessions mengumumkan hibah 98 juta dolar AS untuk lembaga penegak hukum di seluruh negeri guna menyewa petugas tambahan. (waa)