Militan “Daesh” atau IS di Afghanistan Mempersiapkan 12 Anak-anak untuk Melakukan Serangan Bunuh Diri

Epochtimes.id- Militan kelompok Negara Islam (IS) yang dikenal sebagai Daesh telah membentuk tentara yang terdiri dari 12 anak berusia 9 sampai 10 tahun untuk melakukan serangan bunuh diri.

Fakta ini dibeberkan oleh anggota dewan provinsi Jawzjan, Afghanistan seperti ditulis Ariananews.af belum lama ini.

Seorang anggota dewan provinsi Jawzjan, Halima Sadaf mengatakan, “Sejumlah anak di bawah umur yang kebanyakan dari mereka bukan berasal dari provinsi Jawzjan telah dilatih untuk menjadi martir.”

Sadaf menekankan bahwa tujuan mempersiapkan anak-anak ini untuk serangan bunuh diri masih belum diketahui.

Namun demikian, dia menambahkan pemerintah harus melakukan tindakan serius dalam menekan kelompok teroris semua distrik di Jawzjan.

Baca Juga : Miris, 300 Anak-anak di Afghanistan Direkrut dan Dilatih di Kamp Pelatihan Militan ‘Daesh’

Sementara itu, Juru Bicara Gubernur Jawzjan, Muhammad Reza Ghafoori mengungkapkan ketidaktahuan mengenai masalah tersebut.

Dia ketika dikonfrimasi wartawan Aghanistan mengatakan keprihatinan atas pelatihan anak-anak di bawah umur oleh kelompok Daesh.

Distrik Darzab dan Qosh Tapa di provinsi Jawzjan baru-baru ini menjadi basis militer bagi militan Deash dan isu tersebut memicu kekhawatiran penduduk.

Ada kekhawatiran jumlah anak laki-laki yang dipaksa masuk ke dalam jajaran Isis akan meningkat saat anak-anak muda tinggal di wilayahnya atau terlahir sebagai “pengantin jihadi” tumbuh dewasa.

Sebelumnya, anggota dewan provinsi Jawzjan juga telah memperingatkan bahwa kelompok IS tersebut melatih hampir 300 anak-anak untuk serangan teroris.

Anggota Dewan Provinsi Jawzjan setempat mengonfirmasi tentang kebenaran berita tersebut.

Sejumlah faktor seperti kemiskinan disebutkan menjadi celah terbesar bagi kelompok militan untuk merekrut orang-orang agar bersimpati dengan gerakan mereka.

Kelompok teror di Afghanistan mulai dari Taliban hingga Negara Islam Khurasan.

Laporan Institut Ekonomi dan Perdamaian atau The Institute for Economics & Peace (IEP) melaporkan Indeks Terorisme Global (GTI) 2016 menyebutkan Afghanistan jumlah korban tewas dan serangan teroris nomor dua paling berbahaya di dunia.

Data yang berhasil dihimpun oleh lembaga ini terjadi 4,574 jiwa korban tewas disertai 1.342 insiden dan 5.5075 terluka. Sejak 2000-2016 korban tewas akibat serangan teror telah mencapai 27,999 jiwa. (asr)