Otoritas Tiongkok Mengirim Militer untuk Menjaga Jembatan Persahabatan Korut yang Dibuka Kembali

oleh Luo Tingting

Epochtimes.id- Media Jepang mengatakan bahwa otoritas Tiongkok telah membuka kembali jembatan persahabatan penghubung Tiongkok dengan Korea Utara yang sempat ditutup beberapa waktu lalu.

Namun, sekarang terlihat sejumlah pasukan ditempatkan di jembatan tersebut untuk melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang yang dibawa kendaraan angkutan menuju Tiongkok.

Analis percaya bahwa pembukaan kembali jembatan tersebut berarti Tiongkok sedang menunjukkan adanya pengurangan tekanan kepada Korea Utara. Hal tersebut mungkin berkaitan dengan Olimpiade Musim Dingin yang akan berlangsung di Korea Selatan.

Namun di sisi lain, dengan memperketat pemeriksaan terhadap barang kiriman dari Korea Utara menandakan bahwa tekanan belum sepenuhnya dilonggarkan.

Media Jepang ‘Yomiuri Shimbun’ pada 22 Desember melaporkan, jembatan tersebut sudah dapat dilalui lagi pada 21 Desember setelah beberapa waktu lalu ditutup dengan alasan perbaikan jembatan.

Pada hari itu, terlihat ada ratusan orang pasukan Tiongkok berada di jembatan untuk melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang yang di bawa kendaraan angkutan. Bea Cukai Kota Dandong juga dioperasikan kembali pada hari itu.

Hal yang menarik perhatian adalah, beberapa petugas dengan seragam loreng-loreng meminta  truk-truk kontainer besar untuk berhenti demi pemeriksaan.

Laporan menyebutkan bahwa pemeriksaan barang pada saat kendaraan truk belum memasuki  pos Bea Cukai hampir tidak pernah terjadi. Apa yang ditunjukkan oleh petugas Tiongkok ini menunjukkan bahwa tekanan kepada Korea Utara masih eksis.

Jembatan Sungai Yalu yang melintasi Kota Dandong dan Sinuiju Korea Utara ini merupakan jalur utama untuk lalu lintas perdagangan antara Tiongkok dengan DPRK dan menyumbang lebih dari 70% volume perdagangan antara kedua negara.

Karena utusan khusus Xi Jinping yang dikirim ke Korea Utara, Song Tao gagal untuk menemui Kim Jong-un, otoritas Tiongkok langsung mengumumkan penutupan jembatan dengan alasan perbaikan.

Laporan menyebutkan bahwa melalui penutupan jembatan yang membuat transaksi perdagang terputus adalah sinyal peringatan untuk Korea Utara.

Sekaligus menunjukkan kepada AS sikap Tiongkok mendukung sanksi yang dikeluarkan PBB terhadap DPRK. Tetapi pembukaan kembali saat ini mencerminkan bahwa Tiongkok juga tidak ingin mendesak Korea Utara sampai ke jalan buntu.

Saat ini, awan peperangan sedang menyelimuti Semenanjung Korea. Baik Amerika Serikat, Korea Selatan, Tiongkok maupun Rusia semua mengadakan latihan militer di sekitar semenanjung tersebut.

Dunia luar khawatir Korea Utara akan kembali melakukan provokasi ke Korea Selatan selama berlangsungnya Olimpiade Musim Dingin Olimpiade pada bulan Februari tahun depan.

Baru-baru ini, Korea Selatan meminta Amerika Serikat untuk menunda latihan militer gabungan sampai selesainya Olimpiade Musim Dingin (Pyeongchang Games) untuk mengurangi kemungkinan tindakan provokatif Korea Utara selama pertandingan.

Pada 19 Desember, Presiden Moon Jae-in kepada NBC mengatakan : “Saya telah mengajukan usulan tersebut kepada pihak AS dan pihak AS sedang mempertimbangkannya. Namun semua itu tergantung pada sikap yang ditunjukkan oleh DPRK.”

Sebagaimana disebutkan oleh jurubicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan bahwa pihak AS akan berpartisipasi pada Pyeongchang Games dan akan mengirim delegasi tingkat senior ke Pyeongchang.

Hal tersebut sudah disampaikan oleh Trump kepada pemimpin Korea Selatan dalam pembicaraan telepon pada 30 Nopember lalu.

Selain itu, Moon Jae-in saat berkunjung ke Tiongkok juga telah menyampaikan harapnya agar pihak berwenang Beijing mendukung Olimpiade Musim Dingin, dan telah disepakati oleh Xi Jinping.

Analisis percaya bahwa pembukaan kembali Jembatan Persahabatan mungkin saja berkaitan dengan berlangsungnya Olimpiade Musim Dingin Korea Selatan di tahun depan. Dengan mengurangi tekanan diharapkan Korea Utara menghentikan provokasi yang dapat mengganggu jalannya pertandingan. (Sinatra/asr)

Sumber : ntdtv