Separatis Katalan Menangkan Pemilu yang Mewarnai Pemberontakan Politik terhadap Spanyol

EpochTimesId – Partai politik pro kemerdekaan Katalonia tampaknya akan mendapatkan kembali kekuasaan di wilayah Spanyol yang kaya itu. Setelah partai separatis itu memenangkan pemilihan umum regional pada hari Kamis 22 Desember 2017 waktu setempat.

Kondisi ini diprediksi akan memperdalam krisis politik Spanyol. Kondisi ini sekaligus menjadi tamparan bagi Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy dan para pemimpin Uni Eropa yang mendukungnya.

Dengan hampir semua suara dihitung, partai separatis unggul tipis dengan memenangkan mayoritas kursi di parlemen Katalan. Ini menjadi sebuah hasil yang menjanjikan untuk memperpanjang ketegangan politik yang telah merusak ekonomi Spanyol dan mendorong eksodus bisnis dari wilayah yang beribukota di Barcelona.

Rajoy, yang menyerukan pemilihan setelah memecat pemerintah separatis sebelumnya, berharap agar suara yang dianggapnya ‘mayoritas diam’ akan mengalahkan separatisme.

Hasil yang tak terduga tersebut menetapkan panggung untuk kembalinya kekuasaan presiden Katalan yang digulingkan, Carles Puigdemont yang berkampanye dari pengasingan di Brussels. Jaksa penuntut negara menuduhnya melakukan hasutan, dan dia akan segera ditangkap jika kembali ke rumah.

“Entah Rajoy mengubah resepnya atau mengubah negara,” kata Puigdemont, dalam sebuah pidato di televisi. Dia diapit oleh empat mantan anggota kabinet yang melarikan diri bersamanya.

Pada demonstrasi pro-kemerdekaan yang penuh gairah di sekitar Barcelona, ​​para pendukung meneriakkan ‘Presiden Puigdemont’ dan membentangkan bendera Katalan merah-kuning raksasa saat hasil pemilu diumumkan.

Juru bicara Puigdemont mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pesan teks, “Kami adalah anak-anak yang cerdas.”

Seorang pemilih memasukkan surat suara mereka, sementara pemilih lain menunggu untuk mendapat giliran dalam pemilihan regional Catalonia di sebuah tempat pemungutan suara di Vic, Spanyol pada tanggal 21 Desember 2017. (Juan Medina/Reuters/The Epoch Times)

Hasilnya membuat pasar global terkesima, memberi kontribusi pada euro yang lebih lembut dan sentimen yang lemah di pasar saham. Lembaga survei sebelumnya telah memperkirakan bahwa kelompok separatis akan meraup lebih dari separuh suara.

Lebih dari 3.100 perusahaan telah memindahkan kantor pusat hukum mereka menuju luar Katalonia. Mereka khawatir bahwa wilayah yang menyumbang seperlima dari ekonomi nasional, akan benar-benar merdeka dari Spanyol.

Spanyol telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya untuk tahun depan. Data resmi menunjukkan investasi asing langsung di Katalonia turun 75 persen pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya, sehingga menyeret jatuh investasi nasional Spanyol.

Kemenangan tipis untuk partai politik separatis yang dipimpin oleh Puigdemont kini menghadirkan sakit kepala baru bagi Uni Eropa. Mereka sebelumnya mendukung usaha peradilan terhadap para pemimpin separatis karena melanggar konstitusi Spanyol.

Upaya Puigdemont untuk mendapatkan dukungan internasional di Brussels belum kesampaian sejauh ini. Dia menyebut Uni Eropa sebagai ‘klub negara-negara dekaden’ karena menolak untuk menengahi guna menghasilkan sebuah solusi.

Partai separatis memenangkan 70 kursi dari 135, dengan partai Puigdemont’s Junts Per Catalunya (Bersama untuk Catalonia) mempertahankan posisinya sebagai kekuatan separatis terbesar.

Partai Unionist Ciudadanos (Citizens) mendapatkan suara yang cukup banyak. Sementara partai pro persatuan Spanyol Partai Rakyat yang didukung oleh Rajoy dan Partai Sosialis, mencatat hasil yang buruk.

“Ini adalah kemenangan yang pahit,” kata Paloma Morales, seorang mahasiswa berusia 27 tahun di sebuah demonstrasi Ciudadanos.

“Itu berarti empat tahun lagi penderitaan.”

Analis mengatakan bola panas kini terlempar kembali menuju istana Rajoy.

“Apa yang ditunjukkannya adalah bahwa masalah bagi Madrid tetap ada dan gerakan separatis tidak akan hilang,” kata Antonio Barroso, wakil direktur penelitian di firma riset Teneo Intelligence yang berbasis di London.

Jumlah pemilih pada hari Kamis mencapai rekor tertinggi dengan lebih dari 83 persen pemilik suara warga Katalan menggunakan hak pilihnya. (Reuters/The Epoch Times/waa)