6 Cara Tiongkok Kuno Memelihara Gigi Bersih dan Nafas Segar

Orang Tiongkok kuno tidak memiliki sikat gigi atau pasta gigi. Mereka mempertahankan kebersihan mulut berdasarkan pengobatan tradisional Tiongkok kuno, dan sangat sedikit yang memiliki bau mulut.

Jika pasta gigi atau cairan kumur Anda saat ini tidak memberi Anda hasil yang Anda harapkan, cobalah beberapa metode tradisional berikut berdasarkan kebijaksanaan pengobatan Tiongkok kuno.

Teh

Menurut catatan, penyair Dinasti Song, Su Shi menciptakan metode kebersihan mulut dengan menggunakan teh yang diseduh hingga pekat. Teh biasa diseduh pekat tersebut digunakan untuk membilas mulut setelah makan. Ini menghilangkan partikel lemak dan makanan apa pun, dan lembut pada sistem pencernaan. Dalam pesta besar Dinasti Ming, selalu ada teh yang disajikan setelah makan. Teh tidak hanya dikonsumsi sebagai minuman, juga bisa digunakan untuk memperbaiki sistem pencernaan dan menyegarkan nafas.

perawatan gigi dan bau mulut
Menurut catatan, penyair Dinasti Song Su Shi menciptakan metode kebersihan mulut dengan menggunakan teh yang diseduh pekat. (Gambar: pixabay / CC0 1.0)

Willow ranting dan sikat gigi ekor kuda

Ranting pohon willow adalah alat pembersih mulut tertua di peradaban Tiongkok. Pada akhir Dinasti Tang, ranting willow direndam dalam air dan kemudian dikunyah. Serat willow akan menonjol seperti gigi sisir yang bagus, membuatnya menjadi sikat gigi yang sangat nyaman. Ungkapan Tiongkok kuno “mengunyah kayu saat fajar” (晨 嚼 齿 木) berasal dari praktek ini.

Jenis sikat gigi lainnya diproduksi di Dinasti Song Selatan. Ada toko-toko yang mengkhususkan diri pada pembuatan dan penjualan sikat gigi yang terbuat dari tulang, tanduk, bambu, kayu, dan lain-lain, dengan dua baris lubang dibor pada kepala sikat, dan kemudian diisi dengan rambut dari ekor kuda. Mereka terlihat sangat mirip dengan sikat gigi modern.

Garam

Dalam Dream of the Red Chamber, yang juga dikenal dengan The Story of the Stone, protagonis, Jia Baoyu, diketahui membersihkan giginya dengan garam setiap pagi. Garam memperkuat gigi dan meningkatkan kesehatan. Ini adalah cara holistik untuk menjaga kebersihan mulut.

mengatasi bau mulut
Garam memperkuat gigi dan meningkatkan kesehatan. (Gambar: Pixabay / CC0 Public Domain)

Jamur Poria / Tuckahoe

Selama dinasti Song, pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi pun muncul. Jamur poria diseduh menjadi ramuan dan digunakan sebagai pasta gigi. Ramuan tersebut dioleskan seluruh mulut baik dengan jari atau dahan pohon willow.

Buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah

Menurut catatan, buah, sayuran, dan rempah-rempah mampu menyegarkan nafas. Bahan penyegar nafas umumnya termasuk jeruk mandarin, jeruk, peterseli, lada Sichuan, dan adas. Selama liburan, pria sering mengenakan kantong berisi rempah-rempah ini, yang akan mereka taburkan ke mulut mereka sebelum bertemu tamu. Aroma rempah-rempah bisa menyembunyikan bau mulut. Meski rasanya lucu, mungkin patut dicoba.

gigi sehat nafas segar dengan cara sederhana
Menurut catatan, buah, sayuran, dan rempah-rempah mampu menyegarkan nafas. (Gambar: LubosHouska via CC0 1.0)

Pil aroma mulut

Di Dinasti Song Utara, formula untuk membuat penyegar napas dicatat dalam Catatan Umum Sheng Ji.

Salah satu resep untuk “Pil Aroma Mulut” terdiri dari bubuk-bubuk dari 15 herbal, termasuk; cengkeh, nilam, Lysimachia foenumgraecum Hance, nardostachys, ginseng, kulit kayu cassia, Saussurea costus, ligusticum, nut grass, pala, pinang, angelica liar, kayu elang, dan musk (bunga-bungaan beraroma wangi). Bubuk dicampur dengan madu dan disuling menjadi pil seukuran kemiri. Mereka ditahan di mulut seperti pelega tenggorokan. Mereka membunuh kuman, melembabkan mulut, dan mampu menghentikan perdarahan dan meredakan pembengkakan. (ran)

ErabaruNews